BAB III ANALISIS SISTEM
3.1
Analisis Masalah
Analisis masalah adalah penguraian dari suatu masalah yang utuh ke dalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan untuk perbaikan berikutnya. Kasus kerusakan hardware handphone merupakan kasus yang memerlukan bantuan seorang pakar dalam menyelesaikan masalah dengan mengandalkan pengetahuan yang dimilikinya (pengetahuan yang berasal dari pengalamannya dalam menyelesaikan masalah), tetapi kendala yang sering dialami apabila mengandalkan jasa seorang pakar biaya yang harus dikeluarkan relatif tidak sedikit dan juga seorang pakar tidak akan selalu ditempat untuk melayani client nya setiap saat, apalagi jarak yang harus ditempuh ke tempat servis mungkin saja sangat jauh. Berdasarkan kasus tersebut, maka dirasakan perlu dibuat sebuah aplikasi yang mendayagunakan komputer agar biasa berfikir dan bertindak seperti manusia, dimana aplikasi yang dimaksud ialah sistem pakar untuk mendeteksi
kerusakan
hardware
handphone
yang
didesain
untuk
memodelkan kemampuan seorang pakar dalam memecahkan suatu masalah
49
50
yang berbasiskan pada pengetahuan pakar (pengetahuan yang berisikan informasi mengenai kerusakan hardware handphone)
3.2
Analisis Kebutuhan Sistem
Aplikasi sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan hardware handphone ini melibatkan 3 aktor dalam tahap pengembangan analisis kebutuhan sistem. 3 aktor yang dimaksud adalah : 1. Knowledge engineer (teknik pengetahuan). 2. Pakar. 3. User . Peran knowledge engineer dalam proses pengembangan aplikasi ini mengarah pada proses transformasi pengetahuan pakar dalam mengambil keputusan dan pemecahan masalah ke dalam lingkungan aplikasi komputer, desain aplikasi berbasis komputer yang memiliki pola pikir seorang pakar. Jenis
aplikasi
yang
dikembangkan
ini
merupakan
aplikasi
yang
menyediakan fasilitas penelusuran yang merupakan tahapan deteksi kerusakan hardware handphone , tanpa adanya deteksi otomatis langsung aplikasi terhadap objek (handphone) yang akan diidentifikasi kerusakannya. Jadi user akan melakukan penelusuran berdasarkan data yang dipilih (macam-macam komponen, jenis komponen dan ciri-ciri kerusakan) sampai pada akhirnya sistem yang akan menampilkan hasil pendeteksian berupa solusi atas perbaikan. Karena aplikasi yang akan dibuat hanya memberikan
51
informasi mengenai ciri-ciri kerusakan berikut solusi perbaikannya, jadi apabila user mendapatkan kesulitan maka perlu bantuan seorang pakar. Peran seorang pakar yaitu selaku orang yang memiliki pengetahuan mengenai kerusakan pada hardware handphone, gejala-gejala dan telah memiliki pengalaman dibidang kerusakan hardware handphone, serta pakar bertanggung jawab atas sumber informasi data gejala dan kerusakan hardware handphone. Sedangkan user harus mengerti tentang bagaimana cara menggunakan komputer dengan baik dan benar, serta bertanggung jawab terhadap sistem yang ia gunakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dipaparkan pengguna yang terlibat dalam sistem pakar yaitu pakar dan user.
3.3
Analisis Kerusakan dan Gejala
Sebelum mengetahui kerusakan yang dialami oleh sebuah handphone, perlu diketahui terlebih dahulu gejala-gejala kerusakan yang ditimbulkan yang menyebabkan kerusakan pada hardware handphone tersebut. Sistem pakar ini mendeteksi kerusakan pada hardware handphone biasa atau smartphone dengan cara mencari fakta-fakta atas gejala-gejala yang dialami sebuah handphone yang kemudian akan didapatkan kesimpulan berupa kerusakan yang dialami beserta solusi yang harus dilakukan. Sistem pakar ini hanya membahas empat belas jenis kerusakan pada hardware handphone biasa ataupun smartphone yang lebih sering terjadi.
52
Pada Tabel 3.1 akan dijelaskan mengenai jenis kerusakan, gejala kerusakan dan solusi dari kerusakan hardware handphone yang paling sering terjadi. Tabel 3.1 Jenis Kerusakan, Gejala dan Solusi NO 1
2
3
4
KETERANGAN Jenis Kerusakan IC PA (Power Amplifier)
Gejala kerusakan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Handphone mati total. Handphone boros baterai. Sinyal handphone tidak stabil. Handphone gagal telepon. Sinyal handphone tiba-tiba hilang. Sinyal handphone hilang timbul.
Solusi
Ganti IC PA.
