BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. United Can Company berdiri pada tahun 1952 dengan nama China Can Company. Pada tahun 1958 China Can Company berganti nama menjadi Perkalin (Perusahaan Kaleng Indonesia Indah). Perkalin mencari rekanan atau partner usaha agar bisa mengembangkan industri kaleng di Indonesia dengan lebih baik lagi. Tahun 1968 muncul tiga perusahaan dari luar negeri yang bersedia untuk bekerja sama, yaitu: -
Davlin Steel Corporation dari Hongkong
-
Toyo Seikan Kaisha Ltd. dari Jepang
-
Continental Can Company dari Amerika Serikat Perkalin
bersama–sama
dengan
3
perusahaan
asing
tersebut
membentuk sebuah badan usaha dengan status PMA yang diberi nama PT. United Can Company yang berkedudukan di Jakarta.
4.1.1 Visi dan Misi PT. United Can Company (UCC) PT. United Can Company memiliki visi dan misi yang menjadi acuan dalam menjalankan usahanya di bidang manufacturing kaleng. Adapun visi dan misi PT. United Can adalah sebagai berikut : 52
•
VISI Menjadikan United Can Company sebagai pabrik kaleng yang terbesar di Asia Tenggara.
•
MISI Menyediakan produk kaleng yang dapat memuaskan dan memenuhi pemintaan pelanggan dalam hal kualitas, jumlah, dan ketepatan waktu pengiriman. Hal tersebut kami laksanakan dengan usaha tiada henti-hentinya dalam meningkatkan proses untuk mencapai karya yang bebas cacat dengan komitmen untuk memenuhi
persyaratan
“Sistem
Manajemen
Kualitas
dan
Keamanan Pangan” yang disimbolkan dengan “PROBITAS”, yang artinya PROSES PERBAIKAN KUALITAS.
4.1.2 Lokasi dan Fasilitas Perusahaan PT. United Can Company dalam menjalankan usahanya memiliki kantor dan pabrik yang berpusat di Jakarta. Kantor dan pabrik pusat tersebut membawahi beberapa pabrik yang didirikan di beberapa cabang, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Berikut alamat kantor dan pabrik pusat yang berkedudukan di Jakarta: PT. United Can Company, Jakarta. Kantor Pusat Jl. Abdul Muis No.12 Jakarta 10160, Indonesia Tlp : 021 3860888
53
Fax : 021 3455857 Pabrik Jl. Daan Mogot Km.17 Jakarta 11850, Indonesia Tlp : 021 6195150 Fax : 021 6193211 Web : http://www.unitedcan.com
PT. United Can Company memiliki beberapa daerah pemasaran yang luas, baik di dalam negeri maupun luar negeri dan terbagi dalam beberapa cabang, yaitu: •
1973 didirikan cabang pertama kali di Yogyakarta untuk melayani pelanggan dibidang pengalengan susu bubuk.
•
1978 didirikan cabang kedua di Negara, Bali untuk melayani pelanggan United Can disekitar Muncar, Banyuwangi dan Bali terutama pengalengan ikan sardine dan makarel.
•
1980 cabang ketiga didirikan di Ungaran Jawa Tengah untuk melayani kaleng biskuit.
•
1982 cabang berikutnya didirikan di ujung utara pulau Sulawesi terletak di Bitung Manado untuk melayani industri pengalengan sardine dan ikan tuna.
•
1983 United Can mendirikan cabang di Tanjung Morawa Medan, untuk melayani industri pengalengan buah-buahan dan hasil laut.
54
•
1986 di Biak Irian Jaya United Can mendirikan cabang yang keenam untuk memenuhi permintaan pelanggan yang bergerak pada pengalengan ikan tuna.
•
1991 cabang berikutnya didirikan di Pekalongan Jawa Tengah.
•
1993 cabang yang kedelapan didirikan di Pasuruan Jawa Timur, yang melayani kaleng ikan tuna.
•
1994 didirikan satu cabang di Irian Jaya tepatnya di kota Sorong, untuk melayani kaleng ikan tuna.
•
1996 didirikan cabang di kota Madang Papua New Guinea yang merupakan cabang yang kesepuluh.
•
1997 cabang yang kesebelas didirikan di General Santos, Philipina untuk melayani industri pengalengan ikan tuna.
