BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo, sedangkan waktu penelitian dilaksanakan selama 23 hari dari tanggal 17 April sampai dengan 9 Mei 2012. 3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah jenis penelitian Observasional analitik. Rancangan yang digunakan adalah rancangan penelitian Cross sectional study tentang hubungan sarana penyediaan air bersih dan jenis jamban keluarga dengan kejadian diare pada anak di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo 3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sarana penyediaan air bersih dan jenis jamban keluarga. 3.3.2 Variabel Terikat Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kejadian diare pada anak di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo.
26
3.3.3 Definisi Operasional Variabel 1) Anak Balita Anak balita adalah anak yang berumur dibawah lima tahun atau belum ulang tahun yang ke lima pada saat penelitian dilakukan. 2) Kejadian Diare a. Definisi : diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dalam bentuk cair atau mencret dengan frekuensi lebih dari 3 kali sehari yang di alami balita di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa. b. Kriteria objektif : 1. Diare yaitu
jika balita pernah mengalami diare dalam kurun
waktu 1 tahun terakhir pada saat penelitian. 2. Tidak diare yaitu jika balita tidak pernah mengalami diare dalam kurun waktu 1 tahun terakhir pada saat penelitian. 3) Sarana penyediaan air bersih a. Defiinisi : Sarana penyediaan air bersih adalah sarana yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan air bersih mereka tiap hari di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa. b. Kriteria Objektif : 1. Memenuhi syarat jika air berasal dari air perpipaan atau PDAM 2. Tidak memenuhi syarat jika air bukan berasal dari air perpipaan/PDAM seperti sumur, sungai dan lain-lain.
27
4) Jenis Jamban keluarga a. Definisi : Jenis jamban keluarga adalah tempat buang air besar yang digunakan oleh masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa. b. Kriteria Objektif : 1. Memenuhi syarat
jika jamban mempunyai tangki septic atau
jamban leher angsa 2. Tidak memenuhi syarat jika jamban tidak mempunyai tangki septic. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pilolodaa yang berjumlah 734 anak balita yang berasal dari 3 kelurahan. Kelurahan Dembe I bejumlah 319 anak balita, Kelurahan Lekobalo 260 anak balita dan Kelurahan Pilolodaa 155 anak balita. 3.4.2 Sampel 1) Besar sampel Jumlah sampel pada penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2005) : N n=
1 + N (d2)
28
keterangan : N
= Besar populasi
n
= Besar Sampel
d
= tingkat kepercayaan/ketepatan
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus di atas dan menggunakan tingkat ketepatan (d) 0,05 maka jumlah sampel yang diperoleh adalah 259 balita. 2) Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Simple random sampling. Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah anak balita dan respondennya adalah ibu dari anak balita yang dijadikan sampel, dengan kriteria sebagai berikut : 1) Ibu dari anak balita tersebut bersedia untuk dijadikan responden. 2) Dapat berkomunikasi dengan baik. 3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Jenis Data Jenis data dalam
penelitian ini berupa data kuantitatif yaitu data
penderita diare, sarana penyediaan air bersih dan jamban kelurga yang berupa faktor lingkungan yang mempengaruhi kejadian diare pada anak balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pilolodaa Kota Gorontalo.
29
3.5.2 Sumber Data a. Data Primer Data primer diperoleh melalui angket dengan responden yang disesuaikan dengan tujuan penelitian serta observasi secara langsung. b. Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, Puskesmas Pilolodaa dan data Kelurahan. 3.5.3 Cara Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara langsung kepada responden dengan menggunakan kuisioner dan pengamatan secara langsung pada sarana penyediaan air bersih dan jamban keluarga. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi kesehatan seperti Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kota Gorontalo, dan Puskesmas Pilolodaa, yang berupa hasil rekapan puskesmas dan data demografi serta data dari Kelurahan. 3.5.4 Instrumen Penelitian Instrumen pada penelitian ini adalah kuisioner. Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana responden(dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara) tinggal memeberikan
jawaban
atau
dengan
(Notoatmodjo, 2005).
30
memberikan
data-data
tertentu
Sebelum digunakan kuisioner diuji terlebih dahulu dengan uji validitas dan reliabilitas. a. Uji Validitas Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang kita diukur. Untuk mengetahui apakah kuisioner yang kita susun tersebut mampu mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji korelasi antara skor (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skor total kuisioner tersebut. Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi “product moment” Rumus :
N ( Σ x Y) – ( ΣX x ΣY) r =
√ {NΣX
2
– (NΣY)2} {NΣY2 - (ΣY)2}
Keterangan: r
= Korelasi antara variabel x dan y
X dan Y = Skor masing-masing skala N
= Banyaknya Subjek
b. Uji reliabilitas Notoatmodjo (2010) menjelaskan bahwa reliabilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas (ajeg)
31
bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama. Fajar (2009 :17) menjelaskan bahwa untuk menguji reliabilitas digunakan rumus “Alpha Croncbach”
dengan rumus
sebagai berikut :
2
∑s i
k α=
1s 2i
k-1 keterangan : k
= jumlah belahan item
S2
= jumlah varian skor total
S2 i
= varians responden untuk item ke i
3.6 Teknik Analisis Data Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah anailis bivariat menggunakan uji Chi square dengan menggunakan bantuan software SPSS. Hasil uji Chi Square dapat mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua variabel X dan Y yang bermakna secara statistic (Ridiwikdo, 2010). Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis berdasarkan tingkat signifikan (nilai α) sebesar 95% : a. jika nilai p value > α (0,05) maka hipotesis penelitian (Ha) ditolak. jika nilai p value ≤ α (0,05) maka hipotesis penelitian (Ha) diterima.
32