METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian adalah 3 (tiga) desa yang memperoleh bantuan Program Raksa
Desa tahap pertama Tahun 2003 di Kecamatan Ciampea Kabupaten
Bogor, yakni: (1) Desa Bojong Jengkol, (2) Desa Cinangka, dan (3) Desa Cibanteng. Pengumpulan data dilakukan selama bulan Januari sampai dengan Februari 2006. Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian eksplanasi (explanatory research). Menurut Faisal (1995) penelitian eksplanasi adalah menguji hubungan antar variabel
yang dihipotesiskan.
Menurut Jalil (1997) penelitian dengan
rancangan ini tidak menghipotesiskan secara khusus tentang adanya hubungan kausal, melainkan hanya hubungan yang asosiatif.
Menurut Kerlinger (2003)
desain penelitian korelasional bukanlah untuk mengetahui hal-hal khusus tertentu melainkan mengetahui hubungan atau relasi antara fenomena -fenomena. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah warga masyarakat anggota kelompok penerima bantuan Program Raksa Desa tahap pertama Tahun 2003 di Kecamatan Ciampea. Populasi kelompok pada masing-masing desa yakni; (1) Desa Bojong Jengkol sebanyak 23 kelompok, (2) Desa Cinangka sebanyak 16 kelompok, dan (3) Desa Cibanteng seba nyak 14 kelompok. Desa sampel diambil secara purposive, dengan pertimbangan ketiga desa tersebut adalah desa yang mendapat bantuan Program Raksa Desa
tahap pertama yang ditetapkan oleh Pemerintah
Propinsi. Demikian juga sampel kelompok, yang dipilih secara purposif yang terdiri dari: (1) kelompok aktif (2) kelompok kurang aktif dan (3) kelompok tidak aktif . Pengambilan sampel responden secara stratified random sampling, berdasarkan strata keaktifan anggota dalam pembangunan infrastruktur dan ekonomi modal bergulir. Responden diambil dari unsur pengurus dan unsur anggota dari kelompok yang terpilih. Jumlah sampel penelitian adalah 74 orang.
50
Data dan Instrumentasi Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian adalah kuesioner yang dibagi dalam lima bagian yaitu: karakteristik anggota, pola intervensi, proses komunikasi, prasyarat partisipasi, dan partisipasi anggota dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemanfaatan. Definisi Operasional Untuk
mempermudah
pemahaman
terhadap
isitilah-istilah
dalam
penelitian, berikut ini didefinisikan beberapa peubah yang digunakan, sebagai berikut: X1. Variabel Karakteristik Individu meliputi : X1.1. Umur adalah usia anggota penerima bantuan pada saat penelitian dilakukan, yang dihitung dari hari kelahiran dan dibulatkan ke ulang tahun
terdekat
yang
dinyatakan
dalam
tahun.
Dikategorikan
berdasarkan sebaran normal responden sampel, yakni: (1) Muda (25 tahun – 41 tahun) (2) Dewasa (42 tahun – 59 tahun ) (3) Tua. (60 tahun - 76 tahun) X1.2. Pendidikan adalah jumlah tahun sekolah yang telah diselesaikan oleh responden. Dikategori atas: (1) Rendah (tidak bersekolah sampai tamat SD), (2) Sedang ( tidak tamat SMP sampai tidak tamat SMA) dan (3) Tinggi (SMA ke atas). X1.3. Penghasilan adalah pendapatan bersih yang diperoleh anggota penerima bantuan, baik dari pekerjaan utama maupun dari pekerjaan sampingan dalam satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah.
Dikategorikan
berdasarkan sebaran normal responden sampel, yakni: (1) Rendah ( Rp 90.000 – Rp 226.000) (2) Sedang ( Rp 227.000 – Rp Rp 363.000) (3) Tinggi. (Rp 364.000 – Rp 500.000)
51
X1.4. Pekerjaan pokok adalah kegiatan usaha yang digeluti anggota penerima bantuan yang mendatangkan penghasilan.
Jenis pekerjaan ini sesuai
dengan Petunjuk Teknis dan Petunjuk Pelaksanaan. Dikategori atas: (1) Petani (2) Peternak (3) Pedagang (4) Pengrajin (5) Bengkel. X1.5. Pengalaman Berusaha adalah lamanya anggota penerima
bantuan
dalam menekuni kegiatan dari pekerjaan pokok yang dinyatakan dalam tahun. Dikategorikan berdasarkan sebaran normal responden sampel, yakni: (1) Sedikit (1 tahun – 12 tahun) (2) Sedang (13 tahun – 26 tahun) (3) Banyak (27 tahun – 40 tahun) X2. Variabel Pola intervensi meliputi : X2.1. Pendekatan partisipatif adalah penerapan program Raksa Desa yang diselenggarakan oleh Satuan Pelaksana Desa dengan kesadaran masyarakat. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Tidak partisipatif ( 8 – 11 ) (2) Kurang partisipatif ( 12 – 15 ) (3) P artisipatif ( 16 – 20 ) X2.2. Peran Pendamping adalah keterlibatan Sarjana Pendamping dalam memfasilitasi pelaksanaan program Raksa Desa. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Rendah ( 5 – 8 ) (2) Sedang ( 9 – 11 ) (3) Tinggi ( 12 – 15 ) X2.3. Ketepatan adalah kesesuaian pelaksanaan program dengan kebutuhan masyarakat. Dikategorikan secara interval skor, yakni :
52
(1) T idak tepat ( 4 – 6 ) (2) Kurang tepat ( 7 – 9 ) (3) Tepat ( 10 – 12 ) X3. Variabel Proses Komunikasi meliputi : X3.1. Arah komunikasi adalah proses penyampaian pesan, baik dari penyelenggara pembangunan desa kepada anggota kelompok atau dari anggota kelompok kepada penyelenggara pembangunan desa dalam pelaksanaan Program Raksa Desa. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Linear ( 2 – 4 ) (2) Interaktif ( 5 – 6) X3.2.