•
2007 membuka cabang di Cileungsi, Bogor untuk pengalengan minuman.
Fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan, diantaranya adalah sebagai berikut : •
Gedung Gedung disini adalah bangunan yang digunakan untuk proses produksi, dan juga untuk penyimpanan.
•
Area parkir Untuk area parkir disediakan area parkir bagi kendaraan roda dua maupun untuk kendaraan roda empat.
55
•
Poliklinik Adanya poliklinik untuk menjamin kesehatan karyawan dan juga untuk memberikan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan kerja.
•
Fasilitas pelatihan Setiap karyawan baru akan mendapat training sebagai pelatihan untuk masuk ke dunia kerja.
•
Pos keamanan Pos keamanan atau pos satpam disini berfungsi untuk menjaga kemanan pabrik dan keamanan karyawan dalam bekerja.
•
Kantin Kantin disini berfungsi sebagai tempat makan bagi karyawan pada waktu istirahat makan.
4.1.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. United Can Company memproduksi beberapa macam kaleng baik kaleng makanan, kaleng minuman, kosmetika, kimia, dan lain–lain. Macam kaleng tersebut adalah sebagai berikut : •
Three Pieces Can
Material dari three pieces can ini adalah tin plate. Tin plate ini adalah steel plate yang dikedua sisinya dilapisi dengan tin atau timah. Fungsi timah adalah untuk menghindarkan kontak langsung steel dengan makanan atau dengan apapun yang dikemas dalam kaleng tersebut. Suatu kaleng di sebut kaleng three pieces can karena kaleng tersebut terdiri dari tiga komponen yaitu :
56
1. Top end atau juga disebut tutup kaleng bagian atas. 2. Body atau juga disebut badan kaleng. 3. Bottom end atau tutup kaleng bagian bawah. Pada body kaleng ini terdapat sebuah sambungan yang dalam istilah perkalengan disebut dengan side seam. Di PT. United Can Company sendiri terdapat beberapa jenis sambungan side seam, sambungan tersebut adalah sebagai berikut : Side seam solder. Side seam cementic. Drylock seam. Side seam welding. Jika ketiga komponen kaleng tadi dirangkai maka akan terbentuklah three pieces can (Gambar 4.1). Untuk dapat dirakit dengan end kaleng,maka body kaleng harus melalui proses flanging dan proses seaming. Sambungan antara body kaleng dan tutup kaleng tadi disebut double seaming.
Gambar 4.1 Produk Three Pieces Can
57
•
Two Pieces Can
Sesuai dengan namanya, kaleng two pieces ini hanya terdiri dari dua komponen penting yaitu : a. Can body b. Can end Material dari kaleng two pieces ini adalah aluminium plate. Kaleng ini biasa digunakan untuk mengemas minuman kaleng seperti soft drink dan beer. Kaleng two pieces ini ramah lingkungan karena kaleng ini dapat didaur ulang kembali setelah digunakan.
Gambar 4.2 Produk Two Pieces Can •
Drawn Can
Drawn can adalah kaleng yang terdiri dari dua komponen, sama seperti two pieces can. Namun perbedaannya adalah material dari body drawn can dari TFS (Tin Free Steel), sedangkan body two pieces
58
dari alumunium plate. Drawn can adalah kaleng yang digunakan untuk mengemas makanan, terutama jenis ikan tuna.
Gambar 4.3 Produk Drawn Can •
Aluminium Easy Open End
PT. United Can Company juga memproduksi tutup kaleng dari bahan aluminium yang mudah dibuka. End jenis ini sering digunakan pada produk susu dalam kaleng, kaleng tuna, kaleng soft drink (two pieces), kaleng minuman juice, dll
Gambar 4.4 Produk Aluminium Easy Open End
59
•
Pilfer Proof Cap
Pilfer proof cap adalah tutup botol obat dan kosmetika yang juga berfungsi sebagai segel sehingga obat atau kosmetik yang dikemas tidak bisa dipalsukan.
Gambar 4.5 Produk Pilfer Proof Cap •
Metal Battery Jacket
Metal battery jacket adalah pembungkus batu battery kering. Kemasan ini memerlukan side seam berupa dry lock seam (sambungan lipat).
Gambar 4.6 Produk Metal Battery Jacket •
Crown Cap
Crown cap adalah penutup untuk botol baik botol minuman ringan, beer, maupun kecap.
