BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah berdirinya PT. XYZ PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi atau garmen. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 24 Desember 1991 dan PT. XYZ berkedudukan di Jalan
Merbabu KM. 1, Desa Winong, Kecamatan
Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupakan perusahaan dengan status Perusahaan Modal Asing (Jepang) dengan struktur modal asing sebesar 75% dan modal dalam negeri sebesar 25%. Terdapat tiga perusahaan yang menguasai perusahaan tersebut, yaitu: a). Milano Knit Company Limited, perusahaan Jepang yang berkedudukan dan berkantor pusat di 8-6, I-cgome, Thosiden Daito-Shi, Osaka Perfecture, Japan. b). Teiji Shojin Kaisha Limited, perusahaan Jepang yang berkedudukan dan berkantor pusat di 6-12, I-chome, Minami- Honmachi, Chuo-ku, Osaka 541 Japan. c). PT. Ade Textile Industries (PT. ADETEX) yang berkedudukan di Bandung.
4.1.2 Struktur Organisasi PT. XYZ Pemisahan fungsi yang jelas dan organisasi mempunyai peran yang cukup penting karena dengan adanya pemisahan fungsi yang jelas akan memperjelas tugas, wewenang dan tanggungjawab setiap bagian. Gambar struktur organisasi PT. XYZ adalah sebagai berikut. Adapun pembagian tugas dan wewenang masing-masing bagian pada PT. XYZ 28
adalah sebagai berikut. a. Dewan Komisaris Dewan Komisaris pada PT. XYZ terdiri dari tiga orang dengan satu orang diangkat sebagai presiden komisaris. 1. Presiden Komisaris Presiden komisaris pada PT. XYZ dipegang oleh Ade Tjahyadi, bertugas mengawasi komisaris sebagai wakil dari pemilik perusahaan dan menerima laporan tentang maju mundurnya perusahaan. 2. Komisaris Komisaris pada PT. XYZ Indonesia dipegang oleh Kanae Tamura
dan
Yoshihisa Matsui, tugas dari komisaris ini adalah mengawasi presiden direktur serta keadaan perusahaan, sedangkan wewenangnya memutuskan kebijaksanaan perusahaan yang bersifat strategis, jangka panjang dan kebijaksanaan yang perlu mengeluarkan modal besar dengan
meminta
pertimbangan presiden komisaris. b. Dewan Direksi c. Dewan Direksi pada PT. XYZ terdiri dari tiga orang direktur, seorang diantaranya diangkat sebagai presiden direktur, berikut adalah penjabarannya: 1. Presiden Direktur Presiden Direktur pada PT. XYZ dipegang oleh Yoshihiko Esaki, tugasnya yaitu mengawasi direktur dalam mengawasi perusahaan. 2. Direktur Teknik dan Mekanik Direktur ini dipegang oleh Masaru Matsuki yang membawahi tiga departemen, yaitu: 29
a)
Departemen Logistik Departemen ini membawahi bagian gudang yang bertugas untuk pengadaan dan penyimpanan barang, serta menjaga kualitas bahan baku yang digunakan dalam proses produksi.
b)
Departemen Produksi Departemen ini terdiri dari lima bagian, yaitu: bagian desain dan pengembangn, bagian pemotongan, bagian border atau printing, bagian jahit dan bagian finishing.
c)
Departemen Quality Control Departemen bertugas mengontrol kualitas mulai dari pengadaan bahan baku sampai dengan produk jadi yang siap untuk dipasarkan.
3. Direktur Administrasi dan Umum Direktur ini dipegang oleh Wewey Tjahyadi, direktur ini membawahi tiga departemen, yaitu: 1. Departemen Umum Departemen ini menangani kegiatan yang bersifat administratif, departemen membawahi empat seksi, yaitu: a) Seksi perlengkapan, bertugas menjalankan sesuatu yang berhubungan dengan masalah penerangan listrik, tugas ini dimulai dengan pengecekan semua
penerangan
lampu
setiap
ruang
dan
perbaikan
atau
penanggulangan adanya arus pendek. b) Seksi personalia, bertugas menjalankan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah kepegawaian. 30
c) Seksi penggajian, bertugas menghitung dan membayar gaji karyawan. 2. Departemen Akuntansi Bagian akuntansi mempunyai tugas mengelola keuangan perusahaan termasuk dalam hal ini mengadakan pencatatan keuangan dan transaksi perusahaan yang berhubungan dengan keuangan. Bagian akuntansi membawahi tiga seksi, yaitu: a) Seksi Bendahara, bertugas menerima dan mengeluarkan uang dari hasil penjualan dan memegang dana kas kecil. b) Seksi Bapeksta, bertugas mengurusi pengembalian pajak bea masuk hasil impor barang. c) Seksi Pembelian (purchasing) bertugas melakukan pembelian barang termasuk dalam hal ini menentukan pemasoknya. 3. Departemen Pemasaran Departemen ini mengurusi pengiriman dan penerimaan barang dari dan keluar negeri, departemen ini membawahi dua seksi, yaitu: a) Seksi exim, bertugas mengurusi pengiriman dan penerimaan barang dari dan keluar negeri. b)
Seksi stok barang jadi, bertugas memeriksa jumlah barang yang belum diekspor maupun yang tidak layak untuk diekspor.