Intensitas komunikasi adalah frekuensi dan substansi yang dibicarakan dalam percakapan antara anggota kelompok dengan penyelenggara pembangunan desa dan sebaliknya. Intensitas ditinjau dari dua hal berikut: X3.2.1. Frekuensi komunikasi meliputi bertanya, menerima informasi, klarifikasi, penyebaran informasi, dan kebutuhan informasi. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Rendah ( 10 – 15 ) (2) Sedang ( 16 – 21 ) (3) Tinggi ( 22 – 28 ) X3.2.2. Substansi komunikasi meliputi pembicaraan tentang pembangunan infrastruktur dan perguliran modal. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Tidak pernah ( 2 – 3 ) (2) Jarang ( 4 – 5 ) (3) Sering. ( > 6 )
X3.3. Konvergensi komunikasi adalah keterpaduan antara masyarakat dengan penyelenggara pembangunan desa dalam
kegiatan program Raksa
Desa. Dikategorikan secara interval skor, yakni :
53
(1) Tidak konvergen ( 4 – 6 ) (2) Kurang konvergen ( 7 – 9 ) (3) Konvergen ( 10 – 12 ) Y1. Variabel Prasyarat Partisipasi meliputi: Y1.1. Kesempatan adalah adanya suasana atau kondisi lingkungan yang disadari oleh responden bahwa mereka berpeluang untuk berpartisipasi. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Rendah ( 4 – 6 ) (2) Sedang ( 7 – 9 ) (3) Tinggi. ( 10 – 12 ) Y1.2. Kemauan adalah adanya sesuatu yang mendorong/menumbuhkan minat dan sikap responden untuk termotivasi berpartisipasi.
Dikategorikan
secara interval skor, yakni : (1) Rendah ( 7 – 8 ) (2) Sedang ( 9 – 10 ) (3) Tinggi. ( 11 – 12 ) Y1.3. Kemampuan adalah adanya kesadaran atau keyakinan pada diri responden bahwa mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan untuk berpartisipasi dalam Program Raksa Desa. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Rendah ( 4 – 6 ) (2) Sedang ( 7 – 9 ) (3) Tinggi ( 10 – 12 ) Y2. Variabel Partisipasi Meliputi: Y2.1. Perencanaan adalah keterlibatan responden dalam tahap awal pengambilan keputusan dalam penentuan kegiatan Program Raksa Desa di tingkat desa. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Rendah ( 5 – 7 ) (2) Sedang ( 8 – 10 ) (3) T inggi ( 11 – 14 )
54
Y2.2. Pelaksanaan adalah keterlibatan responden dalam implementasi Program Raksa Desa. Dika tegorikan secara interval skor, yakni : (1) Rendah ( 2 – 3 ) (2) Sedang ( 4 – 5 ) (3) Tinggi ( > 6 ) Y2.3. Evaluasi adalah keterlibatan responden dalam menilai pelaksanaan dan hasil Program Raksa Desa. Dikategorikan secara interval skor, yakni : (1) Rendah ( 2 – 3 ) (2) Sedang ( 4 – 5 ) (3) Tinggi. ( > 6 ) Y2.4. Pemanfaatan adalah tingkat pemakaian dan penggunaan fasilitas hasil pembangunan infrastruktur oleh masyarakat. Dikategorikan
secara
interval skor, yakni : (1) Rendah ( 3 – 4 ) (2) Sedang ( 5 – 6 ) (3) Tinggi ( > 7 ) Validitas dan Reliabilitas Instrumen Hasil reliabilitas kuesioner yang dilakukan pada akhir Desember 2005 diperoleh nilai 0.944 (r hitung > r tabel
(0,444) ).
Nilai tersebut menunjukkan bahwa
instrumen yang digunakan reliabel untuk digunakan pada lokasi penelitian yang sesungguhnya. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner, wawancara mendalam (in depth) dengan berbagai pihak terkait serta informan kunci, dan mencatat data sekunder dari berbagai sumber. Analisa Data Distribusi variabel penelitian dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hubungan untuk data yang menggunakan skala nominal dianalisis menggunakan uji korelasi Chi-Square dan untuk data yang menggunakan skala ordinal di analisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan
menggunakan
Program SPSS Versi 12.
55