BAB III DATA PERANCANGAN
3.1 Data Perancangan A. Data Anak 1. Psikologi Anak Psikolog Siti Marini Wulandari, M.Psi mengatakan bahwa Baik dan buruknya anak tergantung bagaimana orang tua mengasuh dan mendidik anak. Saat ini, karena sudah merupakan tuntutan banyak ibu yang bekerja, bahkan sampai keduanya berpisah kota hanya untuk memenuhi nafkah keluarga. Namun keadaan yang terjadi bukanlah suatu akhir yang buruk, tetapi bagaimana kita bisa menyikapi secara positif dari segala keadaan. Untuk ibu yang bekerja, belum tentu akan berkibat buruk kepada anak, tetapi bagaimana orang tua mengasuh dan mendidik anaknyalah yang akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan dari anak. Di dunia pendidikan tidak ada istilah anak nakal, yang ada anak kreatif. Kretifitas anak bukanlah produk instan melainkan proses pembelajaran yang terus-menerus dan dimulai sedini mungkin. Untuk memunculkan anak kreatif, galilah kreatifitas anak sejak kecil. Karena merekalah ciptaan Allah yang paling kreatif pemilik masa depan. Beberapa istilah mengenai istilah kreatifitas adalah imajinatif, pemikiran orsinil
atau
pemecahan
masalah,
kualitas
atau
proses
yang
menghasilkan produk kreatif, kemampuan berpikir beragam yang ditandai oleh munculnya:
a. Fluency: ide-ide yang mengalir lancer. b. Fleksibel: memikirkan berbagai kemungkinan pemecahan masalah. c. Originalitas: mencari hal baru, yang belum ada atau lain dari yang lain. d. Elaborasi: melakukan dengan tuntas detail dan dari berbagai sudut pandang.
Dari ungkapan di atas, anak kreatif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Selalu ingin tahu. 2. Eksploratif. 3. Tidak puas dengan satu jawaban. 4. Suka mencoba hal-hal yang tidak biasa.
Kreatifitas anak menurut adalah segala proses yang dilalui oleh anak dalam rangka melakukan, mempelajari dan menemukan sesuatu yang beru berguna bagi kehidupan dirinya dan orang lain. Proses pembelajaran di sekolah pada hakekatnya upaya merangsang kreatifitas anak berupa mengembangkan kecerdasan majemuk yang anak miliki.
Beberapa hal untuk memacu anak menjadi kreatif: a. Menerima dan memacu munculnya perbedaan. b. Menghargai perbedaan pendapat. c. Mendorong anak untuk mempercayai penilaian pribadi mereka. e. Tekankan bahwa setiap orang mempunyai kreatifitas berbeda pada beberapa bentuk. f.
Jadilah stimulan bagi pemikiran kreatif.
Metode aplikatif yang dapat kita gunakan dalam memacu anak menjadi kreatif: a. Action Learning: Anak melakukan sesuatu secara mandiri. Orang tua atau guru berfungsi sebagai fasilitator. b. Permainan yang merupakan simulasi dari seluruh kemampuan anak (Konogtif, Emosi sosial dan fisik). c. Eksplorasi: menggunakan seluruh sarana yang ada di lingkungan keseharian anak sebagai media. d. Mengajak anak berdiskusi atau meminta saran mereka tentang suatu permasalahan atau pemecahannya. e. Teladan: Orang tua dan guru memberi contoh perilaku kreatif.
