Bab III Metode Penelitian A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan metode pospositivistik untuk menggambarkan/memaparkan kondisi nyata dari gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian tentang pelaksanaan MBS pada sekolah dasar pada Gugus Ki Hajar Dewantoro, Kecamatan Banyubiru. Sedangkan
pendekatan
yang
Deskriptif Kualitatif. Menurut
digunakan
adalah
Bogdan dan Taylor,
pendekatan kualitatif digunakan untuk menghimpun data sewajarnya, yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lesan dari orang-orang dan
perilaku
yang
diamati
(Moleong
2000).
Hasil
penelitian ini bukan untuk digeneralisasikan kepada populasi, akan tetapi dapat ditransferkan ke sekolah lain yang memiliki /kemiripankesamaan situasi sosial. Penelitian dilaksanakan Gugus Ki Hajar Dewantoro Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang sebagai unit análisis, sedangkan sebagai unit amatan adalah SD Inti dan dua SD Imbas. Dipilihnya ketiga sekolah tersebut didasari oleh: 1. SD Inti merupakan sekolah yang menjadi pusat kegiatan dalam satu gugus dengan keadaan yang lebih lengkap
dalam hal sarana, prasarana, tenaga
pengajar dibanding SD Imbas. Selanjutnya diberi sebutan SD Kategori I. 2. SD Imbas yang
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun
terakhir telah menunjukkan prestasi yang meningkat 55
dalam lomba baik tingkat kabupaten dan provinsi. Selanjutnya diberi sebutan SD Kategori II 3. SD Imbas yang lain yang terletak di desa daerah pegunungan diberi sebutan SD Kategori III.
B. Sampel Sumber Data/Informan Penelitian ini mempergunakan informan sebagai tokoh kunci (sumber data). Penentuan sampel sumber data mempergunakan teknik sampling Purposif Sampling dengan alasan penelitian ini didasarkan atas tujuan tertentu. Dalam penelitian ini sampel sumber data dipilih, dan mengutamakan prespektif emic, artinya mementingkan pandangan informan, yakni bagaimana mereka
memandang
dan
menafsirkan
dunia
dari
pendiriannya. Adapun informan yang dijadikan sampel sumber data adalah
3 orang Kepala Sekolah/mantan kepala
sekolah, 3 orang Pendidik yang telah memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun, 3 orang Komite Sekolah. Setiap informan diberi pertanyaan yang sama berdasarkan variabel
penelitian
yang
berhubungan
dengan
transparansi, akuntabilitas, danpartisipasi..
C. Teknik Pengumpulan Data Penelitian
ini
menggunakan
teknik
Observasi,
Wawancara mendalam (in depth interview), dokumentasi, dan Cheklist. Teknik Observasi dilaksanakan sebelum dan selama penelitian untuk mengamati kegiatan yang telah dan sedang berlangsung dari pelaksanaan MBS. Teknik
Wawancara
mendalam
dilaksanakan
untuk
menggali data yang berhubungan dengan prinsip trans56
paransi
manajemen,
akuntabilitas,
masyarakat.
Wawancara
yang
wawancara
semiterstruktur
dan
partisipasi
dipergunakan
dengan
adalah
alasan
untuk
menemukan permasalahan secara lebih terbuka tentang pendapat, ide-ide dari sumber data (Sugiyono, 2006). Data yang digali adalah data primer yakni opini informan secara individu maupun kelompok tentang prinsip Transparansi, Akuntabilitas, Partisipasi. Untuk menghindari
kealpaan
pencatatan
data,
peneliti
menggunakan alat yang diperlukan antara lain perekam suara. Agar data yang telah diperoleh lebih kredibel, peneliti menggunakan dokumentasi sebagai pelengkap data (data sekunder). Data sekunder yang diperlukan meliputi,
program
sekolah,
proses
pembelajaran,
kegiatan sekolah, prestasi sekolah, ruang perpustakaan dan
komite
sekolah,
peraturan-peraturan
sekolah.
Sedangkan untuk mengetahui kinerja pendidik sebagai dampak dari pelaksanaan MBS dipergunakan Cheklist. Cheklist yang dipergunakan adalah Instrumen Penilaian Kinerja Guru yang dittapkan Departeman Pendidikan Nasional yang terdiri dari IPKG 1, IPKG 2, IPKG 3, IPKG 4, dan IPKG 5. Sebagai panduan mengadakan wawancara dan pengukuran
kinerja
pendidik,
diperlukan
kisi-kisi.
