BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data Awal Penelitian Peneliti
melaksanakan
penelitian
dengan
menerapkan
model
pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada kelas VIII-3 di MTsN 1 Model Palangka Raya. Penelitian dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan dan 1 (satu) kali tes hasil belajar (THB) pada siswa penelitian. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 13 november 2014, pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 15 november 2014 dan pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal 20 november 2014. Pertemuan keempat dilaksanakan pada tanggal 27 November 2014 dengan melakukan tes hasil belajar (THB) di kelas penelitian.
B. Hasil Penelitian 1. Pengelolaan Pembelajaran Pokok Bahasan Usaha dan Energi dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Pengelolaan pembelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray ini dinilai dengan menggunakan lembar pengamatan pengelolaan yang telah disediakan oleh peneliti. Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat yang terdiri dari seorang Dosen IAIN Palangka Raya dan seorang guru fisika di MTs
73
74
Negeri-1 Model Palangka Raya yang sudah dilatih untuk mengisi lembar pengamatan pengelolaan secara benar. Kedua pengamat ini mengamati pengelolaan pembelajaran untuk tiga kali pertemuan. Kedua pengamat memberikan tanda cek list (√) pada kolom skor penilaian aspek pengelolaan yang ditetapkan. Kriteria penilaian dengan skala 1-4 dengan skor 1 menyatakan pengelolaan pembelajaran tidak baik, skor 2 menyatakan pengelolaan pembelajaran kurang baik, skor 3 menyatakan pengelolaan pembelajaran cukup baik dan skor 4 menyatakan pengelolaan pembelajaran baik. Aspek pengelolaan yang diamati terdiri atas aspek pendahuluan (kegiatan awal), kegiatan inti, kegiatan penutup, pengelolaan waktu, dan suasana kelas. Penilaian pengelolaan pembelajaran pada penerapan pembelajaran model kooperatif tipe Two Stay Two Stray secara ringkas dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Model Kooperatif tipe Two Stay Two Stray Skor pengamatan tiap RPP No I
Aspek yang diamati Kegiatan Awal
RP-I
RP-II
RP-III
Skor Rata-rata
Kategori
3
3,2
3,2
3,13
Cukup baik
3
3,19
3,25
3,15
Cukup baik
3
3
3
3
Cukup baik
Kegiatan Inti II Kegiatan Penutup III IV
Pengelolaan Waktu
3
3
3,5
3,17
Cukup baik
VI
Suasana Kelas
3
3,17
3,33
3,17
Cukup baik
Rata-rata
3
3,11
3,26
3,12
Sumber: Hasil penelitian, 2014.
Cukup baik
75
Keterangan: 1,00 1,50 2,50 3,50
-
1,49 2,49 3,49 4,00
= = = =
Tidak baik Kurang baik Cukup baik Baik.93
Berdasarkan tabel 4.1 di atas, penilaian pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan tipe Two Stay Two Stray menunjukkan pada tahap kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup guru memperoleh penilaian ratarata dengan kategori cukup baik. Pada aspek lain yaitu pengelolaan kelas dan suasana kelas juga memperoleh nilai rata-rata dengan kategori cukup baik. Penilaian pengelolaan pembelajaran fisika secara keseluruhan didapat rata-rata penilaian sebesar 3,12 dengan kategori cukup baik. 2. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Usaha dan Energi setelah diterapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Tes Hasil Belajar (THB) digunakan untuk mengetahui seberapa jauh ketuntasan hasil belajar siswa dalam aspek kognitif setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray pada pokok bahasan Usaha dan Energi. Tes Hasil Belajar dianalisis menggunakan ketuntasan individu dan klasikal, serta ketuntasan TPK terhadap indikator yang ingin dicapai. Pedoman penentuan tingkat ketuntasan individu mengacu pada standar ketuntasan dari MTs Negeri 1 Model Palangka Raya yang menggunakan standar ketuntasan ≥ 75.94 Ketuntasan klasikal dikatakan tuntas jika persentase individu yang tuntas 93
M. Taufik Widiyoko, Pengembangan Model Pembelajaran., 2005., h. 53.
94
Guru mata pelajaran fisika MTs Negeri 1 Model Palangkaraya.
