BAB III DATA PERANCANGAN
3.1
Tabel Data Perancangan
Table 3.1 Tabel data perancangan Sumber: dokumen pribadi
9 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.1 Pengertian Cetak Sablon Cetak sablon merupakan proses stensil untuk memindahkan suatu citra ke atas berbagai jenis media atau bahan cetak seperti : kertas, kayu, metal, kaca, kain, plastic, kulit, dan lain-lain. Wujud yang paling sederhana dari stensil terbuat dari bahan kertas atau logam yang dilubangi
untuk
mereproduksi
atau
menghasilkan
kembali
gambar
maupun hasil dari suatu rancangan desain. Stensil tersebut selanjutnya merupakan gambaran negative dari gambar asli atau original dimana detail-detail gambar yang direproduksi memiliki tingkat keterbaasan terutama bila mereproduksi detail-detail yang halus. Pada teknik cetak sablon acuan yang berupa stensil dapat juga melalui tahapan fotografi, yang pada umumnya dikenal dengan istilah film hand cut. Film fotografi dan emulsi stensil direkatkan ke atas alat penyaring (screen) yang dibentangkan pada sebuah bingkai yang terbuat dari bahan kayu maupun logam yang berfungsi sebagai pemegang bagian dari suatu desain, dan harus
mampu
menahan
bagian
yang
digunakan
selama
proses
penyablonan berlangsung. Adakalanya para perancang grafis melakukan tahapan desain secara langsung pada permukaan alat penyaring dengan bahan yang disebut “tusche” dan kemudian menutup keseluruhan sablonan dengan lem. Tusche selanjutnya dicuci dengan bahan pelarut agar diperoleh bagian yang dapat mengalirkan tinta pada permukaan alat penyaring. Pada awal abad ke 20 proses pelaksanaan cetak sablon mulai menggunakan kain atau screen yang terbuat dari bahan sutera yang semula dipergunakan untuk menyaring tepung. Dari sinilah maka istilah cetak
sablon
dikenal
dengan
sebutan
“silk screen
painting”
yang
digunakan pada tahapan proses cetak. Karena sutera haganya cukup mahal, serta memiliki kekuatan yang kurang baik, serta secara dimensional kurang stabil, maka kemudian dengan bahan yang terbuat dari nilon dan selanjutnya dengan polyester. Sedangkan untuk keperluan cetak, alat-alat atau benda-benda elektronik dipergunakan steel/logam.
kain
(screen)
Serat kain dibuat
yang atau
terbuat
dari
bahan
stainless
dirajut menurut standar
dan
diproduksi dengan berbagai ukuran tergantung dari tingkat ketebalan 10 http://digilib.mercubuana.ac.id/
serat benang yang akan meghasilkan tingkat kerapatan anyaman. Kain saring atau monil pada proses cetak sablon “kain” atau screen mempunyai peranan yang amat penting, bahkan dapat dikatakan sebagai factor penentu tingkat kualitas dari proses cetak yang dihasilkan. Kain sablon dpergunakan sebagai sarana untuk memegang gambar yang terdapat pada permukaan kain (screen). Dewasa ini kain atau screen lebih banyak terbuat dari serat sintetis jenis tunggal (mono filamen) Berbagai jenis serat kain yag dapat dipergunakan untuk proses cetak sablon diantaranya adalah :
1. Nilon 2. Polyester 3.1.2 Ketebalan Kain atau Screen Serat kain yang terbuat dari nilon atau polyester tersedia dalam beberapa derajat ketebalan yakni : tipe Small (S), tipe Medium (M), tipe Thick (T), dan Heavy Duty (HD). Serat benang dengan tipe S serat benangnya tipis, cocok untuk pekerjaan nada lengkap (halftone), dan gambar seni (artis atau seni). Serat benang dengan tipe M serat benang yang memiliki ukuran medium, cocok untuk pekerjaan nada lengkap yang kasar. Serat benang dengan tipe T serat benangnya tebal, cocok untuk segala jenis pekerjaan pada teknik cetak sablon. Sedangkan serat benang dengan tipe HD, serat benang dengan ekstra tebal cocok untuk pekerjaan yang dilakukan secara masinal (cetak menggunakan mesin), cetak blok dan jenis-jenis pekerjaan kasar. Warna kain screen pada umumnya berwarna putih.Tapi seringkali kain berwarna putih pada waktu dilakukan penyinaran akan menimbulkan gejala pemantulan kembali yang dapat mengakibakan
terjadinya
kekurangan
penyinaran.
Untuk
mengatasi
masalah tersebut pada umumnya kain dibuat berwarna kuning, jingga dan merah. Sehingga kain berwarna digunakan untuk menghindari terjadinya pemantulan kembali cahaya pada waktu penyinaran stensil foto system direct (langsung), system direct atau indirect (langsung atau tidak langsung), maupun system capillary (kafilek).
11 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Persyaratan kain untuk memperoleh tingkat resolusi gambar yang terbentuk pada kain (screen) serta peningkatan definisi hasil cetak sablon, maka
diperlukan
persyaratan
khusus
untuk
jenis-jenis
kain
yang
digunakan. Adapun peryaratan-persyaratanya adalah sebagai berikut : 1. Daya lentur atau fleksibilitas. Karena pada saat dilakukan perentangan pada bingkai cetak kain harus ditarik untuk mendapatkan tingkat keregangan pada permukaan bingkai serta pada waktu dilakukan proses pencetakan screen tidak boleh menyentuh bahan cetak, dengan jarak kira-kira 3-5 milimeter, maka kain haruslah lentur. 2. Pori-pori tidak berubah atau bergeser. Tujuan utama dari tidak bergesernya pori-pori kain adalah untuk pengendalian penyaluran tinta cetak. 3. Tahan terhadap bahan kimia. Selama kain digunakan pada tahapan pencetakan kain selalu berhubungan dengan bahan kimia seperti stensil foto, tinta cetak, dan bahan pencuci atau pembersih, maka kain harus dapat tetap bertahan atau tidak mudah rusak. 4. Mudah dibersihkan. Diharapkan agar kain dapat dipergunakan secara berulang-ulang maka kain harus mudah dibersihkan. 5. Tahan terhadap gesekan. Pada saat digunakan screen akan selalu bersentuhan dengan rakel yang memiliki variasi derajat kekerasannya. Dengan demikian gesekan dari rakel tidak dengan mudah mengikis serat
kain
yang
berdampak
pada
pengalihan
tinta
cetak
dan
mengakibatkan kain mudah rusak. 6. Memiliki keporian yang bervariasi. Denga adanya variasi pori-pori screen, maka berbagai bentuk bahan serta berbagai macam bentuk gambar dapat dicetak dengan cetak sablon. 7. Variasi dari tingkat kerapatan screen. Sangat berpengaruh pada tahapan pengalihan tinta cetak. Dengan banyaknya variasi yang disediakan untuk jenis-jenis kain diharapkan agar lapisan film tinta dapat dengan mudah dialihkan ke atas bahan cetak (media cetak) yang dipergunakan.
12 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.3 Pedoman Penggunaan Kain Penggunaan kain sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan cetak serta proses pengalihan tinta ke atas bahan cetak. Berikut ini ada beberapa pedoman yang dapat dipergunakan pada teknik cetak yang ditentukan berdasarkan nomor-nomor yang ada pada screen, diantaranya : 55T : Dipergunakan untuk pencetakan di atas handuk dan karung 62T : Pencetakan dengan floating pasta atau cetak timbul di atas bahan tekstil khususnya kaos 77T : Untuk pencetakan di atas bahan tekstil seperti kaos, handuk 90T : Pencetakan di atas kain, bagde, dan pencetakan motif halus atau gambar seni dengan pasta timbul di atas kaos 120T : Pencetakan menggunakan tinta brons emas di atas bahan karton, seng, kayu, kulit, imitasi dan kertas 150T : Pencetakan kertas dengan motif blok, imitasi, mika dan stiker 165T : Untuk mencetak di atas bahan kertas dan plastik 180S : Untuk cetak plastik dan kertas halus 200S : Dipergunakan untuk proses pencetakan model nada lengkap atau halftone Penggunaan nomor screen harus diseimbangkan dengan penggunaan bahan cetak, tinta cetak, kehalusan pori-pori screen, serta jalinan benang percentimeter semakin besar nomor screen maka akan semakin kecil poripori yang ada pada screen dan semakin tipis film tinta yang dialihkan ke atas bahan cetak. Dan sebaliknya, bila semakin kecil nomor screen maka akan semakin besar pori-pori screen serta semakin tebal lapisan film tinta yang dialihkan.