60
Gambar 4.7 Produk Crown Cap
4.1.4 Manajemen Perusahaan Struktur organisasi merupakan hal yang penting dalam suatu perusahaan, karena dengan adanya struktur organisasi yang baik, maka akan memungkinkan terjadinya kerjasama yang baik pula antara para karyawan. Selain itu, melalui struktur organisasi yang baik, maka akan diperoleh penentuan yang jelas mengenai kegiatan, pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian di dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan. Struktur organisasi ini pada umumnya mengandung arti penetapan batas-batas tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari masing-masing individu didalam organisasi tersebut. Dengan demikian diharapkan ada satu kesatuan perintah dalam gerak dan langkah untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, sehingga masing-masing pekerja akan mengetahui dengan jelas dari mana ia mendapatkan perintah dan kepada siapa ia mempertanggung jawabkan hasil kerjanya. PT. United Can Company memiliki suatu struktur organisasi. Struktur organisasi dari PT. United Can Company secara umum adalah sebagai berikut : Presiden Direktur adalah Mr. R.Z. Shang. Direktur Eksekutif I adalah Mr. Arthur Shang. Direktur Eksekutif II adalah Mr. John Shang.
61
Direktur Personalia adalah Bp. Sabar Sianturi Direktur Administrasi dan Keuangan adalah Mr. Ronald Van Dorm Direktur Pemasaran dan Penjualan adalah Mr. Alan Nicholls. Direktur Pembelian adalah Mrs. I. Setyawan. Direktur–direktur tersebut di atas dibantu oleh manager divisi dan manager departemen dalam menjalankan produksi di perusahaan. Struktur Organisasi pada PT. United Can Company (UCC) lebih detail dapat dilihat pada Lampiran 1.
4.1.5 Tenaga Kerja Karyawan PT. United Can Company terdiri dari karyawan yang berada di kantor pusat, pabrik dan
karyawan yang berada di cabang. Jumlah
keseluruhannya kurang lebih sebagai berikut : Jumlah tenaga kerja di 3 piece plant
1300 orang
Jumlah tenaga kerja di 2 piece plant
150 orang
Jumlah tenaga kerja di kantor pusat
96 orang
Jumlah tenaga kerja di cabang – cabang 150 orang Pembagian karyawan pada PT. United Can Company dibedakan menjadi 2 yaitu : Karyawan staff Kayawan non staff Selain karyawan yang tetap seperti kedua status karyawan tadi, PT. United Can Company juga mempekerjakan karyawan dengan sistem kontrak
62
(borongan), karyawan kontrak ini bertugas untuk membantu karyawan tetap dalam menjalankan tugasnya sehingga produksi bisa berjalan lancar. Untuk memberikan motivasi kerja bagi karyawan, diatur suatu sistem promosi jabatan bagi yang berprestasi, pendidikan dan latihan sesuai dengan kebutuhan perusahaan serta pembagian bonus atau premi bagi karyawan yang mampu memenuhi target produksi. Durasi waktu kerja antara karyawan staff dan karyawan non staff berbeda pembagiannya yaitu: Untuk karyawan staff non shift Hari Senin – Jumat
07.30 – 17.00
Hari Sabtu
07.30 – 12.00
Waktu istirahat Senin – Kamis
11.30 – 12.15
Waktu istirahat hari Jumat
11.30 – 13.00
Hari Minggu libur Untuk karyawan non staff berlaku sistem 4-2. Sistem 4-2 adalah sistem kerja yang mana memuat aturan 4 hari kerja dan 2 hari libur dalam seminggu. Tiap departemen memiliki 3 grup A, B,
dan C yang akan
berotasi menurut sistem 4-2. Dalam sehari hanya 2 group yang bekarja dengan jam kerja sebagai berikut : Shift 1
07.30 – 19.30
Istirahat 11.30 – 12.15 dan 15.30 – 16.00 Hari Jumat istirahat 11.30 – 13.00 dan 15.30 – 16.00 Shift 2
19.30 – 07.30
Istirahat 23.30 – 00.00 dan 04.00 – 05.00
63
Untuk hari Sabtu dan Minggu tetap mengikuti jam kerja biasa. Untuk karyawan staff ataupun karyawan non staff yang bekerja shift, pembagian jam kerjanya adalah sebagai berikut : Shift pagi
Pukul 07.30 – 15.30
Shift sore
Pukul 15.30 – 23.00
Shift malam
Pukul 22.00 – 07.30
Pembayaran gaji dilaksanakan setiap tanggal 5 dan tanggal 20 setiap bulannya. Besarnya gaji karyawan berbeda-beda menurut golongannya sesuai ketentuan dari Dewan Direksi (Dewan Komisaris dan Presiden Direktur). Sedangkan untuk karyawan kontrak, pembayaran upahnya berdasarkan dari jam kerja tiap minggunya. Pembagian upah karyawan, perusahaan membagi menjadi beberapa bagian yaitu:
Upah Dasar
Tunjangan / Premi
Upah lembur
Insentif
4.1.6 Distribusi dan Pemasaran Produk–produk yang dihasilkan oleh PT. United Can Company didistribusikan ke dalam dan ke luar negeri. Produk – produk tersebut dikirim ke pelanggan dapat berupa kaleng, end atau tutup, dan dapat berupa sheet.
