BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi pengujian sampel. Untuk lokasi pengambilan sampel yaitu di salah satu IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan) yang berada di Jl. Merdeka Kota Gorontalo, dan Lokasi pengujian sampel yaitu di Laboratorium Stasiun Karantina Ikan Kelas 1 Kota Gorontalo. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan sejak tanggal 25 April sampai dengan tanggal 6 Mei 2013.
3.2 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (experimental research). Metode penelitian eksperimen adalah suatu penelitian dengan melakukan percobaan (experiment) yang bertujuan untuk mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat adanya perlakuan tertentu atau eksperimen tersebut. Ciri khusus dari penelitian eksperimen adalah adanya percobaan atau trial atau intervensi. Percobaan itu berupa perlakuan intervensi terhadap suatu variabel. Dari perlakuan tersebut di harapkan terjadi perubahan atau pengaruh terhadap variabel lain. (Notoatmodjo, 2010)
34
35
Berdasarkan penelitian yang akan dilakukan, Di laboratorium yang terdiri dari 2 faktor dengan 3 kali ulangan. Faktor I suhu penyimpanan, suhu kamar (25oC) dan suhu refrigerator (10oC) dan faktor II : lama penyimpanan (4 hari, 5 hari, 6 hari). Penelitian ini dilakukan pengujian jumlah kapang pada roti yang disimpan pada suhu kamar dan suhu ruang refrigerator. Pengamatan dilakukan pada hari ke 4, 5 dan 6.
3.3
Variabel Penelitian
2.1.1 Variabel Bebas Variabel bebas merupakan variabel mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu suhu dan lama penyimpanan roti. 2.1.2 Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjdi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah jumlah kapang pada roti.
3.4
Definisi Operasional
3.4.1 Variabel Dependen : Jumlah kapang pada roti Kapang merupakan mikroba yang terdiri dari lebih dari satu sel berupa benang – benang halus yang disebut hifa. Dalam penelitian ini jumlah kapang pada roti di lihat dari Uji Angka Lempeng Total Koloni Kapang dan mengacu pada SNI 7388-2009.
36
3.4.2 Variabel Independen 1) Suhu Suhu yang di gunakan dalam penelitian ini adalah suhu kamar 25oC dan suhu
refrigerator
10oC. dimana suhu ini banyak digunakan oleh
masyarakat untuk menyimpan roti. 2) Lama penyimpanan Lama penyimpanan dapat mempengaruhi kualitas roti. Pada penelitian ini lama penyimpanan roti yaitu selama 6 hari, sampel diambil dan di teliti pada hari ke 4, hari ke 5 dan hari ke 6. Dimana di hari ke 4, 5 dan 6 dicurigai jumlah kapang sudah melewati batas cemaran mikroba. Maka setiap selang waktu 1 hari roti
yang disimpan akan diteliti di
laboratorium. Hal ini bertujuan untuk melihat jumlah kapang. Penelitian ini menggunakan 3 kali pengulangan hal ini karena tanpa di duga kesalahan-kesalahan dalam penelitian dapat terjadi, sehingga dari 3 kali pengulangan di rata-ratakan. Rata-rata dari pengulangan tersebut itulah hasil penelitian.
3.5
Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah roti tawar yang ada di salah satu IRTP (Industri Rumah Tangga Pangan) yang berada di Jl. Merdeka Kota Gorontalo. 3.5.2 Sampel Sampel adalah bagian dari populasi dimana data atau informasi yang dibutuhkan dapat diperoleh secara langsung. Pengambilan sampel dilakukan pada
37
roti yang yang dibuat pada hari yang sama dan pada saat roti tersebut baru selesai di kemas. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah 6 roti tawar merek X yang akan di teliti jumlah kapangnya terhadap suhu dan lama penyimpanan.
3.6
Teknik Pengumpulan data
3.6.1 Sumber Data Data yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dimana di peroleh dari hasil pemeriksaan kapang pada roti. Data penunjang dalam penelitian ini diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian ini seperti Dinas Kesehatan Kota Gorontalo. Selain itu, Skripsi serta Jurnal yang terkait dengan penelitian ini. Informasi tambahan yang mendukung penelitian ini menggunakan literatur-literatur yang relevan dengan objek permasalahan. 3.6.2 Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini alat laboratorium yang di gunakan untuk melihat pertumbuhan kapang pada sampel roti dalam rangka mengumpulkan data penelitian. 3.6.3 Prosedur Pemeriksaan kapang (SNI 2332.7:2009) 1) Alat Alat yang digunakan adalah: alat penghitung koloni, autoclave, batang gelas bengkok, botol pengencer, cawan petri, erlenmeyer, inkubator, pipet, stomacher dan timbangan.
