BAB III DATA PERANCANGAN 3.1
Sinopsis Cerita Dongeng Si Kancil dan Siput Suatu hari Si Kancil untuk menghilangkan rasa kantuknya ia berjalan-jalan dengan sombongnya sambil berteriak bahwa ia hewan yang paling cerdas. kemudian Si Kancil bertemu dengan siput, siput menantang Si Kancil untuk lomba lari. Siput segera memanggil dan mengumpulkan temantemannya. Ia meminta tolong teman-temannya agar ketika lomba semuanya berada di jalur lomba dan bersembunyi di balik batu. Si Kancil dan siput mulai berlomba. Siput menyuruh Kancil untuk berlari duluan dan memanggilnya untuk memastikan sudah sampai mana Siput. Setelah beberapa langkah Si Kancil memanggil siput, tiba-tiba siput muncul didepannya. Kemudian ia memanggil lagi ternyata siput sudah di depannya dan terus berulang seperti itu. Ketika hampir finish, Si kancil memanggil siput tetapi tidak ada jawaban. Kancil merasa bahwa dialah pemenang dari perlombaan lari itu. Si Kancil terkejut karena ia melihat siput sudah duduk di batu dekat finish. Dengan menundukkan kepala, si kancil menghampiri si siput dan mengakui kekalahannya.
10
3.2
Buku Interaktif Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia kata interaktif berarti bersifat saling melakukan aksi; antar-hubungan; saling aktif;. Dari kata interaktif tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
buku
interaktif
adalah
buku
yang
mampu
memberikan aksi terhadap pembacanya berupa hubungan timbal balik, misalkan anak dapat berinteraksi dengan buku yang ia baca ketika sendirian karena adanya halaman yang dapat dimainkan. Ketika bersama orang tua maka anak tersebut dapat berinteraksi dengan orang tuanya lewat membaca buku tersebut bersama-sama. 3.3
Pop Up Menurut wikipedia.org, sebutan pop-up yang sering digunakan untuk berbagai tiga dimensi atau movable book (buku yang dapat bergerak) sebenarnya merupakan istilah umum yang meliputi pop-up, transformasi, tunnel book, volvelles, flap, pulltab, pop-out, pull-down, dsb, yang masing-masing bekerja dengan cara berbeda. 3.3.1 Sejarah Tidak
diketahui
secara
pasti
siapa
yang
pertama kali menciptakan perangkat atau bentuk mekanis dalam sebuah buku, tapi salah satu contoh bentuk awal dari buku ini dibuat pada abad ke-13 oleh Katalan mistik dan penyair Ramon Llull dari Majorca yang menggunakan disk yang berputar atau volvelle untuk mengilustrasikan teori-teorinya. Volvelles
selama
berabad-abad
telah
digunakan 11
untuk
tujuan
sebagai
yang
mengajar
berbeda anatomi,
seperti
digunakan
membuat
prediksi
astronomi, menciptakan kode rahasia, dan meramal. Hingga sampai pada abad ke-18 teknik ini mulai diaplikasikan pada buku-buku yang dirancang untuk hiburan, terutama untuk anak-anak. FJ Harvey Darton, penulis buku anak-anak Inggris, mengatakan bahwa sebelum tahun 1770 hampir tidak ada buku-buku yang dihasilkan untuk memberikan kesenangan spontan pada anak-anak, dan terutama bertujuan untuk mengajar mereka, bukan semata-mata untuk membuat mereka lebih baik,
atau
tenang.
menguntungkan
Penerbit
buku
agar
London
mereka Robert
tetap Sayer
mengubah kenyataan tersebut dengan memproduksi buku-buku yang telah "bermetamorfosis". Buku-buku ini yang juga disebut buku-buku "turn-up", yang memberikan hiburan pada anak, tidak hanya melalui isi tulisan, tetapi juga melalui ilustrasi yang bergerak mengarah pada cerita. Bentuk yang nampak dari perubahan buku cerita untuk anak ini adalah, adanya sebuah
halaman
atau
gambar-gambar
yang
tersembunyi dan jika halaman buku dibuka, maka gambar-gambar yang tersembunyi tersebut juga terangkat,
menunjukkan
gambar-gambar
timbul
yang menarik dalam buku tersebut. Sebuah
perusahaan
Amerika
bernama
McLoughlin Brothers di New York City memproduksi buku bergerak pertama di Amerika Serikat sekitar 1880. Buku tersebut merupakan piringan besar tak 12
terlipat
yang
dapat
menjadi
tampilan
berlapis.