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.4 Peralatan Sablon 1. Film Sablon Bisa dikatakan model gambar atau desain atau tulisan yang akan dituangkan dalam obyek sablon (kaos, kertas, plastik, karton). Film ini dibuat melalui desain komputer yang di print menggunakan tinta laser (memakai tinta printer biasa juga bisa saja, tapi hasilnya kurang bagus atau tajam). Desain sablon kebanyakan dibuat menggunakan corel ataupun Adobe. 2. Screen Media yang dipakai untuk mengantarkan tinta sablon ke objek sablon. Bentuknya balok yang disusun persegi empat kemudian dipasang kain khusus.
Ukurannya
bermacam-macam,
misalnya
ada
screen
yang
berukuran 30x40cm, 20x30cm, sampai ada screen berukuran "raksasa" yang biasa dipakai untuk membuat spanduk.
Gambar 3.1 : screen Foto: masmoit 2014
3. Rakel Alat ini berguna untuk mengkuaskan tinta sablon yang ada di screen supaya tercipta gambar di objek sablon. Bahannya dari karet yang diberi pegangan kayu memanjang.
14 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.2 : jenis rakel Sumber: dokumen pribadi
Rakel Bulat Jenis rakel bulat mampu menyapu tinta dalam jumlah yang cukup
banyak dan tebal. Biasa digunakan untuk menyablon tinta yang berwarna menyala dan kontras, misalnya warna rambu-rambu jalan.
Rakel Tumpul
jenis rakel datar dengan sudut dua yang tumpul. Rakel ini sehingga baik digunakan untuk bahan kaos, handuk dan selimut.
Rakel Lancip
Rakel ini mempunyai dua sisi miring yang simetris dengan ujung yang lancip dan tampak tajam. Biasa digunakan untuk menghasilkan detail gambar, seperti menyablon foto orang dengan format raster.
Rakel Miring
Mempunyai satu permukaan miring dengan ujung lancip. Rakel jenis ini memindahkan tinta dalam jumlah sangat sedikit. Biasa digunakan untuk media plastik.
15 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Rakel Kotak
Bentuknya datar dengan kedua sudut lancip. Biasa digunakan untuk media kertas dengan tekstur kasar.
Rakel Lancip dengan Ujung Datar
Seperti rakel lancip, hanya ujungnya datar, sehingga dapat menyalurkan tinta lebih banyak. Benda-benda yang biasa disablon untuk jenis rakel ini seperti keramik dan kain parasir. 4. Tinta Sablon Bermacam-macam jenis dan nama tinta bergantung dari sablonan apa yang hendak kita buat. Tinta yang digunakan untuk membuat sablon kaos banyak macamnya. Ada juga tinta sablon kaos yang bisa timbul setelah kita setrika. 5. Cairan-cairan pencampur Cairan ini berguna untuk mencampurkan tinta agar sesuai dengan tingkat kekentalan dan warnanya. Bisa cairan M3, M3 Super, tiner, minyak tanah, dan sebagainya. 6. Meja Sablon Meja ini berguna untuk meletakkan objek sablonan. Meja sablon terbuat dari rangka besi atau kayu. Di bagian atas adalah kaca transparan, dan dibawahnya diletakkan lampu neon agar bisa terlihat jelas saat menyablon. Jenis-jenis meja sablon
Meja Rotary Meja sablon rotary merupakan meja sablon manual yang mempunyai
tingkat presisi yang baik dibanding dengan meja-meja sablon yang lain. Meja sablon ini mempunyai keunggulan tingkat presisi yang sangat bagus dan mudah dalam setting screen satu dengan screen yang lain apabila 16 http://digilib.mercubuana.ac.id/
terdiri dari beberapa warna dalam sablon. Meja sablon rotary ada headnya yang bisa berputar, ada yang mejanya
yang berputar dan ada yang
kedua-duanya berputar. Namun secara fungsi sebetulnya tidak ada perbedaan hanya saja kalau head
yang berputar membuat operator
harus berputar dalam proses sablon.
Gambar 3.3 : meja rotary Sumber: dokumen pribadi
Meja Panjang Miring Meja sablon panjang miring ini sangat praktis karena dalam meja ini
dilengkapi dengan alat pengering otomatis sehingga lebih cepat dalam proses sablon.
Gambar 3.4 : meja panjang miring Sumber : http://www.google.co.id
17 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Meja Panjang atau Rell Meja sablon panjang atau rell ini sangat cocok untuk produksi skala
besar. Untuk menggunakan meja sablon panjang ini membutuhkan tempat yang sangat luas karena model meja ini memanjang sehingga sangat cepat dalam proses sablon.
Gambar 3.5 : meja panjang atau meja rell Sumber : http://www.google.co.id
Meja Catok Meja yang cara menggunakannya mengaitkan screen dengan meja
catok.
Gambar 3.6 : meja catok Sumber : Dokumen pribadi
18 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Meja presisi
Gambar 3.7 : meja presisi Sumber : http://www.google.co.id
7. Hair Dryer Alat ini berguna untuk mengeringkan sablonan. 8. Lampu Neon Lampu ini diletakkan di bawah kaca meja yang ditempel dengan rangka besi ataupun kayu. 9. Meja Penyinaran atau meja afdruk Meja penyinaran berfungsi untuk menghantarkan film ke screen.
Gambar 3.8 : meja penyinaran atau meja afdruk Sumber : Dokumen pribadi
19 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.1.5 Jenis Cat Waterbase untuk Sablon CAT RUBBER : Tinta ini digunakan khusus untuk sablon kaos di atas bahan gelap. Sebab tinta ini bersifat pekat, baik dapat menutup permukaan warna kaos dengan baik.
Tinta
rubber
umumnya digunakan untuk
underbase,
underbase sendiri difungsikan sebagai penutup warna kaos sebelum penyablonan warna-warna di atasnya. Tinta rubber sendiri dibagi menjadi dua jenis untuk dua fungsi kegunaan untuk sablon kaos. Jenis pertama adalah tinta rubber white yang digunakan untuk dasar, biasa juga digunakan untuk mendapatkan warna-warna muda. Jenis kedua adalah rubber color yang digunakan untuk pencampuran warna-warna tua. Untuk
mendapatkan
warna
putih
yang
bersih
dan
cemerlang,
campurkan tinta rubber white dengan sedikit pigmen berwarna nila atau ungu. CAT TRANSPARAN : Umumnya disebut dengan coating, karena dapat difungsikan sebagai pelapisan hasil sablon kaos. Sehingga hasil sablon lebih cemerlang atau mengkilap.
Tinta
ini
memiliki
bentuk
seperti
tinta
extender
yang
transparant, tetapi memiliki kandungan yang lebih kuat atau lebih keras. Tinta ini baik sekali untuk teknik penyablonan kaos separasi empat warna dengan lebih dahulu memberi rubber white pada permukaan kaos yang akan disablon.
CAT EXTENDER : Tinta ini bersifat transparan, hanya cocok untuk penggunaan di atas bahan putih atau bahan-bahan berwarna terang. Sifat dari cat ini adalah menyatu pada bahan kaos.
