BAB IV Disain Model Penelitian Pada tesis ini dilakukan suatu eksperimen pada model analog dan model lapangan sumur injeksi. Dua model eksperimen ini akan diukur nilai reisitivitas semunya dengan menggunakan metoda geolistrik MaM.
IV.1. Model Analog Model terdiri dari rangkaian resistor yang sudah ditentukan nilai resistansinya. Untuk resistor berwarna merah (Gambar IV.1) memiliki resistansi 560 ohm, sedangkan yang biru 56 ohm. Kumpulan resistor yang dibentuk menjadi model 3 dimensi seperti terlihat dalam Gambar IV.1, mengilustrasikan lapisan resitivitas rendah miring dengan batuan dasar yang cenderung memiliki resistivitas lebih tinggi dibanding lapisan atasnya.
Resitivitas Rendah
Resitivitas Tinggi TAMPAK SAMPING
Resitivitas Rendah
Resitivitas Tinggi
Gambar IV.1. Model rangkaian resistor 3D.
Untuk memenuhi kaidah pengukuran geolistrik metoda MaM, C1 ditempatkan pada kedalaman tertentu . Untuk mengkondisikan arus menyebar kesegala arah, bagian samping-samping dan bagian bawah model di hubungkan dengan ground. P2 di keadaan lapangan berjarak sangat jauh. Pada model analog di samarkan 19
dengan menggunakan resistor yang jauh lebih besar dari dua resistor lainya (560 K ohm). (Gambar IV.2).
Gambar IV.2. Model rencana rangkaian resistor 3D.
Pada Gambar IV.3 diperlihatkan rencana dan model yang telah dirakit.
P1
Resistor 56 ohm
C1 P2
Resistor 560 ohm
C2 Resistor 560 K ohm
P1 P2
C1
C2 Gambar IV.3. (a) dan (c) Rencana rangkaian resistor 3D (b) dan (d) hasil rakitan
20
IV.2. Model Lapangan Sumur Injeksi Model lapangan dibuat dengan ukuran 4 x 4 meter dengan kedalaman maksimum 1 meter. Simulasi sumur injeksi dibuat dengan debit air terkontrol. (Gambar IV.4)
TAMPAK ATAS Sumur Injeksi Sumur Kontrol
Pasir Basement
4m 1m 10o 4m
TAMPAK SAMPING
Gambar IV.4. Disain simulasi modellapangan sumur injeksi
Aplikasi model gambar IV.4 dilapangan dilakukan dengan melakukan penggalian pada lahan seluas 4x4 meter. Untuk dapat mengontorol pola pergerakan air agar bergerak kearah yang ditentukan, dibuat suatu lapisan miring 10o (Gambar IV.5).
21
P2
C2
P1
x
C1
400 cm
30 cm 10o
400 cm
100 cm
Gambar IV.5. Kolam penelitian Upaya untuk menghindari agar air tidak meresap hingga dasar lapisan miring, diperlukan suatu bahan yang tidak tembus air tetapi masih mampu mengalirkan listrik hingga bawah permukaan.
IV.2.1.
Analisa Lapisan Kedap Air Konduktif
Eksperimen kecil telah dilakukan untuk mendapatkan suatu lapisan kedap air yang konduktif. Analisa ini dilakukan agar air tidak meresap hingga dasar lapisan miring tetapi masih dapat mengalirkan listrik. Bahan plastik digunakan agar dapat menahan air sehingga dapat mengalir kearah yang diinginkan. Pemasangan paku konduktif pada plastik dilakukan agar mampu mengalirkan arus litrik. Gambar IV.6 memperlihatkan hasil eksperimen kecil antara lapisan pasir, pasir berlapis plastik dan pasir berlapis plastik berpaku.
22
Gambar IV.6. Eksperimen analisa lapisan kedap air konduktif a. Pengukuran arus listrik pada lapisan pasir b. Pengukuran arus listrik pada pasir berlapis plastik c. Pemakuan pada lapisan plastik d.Pengukuran arus listrik pada plastik berpaku Hasil eksperimen diatas menunjukan pasir berlapis plastik berpaku memberikan respon yang sama dengan lapisan pasir tanpa plastik. Dengan ekperimen ini dimungkinkan metoda pemakuan pada plastik dapat lakukan di model semulasi lapangan. Pada kolam penelitian, pemasangan paku dilakukan dengan interval 20-30 cm yang menyebar dipermukaan plastik (Gambar IV.7).
23
400 cm
30 cm 100 cm
10o m 400 c
Gambar IV.7. Kolam penelitian (atas). Pemakuan pada plastik (bawah)
IV.2.2.
Model Sumur Iinjeksi dan Sumur Kontrol
Sumur injeksi dibuat agar memenuhi kaidah “point source” (Gambar IV.8) untuk itu pada batang sumur digunakan bahan isolator (pipa PVC) sedangkan pada ujung pipa ditempatkan pipa konduktif.
24
SUMUR INJEKSI
P2
C2
P1
x
C1
Gambar IV.8. Disain sumur injeksi
Sumur kontrol dibuat untuk mendeteksi keberadan fluida dalam pasir. Suatu rangkaian elektronika sederhana dirakit untuk peka terhadap kehadiran fluida. Rangkaian elektronika ini akan menyala jika setiap kutubnya terhubung oleh air (Gambar IV.9).
SUMUR KONTROL Su
ri mu
nje
ksi
u m Su
tro on rK
l
Indikator, air belum ada
Indikator, air sudah ada
Gambar IV.9. Mekanisme sensor pada sumur kontrol
25
Adapun seting tempat pada kolam penelitiaan terlihat pada Gambar IV.10.
b a
c
e f
d
Keterangan a. Tong air kapasitas 120 L b. Jalur air untuk injeksi c. Sensor tekanan d. Kran pengatur debit air e. Sumur injeksi f. Sumur kontrol Gambar IV.10. Seting tempat pada kolam penelitiaan
26