Kreatif bukan tergantung kepada kecerdasan IQ. Anak yang tidak cerdas (rendah IQ-nya) bukan berarti tidak kreatif. Anak kreatif bukan anak nakal melainkan anak kreatif lebih cenderung untuk fleksibel dalam mematuhi aturan. Anak kreatif tumbuh dalam lingkungan merawat tetapi tidak membatasi, merangsang tetapi tidak mendikte, responsif tetapi tidak mengontrol, mendukung kemandirian tetapi tidak menuntut dan memberi kebasan tetapi tidak mengabaikan serta mengajarkan nilai dan aturan yang ada dan tidak menuntut kepatuhan yang berlebihan. 2. Pengaruh Cerita Bagi Mental Anak Anda tentu masih ingat dongeng "Si Kancil yang Cerdik?" Menurut para ahli pendidikan, konon dongeng yang dahulu sangat familier dengan masa kanak-kanak, dan disinyalir turut membidani kerusakan moralitas anak bangsa ini. Sebesar itukah pengaruhnya? Mengapa bisa sampai demikian? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang bakal muncul tatkala mendengar pendapat para ahli pendidikan tersebut. Dongeng "Si Kancil" yang mengambil setting dunia binatang (fabel) ini, memang memiliki daya tarik tersendiri, khususnya bagi anak-
anak. Selain kental dengan suasana yang kocak dan lucu, Si Kancil sebagai tokoh utama dongeng ini, dikisahkan memiliki atribut sifat yang cerdik, pandai, dan lincah. Dengan kelebihannya ini, Si Kancil selalu berhasil mengatasi rintangan yang ditebarkan musuh-musuhnya, terutama buaya. Hanya saja, kemenangan yang diperoleh Si Kanci banyak diperoleh dengan cara-cara yang tidak benar menurut etika budaya kita. Misalnya, untuk mengalahkan buaya, Si Kancil dihalalkan menipu, membohongi, menindas dan berbagai prilaku buruk lainnya. Dengan kata lain, Si Kancil bebas melakukan apa saja yang penting dirinya bisa menang, termasuk dengan cara-cara yang licik. Secara
psikologis,
anak-anak
yang
masih
dalam
fase
pertumbuhan memiliki karakter yang cenderung imitatif dan plagiasi. Mereka akan meniru apa saja yang didengar, dilihat atau ditontonnya. Selain itu, kepekaan dan daya simpan memori mereka amat menakjubkan. Usia anak-anak (TK sampai SMP) tengah menjalani tahapan-tahapan proses psikologis yang
sangat
dominan
pada
pembentukan karakternya. Fase remaja diawali dari periode kanakkanak akhir (late childhood) hingga periode dewasa awal (early adulthood). Karakter fase psikologis tersebut; siswa menirukan segenap tata nilai dan prilaku di sekitarnya, mulai masaknya organ-organ seksual, pengambilan pola prilaku dan nilai-nilai baru, idealis dan pemantapan identitas diri. Dongeng bisa menjadi metode yang sangat efektif guna mendidik anak. Di samping sangat digemari anak, melalui dongeng para pendidik bisa menyuguhkan berbagai nasihat, petuah, tauladan atau hikmah melalui sosok tokoh cerita. Apalagi, jika teknik mendongeng pendidik dilengkapi dengan berbagai alat peraga, anak-anak terangsang untuk terus mengikuti alur cerita hingga tuntas. Kelebihan metode dongeng yang lain, dongeng melatih anak untuk peka dan mengasah daya ingat mereka.
Menurut Jesuit pendidik Christopher Gleeson SJ dalam Striking a Balance:
Teaching
Values
and
Freedom
(1993),
kematangan
internalisasi nilai dapat dilihat melalui perpaduan yang tepat dan kompak antara kepala (otak) yang diasah, hati yang ditempa, dan tangan yang dilatih untuk terampil.
B. Buku Buku adalah kumpulan kertas atau bahan lainnya yang dijilid menjadi satu pada salah satu ujungnya dan berisi tulisan atau gambar.Setiap sisi dari sebuah lembaran kertas pada buku disebut sebuah halaman.Seiring dengan perkembangan dalam bidang dunia informatika, kini dikenal pula istilah e-book atau buku-e (buku elektronik), yang mengandalkan komputer dan Internet (jika aksesnya online). Gambar adalah suatu bentuk ekspresi komunikasi universal yang dikenal khalayak luas.Buku cerita bergambar adalah sebuah kesatuan cerita disertai dengan gambar-gambar yang berfungsi sebagai penghias dan pendukung cerita yang dapat membantu proses pemahaman terhadap isi buku tersebut. Melalui buku cerita bergambar, diharapkan pembaca dapat dengan mudah menerima informasi dan deskripsi cerita yang hendak disampaikan Untuk anak usia dini, Alangkah baiknya jika kita mengenalkan buku cerita bergambar yang sesuai dengan usia mereka untuk membantu perkembangannya. Karena pada saat usia dini, perkembangan otak anak berkembang secara pesat. Sehingga kita harus memotivasi anak tersebut untuk selalu belajar dan menurut kami media pembelajaran yang efektif adalah melalui buku cerita bergambar.