4.1.3 Personalia PT. XYZ a. Jumlah Karyawan PT. XYZ mempunyai karyawan yang meniungkat dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan kebutuhan kapasitas produksi yang semakin meningkat. 31
Untuk saat ini PT. XYZ mempunyai karyawan sebanyak 408 karyawan yang terbagi 373 karyawan bagian produksi dan 35 lainnya adalah karyawan di luar bagian produksi. b. Jam Kerja Karyawan Jam kerja karyawan pada PT. XYZ adalah sebagai berikut: TABEL 1 TABEL JAM KERJA KARYAWAN PT. XYZ JAM HARI SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
JAM KERJA 07.45 - 16.30 07.45 - 16.30 07.45 - 16.30 07.45 - 16.30 07.45 - 16.30
12.00 - 12.45 12.00 - 12.45 12.00 - 12.45 12.00 - 12.45 12.00 - 12.45
07.45 - 16.30
12.00 - 12.45
4.2 Produksi PT. XYZ 4.2.1. Bahan baku PT. XYZ adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pakaian jadi atau garmen sehingga bahan baku utamanya adalah kain (kniting) untuk produksi jenis kain dan kain tenun polyster untuk produk jenis parasit. Bahan baku tersebut dibeli dari pemasok dalam negeri maupun pemasok luar negeri. Pemasokpemasok tersebut adalah perusahaan yang terjalin kerjasama secara tetap dan baik dengan PT. XYZ. Kain rajutan (kniting) dibeli dari pemasok dalam negeri, yaitu PT. Mertex Indonesia Mojokerto, PT. Agrobeni Manunggal Jakarta dan PT. Argo Pantes Jakarta. Kain tenun polyster diimpor dari Jepang, yaitu Teijin Shoji Kaisha Limited, Gunze Sanyo Inc. dan Shimada Shoji Inc. 32
Perusahaan dalam pengadaan bahan baku melakukan kontrol kualitas yang sangat ketat, hal itu dilakukan untuk menjaga mutu dari produk yang dihasilkan. Pemeriksaan dilakukan oleh departemen Quality Control.
4.2.2
Bahan pembantu dan assesori Bahan pembantu yang digunakan adalah benang yang terdiri dari benang jahit
dan benang obras. Untuk benang jahit, PT. XYZ membeli dari pemasok dalam negeri, yaitu PT. Gunze Indonesia Spoon, sedangkan untuk bahan benang obras PT. XYZ membeli dari pemasok di Semarang dan Surakarta. Assesoris sebagian dibeli dari dalam negeri, yaitu PT. Gunze Indonesia Spoon dan sebagian dibeli dari pemasok luar negeri, yaitu Jepang Tarubion, Co. Ltd., yang merupakan pemasok tetap. Jenis assesoris yang digunakan adalah Brand name, size name, price label, polybag, kancing (button), kolor (spindel) dan elastik karet ban celana (elastic weebing).
4.2.3 Proses produksi Proses produksi PT. XYZ terbagi menjadi lima tahap. Tiap-tiap tahap merupakan tahapan dari proses produksi sampai menjadi barang jadi. Tahapan-tahapan
tersebut
adalah sebagai berikut: a) Bagian desain dan pengembangan Proses yang pertama adalah proses pembuatan desain model dan produk. Proses ini sangat penting karena produk yang dihasilkan harus merupakan produk yang sesuai dengan selera konsumen, oleh karena itu PT. XYZ bekerja sama dengan perusahaan pemasar di Jepang, yaitu Tarubion, Co.Ltd. 33
untuk memantau perkembangan desain model yang paling modern (up to date). Setelah diketahui desain model yang sesuai keinginan konsumen, maka dibuat pola (katagami) dari model tersebut serta dibuat pedoman jahit (siosyo) untuk masing-masing
model.
