BAB III DATA PERANCANGAN
A. Logo Menurut Indra Darmawan yang bersumber dari, John Murphy, and Michael Rowe. How to Design Trademarks and Logos (1998), Ohio : North Light Book, di dalam (http://www. komvis.com/logo.htm), dikemukakan bahwa “The successful designer of trademarks and logos needs to have basic intellectual and draftsmanship skills in addition to a sensitivity to the aesthetic elements of design”. yang berarti, seorang perancang logo dan cap dagang yang sukses, perlu memiliki kepandaian dasar dan keterampilan dalam menggambar dalam hubungannya dengan kepekaan terhadap elemen estetika desain. Menurut Davvid E Carter, pakar corporate identity dan penulisan buku The Big Book of Logo jilid 1, 2, dan 3, dari Amerika, pertimbangan-pertimbangan tentang logo yang baik itu harus mencakup beberapa hal sebagai berikut : a. Original dan Destinctive, atau memiliki nilai ke khasan, dan daya pembeda yang jelas. b. Legible, atau memiliki tingkat keterbacaan yang cukup tinggi meskipun diaplikasikan dalam berbagai ukuran dan media yang berbeda-beda. c. Simple atau sederhana, dengan pengertian mudah ditangkap dan dimengerti dalam yng relatif singkat. d. Memorable, atau cukup mudah diingat, karena keunikannya, bahkan dalam kurun waktu yang relatif lama. e. Easily
Assosiated
with
the
company,
mudah
dihubungkan
atau
disosialisasikan dengan jenis usaha dan citra suatu perusahaan atau organisasi. f. Easily adabtable for all graphic media. Kemudahan mengaplikasikan logo baik yang berbentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis pada saat proses perancangan. 12
g. Easily adabtable for all graphic media. Kemudahan mengaplikasikan logo baik yang berbentuk fisik, warna maupun konfigurasi logo pada berbagai media grafis pada saat proses perancangan.
1.
Aturan dan Prinsip-prinsip Desain Logo : a.
Sederhana, desain logo yang sederhana memungkinkan untuk mudah dan memungkinkan pengakuan logo serbaguna dan diingat.
b.
Mudah diingat, desain logo yang efektif harus mudah diingat dan ini dicapai dengan memiliki sederhana, namun mudah diingat.
2.
c.
Abadi, akan bertahan dalam ujian waktu.
d.
Serbaguna, mampu bekerja diberbagai media aplikasi.
e.
Sesuai, posisi logo harus sesuai tujuan yang ditetapkan.
Proses desain logo : a. Desain Brief, perilaku kuesioner dengan klien untuk mendapatkan desain singkat. b. Penelitian, mengenal bisnis klien, sejarahnya dan pesaing. c. Referensi, melakukan penelitian ke desain logo yang telah sukses, gaya dan trend saat ini yang terkait dengan desain singkat. d. Sketsa dan conceptualising, mengembangkan konsep logo menggunakan kreativitas. e. Refleksi, ambil istirahat sepanjang proses desain. Agar memungkinkan ide-ide matang dan mendapatkan antusiasme baru. f. Posisi, memposisikan diri sebagai kontraktor dan menerima perintah sesuai dengan keinginan klien. g. Presentasi, mempresentasikan hasil kerja kepada klien.
3.
Logo sesuai unsur pembentukannya :
13
a. Logo dalam bentuk alphabetical,logo yang terdiri dari bentuk huruf-h, uruf atau dimaksudkan untuk menggambarkan bentuk huruf. b. Logo dalam bentuk benda konkret, bentuk konkrte misalnya bentuk manusia (seorang tokoh,wajah, bentuk tubuh yang paling menarik), bentuk binatang, tumbuhan, peralatan, atau bentuk lain. c. Bentuk abstrak, poligon, spiral, dsb. Logo kelompok ini memiliki elemenelemen yang merupakan bentuk abstrak, bentuk geometri, spiral, busur, segitiga, bujursangkar, poligon, titik-titik, garis, panah, gabungan bentukbentuk lengkung, dan bentuk ekspresi tiga dimensi. d. Simbol, nomor, dan elemen lain. Bentuk-bentuk yang sudah dikenal untuk menggambarkan sesuatu. 4.
