32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non experimental yang menggunakan rancanganobservasional analitik dengan desaincross sectional. Variabel bebas(asupan karbohidrat, protein, lemak dan energi totalschool feeding) danvariabel terikat (tingkat kecerdasan) anak sekolah dasar yang diukur dalam satu waktu yang sama (Murti, 2010).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian adalah Sekolah Dasar Islam Terpadu Nur Hidayah Surakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulanAgustus 2014
C. Populasi
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswasekolah dasar islam terpadu Nur Hidayah Surakarta dengan kriteria inklusi sebagai berikut : a. Siswa kelas 3 (1 tahun school feeding) b. Siswa kelas 4 (2 tahunschool feeding) c. Tidak menderita penyakit kronis (Β± 6 bulan terakhir) seperti: TBC, ISPA, diare, dll. Kriteria eksklusinya adalah: a. Siswa membawa bekal dari rumah b. Pada saat dilakukan penelitian, siswa sedang sakit c. Siswa pernah tidak naik kelas
33
D. Sampel dan Teknik Sampel 1. Sampel Subjek yang memenuhi kriteria diambil sejumlah 37 untuk masing-masing kelompok sebagai sampel, yang ditentukan denganrumus (Lemeshow dalam Murti, 2010) sebagai berikut : π=
π2
πΒ²1 β πΌ/2. π 1 β π . π π β 1 + πΒ²1 β πΌ/2. π(1 β π)
= 1,96Β². 0,029 (0,971).291 (0,05)Β² (290) + 1,96Β².0,029(0,971) = 31,4131 0,8364 = 37 siswa Keterangan : N
: jumlah populasi 291 siswa kelas 3 dan 4
ZΒ²1-Ξ±/2: Statistik Z (misalnya Z -1,96, untuk Ξ± = 0,05) P
: Prevalensi siswa yang tidak lolos KKM sebesar 2,9 % (Data Primer, 2014)
1-P
: 0, 971
dΒ²
: presisi absolut atau margin of error yang diinginkan di kedua sisi proporsi (+/- 5%)
2. Teknik Sampel Teknik pengambilan sampel dengan cara SimpleRandom Sampling, sampel dalam penelitian ini terdiri dari tiga kelompok, yaitu kelompok 1 siswa kelas 3 yang mengikuti school feeding sejumlah 37 siswa, kelompok 2 siswa kelas 4 yang mengikuti school feeding sejak kelas 3 berjumlah 37 siswa, dan kelompok 3 siswa kelas 3 dan 4 yang tidak mengikuti school feeding sebagai kelompok kontrol sebanyak 37 siswa.
34
E. Alur Penelitian
Populasi N=291 Sampel n=111 Kelompok 2 37 siswa kelas 4 school feeding
Kelompok 1 37 siswa kelas 3 school feeding Asupan energi school feeding Food recall 3x24 hour dan comstock TestIQ Culture Fair Intellegence Test (CFIT 2A)
Asupan energi school feeding Food recall 3x24 hourdan comstock
Test IQ Culture Fair Intellegence Test (CFIT 2A)
Kelompok 3 37 siswa nonschool feeding
Asupan energischool feeding Food recall 3x24 hourdan comstock
Test IQ Culture Fair Intellegence Test (CFIT 2A)
Gambar 3. Alur Penelitian Hubungan Asupan Karbohidrat, Protein, Lemak, dan Energi Total School Feeding Dengan Tingkat Kecerdasan Anak Kelas 3 dan Kelas 4 Sekolah Dasar Full Day
F. Variabel Penelitian
1. Variabel Independent
:
Asupan
Karbohidrat,
Protein,
Lemak,
Energi Total School Feeding 2. Variabel Dependent
: Tingkat Kecerdasan
3. Variabel Perancu terkendali
:Asupan Makanan, Sosial Ekonomi
4. Variabel perancu tidak terkendali : Faktor Genetik dan Faktor Lingkungan
dan
35
G. Definisi Operasional Tabel 5. Definisi Operasional Variabel Asupan School Feeding
Tingkat Kecerdasan
Kadar Glukosa Darah Asupan Makanan
Status gizi
Indikator variabel
Alat dan cara mengukur Comstock
Skala
makanan yang diberikan kepada anak sekolah yang berasal dari SDIT Nur Hidayah dalam bentuk makan siang dengan variasi menu yang berbeda setiap hari kemampuan mental yang Culture melibatkan proses berfikir Fair secara rasional Intellegence Test (CFIT 2A) Kadar glukosa dalam Glucometer darah yang dilihat sebelum merk Easy dan sesudah makan Touch
Ordinal
jumlah dan jenis zat gizi food recall 3 energi, karbohidrat, lemak x 24 jam dan protein yang dikonsumsi dalam sehari keadaan gizi sebagai hasil dari asupan dan Antropometri metabolism berbagai zat gizi di dalam tubuh.