Pola (katagami) digunakan untuk
membuat cetakan pola, sedangkan pedoman jahit (siosyo) adalah gambar desain produk yang dibuat lengkap dengan jenis atau model jahitannya. b) Bagian pemotongan Bagian ini melakukan pemotongan kain dari pola yang sudah dibuat sebelumnya. Pemotongan dilakukan dengan cara kain yang akan dipotong disusun dan ditutup dengan pola yang sudah dibuat. Penenunan pola ini diusahakan dengan posisi yang seefisien mungkin untuk meminimumkan bahan yang terbuang atau tidak terpakai, setelah itu dilakukan pemotongan dengan menggunakan mesin pemotong. c) Bagian bordir atau printing Bahan yang dimasukkan dalam bagian ini adalah bagian yang perlu dibordir. Pada umumnya bordir dan printing digunakan untuk pembuatan merk produk yang langsung dibordir atau diprinting dalam produk tersebut. Proses bordir yang dilakukan dengan mesin bordir otomatis yang didatangkan dari Jepang, dengan kapasitas 12 dan 20 gambar sekali masuk, sedangkan untuk proses printing masih dilakukan dengan cara manual (tangan). d) Bagian jahit Bagian jahit bertugas menjahit kain yang sudah dipotong sesuai dengan pola dan desain model yang telah dibuat sebelumnya. Bagian ini dibagi menjadi delapan grup yang didasarkan atas jenis produk yang dihasilkan. 34
Pembagian grup tersebut adalah sebagai berikut. Grup A: memproduksi T-Shirt. Grup B : memproduksi Polo Shirt. Grup C : memproduksi celana pendek kain kaos. Grup D: memproduksi celana pendek kain biasa. Grup E : memproduksi celana panjang training. Grup F : memproduksi celana panjang pantalon. Grup G: memproduksi Torena (T-Shirt lengan panjang). Grup H: memproduksi boa cotto (jaket berkerudung). e) Bagian finishing, terdiri dari: 1) Setrika Bagian ini melakukan setrika tiap produk sekaligus digunakan bagian quality control untuk mengadakan kontrol akhir jahit, karena dalam proses setrika ini akan diketahui hasil jahitan yang tidak sesuai atau tidak rapi. Untuk produk cacat yang telah sampai pada bagian ini akan dikembalikan ke bagian jahit, apabila cacatnya parah. Pada bagian ini juga dilakukan penyeleksian untuk produk yang benar-benar memenuhi standar yang ditentukan sebelumnya (kualitas ekspor atau kualitas A) dan produk yang tidak masuk dalam kualitas ekspor disebut kualitas B. 2) Pembungkusan (packing) Pada bagian ini dilakukan proses pemasangan label, baik label merk maupun label harga dan dilanjutkan dengan proses pelipatan (tatami) serta pembungkusan untuk tiap-tiap unit menggunakan plastic pembungkus.
35
3) Pengepakan Bagian ini bertugas memasukkan produk yang sudah dibungkus dengan plastik kedalam kardus pembungkus disertai dengan data- data mengenai produk tersebut. Setelah itu dimasukkan dalam gudang dan siap untuk dipasarkan.
4.3 Pengumpulan data Pengumpulan data jumlah unit yang akan diperiksa dan jumlah produk yang cacat. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, diperoleh data-data produk yang sesuai dan yang tidak sesuai (cacat) dalam proses produksi di PT. XYZ selama 12 bulan pada tahun 2010. TABEL 2 DATA PRODUK CACAT PT. XYZ TAHUN 2010
BULAN
PRODUKSI
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember JUMLAH
83063 106793 134894 48029 33438 27094 24718 25624 28187 18428 45547 38518 614333
JENIS CACAT SALAH KOTOR SOBEK UKURAN 44 18 6 45 21 46 62 45 17 27 10 9 51 29 33 11 6 1 4 12 4 5 9 12 4 13 11 8 2 1 42 2 7 6 14 9 309 181 156
36
JUMLAH CACAT 68 112 124 46 113 18 20 26 28 11 51 29 646
4.4. Pengolahan Data 4.4.1 Menghitung garis tengah grafik pengendali P produk cacat
4.4.2. Menghitung batas pengendali Karena ukuran sampel adalah berbeda-beda maka batas pengendali atas dan batas pengendali bawah dihitung untuk setiap ukuran sampel.Misal untuk sampel pertama dengan ukuran sampel 83063 maka diperoleh nilai batas pengendali atas (BPA) dan batas pengendali bawah (BPB) adalah
37
Untuk sampel kedua dengan ukuran sampel 106793, maka nilai BPA dan BPB adalah
Begitu seterusnya sampai pada sampel yang terakhir yaitu sampel ke-12.
38