Fungsi utama logo: a. Sebagai penganti eksistensi lembaga, event atau program yang diwakilinya b. Membentuk suatu image positif c. Memberikan rasa percaya diri sekaligus membangkitkan kepercayaan pihak luar.
5.
Jenis Logo Dalam buku “How to Make Trademarks and Logos”, John Murphy dan Michael Rowe mengklarifikasikan logo dalam 7 jenis yaitu antara lain : Name Only Logos, Name / Symbol Logos, Initial Letter Logos, Pictorial Name Logos, Associative Logos, Allusive Logos, dan Abstract Logos.
6.
Bentuk Logo Bentuk logo dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian antara lain: a. Logotype : Sering disebut juga sebagai alphabetical form, karena merupakan gabungan/ kombinasi huruf.
14
b. Logogram : Logogram dapat dibagi lagi menjadi 3 bagian: 1) Bentuk Konkrit (Concrete Form) : Berdasarkan bentuk mahluk hidup, seperti hewan, benda (pita), tangan 2) Bentuk Abstrak (Abstract Form) : Berdasarkan figure geometris, seperti lingkaran, persegi, segitiga, dll. 3) Bentuk Simbol : Berdasarkan elemen visual, bentuk-bentuk simbolisasi yang sudah dikenal sebelumnya, seperti hati, tanda panah, silang, dll. 1
B. Garis Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis. Secara umum garis terdiri dari unsur-unsur titik yang juga mempunyai peran tersendiri, unsur titik bisa juga mendukung keindahan. Bentuk garis bisa bersifat lurus atau lengkung, nasmun keduanya mempunyai bentuk dan karakter yang berbeda. Antara garis lurus dengan garis lurus lainnya juga bisa berbeda, misalnya berbeda dalam tekanan, ketebalan dan letak. Masing-masing akan memiliki karakter tersendiri. Sifat garis yang umum dikenal yaitu lurus, lengkung dan bersudut. Dalam penggunaan, mempunyai arah seperti horisontal, vertikal, diagonal atau miring. Garispun mempunyai dimensi seperti tebal, tipis, panjang dan pendek, juga saling berhubungan dalam bentuk garis paralel atau sejajar, garis memancar atau radiasi dan garis yang saling berlawanan.
15
Menurut Kusmiati, R. Artini Pudjiastuti Sri, Supandar Pamudi (1999), Teori Desain Komunikasi Visual, membagi jenis – jenis garis serta kesan yang ditimbulkannya, yaitu : No
Jenis Garis.
Keterangan
1
Garis Lurus
Garis lurus digunakan sebagai penunjuk yang disertai kualitas tertentu, misalnya: kekuatan,
kebersamaan,
aspirasi,
stabilisasi dan lain sebagainya 2
Garis Vertikal
Garis yang tegak lurus dimana memberi kesan kekuatan yang bergerak keatas, yaitu pada saat mata tergerak untuk melihat dari bawah ke atas memberikan kesan ketinggian yang nyata
3
Garis Horisontal
Garis yang terletak mendatar, sejajar dengan cakrawala atau horizon, memberi kesan ketenangan serta membuat mata seolah-olah digerakkan dari arah kiri ke kanan.
4
Garis Diagonal
Dimana arah garis bisa miring ke kiri atau ke kanan untuk memberi kesan aman, gerakan, semangat, gelora serta perlawanan. Karena itu garis jenis ini biasa digunakan memberi tekanan atau emphasis.