C. Interaktif Interaktif berasal dari kata interaksi, interaksi didefinisikan sebagai suatu jenis tindakan atau aksi yang terjadi pada satu atau lebih objek yang memepengaruhi dan member efek satu sama lain. Media interaktif yang digunakan saat ini adalah dalam bentuk buku dan digital. Media yang penulis pilih adalah buku karena penulis ingin meningkatkan kreatifitas anak dengan melihat unsure rupa tidak harus menggunakan komputer. Teknik interaktif untuk buku yang penulis buat adalah teknik Pop-up. 1. Pop-up Buku pop-up adalah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau berunsur 3 dimensi.Buku pop-up memberikan visualisasi cerita yang lebih menarik.Tampilan gambar yang terlihat lebih memiliki dimensi, gambar yang dapat bergerak ketika halamannya dibuka atau bagiannya digeser hingga bagian yang dapat berubah bentuk.Buku ini juga memberikan kejutan-kejutan dalam setiap halamannya yang dapat mengundang ketakjuban ketika halamannya dibuka.Jenis cerita yang disampaikan dalam buku pop-up bisa sangat beragam mulai dari pengetahuan seperti pengenalan hewan, geografis suatu negara, kebudayaan, sejarah, kegiatan keagamaan, hingga cerita imaginer seperti dongeng, fabel, cerita rakyat, mitos, legenda. 2. Cara Membuat Buku Pop Up Pop-up dapat menjadi tugas yang menarik untuk dilakukan. Bukubuku
dengan
gambar-gambar
menarik
dapat
digunakan
untuk
mengilustrasikan cerita. Berikut adalah beberapa petunjuk yang akan membantu untuk memahami bagaimana cara membuat buku Pop-up.
Ambil dua kertas ukuran 9×12cm dan melipatnya menjadi dua bagian. Sekarang mengambil satu kertas dan menemukan titik di tengah dan dipinggir kemudian dilipat Menarik garis dari titik yang ditandai ke tepi luar kertas. Menggunakan gunting memotong garis, mulai d ari tepi yang dilipat. Lipat kembali sehingga membentuk dua segitiga. Pegang kertas dengan cara sedemikian rupa sehingga tampak seperti tenda. Tempatkan jari Anda dibagian atas segitiga dan menekannya hati-hati sehingga segitiga didorong ke sisi lain dari kertas. Sekarang menaruh jari Anda di bagian bawah segitiga kertas dan mengulang hal yang sama. Anda akan melihat bahwa segitiga atas dan bawah akan terdorong keluar untuk membentuk sebuah kartu di dalam. Setiap kali Anda membuka atau menutup kartu tersebu t,mulut secara bersamaan akan membuka dan menutup dan akan kelihatan bahwa itu berbicara. Anda sekarang bisa menggambar orang atau hewan disekitar mulut dan lem halaman dalam dan luar bersama-sama. Tapi pastikan Anda tidak menerapkan lem di daerah yang dipop-upkan. Sekarang tambahkan halaman untuk menutupi Pop-up yang dibuat. Putuskan berapa banyak halaman yang ingin dibuat. Pasang lem di tepi melipat kertas dan memasang halaman bersama-sama, dan memungkinkan mereka untuk kering. Pilih cerita yang ingin di letakkan dihalaman dalam, tinggalkan ruang untuk menambahkan karakter pop-up. Potong karakter yang akan disisipkan pada setiap halaman. Pastikan untuk meninggalkan beberapa ruang dibagian bawah karakter. Lem dengan hati-hati dan pastikan melipat bagian bawah masingmasing karakter. Tekan dengan tegas sehingga mereka bisa benar-
benar menempel. Lanjutkan proses untuk karakter lain pada halaman lain buku ini.
