BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1
Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dibagi menjadi lokasi pengambilan sampel dan lokasi
pengujian sampel. Untuk lokasi pengambilan sampel yaitu di Danau Limboto Provinsi Gorontalo, dan lokasi pengujian sampel yaitu di Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo. 3.1.2. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan selama 3 minggu, dari tanggal 2 April sampai dengan 18 April tahun 2013. 3.2. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana peneliti mengukur kadar merkuri (Hg) yang terkandung
pada
ikan
mujair
(Oreochromis
mossambicus),
ikan
nila
(Oreochromis niloticus) dan kadar merkuri (Hg) diperairan Danau Limboto. 3.3.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu kadar merkuri di air, ikan
nila (Oreochromis niloticus) dan ikan mujair (Oreochromis mossambicus) diperairan Danau Limboto. Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini yaitu ikan nila dan ikan mujair yang ditangkap langsung dari perairan danau limboto, yang
28
29
memiliki ciri dimana ikan mujair berwarna hitam, cokelat tua atau abu-abu tua (Setianto, 2011:2), atau berwarna lebih gelap dibandingkan dengan ikan nila. 3.4. Populasi dan Sampel 3.4.1
Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah populasi ikan nila, ikan mujair, dan
air yang berada di perairan Danau Limboto. 3.4.2. Sampel 3.4.2.1 Teknik pengambilan sampel Adapun teknik pengambilan sampel ikan yaitu menggunakan metode purposive sampling. Pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2010:124). Adapun kriteria sampel yang menjadi pertimbangan peneliti, yaitu : 1) Lokasi pengambilan sampel dapat mewakili seluruh wilayah perairan Danau Limboto yang meliputi daerah inlet danau, bagian tengah danau, daerah pemanfaatan
danau
(pemanfaatan
untuk
perikanan,
pertanian,
dan
sebagainya), serta daerah outlet danau (Hadi, 2005: 89). 2) Sampel ikan yang diambil dalam penelitian ini yaitu ikan dewasa, masingmasing berbobot kurang lebih (±) 250 gram (Khairuman, 2008: 105). 3) Sampel air yang diambil dalam penelitian ini berada pada kedalaman 50 cm, dan 2 m disetiap stasiun pengambilan sampel. Karena kedalaman rata-rata Danau Limboto 2,5 meter (≤ 10 m), jadi titik kedalaman sampel berada di dua titik kedalaman, yaitu di kedalaman 0,2 x d dan 0,8 x d, dimana d adalah kedalaman air danau (Hadi, 2005: 91).
30
3.4.2.2.Lokasi Lokasi pengambilan sampel Adapun lokasi pengambilan sampel dibagi menjadi 7 stasiun, stasiun dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 3.1. Lokasi Pengambilan Sampel Kode Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3
Titik Koordinat N: 00033’38.5” E:122059’32.8” N: 00033’57.8” E: 122057’56.8” N:00035’23.0” E: 122057’18.9”
Stasiun 4
N:00035’34.0” E:122058’44.3”
Lokasi Kelurahan Dembe 1 (Kota Barat) Desa Podetuma (Kec. Tabongo) Muara Alo (Desa Ilomangga – Kec.Tabongo Timur) Desa Kayubulan (Kec.Limboto)
Stasiun N:00034’03.9” Tengah Danau 5 E:122058’29.5” Stasiun N:00035’20.3” Desa Huntulabohu 6 E:122059’49.1” (Kec. Talaga Biru) Stasiun N:00033’48.7” Desa Buhu 7 E:123000’00.9” (Kec. Talaga Jaya) Sumber : Data Primer Tahun 2009 20
Keterangan Pemukiman, dekat outlet danau (sungai ungai Tapodu) Daerah Pertanian Pemukiman, dekat inlet danau (sungai Alopohu) Pemukiman, Pertanian, dekat inlet danau (sungai Biyonga) Budidaya perikanan (jaring apung) Perairan air panas Pemukiman
Adapun denah lokasi l penelitian di Danau au Limboto, seperti dibawah ini: ini
Gambar 3.1 3 Denah Lokasi Penelitian di Danau Limboto Sumber : Modifikasi dari Profil Danau Limboto
31
