BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Taman Kanak-kanak Pembina merupakan salah satu TK yang ada di kota Gorontalo. TK terletak di jalan Tirtonadi kelurahan Tapa Kecamatan Sipatana dengan status sekolah adalah Negeri. TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo berdiri pada tahun 1990, dengan akte pendirian No. 593/UM/3669 dan memiliki luas tanah sebesar 2480m2. Adapun luas bangunan dari TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo sebesar 550 m2. TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo 2 ruangan belajar untuk kelompok A dan 5 ruang belajar untuk kelompok B. 4.1.2 Keadaan Anak Didik Adapun keadaan anak di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo adalah berjumlah 205 anak terdiri atas 2 kelompok yakni kelompok A dengan jumlah anak 70 orang anak sedangkan kelompok B berjumlah 135 orang anak Untuk jelasnya perhatikan tabel 1 pada halaman berikut.
Tabel 1 Keadaan Anak Di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo Nama
No
1
Kelompok
Jumlah Anak
Kelompok A
70
Kelompok B
135
Jumlah
205
Sumber : Tata Usaha TK. Pembina, 2012 4.1.3 Keadaan Tenaga Pendidik Adapun tenaga pendidik TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo yakni berjumlah 10 orang yang terdiri dari 7 orang berstatus PNS dan 2 orang honor sekolah, 3 orang honor daerah dan 2 orang tenaga administrasi. Untuk jelasnya perhatikan tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Keadaan Tenaga Pendidik Di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo No
Status Guru
Jumlah
1.
Guru PNS
7 orang
2.
Guru Bantu
-
3.
Guru Honorer Sekolah
2 orang
4.
Guru Honorer Daerah
3 orang
5.
Administrasi
2 orang
Sumber : Tata Usaha TK. Pembina, 2012 4.1.4 Keadaan Sarana Dan Prasarana Adapun keadaan sarana dan prasarana di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo pada dasarnya sudah sangat memadai atau mendukung proses kegiatan belajar mengajar. Untuk jelasnya perhatikan tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3 Keadaan Sarana Dan Prasarana di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo No
Nama Gedung/Jenis Barang
Jumlah
Kondisi
1.
Gedung Sekolah
2 Unit
Baik
2.
Rumah Dinas
1 Unit
Baik
3.
Aula
1 Unit
Baik
4.
Ruang Bermain
1 Ruang
Baik
5.
Ruang Tunggu
1 Ruang
Baik
6.
Ruang Kepala Sekolah
1 Ruang
Baik
7.
Ruang Dewan Guru
1 Ruang
Baik
8.
Ruang Belajar
1 Ruang
Baik
9.
UKS
1 Ruang
Baik
10.
Gudang
1 Ruang
Baik
11.
Kantin
1 Ruang
Baik
12.
Perpustakaan
1 Ruang
Baik
13.
Tata Usaha
1 Ruang
Baik
14.
Kamar Mandi
4 Ruang
Baik
15.
WC
4 Ruang
Baik
16.
Dapur
1 Ruang
Baik
17.
Guru Honorer Daerah
18.
Administrasi
1 Ruang 1 orang
Baik Baik
Sumber : Tata Usaha TK. Pembina, 2012 4.1.5 Kedaan APE Dalam dan APE Luar Adapun keadaan APE dalam dan APE luar di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo berjumlah 90 jenis yang terdiri atas 78 jenis APE dalam dan 12 jenis APE luar. Untuk jelasnya perhatikan tabel 4 pada halaman berikut.
Tabel 4 Kedaan APE Luar di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo No
Jenis
Jumlah
Kondisi
1.
Perosotan
3 Buah
Baik
2.
Papan Titian
4 Buah
Baik
3.
Ayunan Gandeng
1 Buah
Baik
4.
Ayunan Biasa
8 Buah
Baik
5.
Putaran
1 Buah
Baik
6.
Bak Air
1 Buah
Baik
7.
Bak Pasir
1 Buah
Baik
8.
Kolam Pemandian
1 Buah
Baik
9.
Kuda-Kudaan
8 Buah
Baik
10.
Terowongan
1 Buah
Baik
11.