Setelah Eropa menemukan kertas yang lebih murah dan penerbit berusaha untuk memperbesar pasar menjadi lebih murah, lebih banyak lagi buku pop-up inovatif dikembangkan pada awal abad keduapuluh. Pada tahun 1960-an, seorang Amerika bernama Waldo Hunt membuat iklan yang terinspirasi oleh karya
seorang
Czechoslovakia.
Hunt
mulai
memproduksi buku bergerak untuk konsumsi publik dan menjadi populer di pertengahan abad kedua puluh. Kini, buku pop-up sangat populer di kalangan anak-anak karena pengaruh dari elemen-elemen bergerak
dalam
kartu
ucapan
dan
iklan
yang
teknik
yang
menggunakan elemen pop-up. 3.3.2 Tipe Pop Up Terdapat
banyak
macam-macam
dipakai dalam membuat bentuk pop up tersebut. Beberapa contoh teknik pop up yang sudah sering dipakai adalah : 1. Transformasi
13
Transformasi
merupakan
bentuk
yang
memperlihatkan sebuah ilustrasi atau
scene
yang bergerak secara vertikal. Dengan menarik lembaran
atau
halaman
tertentu
ke
arah
samping, sebuah gambar atau ilustrasi akan muncul secara otomatis mengubah gambar atau ilustrasi yang sebelumnya ada. Nister Ernest merupakan salah satu penulis awal buku cerita anak
yang
sering
menggunakan
tekhnik
transformasi pada buku-buku pop up-nya. 2. Putaran (volvelles)
Merupakan bentuk atau konstruksi dengan bagian-bagian yang berputar. Contoh awal dari bentuk ini adalah Astronomicum Caesareum yang dibuat oleh Petrus Apianus yang dibuat untuk kaisar Romawi
Charles
pada
tahun
1540.
Secara
sederhana tipe buku ini tersusun dari ilustarsi yang dilukis pada ckram yang berputar.
14
3. Terowongan atau lorong (tunnel book)
Bisa disebut sebagai peepshow books atau buku yang dilihat melalui celah atau lorong. Merupakan buku yang terdiri dari suatu set halaman yang terlipat dan terrikat di kedua sisinya dan dilihat melalui lubang di bagian cover. Melihat ke dalam bukunya memungkinkan untuk melihat keseluruhan ruang yang terdapat di dalamnya, mulai dari latar belakang, dan ilustrasi lain yang menciptakan bentuk dimensi yang sesungguhnya. 3.4
Data Layout 3.4.1 Pengertian Layout Sebuah desain yang baik agar memilki nilai penyampaian komunikasi yang baik biasanya tidak pernah terlepas dari sebuah unsur layout yang baik pula. Pada dasarnya layout dapat di jabarkan sebagai
tata
letak
elemen
–
elemen
desain
terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk mendukung konsep / pesan yang di bawa dalam sebuah komunikasi yang ingin di capai. Me-layout adalah salah satu proses kerja yang di lakukan para 15
desainer dalam tiap tahapan kerjanya. Seorang desainer dapat di ibaratkan seorang arsitek, dan layout tersebut adalah pekerjaanya. Namun definisi layout
dalam
perkembangannya
sudah
sangat
melebur dan meluas dengan definisi desain itu sendiri, sehingga banyak orang mengatakan bahwa me–layout itu sama dengan mendesain. Desain dan layout yang kita lihat pada saat ini sebenarnya adalah hasil perjalanan dari proses eksplorasi kreatif manusia yang tiada henti di masa lalu. Dengan menyelamai proses
tersebut bagi
seorang desainer akan meningkatkan wawasan dan membuatnya Layout
lebih
memilki
bijaksana
banyak
dalam
sekali
berkarya.
elemen
yang
mempunyai peran yang berbeda – beda dalam membangun keseluruhan layout tersebut. Untuk membuat layout yang optimal seorang desainer perlu dan harus mengetahui perang dari masing – masing elemen tersebut. Di dalam setiap buku atau tulisan yang membahas pembelajaran tentang prinsip desain, selalu di muat lima buah prinsip utama dalam desain, yaitu : Menurut Tom Lincy ( dalam Design Principle for Desktop Publishing )
Proporsi (Proportion) Proporsi kesesuaian
yang
antara
di
ukuran
maksud
adalah
halaman
dengan
isinya. Di dalam dunia tata layout, di kenal 16
ukuran kertas atau bidang kerja yang paling popular, yaitu dengan ukuran Letter, 8,5” x 11”.