20 http://digilib.mercubuana.ac.id/
CAT SUPER WHITE : Tinta ini hampir tidak sama dengan tinta rubber, terdiri dari dua jenis yaitu white dan colour. Tinta ini sifatnya lebih mendekati tinta extender yaitu menyatu dengan nahan dan transparant, serta dapat disablon di atas dasar kaos sablon berwarna gelap. Kelemahan dari jenis tinta ini adalah tidak dapat menutup dengan rapat permukaan kaos walau telah dilakukan penyablonan berkali-kali. CAT PUFF atau TIMBULL : Tinta ini terdapat pada kedua jenis tinta baik underbase maupun pastisol. Tinta ini memerluan pemanasan yang akan mengakibatkan tinta ini mengembang dengan efek timbul. CAT SOLVENBASE atau PLASTISOL : Tinta ini berbahan dasar PVC dan harganya cukup mahal serta membutuhkan peralatan khusus untuk pengeringan. Sebab tinta ini tidak dapat kering dengan sendirinya seperti tinta waterbase pada umumnya. Untuk dapat kering dengan baik, tinta ini memerlukan suhu mencapai 160 derajat celcius serta membutuhkan peralatan seperti conveyor curing dan flash curing. Setelah pengeringan dengan benar, tinta plastisol ini mempunyai daya rekat yang sangat baik. Tinta ini sering dipakai untuk menciptakan efek-efek yang menakjubkan seperti high density.
3.1.6 Jenis Cat Plastisol CAT ALL PURPOSE : Tinta ini berbentuk transparan, bersifat seperti extender pada tinta waterbase. Sebab tinta ini hanya baik digunakan pada kaos berwarna putih atau terang. CAT HIGH OPACITY : Tinta ini mempunyai sifat seperti rubber dalam waterbase, hanya saja tinta ini mempunyai daya tutup yang lebih baik pada permukaan kaos jika 21 http://digilib.mercubuana.ac.id/
dibanding denngan tinta rubber. Tinta ini dapat digunakan untuk teknik high density. 3.1.7 Jenis Cat dan Teknik Lainnya CORK BASE : Berjenis plastisol, tinta ini dapat digunakan untuk tekhik high density yang akan menghasilkan efek seperti busa atau gabus. Tinta ini memiliki kelenturan dan fleksibilitas yang tinggi sehingga cukup baik untuk penyablonan di atas bahan yang memiliki kelenturan tinggi seperti bahan spandek dan rib. Tinta ini juga tidak diperbolehkan untuk dry clean atau disetrika. YELLOW SPARKLE : Bubuk yang diformulasikan untuk menimbulkan kesan berkelip-kelip. Serta mempunyai tampilan yang glossy. Untuk mencetak bubuk ini sebelumnya harus mencetak tinta plastisol sebagai dasar sekaligus sebagai perekat. HIGH DENSITY CLEAR : Tinta ini bersifat transparan, tinta ini menghasilkan efek
sablon
yang mengkilap dan terkesan basah. FOIL TRANSFER : Alumunium foil dalam bentuk lembaran seperti kuas. Selain warna silver dan gold, foil juga tersedia dalam macam warna dan motif. Untuk media tempelnya foil ini membutuhkan lem khusus. FLOCK : Teknik sablon yang menghasilkan efek cetak seperti beludru. terdapat dua jenis flock, bubuk dan lembaran. untuk lembaran membutuhkan lem khusus sebagai media perekatnya.
22 http://digilib.mercubuana.ac.id/
SUGAR PRINTING : Aplikasi sablon yang berbentuk bubuk transparan mirip gula pasir. GLOW IN THE DARK : Berbentuk serbuk yang menyerap dan memantulkan sinarnya kembali di dalam ruang gelap. REFLEKTIVE POWDER : Serbuk yang dapat memantulkan sinar jika terkena cahaya lampu atau sinar matahari. NATURAL SUADE : Tinta plastisol yang menghasilkan efek kulit yang sangat
lembut.
DISCHARGE AGENT : Bahan kimia yang digunakan untuk mencabut warna dasar kain, sehingga warna bahan menjadi putih atau gray dan untuk mendapatkan hasil
yang
maksimal,
bahan
pewarna
kain
harus
dipilih
dengan
dischargeable. DISTRESSED atau VINTAGE : Teknik inovasi grafik dengan membuat tekstur sehingga
gambar
terlihat pecah-pecah dan kuno. SHATTER BASE : Jenis tinta untuk menciptakan kesan pecah. Tinta ini diciptakan agar mudah pecah saat mengering dan untuk pengeringan membutuhkan flash curing.
23 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ROCK BASE : Teknik high density menggunakan tinta rock base untuk menghasilkan cetakan dengan permukaan kasar seperti batu. HOT PEEL : Gambar yang diprint di atas kertas transfer. COLD FEEL : Kertas transfer yang berisi gambar dengan berbagai pilihan. Jenis cold peel ini jika diaplikasikan di atas kain kaos akan menghasilkan tekstur seperti tinta rubber, dan dapat diaplikasikan di atas bahan dasar gelap dan terang. Sebab pembuatan cold peel menggunakan tinta plastisol.
3.1.8 Jenis Kain Screen 1. Kain Sutra Penggunaan kain screen sutera sebagai tabis screen dimanfaatkan terbatas
pada
jenis-jenis
benda
yang
meresap
(kain)
mengingat
kemampuan tabir sutra hanya untuk sekali pakai, karena memiliki kelemahan sebagai berikut : 1) Lemah terhadap zat kimia 2) Tidak memiliki ukuran jumlah lubang 3) Tidak memiliki daya lentur 4) Dalam penggunaan sutra tidak tahan lama. 2. Kain Monofilamen Kain monofilamen terbuat dari benang tunggal yang dianyam. kain ini memberi pencetakan yang halus, aliran tinta yang mudah diatur dan hasil cetakan yang tajam. Kain monofilamen bisa terbuat dari nylon (polymide) atau polyester. Kain nylon monofilamen sangat elsatis, tahan gesekan dan 24 http://digilib.mercubuana.ac.id/
tahan bahan-bahan kimia, dapat dipakai berulang-ulang, sangat cocok untuk pekerjaan yang memerlukan register yang sangat tinggi. C. Kain Multifilamen Multifilamen terbuat dari beberapa benang tunggal kecil
yang
dipelintir dan dianyam. Pelintiran ini menghasilkan kain yang lebih berat, tebal yang menyebabkan penghantaran tinta lebih banyak. Kain ini cocok untuk mencetak kain. D. Kain Polyester Kain polyester tersedia dalam jenis multifilamen dan monofilamen. Jenis monofilamen lebih banyak di pakai, jenis ini
tahan
gesekan
dan
tidak terlalu elastis, sehingga baik untuk pekerjaan yang memerlukan registrasi. E. Kain Nylon Kain
nylon
merupakan
bahan
yang
dibuat
khusus
dari
nylon
monofilamen sebagai syarat mutlak dalam pencetakan sablon. Kain nylon banyak besedar di pasaran dibandingkan jenis kain screen yang lainnya.
3.1.9 Pigman Pigman disini merupakan bahan dasar untuk pembuatan warna dalam sablon.
Gambar 3.9 : Pigman Sumber : Dokumen pribadi
25 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ulano Ulano merupakan bahan peka cahaya berfungsi sebagai obat afdruk dalam bentuk pasta yang siap pakai. Bahan ini dibuat untuk melapisi screen dengan daya tahan tinggi terhadap pengaruh gesekan rakel, cuaca dan bahan pencampur tinta baik minyak maupun air. Sesuai dengan spesifikasi penggunaannya, Ulano dibagi menjadi dua bagian yaitu: Jenis-jenis Ulano
Ulano 133 Campuran ini, digunakan untuk mengafdruk sablon berbasis minyak,
simpel karena siap pakai dan memiliki daya tahan yang sangat kuat dan tidak mudah terkikis oleh bahan cat atau tinta berbahan minyak seperti M3, M4 Terpin, Bensin maupun minyak tanah.
Ulano TZ – TZD Sama seperti Ulano 133, bedanya digunakan melapisi screen basis
air bukan minyak. Biasanya digunakan untuk membuat screen yang akan digunakan mencetak spanduk, batik, sprei, dan dapat menghasilkan gambar raster yang halus dan baik.