Gambar 3. Cara pembuatan Pop-up (Sumber : http://www.scribd.com/doc/61665082/Petunjuk-Tentang-Cara-MembuatBuku-Pop, 2012)
D. Cerita Si Pitung 1. Sejarah Pada dasarnya ada tiga versi yang tersebar di masyarakat mengenai si Pitung yaitu versi Indonesia, Belanda, dan Cina.Masingmasing penutur versi cerita tersebut memiliki versi yang berbeda dari cerita si Pitung itu sendiri.Apakah Si Pitung sebagai seorang pahlawan berdasasrkan versi cerita Indonesia, dan sebagai seorang penjahat jika dilihat dari versi Belanda.Cerita Si Pitung ini dituturkan oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini dan menjadi bagian lengenda serta warisan
budaya Betawi khususnya dan Indonesia umumnya.Kisah Legenda Si Pitung ini kadang-kadang dituturkan menjadi rancak (sejenis balada), sair, atau cerita Lenong. Menurut versi Koesasi (1992), Si Pitung di identikan dengan tokoh Betawi yang membumi, muslim yang shaleh, dan menjadi contoh suatu keadilan social. 2. Tempat Lahir Si Pitung lahir di daerah Pengumben sebuah kampung di Rawabelong yang pada saat ini berada di sekitar lokasi Stasiun Kereta Api Palmerah. Ayahnya bernama Bung Piun dan ibunya bernama Nyak Pinah.Pitung menerima pendidikan di pesantren yang dipimpin oleh Haji Naipin (seorang pedagang kambing). Seperti yang dikisahkan dalam film Si Pitung (1970). 3. Nama Asli Si Pitung Si Pitung merupakan nama panggilan asal kata dari Bahasa Jawa Pituan Pitulung (Kelompok Tujuh), kemudian nama panggilan ini menjadi Pitung. Nama asli Si Pitung sendiri adalah Salihun (Salihoen). a. Kisah Nyata Si Pitung Berdasarkan penelusuran Van Till (1996) pada tahun 1892 Si Pitung dikenal pada sebagai “One Bitoeng”, “Pitang”, kemudian menjadi “Si Pitoeng”. Laporan pertama menunjukkan bahwa schout Tanah Abang mencari rumah “One Bitoeng” di Sukabumi. Dari hasil penemuannya ditemukan Jas Hitam, Seragam Polisi dan Topi, serta beberapa perlengkapan lainnya yang digunakan untuk penyamaran. Sebulan kemudian polisi menggeledah rumahnya kembali dan ditemukan uang sebesar 125 gulden. Hal ini diduga uang curian dari Nyonya De C dan Haji Saipudin seorang Bugis dari Marunda. Kemudian Si Pitung menggunakan senjata untuk mencuri pada
tanggal 30 Juli 1892, ketika itu Si Pitung dan lima kawanannya (Abdoelrachman, Moedjeran, Merais, Dji-ih, dan Gering) menerobos rumah Haji Saipudin dengan mengancam bahwa Haji Saipudin akan ditembak. Pada tahun 1892 Pitung dan kawanannya ditangkap oleh polisi sesudah adanya nasihat dari Kepala Kampung Kebayoran yang menerima 50 ringgit untuk menangkap Si Pitung. Setelah ditangkap, kurang dari setahun kemudian pada musim semi 1893, Pitung dan Dji-ih menrencanakan kabur dengan cara yang misterius dari tahanan Master Cornelis. Sebuah investigasi kemudian dilakukan oleh Asisten Residen sendiri, tetapi tidak berhasil karena kejadian tersebut Kepala Penjara dicurigai dan dimungkinkan melepaskan Si Pitung dan Dji-ih. Akhirnya
seseorang
Petugas
Penjara
mengakui
bahwa
dia
meminjamkan sebuah Belincong (sejenis linggis pencungkil) kepada Si Pitung, yang kemudian digunakan untuk membongkar atap dan mendaki dinding. Berdasarkan rumor Pitung pernah menampakkan diri ke seorang wanita di sebuah perahu. Detektif mencoba mencari di kapal tersebu, tetapi hasilnya Pitung tidak dapat ditemukan. Semakin sulitnya menemukan Si Pitung, harga untuk penangkapan Si Pitung menjadi meningkat sebesar 400 Gulden. Pemerintah Belanda pada saat itu ingin “menembak mati” di tempat , tetapi sebagian pejabat mengatakan jika Pitung ditembak justru akan menumbuhkan semangat 10ea rah10c, sehingga niat ini diurungkan oleh kepolisian Batavia untuk menembak ditempat walaupun pada akhirnya hal ini dilakukan juga. Sebagai tindakan balas dendam, Pitung melakukan pencurian secara kekerasan termasuk dengan menggunakan sejata api. Akhirnya Pitung dan Dji-ih membunuh seorang polisi intel yang bernama Djeram Latip (Hindia Olanda 23-9-1893:2). Dia juga mencuri wanita pribumi, Mie dan termasuk pakaian laki-laki serta pistol
revolver dengan pelurunya.Pernyataan ini didukung oleh Nyonya De C (seorang wanita pedagang di Kali Besar) bahwa Pitung mencuri sarung yang bernilai ratusan Gulden dari perahu-nya (Hindia Olanda 22-11-1892:2). Beberapa bulan kemudian, di Bulan Oktober, Kepala Polisi Hinne mempelajari dari informan bahwa Pitung terlihat di Kampung Bambu,
11ea
rah
diantara
Tanjung
Priok
dan
Meester
Cornelis.Kemudian dalam perajalanannya Hinne diberikan laporan bahwa Pitung telah pindah 11ea rah pekuburan di Tanah Abang (Hindia Olanda 18-10-1893), kemudian Hinne menembaknya dalam penyergapan itu.Pitung tertembak dibagian tangan, kemudian Pitung membalasnya.Kemudian Hinne menembak kedua kalinya, tetapi, meleset, dan peluru ketiga mengenai dada dan membuatnya terjerembap di tanah.Sehari sesudah kematiannya yaitu hari Senin, jenazah dibawa ke pemakaman Kampung Baru pada jam 5 sore. Setelah Hinne menangkap Pitung setahun kemudian dia dipromosikan menjadi Kepala Polisi Distrik Tanah Abang untuk mengawasi
seluruh
Metropolitan
Batavia-Weltevreden.