64
Produk yang dikirim ke dalam negeri biasanya ke cabang–cabang lokal sedang yang dikirim ke luar negeri bisa ke cabang di luar negeri dan bisa juga sebagai barang export. Barang – barang export dengan tuntutan kualitas yang sangat tinggi, oleh sebab itu dalam penangannya sangatlah berhati– hati. Tujuan eksport dari PT. United Can Company adalah sebagai berikut: Vietnam, untuk melayani industri minuman, terutama bir. China, memerlukan kaleng aerosol untuk insektisida. Hongkong, berupa kaleng aerosol dan gas. Philipina, berupa kaleng bir, kaleng bola tenis, dan kaleng ikan tuna. Papua New Guinea, berupa kaleng drawn can dan two pieces aluminium untuk bir. Singapura, berupa kaleng two pieces untuk soft drink dan three pieces untuk pengalengan juice. Malaysia, berupa kaleng two pieces untuk minuman ringan dan bir. Mauritius (negara kepulauan timur Madagaskar), berupa kaleng two pieces alumunium. Inggris, sekali dua kali dalam sebulan memerlukan kaleng bola tenis. Thailand, berupa kaleng two pieces aluminium untuk bir.
4.2 Proses Produksi PT. United Can Company memiliki unit produksi yang terbagi menjadi 3 pc dan 2 pc. Pembagian unit produksi PT. United Can Company sangat jelas terlihat pada Struktur Organisasi yang ada pada Lampiran 1.
65
Departemen yang ada adalah : Pre Press : merancang layout produk yang nantinya akan di aplikasikan pada lembaran tinplate. Perancangan meliputi warna dan dimensi. Printing : mengaplikasikan warna pada lembaran tinplate sebagai bahan baku kaleng. Assembly : penyambungan antara body dengan alas atau tutup Press : pembuatan komponen ( alas dan tutup) sebagai supply Departemen Assembly. P.P. Cap : pembuatan komponen berupa tutup botol obat dan kosmetika yang juga berfungsi sebagai segel, sehingga tidak bisa di palsukan. International Operation : menangani cabang produksi yang berada di luar negeri ( Papua New Guinea, General Santos Phillipina, Vietnam, dll ). Branches : menangani cabang produksi yang berada di dalam negeri (Yogyakarta, Bali, Jawa Tengah, Medan, dll). General Can : pembuatan kaleng yang tidak terlalu presisi, seperti kaleng biskuit, kaleng oli pertamina, baik yang bentuknya bulat atau kotak. Mesin yang digunakan untuk pembuatan kaleng di General Can kebanyakan manual. Workshop : Sebagai tempat untukmembuat Tooling proses pembuatan kaleng dan sparepart untukmesin produksi.
66
2 PC Can merupakan unit produksi yang memproduksi kaleng minuman bertekanan tinggi dengan memiliki 2 bagian saja, yaitu body dan tutup. Produk dari 2 PC Can adalah kaleng minuman bersoda, seperti CocaCola, Sprite, Fanta, Green Sand, dll. Hasil produksi PT. United Can Company terbagi menjadi Three Peices Can (3 PC Can) dan Two Pieces Can (2 PC Can). Pembuatan produk 3 PC Can melibatkan beberapa departemen yang ada di Divisi 1 dan Divisi 2. Secara garis besar pembuatan produk 3 PC Can dapat terlihat pada Gambar 4.8.