Gambar 3.10 : Ulano Sumber : http://www.google.co.id
26 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bremol Obat afdruk yang satu ini mudah didapatkan di toko – toko peralatan sablon. Obat afdruk / stencil
ini terdapat dua bahan kimia dalam satu
paket, yaitu yang berwarna putih dan kuning. Sebelum mengoleskan bahan kimia ini campurkan bahan kimia yang berwarna putih dan kuning secukupnya sesuai kebutuhan, karena bahan kimia ini mudah kering sehingga akan terbuang sia-sia apabila dalam pencampuran terlalu banyak.
Gambar 11 : Bremol Sumber : Dokumen Pribadi
wikipedia.org/wiki/Sablon_(Brussels) 3.1.10 Warna Ketika mendapatkan cahaya, bentuk atau benda apa saja
termasuk
sebuah seni atau desain tentu akan menampakkan warna. Tanpa cahaya, warna tidak akan ada. Seperti halnya suara, warna merupakan fenomena getaran
atau
gelombang
yang
diterima
panca
indra
penglihatan,
sedangkan bunyi merupakan getaran atau gelombang yang diterima indra pendengaran. Warna-warni adalah sama
dengan not-not musik atau
tangga nada suara. Warna dapat didefinisikan secara objectif atau fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subjectif atau psikologis sebagai bagian dari pengaaman indra penglihatan. secara objectif atau fisik, warna dapat diperikan oleh panjang gelombang. dilihat dari panjang 27 http://digilib.mercubuana.ac.id/
gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran
energi
yang
merupakan
bagian
sempit
dari
gelombang
elektromagnetik. Cahaya yang dapat diindra manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut "spectrum" atau warna cahaya. Mulai berkas cahaya ungu atau violet, indigo, biru, hijau, kuning, jingga hingga merah. di luar cahaya ungu atau violet terdapat gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma dan sinar kosmis yang barang kali merupakan sinar inti matahari. Di luar cahaya merah terdapat gelombang-gelombang sinar ultra merah, gelombang herts, gelombang radio pendek, gelombang radio panjang yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV, dan saran komunikasi yang lain. Pencampuran Warna Cahaya (Spectrum) Warna pokok cahaya terdiri atas merah, hijau dan biru atau RGB, yang disebut juga sebagai additive color system. Berbagai kemungkinan pencampuran
warna-warna
cahaya
di
luar
ketiganya.
Berbagai
kemungkinan percampuran warna cahaya itu ialah sebagai berikut : ● Cahaya biru dipadukan dengan cahaya merah menghasilkan cahaya magenta ● Cahaya merah dipadukan dengan cahaya hijau menghasilkan cahaya kuning ● Cahaya hijau dipadukan dengan cahaya biru menghasilkan cahaya cyan ● Cahaya biru dipadukan dengan cahaya merah dan cahaya hijau menghasilkan cahaya putih jernih atau bening atau cahaya terang siang hari atau gabungan dari spectrum cahaya. Putih berarti memuat semua spectrum cahaya.
28 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pencampuran Warna Bahan (Pigmen) Warna pokok bahan terdiri dari cyan, magenta dan kuning atau disebut CMY. Dengan cara mencampurkan warna-warna pokok ini dalam berbagai kemungkinan kombinasi, kita dapat memperoleh warna-warna lain di luar ketiganya. Berbagai kombinasi itu di antaranya adalah sebagai berikut : ● Pigmen kuning dicampur dengan cyan menghasilkan hijau ● Pigmen magenta dicampur dengan pigmen kuning menghasilkan jingga merah (orange) ● Pigmen cyan dicampur dengan magenta menghasilkan ungu biru (violet) ● Pigmen kuning dicampur dengan magenta dicampur dengan cyan menghasilkan warna gelap/hitam. Hitam adanya tidak ada spectrum cahaya. Karena hitam bukan spectrum cahaya. DIMENSI-DIMENSI WARNA Warna Premier Warna premiere disebut juga warna pokok. Karena warna tersebut dapat digunakan sebagai bahan pokok campuran untuk memperoleh warna-warna lain. Warna Sekunder Warna sekunder adalah warna jadian dari percampuran dua warna primer. Warna Intermediate Warna intermedaite adalah warna perantara, yaitu warna yang ada diantara warna primer dan sekunder pada lingkaran warna.
29 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Warna Tersier Warna tersier atau warna ketiga adalah warna hasil pencampuran dari dua warna sekunder. Warna Kuarter Warna kuarter atau warna keempat yaitu warna hasil percampuran dua warna tersier.
Gambar 3.12: warna panas dan warna dingin Sumber : http://www.google.co.id
Karakter dan Simbolisasi Warna/Bahasa Rupa Warna Kuning Warna
kuning
berasosiasi
pada
sinar
matahari.
Bahkan
pada
metaharinya sendiri. Yang menunjukkan keadaan terang dan hangat. Kuning
mempunyai
karakter
terang,
gembira,
kemeriahan,
kecemerlangan, peringatan dan humor.
30 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kuning cerah adalah warna emosional yang menggerakkan energi dan
keceriaan,
kejayaan,
keindahan.
Kuning
emas
melambangkan
kejayaan, keangungan. Kuning sutera adalah warna marah. Kuning tua dan kuning kehijau-hijauan mengasosiasikan sakit, takut, iri, cemburu, bohong. Jingga/Orange Warna jingga mempunyai karakter dorongan, semangat, merdeka, anigrah dan juga bahaya. Merah Warna
merah bisa
berasosiasi
pada
darah,
api,
juga
panas.
Krakternya kuat, cepat, energik, semangat, gairah, marah, berani, bahaya, positif, agresif, merangsang dan panas. Ungu Ungu mempunyai watak keangkuhan, kebesaran, kekayaan. Violet Warna
ini
memiliki
watak
melankoli,
kesusahan,
kesedihan,
belasungkawa, bahkan bencana. Biru Biru mempunyai watak dingin, pasif, melankolis, sayu, sendu, sedih, tenang, berkesan jauh, mendalam, tak terhingga, tetapi cerah. Hijau Hijau
melambangkan
kesuburan
dan
kesetiaan,
keabadian,
kebangkitan, kesegaran, kemudahan, kepercayaan, keimanan.
31 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Putih Putih mempunyai watak positif, merangsang, cerah. Warna ini melambangkan
cahaya
kesucian,
kemurnian,
kekanak-kanakan,
kejujuran, ketulusan, kedamaian. Hitam Watak atau karakter warna ini adalah menekan, tegas, mendalam, kesedihan, malapetaka, kesuraman, kemalangan, kejahatan. Ebdi sayanto, Sajiman Drs. (2005) Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain (NIRMANA) Yogyakarta: Arti Bumi Intaran
3.1.11 Layout & Typografi Pada dasarnya layout dapat dijabarkan tataletak elemen grafis terhadap suatu bidang dalam media tertentu untuk menyampaikan konsep yang dibawanya. PRINSIP-PRINSIP LAYOUT Prinsip dasar layout adalah juga prinsip dasar design grafis, antara lain : KESEDERHANAAN adalah Prinsip kesederhanaan ini berhubungan dengan kemampuan daya tangkap rata-rata manusia di dalam menerima informasi. Manusia secara insting menginginkan kesederhanaan dalam menerima informasi. Informasi yang rumit tidak akan dapat dicerna atau diingat oleh si penerima informasi. Jadi, sebuah informasi atau pesan harus dibuat sesederhana mungkin. Namun dalam penyederhanaan hendaknya harus memperhatikan segmen kepada siapa informasi itu disampaikan. Pesan yang terlalu verbal biasanya cendrung diremehkanoleh respondenya. SEQUENCE Membuat bagian-bagian prioritas dan mengurutkan dari yang harus dibaca dari yang pertama samapai keying di baca belakangan. Mengapa perlu sequence? Karena jika informasi ditampilkan sama kuatnya, pembaca akan kesulitan menangkap pesannya. Arah sequence Z,3,L,C,I.