Berikut kisi-kisi wawancara dan kinerja pendidik:
57
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Konsep Transparansi adalah keadaan dimana semua pihak yang ter-kait dalam pendi-dikan (pemerintah, Kepala Sekolah, Pendidik, Orang tua, Masyarakat) dapat dengan mudah dalam memperoleh informasi tentang proses penyelenggaraan seko-lah yang meliputi perencanaan, pelaksana-an dan hasil yang dicapai.
Indikator 1 Tersedianya dokumen peren-canaan/ program sekolah 2. Adanya keterlibatan pihak terkait dalam perencanaan program sekolah
Indikator Empiris - Menjelaskan adanya dokumen perencanaan program sekolah - Menjelaskan proses perencanaan/penyusunan program sekolah - Menjelaskan proses penyampaian program sekolah kepada pihak terkait
3 Tersedianya Media informasi pelaksa-naan program sekolah
Wawancara, didukung Dokumentasi dan Observasi
Akuntabilitas adalah bentuk pertanggungjawaban sekolah untuk menyampaikan kinerja sekolah kepada pihak yang terkait dengan penyelenggaraan seko-lah tentang keberhasil-an dan kegagalan dari program sekolah.
1. Tersedianya dokumen penyampaian laporan keuangan kepada pihak terkait
- Menjelaskan media penyampaian informasi penyelenggaraan sekolah tentang : keuangan, PBM, personalia, pengadaan sarana dan prasarana sekolah di dalam sekolah, di luar skolah, di masyarakat - Menjelaskan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program sekolah - Menjelaskan proses penyampain informasi keberhasilan dan kegagal-an penyelenggaraan sekolah (akademik dan non akademik) - Mnjelaskan proses pelaporan penyelenggaraan keuangan kepada pihak terkait - Menjelaskan kemungkinan adanya kasus penyimpangan di bidang keuangan di sekolah - Menjelaskan dokumen penyampaian keberhasilan dan kegagalan penyelenggaraan sekolah - Penilaian publik terhadap penyelenggaraan sekolah
Wawancara, Diduikung dokumentasi
4 Tersedianya Media informasi keberhasilan dan kegagalan program sekolah
2 Tersedianya dokumen penyampaian hasil yang dicapai sekolah kepada pihak terkait
Teknik Wawancara didukung Dokumentasi dan Observasi
Wawancara, didukung Dokumentasi dan Observasi Wawancara, didukung Dokumentasi dan Observasi
58
3 Usaha yang ditempuh sekolah sebagai tindak lanjut pelaksanaan program sekolah Partisipasi adalah keikutser- 1. Kontribusi/dedika-si taan stakeholders (Warga stakeholders meningkat sekolah dan masyarakat) dalam hal jasa (pemikirsecara aktif terlibat di dalam an, keterampil-an), proses perencanaan, finansial, moral, dan pelaksanaan, penga-wasan, material/barang. dan tindak lanjut atas peyeleng-garaan sekolah. 2. Meningkatnya kualitas dan kuantitas masukan (kritik dan saran) untuk peningkatan mutu pendidikan. 3 Meningkatnya kepedulian Stakeholders terhadap setiap langkah yang dilakukan oleh sekolah untuk mening-katkan mutu.