Ordinal
Rasio
Rasio
Ordinal
Nilai ukur 1. Kurang (β€ 70% dari 2/5 AKG) 2. Cukup (β₯ 70% dari 2/5 AKG) (Modifikasi Gibson (2005) dan Prasetyowati & Gunanti (2003) ) 1. β€ rata-rata 90 2. β₯ rata-rata 109 (Nasution, N, dkk. 2002)
Nilai Normal 70 β 105 mg/dl (Henrikson J. E. et al., 2009) 1. Kurang (< 70% AKG) 2. Cukup (β₯ 70% AKG) (Gibson, 2005)
1. Obesitas: + 2SD 2. Overweight: +1 SD 3. Kurus: - 2 SD 4. Sangat kurus: - 3 SD
Umur
Jenis Kelamin
Lama hidup seseorang Kuesioner yang dihitung dalam tahun penuh sejak lahir sampai saat wawancara Perbedaan cirri-ciri fisik Kuesioner yang dapat dilihat dan didapat sejak lahir.
Ordinal
2. 8 tahun 3. 9 tahun
Nominal
1. Laki-laki 2. Perempuan
36
H. Instrument Penelitian
1. Lembar Informed Consent 2. Formulir identitas responden 3. Formulir food recall 24 jam 4. Formulir Comstock 5. Daftar Angka Kecukupan Gizi (Kemenkes, 2008) 6. Daftar Komposisi Bahan Makanan (Kemenkes, 2005) 7. Alat Tes IQ dengan metode Culture Fair Intellegence Test (CFIT 2A) 8. Timbanganmakanandigital merk Tanita dengan ketelitian 0,01 gr 9. Glucometer dengan merk Easy Touch
I. Prosedur Pengumpulan Data 1. Data primer berupa identitas siswa,asupan makanan dan tingkat kecerdasan. a. Identitas siswa Identitas siswa yang dibutuhkan meliputi umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan orang tua, dan pekerjaan orang tua.Data diperoleh melalui pengisian data karakteristik siswa. b. Asupan makanan dirumah Data asupan energi darimakanan sehari dilakukan dengan cara wawancara langsung pada responden dengan menggunakan kuesioner Food Recall 24 hourdari masing-masing siswa sebanyak 3 kali dan dilakukan pada hari libur dan hari sekolah. Food Recall 24 hour dilakukan berulang-ulang dan tidak berturut-turut supaya dapat menghasilkan gambaran asupan zat gizi lebih optimal dan memberikan variasi yang lebih besar tentang intake.harian individu dan untuk menghindari bias.Data konsumsi makanan ditampilkan dalam bentuk tingkatkecukupan gizi (karbohidrat, protein dan lemak), yang diperoleh dariperbandingan zat gizi yang dikonsumsi dengan yang dianjurkan (AKG) dikali 100%.Jumlah porsi dari ukuran rumah tangga (URT)dikonversikan ke dalam ukuran gram untuk di analisa.
37
c. Asupan School Feeding Data konsumsi makan siang diperoleh dengan cara pengamatan sisamakanan selama 5 hari dengan metode visual comstok untuk setiapjenis hidangan. Taksiran visual dikonversi ke dalam persen.Terdiriatas skala 6 point. Skala 6 point yang dimaksud : 1. Tidak ada sisa makanan atau bila makanan yang disajikan dikonsumsi seluruhnya 2. Terdapat sisa seperempat (1/4) atau bila makanan yang disajikan dikonsumsi 75 % 3. Terdapat sisa setengah (1/2) atau bila makanan yang disajikan dikonsumsi 50 % 4. Terdapat sisa tiga perempat (3/4) atau bila makanan yang dikonsumsi 25 % 5. Terdapat banyak sisa makanan atau bila makanan yang disajikan dikonsumsi hanya 5% 6. Terdapat sisa makanan atau bila makanan yang disajikan tidak ada yang dikonsumsi. Selanjutnya ditimbang dengan menggunakan timbangan makanan untuk lebih akurat dalam pengamatan sisa makanan, kemudian dikonversi dalam bentuk satuan gram. Data asupan zat gizi siswa yang diperoleh, dibandingkan dengan angka kecukupan gizi sesuai Angka Kecukupan Gizi per umur yang telah diukur. Pengumpulan data dilakukan peneliti dengan dibantu enumerator. Enumerator sebelumnya dilatih dan diberi pengarahan terlebih dahulu, terutama tentang cara pengukuran dan wawancara yang baik, pemahaman isi kuesioner, dan cara mengisinya. Pelatihan ini berguna untuk menyamakan persepsi enumerator dalam memperoleh data yang akurat. d. Tingkat Kecerdasan Dalam penelitian ini menggunakan tes CFIT skala 2 yang terdiri dari 4 subtes : (1) seri subtes dimana urutan gambar dilengkapi dengan memilih diantara pilihan respon, (2) klasifikasi subtes, dimana responden memilih satu gambar yang berbeda dari gambar lain, (3) subtes matriks yang membutuhkan penyelesaian matriks atau pola, dan (4) ketentuan subtes yang mengharuskan responden untuk mengidentifikasi beberapa gambar geometris untuk memenuhi kondisi tertentu. Dua form yang tersedia, form A dan B yang dikombinasi dan diberikan sebagai skala tunggal dalam proses standarisasi.Pelaksanaan tes CFIT skala 2A dilakukan dengan bantuan psikolog dari lembaga Psiko Aktif.