Luncuran
1 Buah
Baik
12.
Jalan Panjatan
1 Buah
Baik
Tabel 5 Kedaan APE Dalam di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo No
Jenis
Jumlah
Kondisi
1.
Alat Menjahit
1 Set
Baik
2.
Alat mencocok
1 Set
Baik
3.
Alat menganyam
1 Set
Baik
4.
Balok-balok
1 Set
Baik
5.
Alat dokter-dokteran
1 Set
Baik
6.
Alat pertukangan
1 Set
Baik
7.
Angka/ hurup
1 Set
Baik
8.
Maket ibadah
1 Set
Baik
9.
Deka-deka
1 Set
Baik
10.
Pohon hitung
1 Set
Baik
11.
Menara, alat masak-masak
1 Set
Baik
12.
Maket buah-buahan
1 Set
Baik
13
Puzzle 2 dimensi
4 Buah
Baik
14
Puzzle 3 dimensi
1 Buah
Baik
15
Maze natural
7 Buah
Baik
16
Puzzle 8-1 digit
7 Buah
Baik
17
Kubus angka
7 Buah
Baik
18
Alat bermain peran berupa peralatan salon
2 Buah
Baik
19
Alat bermain peran berupan peralatan pertukangan
3 Buah
Baik
20
Alat bermain peran berupa belanja dan kasir
2 Buah
Baik
21
Papan geometri
7 Buah
Baik
22
Papan pasak geometri
7 Buah
Baik
23
Bangun geometri dengan berbagai ukuran
7 Buah
Baik
24
Timbangan geometri berwarna
7 Buah
Baik
25
Boneka jari / binatang
7 Buah
Baik
26
Boneka tangan profesi satuan
4 Buah
Baik
27
Kancing
7 Buah
Baik
28
Alat musik tiups
7 Buah
Baik
29
Aneka muslim
3 Buah
Baik
30
Maze 1,2,3,4 jalan
1 Buah
Baik
31
Papan pasak bertingkat
7 Buah
Baik
32
Lego
4 Buah
Baik
33
Model miniatur tiruan binatang
7 Buah
Baik
34
Model miniatur tiruan perabot
7 Buah
Baik
35
Model miniatur tiruan kenderaan
7 Buah
Baik
36
Panggung boneka mini
2 Buah
Baik
37
Menara kunci
2 Buah
Baik
38
Menara gelang
2 Buah
Baik
39
Balon berongga
1 Buah
Baik
40
Timbangan geometri
1 Buah
Baik
41
Aneka bahan alam yang sudah diawetkan
1 Buah
Baik
42
Bermain konsep waktu
1 Buah
Baik
43
Maket tempat ibadah 2 dimensi
5 Buah
Baik
44
Maket tempat ibadah 3 dimensi
5 Buah
Baik
45
Gambar rumah ibadah
2 Buah
Baik
46
Puzzle tempat ibadah
2 Buah
Baik
47
Puzzle tempat hijayah
2 Buah
Baik
48
Memancing huruf dan angka
3 Buah
Baik
49
Puzzle huruf
1 Buah
Baik
50
Balok suku kata
1 Buah
Baik
51
Menara kancing bentuk geometri
1 Buah
Baik
52
Papan pasak bentuk geometri
1 Buah
Baik
53
Baju dokter dan perawat
2 Buah
Baik
54
Baju angkatan darat
2 Buah
Baik
55
Baju polisi/polwan
2 Buah
Baik
56
Baju tidur
1 Buah
Baik
57
Baju angkatan laut
2 Buah
Baik
58
Menara pelangi
2 Buah
Baik
59
Raket/bola
3 Buah
Baik
60
Aneka bola dengan berbagai ukuran
1 Buah
Baik
61
Magnet
2 Buah
Baik
62
Balon anak
2 Buah
Baik
63
Manik-manik
4 Buah
Baik
64
Cermin bayang
3 Buah
Baik
65
Kantong biji
5 Buah
Baik
66
Sepeda anak
5 Buah
Baik
67
Tape recorder
5 Buah
Baik
68
Kartu-nama-nama hari
1 Buah
Baik
Tata Usaha TK. Pembina, 2012 4.1.6
D
eskripsi Hasil Penelitia n B erdasark an hasil wawanca ra
yang
dilakuka 69
Kartu-nama-nama bulan
7 Buah
Baik
70
Bowling
5 Buah
Baik
71
Kartu angka
7 Buah
Baik
72
Kartu pembesar
7 Buah
Baik
73
Kartu kata
7 Buah
Baik
74
Kartu suku kata
7 Buah
Baik
75
Simpai
7 Buah
Baik
76
Sempoa
7 Buah
Baik
77
Cemelek
7 Buah
Baik
78
Bangku loncat (20-50 cm)
1 Buah
Baik
n peneliti pada tanggal 1 Mei 2012 maka diperole h
per aspek yakni :
data
1. Aspek kemampuan anak membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa kemampuan anak membaca doa sudah baik dimana anak dapat mengucapkan dengan benar dan baik, dinilai dari segi pengucapannya sangat jelas dan sudah dapat dihafal setiap doa baik sesudah maupun sebelum melakukan kegiatan tertentu. Sedangkan hasil wawancara dengan Ibu Jua pada tanggal April 2012 bahwa kemampuan anak membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan adalah sudah hampir baik semua yakni sudah mencapai 90%. Hasil wawancara dengan Ibu Entin pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa pada umumnya kemampuan doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan tertentu sudah baik. Hal ini terlihat dari hampir semua siswa sudah mampu menghafal atau mengucapkan doa belajar, sebelum dan sesudah makan, pulang dan tiba di rumah. Namun ada sebagian anak yang kadang-kadang lupa. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap aspek kemampuan anak membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, hasil pengamatan menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu melakukan kegiatan tersebut.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 6 berikut. Tabel 6. Hasil Pengamatan Kemampuan Anak
