BAB III DATA PERANCANGAN
A. Kelompok Data Berkaitan dengan Aspek Fungsi Produk Rancangan 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh perancang secara langsung (dari tangan pertama) dan data yang diperoleh adalah melalui metode pengumpulan data yang diterima dari pihak Restoran atau cafe yang bekerjasama. Inilah masing – masing review tentang restoran atau cafe yang bekerjasama oleh penulis :
a.
Ambassador Cafe Ambassador cafe didirikan oleh owner yang berasal dari Jepang.
pemilik ingin mencoba membuka cafe yang memiliki konsep edukasi. Di dalam tataan dari konsep edukasi, Ambassador cafe membuka kelas belajar menggambar atau manga yang memiliki dua level, yaitu basic dan advance. Untuk tenaga pengajar, Ambassador cafe mendatangkan langsung dari Jepang, yang salah satunya bernama Wakanabe. Ambassador cafe membuka kelas belajar selama satu bulan yang memiliki 4 kali pertemuan. Cafe ini juga bekerja sama dengan MKI “Masyarakat Komik Indonesia”. Ambassador Cafe juga membuka kelas untuk belajar bahasa Jepang, yang digurui oleh orang-orang yang berpengalaman dari Universitas Riau.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Clea Tea Bar & Lounge Clea Tea Bar & Lounge berlokasi di jalan kemang raya no. 95 Jakarta Selatan. Lounge ini berkonsep bangunan Eropa. Didalamnya terdapat desain interior klasik yang mewah dan aroma bunga yang menyegarkan. Dengan tatanan kursi sofa, meja kayu yang minimalis dan berbau vintage membuat tempat ini semakin terlihat klasik. Clea Tea Bar & Lounge ini berhadapan langsung dengan toko bunga, Clea Flower Boutique. Pemandangan indah dengan karangan bunga segar yang terlihat dari jendela toko membuat pengunjungnya merasa berada di lounge-lounge kecil yang berada di Prancis atau Italia. Ditambah lagi dengan cahaya lampu dari toko bunga yang masuk melewati sela-sela jendela dan tanaman bunga menambah kesan romantis pada suasana restoran. c.
Shopie Authentique Awalnya, Shopie dan suami, beserta teman-temannya memulai
usaha dengan menjual kue dan roti secara eksklusif pada masyarakat Jakarta Selatan setiap sabtu dan minggu kurang lebih 5 tahun yang lalu. Layanan pengiriman kue dan roti ini berlangsung selama 3 tahun. Hingga akhirnya mereka memiliki pelanggan tetap dan banyak konsumen yang menanyakan dimana toko tempat mereka berjualan. Suatu hari Shopie menerima telepon dari seorang temannya yang ingin pergi ke Jakarta, temannya menawarkan untuk mengambil sebuah toko kecil berukuran 12 meter persegi di jalan Kemang Selatan No.1. Shopie berfikir untuk membuka toko roti yang di sewa dari teman nya tersebut. Produksi roti Shopie sempat hilang beberapa minggu karena fokus untuk membuat toko, sebulan kemudian toko pertama di ciptakan yang diberi nama Authentique.
13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Logo Shopie Authentique sebuah menara Eifel yang didesain ulang untuk mengawali huruf pertama dari Authentique, sayangnya terjadi kendala karena nama itu terlalu umum dan banyak yang menggunakannya. Mereka akhirnya merancang kembali nama untuk toko tersebut dan melakukan brainstroming untuk menemukan nama yang baru. Hingga akhirnya Shopie memilih Authentique. Yang berarti masak, teman, keluarga. Kata Authentique mudah untuk diucapkan dalam bahasa Perancis, Inggris dan bahasa. Dan nama Shopie Authentique pun diputuskan. Hingga saat ini, Shopie Authentique sudah memiliki 3 cabang yang berlokasi di Jakarta Selatan. 2. Data Sekunder
a.
