BAB III DATA PERANCANGAN
A. Tabel data perancangann Rincian Data
A
Data Objek Perancanan Buku Komik BNPB Data tentang pengertian komik
Sifat Data Utama
B
Penunjang
√
Untuk menentukan materi isi buku
√
Salah satu media penunjang
√
Buku Psikologi perkembangan anak Komik Edukasi
Manfaat Data Dalam Perancangan
Salah satu data penunjang
√
Media penunja
Data teknis perancangan Teknik Layout
√
Teknik Jilid
√
Untuk mengetahui layout yang baik dan penerapannya Untuk menentukan teknik jilid yang tepat
Jenis Kertas
√
Untuk mengetahui jenis kertas yang digunakan
Teknik Cetak
√
Untuk mengetahui teknik cetak yang digunakan
Jenis Font
√
Teori Warna
√
Kuisoner
√
Untuk menentukan jenis font yang tepat pada buku ini Untuk menentukan warna yang sesuai untuk anak kelas 5 SD Untuk mengetahui kemauan anak lebih banyak lagi
Tabrl 3.1 Tabel data perancangan
B. Rincian Data Perancangan 1. Komik Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang di susun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita,biasanya komik di cetak di atas kertas dan di lengkapi dengan teks.Komik dapat di terbitkan
10
dalam berbagai bentuk mulai dari komik strip seperti di dalam Koran,di muat dalam majalah dampai berbentuk buku sendiri Komik berasal dari bebagai macam istilah yang muncul dari berbagai macam Negara,di Belanda komik berasal dari kata komiek yang berarti komik,di Yunani kuno komik berasal dari kata Komikos, bentukan dari kata komos yang artinya bersuka ria atau bercanda.Lantas akhir abad 19 si Amerika ,muncul yang di sebut Comic Strip alias deretan gambar lucu (cergam). Komik di definisikan sebagai rangkaian gambar yang tersusun secara teratur dan dapat di baca. Gambar-gambar tersebut umumnya terpisah satu dengan yang lain dan di batasi oeh panel meskipun hal tersebut tidak selalu digunakan. Jika terdapat kata atau kalimat (teks) yang di asosiasikan dengan gambar maka mereka biasanya muncul di dalam panel ,biasanya kata atau kalimat tersebut memiliki ruang atau dimensu yang berbentuk kotak penjelasan ( caption) atau erbentuk ‘balon kata-kata’ yang keluar dari mulut tokoh yang berbicara sebagai symbol pikiran sang tokoh. Dalam bukunya Understanding Comic seorang pakar komik dari Amerika Scott McCloud memberikan sefinisi komik secara kompleks.Dimana komik (sebagai kata benda) adalah gambar-gambar dengan lambang-lambang lain yanag terjukstaposisi (berdekatan atau bersebelahan) dalam urutan tertentu,bertujuan untuk memberikan informasi atau mencapai tanggapan estetis dari pembaca. 1 2. Perkembangan Komik Lokal Perkembangan komik pada beberapa tahun terakhir ini banyak menemukan muara aktualisasi dan aksentuasinya. Karya itu bergerak tidak saja di ruang media cetak yang relatif terbatas lahannya, tetapi juga lewat artikulasi lain.Mereka hadir di buku-buku komik yang disokong dan selaras dengan kebutuhan LSM tertentu yang ingin memediasikan programnya lewat komik. Demikian juga lembaga pemerintahan yang ingin programnya gampang dikomunikasikan ke masyarakat. Komik juga bergerak di ruang virtual yang kini telah menjadi media pilihan paling popular bagi generasi muda. Terakhir, komik kian popelar di kalangan tertentu dengan maraknya lukisan anak muda yang berkecenderungan komikal (comical).Apa pun bentuknya, gejala popularisasi komik ini memberi tanda penting
1
Chandra Dwiyanto –Laporan TA komik edukasi “archipelago” 2013
11
bagi gerakan komik di Indonesia. Komik tidak lagi diberi perspektif yang stereotip, yakni sebagai bacaan anak-anak dan bahkan mengganggu perkembangan studi formal anak-anak. Namun, dia telah menjadi bacaan bagi banyak kalangan yang lintas usia dan golongan, sekaligus sebagai media pembelajaran anak-anak dan umum yang relatif efektif.Apakah komikus ini akan konsisten ke depan dengan mengetengahkan tema-tema aktual, yang bernuansa tradisional atau modern bahkan kontemporer? "Soal konsistensi itu saya kira akan dikembalikan pada visi dan ideologi kreatif setiap komikus atau seniman komik," kata kurator seni rupa Kuss Indarto.Dia berpendapat generasi komikus sekarang sudah masuk dalam pola kerja kreatif yang industrial. Anak-anak muda ini lebih bisa memenuhi target kerja sesuai dengan skedul yang mereka tentukan.Mulai banyak sebuah komunitas komik yang bekerja secara kolektif untuk sebuah karya. Ada pembagian kerja yang terstruktur dan saling mendukung. Tentu ini beda dengan komik Ganes TH, Wid NS, atau Teguh Santosa, yang mulai dari gagasan cerita, sket, penintaan hingga finishing yang dikerjakan sendiri.Komikus kini terbantu oleh teknologi. Mereka bisa berkarya dengan relatif cepat karena dukungan perangkat teknologi. Kemampuan menggambar mungkin setara dengan Teguh Santosa, misalnya, tetapi menjadi lebih dahsyat karena disokong oleh efek visual yang dihasilkan oleh teknologi. Generasi komikus sekarang juga relatif banyak terbantu oleh dukungan derasnya informasi yang mendukung secara referensial. Wid NS dulu secara terus terang mengaku