Membaca Doa Sebelum Dan Sesudah
Melakukan Kegiatan Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Kemampuan Anak Membaca Doa Sebelum Dan Sesudah Melakukan Kegiatan
M
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
22
84,62
4
15,38
0
0
Dari tabel 6 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek kemampuan anak membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan. Dalam hal ini anak membaca doa sebelum belajar dan sesudah belajar untuk kategori mampu 22 orang atau 84,62%, kategori penilaian kurang mampu 4 orang atau 15,38% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 2. Aspek kemampuan anak dalam hal membaca ayat-ayat pendek yang diajarkan oleh guru Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa kemampuan anak dalam mengucapkan ayat-ayat pendek, sebagian besar anak sudah dapat mengikuti dan mengucapkan dengan sangat baik, tetapi karena mungkin tidak setiap hari diucapkan membuat anak hanya dapat mengucapkan ketika diajarkan. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Jua tanggal 1 Mei
2012 bahwa kemampuan anak dalam membaca ayat-ayat pendek belum semua anak bisa membaca dengan baik hanya sebagian saja yang dapat membaca dengan baik yakni kira-kira 50% saja. Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Entin tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak cenderung dapat menghafal ayat-ayat pendek jika di perintahkan secara bersama-sama. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan kemampuan anak dalam membaca ayat-ayat pendek yang diajarkan oleh guru. Hasil pengamatan menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu membaca ayatayat pendek. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 7 berikut. Tabel 7. Hasil Pengamatan Kemampuan Anak Dalam Hal Membaca Ayat-Ayat Pendek Yang Diajarkan Oleh Guru Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Kemampuan Anak Dalam Hal Membaca Ayat-Ayat Pendek Yang Diajarkan Oleh Guru
M
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
20
76,92
6
23,08
0
0
Dari tabel 7 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek kemampuan anak membaca ayat-ayat pendek yang diajarkan oleh guru. Dalam hal ini membaca surat AlFatihah dan Al-Ikhlas untuk kategori mampu 20 orang atau 76,92%, kategori penilaian kurang mampu 6 orang atau 23,08% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 3. Aspek pola tingkah laku anak dalam bermain sesama teman dan melakukan tugas-tugas tertentu Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa sebagian besar anak-anak dapat bergaul dan berteman antara sesama teman, baik yang ada dikelasnya masing-masing ataupun yang dari kelas kelompok lain. Tetapi ada sebagian kecil anak yang sulit berkomunikasi dengan temannya dikarenakan oleh anak tersebut pendiam dan malu-malu. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Jua pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak senang bermain dan bergaul dengan sesama teman namun mereka tidak memperhatikan bahaya yang timbul dari permainan mereka, main kejar-kejaran. Dan alhamdulilah mereka sangat senang dan dapat meyelesaikan tugas yang diberikan. Hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Entin pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa sebagian besar anak-anak dapat bergaul dan berteman antara
sesama teman, baik yang ada dikelasnya masing-masing ataupun yang dari kelas kelompok lain. Tetapi ada sebagian kecil anak yang sulit berkomunikasi dengan temannya dikarenakan oleh anak tersebut pendiam dan malu-malu. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap pola tingkah laku anak dalam bermain sesama teman dan melakukan tugas-tugas tertentu sebagian besar anak mampu bermain bersama dan melaksanakan tugas tertentu. untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8.
