73
BAB IV KONSEP DESAIN IV.1
Konsep Ruang (Citra Ruang)
Konsep utama dari pool dan lounge yang akan dibuat adalah FUN atau menyenangkan dengan bergaya futurisctic. Konsep fun ini diartikan sebagai sesuatu yang menyenangkan dan menimbulkan keceriaan untuk melepas suasana jenuh selepas beraktivitas. Konsep fun ini diimplementasikan dari bentuk dan warna yang akan digunakan sehingga mengandung unsur dinamis, atraktif, dan segar. Untuk futuristic sendiri berasal dari kata future dan menurut kamus besar bahasa Indonesia future berarti masa depan. Futuristic sendiri menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sesuatu yang mengacu atau berhubungan dengan masa depan. Konsep futuristic yang dipakai diadaptasi dari film sci-fi seperti “Tron” dengan citra ruangnya dan “Star Trek” dengan bentuk kapal luar angkasanya, sehingga dalam konsep ini dalam interior-nya memakai gaya yang serba modern dan furniture yang minimalis dalam bentuknya.
Gambar 4.1 visual konsep fun bergaya futuristic (sumber : distroarchitecture.com)
74
IV.2
Konsep Bentuk
Pada konsep fun futuristic ini memakai bentuk-bentuk geometris dan dikombinasikan dengan bentuk-bentuk organic
seperti lengkungan-lengkungan untuk menciptakan
kesan dinamis dan tidak terbatas seperti dalam pergerakan pukulan bola billiard yang dinamis, selain itu juga agar menciptakan kesan atraktif. Berdasarkan hal tersebut, bentuk yang akan diimplementasikan ke dalam ruangan interior maupun furniture-nya adalah bentuk seperti kurva, lingkaran, maupun kotak dengan ujung yang tumpul.
Gambar 4.2 visualisasi konsep bentuk (sumber : google images)
Gambar 4.3 visualisasi konsep bentuk (sumber : www.disco-designer.com)
75
IV.3
Konsep Pencahayaan
Konsep utama dari ruangan yang akan dibuat adalah fun dengan gaya futuristic yang diterapkan dari permaianan analogus warna cahaya dari hijau ke ungu dan pencahayaan yang memberikan kesan segar serta atraktif. Untuk menciptakan kesan citra ruang terhadap gaya futuristic seperti pada film “Tron” dan “Star Trek”, pencahayaan memakai pencahayaan buatan dengan teknik indirect lighting yaitu penempatan sumber cahaya secara tersembunyi dan juga dengan memakai berbagai warna seperti hijau, biru, dan ungu untuk memberikan kesan fun. Selain memakai tekhnik indirect, memakai tekhnik direct lighting untuk membantu aktivitas yang ada didalamnya. IV.3.1 Area Billiard Untuk area billiard memakai teknik direct lighting yang berguna sebagai sumber cahaya utama untuk mendukung aktivitas permainan serta indirect lighting untuk memberikan efek dramatis. Pencahayaan di sekitar area permainan akan dibuat dengan intensitas kecil dan diberikan permainan lampu-lampu LED untuk memberikan efek dramatis dari futuristis. Untuk mendukung permainan billiard, akan diberikan lampu sentral dengan memakai lampu tubelight di setiap meja untuk menghilangkan bayangan bola di atas meja.
76
Gambar 4.4 visual lampu sentral billiard (sumber : google images)
Gambar 4.5 visual pecahayaan area billiard (sumber : www.dailycandy.com) IV.3.2 Area Lounge Area lounge akan lebih memakai teknik indirect lighting untuk menciptakan kesan dengan gaya futuristic dan dengan warna seperti hijau, biru, dan ungu untuk mendapat
77
kesan fun serta memakai direct lighting dengan intensitas tidak terlalu terang dan tidak terlalu kecil untuk membantu aktivitas yang ada di lounge seperti makan dan minum. cahaya yang dipakai akan memakai warna analogus dari biru ke ungu untuk memberikan kesan atraktif dan mendapatkan color temperature yang dingin.