bahwa tokoh Godam ciptaannya merupakan adaptasi dari tokoh Flash di komik produksi Marvel, Amerika Serikat. Komikus muda berpeluang besar untuk melakukan upaya internasionalisasi lewat jaringan kerja (networking) yang relatif gampang terbentuk karena dukungan Internet. "Sudah banyak [go international]. Kendalanya sekarang adalah kemampuan berbahasa Inggris dan teknologi informasi. Lepas dari soal itu, mereka pasti bisa go international," kata Kuss tegas.Donny Kurniawan, komikus di kampung Nitiprayan, Bantul, Yogyakarta, misalnya, rajin memenuhi order dari sedikitnya tiga perusahaan komik di Amerika. Dia dihubungkan via Internet dengan seorang pialang komik dari Hong Kong.Ada juga Benny dan Mice. Ada Wisnu 'Lee' Karyono yang menciptakan komik Gibug yang cukup populer. Juga Benny & Mice, atau Sukribo. Atau Beng Rahadian.Seni komik mengingatkan kita pada Will Eisner lewat bukunya
12
berjudulGraphic Storytelling. Dia menggariskan batas pemahaman komik sebagai tatanan gambar dan balon kata yang berturutan. "Keunikan komik, baik secara artistik visual, maupun potensi tutur gambar yang lekat, menjadikan seni ini begitu antusias diserap ke dalam karya-karya seni rupa kontemporer di dunia," kata perupa yang juga dosen di ISI Denpasar Kun Adnyana.Secara tematik, visual komik yang begitu dekat dengan tradisi kartun, juga menjadikan cita rasa humor atau bahasa jenaka lainnya terlantur dengan sumringah di kanvas mereka. Jadilah komik makin digemari semua usia. Lihat saja beragam penampilan tokoh komik superhero asal negara barat seperti Batman, Superman, Ironman, Spiderman, Hulk, X-man, dan Wolfrine.Karya komikus lokal juga tidak kalah dikenal meski jumlah tokohnya masih terbatas. Sebut saja Gundala, tokoh komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik Gundala Putra Petir pada 1969, bahkan ada yang sampai diangkat ke layar lebar, seperti karya Ganes TH dengan tokoh sentral Si Buta dari Goa Hantu yang relatif populer hingga saat ini. Godam, karakter komik ciptaan Wid NS juga muncul pertamakali dengan judul Memburu Doktor Setan pada 1969.Terakhir, tokoh komik yang belakangan muncul di era 1990-an dan memiliki karakter mirip superhero ala Amerika adalah Caroq, ciptaan Ahmad Toriq.Sekilas, karakter rekaan pria asal Bandung ini mirip seperti tokoh superhero Amerika, Wolverine. Namun yang membedakan Caroq dengan yang lain, adalah model baju dan warna yang identik dengan baju tradisional Madura."Maka namanya Caroq, berasal dari tokoh Carok, jawara asal Madura dengan baju tradisional dan cluritnya," ujar Toriq. Sejak diciptakan pada 1990-an, tokoh ini sangat mengena di hati penggemarnya. Bahkan bundel seri Caroq yang dimiliki beberapa kolektor banyak diburu dan dibandrol dengan harga tinggi."Beberapa seri kata orang ada yang sudah diperjualbelikan dengan harga hingga jutaan rupiah," Toriq menuturkan Selain Toriq dengan karakter Caroq, ada juga beberapa penokohan komik yang populer di era 1990an. Sebut saja Kapten Bandung karya Anto Motul,Curhat Tita karya Tita Larasati, Wahyu Sugianto lewat karakter GatotkacaGeneration-X, dan banyak komikus muda yang tergabung dalam komunitas Masyarakat Komik Indonesia (MKI).
13
Mereka berkumpul dalam ajang Comic Days di Belleza Shopping Arcade Jakarta, sepanjang 14-23 Januari 2010."Visi kami ke depan adalah membuat masyarakat Indonesia ngomik, artinya mengajak semua orang dan semua lapisan masyarakat kenal komik Indonesia," ujar Rizqi Rinaldy Mosmarth.Menurutnya, dengan membuat masyarakat kenal komik, secara ekonomi akan mendukung industri kreatif lokal Indonesia, sekaligus mendukung prosesnya menjadi lebih baik. "Saat ini banyak anakanak sekolah mulai membuat ekstrakulikuler komik, dan beberapa edisi komik lokal kembali diburu, itu artinya komik masih tetap disuka. Apalagi komik lokal banyak memberi nilai edukasi yang positif," ujarnya.Hal ini senada dengan Wahyu Sugianto, penulis cerita komik dan pemilik studio komik yang identik dengan karakter rekaannya Setan United dan Gatotkaca Generation-X. Menurutnya ciri kelokalan komik Indonesia dan ceritanya yang edukatif, menjadi nilai lebih karakter rekaannya dibandingkan dengan karakter dari luar negeri. "Saya pernah datang ke sebuah konferensi internasional soal komik, dan jika dibandingkan dengan komik dari Amerika, Jepang, dan Eropa, karakter komik kita tidak kalah kok dengan mereka, bahkan komik kita lebih kaya," ujar pria berkacamata yang pernah memamerkan hasil karyanya hingga ke Leiden, Den Haag, dan Amsterdam. Saat ini penggemar komik lokal hanya bisa dilacak lewat beberapa kalangan mahasiswa saja. Sebut saja Fendy Wijaya. Mahasiswa komunikasi Universitas Atmajaya ini mengaku mengoleksi beberapa komik Caroq dan Gundala yang dia beli dari sebuah pameran komik setahun lalu.Lokalitas dan alur cerita yang menurutnya lebih mengena dibandingkan dengan cerita komik luar negeri, membuat pria berkacamata ini sedikit demi sedikit memburu beberapa judul."Beberapa koleksi yang saya punya malah sudah ada yang mau nawar, begitu tahu harganya sudah mahal saya simpan saja," ujarnya dengan tertawa. Komik lokal tampaknya memiliki penggemarnya sendiri. Jika digarap dengan baik, karya komikus lokal bisa jadi tuan di rumah sendiri 3. Terminologi Di tahun 1996 ,Will Eisner menerbitkan buku Graphic Storytelling dimana ia mendefinisikan komik sebagai “tatanan gambar da balon kata yang berurutan,dalam sebuah buku komik.”. Sebelumnya , di tahun 1986 dalam buku Comic and Sequential Art ,Eisner mendefinisikan eknis dan struktur komik sebagai sequential art “susunan gambar dan kata-kata untuk menceritakan sesuatu atau suatu ide”. Dalam buku 14