32 http://digilib.mercubuana.ac.id/
EMPASIS (penekanan) Menekankan suatu urutan tertentu sesuai dengan sequence yang diinginkan. Mengatur layout ada beberapa caranya: a)
Ukuran lebih besar
b)
Warna yang kontras dengan bekground dan elemen lainnya
c)
Meletakkan diposisi yang strategis yang menarik perhatian atasbawah kiri-kanan
d)
Gunakan bentuk dan style yang berbeda
BALANCE (keseimbangan) Pembagian yang berat yang merata pada suatu bidang layout. UNITY (kesatuan) Kesatuan atau keserasian bentuk, warna dll di suatu bidang layout. PROPORSI Proporsi yang dimaksud adalah kesesuaian antara ukuran halaman dengan isinya. RITME Meski media cetak bersifat statis, namun masih memungkinkan untuk menimbulkan kesan gerakan sehingga mata pembaca dapat dibawa dan diarahkan keseluruh bagian media. Sebagai contoh sederhana adalah memasukkan setiap awal paragraf (first line atau hanging indent). Bagaimanapun
aliran
pesan
awal
sampai
pesan
terakhir
secara
keseluruhan di dalam desain harus menyiratkan ritme yang nyaman. ELEMEN-ELEMEN LAYOUT Header Area diantara sisi atas kertas dan margin atas. Judul/head/haeding/headline Suatu tulisan biasanya diawali oleh sebuah atau beberapa kata singkat yang disebut judul. Judul dibuat ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca dan membedajannya dari elemen layout lainnya. Selain dari 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
ukuran, pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf yang dipilih juga harus menarik, karena segi estetik pada judul lebih diprioritaskan. Misalnya dapat menggunakan huruf-huruf yang bersifat dekoratif dan tidak terlalu formal. Deck/Blurb/Standfirst Gambaran singkat tentang topik yang dibicarakan pada isi tulisan (bodytext). Letaknya bervariasi tapi biasanya antara judul dengan isi. Fungsi deck yaitu sebagai pengantar sebelum orang membaca isi tulisan, dengan ciri: ukuran hurufnya lebih kecil dari judul tapi tidak sekecil huruf pada isi, jenis huruf yang digunakan berbeda dengan judul, dapat menggunakan jenis huruf yang sama tetapi warna deck dibedakan dengan judul dan isi tulisan (bodytext). Initial cap Merupakan huruf awal yang berukuran besar dari kata pertama pada paragraf. Karena lebih bersifat estetis, tidak jarang hanya terdapat satu initial caps di dalam satu naskah. Kotak/Box/Bingkai/Border/Frame Kotak biasanya berisi tulisan yang bersifat tambahan dari tulisan utama.
Bila
letaknya
dipinggir
halaman
disebut
dengan
sidebar.
Penggunaan Kain Sintetis dan Kain Tradisional di Indonesia Garis sebagai pembagi area. Artworks Semua jenis karya seni bukan fotografi baik berupa ilustrasi, kartun, atau sketsa. Pada situasi tertentu, artworks atau clip art seringkali menjadi pilihan yang lebih dapat diandalkan dibanding- kan bila memakai teknik fotografi, karena dapat menyajikan informasi menjadi lebih menarik. Footer Area diantara sisi bawah kertas dan margin bawah.
34 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kicker/Eyebrows Sebuah tulisan yang menunjukkan bab atau topik yang sedang dibaca. Callouts Callouts
merupakan
keterangan
xang
menyertai
elemen
visual,
biasanya ditulis dalam suatu bidang atau memiliki garis-garis yang menghubungkannya dengan bagian-bagian dari elemen visualnya. Byline/Credit Line/Writer’s credit Nama seseorang yang menjadi penulis atau pengarang yang mengisi bagian isi atau bodytext. Caption Keterangan yang menyertai elemen visual. Biasanya dicetak dalam ukuran kecil dan dibedakan gaya atau jenis hurufnya dengan bodytext dan elemen teks lainnya. Foto Foto merupakan elemen penting karena dapat menjelaskan isi pesan pada tulisan yang dibuat. Foto mempunyai kekuatan untuk memberi kesan sebagai "dapat dipercaya". Sidebar Sidebar merupakan nama situs yang dapat dikunjungi oleh pembaca untuk memperoleh informasi lebih lanjut tentang isi dari tulisan tersebut. Point Bullets Point merupakan suatu daftar atau list yang mempunyai beberapa baris berurutan kebawah, biasanya di depan tiap barisnya diberi penanda berupa angka (numbering) atau simbol (digbats). Informational/graphics/infographics Informational graphic atau infographic merupakan fakta-fakta dan data-data statistik dari hasil survey dan penelitian yang disajikan dalam bentuk grafik (chart), diagram, tabel, dan peta. 35 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Signature/Mandatories Nomor halaman/page number Number
page
bertujuan
untuk
mengingatkan
pembaca
dalam
mengingat halaman mana saja yang sudah dibaca. Indent Baris pertama paragraf yang menjorok masuk ke dalam, sedangkan hanging indent adalah kebalikannya, yaitu baris pertama tetap pada posisi dan baris-baris di bawahnya menjorok masuk ke dalam. Subjudul/subhead/crosshead Sebuah sebuah judul kecil yang berada dalam isi atau bodytext. Tulisannya harus dapat menarik perhatian pembaca, biasanya tulisannya diberi warna lain dan di pertebal. Pull quotes/Liftouts Pull
quotes
atau
Lifttouts,
merupakan
elemen
layout
yang
menerangkan Bodyext atau garis besar dari isi. Isi/Bodytext/Bodycopy/Copy/Cpytext Isi atau bodytext tulisan, merupakan elemen layout yang paling banyak memberikan informasi terhadap topik bahasan. Keberhasilan suatu bodytext ditentukan oleh judul dan deck yang menarik, sehingga pembaca meneruskan keingintahuan akan informasi yang lengkap, serta gaya penulisan yang menarik dari bahasan tersebut. Running
head/Running
headline/running
title/running
feet/runners Running head merupakan judul buku, bab atau topik yang sedang dibaca, nama pengarang atau informasi lainnya yang berulang-ulang ada pada tiap halaman dan posisinya tidak berubah. Running head bisa ditempatkan di header atau footer. Untuk membuat sesuatu, biasanya kita akan memulainya dari masterial-material dasar. Demikian pula saat kita harus membuat sebuah 36 http://digilib.mercubuana.ac.id/
layout yang baik, kita harus mengenal dahulu material-material dasar dalam desain. Material dasar ini disebut sebagai elemen desain. Elemen-elemen desain meliputi garis (line), bentuk (shape), teksture, ruang sisa (space), ukuran (size), nilai (value) dan warna. Semua elemen desain ini sebenarnya sudah kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, jadi bukan hal yang sama sekali baru. Sama seperti bumbu dasar untuk sebuah masakan, elemen dasar memiliki kemiripan fungsi dengan bumbu dasar tersebut. Penggunaan masing-masing elemen desain dalam sebuah layout akan memberikan sebuah layout yang berbeda. Bila kita sudah memahami masing-masing bumbu dasar itu, kita bisa membuat
resep
baru.
Demikian
pula
bila
kita
sudah
memahami
penggunaan masing-masing elemen dasar tersebut, kita dapat membuat sebuah desain dengan layout yang sam sekali baru. Elemen-elemen desain antara lain :
Garis : Tanda apapun yang menghubungkan satu titik dengan titik yang lain. Garis dapat digunakan untuk mengatur layout, mengarahkan pembaca ataupun membawa emosi pembaca.
Bentuk : Sesuatu yang memiliki tinggi dan lebar. Dengan bentuk
pembaca dibantu untuk mengenali sebuah obyek, menarik perhatiannya, mengkomunikasikan ide perancang dan menambah daya tarik sebuah layout.
Teksture : Tampilan atau perasaan sebuah permukaan. Teksture menambah dimensi dan kekayaan sebuah layout, menegaskan atau membawa kedalam sebuah rasa/emosi tertentu.
Ruang kosong : Jarak atau area antara atau di sekitar sesuatu. Ruang kosong
memisahkan
atau
menyatukan
elemen-elemen
layout,
menegaskan sebuah elemen, atau sebagai tempat istirahat bagi mata.
Ukuran : Seberapa besar atau kecil sesuatu. Ukuran menunjukkan elemen yang terpenting, menarik perhatian, dan mengepaskan seluruh elemen layout.