- Menjelaskan tindak lanjut penyelenggaraan program sekolah - Tanggapan terhadap kebijakan yang diambil sekolah
Wawancara
- Menjelaskan keterlibatan stakeholders dalam penyusunan RKAS - Menjelaskan keterlibatan stakeholders terhadap penyusunan kurikulum sekolah - Menjelaskan keterlibatan stakeholders dalam upaya peningkatan mutu sekolah - Menjelasakan bentuk kontribusi masyarakat (beberapa ormas) terhadap pelaksana-an program sekolah
Wawancara, didukung Dokumentasi dan Observasi
- Tanggapan stakeholders terhadap pelaksanaan program sekolah - Masukan/saran stakehol-ders terhadap pelaksanaan program sekolah
Wawancara,
- Upaya yang dilakukan stakeholders dalam mendukung program peningkatan mutu sekolah - Tanggapan stakeholders terhadap kebijakan yang ditempuh sekolah dalam peningkatan mutu sekolah
Wawancara, didukung Dokumen-tasi dan Observasi
59
Tabel 3.2 Indikator Empirik Pengukuran Kinerja Pendidik Aspek
Indikator Perumusan Tujuan
RPP
Pemilihandan Pengorganisasi an Materi Pelajaran Pemilihan Sumber Belajar/Media Pembelajaran
Indikator Empirik -
Metode Pembelajaran
-
-
Penilaian Hasil Belajar
-
-
Kejelasan rumusan Kelengkapan cakupan rumusan Kesesuaian dengan kompetensi dasar Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian dengan karakteristik pesera didik Keruntutan dan sistematika materi Menyesuaikan materi dengan alokasi waktu Kesesuaian sumber/media pembelajar-an dengan tujuan Kesesuaian sumber/media pembelajar-an dengan materi Kesesuaian sumber/media pembelajar-an dengan karakteristik pesera didik Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik Kesesuaian alokasi waktu dengan tahapan pembelajaran Kesesuaian teknik penilaian dengan tujuan pembelajaran Kejelasan prosedur penilaian Kelengkapan instrumen (soal, kunci jawaban, pedoman pensekoran)
No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17
60
1. Perangkat Pembelajaran
2. Persiapan Mengajar 3. Membuka Pembelajaran
PBM
4.Kegiatan Inti - Penguasaan Materi Pelajaran - Pendekatan /Strategi Pembelajaran
-
Silabus dan KKM Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Buku Teks Siswa Buku Rujukan/referensi pendidik Peraga, model, cara, alat/ahan, atau media lain Daftar nilai kognitif, psikomotor, dan afektif Buku catatan pribadi perkembangan siswa Memeriksa dan menyiapkan ruangan Menyiapkan alat, bahan dan media pembelajaran Memeriksa presensi siswa dan mengisi jurnal pembelajaran Memeriksa dan mengatur kesiapan siswa Salam pembuka Melakukan apersepsi/motivasi Menyampaikan kompetensi yang akan dipelajari/dicapai Menuliskan tema topik dan tujuan pembelajaran di papan tulis Menunjukkan penguasaan materi Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Mengaitkan materi dengan realita kehidupan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
-
Pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran secara runtut Menguasai kelas Melaksanakan pembelajaran kontekstual Menumbuhkan kebiasaan positif (nurturant effect) Sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Melatih keterampilan berbahasa/ bersastra secara terpadu Mengembangkan kemampuan berkomu-nikasi dan bernalar Memupuk kegemaran membaca dan bersastra
19 20 21 22 23 24 25 26 27
61
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media Pembelajaran Peran aktif dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran Penggunaan Bahasa Penilaian Proses dan Hasil Belajar 5. Penutup
Pen. Hasil Belajar
- Terampil menggunakan sumber belajar/Media pembelajaran - Menghasilkan pesan - Melibatkan siswa dalam pembuatan/ pemanfaatan sumber/media pembelajaran - Menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui unteraksi pendidik, suswa, dan sumber belajar - Merespon positif partisipasi siswa - Terbuka terhadap respon siswa - Memfasilitasi interaksi pendidik-siswa, siswa-siswa - Menunjukkan huungan antar pribadi yang kondusif - Menunbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar - Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar - Menggunakan bahasa lisan yang baik dan benar - Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai - Memantau kemajuan belajar dalam penilaian proses - Melakukan penilaian akhir sesuai kompetensi - Melakukan refleksi dalam menyimpulkan dengan melibatkan siswa - Menyampaikan rangkuman materi yang telah dipelajari - Melaksanakan tindak lanjut dengan memberi tugas mandiri/kelompok sebagai pendalaman materi - Salam penutup - Menyusun perencanaan ulangan semestre - Menyusun penetapan KKM ulangan per semestre (UH,UTS,UAS/UKK) - Melaksanakan penilaian hasil belajar - Melaksanakan penilaian hasil belajar (psikomotorik)-rubrik - Melaksanakan penilaian hasil belajar (afektif)-rubrik - Memiliki daftrar nilai kognitif
