BAB IV KONSEP DESAIN
IV.1. Latar Belakang Konsep IV.1.1 Tema Desain Konsep desain ini mengusung tema eklektik,menurut kamus besar bahasa indonesia “Eklektik adalah bersifat memilih yang terbaik dari berbagai sumber (tentang orang , gaya, metode)” Kata eklektik biasanya digunakan dalam bahasa arsitektur yang berasal dari kata eklektisme yang artinya aliran dalam memilih, yang memadukan unsur-unsur atau gaya dalam bentuk tersendiri. Ciri-ciri dari gaya eklektik ini adalah adanya pengulangan dari bentuk- bentuk lama dan memadukan unsur - unsur dalam bentuk sendiri yang dikembangkan menjadi bentuk baru. Latar belakang tema ini diambil berdasarkan dari hasil eksplorasi yang sudah dilakukan dalam memadukan beberapa unsur berupa material yang berbeda karakter yaitu brokat dan kulit, kedua material tersebut sering dijadikan bahan utama untuk busana tertentu misalnya bahan brokat sebagai bahan utama dalam pembuatan busana kebaya sehingga brokat sering diidentik dengan kebaya. Berbeda dengan bahan kulit yang biasanya dijadikan bahan utama untuk busana jaket. Dalam Eksplorasi yang sudah dilakukan karakter yang paling kuat muncul ini adalah karakter dari bahan kulit. Maka dipilih busana yang akan dibuat ini
www.stisitelkom.ac.id 35
berupa vest dengan tampilan image yang ditimbulkan berupa pencampuran antara gaya koboi dan kebaya pengakulturasian budaya West and East yang membuat busana ini menjadi tampak eklektik. Dibawah ini merupakan beberapa contoh style eklektik
Gambar 4.1: contoh style eklektik Sumber: Gambar Google
IV.1.2 Segmentasi Produk Segmentasi yang akan dituju pada usia dewasa awal, mulai usia 17-25 tahun, fenomena saat ini usia remaja dan dewasa awal ini sedang menggandrungi gaya - gaya Korea (Korean Style), ini dimulai akibat mewabahnya film – film Korea juga mulai menjamur grup band yang berkiblat pada band-band Korea. Hal
www.stisitelkom.ac.id 36
itu berdampak pula pada kegemaran dari para remaja rem sampai dewasa awal saat ini yang mulai meniru dari gaya busana sampai gaya rambut semua semua beralakan gaya Korea. Melihat fenomena ini menjadi latar belakang konsep pendesainan dalam konsep desain ini dengan mengambil menga salah satu kebiasaan dalam Korean Style yang sering menggunakan busananya lebih dari satu atau merangkap busananya,misalnya ketika mereka hanya menggunakan T-shirt shirt biasa maka biasanya mereka merangkap busananya lagi dengan vest atau jaket agar tampak kelihatan lebih menarik dibandingkan hanya dengan menggunakan kaos T T-shirt biasa.
Gambar 4.2: korean style Sumber: club.cyworld club.cyworld.com.cn/pink
www.stisitelkom.ac.id 37
IV.1.3. Citra yang ingin di bentuk `
Untuk memudahkan dalam pendesainan busana ini maka dibuat suatu
image board yang bisa mewakili pencitraan dari desain yang akan dibuat.
www.stisitelkom.ac.id 38
Gambar 4.3: Image Board Sumber: dokumentasi pribadi
Berdasarkan Image Board yang diatas, pencitraan yang ingin di tampilkan pada busana berupa vest ini merupakanperpaduan antara gaya koboi dan kebaya dengan menggunakan tone warna- warna kalem bergaya era romantic serta penerapan motif bentuk kubisme. IV.1.4. Sumber Inspirasi Percampuran dari berbagai Gaya IV.1.4.1 Gaya Cowboy
www.stisitelkom.ac.id 39
Gaya cowboy merupakan subculture yang paling populer di era akhir tahun 1960 dan 1970. Gaya ini sebenarnya berawal dari awalnya terinspirasi dari gaya-gaya petani atau pekerja di Amerika yang berkembang dan dijadikan subculture di dunia fashion. Beberapa poin penting yang menjadi identik dari gaya koboi berupa topi, chaps dan sepatu boot tinggi. Warna- warna yang digunakan masih besifat natural atau alam tidak terlalu mencolok, misalnya warna coklat tua, cream atau warnawarna bahan kulit dengan tekstur-tekstur kulit yang membuat tampak lebih kuat dan maskulin.Dengan image dari penggayaan koboi ini bisa merancang suatu busana yang bisa di kombinasikan pada setiap style busana dan segala kesempatan. Beberapa perlengkapan busana yang paling identikdalam gaya cowboy diantaranya adalah: 1. Topi Cowboy
www.stisitelkom.ac.id 40
Gambar Gambar 4.5: macam- macam topi cowboy Sumber: gambar google
2. Sepatu Booth Cowboy
Gambar Gambar 4.6: macam- macam sepatu booth cowboy Sumber: gambar google
3. Chaps Terbuat dari bahan kulit yang dipakai cowboy diatas celana levisnya fungsinya sebagai pelindung saat ketika berkuda.