Keseimbangan (Balance) Prinsip keseimbangan merupakan suatu pengaturan dalam
agar
penempatan
suatu
halaman
keseimbangan.
Terdapat
suatu
elemen
memiliki
efek
dua
macam
keseimbangan yaitu keseimbangan formal atau asimetris dan keseimbangan informal atau tidak asimetris.
Keseimbangan
formal
dapat
di
gunakan untuk menata letak elemen – elemen grafis agar terkesan rapi dan formal. Prinsip keseimbangan formal atau simetris sering di gunakan dalam karya publikasi yang di buat untuk memberi kesan dapat dipercaya, dapat diandalkan, serta memberi kesan aman. Sebaliknya,
keseimbangan
informasi
memiliki tampilan yang tidak simetris. Pada dasarnya, setiap elemen yang disusun memilki kesan
yang
seimbang,
hanya
saja
cara
pengaturannya tidak sama.
Kontras (Contrast) Masing – masing elemen di halaman haruslah ada
yang
headlinenya,
dominan. ilustrasi
Dapat atau
menonjolkan
fotonya,
maupun
white space – nya. Jika semua elemen sama menonjolnya, mencari
maka
perhatian.
mereka Dalam
akan pemilihan
berebut huruf 17
misalnya,
penggunaan
dikombinasikan
dengan
huruf
tebal
yang
huruf
tipis
dapat
menimbulkan kontras. Huruf berukuran besar jika disandingkan dengan huruf berukuran kecil juga akan menimbulkan kontras. Banyak yang dapat dilakukan untuk memadu objek agar muncul
kontras
sehingga
diperoleh
fokus
perhatian.
Irama (Rhythm) Irama
sebenarnya
memiliki
arti
sama
dengan repetition alias pola perulangan yang menimbulkan
irama
yang
enak
diikuti.
Penggunaan pola warna maupaun motif yang diulang dengan irama tertentu merupakan salah satu prinsip penyusunan layout.
Kesatuan (Unity) Prinsip kesatuan atau unity ( pakar lain menyebut
proximity
=
Kedekatan
)
adalah
hubungan antara elemen – elemen desain yang semula berdiri sendiri – sendiri serta memilki ciri sendiri –sendiri yang disatukan menjadi satu kesatuan yang baru dan akan memiliki fungsi baru yang utuh . 3.4.2 Tahap Pembuatan Layout Dalam
menyusun
sebuah
layout
memiliki
beberapa proses tersendiri, yaitu sebagai berikut : 1.
Konsep Desain 18
Konsep desain sendiri biasanya memiliki prinsip dasar 5W 1H ( What, Who, Where, When, Why dan How ) berikut beberapa pertanyaan yang sesuai dengan prinsip dasar :
Apa tujuan desain tersebut?
Siapa target audience – nya?
Apa pesan yang ingin disampaikan kepada target audience – nya?
Bagaimana
cara
menyampaikan
pesan
tersebut?
Di mana. Di media apa dan kapan desain itu akan diliat oleh target audience?
2.
Media dan Spesifikasinya Dalam menentukan sebuah layout yang terpenting adalah menentukan aplikasi apa yang
akan
digunakan,
hal
yang
perlu
diperhatikan adalah :
Media apa yang paling cocok, misalnya flyer, brosur, dan sebagainya
Bahan, misalnya kertas daur ulang, fancy dan lain – lain
Ukuran, misalnya A4, A3, 160 x 60 dan sebagainya
Posisi. Misalnya A4 tegak ( vertical / portrait ) atau mendatar ( Horizontal / landscape )
Kapan, berapa lama dan di mana saja karya itu akan di perlihatkan.
19
3.
Thumbnails dan Dummy Thumbnails merupakan panduan desain, dummy/mock-up berguna untuk look & feel dan untuk mengantisipasi kesalahan. Keduanya dibuat sebelum melakukan eksekusi desain di computer.
4.