Setelah
kejadian tersebut Pemerintah Hindia Belanda melakukan pencegahan agar Pitung-Pitung yang lain tidak muncul lagi di Batavia. Bahkan karena ketakutannya makam Si Pitung setelah kematiannya, dijaga oleh Pemerintah Belanda agar tidak di ziarahi oleh masyarakat pada waktu itu.
b.
Hari-hari Akhir Si Pitung Dari mulut ke mulut mereka mendengar Si Pitung atau Bang Pitung meninggal dunia (Betawi, Oktober 1893), setelah tertembak dalam pertarungan tidak seimbang dengan kompeni. Bagi warga Betawi, kematian Si Pitung merupakan duka mendalam. Karena ia membela rakyat kecil yang mengalami penindasan pada masa penjajahan Belanda. Sebaliknya, bagi kompeni sebutan untuk
pemerintah kolonial Belanda pada masa itu, dia dilukiskan sebagai penjahat, pengacau, perampok, dan entah apa lagi. Si Pitung telah membuat repot pemerintah kolonial di Batavia, termasuk gubernur jenderal. Karena Si Pitung merupakan potensi ancaman, keamanan dan ketertiban hingga berbagai macam strategi dilakukan pemerintah Hindia Belanda untuk menangkapnya hidup atau mati.Si Pitung ditetapkan sebagai orang yang harus dicari dengan status penjahat kelas atas di Betawi. Bagaimana Belanda tidak gelisah, dalam melakukan aksinya membela rakyat kecil Si Pitung berdiri di barisan depan. Pada saat itu Belanda memberlakukan kerja paksa terhadap pribumi.Belum lagi blasting (pajak) yang sangat memberatkan petani oleh para tuan tanah. Si Pitung
yang
sudah bertahun-tahun
menjadi incaran
Belanda.Berdasarkan cerita rakyat, mati setelah ditembak dengan peluru emas oleh schout van Hinne dalam suatu penggerebekan karena ada yang mengkhianati dengan memberi tahu tempat persembunyiannya.Ia ditembak dengan peluru emas oleh schout (setara Kapolres) van Hinne karena dikabarkan kebal dengan peluru biasa. Begitu takutnya penjajah terhadap Si Pitung, sampai tempat Si Pitung dimakamkan dirahasiakan. Si Pitung berdasarkan cerita rakyat (folklore) yang masih hidup di masyarakat Betawi, sejak kecil belajar mengaji di kampung Rawa Belong.Selain belajar agama, dengan Haji Naipin, Pitung seperti warga Betawi lainnya juga belajar ilmu beladiri.Haji Naipin, juga guru Mengaji dan ahli beladiri. Suatu ketika di usia remaja sekitar 16-17 tahun, oleh ayahnya Pitung disuruh menjual kambing ke Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Dari kediamannya di Rawa Belong dia membawa lima ekor kambing naik gerobak. Ketika dagangannya habis dan hendak pulang, Pitung dibegal oleh beberapa penjahat pasar.Mulai saat itu, dia tidak berani pulang ke rumah.Dia tidur di
langgar dan kadang-kadang di kediaman gurunya Haji Naipan. Ini sesuai dengan tekadnya tidak akan pulang sebelum berhasil menemukan hasil jualan kambing. Dia merasa bersalah kepada orangtuanya.Dengan tekadnya itu, dia makin memperdalam ilmu beladirinya
dan
ilmu
tarekat.Ilmu
beladirinya
bernama
aliran
syahbandar.Si Pitung yang mendapat sebutan “Robinhood Betawi”, sekalipun tidak sama dengan Robinhood si jago panah dari hutan Sherwood, Inggris. Akan tetapi, setidaknya keduanya memiliki sifat yang sama. Selalu ingin membantu rakyat tertindas. Meskipun dari hasil rampokan terhadap kompeni dan para tuan tanah yang menindas rakyat kecil. Sejauh ini, tokoh legendaris Si Pitung dilukiskan sebagai pahlawan yang gagah.Pemuda bertubuh kuat dan keren, sehingga menimbulkan
rasa
sungkan
setiap
orang
yang
berhadapan
dengannya. Dalam film Si Pitung yang diperankan oleh Dicky Zulkarnaen, ia juga dilukiskan sebagai pemuda yang gagah dan bertubuh kekar. Tapi, menurut Tanu Trh dalam Intisari melukiskan berdasarkan penuturan ibunya dari cerita kakeknya, Pitung tidak sebesar dan segagah itu. Badannya kecil, tampang Si Pitung sama sekali tidak menarik perhatian khalayak. Sikapnya pun tidak seperti jagoan.Kulit wajahnya kehitam-hitaman, dengan ciri yang khas sepasang
