BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah wilayah kerja Puskesmas Kabila Bone Kecamatan Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango. Yang terdiri atas 9 desa yaitu desa Bintalahe, Botubarani, Modelomo, Huangobotu, Botutonuo, Molotabu, Biluango,Oluhuta dan Olele. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada pada tanggal 08 Mei – 08 Juni 2012. 3.2 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei analitik dengan rancangan penelitian menggunakan rancangan Cross Sectional Study. Survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena atau antara faktor risiko dengan faktor efek. Faktor efek adalah suatu akibat dari adanya faktor risiko sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya efek (pengaruh) (Notoatmodjo, 2010). Rancangan Cross Sectional Study adalah suatu penelitian dimana variabelvariabel yang termasuk faktor risiko dan variabel-variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama ( Notoatmodjo, 2010).
3.3 Variabel Penelitian 3.3.1 Variabel Bebas Yaitu kondisi fisik rumah dengan indikator : a. Luas ventilasi rumah b. Kelembaban rumah c. Pencahayaan dalam rumah d. Kepadatan hunian rumah e. Jenis lantai rumah 3.3.2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah kejadian TB Paru. 3.3.3 Definisi Operasional a. Kejadian TB Paru Kejadian TB Paru adalah infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis baik s e c a r a l a n g s u n g a t a u t i d a k l a n g s u n g b e r d a s a r k a n d i a gn o s i s petugas kesehatan Puskesmas Kabila Bone Kriteria objektif : Menderita TB
: Spesimen dahak hasilnya BTA positif
Tidak menderita TB : Spesimen dahak hasilnya BTA negatif b. Luas Ventilasi Ventilasi adalah usaha untuk memenuhi kondisi atmosfer yang menyenangkan dan
menyehatkan
manusia.
Penilaian
ventilasi
dilakukan
dengan
cara
membandingkan antara luas ventilasi dalam ruangan dan luas lantai ruangan tersebut, luas lubang ventilasi ≥ 10% luas lantai. Kriteria Objektif : Memenuhi syarat : ≥10% luas lantai rumah(Depkes 2007) Tidak memenuhi : Bila tidak sesuai kriteria diatas c. Kelembaban Kelembaban adalah banyaknya uap air yang terkandung dalam udara di dalam rumah dan diukur dengan menggunakan higrometer. Kriteria Objektif : Memenuhi syarat
: kelembaban 40%-70% (Depkes 2007)
Tidak memenuhi syarat
: Bila tidak sesuai kriteria diatas
a. Pencahayaan Pencahayaan adalah penerangan yang berasal dari sinar matahari dalam rumah dan diukur dengan menggunakan lux meter. Kriteria Objektif : Memenuhi syarat
: 60-120 lux ( Susanta, 2007)
Tidak memenuhi syarat
: Bila tidak sesuai kriteria diatas
e. Kepadatan hunian rumah Perbandingan antara luas rumah dengan penghuni atau anggota keluarga yang berada dalam rumah tersebut.
Kriteria Objektif : Memenuhi syarat
: kepadatan ≥ 9 m2/orang (Mukono, 2008).
Tidak memenuhi syarat
: Bila tidak sesuai kriteria diatas
f. Jenis lantai Hasil observasi terhadap keadaan lantai rumah apakah tanah atau diplester atau berkeramik (Dalam Ruswanto, 2010). Kriteria Objektif : Memenuhi syarat
: lantai rumah diplester atau keramik
Tidak memenuhi syarat
: lantai rumah adalah tanah.
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ( Sugiyono,2009). Populasi dalam penelitian ini yaitu penderita TB paru BTA positif maupun BTA negatif yang tercatat di buku register TB Puskesmas Kabila Bone Kabupaten Bone Bolango selama Tahun 2011 sampai Bulan Maret 2012 sejumlah 356 orang. 3.4.2 Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2009). Pemilihan sampel dilakukan secara Random sampling dengan menggunakan teknik Propotional Stratified Random Sampling.
Pengambilan sampel menggunakan rumus dari Taro Yamane :
n=
N N .d 2 + 1
(Riduwan, 2006)
Keterangan : n
: Jumlah sampel
N
: Jumlah populasi
d2
: presisi yang ditetapkan (0,05) N
n
= N .d2 + 1 356
n
= 356 (0,05)2 + 1 356
n
= 356 (0,0025) + 1 356
n
= 0,89 + 1 356
n
= 1,89
n
=
188,35 Jadi sampel dalam penelitian ini adalah 188 sampel
Dari 188 sampel tersebut kemudian ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut tingkatan sampel yang berada di masing-masing desa secara proportional stratified random sampling dengan rumus :
Ni ni
=
. n
(Ridwan, 2009)
N Dimana : ni
= jumlah sampel menurut stratum
n
= jumlah sampel seluruhnya
Ni
= Jumlah populasi menurut stratum
N
= jumlah populasi seluruhnya Dengan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel menurut masing-
masing desa sebagai berikut : 1. Desa Bintalahe
: 27/356 x 188
= 14 sampel
2. Botubarani
: 29/356 x 188
= 15 sampel
3. Modelomo
: 18/356 x 188
= 9 sampel
4. Huangobotu
: 79/356 x 188
= 42 sampel
5. Botutonuo
: 80/356 x 188
= 42 sampel
6. Molotabu
: 54/356 x 188
= 29 sampel
7. Biluango
: 39/356 x 188
= 21 sampel
8. Oluhuta
: 25/356 x 188
= 13 sampel
9. Olele
: 5/356 x 188
= 3 sampel 188 sampel
+
3.5 Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer Pengumpulan data langsung dari hasil wawancara terhadap responden yaitu : dengan menggunakan instrumen peneletian berupa lembar observasi. Peneliti datang kerumah responden dan melakukan observasi langsung pada lantai rumah dan kepadatan hunian, dan pengukuran langsung pada ventilasi, pencahayaan (lux meter) dan kelembaban rumah (hygrometer). 3.5.2 Data Sekunder Data sekunder diperoleh dari data yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo, Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dan Puskesmas Kabila Bone. 1.6 Teknik Pengolahan, Analisis, dan Penyajian Data 1.6.1
Teknik Pengolahan Data
Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan program SPSS 18. 1.6.2
Teknik Analisis Data
Cara analisis data : a. Analisis Univariat b. Analisis Bivariat c. Uji Chi Square dengan Tabel 2x2
Variabel Terikat
Variabel
Jumlah
+
-
sampel
+
A
b
a+b
-
C
d
c+d
a+c
b+d
n
Bebas
Jumlah
n = sampel Rumus Chi Square
𝜒² =
n ( ad −bc − 1 2 n)² a+b a+c b+d (c+d)
(Sugiyono, 2004)
Keterangan : 𝝌² = Chi Kuadrat n = Besar Sampel Kriteria Penerimaan dan Penolakan H0 1. Bila nilai perhitungan lebih besar dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (𝝌² Hitung > 𝝌 Tabel)maka keputusannya H0 ditolak. 2. Bila nilai perhitungan lebih kecil dibandingkan nilai yang berasal dari tabel (𝝌² Hitung < 𝝌 Tabel)maka keputusannya H0 diterima. (Sabri, 2008). 𝝌 Tabel dengan tingkat signifikansi (α) 5 % dan df (derajat kebebasan) = 1
Hipotesis Statistik : H0 : Tidak ada hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah kerja Puskesmas Kabila Bone tahun 2012 Ha : Ada hubungan kondisi fisik rumah dengan kejadian TB Paru di Wilayah kerja Puskesmas Kabila Bone tahun 2012 1.6.3
Teknik Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan narasi.