www.stisitelkom.ac.id 41
Gambar Gambar 4.7: chaps Sumber: gambar google Sejarah tentang sebutanCowboy, cowboy sebenarnya adalah sebutan bagi seorang penggembala pada ranch-ranch(tempat pertanian yang luas berikut dengan gedung-gedungnya)yang ada di Amerika Utara. Namun sebenarnya asal usul dari Cowboy muncul pertama kali di Spanyol. Dimana pada awal abad ke-16, mereka membawa tradisi mereka ke New Spanyol sekarang dikenal dengan Mexico. Pada awal tahun 1600an tersebut kebudayaan Spanyol mulai diikuti oleh masyarakat Mexico, dan tidak lama kemudian diikuti oleh masyarakat Amerika.Kemunculan Cowboy di Amerika sendiri mulai membanyak pada akhir tahun 1860. Setelah akhir perang saudara di negara tersebut dan semakin meluasnya industri ternak.Pada masa itu, banyak sekali suku Indian yang bekerja dalam ranch-ranch yang ada untuk merawat ternak. Tertutama setelah tahun 1890, ketika pemerintah Amerika mendeplomasikan asimilasi terhadap orangorang India, oleh karena itu tidak mengherankan melihat banyak suku Indian yang menjadi Cowboy saat itu. Bahkan banyak sekali Indian Cowboy yang bekerja di sirkuit rodeo(pertunjukan keterampilan sambil menunggang kuda).Hal ini
www.stisitelkom.ac.id 42
sebenarnya berawal pada saat para Cowboy saling mengadu keterampilan serta menyombongkan kemampuan mereka dalam menangani ternak mereka. Mereka juga saling bertaruh ketika melakukan hal tersebut. Akhirnya “The Wild West Show” memilih para Cowboy tersebut untuk kemudian dijadikan sebagai entertaiment. Walaupun akhirnya pertunjukan tersebut dibubarkan, hingga kini Rodeo masih sering dijadikan tontonan yang sangat menghibur.
Gambar 4.8: style cowboy Sumber: dokumentasi pribadi
IV.1.4.2. Model Kebaya Kebaya merupakan busana nasional dari bangsa Indonesia sejak pemerintahan Soekarno. Sejak zaman dahulu kebaya mempunyai sejarah panjang dalam perkembangannya dimulai dari kebaya Belanda, kebaya Belanda yaitu biasanya kebaya berwarna putih dengan hiasan renda Eropa yang dikenakan oleh wanita Belanda dan keturunan Indo Belanda pada abad 19 dan biasa digunakan di siang hari dengan ujung depan kebaya bentuk siku atau persegi. pada akhir abad 19 dikenal dengan kebaya china merupakan kebaya adaptasi dari kebaya Belanda
www.stisitelkom.ac.id 43
bagian depan busananya lancip dan seluruh tepinya dihiasi bordiran warna warni bahan yang digunakanpun lebih beragam dan berwarna, biasanya dikenakan oleh perempuan keturunan China. Pada tahun 1970 kebaya dipopulerkan lagi dengan kebaya encim yang sebenarnya kata lain dari kebaya china. Selain itu ada pula kebaya kartini yaitu kebaya yang dipakai oleh kartini seorang pejuang emansipasi perempuan Indonesia. Kekhasan dari kebaya Kartini ini berupa kerah lipat keluar, memanjang vertikal dari atas tengkuk leher hingga kebawah keliman baju dan berhiaskan bros ditengah dada. Perkembangan kebaya terus mengalami nauik turun hingga saat ini kebaya paling populer atau lebih banyak dikenal dengan kebaya modifikasi. Bila dilihat dari fungsi pemakaian dan nilai value dimasyarakat, kebaya ditiap zaman mengalami terus pergeseran berawal hanya bisa dipakai oleh para bangsawan sampai digunakan untuk busana sehari-hari oleh rakyat biasa dan sekarang ada kecenderungan anak muda zaman sekarang malu menggunakan kebaya untuk busana sehari-haridan hanya khusus dipakai pada acara – acara tertentu atau menjadi kebaya pernikahan.Potongan busana dari konsep desain ini terinspirasi dari potongan kebaya yang pada zaman dahulu sering digunakan menjadi busana sehari-hari mereka misalnya berupa kebaya encim, kebaya kartini atau kebaya jawa yang ada kutu barunya yang di modifikasi lagi tapi denganimge gaya koboi yang dibuat lebih casual agar bisa lebih masuk kestyle anak muda sekarang.
www.stisitelkom.ac.id 44
Gambar 4.9: Potongan Kebaya Sumber: kamus mode Indonesia 2011 IV.1.4.3. Motif
www.stisitelkom.ac.id 45
Gambar 4.10: motif sulur Sumber: digi-tech Motif yang digunakan berupa desain sulur untuk menyeimbangi motif dekoratif dari brokat. Selain itu motif dengan teknik anyaman yang lebih masuk menjadi gaya kubisme.