cambang
panjang
tipis.Menurut
Tanu
Trh,
ketika
berkunjung ke rumah kakeknya berdasarkan penuturan ibunya, Pitung pernah digerebek oleh schout van Hinne. Setelah seluruh isi rumah diperiksa ternyata petinggi polisi Belanda ini tidak menemukan Si Pitung.Setelah van Hinne pergi, barulah Si Pitung secara tiba-tiba muncul setelah bersembunyi di dapur.Karena belasan kali berhasil meloloskan diri dari incaran Belanda, tidak heran kalau Si Pitung diyakini banyak orang memiliki ilmu menghilang. Yang pasti, kata ibu (seperti dituturkan Tanu Trh) dengan tubuhnya yang kecil Pitung sangat pandai menyembunyikan diri dan bisa menyelinap di sudut-
sudut yang terlalu sempit bagi orang-orang lain. Sedang kalau ia dapat membuat dirinya tidak tampak di mata orang, ada yang meyakini karena ia memiliki kesaksian ilmu rontek. c.
Cerita Si Pitung Dalam Buku Cerita Rakyat Si Pitung merupakan pahlawan yang gagah dan mempunyai ilmu silat tinggi. Sejak kecil, ia belajar mengaji di kampong kelahirannya, Rawabelong, Jakarta barat. Selain belajar agama, ia juga belajar ilmu beladiri kepada haji naipin. Jagoan ini sangat prihatin dengan penjajah belanda yang memperlakukan rakyat dengan tidak adil. Rakyat miskin dan tidak berdosa seringkali dip eras sehingga banyak yang kelaparan. Dengan ilmu silat yang tinggi, ia tergerak membantu rakyat dan memberi pelajaran kepada penjajah belanda dan merampok para penjajah yang kaya raya. Hasil rampokannya dibagikan kepada rakyat miskin.Rakyat sangat berterima kasih kepada Si Pitung karena mereka bisa makan dan berobat. Belanda gelisah karena ulah Si Pitung ini. Dalam membela rakyat kecil, Pitung pun selalu dalam barisan depan. Si Pitung juga menentang kerja paksa dan pajak tinggi yang di berlakukan belanda kepada rakyat. Belanda mulai memburu Si Pitung. Namun, si pitung sulit ditangkap. Akhirnya, belanda mencari orang-orang yang pernah ditolong Si Pitung. Mereka di aniaya dan disiksa agar mau memberi tahu di mana keberadaan keluarga dan guru Si Pitung, yaitu Haji Naipin. Akhirnya, belanda pun berhasil menangkap keluarga dan Haji Naipin. Mereka disiksa agar mau mengatakan titik kelemahan Si Pitung. Akhirnya, karena tidak kuat siksaan, salah seorang keluarga membocorkan kelemahan Si Pitung. Menurut cerita Si Pitung baru bisa dibunuh dengan peluru emas karena piting kebal terhadap peluru biasa.Tak lama, tempat
persembunyian Si Pitung berhasil di temukan.Ia ditembak dengan peluru emas oleh orang belanda. Si Pitung wafat namun ia tetap menjadi pahlawan bagi masyarakat Betawi. E. Kebudayaan Betawi 1. Bahasa Sifat campur-aduk dalam dialek Betawi adalah cerminan dari kebudayaan Betawi secara umum, yang merupakan hasil perkawinan berbagai macam kebudayaan, baik yang berasal dari daerah-daerah lain di Nusantara maupun kebudayaan asing. Ada juga yang berpendapat bahwa suku bangsa yang mendiami daerah sekitar Batavia juga dikelompokkan sebagai suku Betawi awal (proto Betawi).Menurut sejarah, Kerajaan Tarumanagara, yang berpusat di Sundapura atau Sunda Kalapa, pernah diserang dan ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya dari Sumatera. Oleh karena itu, tidak heran kalau etnis Sunda di pelabuhan Sunda Kalapa, jauh sebelum Sumpah Pemuda, sudah menggunakan bahasa Melayu, yang umum digunakan di Sumatera, yang kemudian dijadikan sebagai bahasa nasional. Karena perbedaan bahasa yang digunakan tersebut maka pada awal abad ke-20, Belanda menganggap orang yang tinggal di sekitar Batavia sebagai etnis yang