Majalah Majalah adalah salah satu jenis dari media massa. Majalah terdiri
dari sekumpulan kertas cetakan yang disatukan. Tulisan-tulisan di dalam majalah dibuat bukan oleh tulisan tangan, namun oleh suatu mesin cetak. Tidak ada ketentuan baku dalam penyusunan isi sebuah majalah. Majalah biasanya berisi berbagai macam topik tulisan yang sesuai dengan tujuan dan topik dari majalah yang bersangkutan. Bukan hanya terdapat tulisan, di dalam majalah juga ada gambargambar yang bertujuan sebagai ilustrasi dari tulisan dan juga bertujuan untuk membuat isi majalah menjadi cantik dan menarik. Gambargambar tersebut bisa berbentuk gambar orang, gambar benda, atau gambar kartun. Antara satu tulisan dan tulisan lain dalam majalah tidak mempunyai
hubungan
cerita
secara
langsung.
Misalkan
pada majalah kuliner, tulisan tentang tempat kuliner tertentu pada 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
satu tulisan tidak berhubungan dengan tulisan lain yang membahas tentang artikel yang lain. Tulisan-tulisan dalam majalah tidak mempunyai kronologis tertentu, tidak ada awal dan tidak ada akhir. Tidak ada pembuka dan tidak ada penutup. Jadi, majalah hanyalah tempat
untuk
mengumpulkan
tulisan-tulisan
tertentu
yang
mempunyai tema yang sama namun antara tulisan yang satu dengan tulisan yang lain tidak mempunyai hubungan kronologis, masingmasing tulisan berdiri sendiri. Di dalam majalah juga terdapat halaman-halamaniklan, sesuatu yang biasanya tidak terdapat di dalam sebuah buku.
Gambar 5. Contoh Majalah Kuliner Sumber : https://infofadhl.files.wordpress.com
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Definisi Majalah 1.
Pengertian Majalah Majalah adalah sebuah media publikasi atau terbitan secara
berkala yang memuat artikel – artikel dari berbagai penulis (Assegaff, 1983 : 127). Selain memuat artikel, Majalah juga merupakan publikasi yang berisi cerita pendek, gambar, review, ilustrasi atau fitur lainnya yang mewarnai isi dari majalah. Oleh karena itu, majalah dijadikan salah satu pusat informasi bacaan yang sering dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca dalam mencari sesuatu hal yang diinginkannya.
Eksistensi majalah muncul karena kebutuhan masyarakat akan informasi beragam yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Maka tak heran banyak berbagai ragam majalah beredar saat ini, yang disesuaikan dengan segmentasinya. Majalah dapat dibedakan menurut pembaca pada umumnya atau kelompok pembaca yang menjadi target pasarnya, yakni majalah dapat diklasifikasikan menurut segmen demografis (usia atau jenis kelamin), ataupun pembedaan secara psikografis, dan geografis atau dapat dilihat dari segi kebijakan editorialnya (Kasali, 1992:111). Sebagai contoh untuk majalah yang terbitnya berdasarkan keadaaan demografis, misalnya Majalah Gadis, majalah yang diperuntukkan untuk wanita. Sedangkan majalah yang berdasarkan pengelompokan geografis (wilayah), misalnya: majalah sekolah. Berbagai bahasan artikel informasi yang diulas dalam majalah - majalah tersebut tentunya disesuaikan dengan karakter dan gaya bahasa target audiencenya, begitu pula dengan gaya pendekatan dalam hal tampilan atau desain majalahnya.
Didalam suatu majalah terkandung banyak elemen – elemen grafis seperti gambar, tipografi, warna, ilustrasi dan elemen lainnya yang dimana hal itu untuk memperindah isi majalah dan untuk menarik perhatian masyarakat untuk membacanya. Majalah juga 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
harus memiliki konsep atau target segmentasi yang jelas dan sesuatu hal yang berbeda dengan majalah lainnya. Agar dapat terlihat oleh masyarakat memiliki ciri khas serta keunggulan dari majalah – majalah pesaing.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, saat ini majalah tidak hanya terbatas dijual bebas ditoko - toko atau kios - kios buku yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk masyarakat umum, namun suatu organisasi juga dapat menerbitkan majalahnya sendiri apabila kebutuhan informasi tentang lingkup organisasi tersebut dirasa perlu.