Gambar 4.10: motif anyaman Sumber: Berbagai Motif Ayaman
www.stisitelkom.ac.id 46
IV.2 Tujuan Konsep Desain Tujuan dari konsep Desain yang ingin dicapai dengan mengeluarkan desain baru ini adalah 1. Memberikan tampilan busana baru dengan penggabungan bahan kulit dan brokat 2. Merancang suatu busana yang bisa di padupadan pada setiap style busana dengan segala kesempatan. Busana yang multifungsi dan bisa dipakai kemana saja busana ini bisa dipadu padankan untuk busana formal atau casual. 3. Memberikan varian busana yang baru dalam memenuhi kebutuhan remaja akan busana yang masa kini. 4. Dengan desain jaket yang mengambil potongan dari kebaya ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa kecintaan dan kebanggaan anak muda terhadap busana nasional karena mayoritas dari mereka menganggap kebaya itu busana yang kuno atau enggan digunakan menjadi busana sehari-hari.
www.stisitelkom.ac.id 47
IV.3 Desain IV.3.1 Desain Vest I 1. Sketsa Judul : Romantic Eklektik
Gambar 4.11:sketsa desain vest I Sumber: Dokumentasi Pribadi
2. Bahan atau Material Bahan utama: bahan brokat dan kulit sued Pelapis: Rami Voering : Bahan Thaisilk 3. Warna: pink, emas, cream dan coklat Dalam pemilihan warna menggunakan – warna-warna yang romantic seperti pink muda agar kesan feminim. Warna cream dan coklat untuk
www.stisitelkom.ac.id 48
tetap menimbulkan kesan maskulin dari bahan kulit dan penggunaan warna emas untuk menyeimbangkan warna pink, cream dan coklat agar lebih berbaur selain itu penggunaan warna emas juga untuk memberi kesan mewah pada produk vest tersebut.
4. Visualisasi Karya
www.stisitelkom.ac.id 49
Gambar 4.11: visualisasi karya I Sumber: Dokumentasi Pribadi
5. Design Style I
www.stisitelkom.ac.id 50
Vest ini bisa dipadukan menjadi tampilan gaya busana yang berbeda karakter
www.stisitelkom.ac.id 51
Gambar 4.13: sketsa desain style Sumber: Dokumentasi Pribadi IV.3.2 Desain Vest II 1. Sketsa Judul : eklektik kubisme
Gambar 4.14: sketsa desain vest II Sumber: Dokumentasi Pribadi 2. Bahan atau Material Bahan utama: bahan brokat, kulit sued, kain rami Bahan pelapis : bahan rami 3. Warna: pink, emas, cream Pemberian aksen emas dengan difloking 4. Visualisasi Karya
www.stisitelkom.ac.id 52
Gambar 4.15: visualisasi karya II Sumber: Dokumentasi Pribadi 5. Design Style II Vest ini bisa jadi 2 model busana yang berbeda dan gaya yang berbeda
www.stisitelkom.ac.id 53
Gambar 4.16: sketsa desain style II Sumber: Dokumentasi Pribadi
www.stisitelkom.ac.id 54
IV.3.3 Desain Vest III 1. Sketsa Judul :Kebaya Eklektik
Gambar 4.17: sketsa desain vest terpilih satu Sumber: Dokumentasi Pribadi
2. Bahan atau Material Bahan utam: bahan brokat dan kulit domba, Pelapis: Blacu Voering : Katun 3. Warna: putih dan coklat Warna disesuaikan dengan kebaya yang biasa digunakan oleh orang pada zaman dahulu yaitu, kebaya Belanda yang dipakai oleh peranakan atau orang Belanda dan biasanya digunakan di siang hari.
www.stisitelkom.ac.id 55
4. Visualisasi Karya
www.stisitelkom.ac.id 56
Gambar 4.18: visualisasi karya III Sumber: Dokumentasi Pribadi
5. Design Style III
www.stisitelkom.ac.id 57
Gambar 4.18: sketsa desain style III Sumber: Dokumentasi Pribadi
www.stisitelkom.ac.id 58
IV.3.4 Desain Alternatif
Gambar 4.19: Desain Sketsa alternatif 1 Sumber Dokumen pribadi
www.stisitelkom.ac.id 59
Gambar 4.20: Desain Sketsa alternatif 2 Sumber Dokumen pribadi
Gambar 4.21: Desain Sketsa alternatif 3 Sumber Dokumen pribadi
www.stisitelkom.ac.id 60
Gambar 4.22: Desain Sketsa alternatif 4 Sumber Dokumen pribadi
www.stisitelkom.ac.id 61