38
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yang berada di kelurahan limba B Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo. Adapun penentuan lokasi penelitian di wilayah ini disebabkan oleh masalah kesehatan masyarakat yang masih tinggi yaitu masalah penyakit berbasis lingkungan terhadap kurang efisiennya pemanfaatan klinik sanitasi yang disebabkan oleh perilaku masyarakat terutama masyarakat yang berada di kelurahan Limba B yang masih kurang mendukung program klinik sanitasi tersebut. 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yaitu dimulai pada tanggal 24 April sampai dengan tanggal 24 Mei tahun 2013.
3.2 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui perilaku masyarakat yang berkaitan tentang klinik sanitasi puskesmas Limba B Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo.
3.3 Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah perilaku hidup sehat masyarakat yang meliputi pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat tentang klinik sanitasi dalam upaya
39
memelihara dan mencegah timbulnya penyakit berbasis lingkungan serta berperan dalam gerakan kesehatan di puskesmas Limba B Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo.
3.4 Definisi Operasional Variabel, Aspek Pengukuran & Kriteria Obyektif 1. Perilaku masyarakat adalah gambaran dari keadaan sekelompok masyarakat yang dapat memberikan respon terhadap keadaan sekitar berdasarkan hasil penglihatan peneliti terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan masyarakat dalam hal pemanfaatan klinik sanitasi di puskesmas limba b yakni : a. Pengetahuan Pemahaman masyarakat dalam hal pemanfaatan klinik sanitasi di puskesmas sebagai
ruang
pelayanan
informasi
tentang
upaya
pencegahan
dan
penanggulangan penyakit berbasis lingkungan. Dimana masyarakat mengetahui betul tentang pemanfaatan klinik sanitasi sesuai fungsinya. Untuk pengetahuan aspek pengukuran menggunakan skala guttman terdiri dari 14 pertanyaan, dimana untuk setiap pertanyaan terdiri satu jawaban yang benar. Jika responden menjawab benar maka di beri skor 1 “benar” sedangkan jika responden menjawab salah di ber skor 0 “salah” (Riduwan, 2010). Jumlah nilai tertinggi yang dicapai oleh responden adalah 14 dengan kriteria objekif penelitian sebagai berikut : Kriteria objektif : 1) Pengetahuan Baik : Apabila jumlah skor 8 - 14 2) Pengetahuan Kurang: Apabila jumlah skor 0 - 7
40
b. Sikap Sikap masyarakat berupa reaksi perasaan menyetujui atau tidak menyetujui yang tercermin melalui pemahaman terhadap pemanfaatan klinik sanitasi di puskesmas. Untuk sikap menggunakan skala Guttman melalui 8 pertanyaan. Apabila responden menjawab setuju (a) di beri nilai 1, dan apabila tidak setuju (b) diberi nilai 0 (Riduwan, 2010). Jumlah nilai tertinggi yang dicapai oleh responden adalah 8 dengan kriteria objekif penelitian sebagai berikut : Kriteria objektif 1) Sikap Baik : Apabila jumlah skor 5 - 8 2) Sikap Kurang : Apabila jumlah skor 0 - 4 c. Tindakan Reaksi responden / masyarakat yang ditunjukkan melalui perbuatan/praktik dalam pemanfaatan klinik sanitasi tersebut. Tindakan, skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman. Tindakan diukur melalui 6 pertanyaan. Apabila responden menjawab ya (a) diberi nilai 1, dan apabila menjawab tidak (b) diberi nilai 0 (Riduwan, 2010). Jumlah nilai tertinggi yang dicapai responden adalah 6 dengan kriteria objekif penelitian sebagai berikut : Kriteria objektif : 1) Tindakan Baik : Apabila jumlah skor 4 - 6 2) Tindakan Kurang : Apabila jumlah skor 0 - 3
41
2. Pemanfaatan Klinik Sanitasi Masyarakat yang tidak memanfaatkan klinik sanitasi di puskesmas menyadari bahwa akan menjadi permasalahan baru tentang masalah kesehatan lingkungan dan penyakit berbasis lingkungan pemukiman.