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 1 2 3 4 5
62
Ev.Hsl. Belajar
Perbaikan
Perbaikan/ Pengaya an Pengayaan
- Memiliki dokumen ulangan harian (UH) - Memiliki dokumen soal ulangan tengah semester (UTS) - Memiliki dokumen soal ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas (UAS/UKK) - Memiliki Format analisis hasil penilaian kognitif - Memiliki format analisis hasil penilaian psikomotorik - Melaksanakan analisis hasil penilaian ulangan harian (UH) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan - Melaksanakan analisis hasil ulangan tengah semester (UTS) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan - Melaksanakan analisis hasil ulangan akhir semester/ulangan kenaikan kelas (US/UKK) dilengkapi daftar siswa perbaikan dan pengayaan - Memiliki daftar siswa yang mengikuti remidial - Memiliki daftar kompetensi/ indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program remidial - Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran perbaikan - Melaksanakan pembelajaran remidial - Menyusun soal tes perbaikan - Melaksanakan tes perbaikan - Menilai hasil tes perbaikan - Memiliki daftar siswa yang mengikuti pengayaan - Memiliki daftar kompetensi/ indikator yang belum dicapai oleh siswa yang mengikuti program pengayaan - Menyusun Rencana pelaksanaan Pembelajaran pengayaan - Melaksanakan pembelajaran pengayaan - Memiliki dokumen hasil program pengayaan - Menilai hasil tes pengayaan
6 7 8 9 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
63
D. Teknik Analisis data Analisis
data
dilaksanakan
pada
saat
pengumpulan data dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Analisis data kualitatif dipilih untuk melakukan penyajian atau penggambaran data, menganalisis dan menafsirkannya. Analisis ini digunakan
untuk
membahas
pertanyaan
mengapa
beroperasi
atau bagaimana meningkatkan operasi
suatu
secara
sistem
evaluatif
tidak/belum
sistem tersebut. 1. Analisis Kualitatif Analisis
kualitatif
dilakukan
terhadap
hasil
wawancara didukung oleh dokumentasi. Adapun teknik yang dipergunakan menurut Miles dan Huberman (Sugiyono 2007) terdiri dari: a.
Reduksi Data.. Data yang terkumpul dikelompok-
kan ke dalam pokok-pokok difokuskan pada hal-hal yang penting dicari pola dan temanya sesuai dengan variabel
peneliltian.
Selanjutnya
data
yang
tidak
berhubungan variabel penelitian akan dikesampingkan. b.
Penyajian
Data.
Setelah
data
direduksi,
selanjutnya dilaksanakan penyajian. Penyajian data dalam penelitian ini menggunakan berbagai macam visual, misalnya gambar, grafik, diagram, matrik. Sajian data dalam bentuk grafik/tabel bertujuan untuk memberikan
gambaran
data
yang
ada.
Untuk
memperjelas grafik/tabel, dilengkapi narasi seperlunya.
64
c.
Penarikan
kesimpulan:
Verifikasi
(conclusion
drawing/ verification). Kesimpulan dalam penelitian memiliki dua kemungkinan makna terhadap rumusan masalah.
Mungkin dapat menjawab permasalahan,
tetapi mungkin juga tidak. Kesimpulan penelitian kualitatif adalah temuan baru dari keadaan sewajarnya objek penelitian. Temuan penelitian ini merupakan deskripsi atau gambaran objek yang sebelumnya masih remang-remang kesimpulan
atau
diharapkan
gelap.
Dengan
membuat
demikian
objek
penelitian
menjadi jelas, atau dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. Langkah-langkah
analisis
data
ditunjukkan
pada gambar berikut:
Pengumpulan
Data
Sajian Data
Reduksi Data Penarikan Kesimpulan: Verifikasi
Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman
2. Analisis Deskriptif Data kinerja pendidik dianalisis secara persentasi dengan membandingkan kondisi senyatanya dengan kondisi yang diharapkan. Adapun rumus yang digunakan adalah : 65
Kondisi senyatanya Kinerja Pendidik:
X 100 % Kondisi yang diharapkan
Untuk menggambarkan tingkat kinerja Pendidik, peneliti menggunakan empat kategori sebagaimana penghitungan skor dalam IPKG yaitu : skor 0 sampai dengan 25 % tidak baik skor 26 sampai dengan 50 % kurang baik skor 51 sampai dengan 75 % baik skor 76 sampai dengan 100 % sangat baik.
