BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Periode RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 beserta semua capaian kinerjanya memberikan pondasi yang cukup kuat bagi pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Temanggung untuk periode RPJMD selanjutnya. Perencanaan Pembangunan di Tahun 2014 yang merupakan tahun pertama periode RPJMD 2013-2018 diarahkan untuk melanjutkan semua capaian yang sudah diraih dan menyelesaikan beberapa indikator yang belum berhasil dicapai di periode RPJMD sebelumnya. Tantangan dan prospek perekonomian yang dihadapi di Tahun 2014 jelas berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya sehingga sangat diperlukan upaya serius dan fokus dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan terutama dalam penentuan arah dan kebijakan di bidang ekonomi. 1. Kondisi Ekonomi Daerah Perekonomian Kabupaten Temanggung di Tahun 2012 tidak bisa terlepas dari kondisi perekonomian nasional dan Provinsi Jawa Tengah yang juga terimbas oleh keadaan perekonomian dunia, terutama ketidakstabilan perekonomian di Eropa, Amerika, dan Jepang. Situasi internal dalam negeri yang juga belum kondusif seiring dengan adanya wacana untuk menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif Dasar Listrik (TDL) dan makin ketatnya pembatasan BBM bersubsidi diantaranya melalui kebijakan penggunaan Pertamax bagi kendaraan bermotor milik Pemerintah, Pemerintah Daerah, BUMD, dan BUMN. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung Tahun 2012 masih lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah dan Nasional, Kondisi tersebut diatas berimbas pada tidak maksimalnya efek pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat, walaupun dengan pertumbuhan yang rendah tersebut masih mampu meningkatkan capaian nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM), menurunkan tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau merupakan jumlah seluruh nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi di suatu wilayah juga menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung mengalami peningkatan.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
III- 1
Adapun angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Temanggung dapat dilihat dari tabel berikut: III.1. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Temanggung Pertumbuhan Ekonomi (%) Tahun
Temanggung
Jawa Tengah
3,54
5,46
2008
2009 4,09 2010 4,31 2011 4,65 2012*) 4,95*) Sumber : Buku PDRB Kab. Temanggung Tahun 2011 Catatan : *)= angka prediksi
4,71 5,84 6,01 ****
Adapun perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung selama 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut: Tabel III.2. Perkembangan PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012 Tahun
PDRB
PDRB
Atas Dasar Harga Berlaku
Atas Dasar Harga Konstan Jutaan
Jutaan Rupiah
Perkemban gan (%)
Rupiah
Perkembang an (%)
2008
4.125.938,97
248,13
2.219.155,63
133,46
2009
4.502.652,25
270,79
2.309.841,53
138,91
2010
5.069.020,30
304,85
2.409.386,40
144,90
2011
5.603.983,71
337,02
2.521.439,02
151,64
5.869.052,14*) 352,96 2.646.250,25*) Sumber : Buku PDRB Kab. Temanggung Tahun 2011 Catatan : *) : data sangat sementara BPS Tahun dasar = tahun 2000 = 1.662.794,54 juta rupiah
159,14*)
2012*)
Dari data tabel di atas diketahui jumlah nilai PDRB selalu mengalami peningkatan atau memiliki trend positif setiap tahunya, baik menurut harga berlaku maupun harga konstan. Selanjutnya dilihat dari struktur PDRB menunjukkan bahwa sektor pertanian masih menjadi sektor terbesar pembentuk PDRB dan sektor pertambangan/penggalian menjadi sektor terkecil pembentuk PDRB. Perkembangan struktur perekonomian daerah 5 (lima) tahun terakhir, dengan menggunakan struktur PDRB Tahun 2011 dapat diketahui bahwa struktur perekonomian di Kabupaten Temanggung masih didominasi oleh sektor pertanian dengan proporsi sebesar 32,75 persen, diikuti oleh sektor industri pengolahan mencapai 17,26 RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
III- 2
persen, sektor perdagangan, hotel dan rumah makan 16,63 persen, dan sektor jasa-jasa sebesar 16,32 persen, sebagaimana ditunjukan pada Tabel berikut: Tabel III.3. Struktur PDRB Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2012 Sektor 1. Pertanian 2. Pertambangan/penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan air bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, hotel & rumah makan 7. Pengangkutan dan komunikasi 8. Lembaga Keuangan 9. Jasa-jasa
2008 30,82 1,1 9 19,11 1,0 4 5,8 1 16,78