berbeda dengan etnis Sunda dan menyebutnya sebagai etnis Betawi (kata turunan dari Batavia). Walau demikian, masih banyak nama daerah dan nama sungai yang masih tetap dipertahankan dalam bahasa Sunda seperti kata Ancol, Pancoran, Cilandak, Ciliwung, Cideng (yang berasal dari Cihideung dan kemudian berubah menjadi Cideung dan tearkhir menjadi Cideng), dan lain-lain yang masih sesuai dengan penamaan yang digambarkan dalam naskah kuno Bujangga Manik yang saat ini disimpan di perpustakaan Bodleian, Oxford, Inggris. Meskipun bahasa formal yang digunakan di Jakarta
adalah Bahasa Indonesia, bahasa informal atau bahasa percakapan sehari-hari adalah Bahasa Indonesia dialek Betawi. 2. Pakaian Adat Betawi Pakaian Betawi banyak ragamnya. Ada pakaian sehari-hari, ada pula pakaian resmi. Belum lagi pakaian pengantin, laki-laki dan perempuan. Pakaian sehari-hari laki-laki Betawi biasanya baju koko atau sadariah, celana batik, kain pelekat, dan peci. Akan tetapi di daerah Betawi pinggiran pakaian ini bisa menjadi pakaian pesta. Sementara pakaian sehari-hari perempuan Betawi berupa baju kurung berlengan pendek, kadang-kadang bersaku di depannya, kain batik sarung. Ada yang berkerudung, ada yang tidak, terutama orang pinggiran.
Gambar 4. Pakaian Adat Betawi (Sumber : http://indonesia-liek.blogspot.com/2011/11/pakaian-adat-tradisional-betawidki.html, 2012)
Pakaian yang disebut ujung serong biasa dipakai oleh bapakbapak berupa jas tertutup dengan celana pantalon. Kain batik dikenakan di sekitar pinggang dengan ujungnya serong di atas lutut, dan selipan pisau raut. Aksesoris kuku macan dan jam saku rantai. Tutup kepala berupa liskol atau kopiah dan alas kaki sepatu pantovel. Ini pakaian demang zaman dahulu yang kini menjadi pakaian resmi adat Betawi. Pakaian "abang Jakarte" kurang lebih seperti ini. Hanya penutup kepalanya berupa liskol, tanpa kuku macan dan jam saku rantai. Sementara pakaian "none Jakarte" adalah kebaya panjang berenda (kebaya encim), kain batik corak jelamprang Pekalongan, bersanggul tidak terlalu besar (konde cepot) dan diberi hiasan tusuk konde, melati atau cempaka putih. Selendang seringkali berfungsi juga sebagai kerudung.
Gambar 5. Pakaian Adat Betawi (Sumber : http://indonesia-liek.blogspot.com/2011/11/pakaian-adattradisional-betawi-dki.html, 2012)
Pakaian pengantin Betawi mendapat pengaruh dari Arab, Cina, Barat, dan Melayu. Pakaian pengantin laki-laki biasa disebut "dandanan care haji" berupa jubah dan tutu kepala "sorban" yang disebut "alpie". Jubah dibuat longgar dan besar dengan motif hiasan flora atau burung hong, berbenang emas, manik-manik, bahan kain jubah beludru, warna
cerah. Jubah dalam disebut "gamis" berupa kain putih halus model kurung panjang, terbuka dari leher ke uluhati. Ukurannya lebih panjang dari jubah luas sebatas matakaki. Perlengkapan lain berupa selendang bermotif benang emas atu manik berwarna cerah. Tak ketinggalan, sepatu pantovel. Sementara pakaian pengantin perempuan biasa disebut "rias besar dandanan care none pengantin cine". Pengaruh Cina sangat menonjol pada model, nama kelengkapan dan motif hiasannnya. Bajunya model blus Shanghai bahan saten atau lame berwarna cerah. Baju bawah atau rok disebut "kun" melebar ke bawah dengan motif hiasan burung hong dari mute atau manik dan benang emas. Warna kun biasanya gelap, merah hati atau hitam. Hiasan kepalanya disebut kembang goyang motif burung hong dengan sanggul buatan dan cadar di wajah. Perhiasan lain berupa gelang listring, kalung tebar, anting kerabu, hisasn dada teratai manik-manik dan selop model perahu. Hiasan lain adalah bunga melati berupa roje melati dan sisir melati.