3.4.2.3.Jumlah Sampel Sampel dari penelitian ini dibagi menjadi sampel ikan dan sampel air. Untuk sampel ikan yang tersebar di 7 stasiun diambil 1 sampel untuk tiap spesies, sehingga jumlah keseluruhan sampel ikan adalah 14 sampel. Sedangkan untuk sampel air dimasing-masing stasiun diambil 1000 ml. 3.4.2.4.Prosedur Pengambilan Sampel Adapun prosedur pengambilan sampel, dibagi menjadi prosedur pengambilan sampel air dan prosedur pengambilan sampel ikan. 1. Prosedur pengambilan sampel air Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan sampel air, yaitu sebagai berikut : 1) Botol timba, yang digunakan disini adalah point sampler tipe vertikal. Point sampler tipe vertikal dalam penelitian ini yaitu botol timba yang dibagian bawah botol terdapat pemberat yang digantung dengan tali dengan panjang 3 meter, dan diberi tanda pada panjang 50 cm, dan 2 meter. 2) Botol polyetilen volume 1500 ml sebagai botol sampel sebanyak 7 buah. Botol sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu botol yang telah dilakukan pembersihan terlebih dahulu dengan cara mencuci botol sampel dan penutup botol dengan deterjen, kemudian membilas dengan air hingga bersih. 3) Sampel air 4) Kertas label yang digunakan untuk memberi tanda pada botol sampel 5) Cool box, sebagai tempat untuk menyimpan sampel air sebelum dilakukan uji laboratorium.
32
Sedangkan untuk prosedur pengambilan sampel air yaitu sebagai berikut : 1) Mengambil botol timba dan botol sampel, kemudian membilasnya masingmasing sebanyak 3 kali dengan air danau. 2) Menenggelamkan botol timba dikedalaman 50 cm, lalu menuangkan sampel air di botol sampel sebanyak 500 ml 3) Menenggelamkan botol timba dikedalaman 2 meter, lalu menuangkan di botol sampel yang sama sebanyak 500 ml kemudian mengocoknya hingga tercampur. 4) Memberi label dan memasukkanya kedalam coolbox 5) Membawa sampel air dan ikan ke Laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo untuk diuji. 2. Prosedur pengambilan sampel ikan Sebelum mengambil sampel, terlebih dahulu menyediakan alat dan bahan yang digunakan untuk pengambilan sampel, yaitu sebagai berikut: 1) Jaring, pancing, atau pukat untuk mengambil sampel ikan 2) Timbangan untuk mengukur bobot ikan 3) Ikan sampel 4) Kertas label yang digunakan untuk memberi tanda pada ikan 5) Cool box, wadah yang terbuat dari styrofoam, sebagai tempat untuk menyimpan sampel ikan sebelum dilakukan uji laboratorium. 6) Es, digunakan untuk menjaga ikan agar tidak rusak/membusuk.
33
Adapun prosedur pengambilan sampel ikan, yaitu sebagai berikut. 1) Menangkap ikan dengan mengunakan jaring, pancing, atau pukat pada stasiun pengamatan yang sudah ditentukan. 2) Memasukkan sampel ikan yang diambil ke dalam wadah plastik, dan memberi label pada setiap ikan, lalu memasukkan sampel ikan kedalam coolbox. 3.5. Teknik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini yaitu data tentang kadar merkuri yang terkandung pada ikan nila, ikan mujair dan air hasil dari pengujian laboratorium Pembinaan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan (LPPMHP) Provinsi Gorontalo. 3.6. Cara Kerja Adapun cara kerja dalam penelitian ini dibagi menjadi cara kerja untuk sampel air dan sampel ikan yang diteliti. 3.6.1. Prosedur Kerja Pengujian Sampel Air 3.6.1.1.Alat dan Bahan Penelitian 1. Kertas Saring 2. Corong 3. Labu erlemenyer 4. Pipet 5. Kertas Lakmus 6. Kertas label 7. Labu Alas 8. Alumunium foil 9. Aquabidest
34
10. Larutan HNO3 11. Larutan H2SO4 12. Larutan KMnO4 5 % 13. Larutan Standar Hg 14. Larutan Natrium klorida hidroksil-amin sulfat (NH2OH)2.H2SO4 15. Larutan K2S2O (Kalium Persulfat) 16. Desikator 17. Spektofotometri Serapan Atom (SSA) 3.6.1.2.Prosedur Kerja Untuk prosedur kerja pengujian sampel air yaitu, pertama sampel air diberi kode, kemudian mengukur pH sampel dengan menggunakan kertas lakmus, setelah itu meneteskan HNO3 hingga pH menjadi 2. Sebelum sampel dipreparasi, terlebih dahulu menyaring 250 ml sampel air dengan menggunakan kertas saring. Kemudian memasukkan 20 ml sampel air kedalam gelas ukur, lalu memasukkanya kedalam labu alas. Setelah itu menambahkan 1 ml larutan H2SO4, 0,5 ml larutan HNO3, dan 3 ml larutan KMnO4 secara berturut-turut, kemudian mendiamkannya selama 5 menit. Lalu menambahkan 1,6 ml larutan K2S2O8, dan 6 buah batu didih. Setelah itu memasukkan labu alas kedalam desikator, lalu memanaskannya dengan suhu 950C selama 2 jam. Setelah itu, menambahkan larutan natrium klorida hidroksil-amin sulfat [(NH2OH)2.H2SO4] hingga larutan menjadi jernih, lalu mendinginkan larutan pada suhu ruang, dan memeriksa sampel dengan menggunakan SSA. Kemudian menghitung kadar merkuri dalam sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi atau persamaan garis regresi linear.