TAHUN (%) 2010 2011 33,11 32,75 1,05 0,96 17,68 17,26 1,05 1,05 5,60 5,52 16,65 16,63 5,4 5,23 5,28 8 4,1 4,11 4,23 6 15,34 15,52 16,32
2009 31,86 1,1 6 18,45 1,0 4 5,7 7 16,74
5,6 7 4,2 5 15,33
Jumlah (%) 100 100 100 Sumber : Buku PDRB Kab. TemanggungTahun 2011 Catatan*) : data masih diolah BPS
2012*) -
100
Kontribusi sektor pertanian yang termasuk besar didukung sebagian besar penduduk di Kabupaten Temanggung, sebagaimana tersebut dalam Buku Temanggung Dalam Angka Tahun 2012 bahwa penduduk usia 10 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian sebesar 53,21% atau sejumlah 208.281 orang dari 392.983 orang. Inflasi pada tahun 2012 sebesar 4,73% walau lebih tingi dari tahun sebelumnya yang sebesar 2,42% menunjukkan bahwa pada tahun 2012 relatif terjadi kestabilan nilai tukar rupiah dan terjaganya daya beli masyarakat. Perkembangan laju inflasi di Kabupaten Temanggung tercatat sebagai berikut: Tabel III.4. Perkembangan Laju Inflasi Tahun
Temanggung
Jawa Tengah
Nasional
2008
12,36
9,55
11,06
2009
4,16
3,32
2,78
2010
7,35
6,88
6,96
2011
2,42
2,68
3,79
2012*)
4,73*)
4,24*)
4,30*)
Sumber : Buku Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Kota Temanggung Tahun 2011.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
III- 3
Upaya untuk menekan angka inflasi agar tidak menembus angka 2 digit pada tahun 2011 kembali bisa terwujud, tercapai 2,42%. Angka inflasi Kab. Temanggung tahun 2011 lebih rendah dari angka inflasi yang ditargetkan dalam agregat daerah yaitu 7%. Dibandingkan dengan inflasi Jawa Tengah dengan nilai sebesar 2,68% dan inflasi nasional sebesar 3,79% maka angka inflasi Temanggung masih lebih rendah. Untuk Tahun 2012, diperoleh angka sementara inflasi di Kab. Temanggung adalah sebesar 4,73 % atau kembali berhasil menekan inflasi untuk tidak menembus 2 digit, Namun di tahun 2012, jika dibandingkan dengan inflasi provinsi dan nasional maka angka inflasi di Kabupaten Temanggung masih lebih tinggi. Pentingnya kestabilan harga dan pengendalian inflasi didasarkan pada pertimbangan bahwa inflasi yang tinggi dan tidak stabil akan memberikan dampak negatif pada kondisi sosial ekonomi masyarakat. Inflasi yang tinggi menyebabkan daya beli masyarakat turun, sehingga standar hidupnya turun dan akhirnya semakin menambah berat beban ekonomi masyarakat. 2. Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah Tantangan dan prospek ekonomi daerah Kabupaten Temanggung pada prinsipnya masih akan dipengaruhi oleh perekonomian nasional. Perekonomian nasional yang sempat kembali mengalami guncangan akibat krisis ekonomi global masih menjadi tantangan pada tahun 2013 yang masih berjalan dan tahun 2014 nanti. Kondisi Politik Nasional dan Regional juga akan mewarnai kondisi perekonomian daerah dikarenakan di Tahun 2013 ini akan berlangsung Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Temanggung bersamaan dengan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah. Sedangkan di Tahun 2014 nanti akan dilangsungkan Pemilihan Anggota Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Tantangan perekonomian tersebut harus dihadapi dengan semakin mengefektifkan semua capaian makro ekonomi, khususnya peningkatan pertumbuhan dan penurunan angka inflasi. Pada sisi perekonomian Nasional, peningkatan ekspor ke luar negeri harus terus dicarikan solusi, khususnya bagaimana meningkatkan daya saing produksi dalam negeri. Tanpa keunggulan kompetetif, mustahil Indonesia dapat menyeimbangkan neraca perdagangan dengan negara lain, di saat peluang perdagangan bebas akan semakin nyata. Kuatnya komitmen Indonesia dalam menghadapi krisis global, telah menunjukkan hasil , terbukti Indonesia masih bisa bertahan dengan pertumbuhan ekonomi di atas 6 % pada tahun 2012. Selanjutnya pertumbuhan ekonomi yang terjadi di daerah, lebih diarahkan pada upaya mendorong laju kinerja sektor-sektor yang mempunyai kontribusi dan persentase terbesar dalam membentuk PDRB. Pertumbuhan ekonomi di Tahun 2012 sebesar 4,95% yang RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
III- 4
didukung dengan tingkat inlasi yang lebih rendah sebesar 4,47% menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi yang ada masih diatas tingkat harga dan konsumsi masyarakat. Hal ini merupakan momentum yang harus dijaga dan merupakan bentuk pengendalian ekonomi yang telah berada pada jalur yang benar dan harus dilanjutkan di tahun 2013 ini dan di tahun 2014 nanti.
RKPD Kabupaten Temanggung Tahun 2014 --.Rancangan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah
III- 5