BAB. III
METODE PENELITIAN A.
Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan berupa “bagaimana atau “mengapa” dan diarahkan serangkaian peristiwa kontemporer, dimana penelitinya hanya memiliki peluang yang kecil atau tak mempunyai peluang sama sekali untuk melakukan kontrol terhadap peristiwa tersebut. Metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data dan gambaran mengenai bagaimana peranan perempuan tani dalam pemberdayaan ekonomi keluarga miskin petani sawah tadah hujan.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini direncanakan dari bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2006 (selama 2 bulan) dengan mengambil lokasi yakni Desa Bontomatene Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Penetapan lokasi tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa; 1. Di Desa Bontomatene terdapat petani miskin yang berlahan sawah tadah hujan.
2. Desa Bontomatene
sudah merupakan kategori Desa perkotaan yang
ditandai dengan sebagian besar wilayahnya merupakan kompleks perumahan. Berdasarkan
pertimbangan
tersebut
di
atas,
maka
Desa
Bontomatene dianggap tepat sebagai objek penelitian ini. Waktu penelitian dilaksanakan setelah seminar proposal.
C. Jenis dan sumber Data Adapun jenis data dalam penelitian ini adalah: 1)
Data Primer Data primer adalah data empirik diperoleh secara langsung dari
responden
dan atau informan kunci
dengan menggunakan daftar
pertanyaan (angket) dan wawancara langsung untuk mendapatkan data-data tentang faktor-faktor apa yang mempengaruhi peranan perempuan tani .menjadi fokus penelitian Peneliti akan terjun secara langsung melakukan kunjungan dari rumah ke-rumah dari setiap respon terpilih dengan tehnik observasi dan wawancara. 2)
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelusuran dan
penelahaan studi-studi dokumen yang terdapat di tempat penelitian dan yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti. Data sekunder yang dikumpulkan antara lain meliputi, gambaran umum mengenai desa
penelitian, keadaan geografi dan kependudukan, status dan stuktur kepemilikan tanah. Sedangkan yang menjadi sumber data diperoleh dari rumah tangga petani miskin yang berlahan sawah tadah hujan, data statistik, laporan literatur, data desa, dan informan yang menjadi target pengambilan data antara lain : Kepala desa, perangkat desa, tokoh masyarakat, PPL Pertanian dan perempuan tani Desa Bontomatene Kecamatan Mandai Kab. Maros. Penelitian kualitatif tidak bermaksud untuk menggambarkan karakteristik populasi atau menarik generalisasi kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi (Kanto dalam Bungin, 2003 : 53), apalagi dalam penelitian ini bentuk kasusnya adalah studi kasus. Oleh karena itu untuk mendapatkan sejumlah informasi dan data primer yang berkaitan dengan pokok permasalahan utama penelitian hanya dibutuhkan “sejumlah” informan saja baik informan utama (informan kunci) maupun informan penunjang. Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 1998 : 90). Dalam penelitian ini penentuan informan baik informan utama (informan kunci) maupun informan penunjang dilakukan secara “Purposive sampling”. Hal itu memungkinkan dilaksanakan karena karakteristik dari responden yang cenderung homogen, sehingga siapapun yang dipilih menjadi responden akan menghasilkan data yang relatif sama. Yang menjadi informan kunci yang
diajak wawancara secara
mendalam dalam penelitian ini adalah 10 orang perempuan tani yang terdiri
dari 3 orang yang tidak memiliki tanah sawah garapan, 5 orang yang memiliki tanah sawah garapan, dan 2 orang yang memiliki tanah sawah garapan tetapi juga sebagai buruh penggarap sawah orang lain, yang dianggap mengetahui dengan lebih baik hal-hal yang berkaitan erat dengan masalah penelitian. Secara rinci, kriteria responden adalah sebagai berikut : pertama,keluarga miskin yang dapat dilihat dari keadaan fisik rumah, luas/status pemilikan lahan;
kedua, penduduk desa yang menjadi lokasi
penelitian; ketiga, termasuk dalam daftar nama penduduk miskin; keempat, petani atau buruh tani yang bermata pencaharian pokok di sektor pertanian. Sedangkan yang menjadi informan penunjang dalam penelitian ini adalah Aparat Desa dan tokoh masyarakat. Sementara itu, disamping kemiskinan, penelitian ini akan melihat berbagai variabel yang terkait dengan kemiskinan, yaitu meliputi pendidikan, kesehatan, mata pencaharian, akses terhadap lingkungan sosial budaya serta bagaimana peran perempuan tani dalam pemberdayaan ekonomi dalam keluarganya.