35
3.6.2. Prosedur kerja pengujian sampel ikan 3.6.2.1.Alat dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian sampel ikan adalah sebagai berikut : 1. Timbangan analitik 2. Pipet volumetri 3. Pipet tetes 4. Spatula 5. Pisau 6. Alumunium foil 7. Gelas piala 25 ml, 100 ml dan 250 ml 8. Corong plastik 9. Penyangga dan statip 10. Desikator 11. Blender 12. Labu alas bulat kapasitas 250 ml dengan pendingin 13. Labu takar kapasitas 50 ml, 100 ml, 1000 ml 14. Seperangkat alat spektrofotometer serapan atom (SSA) 15. Aquabidest 16. Larutan HCl 3 % 17. Larutan HNO3 18. Larutan H2SO4 19. Larutan Hidrogen Peroksida (H2O2)
36
20. Vanadium Pentaoksida (V2O5) 21. Batu didih 22. Larutan standar merkuri 3.6.2.2.Prosedur Kerja Prosedur kerja dalam pengujian sampel ikan, yaitu pertama membersihkan sampel ikan dengan menggunakan pisau, kemudian mengambil bagian daging ikan dari bagian punggung hingga ekor lalu meletakkannya kedalam piring. Setelah itu menghaluskan sampel ikan dengan menggunakan blender, kemudian menimbang sampel ikan sebanyak 5 gram dineraca analitik, dan memasukkan sampel ikan kedalam labu alas. Setelah itu menambahkan 0,001-0,002 gr vanadium pentaoksida, dan menambahkan 20 buah batu didih. Kemudian menambahkan 10 ml larutan HNO3 dan 10 ml larutan H2SO4, lalu menambahkan 5 tetes aquabidest secara berturut-turut. Kemudian panaskan sampel selama 6 menit, lalu menaikkan suhu hingga posisi 6 selama 10 menit, sehingga menghasilkan larutan berwarna coklat kekuningan yang bening. Kemudian mendinginkan sampel di suhu ruangan, setelah dingin menambahkan 12 tetes hidrogen peroksida melalui ujung atas pendingin, kemudian membilas leher labu alas dengan 15 ml aquabidest. Setelah itu memindahkan larutan ke dalam labu takar 100 ml kemudian tepatkan dengan aquabidest. Lalu memeriksa sampel dengan menggunakan SSA. Kemudian menghitung kadar merkuri dalam sampel dengan menggunakan rumus perhitungan menurut SNI 01—2354.6-2006, yaitu sebagai berikut:
37
Kadar Merkuri µg/g =
భ భబబబ
ሺିாሻ×ி× ሺሻ× ௐ
Dimana : D adalah kadar sampel µg/l dari hasil pembacaan SSA E adalah kadar blanko sampel µg/l dari hasil pembacaan SSA W adalah berat contoh (g) V adalah volume akhir larutan sampel yang disiapkan (ml) Fp adalah faktor pengenceran 3.7. Tehnik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis univariat, dimana data dianalisis secara deskriptif untuk setiap variabel yang diteliti, lalu disajikan dalam tabel. Analisis data univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010:182).