Hasil Pengamatan pola tingkah laku anak dalam bermain sesama teman dan melakukan tugas-tugas tertentu.
Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Pola Tingkah Laku Anak Dalam Bermain Sesama Teman Dan Melakukan TugasTugas Tertentu
M
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
19
73,08
7
26,92
0
0
Dari tabel 8 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek pola tingkah laku anak dalam bermain sesama teman dan melakukan tugas-tugas tertentu. Dalam hal ini anak bekerja sama untuk mewarnai gambar untuk kategori mampu 19 orang atau 73,08%, kategori penilaian kurang mampu 6 orang atau 26,92% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 4. Aspek anak melaksanakan tugas dengan baik Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa Alhamdulilah anak dapat melaksanakan tugas dengan baik tergantung dari kondisi anak setiap hari, kadang ada satu atau dua orang anak yang tidak dapat melaksanakan dengan baik. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Jua pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa hampir semua anak mengerjakan tugas dengan baik. Hasil wawancara dengan ibu Entin pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak senang dan antusias dalam melaksanakan tugas yang diberikan. Namun ada beberapa anak yang masih perlu bimbingan guru. Dan guru menunggui anak tersebut dalam melaksanakan tugasnya. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap anak melaksanakan tugas dengan baik. Hasil pengamatan menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 9 berikut.
Tabel 9. Hasil Pengamatan Anak Melaksanakan Tugas Dengan Baik Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
M
Anak Melaksanakan Tugas Dengan Baik
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
24
92,31
2
7,69
0
0
Dari tabel 9 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek anak melaksanakan tugas dengan baik. Dalam hal ini anak mengerjakan tugas berupa mewarnai gambar untuk kategori mampu 24 orang atau 92,31%, kategori penilaian kurang mampu 2 orang atau 7,69% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 5. Aspek anak selalu datang ke sekolah tepat waktu Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa alhamdulilah anak datang ke sekolah dengan tepat waktu. Sedangkan hasil wawancara dengan ibu Jua pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa tidak semua anak yang datang ke sekolah dengan tepat waktu. Hasil wawancara dengan ibu Entin pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa sekitar 80% anak datang ke sekolah dengan tepat waktu. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap aspek anak selalu datang ke sekolah tepat waktu, hasil pengamatan menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 10 berikut.
Tabel 10. Hasil Pengamatan Anak Selalu Datang Ke Sekolah Tepat Waktu Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Anak Selalu Datang Sekolah Tepat Waktu
M
Ke
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
20
76,92
6
23,08
0
0
Dari tabel 10 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek anak selalu datang ke sekolah tepat waktu. Dal hal ini anak datang ke sekolah sebelum bel masuk kelas berbunyi.