Understanding Comic (1993) Scott McCloud mendefinisikan seni sequential dan komi sebagai “jusxtaposed pictorial other images in deliberate sequence,intended to convey information and/or to produce an aesthetic response in te viewer Para ahli masih belum sependapat mengenai definisi komik, sebagian diantaranya berpendapat bahwa bentuk cetaknya perlu ditekankan ,yang lebih mementingkan kesinambungan image dan teks dan sebagian lain lebih menekankaan sifat kesinambungannya (sequential). Definisi komik sendiri sangat
supel karena itu
berkembanglah erbagai istilah baru seperti : a. Picture stories – Rodolphe Topffer (1845) b. Pictorial narratives – Frans Masereel and Lynd Ward (1930s) c. Picture novella – dengan nama samaran Drake Waller (1950s). d. Illustories – Charles Biro (1950s) e. Picto-fiction – Bill Gaine (1950s) f. Sequential art (graphic novel) – Will Eisner (1978) g. Nouvelle manga – Frederic Boilet (2001) Untuk lingkup Nusantara, seorang penyair dari semenanjung Melayu (sekarang Malaysia) Harun Amniurashid (1952) pernah menyebut 'cerita bergambar' sebagai rujukan istilah cartoons dalam bahasa Inggris. Di Indonesia terdapat sebutan tersendiri untuk komik seperti diungkapkan oleh pengamat budaya Arswendo Atmowiloto (1986) yaitu cerita gambar atau disingkat menjadi cergam yang dicetuskan oleh seorang komikus Medan bernama Zam Nuldyn sekitar tahun 1970.Sementara itu Seno Gumira Ajidarma (2002), jurnalis dan pengamat komik, mengemukakan bahwa komikus Teguh Santosa dalam komik Mat Romeo (1971) pernah mengiklankan karya mereka dengan kata-kata "disadjikan setjara filmis dan kolosal" yang sangat relevan dengan novel bergambar. 2 4. Istilah Cerita Bergambar Akronim cerita (ber)gambar, menurut Marcell Boneff mengikuti istilah cerpen (cerita pendek) yang sudah terlebih dahulu digunakan, dan konotasinya menjadi lebih bagus, meski terlepas dari masalah tepat tidaknya dari segi kebahasaan atau etimologis katanya.Tetapi menilik kembali pada kelahiran komik, 2
Chandra Dwiyanto –Laporan TA komik edukasi “archipelago” 2013
15
maka adanya teks dan gambar secara bersamaan dinilai oleh Francis Laccasin (1971) sebagai sarana pengungkapan yang benar-benar orisinal. Kehadiran teks bukan lagi suatu keharusan karena ada unsur motion yang bisa dipertimbangkan sebagai jati diri komik lainnya. Karena itu di dalam istilah komik klasik indonesia, cerita bergambar, tak lagi harus bergantung kepada cerita tertulis. Hal ini disebut
Eisner sebagai graphic narration (terutama di
dalam film dan komik). 5. Posisi Komik di Dalam Seni Rupa Komik menurut Laccasin (1971) dan koleganya dinobatkan sebagai seni kesembilan. Walaupun sesungguhnya ini hanya sebuah simbolisasi penerimaan komik ke dalam ruang wacana senirupa. Bukanlah hal yang dianggap penting siapa atau apa saja seni yang kesatu sampai kedelapan. Menurut sejarahnya sekitar tahun 1920-an, Ricciotto Canudo pendiri Club DES Amis du Septième Art, salah satu klub sinema Paris yang awal, seorang teoritikus film dan penyair dari Italia inilah yang mengutarakan urutan 7 kesenian di salah satu penerbitan klub tersebut tahun 1923-an. Kemudian pada tahun 1964 Claude Beylie menambahkan televisi sebagai yang kedelapan, dan komik berada tepat dibawahnya, seni kesembilan. Thierry Groensteen, teoritikus dan pengamat komik Perancis yang menerbitkan buku kajian komiknya pada tahun 1999 berjudul "Système de la bande dessinée (Formes sémiotiques)" yang akan terbit tahun 2007 menjadi "The System of Comics". Ia berbicara definisi seni kesembilan dalam pengantar edisi pertama majalah "9e Art" di Perancis. Menurutnya, yang pertama kali memperkenalkan istilah itu adalah Claude Beylie. Dia menulis judul artikel, "La bande dessinee estelle un art?", dan seni kesembilan itu disebut pada seri kedua dari lima artikel di majalah "Lettres et Medecins", yang terbit sepanjang Januari sampai September 1964. Baru kemudian pada tahun 1971, F. Laccasin mencantumkan komik sebagai seni kesembilan di majalah "Pour un neuvieme art", sebagaimana yang dikutip oleh Marcel Boneff pada 1972 di dalam Komik Indonesia. 6. Jenis-jenis komik Kartun/Karikatur (Cartoon)
16
Hanya berupa satu tampilan saja, dimana didalamnya bisa terdapat beberapa gambar
yang
dipadu
dengan
tulisan-
tulisan.
