BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian SDN I Suwawa Selatan telah beberapa kali mengalami perubahan alamat dan nama sekolah tersebut. Hasl ini disebabkan oleh adanya pemisahan wilayah Provinsi Gorontalo dari Provinsi Sulawesi Utara. Sekolah ini dibangun sejak tahun 1945 sehingga belum terbentuk Provinsi Gorontalo. Pada saat itu SDN I Suwawa Selatan dibangun di jalan Botupingge Desa Molintogupo Kecamatan Suwawa Kabupaten Gorontalo Provinsi Sulawesi Utara dengan nama sekolah SDN Molintogupo. Sejalan dengan terbentuknya Provinsi Gorontalo pada tahun 2000, maka SDN Molintogupo menjadi salah satu sekolah yang beralamat di Wilayah Provinsi Gorontalo. SDN 1 Suwawa Selatan yang beralamatkan di Jl. Botupingge Desa Molintogupo Kecamatan Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango. SDN 1 Suwawa Selatan didirikan pada tahun 1945 dan dioperasionalkan pada tahun 1996. Sekolah ini dibangun pada sebidang tanah dengan luas 3045m2. dengan luas bangunan sekolah yakni 378m2. Saat ini fasilitas yang dimiliki sekolah berupa ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang kelas dan ruang perpustakaan. Ditinjau dari personil sekolah diketahui bahwa pegawai di sekolah ini berjumlah 9 orang yang terdiri dari 6 orang guru tetap dan PNS dan terdapat 3 orang guru honor. Siswa pada tahun pelajaran 2012/2013 seluruhnya berjumlah 124 orang. Persebaran jumlah siswa antar kelas merata, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 4.1 Data Siswa SDN 1 Suwawa Selatan Kabupaten Bone Bolango
Kelas Jumlah Siswa Rombongan Belajar I 21 1 II 20 1 III 24 1 IV 26 1 V 14 1 VI 16 1 Jumlah 121 6 Sumber Data : Profil SDN 1 Suwawa Selatan Tahun 2013
4.1.2 Keadaan Jawaban Siswa Menjawab Soal Cerita Untuk pengumpulan data jawaban siswa digunakan perangkat tes soal cerita dalam bentuk essey yang terdiri dari 6 (item) soal. Pada pelaksanaannya di kelas, kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas V sebanyak 14 orang. Untuk kepentingan penganalisaan kesalahan siswa, maka jawaban yang diberikan siswa, diklasifikasi menjadi empat bentuk jawaban yang meliputi jawaban yang berupa (1) pemahaman terhadap isi soal cerita, (2) mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika, (3) kemampuan menyelesaikan kalimat matematika, dan (4) menguji kembali kebenaran jawaban yang diberikan. Berdasarkan pengklasifikasian jawaban yang diberikan di atas, maka keadaan kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita dapat dilihat pada tabel berikut.
No.