untuk kategori mampu 20 orang atau 76,92%, kategori penilaian kurang mampu 6 orang atau 23,08% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 6. Aspek pola tutur kata anak ketika bercerita dengan teman sekelasnya Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak masih menggunakan bahasa ibu, dapat berbicara dengan sopan, lembut dan tidak teriak. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Jua pada tanggal 1 Mei 2012 anak berbicara dengan menggunakan bahasa yang bisa dimengerti oleh mereka. Hasil wawancara dengan ibu Entin pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa dalam berbicara sebagian anak sudah mampu menggunakan bahasa dengan baik. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap pola tutur kata anak ketika bercerita dengan teman sekelasnya yang hasilnya menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 11 berikut. Tabel 11. Hasil Pengamatan Pola Tutur Kata Anak Ketika Bercerita Dengan Teman Sekelasnya Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Pola Tutur Kata Anak Ketika Bercerita Dengan Teman Sekelasnya
M
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
22
84,62
4
15,38
0
0
Dari tabel 11 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek pola tutur kata anak ketika bercerita dengan teman sekelas. Dalam hal anak bercerita mengenai pengalaman mereka masing-masing untuk kategori mampu 22 orang atau 84,62%, kategori penilaian kurang mampu 4 orang atau 15,38% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 7. Aspek anak selalu bersikap jujur kepada guru dan teman-temannya Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak selalu bersikap jujur baik ditanyakan sesuatu, tapi kadang-kadang pada sesama teman sering tidak jujur dikarenakan ada anak yang kurang senang atau tidak mau berteman dengan yang lain. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Jua pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak selalu berkata jujur. Hasil wawancara dengan ibu Entin pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak selalu berkata jujur apabila menemukan uang, selalu disampikan kepada guru, sampai-sampai kejadian dirumah pun diceritakannya. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap kemampuan
anak selalu bersikap jujur kepada guru dan teman-temannya, yang hasil menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 12 berikut. Tabel 12. Hasil Pengamatan Anak Selalu Bersikap Jujur Kepada Guru Dan Teman-Temannya Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Anak Selalu Bersikap Jujur Kepada Guru Dan TemanTemannya
M
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
20
76,92
6
23,08
0
0
Dari tabel 12 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek anak selalu bersikap jujur kepada guru dan teman sekelas. Dalam hal ini anak menemukan sesuatu yang bukan milik mereka, selalu diberitahukan kepada teman atau guru untuk kategori mampu 20 orang atau 76,92%, kategori penilaian kurang mampu 6 orang atau 23,08% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 8. Aspek sikap anak ketika diberikan tugas atau evaluasi Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak sangat senang dan bahagia menerima tugas yang diberikan oleh guru bahkan mereka selalu menanyakan apa yang mereka kerjakan sebelum ada proses belajar mengajar, juga anak-anak sangat antusis. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Jua pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak-anak merasa senang ketika diberikan tugas oleh guru. Hasil wawancara dengan ibu Entin tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak merasa senang adan antusia ketika diberikan tugas oleh guru. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan sikap anak ketika diberikan tugas atau evaluasi, hasil pengamatan menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 13 berikut.
Tabel 13. Hasil Pengamatan Sikap Anak Ketika Diberikan Tugas Atau Evaluasi Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Sikap Anak Ketika Diberikan Tugas Atau Evaluasi Dari tabel 13
M
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
21
80,77
5
9,23
0
0
di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek sikap anak ketika