5
Garis Lengkung
Merupakan garis lurus yang ditekuk atau dibengkokkan suatu
sehingga
lengkungan,
menimbulkan
kesan
menyerupai
yang pada
mampu perasaan,
yaitu kuat, lemah, sensitif, dan ekspresif.
Jenis-jenis garis menurut Menurut Kusmiati, R. Artini Pudjiastuti Sri, Supandar Pamudi (1999), Berikut ini beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya : No
Jenis Garis
Makna
16
1
Horizontal
Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
2
Vertikal
Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
3
Diagional
Tidak stabil, sesuatu yang bergerak / dinamika.
4
Zig-zag
Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
5
Lengkung S
Grace, keanggunan.
6
Bending up right
Sedih, lesu atau kedukaan.
7
Diminishing
Adanya jarak, kejauhan, kerinduan.
Perspective 8
Concentric Arcs
Perluasan,gerakan,mengembang,kegembiraan.
9
Pyramide
Stabil, megah, kuat / kekuatan yang masif.
10
Conflicting Diagonal
Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
11
Spiral
Kelahiran atau generative forces.
12
Rhytmic horizontals
Malas, ketenangan yang menyenangkan.
13
Upward Swirls
Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh.
14
Upward Spray
Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
15
Inverted Perspective
Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
16
Water Fall
Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
17
Rounded Archs
Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
18
Rhytmic Curves
Lemah gemulai, keriangan
19
Gothic Archs
Kepercayaan dan religius.
20
Radiation Lines
Pemusatan, peletupan atau letusan.
Garis memiliki fungsi : a. Sebagai abstrak bentuk b. Sebagai simbol pertemuan antara dua bidang yang berpotongan c. Sebagai ekspresi atau ungakapan ide d. Sebagai irama gerak
17
C.
Bentuk Identitas visual perusahaan (corporate visual identity) tidak terlepas dari bentuk yang dituangkan, yang memiliki arti tersendiri bagi yang menggunakannya. Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Menurut Kusmiati, R. Artini Pudjiastuti Sri, Supandar Pamudi (1999), Teori Desain Komunikasi Visual, berdasarkan jenisnya bentuk dasar dapat dibagi menjadi: a. Segitiga, merupakan lambang dari konsep trinitas, sebuah konsep religius yang berdasarkan pada tiga unsur alam semesta yaitu Tuhan, manusia dan alam. Secara umum bentuk dari segitiga mencerminkan asosiasi kekuatan, agresi, pergerakan, dinamis dan perasaan maskulin. Selain itu segitiga juga bisa melambangkan unsur api, agung, bijaksana, agama, energi dan kekuatan. b. Segi empat, secara umum bentuk segi empat memiliki asosiasi keteraturan dan keamanan, selain itu bentuk segi empat bisa juga melambangkan tanah dan perasaan maskulin. c. Lingkaran, bentuk lingkaran memiliki asosiasi menyeluruh atau keseluruhan, keamanan,
kesatuan
dan
ketahanan.
Selain
itu
lingkaran
juga
bisa
melambangkan kehangatan, perasaan wanita, kenyamanan. Bentuk adalah sesuatu yg memiliki tinggi dan lebar. Bentuk yg tidak biasa dapat digunakan untuk menarik perhatian. Ada tiga jenis dasarnya bentuknya. Geometric bentuk, seperti triangles,. Bentuk ini bekerja dgn baik sebagai bangunan blok untuk desain grafis. Bentuk alam, seperti binatang, tanaman. Abstrak, seperti ikon, bergaya angka, grafik dan ilustrasi, adalah versi sederhana dari alam bentuk.
18
Dengan bentuk kita dapat memotong foto yg menarik dalam perjalanan, seperti dalam sebuah oval, menyimbolkan ide, membuat blok teks yg lebih menarik dgn menetapkan teks ke dalam bentuk, membuat format baru, dan meng-highlight informasi.