Bentuk Kesalahan
1
X1
1
Tabel 4.2 Keadaan Jawaban Siswa Menyelesaikan Soal Cerita Jumlah Jawaban Benar Jumlah Jawaban Salah Nomor Soal 2 3 4 5 6 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 √ √ √ √ 4 2
2
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
11
12
X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2 X3 X4 X1 X2
√ √ √ √ √
√ √
√ √ √ √
√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√
5
1 4
√ √ √ √ √
3 6
6 4
2 4
2 4
2 6 6
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √
√
√ √ √
√
2 3
√
6 3
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √
√ √ √
√ √ √
5 6 6 6 6 6 6
√ √ √
√ √
1 1 1
1 √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √
√ √ √ √
√
√ √
6 6 5 6 4
2 6 2
4 6 6 6
√ √
√ √
√ √ √
√
√ √ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √
4 √ √
2 6
5
1 6 6 6
√ √
√ √
6 5
1
X3 X4 13 X1 X2 X3 X4 14 X1 X2 X3 X4 Jumlah Persentase
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
37
32
√ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
√ √ √ √ √ √ √
√ √ √ √ √
38
36
37
34
6 6 6 4
2 4
2 6
6 6 6 6 49
50
55
60
35
34
29
24
14.58
14.88
16.37
17.86
10.42
10.12
8.63
7.14
Keterangan Nomor subjek adalah nomor urut siswa peserta tes X1
= Kemampuan memahami isi soal cerita
X2
= Kemampuan mengubah soal cerita ke bentuk kalimat matematika
X3
= Kemampuan menyelesaikan kalimat matematika
X4
= Kemampuan menguji kembali kebenaran jawaban yang diberikan
√
= Jawaban benar Berdasarkan paparan data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa: a. Jumlah peserta tes adalah 14 siswa, soal yang dijawab oleh siswa terdiri dari 6 nomor soal, sedangkan jawaban yang diberikan dibedakan dalam 4 bentuk. Dengan demikian secara keseluruhan jawaban yang diberikan siswa = 14 siswa x 6 soal x 4 bentuk kesalahan siswa = 336 jawaban. b. Dilihat dari nilai kebenaran jawaban yang diberikan siswa dibedakan menjadi: Banyak jawaban benar = 36.31%. Sedangkan banyak jawaban salah adalah 63.69%. c. Dilihat dari bentuk kesalahan jawaban yang diberikan siswa dibedakan menjadi: Kesahalan jawaban pada X1 = 49 atau 14.58% Kesahalan jawaban pada X2 = 50 atau 14.88%
Kesahalan jawaban pada X3 = 55 atau 16.37% Kesahalan jawaban pada X4 = 60 atau 17.86% d. Dilihat dari bentuk kebenaran jawaban yang diberika siswa menunjukkan bahwa: Kebenaran jawaban pada X1 = 35 atau 10.42% Kebenaran jawaban pada X2 = 34 atau 10.12% Kebenaran jawaban pada X3 = 29 atau 8.63% Kebenaran jawaban pada X4 = 24 atau 7.14% e. Dilihat dari bentuk kesalahan jawaban yang diberikan siswa untuk setiap nomor soal menunjukkan bahwa: Soal nomor 1 = 37 atau 11.01% Soal nomor 2 = 32 atau 9.52% Soal nomor 3 = 38 atau 11.31% Soal nomor 4 = 36 atau 10.72% Soal nomor 5 = 37 atau 11.01% Soal nomor 6 = 34 atau 10.12% f. Dilihat dari bentuk kebenaran jawaban yang diberikan siswa pada setiap nomor soal menunjukkan bahwa: Soal nomor 1 = 19 atau 5.65% Soal nomor 2 = 24 atau 7.14% Soal nomor 3 = 18 atau 5.36% Soal nomor 4 = 20 atau 5.95% Soal nomor 5 = 19 atau 5.65% Soal nomor 6 = 22 atau 6.56%
g. Dilihat dari hasil evaluasi yang diperoleh jikda dinilai dengan skala penilaian 1-10, maka nilai yang diperoleh setiap siswa dapat diuraikan sebagai berikut. Peserta tes nomor urut 1 mendapatkan nilai 2 Peserta tes nomor urut 2 mendapatkan nilai 3 Peserta tes nomor urut 3 mendapatkan nilai 7 Peserta tes nomor urut 4 mendapatkan nilai 2 Peserta tes nomor urut 5 mendapatkan nilai 0 Peserta tes nomor urut 6 mendapatkan nilai 4 Peserta tes nomor urut 7 mendapatkan nilai 10 Peserta tes nomor urut 8 mendapatkan nilai 0 Peserta tes nomor urut 9 mendapatkan nilai 5 Peserta tes nomor urut 10 mendapatkan nilai 6 Peserta tes nomor urut 11 mendapatkan nilai 8 Peserta tes nomor urut 12 mendapatkan nilai 0 Peserta tes nomor urut 13 mendapatkan nilai 4 Peserta tes nomor urut 14 mendapatkan nilai 0 Jadi nilai rata-rata adalah 3.64 4.2