Desktop Publishing
Setelah semua panduan material desain sudah
lengkap,
barulah
memulai
dalam
tahap media komputer dalam mengeksekusi desain. Biasanya dalam tahap ini diperlukan beberapa software seperti Photoshop untuk mengedit image, freehand, illustrator dan coreldraw
sebagai
pembuatdesain,
program
indesign
–
program
sebagai
tahap
dalam aplikasi me-layout
Dalam tahap ini tidak lupa mengubah / meng-convert warna menjadi format CMYK ( cyan, Magenta, Yellow, black ) apabila akan dicetak offset, mengumpulkan font, dan
memberi
penanda
pada
desain
percetakkan agar tidak terpotong.
Mem-burn file –file yang sudah siap cetak tersebut
dan
member
keterangan
secukupnya, lalu baru mulai mencetak. 5.
Percetakkan Pada
tahap
ini
desainer
menetukan
teknik cetak apa yang cocok untuk mencetak 20
karya desain yang telah dibuatnya. Pada saat ini ada lima macam bentuk teknik mencetak yang digunakan, yaitu: a.
Offset Teknik
yang
paling
umum
digunakan untuk mencetak brosur, buku, majalah, tabloid, koran, kalender b.
Flexografi/cetak tinggi Banyak digunakan untuk mencetak di atas karton gelombang atau untuk label kemasan produk
c.
Rotogravure Umumnya untuk mencetak label berbahan plastic untuk kemasan produk.
d.
Sablon/Cetak saring/Screen Banyak digunakan untuk mencetak kaos, mug, kartu nama.
e.
Digital Cocok untuk kebutuhan mencetak dalam waktu singkat dengan kualitas yang tidak terlalu besar. Biasa digunakan untuk banner atau poster.
3.5
Tipografi Tipografi adalah seni merancang huruf, kata, paragraf, dan bagaimana mereka bisa berinteraksi satu
sama
lain.
Banyak
designer
juga
sering
menyebut tipografi sebagai seni dalam memilih font atau jenis huruf yang akan digunakan dalam sebuah design. Tipografi memegang peranan yang sangat 21
penting dalam design. Mengingat 95% dari design terdiri dari font, maka pengetahuan tipografi harus menjadi prioritas utama bagi designer. Salah satu pengetahuan di bidang tipografi adalah anatomi huruf. Anatomi huruf ialah bagianbagian penyusun huruf. Setiap jenis font memiliki anatominya masing-masing dan tentunya ini akan memiliki dampak psikologis dan komunikasi yang berbeda-beda pula bagi pembacanya. Setiap aspek pembentuk anatomi font juga menentukan karakter dari font. Berikut ini penjelasan ringkas mengenai font yang sering digunakan dalam desain:
Serif Font Keluarga Serif font adalah salah satu jenis font tertua, font ini sudah ada sejak tahun 1200. Salah satu jenis keluarga Serif font yang sering kita kenal adalah Times New Roman, Georgia, Book Antiqua, Palatino dan Garamond. Serif sebagai
huruf
pemanjangan
Font juga sering
'bersepatu' pada
bagian
karena
disebut memiliki
serif-nya
(lihat
gambar di atas). Font-font ini mencerminkan kualitas dan ketegasan. Selain itu, serif font juga dipercaya lebih mudah dibaca, diingat, dan mudah diserap oleh otak. Surat kabar dan majalah sering sekali menggunakan font ini sebagai main tipografinya. 22
Tetapi karena detil anatominya menjadi tidak
sempurna
saat
muncul
di
monitor
(resolusi 72 dpi), maka Serif font lebih cocok untuk
digunakan
dalam
media
offline
beresolusi tinggi (300 dpi) seperti buku dan surat kabar, di mana mereka dapat tampil secara detil dan lebih mudah dibaca. Mereka tidak cocok untuk teks online kecuali bila diset lebih besar dari biasanya.
Slab-Serif Font Slab-serif font adalah subclass dari font serif. Font ini seperti Serif font tetapi memiliki garis lurus yang tegas (tidak melengkung). Slab-serif
font
menyajikan
sebuah
keharmonisan antara keterbacaan font serif dan tampilannya di monitor. Meskipun font ini sebenarnya juga kurang pantas untuk disajikan dalam ukuran kecil karena akan kehilangan detilnya dan menjadi sulit dibaca. Salah satu tipe Slab-Serif Font yang cukup populer ialah Rockwell.
Sans-Serif Font Sans-serif font ialah font yang tidak memiliki serif sama sekali ("sans" berasal dari 23
bahasa
Perancis
yang
berarti
"tanpa").