3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di kelurahan Limba B Kecamatan Kota Selatan Kota Gorontalo dengan jumlah penduduk sebanyak 6.914 jiwa pada tahun 2012. 3.5.2 Sampel 3.5.2.1 Tekinik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel secara acak atau random sampling. Dimana pengambilan sampel diambil dengan cara propotional stratified random sampling yaitu didasarkan pada pengambilan sampel suatu populasi yang anggota populasi secara acak dan berstrata (Sugiono, 2012). 3.5.2.2 Besar Sampel Jumlah sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan rumus (Notoatmodjo, 2010) : N
n = 1+N (d 2 ) 6914
n = 1+61914 (0.05 2 ) 6914
n = 1+6914 (0.0025 )
42
n=
6914 18.5
n = 373 Responden keterangan : N = Jumlah populasi n
= Jumlah sampel
d2 = Presisi yang tetapkan (5 % tingkat kepercayaan) Besar sampel yang diambil untuk penelitian ini berjumlah 373 orang dari jumlah keseluruhan populasi yaitu 6914 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Kemudian ditentukan jumlah masing – masing sampel menurut tingkatkan responden yang berada di masing – masing RW di kelurahan Limba B secara propotional stratified random sampling dengan rumus (Riduwan dan Akdon, 2010): ni =
N𝑖 n
.n
Dimana : ni = Jumlah sampel menurut stratum n
= Jumlah sampel seluruhnya
Ni = Jumlah populasi menurut stratum N = Jumlah populasi seluruhnya Dengan rumus diatas, maka diperoleh jumlah sampel menurut masingmasing strata sebagai berikut : a. RW 1 yaitu dengan rumus : ni = b. RW 2 yaitu dengan rumus : ni =
N𝑖 n N𝑖 n
. n = 3118/6914 x 373 = 168 responden. . n = 2125/6914 x 373 = 115 responden.
43
c. RW 3 yaitu dengan rumus : ni =
N𝑖 n
. n = 1671/6914 x 373 = 90 responden
Anggota populasi yang memenuhi kriteria sampel adalah sebagai berikut : 1. Kriteria Inklusi Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Responden berumur 12-55 tahun sesuai dengan karakteristik tingkat pengetahuan. b. Responden yang mau diwawancarai. c. Kondisi kesehatan fisik responden secara umum sehat (tidak sedang sakit atau baru sembuh dari sakit yang bisa mempengaruhi stamina tubuh) saat penelitian. d. Memahami bahasa Indonesia. 2. Kriteria Eksklusi Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010). Kriteria eksklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Responden kurang dari 12 tahun. b. Responden yang tidak bersedia diwawancarai. c. Responden sedang sakit atau baru sembuh dari sakit yang bisa mempengaruhi stamina tubuh. d. Tidak memahami bahasa Indonesia.
44
3.6 Teknik Pengumpulan Data a. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan responden menggunakan kuesioner yang berada di lingkungan Kelurahan Limba B Kota Gorontalo. b. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Gorontalo dan Puskesmas Limba B serta data kelurahan.
3.7 Cara Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Cara pengumpulan data dalam penelitian ini melalui wawancara dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner untuk memperoleh gambaran tentang perilaku masyarakat terhadap pemanfaatan klinik sanitasi di puskesmas Limba B terutama dilingkungan kelurahan Limba B kota gorontalo. Skala pengukuran yang digunakan peneliti untuk mengukur keberadaan perilaku masyarakat terhadap pemanfaatan klinik sanitasi dipuskesmas Limba B terutama dilingkungan kelurahan limba B ini adalah skala Guttman. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk meyakinkan penelitin tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti yang sering disebut dengan atribut universal. Pada skala Guttman terdapat beberapa pertanyaan yang diurutkan secara hierarki untuk meilhat sikap tertentu seseorang, jika seseorang menyatakan tidak terhadap pernyataan sikap tertentu dari sederetan pernyataan itu maka ia akan menyatakan lebih dari tidak terhadap pernyataan berikutnya. Skala Guttman digunakan untuk jawaban yang bersifat tegas dan
45
konsisten misalnya ya-tidak, benar-salah, setuju-tidak setuju, dan lain sebagainya (Sunyoto, 2011).
3.8 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yaitu untuk mengetahui perilaku masyarakat terhadap pemanfaatan klinik sanitasi puskesmas Limba B dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi dan presentase dari setiap variabel.