diberikan tugas atau evaluasi. Dalam hal ini anak merasa senang pada saat guru memberikan tugas mewarnai gambar untuk kategori mampu 21 orang atau 80,77%, kategori penilaian kurang mampu 5 orang atau 9,23% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 9. Aspek perilaku anak terhadap kebersihan lingkungan Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa setiapnaka selalu membuang sampah pada tempatnya, seperti pembungkus snack yan ia makan. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Jua pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak sudah mampu membuang sampah pada tempatnya tetpai masih ada beberapa anak yang membuang sampah sembarangan. Hasil wawancara dengan ibu Entin pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak-anak sudah peduli dengan lingkungan namun mereka masih perlu diingatkan membuang sampah pada tempatnya. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku anak terhadap kebersihan lingkungan, yang hasilnya menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 14 berikut Tabel 14. Hasil Pengamatan Perilaku Anak Terhadap Kebersihan Lingkungan Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Perilaku Anak Terhadap Kebersihan Lingkungan
M
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
21
80,77
5
19,23
0
0
Dari tabel 14 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek perilaku anak terhadap kebersihan lingkungan. Dalam hal ini anak tidak mengotori atau membuang sampah
sembarangan. untuk kategori mampu 21 orang atau 80,77%, kategori penilaian kurang mampu 5 orang atau 19,23% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 10. Aspek perilaku anak terhadap sampah-sampah yang ada di sekolah Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Erna pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa perilaku anak terhadap sampah-sampah suda terlihat baik dimana setiap sebelum masuk kelas anak selalu mengumpul sampah untuk dibuang di tempat sampah. Anak juga sering memperingatkan anak yang lain kalau ada anak yang buang sampah sembarangan. Sedangkan hasil wawancara yang dilakukan dengan ibu Jua pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa anak-anak sudah bisa menjaga kebersihan lingkungan dengan baik. Contohnya mereka tidak mencoret-coret dinding kelas, tidak ada sampaj yang berserakan. Hasil wawancara dengan ibu Entin Ernawati pada tanggal 1 Mei 2012 bahwa perilaku anak sangat peduli dengan lingkungan dimana mereka membuang pembungkus makanan di tempat sampah. Selanjutnya peneliti melakukan pengamatan terhadap perilaku anak terhadap sampah-sampah yang ada di sekolah yang hasilnya menunjukan bahwa sebagian besar anak sudah mampu. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel 15 berikut. Tabel 15. Hasil Pengamatan Perilaku Anak Terhadap Sampah-Sampah Yang Ada Di Sekolah Hasil Capaian No
1.
Aspek Yang Diamati
Perilaku Anak Terhadap SampahSampah Yang Ada Di Sekolah
M
KM
BM
Jumlah
%
Jumlah
%
Jumlah
%
22
84,62
4
15,38
0
0
Dari tabel 15 di atas, dapat disimpulkan bahwa pada aspek perilaku anak terhadap sampah-sampah yang ada di sekolah. Dalam hal ini anak membuang pembungkus makanan di tempat sampah untuk kategori mampu 22 orang atau 84,62%, kategori penilaian kurang mampu 4 orang atau 15,38% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. 4.2 Pembahasan Pada dasarnya pembelajaran berbasis karakter bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan di sekolah yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, dan seimbang,
sesuai standar kompetensi lulusan. Melalui pendidikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Melalui program ini diharapkan setiap lulusan memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkarakter mulia, kompetensi akademik yang utuh dan terpadu, sekaligus memiliki kepribadian yang baik sesuai norma-norma dan budaya Indonesia. Pada tataran yang lebih luas, pendidikan karakter nantinya diharapkan menjadi budaya sekolah. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan peneliti yang terdiri atas 10 aspek dari pembelajaran berbasis karakter yang telah diterapkan di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo . Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui wawancara menunjukan bahwa implementasi pembelajaran berbasis karakter di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo terlah berjalan dengan baik hal ini dilihat dalam beberapa aspek yakni aspek kemampuan anak membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan anak dalam membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan sudah dilakukan dengan baik oleh para anak-anak. Ini didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa pada aspek kemampuan anak membaca doa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan untuk kategori mampu 22 orang atau84,62%, kategori penilaian kurang mampu 4 orang atau 15,38% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Hal ini disebabkan karena guru selalu mengajarkanya secara berulang-ulang. Selanjutnya pada aspek kemampuan anak dalam hal membaca ayat-ayat pendek yang diajarkan oleh guru menunjukan bahwa kemampuan anak sudah baik walaupun masih ada sebagian anak yang belum mampu membaca dengan baik. Ini didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa pada aspek kemampuan anak membaca ayat-ayat pendek yang diajarkan oleh guru untuk kategori mampu 20 orang atau 76,92%, kategori