76
mencapai ≥ 85%. Batas ketuntasan TPK yang sudah ditetapkan oleh sekolah di MTs Negeri 1 Model Palangka Raya sebesar 75%. a. Ketuntasan Individu dan Klasikal Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah soal berbentuk pilihan ganda sebanyak 27 soal yang sudah diuji keabsahannya. Hasil analisis data tes hasil belajar dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini:
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Tabel 4.2 Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Nama Siswa Skor Persentase % EAO 25 93 NW 21 78 SB 22 81 GAA 25 93 MA 24 89 N 24 89 YK 23 85 NF 22 81 MF 22 81 Sa 23 85 AFS 26 96 Mu 23 85 So 21 78 MR 26 96 AAN 24 89 SA 24 89 FRAR 22 81 RM 24 89 MRZ 24 89 DAS 24 89 MA 24 89 FR 22 81 AE 25 93 FNA 25 93
Keterangan Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
77
24 CKP 25 AV 24 MAFF 23 FS 26 QHS 15 PRA 16 AK 22 MSA 20 KZ 20 Nu 19 SY 17 MRH 16 DHY 20 Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Tidak Tuntas Persentase siswa yang tuntas NFJ
25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
89 93 89 85 96 56 59 81 74 74 70 63 59 74
persentase siswa yang tidak tuntas
Tabel 4.3 Keberhasilan siswa secara klasikal Jumlah Jumlah Jumlah siswa siswa siswa tidak tuntas tuntas 38
30
8
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas Tidak Tuntas 30 8 78,95% 21.05%
Ketuntasan Klasikal (%)
78,95
Berdasarkan tabel 4.2 dan 4.3 di atas, dapat diketahui bahwa dari 38 orang siswa yang mengikuti tes akhir, terdapat 30 orang siswa yang hasil belajarnya tuntas dan 8 orang siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas. Siswa hasil belajarnya tuntas karena telah memenuhi kriteria ketuntasan belajar dari pihak sekolah yang KKM sebesar ≥ 75. Siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas dikarenakan nilai hasil belajar
78
yang diperoleh siswa tersebut tidak mencapai nilai KKM yang telah ditentukan. Berdasarkan ketuntasan klasikal siswa tidak tuntas hasil belajarnya, karena hasil belajar siswa secara klasikal belum memenuhi/ melebihi batas standar ketuntasan klasikal sebesar ≥85%. b. Ketuntasan TPK Suatu TPK (tujuan pembelajaran khusus) dikatakan tuntas bila persentase siswa yang mencapai TPK tersebut ≥ 75%. Hasil analisis data ketuntasan TPK dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini:
1 2 3 4 5
6 7 8
9
10
Tabel 4.4 Ketuntasan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Keterc No apaian TPK Aspek Soal TPK (%) Menyebutkan pengertian usaha 1 C1 92,11 dalam fisika. Mencontohkan usaha yang ada 2 C2 81,6 dalam kehidupan sehari-hari. Menjelaskan hubungan usaha (W), 3 C2 76 gaya (F) dan perpindahan (s). Menyebutkan satuan usaha dalam SI 4 C1 97,4 Menjelaskan macam-macam usaha yang ada dalam kehidupan seharihari. Menghitung soal matematis yang berhubungan dengan usaha. Menjelaskan pengertian daya. Menjelaskan hubungan persamaan antara daya (P), usaha (W) dan waktu (t) Menyebutkan pengertian energy
Menyebutkan macam-macam bentuk energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kategori
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
5
C2
82
Tuntas
6
C3
92
Tuntas
7
C1
84
Tuntas
8
C2
50
Tidak Tuntas
9
C1
100
Tuntas
10
C3
74
Tidak Tuntas
79
11 12
13
14
15 16
17 18
19
20 21 22
23 24 25 26 27
Menyebutkan Konversi satuan energi. Menghitung soal-soal yang berhubungan dengan daya dan usaha Mencontohkan bentuk energi yang ada dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan energi