Keluarga Sans-serif font adalah font yang paling tepat untuk digunakan dalam design. Karena font ini tetap nyaman dibaca di layar monitor. Sans-serif font juga cocok untuk judul, karena mereka cukup menonjol dan mudah dibaca dari jauh. Keluarga
sans-serif
font
yang
paling
sering dipakai ialah Helvetica (yang dikenal sebagai Arial di Windows), Trebuchet MS, Lucida Grande, dan Verdana. Semua font ini memiliki karakter yang 'bersih' dan mudah dibaca walau berukuran kecil.
Character Proportion Yang
dimaksud
'Character
Proportion'
adalah font yang memiliki lebar karakter sama, tidak peduli itu huruf 'w' atau 'i' semuanya dicetak dalam lebar yang sama (seperti huruf di mesin ketik manual). Hal ini membuat karakter lebih sulit untuk dibaca bentuk
dalam
ukuran
huruf-hurufnya
proporsional.
Salah
satu
normal
karena
yang
kurang
anggota
keluarga
Character Proportion font ialah Courir New.
24
Cursive dan Fantasy Font 28 Dua keluarga font lain yang paling sering digunakan ialah Cursive dan Fantasy. Dua keluarga font ini adalah font-font khusus yang tidak sesuai untuk digunakan dalam teks tubuh tetapi cukup tepat jika diterapkan dalam situasi tertentu (untuk judul misalnya).
Font Cursive, seperti Comic Sans MS di atas
memang
dibaca,
tetapi
kelihatannya akan
cukup
memunculkan
'ramah' kesan
'kurang profesional' sehingga umumnya tidak disukai. Sedangkan font tipe Fantasy seperti Jokerman tampaknya tidak berperan besar dalam design, tetapi dapat digunakan sebagai judul atau bagian-bagian menonjol lainnya. Cursive dan Fantasy Font dianggap terlaludekoratif jika terlalu banyak digunakan karena membuat teks tersebut sulit dibaca. 3.6
Format Kertas Ukuran kertas standar internasional, ISO 216. Standar ini telah diadopsi oleh semua negara di dunia kecuali Amerika Serikat dan Kanada. Standar ini menggunakan rasio 1:1.4142 untuk ukuran lebar disbanding ukuran kertas. ukuran rasio ini telah 25
dicatat
oleh
Christoph
1786
di
Lichtenberg
Jerman (dalam
ilmuwan surat
ke
Georg Johann
Beckmann). Ukuran ISO 216 mempunyai dua seri, yaitu A dan B yang masing-masing ukuran ditandai dengan angka di belakangnya. Misalnya seri A: A0, A1, A2 dan seterusnya.
26
3.7
Jenis-Jenis Kertas HVS Bahan kertas agak kasar, umumnya dipakai untuk fotocopy/printer deskjet, kertas jenis ini banyak dijual di toko-toko buku. Gramasi yang umum dipakai
70gr,
80gr,
100gr.
Art/Matt Paper Bahan kertas untuk brosur. Kertas ini mempunyai 2 jenis yaitu permukaan yang licin dan semi doff (matt).
Hasil
yang
dihasilkan
lebih
bagus
dibandingkan jika dicetak diatas kertas HVS. Hal ini 27
disebabkan
karena
rasternya
halus
dan
tidak
menyerap cat. Hingga diperoleh warna yang lebih solid. Gramasi yang umum dipakai adalah 100gr, 120gr, 150gr. Art Carton Bahan kertas ini sama seperti art paper, cuma mempunyai gramasi yang lebih tebal. Bahan ini biasa digunakan untuk cetakan seperti kartu nama, katalog, company profile, brosur dan cetakan lainnya yang membutuhkan kertas agak tebal. Setelah dicetak pada bahan ini biasanya dilapisi dengan laminating/vernis untuk memberikan hasil yang lebih bagus. Gramasi yang umum dipakai 190gr, 210gr, 260gr, 310gr, 360gr. Duplex (coated) Bahan duplex ini gampang dibedakan dengan bahan lainnya, sisi depan putih sedangkan sisi belakang abu-abu. Biasa dicetak cuma 1 sisi, banyak digunakan untuk pembuatan box packaging karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan bahan lainnya. Gramasi yang umum dipakai 250gr, 270gr, 310gr, 350gr, 400gr.