Gambar4.6 visual pencahayaan lounge (sumber : www.trendtreff.de)
Gambar 4.7 visual pencahayaan lounge (sumber : google images)
78
IV.4
Konsep Material
Material merupakan salah satu hal penting dalam interior untuk memberikan suatu kesan ruangan sesuai dengan tema yang dibuat. Selain memberikan suatu kesan, material memiliki fungsi tersendiri untuk membantu aktivitas yang terjadi didalamnya agar terjadi kenyamanan terhadap pengguna. Material yang digunakan adalah material yang tahan terhadap api. Hal ini dilakukan karena letaknya yang berada di dalam gedung mall yang bertingkat sehingga memberikan dampak keselamatan ketika terjadi bencana kebakaran. Selain tahan api, material yang digunakan harus tahan bahan kimia seperti soda dalam minuman untuk memberikan kemudahan dalam pemeliharaan ruang. Beberapa material juga akan memakai material bekas untuk memberikan nilai green design atau ramah lingkungan seperti pemakaian pipa (PVC) bekas. IV.4.1 Material Lantai •
Area Billiard
Pada lantai, area billiard akan memakai karpet. Karpet mempunyai peranan penting dalam permainan. Ketika bola jatuh ke lantai, karpet dapat meredam jatuhnya bola dan material karpet tidak akan rusak ketika bola jatuh, tidak seperti granit atau marmer yang mempunyai karakteristik yang keras sehingga tidak tahan akan benturan keras dari bola sehingga akan merusak material lantai itu sendiri dan tidak dapat meredam jatuhnya bola. Selain itu, lantai karpet juga dapat meredam suara bising dari langkah-langkah kaki, karena area billiard merupakan area dengan sirkulasi yang tinggi.
79
karpet
Gambar 4.8 visual material karpet (sumber : google images) •
Area Lounge
Area lounge akan menggunakan perpaduan lantai granit bewarna hitam. Lantai granit akan memberikan kesan mewah terhadap ruangan. Selain itu, granit memiliki spesifikasi yang sangat berbeda. Strukturnya lebih padat sehingga jika tergores, tidak mudah pecah. Tidak seperti keramik, granit tak dilapisi glasur. Proses pembuatannya dilakukan dengan memoles permukaannya sampai mengkilap sehingga jauh lebih tahan gores. Granit juga kuat, sanggup menahan beban hingga 450 kg per sentimeter persegi. Keunggulan lain, daya serap airnya sangat kecil, yaitu hanya kurang dari 0,05 persen. Oleh karena sifat dan karakteristik granit tersebut, grabit sangat cocok untuk area lounge dan bar yang memiliki aktivitas seperti makan dan minum yang dapat mengotori area lantai, sehingga pemeliharaan yang dilakukan menjadi mudah. Untuk menambahkan gaya futuristic seperti dalam film “Tron”, lantai akan diberikan beberapa lampu LED strip. Lampu ini berfungsi memberikan penerangan pada lantai
80
dan membantu sirkulasi karena area lounge akan memakai penerangan dengan intensitas yang tidak terlalu terang. Granite
Gambar 4.9 visualisasi material granit (sumber : google images)
Gambar 4.10 Visualisasi LED pada lantai (sumber : homedesignin.com)
81
IV.4.2 Material Dinding •
Area Billiard
Material dinding yang dipakai tidak terlalu banyak dan warna cat yang dipakai juga tidak terlalu banyak karena warna dinding akan dihasilkan oleh pencahayaan yang dibuat. Selain itu juga memakai material dengan memanfaatkan ulang pipa paralon (PVC) bekas yang sudah tidak terpakai. Pipa akan dipotong dan kemudian akan disatukan untuk menghasilkan suatu modul. Ukuran pipa pvc yang dipakai adalah 4 inchi , 6 inchi dan 8 inchi.
•
Gambar 4.11 pipa pvc
Gambar 4.12 visualisasi pemasangan pipa
(sumber : google images)
(sumber : google images
Area Lounge Untuk area lounge tidak jauh jauh berbeda dari area billiard. Memakai permainan bentuk dinding dari gypsum dan memakai cat yang tidak banyak karena warna dinding mendapat pengaruh dari cahaya yang dibuat. Selain permainan dari gypsum, akan memakai material dari bahan kayu yang digunakan untuk permainan dinding. Selain itu juga dipakai material kaca yang berfungsi sebagai partisi dinding agar
82
tidak terkesan sempit. Selain itu juga menempatkan material cermin untuk di beberapa area tertentu.
