BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Area studi ini berada di proyek pembangunan jalan
tol Pejagan –
Pemalang di kabupaten Brebes ,Provinsi Jawa Tengah yang merupakan lajutan dari jalan tol Kanci-Pejagan yaitu dari sta 270+000 sampai dengan sta 284+250. Pengambilan data dilakukan pada 52 titik stasioning yang tersebar sepanjang proyek. Lokasi pengambilan SP1-SP7
data
Lokasi pengambilan data SP52 Lokasi pengambilan data SP42SP51
Lokasi pengambilan data SP8SP11 Lokasi pengambilan data SP12 Lokasi pengambilan data SP13SP17
Lokasi pengambilan data SP30SP41 Lokasi pengambilan data SP24SP29
Lokasi pengambilan data SP18SP23
Gambar 3.1. Penampang memanjang jalan tol Pejagan-Pemalang
17
Gambar 3.2 Potongan melintang jalan sta 274+600 (sumber; P.T. Waskita Kontraktor) 18
Gambar 3.3 Potongan melintang jalan sta 274+900 (sumber; P.T. Waskita Kontraktor)
19
Gambar 3.3 Potongan melintang jalan sta 276+800 (sumber; P.T. Waskita Kontraktor)
20
21
Pemasangan PVD pada proyek ini dipasang sedalam ±15 m dengan pola pemasangan segitiga dengan jarak antar PVD lainnya sebesar 1,5 m denah pemasangannya seperti gambar berikut:
Gambar 3.5. Denah Pemasangan PVD (Sumber: P.T. Waskita Kontraktor)
B. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk penelitian ini diperoleh dari data sekunder P.T. Waskita Kontrktor. Data meliputi tinggi timbunan, data penurunan settlement plate dan data gambar denah lokasi pengambilan sample. Jumlah data yang digunakan sebanyak 52 sample khusus untuk akses rencana jalan utama, adapun data yang didapatkan antara lain data tinggi timbunan, dan data settlement plate kemudian data yang didapatkan dipilih secara teliti. Data yang rusak pada penelitian ini tidak dipakai dan tidak dialkukan analisis. Adapun jenis-jenis data yang diperoleh seperti pada lampiran 1. Lampiran A. Hasil estimasi dengan metode Asaoka 2. Lampiran B. Data settlement plate dan data tinggi timbunan 3. Lampiran C. Data bor 4. Lampiran D. Data hasil pegujian sondir
22
C. Tahapan analisis Data settlement plate yang didaptkan dari lapangan dianalisis secara gafis untuk mendapatkan hasil estimasi penurunan akhir dengan metode Asaoka, Dengan metode
ini besarnya penurunan tanah aktual dapat diprediksi tampa membutuhkan parameter-parameter lain seperti data-data laboraturium, namun yang digunakan pada analisis konsolidasi ini yaitu hasil pengamatan lapangan, seperti data tekanan air pori, panjang drainase, regangan maksimum tanah dan koefisien konsolidasi. Dengan mengunakan metode asaoaka data penurunan yang didapatkan kemudiaan dianalisis dengan curve fitting. Metode Asaoka (1978) merupakan metode observasi untuk konsolidasi satu arah yang paling populer, karena selain dapat memprediksi penurunan akhir juga dapat memungkinkan diperolehnya parameter-parameter konsolidasi yang lebih akurat. Metode ini diadopsi untuk menganalisis penurunan tanah akhir (settelment final) secra grafis. Pengukuran dan dan pembacaan data penurunan tanah lapangan dapat dilakukan dengan instrumen settelment plate dipilih dengan interval waktu t yang konstan sehingga diperoleh nilai penurunan 1, 2, 3 , . . . n, yang kemudiaan nilai tersebut diplot pada (sumbu y) dan perubahan waktu n-1 pada (sumbu x) sehingga diperoleh titik-titik yang membentuk garis lurus. Penurunan akhir (f) adalah titik pertemuan antara garis n = n-1 dengan sudut kemiringan 45° dengan trendline. Umumnya analisis penurunan tanah memerlukan data lapangan dan data laboratorium seperti data tekanan air pori, panjang aliran air, regangan maksimum tanah dan koefisien konsolidasi
23
Gambar 3.6 prosedur analisis data monitoring penurunan dengan interval waktu yang konstan (Asaoka 1978)
Gambar 3.7. Analisis prediksi penurunan akhir Metode Asaoka (1978). Sedangkan cara untuk menentukan hasil estimasi Asaoka yaitu data penurunan yang diperoleh dari pengamatan (settlement plate) Seperti Gambar 3.6. Kemudian diplot
24
dalam sebuah grafik hubungan n (sumbu-y) dan nilai n-1 (sumbu-x) Seperti Gambar 3.7, sehingga akan diperoleh titik-titik yang membentuk garis lurus, penurunan akhir (f). Adapun grafik yang didapatkan setelah menentukan estimasi penurunan akhir dari Asaoka yaitu;
1. Grafik tinggi timbunan dengan penurunan akhir berdasarkan estimasi dari Asaoka. 2. Grafik tinggi timbunan dengan hasil pengamatan langsung dilapngan (settlement plate)
3. Grafik hubungan estimasi asaoka (f) dengan hasil pengamatan dilapangan (Sf)
25
Alur analisis penelitian Mulai
Pemeriksaan data yang akan dianalisis
Pembacaan data settlement plate dari grafik hubungan besar penurunan terhadap waktu waktu yang konstan)
Membuat grafik estimasi penurunan Asaoka untuk semua data dengan menentukan hal-hal berikut ini 1. sumbu x = n-1 dan sumbu y = n 2. Buat garis regresi dengan sudut 450 3. Lakukan anailsis grafis dengan metode asaoka ( curve fitting)
Menentukan parameter 0, 1, dan f
Membuat grafik analisis 1. Grafik hubungan tinggi timbunan dengan estimasi penurunan akhir Asaoka atau hasil pengamatan langsung dilapangan. 2. Grafik hubungan dari hasil estimasi asaoka dengan penurunan akhir pengamatan lapangan.
Melakukan Analisis
Membuat kesimpulan
Selesai
Gambar 3.8. Flowchart Analisis
26
D. Bagan Alir Penelitian
Urutan pada tahap penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut: Mulai
Pengumpulan Data
Pemilihan data yang akan dilakukan analisis
Tahapan Analisis
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
Gambar 3.9 Bagan alir tahapan penelitian