Jenis Kerusakan IC Power
Gejala kerusakan
1. Handphone mati total. 2. Handphone mengalami contact service dan troubleshooting. 3. Muncul tulisan insert SIM di layar handphone. 4. Sinyal handphone penuh, tapi setelah 5-10 menit sinyal hilang. 5. Handphone tidak bisa di cas / not charging.
Solusi
Ganti IC Power.
Jenis Kerusakan Flexi Cable
Gejala kerusakan
1. Pada saat di hidupkan handphone layar / tulisannya akan terbalik dan bergaris-garis. 2. Handphone tidak bisa buka kamera. 3. Handphone tidak ada suara (harus menggunakan headset baru terdengar ada suara).
Solusi
Ganti flexibel.
Jenis Kerusakan Driver LCD
53
Gejala kerusakan
Solusi 5
6
1. 2. 3. 4.
LCD handphone bergaris. LCD handphone blank. Ada noda hitam pada sudut LCD handphone. Muncul gambar pada layar handphone, lalu tiba-tiba hilang.
Ganti LCD.
Jenis Kerusakan Driver Lampu / LED
Gejala kerusakan
1. Lampu LED handphone tidak menyala pada saat handphone dalam kondisi hidup. 2. Lampu LED handphone hanya sebagian yang menyala pada saat handphone dalam kondisi hidup.
Solusi
1. Cek pada setting illumination, pastikan dalam keadaan off. 2. Cek PCB handphone dengan multi tester analog dengan nilai x1, jika lampu yang dites mati maka gantilah LED.tetapi bila lampu yang dites hidup maka lampu tersebut putus jalur, lakukan penjumperan. 3. Cek user interface nya, karena bisa mengalami kerusakan. Jika rusak ganti user interface nya.
Jenis Kerusakan Driver Vibrator Gejala kerusakan
Handphone tidak bergetar pada saat ada panggilan masuk, padahal pengaturannya sudah benar.
Solusi
1. Cek komponen vibrator dan pastikan masih bekerja dengan baik (menggunakan multi tester analog). 2. Cek pad PCB handphone apakah kotor, jika kotor bersihkan dengan setup bolpoin. 3. Cek jalur vibrator apakah mengalami putus jalur, jika putus lakukan penjumperan. 4. Jika semuanya ok maka komponen UI nya yang rusak, ganti IC UI nya. 5. Jika UI nya ok dan masih mengalami kerusakan kemungkinan besar CPU nya yang rusak.
54
7
8
9
10
11
Jenis Kerusakan IC RAM
Gejala kerusakan
1. Handphone mengalami hang menu.. 2. Handphone mengalami restart yang sangat lama. 3. Tidak ada sinyal karena data hilang. 4. Handphone mati total karena data hilang.
Solusi
Ganti IC RAM.
Jenis Kerusakan IC Audio
Gejala kerusakan
1. Speaker dan microphone handphone tidak berfungsi, sedangkan kondisi loudspeaker, microphone dan juga jalur dalam keadaan baik. 2. Handphone mengalami contact service karena IMEI tidak terbaca oleh perangkat handphone. 3. Handphone tidak ada sinyal.
Solusi
Ganti IC Audio.
Jenis Kerusakan IC Switch Antenna
Gejala kerusakan
1. 2. 3. 4.
Handphone tidak ada sinyal. Sinyal handphone lemah. Sinyal handphone naik turun. Pada saat handphone di hidupkan maka sinyal akan muncul, tetapi handphone akan mendadak mati sendiri.
Solusi
Ganti IC Switch Antenna.
Jenis kerusakan
IC CPU
Gejala kerusakan
1. 2. 3. 4.
Solusi
Ganti IC CPU.
Jenis kerusakan
IC Bluetooth
Handphone tidak ada sinyal. Handphone akan restart sendiri. Handphone tiba-tiba mati sendiri. Handphone mengalami blue screen.
55
12
13
14
Gejala kerusakan
1. Menu gallery handphone tidak bisa di buka. 2. Bluetooth tidak bisa pairing dengan perangkat bluetooth lainnya. 3. Bluetooth tidak bisa diaktifkan, jika diaktifkan maka akan keluar tulisan "tidak aktif".
Solusi
Ganti IC Bluetooth.
Jenis kerusakan
Touch Screen
Gejala Kerusakan
1. layar handphone terindikasi sudah tidak sensitif. 2. layar handphone sama sekali tidak berfungsi pada saat di sentuh.
Solusi
Ganti Layar Touch Screen.
Jenis kerusakan
Keypad
Gejala kerusakan
1. Tombol keypad susah ditekan tetapi masih bisa berfungsi. 2. Pada saat ditekan tombol keypad tidak dapat berfungsi semuanya. 3. Tombol keypad hanya salah satu yang berfungsi.