penilaian kurang mampu 6 orang atau 23,08% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Selanjutnya aspek pola tingkah laku anak dalam bermain sesama teman dan melakukan tugas-tugas tertentu, menunjukan bahwa pola tingkah laku anak di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo sudah sangat baik. Ini didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa pada aspek pola tingkah laku anak dalam bermain sesama teman dan melakukan tugas-tugas tertentu untuk kategori mampu 19 orang atau 73,08%, kategori penilaian kurang mampu 6 orang atau 26,92% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Salah satunya dibuktikan dengan sebagian besar anak-anak dapat bergaul dan berteman antara sesama teman, baik yang ada dikelasnya masing-masing ataupun yang dari kelas kelompok lain. Untuk aspek anak melaksanakan tugas dengan baik menunjukan bahwa anak-anak di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo dapat melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru namun masih ada yang perlu mendapatkan bimbingan dari para guru mereka. Ini didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa pada aspek anak melaksanakan tugas dengan baik untuk kategori mampu 24 orang atau 92,31%, kategori penilaian kurang mampu 2 orang atau 7,69% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Aspek anak selalu datang ke sekolah tepat waktu menunjukan bahwa sebagian anak datang tepat waktu ke sekolah namun ada sebagian anak lagi yang masih sering terlambat ke sekolah. Hal ini didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa bahwa pada aspek anak selalu datang ke sekolah tepat waktu untuk kategori mampu 20 orang atau 76,92%, kategori penilaian kurang mampu 6 orang atau 23,08% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Pada aspek pola tutur kata anak ketika bercerita dengan teman sekelasnya, menunjukan bahwa anak dapat berbicara dengan sopan, lembut dan tidak teriak. Hal lain adalah anak sudah dapat berbicara dengan menggunakan bahasa yang baik. Ini
didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa pada aspek pola tutur kata anak ketika bercerita dengan teman sekelas untuk kategori mampu 22 orang atau 84,62%, kategori penilaian kurang mampu 4 orang atau 15,38% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Sedangkan aspek anak selalu bersikap jujur kepada guru dan teman-temannya menunjukan bahwa anak selalu bersikap jujur baik ditanyakan sesuatu, tapi kadang-kadang pada sesama teman sering tidak jujur dikarenakan ada anak yang kurang senang atau tidak mau berteman dengan yang lain. Hal ini didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa pada aspek anak selalu bersikap jujur kepada guru dan teman sekelas untuk kategori mampu 20 orang atau 76,92%, kategori penilaian kurang mampu 6 orang atau 23,08% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Pada aspek sikap anak ketika diberikan tugas atau evaluasi menunjukan bahwa anak sangat senang dan bahagia menerima tugas yang diberikan oleh guru bahkan mereka selalu menanyakan apa yang mereka kerjakan sebelum ada proses belajar mengajar, juga anak-anak sangat antusis ini didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa pada aspek sikap anak ketika diberikan tugas atau evaluasi untuk kategori mampu 21 orang atau 80,77%, kategori penilaian kurang mampu 5 orang atau 9,23% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Aspek perilaku anak terhadap kebersihan lingkungan, menunjukan bahwa setiap anak memiliki perhatian baik terhadap kebersihan lingkungan dimana mereka membuang sampah pada tempatnya, seperti pembungkus snack yan ia makan. Hal ini didukung dengan hasil pengamtan yang menunjukan bahwa pada aspek perilaku anak terhadap kebersihan lingkungan untuk kategori mampu 21 orang atau 80,77%, kategori penilaian kurang mampu 5 orang atau 19,23% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%. Sedangkan aspek perilaku anak terhadap sampah-sampah yang ada di sekolah menunjukan bahwa anak-anak di TK Pembina Kota Utara Kota Gorontalo memiliki perhatian terhadap kebersihan lingkungan
contohnya adalah sebelum masuk kelas anak selalu mengumpul sampah untuk dibuang di tempat sampah. Anak juga sering memperingatkan anak yang lain kalau ada anak yang buang sampah sembarangan. Anak tidak mencoret-coret dinding kelas, tidak ada sampah yang berserakan. Hal ini didukung dengan hasil pengamatan yang menunjukan bahwa pada aspek perilaku anak terhadap sampah-sampah yang ada di sekolah untuk kategori mampu 22 orang atau 84,62%, kategori penilaian kurang mampu 4 orang atau 15,38% dan kategori penilaian belum mampu 0 orang atau 0%.