28
CWb/duplex putih Sapa seperti duplex, yang berbeda adalah bagian dalamnya putih, sehingga kelihatan lebih bersih. Bahan ini cocok digunakan untuk box packaging makanan. Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr. Ivory Bahan ivory ini hampir sama seperti art carton. 2 sisinya putih, cuma tidak seputih art carton. Yang membedakan Art Carton 2 sisinya licin. Ivory cuma 1 sisi yang licin. mirip cwb cuma lebih halus cwb. Bahan ini juga banyak digunakan untuk box cosmetic, karena cukup tebal/kokoh. Gramasi yang umum digunakan 210gr, 230gr, 250gr, 300gr, 350gr. Samson kraft Warna kertasnya coklat muda, bahannya daur ulang, permukaan kasar. Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena kesannya klasik bahan ini juga banyak digunakan untuk pembuatan paperbag, hangtag, karena warna dasarnya coklat, umumnya dicetak 1-2 warna saja. Gramasi yang umum digunakan 150gr, 220gr (carton)
29
BW/BC/Linen/Concord Kertas ini bertexture, biasanya digunakan untuk kop surat/sertifikat. Terdapat berbagai pilihan warna. Biasanya gramasi antara 220-250 gr. Jasmine Bahan jasmine ini banyak digunakan untuk membuat undangan, kesannya seperti terdapat gliter2 warna kuning. Corugated (gelombang) Sesuai namanya corugated ini karton gelombang (seperti box indomie). Box ini kalo dicetak umumnya di tempel lagi, ada yang ditempel pake duplex, kraft atau hvs. Jadi kalo dicetak fullcolor, dicetak dulu di bahan lain baru di tempel. 3.8 Warna Warna adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam pembuatan desain baik buku maupun hal yang lain. Dalam ilmu seni rupa, warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga pesan dari karya tersebut bisa lebih mudah diterima oleh audience. Warna juga mewakili suatu makna yang ingin di ungkapkan atau dijelaskan. Berikut ini adalah
warna-warna
yang
mempunyai
asosiasi
dengan pribadi seseorang diambil dari buku Design 30
in Dress oleh Marian L.David (1987:135), sebagai berikut:
Warna Merah
Persepsi Warna warna berani, semangat, agresif, penuh gairah, dan menarik perhatian
Pink
kewanitaan,
feminim,
emosi,
sensual, warna tubuh, keremajaan, naif, kelemahan, kekurangan. Biru
ketenangan, keamanan,
kepercayaan, teknologi,
keteraturan, mendalam,
kebersihan,
perasaan
yang
konsentrasi,
cerdas,
perasa, bijaksana, bertahan, keras kepala,
bangga
tetap,
diri,
kesetiaan,
ketulusan,
berpendirian pengabdian,
kesejukan,
air,
laut,
awan, langit, harmoni, konservatif, percaya diri, , tidak bersalah, adil, berfikir, konsisten,.
Hijau
alami,
sehat,
keinginan,
keberuntungan, kebanggaan,harapan, segar, simpati, muda, kecemburuan, gila. Kuning
optimisme,
harapan,
tidak
jujur,
berubah-ubah, gembira, santai, pengecut, spontan, eksentrik, toleran, investigatif, menonjol, tidak 31
percaya,
kekayaan,
keberuntungan,kehidupan, Ungu
spiritual, misteri, kebangsawanan, kaisar, sombong, kasar, keangkuhan, paduan intim dan keras, mendalam, peka, kurang teliti, penuh harapan, cinta kebenaran, sabar, nostalgia,
Orange
energi,
semangat,
keseimbangan,
segar,
ceria,
hangat,
ekonomis, jeruk, asam, kehangatan, musim gugur, meminta dan mencari perhatian. Coklat
tanah,
bumi,
kenyamanan,
daya
tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, perlindungan, Abu-abu
intelek,
futuristik,
milenium,
kesederhanaan,
sedih,
netral,
modern,
kokoh,
tenang,
bersih,
seimbang, masa depan, Putih
suci, bersih, tepat, tidak bersalah, perkawinan, kematian, steril,
jujur,
kemurnian,
kesederhanaan, damai, Hitam
power,
jahat,
canggih,
kematian,
misteri, ketakutan, sedih, anggun, elegan, kemakmuran, kecanggihan, elit, kemewahan, kepuasan,
32