Biasanya
komik
tipe
kartun/karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial (kritikan) atau politik (sindiran). yang mana dari gambar tersebut dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya. Contoh Bisa dilihat pada surat kabar maupun majalah dimana suka menampilkan gambar kartun/karikator dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai kritikan dan sindiran bahkan terkadang dikemas dengan lucu serta menghibur. Komik Potongan (Comic Strip) Artinya penggalan-penggalan gambar yang disusun/dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Namun isi ceritanya tidak terpaku harus selesai disitu bahkan bisa juga dijadikan suatu cerita bersambung/berseri. Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya disodorkan dalan tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian isi cerita juga dapat berupa humor/banyolan atau cerita yang serius yang asik untuk disimak setiap periodenya hingga tamat. Contoh: - Panji Koming di surat kabar Kompas - Gibug (Komik Potongan yang dijadikan buku saku) Buku Komik (Comic Book) Alunan gambar-gambar, tulisan dan cerita dikemas dalam bentuk sebuah buku (terdapat sampul dan isi). Buku Komik (Comic Book) ini acap kali disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya dalam Buku Komik berisikan 32 halaman, biasanya pada umumnya ada juga yang 48 halaman dan 64 halaman, dimana didalamnya berisikan isi cerita, iklan, dan lain-lain. Buku Komik seperti ini bisa kamu dapatkan di toko-toko buku atau toko-toko komik maupun lapaklapak. Buku Komik (Comic Book) itu sendiri terbagi lagi menjadi: Komik Kertas Tipis (Trade Paperback)
17
Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu lebar dan besar. Walau berkesan tipis namum bisa juga dikemas dengan menggunakan kertas yang baik Atau bagus sehingga penampilan/penyajian buku ini terlihat menarik. Apalagi dengan gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat digemari. Contoh: - Gundala, Godam, Si Buta Dari Gua Hantu, Lamaut - Kapten Bandung, Caroq, Gina - Gunturgen, Blacan, Zantoro - Komik-komiknya Marvel dan DC Comics (luar negeri) Komik Majalah (Comic Magazine) Buku komik berukuran seperti majalah (ukuran besar), biasanya menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras untuk sampulnya. Dengan ukuran yang besar tersebut tentunya dengan misalkan 64 halaman bisa menampung banyak gambar dan isi cerita. Contoh: - Tintin (luar negeri) - Lucky Luke (luar negeri) - Asterik/Obelik (luar negeri) Komik Novel Grapis (Graphic Novel) Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi serta membutuhkan tingkat berpikir yang lebih dewasa untuk pembacanya. Isi buku bisa lebih dari 100 halaman. Bisa juga dalam bentuk seri atau cerita putus. Komik Tahunan (Comic Annual) Bila pembuat komik sudah dalam skup penerbit yang serius, si penerbit akan secara teratur/berskala (misalkan setiap tahunatau setiap beberapa bulan sekali) akan menerbitkan buku-buku komik baik itu cerita putus maupun serial. Contoh: Dalam negeri:
18
M&C Gramedia, PMK, Mizan, Terant, BumiLangit, Jagoan Comic, dsb. Luar negeri: Marvel Comics, DC Comics, etc. Album Komik (Comic Album) Para penggemar bacaan komik baik itu komik karikatur maupun komik strip dapat mengkoleksi (hasil guntingan dari berbagai sumber media bacaan), dimana hasil koleksiannya dikumpulkan dan disusun rapih (pengkripingan) menjadi sebuah budelan/album bacaan. Komik Online (Webcomic) Selain media cetak seperti surat kabar, majalah, tabloid dan buletin, media Internet juga dapat dijadikan sarana dalam mempublikasikan komik-komik. Dengan menyediakan situs web maka para pengunjung/pembaca dapat menyimak komik. Dengan menggunakan media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih luas (diseluruh dunia yang memiliki koneksi internet dapat mengaksesnya) dari pada media cetak. Komik Online bisa dijadikan langkah awal untuk mempublikasikan komik-komik dengan biaya yang relatif lebih murah dibanding media cetak. Contoh: - www.gibug.com - www.kaptenbandung.com Buku Instruksi dalam format Komik (Instructional Comics) Tidak sedikit sebuah panduan atau instruksi sesuatu dikemas dalam format Komik, bisa dalam bentuk Buku Komik, Poster Komik, atau tampilan lainnya. Pengguna/Pembaca akan lebih mudah cepat mengerti bila melihat alunan gambar dari pada harus membaca prosedur-prosedur dalam bentuk tulisan. Selain itu dapat menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Rangkaian Ilustrasi (Storyboard)
19
Biasanya didalam dunia perfilman maupun periklanan, sebelum melangkah dalam pembuatan film/iklan akan lebih mudah berkerjanya bila dibuatkan Rangkaian Ilustrasinya terlebih dahulu, biasanya Rangkaian Ilustrasi ini dibuat dalam bentuk gambar, dan sudah tentu rangkaian ilustrasi gambar tersebut disusun menjadi sebuah rangkaian yang bisa disebut komik. Namun tidak usah jauh-jauh kedalam dunia perfileman/iklan, sebelum para komikus membuat komik sudah pasti terlebih dahulu membuat sebuah Rangkaian Ilustrasi (Storyboard) nya, setelah itu baru diproses penggambaran, penintaan, pewarnaan dan penataan tampilan (layout).
Komik Ringan (Comic Simple) Biasanya jenis komik ini terbuat dari hasil cetakan kopian dan steples (buatan tangan). Hal ini dimana pemilik dan pembuat komik dengan biaya yang rendah turut dapat menciptakan komik-komik dan berkarya, cara ini digunakan sebagai alternatif cara untuk turut berkarya kecil-kecilan, bisa dijadikan langkah awal bagi para komikus. Contoh: - Kakek Bejo (pragatcomic.com) Perencanaan dalam pikiran (Planning On Mind) Cukup sering bila kita ingin melakukan sesuatu, terlebih dahulu kita membayangkan apa-apa saja yang akan kita lakukan nantinya (persiapan). Dengan bayangan-bayangan dalam pikiran tersebut sebena rnya sudah menjadi rangkaian gambar-gambar yang mana bisa juga disebut juga sebagai Komik, hanya saja gambar-gambar tersebut tidak tertuang dalam coretan diatas kertas melainkan tergambar didalam pikiran kita.
7.
Warna Warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulkan dari suatu objek ke mata
manusia. Hal ini menyebabkan kerucut-kerucut mata pada retina bereaksi, yang 20
memungkinkan timbulnya gejala pada objek-objek yang dilihat sehingga dapat mengubah persepsi manusia. Warna mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Untuk identifikasi 2. Untuk menarik perhatian 3. Untuk menarik pengaruh psikologi 4. Untuk menghias produk 5. Menciptakan suatu citra 6. Untuk memastikan keterbacaan maksimum 7. Untuk memproteksi dari cahaya
Gambar 3.1. Lingkaran warna
(Sumber: http://www.interiordesign2015.com/decor-ideas/how-to-choose-the-appropriate-colourpalette-for-your-house/)
Pada tahap psikologi nilai asosiasi dengan beberapa warna dapat menyebabkan dampak yang besar dalam pandangan dan perasaan pada sebuah objek. Arti dan simbolis warna dibedakan oleh kebudayaan, tetapi nilai berkut sering diasosiasikan dengan warna yang spesifik : 3
3
http://putrilupita.blogspot.com/2011/10/sejarah-teori-dan-fungsi-warna.html, (akses 18 November 2013)
21
warna
Arti warna Melambangkan kesan energi, kekuatan, hasrat, erotisme, keberanian, agresi, nafsu, kehangatan, simbol dari api, pencapaian tujuan, darah, resiko, ketenaran, cinta, perjuangan, perhatian, perang, bahaya, kecepatan,
panas,
kekerasan.
