37
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian (survei) analitik, yang menyangkut bagaimana faktor risiko dipelajari dengan menggunakan pendekatan restropective. Dengan kata lain,efek (penyakit atau status kesehatan) diidentifikasi saat ini, kemudian faktor risiko diidentifikasi ada atau terjadinya pada waktu yang lalu. Sedangkaan rancangan penelitian yang digunakan adalah case control yang merupakan penelitian epidemiologis analitik observasional yang menelaah hubungan antara efek tertentu dengan faktor risiko tertentu (Sastroasmoro, 2008, p.127)
B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian dalam penelitian ini adalah di Puskesmas Ngesrep Semarang. 2. Waktu penelitian adalah 6 Juli - 23 Agustus 2011.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2009, p. 80).
37
38
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data ibu bersalin di Puskesmas Ngesrep Semarang
pada tahun 2010 sampai bulan Juni 2011.
Populasi dalam penelitian ini adalah 231 ibu bersalin. Dari keseluruhan populasi tersebut dicari kelompok kasus (ibu bersalin yang mengalami kala II lama) kemudian dicarikan pasangannya yang disebut kelompok kontrol (ibu bersalin yang tidak mengalami kala II lama). 2. Sampel Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari jumlah populasi yang didapatkan maka terdapat 35 kelompok kasus (ibu primiparitas dan ibu multiparitas yang mengalami kala II lama) dan 196 kelompok kontrol (Ibu primiparitas dan ibu multiparitas yang tidak mengalami kala II lama). Sehubungan dengan keterbatasan jumlah kelompok kasus dan sumber daya peneliti maka tidak dapat memenuhi kriteria sampel dan hanya memungkinkan diambil 35 sampel kasus dan 35 sampel kontrol. 3. Teknik sampling Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan
(Sugiyono, 2008, p.81). Penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling, teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
39
Kriteria sampel : a. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap
anggota
populasi
yang
dapat
diambil
sebagai
sampel
(Notoatmodjo, 2010, p. 130). Kriteria inklusi kelompok kasus: 1) Ibu bersalin primiparitas dan multiparitas yang mengalami kala II lama. 2) Ibu bersalin primiparitas dan multiparitas yang mempunyai rekam medis lengkap (berat badan janin dan lama kala II dalam partograf). Kriteria inklusi kelompok kontrol: 1) Ibu bersalin primiparitas dan multiparitas yang tidak mengalami kala II lama. 2) Ibu bersalin primiparitas dan multiparitas yang mempunyai rekam medis yang lengkap (berat badan janin). b. Kriteria Eksklusi adalah
ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, 2010, p. 130). 1)
Ibu bersalin primiparitas dan multiparitas yang tidak mempunyai rekam medis lengkap (berat badan janin dan lama kala II dalam partograf).
40
D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu : 1. Variabel Independen = Berat badan janin. 2. Variabel Dependen = Lama Kala II Berdasarkan Paritas.
E. Definisi operasional Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
Hasil ukur
Skala ukur
1. > 3000 gram 2. ≤ 3000 gram
Lama kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir.
Lama waktu persalinan kala II 1. Lama 2. Tidak lama
Rasio
Partograf
Paritas
Jumlah janin dengan berat badan ≥ 500 gram yang pernah dilahirkan hidup maupun mati.
1. Ibu yang pernah melahirkan bayi hidup maupun mati. 2. Ibu yang pernah melahirkan bayi hidup maupun mati beberapa kali (tidak lebih dari lima kali)
Rasio
Lembar Observasi
badan
Rasio
Alat ukur
Berat badan janin yang diukur pada saat bayi baru lahir.
Berat janin
F.
Definisi
Timbangan
Prosedur Penelitian 1. Peneliti mengajukan surat ijin permohonan kepada Ketua Program Studi DIII Kebidanan untuk melaksanakan penelitian di Puskesmas Ngesrep. 2. Surat dari Ka Prodi ditujukan ke Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang.
41
3. Surat pengantar dari Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang ditujukan kepada Kepala Puskesmas Ngesrep Semarang. 4. Peneliti mendapatkan ijin melakukan penelitian di Puskesmas Ngesrep Semarang. 5. Peneliti melakukan penelitian di Puskesmas Ngesrep Semarang.
G. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunakan data sekunder yaitu dengan cara mengumpulkan data register ibu bersalin pada tahun 2010 dan menggunakan lembar observasi.