Pembahasan Sebagaimana dikemukakan pada bahasan sebelumnya bahwa bentuk-bentuk kesalahan
siswa dalam menyelesaikan soal cerita volum kubus dan balok yang menjadi masalah penelitian dibahas melalui pendekatan teori belajar polya. Dalam teori belajar tersebut menyatakan bahwa untuk memberi kemudahan siswa memahami dan menyelesaikan soal cerita di Sekolah Dasar, sebaiknya dalam pembelajarannya siswa diarahkan untuk menyelesaikan soal cerita dengan
melalui empat tahap. Ke empat tahap tersebut adalah (1) memahami isi soal cerita, (2) mengubah soal cerita kebentuk kalimat matematika, (3) menyelesaikan kalimat matematika, dan (4) menguji kembali kebenaran jawaban yang diperoleh. Untuk keperluan penganalisaan masalah penelitian tersebut di atas telah dilakukan kegiatan pengumpulan data melalui perangkat tes (lihat pada lampiran 1) terhadap siswa kelas V SDN 1 Suwawa Selatan yang menjadi subjek penelitian ini. Berdasarkan hasil tes tersebut diperoleh data tentang keadaan jawaban yang diberikan siswa sebagaimana dipaparkan pada tabel 4.3. Berdasarkan paparan data yang diperoleh dapat dilakukan analisis kesalahan siswa kelas V SDN 1 Suwawa Selatan dalam menyelesaikan soal cerita bantun ruang sebagaimana diuraikan sebagai berikut. a. Dilihat dari pernyataan jawaban yang diberikan siswa menunjukkan bahwa dari 336 jawaban yang diberikan hanya terdapat 122 jawaban yang benar, sedangkan 214 jawaban lainnya merupakan jawaban yang salah. b. Dilihat dari hasil belajar siswa jika dinilai dengan skala penilaian 1-10, maka nilai ratarata yang diperoleh siswa hanya mencapai 3.64. c. Dilihat dari penguasaan siswa terhadap setiap tahap penyelesaian soal cerita menunjukkan bentuk kesalahan yang tidak jauh berbeda antara kemampuan mereka dalam memahami isis soal cerita, mengubah soal cerita ke dalam kalimat matematika menyelesaikan kalimat matematika, serta menguji kembali kebenaran jawaban yang diperoleh. d. Dilihat dari kemampuan siswa dalam menyelesaikan setiap nomor soal menunjukkan bentuk kesalahan yang tidak jauh berbeda antara soal nomor 1 sampai dengan soal nomor 6.
e. Dilihat dari kemampuan setiap siswa dalam menyelesaikan soal cerita terdapat rentangan nilai yang jauh berbeda dari ke 14 siswa peserta tes. Dalam hal ini terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai 0 dan 1 siswa yang memperoleh nilai 10. f. Dilihat dari bentuk-bentuk kesalahan yang dilakukan siswa dapat diuraikan sebagai berikut. 1) Kesalahan dalam memahami isi soal cerita, pada umumnya siswa tidak dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya sebagai bahan informasi yang mereka peroleh dari isi soal cerita. 2) Kesalahan siswa dalam menubah soal cerita kedalam kalimat matematika. Pada umumnya siswa tidak dapat menyusun atau merumuskan kalimat matematika dengan benar yang sesuai konteks soal cerita. 3) Kesalahan siswa dalam menyelesaikan kalimat matematika. Pada umumnya siswa mengalami kekeliruan dalam menerapkan aturan-aturan dan prinsip-prinsip yang berlaku terhadap operasi-operasi bilangan yang terdapat pada kalimat matematika. 4) Kesalahan siswa dalam menguji kembali kebenaran jawaban yang mereka temukan. Pada umumnya siswa mengalami kesulitan dalam mensubsitusikan kesimpulan jawaban yang mereka peroleh ke dalam kalimat matematika yang mereka gunakan.