B. Kelompok Data Berkaitan Dengan Estetika Fungsi Produk Rancangan
1. Unsur – unsur Komunikasi Visual Desain grafis belakangan lebih sering disebut “desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual , seperti tipografi, ilustrasi, warna, garis, dan layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus, istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis semakin luas. Tidak terbatas pada penggunaan unsur-unsur grafis (Visual). Meski demikian, istilah Desain Grafis (Graphic Design) masih sering digunakan. DKV dikatagorikan sebagai commercial art karena merupakan panduan antara seni rupa (visual art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis. Ketatnya kompetisi bisnis di bidang industri barang dan jasa, ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi, menjadikan DKV berkembang pesat. Tidak dapat dihindari, karya–karya desain komunikasi visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia. Saat melintas di jalan raya , kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster, bilboard, spanduk , baliho, banner, papan nama, signboard, dan bentuk17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
bentuk iklan lainnya. Di ruang kantor, mata kita masih dijejali majalah brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya.
Tidak berhenti sampai di situ, iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic-light saat lampu merah, disebar di perumahaan, di pusat perbelanjaan, dan di tempat publik lainnya. Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemen-elemen visual, seperti logo, ilustrasi, tipografi dan warna. Maraknya karya-karya desain komunikasi visual menutut desainer untuk lebih kreatif . Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan-gagasan besar, ide-ide segar yang tak terduga.
a.
Elemen – elemen Visual
1.
Garis Untuk mewujudkan suatu tampilan visual yang menarik, ada
beberapa unsur yang diperlukan antara lain : Garis, Bentuk, Ilustrasi, Warna, Huruf, Ruang, Layout.
2.
Bentuk Bentuk juga disebut shape, dihasilkan dari garis-garis yang
tersusun sedemikian rupa. Ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimata), setiap bentuk mempunyai makna tersendiri, tergantung budaya, geografis, contoh : segitiga bisa melambangkan konsep trinitas (ayah, ibu, anak), tapi di Mesir segitiga melambangkan simbol feminimitas (kewanitaan)
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.
Ilustrasi atau Gambar Gambar dalam grafis bisa terbagi menjadi dua metodenya yaitu:
a.
Manual Atau Gambar Tangan Dengan menggunakan alat seperti pensil, airbrush, kuas,
cat, spidol, dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep, sketsa, ide, karikatur, komik, lukisan dan lain–lain.
b.
Computerized Menggunakan komputer, kita dapat membuat gambar
secara vector atau bitmap. Format vector yang terdiri dari kordinat–kordinat, cocok ntuk pembuatan logo dan gamar line art. Format Bitmap terdiri dari pixel - pixel, cocok untuk foto.
4.
Huruf Atau Tipografi Tipografi adalah seni menyusun huruf–huruf sehingga dapat
terbaca, tetapi masih mempunyai nilai desain. Tipografi digunakan sebagai metode untuk menerjemahkan kata-kata (lisan) ke dalam bentuk tulisan (visual). Fungsi bahasa visual ini adalah untuk mengkomunikasikan ide, cerita dan informasi melalui segala bentuk media, mulai dari label pakaian, tanda–tanda lalu lintas, poster, buku, surat kabar dan majalah. Tipografi merupakan bagian penting dalam desain grafis selain ilustrasi dan warna seperti yang telah dijelaskan diatas. Dengan adanya pemilihan jenis huruf yang tepat akan dapat menghasilkan rancangan yang sesuai dengan karakteristik yang di inginkan. Dengan begitu huruf harus mempuyai perpaduan nilai fungsional dan nilai estetika.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tipografi dapat didefinisikan sebagai keterampilan mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu, seperti mengatur tulisan, membagi-bagi ruang/spasi dan menata atau menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks.Tipografi merupakan cara hemat untuk benar-benar membuat bermanfaat dan hanya secara kebetulan mencapai hasil estetis, oleh karena menikmati pola-pola, jarang sekali menjadi tujuan utama pembaca. 5.