37 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Value : Seberapa gelap atau terang sebuah area. Value memisahkan elemen-elemen layout, memberikan suasana tertentu dan membuat sebuah ilusi kedalaman.
Warna : Media paling akhir pada komunikasi simbolik. Warna membawa suasana
tertentu,
menarik
perhatian,
menegaskan
sesuatu
dan
mengatur elemen-elemen layout. Thumbnails dan Dummy Berdasarkan spesifikasi media yang dipilih, Anda dapat memulai merencanakan pengorganisasian layout dengan membuat thumbnails. Thumbnails adalah sketsa layout dalam bentuk mini. Sebaiknya membuat thumbnails cukup menggunakan pensil dan kertas dulu, thumbnails berguna untuk menentukan elemen-elemen layout halaman tunggal seperti flier. Namun termasuk juga urutan dan pengaturan halaman untuk suatu karya desain publikasi yang lebih kompleks. Contoh buku atau majalah. Kita sering menemukan kesalahan-kesalahan cetak pada suatu karya desain, misalnya : nomor halaman yang urutannya salah, huruf yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca, kelebihan halaman yang tidak terpakai, arah lipatan yang membingungkan. Kesalahan-kesalahan kecil tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang
besar
bagi
klien
maupun
desainer.
Untuk
itu
kita
dapat
menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana yaitu dummy atau mock-up. Dummy adalah contoh jadi suatu desain nantinya. Untuk sebuah buku, Anda dapat membuat sebuah dummy buku itu tanpa isi tulisan di dalamnya, hanya lembaran kertas sebanyak halaman buku tersebut. Dari situ akan kelihatan setebal apa kira-kira buku itu nantinya, bagaimana bentuk buku itu kalau ssudah jadi, apakah perlu disesuaikan lagi urutan isi dan halamannya, untuk mengetahui apakah tulisan yang ada dalam buku nyaman dibaca atau tidak maka kita perlu print sebagian halamannya.
38 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Memilih jenis huruf dan ukurannya Di luar kecocokannya dengan konsep desain yang dibawanya dalam menentukan jenis huruf dan ukuran yang cocok perlu memahami hal berikut : jenis huruf yang berbeda mempunyai ukuran yang berbeda walaupun menggunakan ukuran yang sama (point), walaupun sudah disamakan ketinggian hurufnya dari baseline sampai capline secara manual namun secara optis tetap tidak sama tingginya. Ini disebabkan oleh beberapa faktor. Antara lain: X-height yang berbeda, beda tebal tipis, pengaruh optis dan serif, dll. Banyak sumber yang menyarankan ukuran huruf untuk isi naskah adalah 9 samapi 12 point, ada yang mengatakan sampai 14 point masih cocok digunakan sebagai naskah. Sedangkan 14 point ke atas adalah ukuran untuk dijadikan display type. Di bawah 9 point adalah ukuran untuk caption, informasi itu baiklah dijadikan sebagai wacana, namun akan lebih baik bila kita melakukan survey kecil-kecilan sebelum menerapkannya dalam desain, melalui cara yang sangat sederhana : membuat dummy dengan mencetak menggunakan printer, contoh judul, isi, caption dan elemen-elemen lain pada selembar kertas dalam berbagai alternatif jenis huruf dan ukuran masing-masing elemen. Baca sendiri tulisannya dan minta orang lain membacanya juga. Nanti akan ketahuan jenis huruf dan ukuran yang nyaman untuk dibaca. Menentukan letter spacing, word spacing dan leading Letter spacing adalah jarak anatar huruf atau karakter, sedangkan istilah kerning sebenarnya adalah pengaturan ruang atau jarak antara karakter yang satu dan yang lain dengan tujuan untuk meningkatkan keterbacaan. Sebaiknya semakin kecil ukuran huruf, jarak antar huruf makin diperbesar dan sebaliknya. Word spacing adalah jarak antar kata. Word spacing sebaiknya mengikuti letter spacing. Makin lebar letter spacing, word spacing sebaiknya makin lebar pula. Word spacing harus diatur untuk menghindari terjadinya river. River adalah efek seperti aliran sungai yang dapat 39 http://digilib.mercubuana.ac.id/
mengganggu kenyamanan membaca dan sering terjadi pada paragraf yang rata kiri kanan dengan lebar baris yang sempit. Untuk leading atau jarak antar baris, yang terpenting dalam menentukan besarnya adalah jangan sampai descender huruf baris atas berhimpitan dengan oscender huruf baris bawahnya, terutama untuk bodytext, kecuali konsep desainnya mengharuskan demikian. Lebar paragraf juga mempengaruhi besar leading. Semakin lebar paragraf (semakin banyak text dalam satu baris) semakin besar leading yang diperlukan untuk memudahkan pembaca mencari baris baru di bawahnya. Namun untuk paragraf yang sempit di bawah rata-rata seperti pada caption, disarankan mempunyai leading cukup besar. Lebar Paragraf Lebar
paragraf
juga
menentukan
tingkat
kenyamanan
dalam
membaca naskah. Baris terlalu panjang akan melelahkan mata dan menyulitkan pembaca menentukan baris berikutnya. Lebar paragraf ditentukan
oleh ukuran huruf. Untuk ukuran huruf yang kecil, bisa
digunakan dalam ukuran lebar paragraf yang sempit dan sebaliknya. Banyak teori yang dapat dijadikan acuan dalam menentukan lebar paragraf, antara lain meganjurkan 8 sampai 12 kata perbaris, yang lainmengatakan 50 sampai 80 karakter perbaris. Josef mullerbrockmann menganjurkan teori 7-10 kata perbaris, sedangkan menurut David Ogilvy 35 sampai 45 karakter perbaris. Judul-Head-Heading-Headline Sebuah artikel biasanya diawali oleh sebuah kata singkat yang disebut judul. Judul diberi ukuran besar untuk menarik perhatian pembaca dan membedakannya dari elemen layout lainnya. Selain dari ukuran, pemilihan sifat yang tercermin dari jenis huruf tersebut juga harus menarik perhatian, karena untuk judul segi estetis lebih diprioritaskan, Misalnya kita dapat menggunakan huruf-huruf yang bersifat dekoratif dan tidak terlalu formal. Sedangkan mengenai jenis huruf serif atau san serif,
40 http://digilib.mercubuana.ac.id/
tidak ada keharusan menggunakan huruf jenis yang mana karena semuanya disesuaikan dengan isi pesan keseluruhan. Jenis Huruf ● Huruf Sans Serif Jenis huruf ini tidak memiliki garis-garis kebil yang disebut courterstroke. Huruf ini berkarakter streamline, fungsional, modern dan kontemporer. Contoh : Arial, Future, Avant Garde, Century Gothic. ● Huruf Serif Huruf ini memiliki garis-garis kecil yang disebut counterstroke pada ujung-ujung badan huruf. Garis-garis tersebut berdiri horizontal terhadap badan huruf. Huruf serif mudah dibaca karena kaitnya tersebut menuntun pandangan pembaca membaca garis teks yang sedang dibacanya. Contoh : Calisto MT, Romantic, Pan Roman, Georgia, Time new Roman ● Huruf Balok Huruf balok memiliki ketebalan yang mencolok.Sering digunakan sebagai Headline (judul berita) atau tagline copy dalam
iklan.
Contoh : Impact, Freshet dan Lain-lain ● Huruf Script Junis huruf ini menyerupai huruf tangan sehingga
mengesankan
karakter yang alami dan personal. Contoh : Freeport, frehand575 ● Huruf Black Letter
41 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Huruf ini sangat khas karakternya klasik dan memang sangat berbeda dari pada yang lain. Walaupun kini banyak variasi yang diciptakan. Contoh : Centaurus, Antilia, Aquarus dan lain-lain ● HUruf Graphics Huruf ini cenderung mengesankan gambar, tanpa menghilangkan makna bahwa yang ditunjukkan adalah sesungguhnya huruf bermakna.