perubahan
11
C1
71,1
Tidak Tuntas
12
C1
61
Tidak Tuntas
13
C2
86,8
Tuntas
14
C2
87
Tuntas
15
C3
100
Tuntas
16
C1
92
Tuntas
17
C2
97
Tuntas
18
C2
97,4
Tuntas
19
C2
89,5
Tuntas
20
C2
68,42
Tidak Tuntas
21
C2
81,6
Tuntas
22
C3
53
Tidak Tuntas
23
C3
89
Tuntas
24
C3
79
Tuntas
25
C2
87
Tuntas
26
C1
95
Tuntas
27
C1
79
Tuntas
bentuk
Menentukan proses terjadinya perubahan energi. Menyebutkan alat perubahan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Menjelaskan adanya hubungan antara usaha dan energi. Menjelaskan pengertian energi kinetik. Menuliskan persamaan dan satuan energi kinetik. Menjelaskan pengertian energi potensial. Menuliskan persamaan dan satuan energi potensial. Membedakan energi kinetik dan energi potensial dalam kehidupan sehari-hari. Menghitung soal yang berhubungan dengan energi kinetik. Menghitung besarnya energi potensial yang dimiliki benda. Menjelaskan pengertian energi mekanik. Menuliskan persamaan energi mekanik. Menyebutkan bunyi hukum kekekalan energi.
80
Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa dari 27 TPK yang dirumuskan terdapat 21 TPK yang tuntas dan 6 TPK yang tidak tuntas. 3. Respon Siswa Setelah Proses belajar Mengajar Pokok Bahasan Usaha dan Energi dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray. Respon siswa dilakukan dengan memberikan angket yang berisi pernyataan-pernyataan tentang pembelajaran tipe Two Stay Two Stray yang telah dilaksanakan selama 3 pertemuan selesai dan tes soal akhir. Dan pengisian angket ini diberikan pada siswa kelas VIII-3 sebagai objek penelitian dengan memberikan jawaban pada pernyataan yang telah disediakan dalam angket tersebut. Hasil analisis terhadap angket respon siswa dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Persentase respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray SS S TS No Pernyataan N % N % N % Model pembelajaran yang digunakan 1 lebih memotivasi saya untuk aktif dalam 5 12,5 35 87,5 pembelajaran. Proses pembelajaran fisika yang 2 digunakan guru kali ini berbeda dengan 9 22,5 31 77,5 yang selama ini saya alami. 3 Model pembelajaran yang digunakan 4 10 36 90 merupakan model pembelajaran baru. Model pembelajaran Two Stay Two 4 Stray ini, memudahkan saya memahami 6 15 28 70 5 12,5 materi Usaha dan Energi. a. Model pembelajaran Two Stay Two 5 Stray yang digunakan merupakan 4 10 34 85 model pembelajaran yang
STS N % -
-
-
-
-
-
1
2,5
2
5
81
6
7
8
9
10
membosankan. b. Model pembelajaran Two Stay Two Stray yang digunakan merupakan model pembelajaran yang menyenangkan. a. Penjelasan guru tentang Usaha dan Energi dalam pembelajaran tidak jelas dan sukar dimengerti sehingga saya sulit memahami materi Usaha dan Energi tersebut. b. Penjelasan guru tentang Usaha dan Energi dalam pembelajaran jelas, sederhana dan mudah dimengerti sehingga saya mudah memahami materi. Pembelajaran dengan Two Stay Two Stray dapat meningkatkan kami dalam memecahkan masalah yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Arahan pertanyaan-pertanyaan dalam LKPD membingungkan saya untuk dipahami.
Kegiatan pengamatan dan pertanyaan yang ada di LKPD dapat lebih memudahkan saya untuk memahami materi Usaha dan Energi. Kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran Model pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dipandu dengan LKPD.