Gambar 6. Pakaian Adat Betawi (Sumber : http://indonesia-liek.blogspot.com/2011/11/pakaian-adattradisional-betawi-dki.html, 2012)
3. Senjata Tradisional Senjata khas Jakarta adalah bendo atau golok yang bersarungkan terbuat dari kayu.
Gambar 7. Senjata Tradisional Betawi (Sumber : http://www.claranjani.co.cc/2011/10/penduduk-masyarakat-dankebudayaan.html, 2012)
Gambar 8. Senjata Tradisional Betawi (Sumber : http://kesenianbetawiwoody.blogspot.com/2011/03/senjata-khas.html, 2012)
4. Rumah Tradisional Rumah tradisional Betawi adalah Rumah yang berstruktur kerangka kayu (pada beberapa tempat bembupun dipakai untuk bahan struktur), di seluruh wilayah penamaan dari komponen struktur adalah sama, dan pada umumnya rumah betawi adalah rumah yang beralaskan tanah yang diberi lantai tegel atau semen (disebut juga rumah Depok). Di daerah pesisir seperti di Marunda, terdapat juga rumah panggung, tetapi jumlah rumah Depok tampak lebih banyak. Berdasarkan beberapa informasi dari orang-orang Betawi, baik yang di kota maupun yang dipinggiran, maupun tipologi atau bentuk rumah biasanya disebut menurut atapnya atau menurut strukturnya, dapat dibagi kedalam beberapa model atau gaya sebagai berikut : rumah Betawi model Bapang. rumah Betawi model Joglo. rumah Betawi model Kebaya. rumah Betawi model Jure. rumah Betawi model Gudang, dan lain-lain.
Gambar 9. Rumah Tradisional Betawi Model Bapang (Sumber : http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/103, 2012)
Gambar 10. Rumah Tradisional Betawi Model Joglo (Sumber : http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1204/JogloRumah, 2012)
Gambar 11. Rumah Tradisional Betawi Model Kebaya (Sumber : http://khetong.wordpress.com/2009/10/02/rumah-kebaya-khasbetawi, 2012)
Gambar 12. Rumah Tradisional Betawi Model Panggung (Sumber : http://www.beritajakarta.com/2008/id/berita_detail.asp?nNewsId=33307, 2012)
3.2 Reverensi Karya Sejenis a. Pop Up and Play
Gambar 13. Buku Pop UP and Play Rumah Hantu (Sumber : foto Yanti, 2012)
Gambar 14. Buku Pop UP and Play Rumah Hantu (Sumber : foto Yanti, 2012)
Salah satu contoh buku Pop-Up yang sudah beredar di pasaran adalah buku Pop-Up and Play dengan cerira Rumah Hantu. Dalam buku ini cerita dan bentuk Pop-Up dipisahkan. Isi cerita diletakkan pada halaman awal dan bentuk Pop-Up pada halaman terakhir. Pop-Up yang dikemas tidak langsung di buat seutuhnya tetapi ada beberapa bagian yang bisa dipasang sendiri, sehingga memungkinkan bagi anak untuk bermain dengan buku itu sendiri.
b. Pop-up Junior
Gambar 15. Buku Pop-up Junior Hantu diterbitkan oleh Erlangga (Sumber : http://happy2family.wordpress.com/page/5, 2012)
Buku Pop-up junior diatas jenis Pop-up yang digunakan adalah Popup otomatis dan cerita di tempatkan langsung pada layout gambar.
c. Buku Cerita Rakyat
Gambar 16. Buku 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara karya Marina Asril Reza (Sumber : http://kedaishaniz.multiply.com/journal, 2012)
Buku cerita rakyat diatas adalah buku yang memuat cerita Si Pitung. Gambar yang ada di dalam cerita tidak menggunakan warna atau black and white. Gaya visual yang digunakan adalah gaya realis.