D. Warna Pemahaman tentang warna dibagi dalam dua bagian berdasarkan sifat warna antara lain sebagai berikut : a. Warna menurut ilmu Fisika. Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna. b. Warna menurut ilmu Bahan. Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. Menurut Sadjiman Ebdi Sanyoto, Yogyakarta (2005), yang bersumber pada Henry Dreyfuss di dalam (http://www. tipsdesain.com/warna.htm), bahwa “warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut”. Warna adalah kesan yang diperoleh oleh mata dari cahaya yang dipantulkan oleh benda- benda yang dikenainya.; corak rupa seperti biru dan hijau; 2 kasta; golongan; tingkatan (dalam masyarakat); 3 corak; ragam (sifat sesuatu).
19
Warna dalam layout dapat menyampaikan moods, membuat gambar, menarik perhatian, dan mengidentifikasi objek. Ketika memilih warna untuk publikasi atau halaman web, tentang apa yg ingin Anda lakukan dan ke warna apa yg cocok untuk tujuan anda. Warna dapat digunakan untuk: 1. Sorot elemen penting dan utama seperti subheads. 2. Menarik mata. 3. Sinyal di mana pembaca untuk melihat terlebih dahulu. 4. Membuat gambar atau moods. 5. Bersama kelompok elemen atau mengisolasi mereka. 6. Memprovokasi emosi. Warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan identitas visual perusahaan (corporate visual identity), warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas perusahaan (corporate identity). Fungsi terpenting warna adalah memberi informasi secara visual dan psikologi juga menimbulkan reaksi dari penonton. Menurut Idarmadi warna dan respon psikologis di dalam yaitu : Warna
Respon psikologis
Catatan
merah
Power, energi,
Merah dikombinakan dengan
kehangatan, cinta, nafsu,
hijau, maka akan menjadi simbol
agresi, bahaya
Natal. Merah jika dikombinasikan dengan putih, akan mempunyai arti 'bahagia' di budaya Oriental.
biru
Kepercayaan, konservatif,
Banyak digunakan sebagai warna
keamanan, teknologi,
pada logo Bank di Amerika
kebersihan, keteraturan
Serikat untuk memberikan kesan
ketenangan, perasaan
'kepercayaan'.
yang mendalam, konsentrasi, cerdas, perasa, integratif, bijaksana, bertahan, keras
20
kepala,bangga diri, berpendirian tetap, kesetiaan, pengabdian, ketulusan, kesejukan, air, laut,awan,langit, harmoni, konservatif, percaya diri,penyembuhan, ningrat, tidak bersalah, adil, berfikir,konsisten, kesedihan, kedinginan, depresi, penurunan vitalitas, basi, keraguan. Hijau
Alami,sehat,
Di Cina dan Perancis, kemasan
keberuntungan,
dengan warna hijau tidak begitu
pembaharuan.
mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna hijau sangat disukai.
kuning
Optimis, harapan, filosofi,
Kuning adalah warna keramat
ketidak jujuran, pengecut
dalam agama Hindu.
(untuk budaya Barat), pengkhianatan, berubahubah, gembira, santai,spontan,eksentrik,tol eran, investigatif,menonjol, tidak percaya, Hindu, sinar matahari, emas, kekayaan,keberuntungan, kehidupan, penipuan, kebohongan, resiko,sakit. ungu
Spiritual, misteri,
Warna ungu sangat jarang
kebangsawanan,
ditemui di alam.
transformasi, kekasaran, keangkuhan Oranye
Energi, keseimbangan,
Menekankan sebuah produk yang
dan kehangantan,
tidak mahal
semangat,segar,ceria, ekonomis, jeruk,asam,
21
musimgugur, meminta dan mencari perhatian Cokelat
Tanah/bumi, reliability,
Kemasan makanan di Amerika
kenyamanan, daya tahan.
sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.
abu abu
Intelek, masa depan
Warna abu abu adalah warna
(seperti warna milenium),
yang paling gampang/mudah
kesederhanaan,
dilihat oleh mata.