D. Uji Validitas Dan Reliabilitas Sebelum
cheklist
disebar
kepada
responden,
perlu diuji validitas dan reliabilitasnya, oleh karena itu diperlukan try out. Penelitian ini menggunakan try out terpakai,
dengan
alasan
waktu
dan
pelaksanaan
penilaian kinerja pendidik yang tertentu. Berdasarkan hasil try out, item yang tidak valid dan tidak reliabel dikesampingkan, sedang item yang valid dan reliabel dipergunakan sebagai data yang diolah. 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan/kesahihan instrument. Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan instrumen dalam melakukan fungsi ukurnya (Sugiyono 2007). Pengujian validitas item instrument menggunakan uji validitas konstruk (construct validity) yaitu dengan mengorelasi66
kan item dengan total yang dikorelasikan dengan butirnya (correlation item to total correlation). Untuk mengukur validitas item digunakan rumus Product Moment Pearson Correlation angka kasar dari Karl Pearson.
(Arikunto
1995).
Pedoman
pengambilan
keputusannya adalah jika rxy ≥ 0,3 berarti item pernyataan valid dan jika rxy < 0,3, berarti item pernyataan tidak valid. 2. Reliabilitas Pengukuran
reliabilitas
instrumen
digunakan
rumus Alpha Cronbach. Menurut Nunnaly, instrumen dikatakan
reliabel
jika
memberikan
nilai
Alpha
Cronbach > 0,6 (Gozali 2005). Kriteria untuk menentukan besarnya koefisien reliabilitas menggunakan pedoman dari George dan Mallery (1995) sebagai berikut: 0,90 ≤ a ≤ 0,10
= Sangat bagus
0,80 ≤ a ≤ 0,89
= Bagus
0,70 ≤ a ≤ 0,79
= Dapat diterima
0,60 ≤ a ≤ 0,69
= Diragukan
0,50 ≤ a ≤ 0,59
= Jelek
0,10 ≤ a ≤ 0,49
= Tidak dapat diterima
E. Tahap Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu Tahap Orientasi, Tahap Eksplorasi, dan Tahap Pengecekan
dan
Pemeriksaan
Keabsahan
Data
(Moleong 1988:239)
67
1. Tahap Orientasi Kegiatan orientasi dilaksanakan untuk mengenali situasi dan kondisi objek penelitian. Langkah yang ditempuh yaitu dengan memberikan informasi kepada kepala sekolah tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan. 2. Tahap eksplorasi Dalam
tahap
eksplorasi
peneliti
mulai
mengumpulkan data. Pengumpulan data dilaksanakan dengan
observasi,
Bersamaan
wawancara,
dengan
dilaksanakan
proses
analisis
dan
dokumentasi.
pengumpulan
data
dan
data,
dilanjutkan
penyusunan laporan hasil analisis. 3. Tahap Pengecekan dan Pemeriksaan Keabsahan Data Hasil penelitian dinyatakan valid apabila tidak ada perbedaan data yang dilaporkan penelliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Oleh karena itu, untuk menghindari perbedaan hasil penelitian
dengan
pemeriksaan
keadaan
keabsahan
objek,
data.
diperlukan
Dalam
menguji
keabsahan data, penelitian ini menggunakan teknik ketekunan pengamatan, triangulasi, dan ketercukupan referensi. Ketekunan
Pengamatan
dilaksanakan
untuk
menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam kondisi yang
relevan
Berdsarkan
68
dengan
ciri-ciri
dan
permasalah
yang
unsur-unsur
diteliti.
yang
ada,
selanjutnya dipilih aspek yang penting, sedang aspek yang tidak penting dikesampingkan. Penggunaan
triangulasi
dimaksudkan
untuk
menjamin derajat keabsahan data. Oleh karena itu peneliti memanfaatkan berbagai sumber sebagai bahan perbandingan. Penelitian ini menggunakan triangulasi sumber
data
dan
triangulasi
metode.
Triangulasi
sumber data dilakukan dengan menanyakan data kepada informan lain untuk memperoleh data yang akurat dan valid. Triangulasi metode dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ketercukupan referensi dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri/unsur-unsur yang relevan dengan permasalahan. Referensi yang dipergunakan
adalah
dokumentasi
dan
beberapa
catatan di lapangan. Tujuan penggunaan referensi adalah untuk mengecek apakah data yang terkumpul masih
menyangsikan
atau
tidak
sebagai
bahan
informasi pengambilan kesimpulan.
69