Littell
Printing
Press - Wax - Slitter - Press
Storage Assembly
Gambar 4.8 Proses Pembuatan Three Pieces Can
Littell : pemotongan bahan baku berupa gulungan tinplate, tin free steel dan aluminum menjadi lembaran sheet. Printing : aplikasi warna pada lembaran sheet. Press : pembuatan komponen kaleng berupa alas dan tutup sebagai supply Assembly. Wax : aplikasi lapisan lilin pada lembaran sheet. Slitter : pemotongan lembaran sheet menjadi ukuran yang lebih kecil, yaitu strip.
67
Press : pembuatan komponen berupa alas atau tutup dari lembaran strip. Assembly : penyambungan body dengan alas atau tutup. Storage : penyimpanan hasil produksi.
4.2.1 Proses Produksi Rio Mare Pada proses produksi Rio Mare terdapat dua buah bahan yang dibutuhkan, yaitu : 1. Bahan Baku Utama, yaitu Tin Free Steel 2. Bahan Baku Pembantu, yaitu White Coating, Aluminize Lacquer, Ink dan Varnish. Pada proses pembuatan Rio Mare, bahan baku utama yang berupa Tin Free Steel berbentuk coil dipotong menjadi lembaran lurus sesuai ukuran yang telah ditentukan di departemen Littel. Selesai proses potong, Tin Free Steel berbentuk lembaran lurus dibawa ke departemen Printing. Di Departemen Printing selanjutnya lembaran sheet diproses White Coating, Aluminized Lacquer, aplikasi tinta dan varnish pada akhir proses. Setelah proses selesai, lembaran Rio Mare dibawa ke bagian sortir untuk dilakukan pengecekan kualitas, sehingga benar-benar dipastikan kualitas sheet yang dikirim baik. Berikut gambar diagram proses pembuatan Rio Mare :
Litell Dept : Cutting
Printing Dept : W.Coating Aluminized Lacquer Ink Varnish
Sortir
Pengiriman
Gambar 4.9 Proses Produksi Rio Mare
68
4.2.2 Proses Pengendalian Kualitas Produksi Rio Mare Dalam menjaga kualitas yang dihasilkan, PT. United Can Company melakukan aktifitas pengendalian kualitas. Proses pengendalian kualitas tersebut terdiri dari 3 tahap, yaitu : 1. Pengendalian terhadap bahan baku 2. Pengendalian terhadap proses produksi 3. Pengendalian terhadap barang jadi
4.2.2.1 Pengendalian Terhadap Bahan Baku Bahan baku merupakan bahan yang akan mempengaruhi kualitas produk yang akan dihasilkan. Apabila bahan baku yang digunakan memenuhi standar yang ditentukan dalam proses pembuatan, maka produk yang dihasilkan akan baik pula kualitasnya. Karakteristik bahan baku yang ditetapkan perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Tin Free Steel, memiliki ketebalan 0.17 mm dengan Hardness DR-9. 2. White Coating, berwarna putih dengan kekentalan +/- 120 s. 3. Aluminized Lacquer, berwarna grey dengan kekentalan +/- 80 s. 4. Ink, dengan density +/- 0.5 mm. Warna cyan, magenta, yellow dan black. 5. Varnish, bening dengan kekentalan +/- 60 s.
4.2.2.2 Pengendalian Terhadap Proses Produksi Selama proses produksi berlangsung, setiap karyawan yang terlibat harus bertanggung jawab terhadap hasil kerja mereka. Apabila terjadi
69
penyimpangan pada proses produksi maka karyawan harus segera melapor kepada atasan agar dapat diambil tindakan perbaikan. Proses pengendalian pada saat produksi dilakukan pada dua tahap produksi : 1. Tahap Pra Cetak - Gambar disiapkan sebelum membuat plate cetak untuk aplikasi warna. - Pembuatan plate cetak berdasarkan ukuran sheet dan urutan warna yang terlebih dahulu akan diaplikasikan pada sheet. 2. Tahap Coating - Proses aplikasi white coating dan internal aluminized harus sesuai dengan standar yang sudah dibuat. Visual aplikasi harus rata dan baik. Ketebalan coating harus sesuai dengan standar. 3. Tahap Cetak - Plate yang sudah jadi dipasangkan pada cylinder drum yang sudah diberi pengikat khusus untuk tempat plate cetak, sehingga memudahkan karyawan memasang plate dengan benar. - Material sheet yang akan diaplikasikan harus sudah siap untuk diproses cetak. - Ketebalan tinta dan warna yang akan diaplikasikan harus sesuai dengan standar yang ada. - Setting mesin cetak harus dilakukan dengan teliti dan benar agar tidak terjadi kerusakan pada saat cetak - Pengawasan oleh bagian quality control pada saat proses produksi untuk menghindari terjadinya kesalahan cetak.