38
2) Bahan Bahan yang digunakan adalah Potato Dextrose Agar, larutan butterfield’s phosphate buffered, Hcl, aquades. 3) Preparasi contoh Contoh yang akan di uji di ambil sebanyak 100 g. 4) Homogenasi dan Pengenceran a) Menimbang contoh secara aseptik sebanyak 25 g b) Menambahkan larutan butterfield’s phosphate buffered sebanyak 250 ml untuk contoh 25 g, homogenkan selama 2 menit. Homogenat ini merupakan larutan pengenceran 10-1. c) Dengan menggunakan pipet steril, mengambil 1 ml homogenat diatas dan memasukan kedalam 9 ml larutan butterfield’s phosphate buffered untuk mendapatkan pengenceran 10-2. d) Menyipakan pengenceran selanjutnya (10-3) dengan mengambil 1 ml contoh dari pengenceran 10-2 kedalam 9 ml larutan butterfield’s phosphate buffere. e) Pada setiap pengenceran di lakukan pengocokan minimal 25 kali. Selanjutnya melakukan hal yang sama untuk pengenceran 10-4, 10-5 dan seterusnya sesuai dengan kondisi contoh.
39
5) Uji Angka Lempeng Total (ALT) Metode cawan agar tuang (pour plate method) a) Pipet 1 ml dari setiap pengenceran 10-1, 10-2, dst dan masukkan kedalam cawan petri steril. Lakukan secara duplo untuk setiap pengenceran. b) Menambahkan 15 ml – 20 ml PDA yang sudah di dinginkan dalam waterbath hingga mencapai suhu (45±1)oC kedalam masing-masing cawan yang sudah berisi contoh. Supaya contoh dan median PDA tercampur sempurna lakukan pemutaran cawan ke depan ke belakan dan ke kiri ke kanan. c) Menuangkan 15 ml – 20 ml PDA (Potato Dextrose Agar) kedalam cawan-cawan petri steril dan dinginkan. Pipet 0,1 ml dari setiap pengenceran (10-1, 10-2, dst ) kedalam cawan petri yang telah berisi media PDA diatas dan ratakan dengan menggunakan batang gelas bengkok. Melakukan secara duplo untuk setiap pengenceran. d) Supaya contoh meresap kedalam media agar diamkan sekurangkurangnya 1 jam. Untuk penentuan mikroorganisme aerob inkubasi cawan-cawan tersebut dalam posisi terbalik dalam inkubator pada suhu 22oC – 25oC selama 5 hari. e) Melakukan kontrol tanpa contoh dengan mencampur larutan pengencer dengan media PDA.
40
6) Perhitungan Koloni Menghitung semua koloni dalam cawan petri dengan menggunakan alat penghitung koloni. Menyatakan hasilnya sebagai jumlah kapang per gram. Koloni kapang biasanya buram, abu-abu, kehitaman dan seperti kapas. Menegaskan koloni kapang dengan pemeriksaan di bawah mikroskop. a) Menghitung cawan yang mengandung jumlah 10 koloni – 150 koloni dan mencatat pengenceran yang di gunakan N=
∑C 1 × n + 0,1 × n × d
dengan N
: Jumlah koloni produk, dinyatakan dalam koloni per ml atau koloni per gr ∑ C : Jumlah koloni pada semua cawan yang di hitung n1 : Jumlah cawan pada pengenceran pertama yang di hitung n2 : Jumlah cawan pada pengenceran kedua yang di hitung d : Pengenceran pertama yang di hitung
b) Menghitung cawan yang mengandung jumlah koloni lebih dari 150 koloni dan mencatat pengenceran yang di gunakan. Bila jumlah koloni per cawan lebih dari 150 pada seluruh pengenceran maka di laporkan hasilnya sebagai terlalu banyak untuk di hitung (TBUD), tetapi jika salah satu pengenceran mempunyai jumlah koloni mendekati 150 laporkan sebagai perkiraan kapang dan khamir.
41
c) Menghitung cawan yang mengandung jumlah koloni kurang dari 10 koloni atau cawan tanpa koloni dan mencatat pengenceran yang di gunakan Bila pada kedua pengenceran yang digunakan diperoleh koloni kurang dari10, catat koloni yang ada, nyatakan perhitungan sebagai kurang dari 10 dan di kalikan dengan 1/d, dimana d adalah faktor pengenceran pertama yang digunakan dan dilaporkan sebagai perkiraan ALT kapang dan khamir.
3.6.4 Alur Kerja Penelitian Roti Tawar
Penyimpanan Roti
Suhu refrigerator 10oC
Suhu Kamar 25oC
Lama Penyimpanan 5 hari, 6 hari, 7 hari
Jumlah Kapang
SNI 7388-2009 Gambar 3.1 Alur Kerja Penelitian
42
3.7 Teknik Analisis Data Tehnik analisis data pada penelitian ini menggunakan aplikasi statistik komputer dengan metode analisis data yaitu Two Way Anava dengan Interaksi. faktor pertama adalah suhu penyimpanan dan faktor ke dua adalah waktu penyimpanan (Siregar, 2013).