Solusi
1. Cukup membuka casing handphone lalu bersihkan tombol keypad yang bermasalah dengan penghapus pensil. 2. Lakukan flash pada handphone dengan versi yang sama atau di upgrade / downgrade, jika belum baik maka panaskan IC CPU, jika belum berhasil juga maka ganti IC CPU. 3. Bongkarlah handphone, lalu lihat apakah jalur keypad di PCB kotor, jika kotor bersihkanlah menggunakan cairan IPA kemudian periksalah jalur antara satu dengan yang lainnya menggunakan AVO meter pada kalibrasi 1x, jika putus maka lakukan teknik penjumperan.
Jenis kerusakan
Kamera
56
3.4
Gejala kerusakan
1. Kamera tidak dapat menangkap gambar atau blank. 2. Gambar dapat ditangkap kamera tetapi tampilan gambar pada layar handphone kurang bagus atau buram. 3. Handphone tidak bisa buka menu kamera, dan pada layar LCD tertulis "Peralatan Tidak Mendukung"
Solusi
1. Cek komponen kamera bila rusak ganti dengan komponen yang baru. 2. Lakukan pengecekan dengan software terlebih dahulu dengan cara flashing ulang atau lakukan upgrade versi software. 3. Lakukan pengecekan pada jalur konektor, bersihkan dengan menggunakan cairan pembersih khusus. 4. Cek jalur yang berhubungan dengan komponen kamera, gunakan skema diagram, kemungkinan ada jalur yang putus. 5. Bila jalur dalam kondisi baik dan tegangan kamera ada, berarti kerusakan ada pada komponen kamera, ganti dengan kamera baru.
Analisis Tabel Keputusan
Tabel keputusan digunakan sebagai acuan dalam membuat pohon keputusan dan kaidah yang digunakan. Berdasarkan tabel 3.1 maka tabel keputusan pada sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan pada hardware handphone dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah. Tabel 3.2 Tabel Keputusan Kode Kerusakan
Kode Gejala
K01
K02
G01
X
X
G02
X
G03
K03
K04
K05
K06
K07
K08
K09
K10
X
X
X
K11
K12
K13
K14
57
G04
X
G05
X
G06
X
G07
X
G08
X
G09
X
G10
X
G11
X
G12
X
G13
X
G14
X
G15
X
G16
X
G17
X
G18
X
G19
X
G20
X
G21
X
G22
X
G23
X
G24
X
G25
X
G26
X
G27
X
G28
X
G29 G30
X X
G31
X
G32
X
G33
X
G34
X
G35
X
G36
X
G37
X
G38
X
G39
X
G40
X
G41
X
G42 G43
X X
G44
X
58
Keterangan : G = Gejala. K = Kerusakan. Tabel 3.3 Keterangan Tabel Keputusan
Kode Kerusakan
Jenis Kerusakan
Kode Gejala
Nama Gejala
K01
IC PA
G01
Handphone mati total
K02
IC Power
G02
Handphone boros baterai
K03
Flexi Cable
G03
Handphone tidak ada sinyal
K04
Driver LCD
G04
Sinyal handphone tidak stabil
K05
Driver Lampu / LED
G05
Handphone gagal telepon
K06
Driver Vibrator
G06
Sinyal handphone tiba-tiba hilang
K07
IC RAM
G07
Handphone mengalami contact service dan troubleshooting
K08
IC Audio
G08
muncul tulisan Insert SIM di layar handphone
K09
IC Switch Antenna
G09
Sinyal handphone penuh, tapi setelah 5-10 menit sinyal hilang
K10
IC CPU
G10
Handphone tidak bisa di cas / not charging
K11
IC Bluetooth
G11
Pada saat di hidupkan handphone layar / tulisannya akan terbalik dan bergaris-garis
K12
Touch Screen
G12
Handphone tidak bisa buka kamera
G13
Handphone tidak ada suara (harus menggunakan headset baru terdengar ada suara)
K13
Keypad
59
K14
Kamera
G14
LCD handphone bergaris
G15
LCD handphone blank
G16
Ada noda hitam pada sudut LCD handphone
G17
Muncul gambar pada layar handphone, lalu tiba-tiba hilang
G18
Lampu LED handphone tidak menyala pada saat handphone dalam kondisi hidup
G19
Lampu LED handphone hanya sebagian yang menyala pada saat handphone dalam kondisi hidup
G20
Handphone tidak bergetar pada saat ada panggilan masuk, padahal pengaturannya sudah benar
G21
Handphone mengalami hang menu
G22 G23 G24
G25
G26 G27 G28 G29
Handphone mengalami restart yang sangat lama Tidak ada sinyal karena data hilang Handphone Mati total karena data hilang Speaker dan microphone handphone tidak berfungsi, sedangkan kondisi loudspeaker, microphone dan juga jalur dalam keadaan baik Handphone mengalami contact service karena IMEI tidak terbaca oleh perangkat handphone Sinyal handphone lemah Sinyal handphone naik turun Sinyal handphone hilang timbul
60
G30
Pada saat handphone di hidupkan maka sinyal akan muncul tapi handphone akan mendadak mati sendiri