Warna
ini
dapat
menyampaikan
kecenderungan untuk menampilkan gambar dan teks secara lebih besar dan dekat. warna merah dapat mengganggu apabila digunakan pada ukuran yang besar. Memberikan kesan komunikasi, peruntungan yang baik, kebijakan, perlindungan, inspirasi spiritual/kepercayaan, konservatif, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan, tenang, kelembutan, dinamis, air, laut, kreativitas, cinta, kedamaian, kepercayaan, loyalitas, kepandaian, panutan, kekuatan dari adlam, kesedihan, kestabilan, kepercayaan diri, kesadaran, pesan, ide, berbagi, idealisme, persahabatan dan harmoni, kasih sayang. warna ini memberi kesan tenang dan menekankan keinginan. Biru tidak meminta mata untuk memperhatikan. Menunjukkan warna bumi, penyembuhan fisik, kelimpahan, keajaiban, tanaman
dan
pohon,
alami,
sehat,
keberuntungan,
kesuburan,
pertumbuhan, muda, kesuksesan materi, pembaharuan, daya tahan, keseimbangan, ketergantungan dan persahabatan. Dapat digunakan untuk relaksasi, menetralisir mata, memenangkan pikiran, merangsang kreatifitas. Arti positif: uang, pertumbuhan, kesuburan, kesegaran, healing, sedangkan arti negatif: iri hati, kecemburuan, kesalahan, kekacauan Merujuk pada matahari, ingatan, imajinasi logis, energi sosial, kerjasama, kebahagiaan, kegembiraan, kehangatan, loyalitas, tekanan mental, persepsi, pemahaman, kebijaksanaan, penghianatan, kecemburuan, penipuan, kelemahan, penakut, aksi, idealisme, optimisme, imajinasi, harapan, musim panas, filosofi, ketidak pastian, resah dan curiga. Warna Kuning merangsang aktivitas mental dan menarik perhatian, Sangat efektif digunakan pada blogsite yang menekankan pada perasaan bahagia dan kekanakan. Arti positif: terang/cerdas, energi, matahari, kreativitas, akal, bahagia, sedangkan arti negatif: penakut. 22
Melambangkan
perlindungan,
pengusiran,
sesuatu
yang
negatif,
mengikat, kekuatan, formalitas, misteri, kekayaan, ketakutan, kejahatan, ketidak bahagiaan, perasaan yang dalam, kesedihan, kemarahan, sesuatu yang melanggar , harga diri, anti kemapanan, seksualitas, kecanggihan, kematian. Menunjukkan
kedamaian,
permohonan
maaf,
pencapaian
diri,
spiritualitas, kedewaan, keperawanan atau kesucian, kesederhanaan, kesempurnaan, kebersihan, cahaya, tak bersalah, keamanan, persatuan. Warna putih sangat bagus untuk menampilkan atau menekankan warna lain serta memberi kesan kesederhanaan dan kebersihan. Arti positifnya antara lain: kebaikan, keadaan tak bersalah, kemurnian, segar, gampang, bersih Menunjukkan
pengaruh,
pandangan
ketiga,
kekuatan
spiritual,
pengetahuan yang tersembunyi, aspirasi yang tinggi, transformasi, kebangsawanan,
upacara,
misteri,
pencerahan,
telepati,
empati,
arogan/keangkuhan, intuisi, kepercayaan yang dalam, ambisi, magic atau keajaiban, harga diri. Menunjukkan
kehangatan,
energy,
keseimbangan,
kehangatan,
antusiasme, persahabatan, pencapaian bisnis, karier, kesuksesan, kesehatan pikiran, keadilan, daya tahan, kegembiraan, gerak cepat, sesuatu yang tumbuh, ketertarikan, independensi. Pada blog dapat meningkatkan aktifitas mental. Disamping itu warna Orange memberi kesan yang kuat pada elemen yang dianggap penting.. Menunjukkan
persahabatan,
kejadian
yang
khusus,
tanah/bumi,
pemikiran yang materialis, reliabilitas, kedamaian, produktivitas, praktis, kerja keras, kepercayaan, daya tahan, kesenangan. Warna coklat sangat tidak menarik apabila digunakan tanpa tambahan gambar dan ornamen tertentu. Coklat harus didukung ornament lain agar menarik. Arti positif: ramah, bumi, keluar rumah, umur panjang, konservatif, sedangkan arti negatif: dogmatis, konservatif. Mencerminkan keamanan, kepandaian, tenang dan serius, kesederhanaan, kedewasaaan, konservatif, praktis, kesedihan, bosan, profesional, kualitas, diam, tenang, masa depan (millennium). Arti positif: keamanan, 23
keandalan, kecerdasan/inteligen (intelek), padat, konservatif. Arti negatif: muram, sedih, konservatif Tabel 3.2. Arti warna
Sumber: http://putrilupita.blogspot.com/2011/10/sejarah-teori-dan-fungsi-warna.html)
8.
Tipografi 4
Tipografi adalah seni memilih jenis huruf, dari ratusan jumlah rancangan
desain jenis huruf yang tersedia, menggabungkan dengan jenis huruf yang berbeda, menggabungkan sejumlah kata yang sesuai dengan ruang yang tersedia dan menandai naskah untuk proses typesetting, menggunakan ketebalan dan ukuran huruf yang berbeda. Tipografi yang baik mengarah pada keterbacaan dan kemenarikan dan desain huruf tertentu yang dapat menciptakan gaya dan karakter atau menjadi karakteristik subjek yang diiklankan. Perkembangan tipografi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pililhan yang ratusan jumlahnya. Berikut ini beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan James craig, antara lain sebagai berikut: :
Gambar 3.2. Macam – macam typografi Sumber : www.satria.multimedia.com
4
http://id.wikipedia.org/wiki/Tipografi
24
1. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip atau kaki yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai, dan feminin. 2. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki atau sirip yang berbentuk persegi papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. 3. Sans Serif Pengertian sans serif adalah tanda sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern kontemporer dan efisie 4. Script Huruf script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkan adalah sifat pribadi dan akrab. 5. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornament atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
9.