38
e. Kadar Gula Darah Pemeriksaan kadar glukosa darahdilakukan dengan mengambil sampel darah tepi sebelum makan siang diambil jam 11:00 siang dan waktu istirahat ke 4 jam 15:00. Cara ukur dengan menusuk ujung jari dengan menggunakan hemolet untuk mengambil setetes darah. Darah diteteskan ke atas strip dan diukur dengan alat pengukur kadar glukosa darah(glucometer) merk Easy Touch. Menurut penelitian Lilik (2005) Glucometer memiliki
beberapa keunggulan diantaranya adalah membutuhkan sampel darah yang relatif sedikit, yaitu 5 Β΅L, hasil pengukuran tidak dipengaruhi oleh sentuhan pada strip uji dan bukti akurasi klinis 98 persen. 2. Data Sekunder Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan pihak sekolah untuk mendapatkan data tentang penyelenggaraan school feeding.
J. Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dengan bantuan beberapa perangkat lunak, dengan memanfaatkan program komputer yang sesuai. Proses pengolahan data dimulai dengan : 1. Editing Tahap ini merupakan kegiatan penyuntingan data yang telah terkumpul, yaitu memeriksa kelengkapan dan kebenaran isi kuesioner, serta mempelajari struktur pada masing-masing variabel yang akan digunakan. 2. Coding Merupakan pemberian label dan pengkodean ulang (recording) sesuai dengan klasifikasi yang dikehendaki peneliti dan berguna untuk mempermudah saat analisis data. 3. Processing Merupakan proses pemasukan data ke dalam computer dengan menggunakan pengolahan program statistik perangkat lunak.
39
4. Cleaning Pada tahap ini dilakukan pembersihan data, yaitu merupakan pengecekan kembali data yang sudah di entry, apakah ada kesalahan atau tidak, dengan cara melihat distribusi frekuensi dari tiap variabel yang digunakan peneliti. Bila terdapat missing value, maka data tersebut tidak diikutsertakan dalam analisis data.
K. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
Pada penelitian ini tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas, di karenakan alat ukur yang digunakan sudah teruji validitasnya seperti alat tes IQ dengan CFIT skala 2A (Raven, J.C., 1974 dan Nasution, N, dkk. 2002)., aplikasi nutrisurvey, formulir food recall 24 hours dan comstock.
L. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas Data
Uji normalitas dan homogenitas ini berguna untuk menentukan data yang telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari populasi normal. Berdasarkan pengalaman empiris data yang banyaknya lebih dari 30 angka (n> 30), maka sudah dapat diasumsikan berdistribusi normal, dalam penelitian ini menggunakan uji Chi Square : π2 = β
(ππ β πΈπ) πΈπ
Keterangan : XΒ² = Nilai XΒ² Oi = Nilai observasi Ei = Nilai expected / harapan, luasan interval kelas berdasarkan tabel normal dikalikan N (total frekuensi) (pi x N) N
= Banyaknya angka pada data (total frekuensi)
(Sugiono, 2008)
40
M. Analisis Data 1. Analisis Univariat Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi dan proporsi dari masingmasing variabel (Sugiyono, 2008).Variabel bebas (asupan karbohidrat, protein, lemak dan total energi school feeding) dan variabel terikat (tingkat kecerdasan). 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Uji yang digunakan adalah uji One Way Anova dengan tingkat kepercayaan 95%, signifikan apabila p<0,05 3. Analisis Multivariat Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda. Dalam penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu empat variabel bebas yang terdiri dari protein(X1), lemak(X2), karbohidrat (X3), energi (X4) serta satu variabel terikat yaitu tingkat kecerdasan (Y), persamaan garis regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah: Y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3 + b4X4 Keterangan : Y
: Tingkat kecerdasan
X1
: protein school feeding
X2
: lemak school feeding
X3
: karbohidrat school feeding
X4
: energi school feeding
b
: Angka arah koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) garis naik, dan bila (-) maka garis turun.
a
: nilai Y ketika X = 0 (harga konstanta)
41
N. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, siswa diminta kesediaannya untuk dijadikan subjek penelitian. Setelah mendapat kepastian kesediaan menjadi subjek penelitian dari siswa melalui inform consent, kemudian peneliti menjelaskan kepada subjek penelitian tentang maksud dan tujuan penelitian, serta merahasiakan semua data identitas subjek penelitian yang telah didapat dengan tidak menyebarluaskan kepada siapapun baik kepada masyarakat umum, media cetak ataupun media elektronik dan data yang didapat hanya dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dalam penelitian. Waktu penelitian mengikuti jadwal yang telah diberikan oleh pihak sekolah, agar tidak mengganggu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).