H. Pengolahan Data Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Dalam proses pengolahan data terdapat langkah-langkah yang harus ditempuh, diantaranya : 1. Editing Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan cukup formulir atau kuisioner (Notoatmodjo, 2010, p.177). 2. Coding Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Coding atau pemberian kode ini sangat berguna dalam memasukkan data (Notoatmodjo, 2010, p.177).
42
Dalam penelitian ini coding yang dilakukan terdiri dari : a. Berat badan janin Kode 1 : Berat badan janin > 3000 gram. Kode 2 : Berat badan janin ≤ 3000 gram. b. Lama kala II Kode 1 : Lama (primi ≥ 2 jam, multi ≥ 1 jam) Kode 2 : Tidak lama (primi < 2 jam, multi < 1 jam) c. Paritas Kode 1 : Primiparitas. Kode 2 : Multiparitas. 3. Tabulating Tabulasi yaitu membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoatmodjo, 2010, p.177).
I.
Analisis Data Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil
wawancara,
catatan
lapangan,
dan
dokumentasi,
dengan
cara
mengorganisasi data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang pening dan yang akan dipelajari, dan memuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008, p.244).
43
1. Analisis Univariat Analisa
ini
bertujuan
untuk
menjelaskan
atau
mendeskripsikan
karakteristik setiap variabel penelitian. Bentuk analisa univariat tergantung dari jenis datanya. Analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010, p.183). 2. Analisis Bivariat Analisis bivariat dilakukan terhadap dua
variabel
yang diduga
berhubungan atau berkolerasi. Dalam analisis ini dilakukan beberapa tahap, antara lain : a. Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang antara dua variabel yang bersangkutan. b. Analisis dari hasil uji statistic (chai square test, Z test, t test, dan sebagainya). Dari uii statistic dapat disimpulkan adanya hubungan 2 variabel tersebut bermakna atau tidak bermakna. c. Analisis erat hubungannya antara 2 variabel tersebut, dengan melihat nilai Odd Ratio (OR). Besar kecilnya nilai OR menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara 2 variabel yang diuji (Notoatmodjo, 2010, p.183). Analisa bivariat yang digunakan untuk mengetahui hubungan berat badan janin dengan lama kala II berdasarkan paritas adalah Chi Square. Uji Chi Square dilakukan dengan menggunakan computer dengan tingkat kepercayaan 95% atau nilai alpha (α) 0,05. Pengambilan kesimpulan dilakukan berdasarkan
44
perbandingan ρ-value dengan taraf signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5%. 1) Jika ρ-value > 0,05, maka Ho diterima atau gagal ditolak sehingga kesimpulannya data berasal dari distribusi normal. Berarti tidak ada hubungan antara berat badan janin dengan lama kala II berdasarkan paritas. 2) Jika ρ-value < 0,05, maka Ho ditolak sehingga kesimpulannya data berasal dari distribusi tidak normal. Berarti ada hubungan antara berat badan janin dengan lama kala II berdasarkan paritas.
RO = odds pada kasus : odds pada control
RO=
=
Susunan pengamatan dalam 2x2 dilakukan sebagai berikut (Sastroasmoro, 1995, p.87-88) : Sel A
: Kasus mengalami pajanan, kontrol mengalami pajanan.
Sel B
: Kasus mengalami pajanan, kontrol tidak mengalami pajanan.
Sel C
: Kasus tidak mengalami pajanan, kontrol mengalami pajanan.
Sel D
: Kasus tidak mengalami pajanan, kontrol tidak mengalami pajanan.
45
Kontrol
Risiko (+)
Risiko (+) A
Risiko (-) B
C
D
Kasus Risiko (-)
Rasio Odds pada studi kasus kontrol tanpa matching, pada penelitian kasus kontrol dimulai dengan mengambil kelompok kasus (A+C) dan kelompok kontrol (B+D). Yang dapat dinilai adalah berapa seringnya terdapat pajanan pada kasus dibandingkan pada control, yaitu rasio odds (RO).
Rasio Odds =
/
/
=
Interpretasi nilai RO dan penggunaan interval kepercayaan, yaitu RO yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa faktor yang diteliti memang merupakan faktor risiko, bila RO sama dengan 1 berarti faktor risiko tersebut bukan merupakan faktor risiko, dan bila kurang dari 1 berarti merupakan faktor protektif (Sastroasmoro, 1995, p.88).