Panel Salah satu faktor yang paling penting dalam menciptakan manga adalah
penggunaan panel . Panel memungkinkan Anda untuk mengontrol apa yang pembaca lihat dan membantu menekankan suasana hati seperti ruang tak berujung dengan non -frame ( yaitu panel borderless ) atau perubahan kecepatan seperti kilas balik .Panel
25
dalam komik sebenarnya digunakan untuk menyampaikan mood cerita. selain susunan, garis-garis pembentuk panel juga sebenarnya sangat beragam dan bisa berbeda jika ingin suasana yang disampaikan berbeda. Dibanding aturan yang berdasarkan golden section, mungkin peletakan dan bentuk panel dalam komik lebih erat kaitannya dengan cerita dan mood yang sedang disampaikan oleh pembuat komik. Mungkin itulah salah satu alasan perbedaan panel pada komik shoujo dan shonen. Bahasan terkait dengan panel-panel yang terdapat di komik ini merupakan bahasan yang menarik, di mana komik yang ditujukan untuk laki-laki lebih memiliki garis yang tegas dan bentuk panel yang jelas apabila dibandingkan dengan komik untuk perempuan yang memiliki bentuk lebih fleksibel dan beragam. Selain itu, komik shoujo juga lebih menunjukkan emosi yang lebih terasa dibandingkan dengan komik shounen. Merupakan bahasan yang menarik, di mana gender mampu mempengaruhi tampilan visual dalam komik Jepang. Selain dari panel-panel, perbedaan antara komik shoujo dan shounen juga tampak dari garis-garis elemen pembentuk gambar di dalam komik, di mana pada komik shoujo terdapat garis-garis dengan ketebalan yang lebih tipis dibandingkan di komik shounen. Elemen lain di dalam komik yang juga mampu membedakan komik shounen dan shoujo adalah unsur dekoratif yang terdapat di dalam panel, di mana pada komik shoujo terdapat lebih banyak unsur yang bersifat dekoratif seperti bunga-bunga dan bubbles apabila dibandingkan dengan komik shounen. Panel –panel dalam komik yang berfungsi sebagai pemisah antara adegan yang satu dengan yang lainnya merupakan salah satu bentuk komposisi dalam komik Selainitu ada juga unsur rupa lain seperti garis, cerita, lambang bunyi dan sebagainya. Menurut Tatsu Maki (2001), terdapat beberapa ketentuan yang paling mendasar dalam menyusun media-media tersebut dalam sebuah komik, yaitu: a. Panel-panel dalam sebuah halaman komik harus harus disusun sesuai dengan pemikiran dan arah baca dari pembaca komik. Dalam hal ini, di Indonesia berlaku sistem membaca dari arah kiri ke kanan, dan dari arah atas ke bawah. Dengan pemikiran seperti ini, ilustrasi dan teks juga harus disusun sedemikian rupa di dalam pembuatan panel agar arah gambar menjadi bisa lebih terlihat
26
lebih jelas oleh pembaca. b.Garis pinggir atau outline dalam setiap panel haruslah sedikit lebih tebal dari garis ilustrasi dan teks. Hal tersebut untuk membuat panel-panel komik terlihat lebih rapih sehingga mempermudah pembaca dalam mengikuti kisah yang akan disampaikan
c. Jarak antara sisi atas dengan sisi bawah panel sebaiknya dibuat lebih lebar dibandingkan sisi kiri dan kanan panel. Hal tersebut untuk menuntun arah baca dari kiri dan kanan terlebih dahulu sebelum berlanjut dari atas ke bawah. 5
Gambar 3.3 Contoh panel komik Sumber : mangacan.blogspot.com – 09012014
10. Pembuatan Background 5
By rio - http://www.mangatutorials.com/tut/paneling.php 06122013 - panel
27
Didalam sebuah komik pasti terdapat sebuah background. Backgound sendiri merupakan salah satu elemen penting di dalam sebuah komik.sesuai dengan namanya background berarti member latar belakang pada sebuah gambar .Dengan adanya Background sebuah gambar bisa menjadi lebih hidup,karena background juga merupakan salah satu factor pendukung yang penting untuk membentu peranan sebah karakter. Kemampuan gambar klasik seperti anatomi dan perspektif bisa membantu anda menggambarkan bentuk-bentuk di dunia nyata secara meyakinkan namun dalam komik,semua karakter dan obyek lebih dari sekedar gambar yang indah.Cara anda menggambarkan suasana atau tampilan wajah kerakter itu bisa memberikan banyak informasi tentang emosi dan tingkah laku mereka.Rincian kecil dalam karya dapat berarti penting dalam pengembangan cerita.Citra abstrak,ekspresions atau simbolik bisa memperkuat intensitas emosi.Pilihan stilasi ekstrim dapat menekankan suasana hati pada setiap momen dalam cerita,ujian paling penting adalah sebaik apa anda mengambarkan kejelasan sesuai tujuan dasar setiap panel. 11. . Garis Garis tercipta dari adanya perbedaan warna, cahaya atau perbedaan jarak. Tetapi dalam desain grafis, garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang. Garis di software grafis komputer sering disebut Outline (Coreldraw) , Contour atau Stroke (Adobe Photoshop). Setiap jenis garis memiliki karakter dan suasana yang berbeda. Setiap garis menimbulkan kesan psikologis dan persepsi tersendiri. Misalnya garis yang membentuk ‘S’, sering dirasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Bandingkan dengan garis yang membentuk ‘Z’, terkesan tegas dan kaku. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita menyamakan dengan bentuk lengkung seperti bentuk tubuh atau ombak di laut. Garis secara orientasi, terdiri dari: 1) Garis Lurus Horisontal , memberi kesan sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak. 2) Garis Lurus Vertikal , memberi kesan stabilitas, kekuatan atau kemegahan. 3) Garis Lurus Miring Diagonal, memberi kesan tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika
28
4) Garis melengkung (Kurva) memberi kesan keanggunan, halus. 6 12. Bentuk Bentuk disebut juga shape,dihasilkan dari garis-garis yang tersusun sedemikian rupa.Bentuk ada yang berbentuk 2 dimensi (dwimatra) dan 3 dimensi (trimatra).Setiap bentuk mempunyai artian tersendiri,tergantung budaya,geografis dan lain-lain. 1) Bentuk dasar 2 dimensi dan variasinya Pada dasarnya,bentuk dimulai dari segi 3 sampai segi tidak terhingga/lingkaran. Dari bentuk dasar tersebut bisa dibuat pengembangan/kombinasi dan variasi lebih banyak lagi. 2) Bentuk dasar 3 dimensi dan variasinya Untuk mendapatkan macam-macam bentuk 3 dimensi yang lebih lengkap dapat menggunakan bantuk-bentuk dasar (primitive) di 3D Studio Max 7 . 13. Ilustrasi/Gambar/Image Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodenya : Manual/Hand Drawing/Gambar tangan.Dengan menggunakan alat seperti pensi airbush,kuas,cat,spidol dan lain-lain. Cocok untuk pembuatan konsep,skestsa ide,karikatur,komik,lukisan dan lain-lain.Untuk memindahkan ke dalam format digital perlu alat seperti Scanner atau Foto Digital.Computerized.Menggunakan komputer, anda dapat membuat gambar secara vector (coreldraw) atau bitmap (Adobe Photshop). Format Vector yang terdiri dari dari koordinat-koordinat, cocok untuk pembuatan logo dan gambar line-art.Format Bitmap terdiri dari pixelpixel,cocok untuk foto 8 14. Layout Menurut buku periklanan, cetakan ketiga Karya Jefkins Frank (1997 : 248 ). Layout adalah usaha untuk menyusun, menata unsur-unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Jika data/unsur grafis dan warna yang akan dipakai telah dipastikan sebelumnya maka selanjutnya kita dapat melakukan proses tata letak/layout, namun pekerjaan layout ini memiliki pertimbangan bagi pengembangan tata letak adalah : Buku Graphic desain, penerbit Informatika 2010 Buku Graphic desain, penerbit Informatika 2010 8 Buku Graphic desain, penerbit Informatika 2010 6 7
29
a. Keseimbangan (balance) Penataan unsur-unsur untuk mencapai suatu kesan yang menyenangkan untuk dilihat. b. Lawanan (contrast) Penggunaan ukuran, kepekatan dan warna yang sangat berbeda-beda dalam rangka menarik perhatian. c. Perbandingan (proportion) Pertalian diantara obyek dan latar belakang keduanya tampak saling berinteraksi. d. Alunan pirsa (gaze-motion) Penataan judul, illustrasi, naskah dan tanda-tanda identifikasi yang sedemikian rupa dalam rangka pengurutan yang paling egois. Kesatuan (unity)
e.
Berbagai unsur iklan cetak di satukan dalam tata letak (layout). 9 15. media massa Definisi komunikasi massa ,dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan,ide,atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku pesan
16. Kertas Kertas merupakan suatu media yang digunakan untuk menulis dan mencetak suatu image atau karya .Memahami Jenis & Type Kertas Cetak Pada dunia Percetakan jenis dan type kertas sangatlah banyak dan hampir dari setiap jenisnnya sangat sulit untuk dibedakan, apalagi bagi mereka (Klien) yang mintanya terima sudah serba beres.Istilah kertas dalam dunia percetakan (Printing) yang sering digunakan. 1.
Uncoated Paper Kertas yang termasuk uncoated diantaranya : Kertas HVS, HVO, Kertas
koran, dll. Uncoated mempunyai sifat dengan daya penyerapan yang besar, akan terlihat pada permukaan yang sedikit kasar, mudah terkelupas atau terjadi picking (tercabut), PH rendah sehingga lambat kering, dan karena permukaannya 9
periklanan, cetakan ketiga Karya Jefkins Frank (1997 : 248
9
30
bergelombang (tidak rata) maka hasil cetak tidak menimbulkan gloss.
2.
Coated paper Jenis kertas yang termasuk coated antara lain : Art paper, coated paper,mat coated,
cast coated, art karton, coated karton.Sifat-sifat dari Coated Paper ini berbanding terbalik dengan Uncoated paper. Penggunaan bahan Coated paper ini biasa dipakai pada cekan untuk jenis Brosur, Flyer dsb. Jenis bahan ini paling sering di kombinasikan denganfinishing cetak “Ultra Vernish (UV) / Super Glossy”. 3.
Non Absorption Paper yang termasuk non absorbtion antara lain : Vynil stiker, Yupo, Typex, Gold Foil,
Alumunium Foil, art synthetic paper, dll.
Karena jenis ini tidak mempunyai daya serap, maka pengeringan terjadi secara oksidasi penuh. Biasanya timbul masalah set off atau lambat kering. Sehingga perlu penanganan khusus seperti : Tidak menumpuk hasil cetakan terlalu tinggi, PH air pembasah tidak terlalu asam (karena akan menghambat oksidasi) memakai air pembasah seminim mungkin hati-hati karena tinta mempunyai pengeringan lebih cepat dari pada tinta biasa, tidak sampai lapisan tinta mongering. Berbagai jenis kertas dapat dijumpai di sekitar kita.Baik itu dalam bentuk buku,majalah,koran bahkan pembungkus makanan ada yang terbuat dari kertas.Dari berbagai macam kertas tersebut,tahukah kamu kalau kertas-kertas itu ada namanya tersendiri. Berikut ini adalah nama-nama kertas yang biasa digunakan untuk print di digital printing dan aplikasinya :
a. HVS Kertas warna putih biasannya digunakan untuk fotocopy atau print.Dengan ukuran A4-A0 ada pula yang F4 danQ4.
b. HPL Kertas warna-warni (merah,kuning,hijau,biru) sejenis HVS tapi tersedia hanya ukuran F4.Digunakan untuk pembatas buku skripsi. Bisa juga untuk brosur print BW
31
(blackwhite). c. Art Paper Kertas warna putih yang lentur dan tipis serta agak mengkilap,digunakan untuk cetak brosur,isi majalah,leaflet,annual report,kalender dan pelapis hardcover. d.