kesedihan. putih
Kesucian, kebersihan,
Di Amerika, putih melambangkan
ketepatan, ketidak
perkawinan (gaun pengantin
bersalahan, setril,
berwarna putih), tapi di banyak
kematian
budaya Timur (terutama India dan Cina), warna putih melambangkan kematian.
hitam
Power, seksualitas,
Melambangkan kematian dan
kecanggihan, kematian,
kesedihan di budaya Barat.
misteri, ketakutan,
Sebagai warna kemasan, hitam
kesedihan, keanggunan
melambangakan keanggunan (elegance), kemakmuran (wealth) dan kecanggihan (sopiscated)
Warna dan respon psikologi
Menurut Maitiland Graves, Color Fundamentals, McGraw-Hill Book Company. Inc, New York, 1952, hal 80, memberi kesimpulannya tentang warna, yaitu : 1) Warna panas atau hangat adalah keluarga kuning, jingga dan merah. Sifatnya adalah positif, agresif, aktif dan merangsang. 2) Warna dingin atau sejuk adalah keluarga hijau, biru dan ungu. Sifatnya adalah negatif, mundur, tenang, tersisih dan aman. 3) Warna yang disukai mempunyai ukuran sebagai berikut: merah, biru, ungu, hijau dan kuning. 4) Warna merah lebih populer untuk wanita dan warna biru lebih untuk pria. 22
5) Warna murni dan hangat disukai untuk ruangan sempit, sementara warna gelap dan warna pastel disukai untuk ruangan luas. Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 meliputi : 1) Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb. 2) Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam. 3) Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna. E. Tipografi. Tipografi berasal dari kata (Yun ; Tupos = bentuk/yang diguratkan ; Grapho = Tulisan. Jadi dalam pengertian sederhana bahwa Tipografi adalah seni menyusun huruf cetak. Tipografi dalam Grafika adalah seni mengatur bahan cetak secara baik dengan tujuan tertentu ; seperti mengatur tulisan, membagi ruang dan spasi, menata atau menjaga huruf untuk membantu secara maksimal agar pembaca memahami teks.
23
Pengertian tipografi menurut buku Manuale Typographicum adalah: Typography can defined a art of selected right type printing in accordance with specific purpose ; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum the reader’s. Dari pengertian tersebut, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Tujuan
utama
tipografi
adalah
untuk
memudahkan
pembaca
berkomunikasi dengan penulisnya melalui penentuan jenis dan pengolahan susun huruf (Bambang Purwanto, Desain Grafis Tata Letak dan Tipografi, h. 109 ).. Menurut James Craig didalam (http://www.tipsdesain. com|tip dan trik desain grafis | Desain Komu.html), huruf di bagi dalam beberapa jenis yaitu : a. Serif. Ciri dari huruf ini adalah memilki sirip/kaki/ serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf serif memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminim. Contoh huruf serif adalah Times New Roman, Garamond, Book Old Style, dan lain-lain.
b. Egyptian, yaitu : jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokoh, kuat, kekar dan stabil. Contoh huruf Egyptian adalah Serifa, Bookman, dan lain-lain.
24
c. Sans Serif, yaitu : Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien. Contoh huruf Sans Serif adalah Franklin Gothic, Arial, Avant Garde, dan lain-lain.
d. Script, yaitu : Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang
ditimbulkannya
adalah
sifast
pribadi
dan
akrab.
Contoh
huruf Script adalah FZ Hand 2 Italic, English 111 Vivace,Staccato Phybliss ATT, Kuenstb, dan lain-lain.
e. Miscellaneous, yaitu : Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentukbentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.