Gaya Hidup Metropolitan Courier New – konservatif- teratur
Antara Hidup dan Mati Comic Sans MS – kekanakan – humoris
Karya Seni yang Indah Calibri (Body)
Kreatifitas itu Indah Rockwell
Eksplorasi Tiada Batas 42 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Impact Danto sihombing, Tipografi Dalam Desain Grafis, Jakarta; PT Gramedia Pustaka Utama. (2001)
3.1.12 Software Software adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah. A. Photoshop Photoshop adalah software yang digunakan untuk memodifikasi gambar atau foto secara profesional baik meliputi modifikasi obyek yang sederhana maupun yang sulit sekalipun. Photoshop merupakan salah satu software yang berguna untuk mengolah gambar berbasis bitmap, yang mempunyai tool dan efek yang lengkap sehingga dapat menghasilkan gambar
atau
mengetahui
foto
yang
tentang
berkwalitas
gambar
tinggi
berbasis
(jika
bitmap
ingin
lebih jauh
silakan
download
dokumennya di sini). Kelengkapan fitur yang ada di dalam Photoshop inilah yang akhirnya membuat software ini banyak digunakan oleh desainer grafis profesional. Dan mungkin juga sampai saat ini masih belum ada software desain grafis lain yang bisa menyamai kelengkapan fitur dalam Photoshop.
B. Raster Raster adalah titik-titik atau garis yang membentuk sebuah image. Makin rapat titik-titik atau garis tersebut maka image akan kelihatan semakin detail. Semakin halus dan rapat rester tersebut maka image yang akan di hasilkan mirip seperti objeknya kalau dalam sebuah fotografi. Penggunaan jenis raster ini sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan daya cetak sablon tersebut. Semakin halus raster tersebut maka hasilnya akan
43 http://digilib.mercubuana.ac.id/
semakin bagus, tapi untuk raster yang halus maka proses cetaknya semakin sulit.
Gambar 3.13 : Jenis raster Sumber: Dokumen pribadi
wikipedia.org/wiki/Raster_graphics
44 http://digilib.mercubuana.ac.id/
.2 Data Teknik Perancangan 3.2.1 Bahan dan Material 3.2.1.1 Kertas HVS Bahan kertas sedikit kasar, umumnya dipakai untuk fotocopy
atau
printer deskjet, kertas ini banyak dijual di toko-toko buku. Gramasi yang umum dipakai 70gr, 80gr, 100gr. Art/Matt Paper Bahan kertas untuk brosur. Kertas ini mempunyai 2 jenis
yaitu
permukaan yang licin dan semi doff (matt). Hasil yang
dihasilkan lebih
bagus dibandingkan jika cetak diatas kertas HVS.
ini
Hal
disebabkan
karena rasternya halus dan tidak menyerap cat. Hingga diperoleh warna yang lebih solid. Gramasi yang umum dipakai adalah 100gr, 120gr, 150gr. Art Carton Bahan kertas ini sama seperti art paper, hanya mempunyai gramasi yang lebih tebal. Bahan ini biasa digunakan untuk cetakan seperti kartu nama, katalog, company profile, brosur dan cetakan lainnya yang membutuhkan kertas tebal. Setelah dicetak pada bahan ini biasanya dilapisi dengan laminating/vernis untuk memberikan hasil yang lebih bagus. Gramasi yang umum dipakai 100gr, 210gr, 260gr,310gr, 360gr. Duplex (coated) Bahan duplex ini mudah dibedakan dengan bahan lainnya, sisi depan putih sedangkan belakang abu-abu. Biasa dicetak hanya 1 sisi, banyak digunakan untuk pembuatan box packaging karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan bahan lainnya. Gramasi yang umum dipakai 250gr, 270gr, 310gr, 350gr, 400gr. CWb/duplex putih 45 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sama seperti duplex, yang berbeda adalah bagian dalamnya putih, sehingga kelihatan lebih bersih. Bahan ini cocok digunakan untuk box packaging makanan. Gramasi yang umum digunakan 230gr, 250gr, 300gr. Ivory Bahan ivory ini hampir sama seperti art carton. 2 sisinya putih, hanya tidak seputih art carton. Yang membedakan art carton kedua sisinya licin. Ivory cuma 1 sisi yang licin. Mirip cwb hanya lebih halus cwb. Bahan ini juga banyak digunakan untuk box kosmetik, karena cukup tebal/kokokh. Gramasi yang umum digunakan 210 gr, 230gr, 250gr, 300gr, 350gr. Samson kraft Warna kertasnya coklat muda, bahannya daur ulang, permukaan kasar. Umumnya digunakan untuk kertas bungkus, namun karena kesannya klasik bahan ini juga banyak digunakan untuk pembuatan paperbag, hangtag, karena warna dasarnya oklat, umumnya dicetak 1-2 warna saja. Gramasi yang umum digunakan 150gr, 220gr (carton). BW/BC/Linen/Concord Kertas ini bertekstur, biasanya digunakan untuk kop surat atau sertifikat. Terdapat berbagai pilihan warna. Biasanya gramasi antara 220250gr. Jasmine Bahan jasmine ini banyak digunakan untuk membuat undangan, kesannya seperti terdapat gliter-gliter warna kuning. Corugated (gelombang) Sesuai namanya corugated ini karton gelombang (seperti box mie instan). Box ini jika dicetak umumnya ditempel lagi, ada yang ditempel
46 http://digilib.mercubuana.ac.id/
menggunakan duplex, kraft atau hvs. Jadi kalau dicetak fullcolor , dicetak dulu di bahan lain baru ditempel. (http://www.profide.co.id/about-printing/173-jenis-kertas)
Format Kertas Standar ukuran kertas yang digunakan seluruh dunia (kecuali di Amerika dan Kanada) termasuk di Indonesia adalah ISO 216. Standar ini menggunakan rasio 1 dibanding 1.4142 untuk ukuran lebar dibanding ukuran kertas. Rasio ini diperkenalkan pertama kali oleh seorang peneliti Jerman, Geong Ichtenberg pada tahun 1786. Standar ISO 216 mempunyai tiga seri, yaitu A, B, dan C yang masing-masing ukuran ditandai dengan angka belakangnya. Misalnya seri A : A0, A1, A2, A3, A4, A5. Setengah ukuran A0 adalah A1, dan A2 merupakan setengah A1, dan seterusnya.
Gambar 3.14 : ukuran kertas standar seri A Sumber : http://www.google.co.id
47 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.15 : ukuran kertas standar seri B Sumber : http://www.google.co.id
Gambar 3.16 : ukuran kertas standar seri C Sumber : http://www.google.co.id
48 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.2 Dummy Dummy merupakan benda tiruan yang digunakan sebagai contoh majalah atau buku yang akan diterbitkan (sampul buku dan sebagainya). Bisa juga diartikan dummy buku adalah sebentuk print out dari naskah yang sudah selesai edit dan layout. Jadi, dummy buku adalah gambaran buku yang akan diterbitkan. Dummy berguna untuk mengetahui berapa font yang akan digunakan dalam teks dan mengetahui jarak spasi teks. Kita sering menemukan kesalahan-kesalahan cetak pada suatu karya desain, misalnya : nomor halaman yang urutannya salah, huruf yang terlalu kecil sehingga sulit dibaca, kelebihan halaman yang tidak terpakai, arah lipatan yang membingungkan. Kesalahan-kesalahan kecil tersebut dapat mengakibatkan kerugian yang
besar
bagi
klien
maupun
desainer.
Untuk
itu
kita
dapat
menggunakan alat bantu yang murah dan sederhana yaitu dummy atau mock-up. Dummy adalah contoh jadi suatu desain nantinya. Untuk sebuah buku, Anda dapat membuat sebuah dummy buku itu tanpa isi tulisan di dalamnya, hanya lembaran kertas sebanyak halaman buku tersebut. Dari situ akan kelihatan setebal apa kira-kira buku itu nantinya, bagaimana bentuk buku itu kalau ssudah jadi, apakah perlu disesuaikan lagi urutan isi dan halamannya, untuk mengetahui apakah tulisan yang ada dalam buku nyaman dibaca atau tidak maka kita perlu print sebagian halamannya. 3.2.3 Software Software adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui sofware atau perangkat lunak inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah.