Matte Paper Hampir sama dengan art paper cuma yang ini tidak mengkilap.Kalau bikin pin biasanya pakai kertas yang ini.
e. Art Carton Lebih
tebal
dari
art
paper
dan
matte
paper.Aplikasinya
untuk
kartu
nama,poster,foto,undangan,isi buku, kalender meja, cover majalah (soft cover).
f. Concorde Dengan warna putih atau krem kertas yang bertekstur ini ada yang tipis dan tebal.Untuk print kop surat dan sertifikat.
g. Blues White Bisa disebut BW, putih dan tebal karakter kertas ini.Bisa untuk print kartu nama dan sertifikat.
Coronado Mirip dengan BW cuma teksturnya yang lembut yang membedakan kertas ini. h. Fancy Tekstur yang jelas dan bisa dibilang agak kasar adalah ciri kertas yang satu ini. Kartu nama, kartu ucapan, undangan bisa dibuat dengan kertas yang satu ini.
i.
Kalkir Kertas transparan untuk print gambar kerja atau gambar sablon.Tersedia ukuran A0, A1, A2.
j.
Sticker Kertas sticker untuk print sticker.
k. Samson
32
Adalah kertas daur ulang dengan warna coklat.Digunakan untuk cetak paper bag atau packaging, kertas ini biasa disebut juga kraft linear.
l. .Linen Kertas dengan banyak pilihan warna (lebih dari 10 warna) bertekstur dan tebal,kertas ini cocok buat cover buku. Ada jenis yang hampir sama dengan kertas linen ini yaitu kertas buffalo 17. Penjilidan Penjilidan atau yang biasa disebut dengan binding terbagi menjadi 2 bagian, yaitu : Penjilidan Soft Cover Yang dimaksud dengan Penjilidan Soft Cover adalah Jilid buku atau dokumen yang sampul atau covernya tipis. Jilid Soft Cover ni masih dibagi lagi dengan berbagai tipe, yaitu diantaranya adalah : 1.. Jilid Soft Cover Mica Plastik. Yaitu jilid dimana di depan cover hanya memakai cover dan dibelakangnya memaka
plastik atau
mica
tanpa
cover/sampul.
2. Jilid Soft Cover Plakban Yaitu jilid dimana jilidannya memakai plakban (bisa dengan plastik). 3. Jilid Soft Cover Balut Biasa (Langsung) Yaitu dimana hasil jilidannya seperti sebuah buku (tidak pakai lakban). 4. Jilid Soft Cover Balut Laminating Yaitu dimana hasil jilidannya seperti jilid soft cover balut biasa tetapi cover atau sampulnya di laminating, jadi seperi di-press. 5. Jilid Soft Cover Spiral Jilid Soft cover Spiral terbagi jadi 2 jenis, yaitu : •
Spiral Plastik
•
Spiral kawat 6. Jilid Lem Panas Dalam jilid lem panas ini bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, mulai dari skripsi, buku, katalog, majalah, foto, buku serial, komik, dokumentasi, clipping, dan lain-lain. Biasanya mesin ini dijual lengkap dengan sparepart lem panas sebagai penunjang hasil lem yang maksimal agar buku dapat
33
dijilid secara maksimal dan awet.
18. Psikologi anak a. Peride realism kritis usia 10-12 tahun: Pengamatannya bersifat realistis dan kritis.Anak
sudah
bisa
mengadakan
sintense
logis,karena
munculnya
pengertian,insight/wawasan dan akal yang sudah mencapai taraf pematangan.Anak kini sudah bisa menghubungkan bagian-bagian menjad satu kesatuan atau menjadi suatu struktur b. Ingatan anak pada usia 8-12 tahun mencapai intensitas paling besar dan paling kuat . Daya menghafal dan daya memorisasi (dengan sengaja memasukan dan melekatkan pengetahuan dalam ingatan) adalah paling kuat .dan anak ammpu memuat jumlah ingatan materi paling banyak. c. Anak sekolah dasar mulai memandang semua peristiwa dengan obyektif.Semua kejadian ingin diselidiki dengan tekun dan penuh minat 10 d. Usia 11-12 tahun menurut buku “Profil Perkembangan Anak” pada tahap ini keterampilan motoric kasr telah sempurna, perkembangan motorik : •
Senang berpatisipasi dalam suatu kegiatan
•
Berkonsentrasi
dalam
melakukan
usaha
untuk
meningkatkan
kemampuan motoric melalui berbagai aktivitas, seperti : melakukan pekerjaan tangan dengan menghasilkan karya seni dan melakukan prakarya Perkembangan perseptual-kognitif : •
Mulai berpikir dengan cara lebih abstrak; kemampuan memori yang lebih panjang memampukan anak untuk dapat mengingat kembali hal yang sudah lama terjadi dengan lebih baik; sekarang mampu mengingat informasi yang disimpan.
•
Menerima pemikiran bahwa masalah bisa diselesaikan dengan lebih dari satu solusi.
10
Buku psikologi anak- DR. Kartini Kartono
34
Menyuai tantangan, pemecahan masalah, penelitian, mencari informasi di ensiklopedia, internet dan kamus
C. Objek Referensi dan Inspirasi Sebagai bahan referensi karya,penulis meggunakan beberapa buku sebagai referensi antara lain : 1. Buku komik Banjir BNPB Sebuah buku yang diterbitkan BNPB pada edisi 2012 yang di peroleh pada saat berkunjung ke kantor pusat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Buku ini berisi tentang informasi mengenai bencana banjir yang bisa di akibatkan karena kelalaian manusia juga dalam menjaga lingkungan
Gambar 3.4 komik waspada banjir Sumber : BNPB
2. Komik Banjir buatan IDEP
35
Lalu berikutnya adalah buku tentang banjir yang di terbitkan oleh yayasan IDEP buku ini menggunakan warna hitam putih untuk isi ,mereka hanya menggunakan warna pada bagian cover saja ,buku seperti ini juga kurang menarik untuk anakanak
Gambar 3.5 Komk banjir Simber : IPED
36