Gambar 4.13 visualisasi wall treatment kayu (sumber : google images)
gypsum
kaca
Gambar 4.14 visualisasi material dinding (sumber : google images)
83
Untuk mengatasi audio (akustika) yang berada di dalam area Pool dan lounge agar tidak terlalu terdengar ke luar area mall, diberikan material padded pada dinding untuk meredam suara di area dekat pintu masuk.
Gambar 4.15 material padded wall (sumber : google images) IV.4.3 Material Ceiling •
Area pool dan Lounge
•
Pada area ceiling akan memakai gypsum pada keseluruhan area nya. Pemilihan gypsum karena memiliki keunggulan yang baik dalam hal pemasangan dan pemeliharaan. Ceilling juga menjadi elemen pembentuk ruang yang cukup bisa diolah sedemikian rupa dengan memainkan level ceilling, yaitu menggunakan drop ceilling ataupun up ceilling. Maka ruangan yang luas, seperti pada area billiard dapat diseimbangkan dengan permainan level ceilling
84
Gambar 4.16 visualisasi konsep ceiling (sumber : google images) IV.5
Konsep Warna
Pengaplikasian warna pada elemen pembentuk ruang interior menggunakan warna warna analogus mulai dari warna hijau ke ungu yang memberikan konsep ceria . warna analogus dari hijau ke ungu dipilih untuk memberikan kesan dingin dan atraktif.
Gambar 4.17 visualisasi warna yang dipakai (sumber : google images)
85
Gambar 4.18 visualisasi warna yang dipakai (sumber : homedesignin.com) IV.6
Konsep Penghawaan
Sistem pengahawaan yang dipakai adalah sistem penghawaan buatan karena letaknya yang berada di dalam gedung mall. Penghawaan buatan dibuat melalui AC central VRV yang ditaruh diatas ceiling. Selain itu diperlukan adanya exhaust fan untuk menghisap kembali udara kotor yang tercipta dari aktivitas manusia di dalamnya.
Gambar 4.19 visualisasi sistem AC central (sumber : daikin-indonesia.blogspot.com)
86
IV.7
Konsep Akustika Ruang
Untuk mengatasi suara yang ditimbulkan dalam area interior pool dan lounge agar tidak membuat bising di luar area perbelanjaan mall adalah dengan memakai material yang absorbtif atau menyerap suara seperti penggunaan padded. Penggunaan padded biasa diletakkan di area sekitar akses masuk ruangan agar suara tidak langsung diteruskan ke luar ruangan. Untuk lantai bisa menggunakan permukaan yang lunak sebagai peredam suara seperti karpet
padded karpet
Gambar 4.20 visualisasi padded (sumber : google images) •
Speaker (audio)
Speaker sangat berperan penting dalam meningkatkan suasana di dalam ruangan. Speaker berfungsi untuk memberikan audio untuk musik yang akan diputar karena sebuah tempat pool & lounge selalu memiliki audio untuk meningkatkan suasana menyenangkan di dalam ruangan. Peletakan speaker yang berada di area billiard akan berbeda dengan peletakan di daerah lounge dan bar. audio akan lebih difokuskan di
87
area billiard dari pada di lounge. Hal ini mempunyai tujuan agar di area billiard dapat meningkatkan mood yang lebih tinggi dan untuk area lounge yang berfungsi sebagai tempat makan dan mengobrol bersama teman maupun saudara agar pembicaraan tidak terlalu terganggu dengan audio yang menghasilkan suara keras. Untuk itu, area billiard akan diberikan speaker dengan kuantitas yang lebih banyak dari pada di area lounge
Gambar 4.21 speaker di ceiling (sumber : google images) IV.8 Konsep Signage Signage merupakan suatu hal penting dalam bagian penjualan di dalam mall karena berfungsi untuk menarik pengunjung. Untuk itu signage tiap toko atau tempat dibuat dengan unik. Untuk signage pada tempat billiard yang akan didesain akan dibuat secara minimalis dengan latar belakang hitam dan logo yang timbul bewarna putih. Logo putih signage akan diberi lampu led berwarna biru dengan teknik indirect dengan cara mengelilingi area signage.
88
Gambar 4.22 Visualisasi Signage