Ruang Dengan ruang, kita dapat merasakan jauh–dekat, tinggi–rendah,
panjang–pendek. Ukuran tersebut bersifat relatif. Jika ruangan penuh dengan barang, tentu kita sulit untuk bergerak karena perlu ruang sirkulasi. Begitu pula dalam suatu desain kita memerlukan ruang untuk menepatkan komponen grafis seperti gambar dan teks, namun jangan sampai menghabiskan ruang desain. Dengan demikian ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat, justru ruang kosong adalah komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut desain kita terlihat lebiih komunikatif. 6.
Layout Layout adalah penyusunan dari elemen – elemen desain yang
berhubungn kedlam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artisik. Hal ini bisa juga disebut manajemen membentuk bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar
menjadi komunikatif dalam sebuah cara
yang dapat
memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Istilah layout dalam dunia grafis di Indonesia sering di identikkan dengan komposisi atau tata letak. Pada layout, nilai ketepatan mulai dihitungkan. Teks sudah rapih dengan penempatan hasil setting serta ruang untuk ilustras. Menurut Richert pada perkuliahan Periklanan : suatu layout yan baik mampu membuat pembacanya menilai produk yang ditawarkan merupakan produk yang bagus dan bukan iklan yang bagus. Menurut Frank Jefkins, terdapat 8 patokan dasar dalam merancang sebuah Layout, yakni :
a.
Hukum Kesatuan (the law of unity) Ada kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat.
b. Hukum Keberagaman (the law of variety) Adanya variasi untuk beberapa hal, seperti misalnya ketebalan dan ukuran huruf, sehingga tidak monoton.
c.
Hukum Keseimbangan (the law of balance) Ada keseimbangan pada ruang tata letak antara ilustrasi
dengan teks.
d. Hukum Irama/Ritme (the law of rythm) Adanya irama yang menimbulkan rasa nyaman bagi para pembacanya atau pengamat bergerak secara wajar. e.
Hukum Harmoni (the law of harmony) Bagian – bagian dari suatu layout dirancang secara harmonis
dan tidak monoton. Sehingga tidak ada rasa kekontrasan yang mencolok dan rasa jemu.
21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
f.
Hukum Proporsi (the law of proportioti) Berkaita dengan jenis ukuran huruf yang dipergunakan
secara ukuran ilustrasi pada layout tersebut. g.
Hukum Skala (the law of scale) Jarak penglihatan tergantung pada skala nada serta warna.
Diperlukan adanya kekontrasan untuk penekanan pada bagian – bagian tertentu pada suatu layout. h. Hukum Penekanan (the law of emphasis) Untuk menunjukan suatu hal yang penting, maka perlu diberikan penekanan pada bagian yang di anggap penting. Jika semua diberi penekanan atau ditonjolkan maka tak ada lagi yang menonjol pada layout tersebut.
7.
Warna Warna adalah salah satu elemen yang cukup penting dalam
pembuatan desain baik billboard maupun hal yang lain. Dalam ilmu seni rupa, warna bisa mewakili emosi dari karya tersebut sehingga kesan dari karya tersebut bisa diterima lebih mudah oleh audience. Warna juga mewakili suatu makna yang ingin di ungkapkan atau dijelaskan. Berikut ini adalah warna-warna yang mempunyai asosiasi dengan pribadi seseorang diambil dari buku Design In Dress oleh Marian L.David (1987:135) sebagai berikut :
WARNA
PRESEPSI WARNA
Merah
Warna berani, semangat, agresif, penuh gairah dan menarik perhatian
Pink
Kewanitaan, feminim, emosi, sensual, warna tubuh, keremajaan, naif, kelemahan, dan kekurangan
22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Biru
Ketenangan, kepercayaan,keamanan, teknologi, kebersighan, keteraturan, perasaan yang mendalam, konsentrasi, cerdas, bijaksana, bertahan, keras kepala, bangga diri, berpendidikan tetap, kesetianaan, pengabdian, ketulusan, kesejukan, air, laut, awan, langit, harmoni, konservatif, [ercaya diri, tidak bersalah, adil, berfikir, dan konsisten.
Hijau
Alami, serat, keinginan, kebanggan, harapan, segar, cemburuan, dan gila
Kuning
Optimisme, harapan, tidak jujur, berubah-ubah, gembira, santai, pengecut, spontan, eksentrik, toleran, investigatif, menonjol, tidak percaya, kekayaan, keberuntungan, dan kehidupan.