70
- Aplikasi varnish setelah warna terakhir dicetak harus benar dan tidak mengganggu kualitas warna cetak.
4.2.2.3 Pengendalian Pada Produk Jadi Pengendalian terhadap produk jadi dilakukan sebelum tahap packing yaitu tahap sortir atau inspecting. Hal ini dilakukan untuk memeriksa apakah terjadi kerusakan pada lembaran sheet. Lembaran yang mengalami kerusakan akan dipisahkan dari lembaran yang bagus kualitasnya agar tidak sampai jatuh ke tangan customer. Lembaran yang baik ini kemudian di-packing sesuai dengan standar packing yang benar.
4.2.3 Jenis-jenis Kerusakan Jenis-jenis kerusakan yang terjadi pada Rio Mare adalah sebagai berikut : 1. Dirty Toner Adalah jenis kerusakan dimana terdapat bercak biru yang tebal dikarenakan adanya toner yang menggumpal. 2. Color Variation Adalah kerusakan dimana terjadi variasi warna. 3. Miss Register Terjadinya miss antara desain warna satu dengan lainnya sehingga terlihat berbayang.
71
4. White Coating Eye Hole Adalah lubang-lubang cetak yang terjadi pada saat proses white coating. 5. Carbon Adalah partikel kotoran yang menempel di sheet pada saat proses pembakaran di oven.
Color Variation
Dirty Toner
Carbon
White Coat Eye Hole
Miss Register
Gambar 4.10 Jenis-jenis Kerusakan
72
4.3 Pengumpulan Data dengan Check Sheet Dalam melakukan pengendalian kualitas secara statistic adalah dengan membuat check sheet. Check sheet berguna untuk mempermudah proses pengumpulan data serta analisis. Selain itu pula berguna untuk mengetahui area permasalahan berdasarkan frekuensi dari jenis atau penyebab dan mengambil keputusan untuk melakukan perbaikan atau tidak. Sebagai catatan bahwa pada 1 sheet hasil produksi, bisa saja terdapat tidak hanya satu jenis kerusakan, akan tetapi bisa lebih dari satu macam.. Adapun hasil pengumpulan data melalui check sheet yang telah dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.1 Laporan Produksi Rio Mare Bulan Maret 2011 Defect Date Of Sort
Total Production
Carbon
Dirty Toner
Color Variation
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
10718 10387 9440 7416 8383 10128 10515 11536 10656 10695
341 282 153 89 205 565 445 343 356 985
452 223 155 52 109 156 189 142 156 253
138 478 443 135 285 12 335 623 150 101
W.Coat Eye Hole 959 735 255 98 242 698 663 1253 869 1756
Total
99874
3764
1887
2700
7528
Total Defect
Percentage (%)
215 296 615 577 214 21 183 280 425 115
2105 2014 1621 951 1055 1452 1815 2641 1956 3210
2941
18820
19.64 19.39 17.17 12.82 12.58 14.34 17.26 22.89 18.36 30.01 18.42
Miss register
Untuk memudahkan dalam melihat jenis kerusakan yang ada sesuai dengan tabel diatas, maka langkah selanjutnya adalah membuat histogram. Data kerusakan yang ada disajikan dalam bentuk grafik balok yang dibagi berdasarkan jenis kerusakan masing-masing.
73
Gambar 4.11 Grafik Histogram Bulan Maret 2011 Dari Histogram yang ditunjukkan pada gambar 4.11, dapat dilihat bahwa jenis kerusakan terbesar adalah white coating eye hole dengan jumlah kerusakan sebesar 7528 sheets. Selanjutnya jumlah kerusakan karena carbon, miss register, color variation dan dirty toner secara berurutan adalah 3764 sheets, 2941 sheets, 2700 sheets, dan 1887 sheets.
74