25
Pada umumnya ada beberapa prinsip yang digunakan di dalam tipografi antara lain adalah: 1) Legibility adalah tingkat keterbacaan yang ditentukan oleh segala atribut visual yang dapat membuat huruf jadi lebih terbaca. 2) Visibility yaitu terfokus pada apakah jenis huruf tertentu dapat dilihat atau tidak. 3) Readibility yaitu kualitas dan jenis huruf, lebih kearah pemilihan jenis huruf. F. Layout Layout memegang peran penting dalam membuat keseimbangan letak dalam desain kita sehingga mudah, enak dipandang, dan mendapatkan hasil yang kita inginkan dengan lebih maksimal. Menurut Frank Jefkin, ada beberapa dasar yangperlu diperhatikan di dalam merancang suatu tampilan layout, antara lain adalah: 1) The Law of Unity (Kesatuan): harus dirancang sedemikian rupa dari headline, subheadline, ilustrasi, teks, logo, slogan dan sebagainya sehingga menghasilkan kesatuan komposisi yang baik dan enak dilihat. 2) The Law of Variety (Varian): untuk menghindari kesan yang monoton sebaiknya dibuat sedikit banyak variasi perancangan maupun visual sebuah iklan, misal tebal-tipis huruf, ilustrasi yang berbeda namun tetap memiliki focus yang jelas terhadap pesan yang akan disampaikan. 3) The Law of Balance (Keseimbangan): suatu keseimbangan dalam layout dapat dicapai bila unsur – unsurnya disusun secara sepadan, serasi dan selaras. 4) The Law of Rhytm (Ritme atau Irama): irama perlu diperhatikan dalam perancangan layout, misalnya kesamaan pengulangan – pengulangan penempatan unsur layout, pengulangan bentuk dan pengulangan warna.
26
5) The Law of Harmony
(Keharmonisan): adalah keselarasan atau
keserasian hubungan antara unsur – unsur layout yang memberikan kesan kenyamanan dan keindahan. Nilai harmoni dapat dicapai dengan repetisi (pengulangan bentuk) unsur – unsur layout baik itu bidang, garis, huruf, warna, dan lainnya. Bagian dari layout yang sebaiknya dirancang secara harmonis tapi tidak monoton. 6) The Law of Proportion (Proporsi): yaitu penggunaan ukuran yang berserasi agar juga tercipta perpaduan yang baik. 7) The Law of Scale (Skala): yaitu perpaduan antara warna gelap dan terang, hitam dan putih, besar dan kecil, dari unsur - unsur layout dalam suatu hubungan yang tidak seimbang ( kontras ). Prinsip Lay out yang baik menurut Tom Lincy (dalam Desai Principle for Desktop publishing) ada 5, yaitu : 1 Proporsi (Proportion), kesesuaian antara ukuran halaman dengan tata isisnya. 2 Keseimbangan (Balancing), suatu pengaturan agar penempatan elemen dalam suatu halaman memiliki efek seimbang. 3 Kontras (Contras), diperlukan sesuatu yang kontras agar diperolaeh fokus yang ingin ditonjolkan. 4 Irama (Rythem), pola perulangan yang menimbulkan irama yang enak diikuti. Unity (Kesatuan), hubungan antara elemen-elemen desain yang semula berdiri sendiri-sendiri serta memiliki ciri sendiri-sendiri yang disatukan menjadi sesuatu yang baru dan memiliki fungsi yang utu