Ungu
Spiritual, misteri, kebangsawanan, kaisar, sombong, kasar, keangkuhan, paduan intim dan keras, mendalam, peka, kurang telliti, penuh harapan, cinta kebenaran, sabar, dan nostalgia.
Coklat
Tanah, bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, dan perlindungan.
Abu-abu
Intelek, futuristik, milenium, kesederhanaan, sdih, netral, modern, bersih, kokoh, tenang, seimbang, dan masa depan.
Putih
Suci, bersih, tepat, tidak bersalah, perkawinan, kematian, steril, jujur, kemurnian, kesederhanaan, dan damai.
Hitam
Power, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, anggun, elegan, kemakmuran, kecanggihan, elit, kemewahan, dan kepuasan
Orange
Energik,semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat, ekonomis, jeruk, asam, kehangatan, musim gugur, meminta, dan mencari perhatian.
keberuntungan, simpati, muda,
Tabel 2. Macam – macam warna dan presepsi nya Sumber : https://www.google.co.id/
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Teknis Produk Rancangan
Dalam pembuatan sebuah majalah di perlukan tiga bidang yang saling berhubungan satu sama lain, yaitu konsep, pencarian data dan layout desain. Konsep Secara umum, konsep dapat diartikan sebagai suatu representasi abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena sifatnya yang abstrak dan umum, maka konsep merupakan suatu hal yang bersifat mental. Representasi sesuatu itu terjadi dalam pikiran. Sebuah konsep mempunyai rujukan pada kenyataan. Pencarian data adalah pencarian bahan data berupa foto, artikel dari rujukan sebuah konsep yang di dapatkan, pencarian data ini memfokuskan suatu bahan yang di cari dan di dapatkan, dan layout desain adalah penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan kedalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik. Hal ini bisa juga disebut manajemen bentuk dan bidang. Tujuan utama layout adalah menampilkan elemen gambar dan teks agar menjadi komunikatif dalam sebuah cara yang dapat memudahkan pembaca menerima informasi yang disajikan.
1.
Produksi Majalah Meliputi langkah – langkah sebagai berikut :
a. Desain Layout Dalam Pembuatan desain – desain grafis untuk layout majalah dapat digunakan software desain seperti halnya adobe indesign, adobe illustrator, dan adobe photoshop.
b. Memilih artikel dan memasukan dokumentasi atau foto Memilih artikel dimasukan dalam pembuatan majalah sebagai informasi dan penjelasan berupa teks tertulis, memasukan dokumentasi atau foto dalam majalah sebagai
24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
media informasi dan penjelasan berupa dokumentasi bergambar.
c. Mengabungkan desain layout dan data Sebelum melakukan penggabungan desain layout dan data, sebaiknya ditentukan terlebih dahulu jenis layout (tata letak) yang akan digunakan. Format layout banyak digunakan karena banyak menampung informasi dalam suatu halaman, disamping itu layout jenis ini dapat membuat desain yang telah dibuat terlihat seimbang dan enak dilihat.
d. Pencetakan Sesudah majalah yang telah rampung dikerjakan majalah akan lanjut kebagian pencetakan dan diperbanyak untuk dijual belikan kepasaran luas.
e. Penjualan Sesudah tahap pencetakan selesai kini majalah telah siap untuk di jual belikan di pasaran, dan konsumen bisa menikmati majalah dan mendapatkan informasi yang bermanfaat.
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
D. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Ekonomi Produk Rancangan
Dengan adanya sebuah majalah di masyarakat luas konsumen bisa mendapatka informasi yang bermanfaat dari segi informasi berupa teks dan berupa gambar, pembaca bisa mendapatkan informasi yang lebih di dalam majalah dengan informasi – informasi tersebut yang disuguhkan di dalam nya, aspek ekonomi dari produk rancangan majalah ini adalah harga yang ditawarkan dari majalah Qtime ini sangat terjangkau dan sangat mudah di dapatkan di pasaran luas di berbagai daerah penjualan nya.
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/