D.Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data akan dilakukan dengan empat metode pengumpulan data kualitatif, yaitu : wawancara mendalam, Participatory rural Appraisal (PRA), Pengamatan langsung atau observasi dan studi atau kajian dokumentasi sebagai berikut : 1.
Wawancara mendalam.
Teknik
wawancara
mendalam
dilakukan
untuk
memahami
pandangan aparat Desa Bontomatene, masyarakat Desa, tokoh masyarakat tentang perkembangan pembangunan di Desa. Dengan wawancara akan digunakan untuk menelusuri dan mengidentifikasi kejadian-kejadian penting dalam masyarakat. 2.
Participatory Rural Appraisal (PRA) PRA dilakukan bersama kelompok perempuan tani, keluarga miskin,
serta tokoh masyarakat. Dari diskusi tersebut akan diperoleh data tentang perempuan yang tergabung dalam kelompok perempuan tani dan bagaimana peranannya dalam pembangunan, dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi, serta berbagai faktor yang berkaitan dengan masalah kemiskinan warga. 3. Pengamatan langsung atau observasi Pengamatan langsung atau observasi terutama dipakai untuk melihat perilaku dan keberadaan manusia dalam hubungan-hubungan sosial yang berkaitan dengan objek penelitian yaitu jenis kegiatan usaha yang dilakukan oleh perempuan tani dalam upaya pemberdayaan ekonomi keluarganya serta aktivitas sosial lainnya. 4.
Dokumentasi. Proses
dokumentasi
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
mengumpulkan bahan-bahan tertulis atau dokumen-dokumen dari instansi terkait yaitu profil potensi Desa Bonto Mate’ne, Peta lokasi, Program Penyuluhan Pertanian, serta mengambil foto-foto objek dan kegiatan yang berhubungan dengan topik penelitian.
F. Teknik Pengolaan Data Data yang terkumpul, dikerjakan dan dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam kajian lapangan. Data yang ada tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan tabulasi. Sedangkan untuk menganalisis dilakukan dengan menggunakan analisis data kualitatif meliputi : 1.
Reduksi data, adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transfortasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan.
2.
Penyajian data adalah sekumpulan data informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3.
Kesimpulan adalah proses menemukan makna data yang bertujuan memahami keseluruhan.
tafsiran
dalam
konteksnya
dengan
masalah
secara
G. Jadwal Penelitian Waktu Kegiatan Persiapan dan membuat pedoman wawancara Konsutasi Pengumpulan Data Pengolahan Data Analisis Data Penulisan Laporan Konsultasi Seminar Hasil
Bulan/ Minggu I
II
III
IV
I
II
III
IV
* * * * * * * *
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Keadaan Geografis Desa Bontomate’ne merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Mandai Kabupaten Maros. Jarak Desa Bontomate’ne ke ibukota Kecamatan Mandai sejauh 3 Km dengan waktu tempuh 10 menit, jarak ke ibukota Kabupaten Maros 5 Km dengan waktu tempuh 15 menit, sedangkan jarak ke ibukota Propinsi sejauh 26 Km, dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam. Secara administratif, Desa Bontomate’ne terbagi atas 4 Dusun, 19 Rukun Tetangga (RT), dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : - Sebelah Utara
: Kelurahan Adatongeng Kecamatan Turikale
- Sebelah Timur
: Desa Allere Kecamatan Tanralili
- Sebelah Barat
: Kelurahan Taroada Kecamatan Turikale
- Sebelah Selatan
: Desa Tenrigangkae Kecamatan Mandai
Desa Bontomate’ne memiliki luas wilayah kurang lebih 1231 Ha. Keadaan topografi wilayah pada umumnya datar dengan ketinggian 500 meter dari permukaan laut. Secara fisik wilayah Desa Bonto Mate’ne terbagi atas 4 bagian yaitu : (1) pemukiman (2) kolam ikan (3) persawahan (4) perkebunan. Khusus persawahan, keseluruhan berlahan sawah tadah hujan seluas 331,40 Ha.