4
10
32
80
4
10
-
-
-
-
12
30
27
67,5
1
2,5
5
12,5
32
80
3
7,5
-
-
8
20
23
57,5
9
22,5
-
-
-
-
10
25
28
70
2
5
6
15
28
70
6
15
-
-
8
20
28
70
4
10
-
-
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada respon nomor 1, sebanyak 5 siswa menyatakan sangat setuju (12,5%) , dan 35 siswa menyatakan setuju (87, 5%) terhadap model pembelajaran yang digunakan lebih memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Pada respon nomor 2, sebanyak 9 siswa menyatakan sangat setuju (22,5%), dan 31 siswa menyatakan setuju (77,5%) terhadap proses pembelajaran fisika yang
82
digunakan guru kali ini berbeda dengan yang selama ini siswa alami. Pada respon nomor 3, sebanyak 4 siswa menyatakan sangat setuju (10%), dan sebanyak 36 siswa menyatakan setuju (90%) terhadap pembelajaran yang digunakan merupakan model pembelajaran baru. Pada respon nomor 4, sebanyak 6 siswa menyatakan sangat setuju (15%), sebanyak 28 siswa menyatakan setuju (70 %), sebanyak 5 siswa menyatakan tidak setuju dan sebanyak 1 siswa menyatakan sangat tidak setuju
(2,5%)
terhadap
model
pembelajaran
yang
digunakan
memudahkan siswa memahami materi usaha dan energi. Respon nomor 5a, sebanyak 4 siswa menyatakan setuju (10%), 34 siswa menyatakan tidak setuju
( 85%), dan 2 siswa menyatakan sangat
tidak setuju (5%) terhadap model pembelajaran Two Stay Two Stray yang digunakan merupakan strategi pembelajaran yang membosankan. Pada respon nomor 5b, sebanyak 4 siswa menyatakan sangat setuju (10%), 32 siswa menyatakan setuju (80%), dan 4 siswa menyatakan tidak setuju (10%) terhadap model
pembelajaran Two Stay Two Stray yang
digunakan merupakan strategi pembelajaran yang menyenangkan. Pada respon nomor 6a, sebanyak 12 siswa menyatakan setuju (30%), 27 siswa menyatakan tidak setuju (67,5 %) dan 1 siswa menyatakan sangat tidak setuju (2,5%) terhadap penjelasan guru tentang konsep usaha dan energi dalam pembelajaran tidak jelas dan sukar dimengerti sehingga siswa sulit memahami materi tersebut. Pada respon nomor 6b, sebanyak 5 siswa menyatakan sangat setuju (12,5%), 32 siswa
83
menyatakan setuju (80%) dan 3 siswa menyatakan tidak setuju (7,5%) terhadap penjelasan guru tentang konsep usaha dan energi dalam pembelajaran jelas, sederhana dan mudah dimengerti sehingga siswa mudah memahami materi. Pada respon nomor 7, sebanyak 8 siswa menyatakan sangat setuju (20%), 23 siswa menyatakan setuju (57,5%) dan 9 siswa menyatakan tidak setuju (22,5%) terhadap pembelajaran dengan Two Stay Two Stray dapat meningkatkan siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari. Pada respon nomor 8, sebanyak 10 siswa menyatakan setuju (25%), 28 siswa menyatakan tidak setuju (70%), dan 2 siswa menyatakan sangat tidak setuju (5%) terhadap arahan pertanyaanpertanyaan dalam LKS membingungkan siswa untuk dipahami. Pada respon nomor 9, sebanyak 6 siswa menyatakan sangat setuju (15%), 28 siswa menyatakan setuju (80%) dan 6 siswa menyatakan tidak setuju (15%) terhadap kegiatan pengamatan dan pertanyaan yang ada di LKS dapat lebih memudahkan siswa untuk memahami materi. Pada respon nomor 10, sebanyak 8 siswa menyatakan sangat setuju (20%), 28 siswa menyatakan setuju (70%) dan 4 siswa menyatakan tidak setuju (10%) terhadap kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam pembelajaran Two Stay Two Stray dipandu dengan LKS.