G. Garis Garis adalah tanda untuk menghubungkan dua titik. Berbagai jenis garis muncul di mana-mana.
27
Garis dapat digunakan untuk: Mengatur informasi. Penekanan kata. Menghubungkan informasi. Outline foto . Membuat kotak. Membuat bagan atau grafik. Membuat pola atau ritme dgn membuat banyak baris. Membuat penekanan langsung ke mata pembaca. (Membuat garis diagonal.) H. Teori Gestalt dalam Desain Grafis Desain grafis merupakan cabang ilmu dari seni visual yang tidak bisa lepas dari ilmu psikologi. Peran psikologi dalam desain grafis meliputi bagaimana seseorang secara psikis merespon tampilan visual disekitarnya. Oleh karena itu, mempelajari teori psikologi sangat dianjurkan bagi desainer grafis untuk menciptakan tampilan visual yang cerdas dan efektif. Salah satu teori psikologi yang paling populer dan banyak digunakan dalam desain grafis adalah teori Gestalt. Gestalt merupakan sebuah teori psikologi yang menyatakan bahwa seseorang akan cenderung mengelompokkan apa dia lihat disekitarnya menjadi suatu kesatuan utuh berdasarkan pola, hubungan, dan kemiripan. Teori ini dibangun oleh 3 ilmuwan asal Jerman yaitu: Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler. Gestalt banyak digunakan dalam desain grafis karena menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Prinsip-prinsip Gestalt yang banyak diterapkan dalam desain grafis antara lain adalah proximity (kedekatan posisi), similarity
(kesamaan
bentuk),
closure
(penutupan
bentuk),
continuity
(kesinambungan pola), dan figure Ground. 28
a) Proximity (kedekatan posisi) Objek-objek yang berdekatan posisinya akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.
Gambar 4.2.2.1a Objek-objek pada logo unilever diatas dipersepsikan sebagai sebuah kelompok (huruf 'U') karena memiliki kedekatan posisi satu sama lain. b) Similarity (kesamaan bentuk) Objek-objek yang bentuk dan elemennya mirip akan dikelompokkan sebagai suatu kesatuan.
Tiga segitiga di bagian bawah logo diatas sejatinya adalah bagian dari ikon burung di logo tersebut. Namun karena memiliki kesamaan bentuk dengan segitiga lain, objek tersebut dipersepsikan sebagai bagian kelompok segitiga yang membentuk lingkaran. c) Closure (penutupan bentuk) Suatu objek akan dianggap utuh walaupun bentuknya tidak tertutup sepenuhnya.
29
Kita dapat mengenali bahwa ikon pada logo WWF adalah seekor panda. Padahal, gambar tersebut tidaklah lengkap atau belum tertutup sepenuhnya. d) Continuity (kesinambungan pola) Objek akan dipersepsikan sebagai suatu kelompok karena adanya kesinambungan pola.
Gambar 4.2.2.1d Lingkaran-lingkaran diatas dipersepsikan sebagai suatu kelompok karena polanya berkesinambungan. Walaupun sebenarnya objek-objek tersebut terpisah satu sama lain. e) Figure Ground Sebuah objek bisa dilihat sebagai dua objek dengan permainan foreground dan background. Masing-masing bisa diidentifikasi sebagai objek tanpa harus membentuknya menjadi solid.
Gambar diatas ini adalah gambar sebuah objek. Namun dengan memanfaatkan 30
teori figure ground, gambar mampu menampilkan 2 buah objek (objek guci dan siluet wajah) Gestalt menjelaskan bagaimana secara psikologi seseorang mencerna apa yang dilihatnya. Dengan memahami prinsip kerja kecenderungan persepsi visual manusia melalui Gestalt, desainer dapat memahami bagaimana fungsi sampainya suatu pesan terhadap audiens.
31
Perancang Grafis bertugas untuk menyampaikan sebuah informasi yang diinginkan oleh produk / klien dalam bentuk desain yang menarik. Seorang Desainer harus memiliki minimal 7 ( tujuh ) Dimensi Keilmuan yaitu : 1. Wawasan Teknologi 2. Wawasan Sains 3. Wawasan Seni 4. Wawasan Sosial Dan Budaya 5. Wawasan Filsafat Dan Etika. Point satu sampai lima digunakan untuk mengetahui cakupan hasil karya yang dituju sesuai dengan target tertentu. 6. Kemampuan olah nirmana. Dipakai untuk membuat hasil karya grafis yang menarik sekaligus mempunyai fungsi dan manfaat yang sesuai. 7. Software Desain Grafis. Digunakan untuk menerapkan kreasi ide grafis pada media elektronik sehingga dapat dibuat massal atau untuk kebutuhan krusial lainnya.
32