49 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.3.1 Adobe InDesign aplikasi yang digunakan untuk desain layout atau publikasi. Adobe InDesign sering digunakan penerbit majalah, koran, biro cetak, dan biro iklan untuk mendesign produknya. Sebelum Adobe mengeluarkan Adobe InDesign, Adobe telah mengeluarkan Adobe PageMaker yang berfungsi sebagai desain layout juga. Saat ini Adobe PageMaker telah dihentikan produksinya dan Adobe telah mengeluarkan Adobe InDesign CS3 yang lebih powerfull daripada versi sebelumnya maupun Adobe PageMaker. 3.2.3.2 Photoshop Photoshop adalah software yang digunakan untuk memodifikasi gambar atau foto secara profesional baik meliputi modifikasi obyek yang sederhana maupun yang sulit sekalipun. Photoshop merupakan salah satu software yang berguna untuk mengolah gambar berbasis bitmap, yang mempunyai tool dan efek yang lengkap sehingga dapat menghasilkan gambar
atau
mengetahui
foto
yang
tentang
berkwalitas
gambar
tinggi
berbasis
(jika
bitmap
ingin
lebih jauh
silakan
download
dokumennya di sini). Kelengkapan fitur yang ada di dalam Photoshop inilah yang akhirnya membuat software ini banyak digunakan oleh desainer grafis profesional. Dan mungkin juga sampai saat ini masih belum ada software desain grafis lain yang bisa menyamai kelengkapan fitur dalam Photoshop.
Gambar 3. 17 : Logo Adobe Sumber : http://www.google.co.id
50 http://digilib.mercubuana.ac.id/
3.2.4 Teknik Produksi dan Penjilidan 3.2.4.1 Teknik Produksi A. Digital Printing Cetak digital atau Digital Printing adalah suatu teknik cetak tanpa melalui proses pembuatan acuan cetak, melainkan melalui proses digital atau any printing completed via digital file. Semua proses pencetakan dilakukan dan dikontrol secara digital dan memiliki metode penintaan yang berbeda sesuai teknologi masing-masing.
Gambar 3.18 : mesin digital printing Sumber : http://www.google.co.id
B. Cetak Flexografi Cetak Flexografi adalah suatu teknik cetak yang menggunakan acuan cetak berupa pelat dari karet atau photopolymer. Cetak flexografi dikenal juga sebagai cetak tinggi karena tinta dialihkan dari area cetak yang lebih tinggi ke media cetak. Pemindahan tinta ke pelat cetak melalui rol transfer yang disebut Anilox dan terbuat dari tembaga (Cu) atau keramik. Pemahaman sederhana cetak fleksografi dapat kita lihat pada proses pembuatan stempel. Cetak flexografi banyak digunakan untuk mencetak kemasan label, corrugate (karton gelombang).
51 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.19: Flexografi Sumber : http://www.google.co.id
C. Cetak Offset Cetak offset adalah suatu teknik mencetak dengan menggunakan pelat yang datar sebagai acuan cetak. Berdasarkan cara pemasukan material kertas yang akan dicetak, mesin cetak offset dapat dibagi dua: ●
Mesin
cetak
lembaran
(sheet
fed)
yaitu
mesin
cetak
yang
(Web
fed)
yaitu
mesin
cetak
yang
menggunakan kertas lembaran ●
Mesin
cetak
gulungan
menggunakan kertas roll/gulung. Cetak offset sheeted banyak digunakan untuk mencetak pekerjaan seperti majalah, buku, brosur, kalender, posrer dll. Cetak Web offset digunakan untuk mencetak Koran, tabloid, buku atau majalah yang menggunakan kertas yang lebih tipis dibanding cetak sheetfed. Ciri khas cetak Offset Sheetfed ● Cocok untuk mencetak di atas kertas dengan berat sekitar 100270gr ● Cocok untuk mencetak dengan jumlah sekitar di atas 1000exp hingga 10.000exp. 52 http://digilib.mercubuana.ac.id/
● Cocok untuk mencetak majalah, buku, brosur dan lainnya dengan kualitas tinggi. Ciri khas cetak Offset Webfed : ● Cocok untuk mencetak di atas kertas dengan berat di bawah
100gr.
● Cocok untuk mencetak jumlah cetak sekitar ratusan ribu exemplar. ● Kecepatan lebih tinggi dibanding cetak dimesin sheetfed. ● Dapat langsung mencetak pada kedua sisi kertas.
Gambar 3.20 : mesin offset Sumber : http://www.google.co.id (http://kelompokeditorial1.wordpress.com/2011/08/10/macam-macam-teknik-mencetak/)
3.2.4.2 Jilid A. Plastik Comb Binding Ini adalah book binding yang paling murah dari semua tipe penjilidan buku atau book binding. Tipe penjilidan ini memungkinkan buku, booklet, katalog atau company profile untuk dibuka rata, mudah untuk digandakan dengan fotokopi, ringan dan isi dapat ditambahkan kemudian atau dikeluarkan bila sudah tidak relevan lagi. Kelemahan utama dari plastik 53 http://digilib.mercubuana.ac.id/
comb binding ini adalah biasanya dilakukan manual dengan pekerjaan tangan dan bila dilakukan dalam jumlah besar akan sangat tidak efisien dan efektif
lagi sehingga akan memakan biaya yang tinggi bagi proses
produksinya. Saran penggunaan : Laporan intern, presentasi, proposal dan dokumen formal.
Gambar 3.21 :
Plastik Comb Binding
Sumber : http://www.google.co.id
B. Ring Spiral Binding Teknik jilid spiral atau coli binding ini lebih mahal dari teknik penjilidan plastik comb. Jilid spiral ini tersedia dalam dua macam bahan yaitu plastik dan kawat, dengan jilid ring spiral kawat umumnya lebih mahal dari segi biaya produksi. Buku, booklet, katalog atau company profile yang dijilid dengan spiral dapat dibuka hingga rata bahkan ditekuk kebelakang agar mudah dibaca atau
digandakan.Jilid
ring
spiral
ini
sangat populer digunakan untuk membuat kalender meja. Saran Penggunaan : Buku manual, buku teknik, presentasi, kalender, notebook, agenda.
54 http://digilib.mercubuana.ac.id/
C. Saddle Stich Binding Tipe penjilidan buku saddle stich binding ini ada dua jenis, yaitu jilid tengah dan jilid samping. Pada penjilidan tipe ini isi dari
buku,
booklet,
katalog atau company profile ditumpuk beserta dengan cover atau sampulnya untuk kemudian disteples menjadi satu. Cara penjilidan ini cocok untuk buku, booklet, katalog atau company profile yang
ketebalan
atau jenis kertas sampul cover sama dengan isinya. Saran Penggunaan : Brosur, majalah, buku panduan saku, notepad, laporan, kalender sobek.
Gambar 3.22 :
Saddle Stich Binding
Sumber : http://www.google.co.id
D. Perfect Binding Book binding tipe ini banyak dipakai untuk menjilid buku oleh penerbit buku khususnya paperback. Teknik penjilidan prefect
bindingini
dilakukan dengan menempelkan sisi kiri halaman isi buku dengan lem, setelah kering sampul cover buku dilem menjadi
satu dengan dikerjalan
dengan mesin maka perfect book binding ini sangat cocok untuk buku yang diproduksi secara massal karena biaya produksi yang murah namun cara ini tidak direkomendasikan untuk buku yang sering dibaca karena cenderung mudah rusak.
55 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gambar 3.23 : Perfect Binding Sumber : http://www.google.co.id
3.3
Objek Reverensi dan Inspirasi Dari reverensi di bawah ini mendapat ide bahwa cover yang akan dibuat menampilkan dari proses cabut warna itu dan menonjolkan judul buku. Cover dibuat sederhana agar terkesan esklusife. Layout yang akan ditampilkan ter-inspirasi dari reverensi-reverensi dibawah ini karena menampilkan gambar dan keterangan sehingga mudah untuk memahaminya.
56 http://digilib.mercubuana.ac.id/
57 http://digilib.mercubuana.ac.id/
58 http://digilib.mercubuana.ac.id/