G31
Handphone akan restart sendiri
G32
Handphone tiba-tiba mati sendiri
G33
Handphone mengalami blue screen
G34
Menu gallery handphone tidak bisa dibuka
G35
Bluetooth tidak bisa pairing dengan perangkat bluetooth lainnya
G36
Bluetooth tidak bisa diaktifkan, jika diaktifkan maka akan keluar tulisan "tidak aktif"
G37
Layar handphone terindikasi sudah tidak sensitif
G38
Layar handphone sama sekali tidak berfungsi pada saat di sentuh
G39
tombol keypad susah ditekan tetapi masih bisa berfungsi
G40
pada saat ditekan tombol keypad tidak dapat berfungsi semuanya
G41
tombol keypad hanya salah satu yang berfungsi
G42
kamera tidak dapat menangkap gambar atau blank
G43
gambar dapat ditangkap kamera tetapi tampilan gambar pada layar handphone kurang bagus atau buram
G44
Handphone tidak bisa buka menu kamera, dan pada layar LCD tertulis "Peralatan Tidak Mendukung"
61
3.5
Analisis Metode Pelacakan
Metode pelacakan yang digunakan dalam membangun sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan pada hardware handphone adalah metode Forward Chaining. Sehingga semua data gejala dan aturan akan ditelusuri untuk mendapatkan informasi kerusakan yang terdeteksi. Berdasarkan tabel 3.1, dari 10 data jenis kerusakan, untuk gejala dibedakan menjadi dua jenis yaitu : 1. Gejala umum yaitu gejala yang dimiliki oleh dua jenis kerusakan atau lebih. 2. Gejala unik yaitu gejala yang hanya dimiliki oleh satu jenis kerusakan.
3.6
Analisis Pohon Keputusan
Pembentukan pohon keputusan pada sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan hardware handphone adalah menggunakan binary tree. Berdasarkan analisis pada tabel 3.1 dan 3.2, maka pohon keputusan Forward Chaining terdiri dari 14 jenis kerusakan dan 44 gejala kerusakan. Proses pencarian Breadth First Search pada pohon keputusan Forward Chaining dengan struktur binary tree dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.
62
Gambar 3.1 Pohon Keputusan Forward Chaining Dengan Struktur Binary Tree
63
3.7
Analisis Metode Pencarian Breadth First Search
Metode pencarian yang digunakan dalam membangun sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan hardware handphone adalah metode Breadth First Search yang mana pencariannya dengan mengunjungi tiap-tiap node secara sistematis pada setiap level hingga keadaan tujuan (goal state) nya ditemukan, dengan kata lain penelusuran yang dilakukan adalah dengan mengunjungi node-node pada level yang sama hingga ditemukan goal state atau solusi nya. Pada proses pencarian breadth first search yaitu pohon keputusan forward chaining pada gambar 3.1, untuk menentukan status hasil deteksi maka akan dihitung dengan rumus proporsi yaitu menentukan kemungkinan dengan frekuensi relatif.
1) Menghitung Nilai Proporsi Cara menghitung nilai proporsi yaitu banyaknya gejala yang terpenuhi pada jenis kerusakan A di bagi banyaknya gejala yang dimiliki pada jenis kerusakan A dan dikali dengan 100%, dengan demikian didapatlah hasil nilai proporsinya. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada rumus proporsi dibawah ini. Rumus proporsi pada sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan hardware handphone yaitu :
64
n (A) P=
x 100% n (S)
Keterangan : P
: Proporsi
n(A)
: Banyaknya gejala yang terpenuhi pada jenis kerusakan A
n(S)
: Banyaknya gejala yang dimiliki pada jenis kerusakan A
setelah diketahui nilai proporsinya maka akan ditentukan status hasil pendeteksian dengan aturan sebagai berikut : a. Nilai proporsi antara 100% - 75% maka status hasil deteksi adalah “Pasti Rusak”. b. Nilai proporsi < 75% maka status hasil deteksi adalah “Kemungkinan Rusak” c. Jenis kerusakan akan diarahkan pada nilai proporsi terbesar, nilai yang paling mendekati 100%.
2) Kesimpulan Pelacakan Nilai Proporsi Pada gambar 3.2 apabila pelacakan dari node-node gejala berhenti pada salah satu node kerusakan, kesimpulan yang didapat kerusakan ditemukan, nilai proporsi akan 100% dan status “Pasti Rusak” pada jenis kerusakan yang terdeteksi.
65
Apabila pelacakan dari node-node gejala terhenti pada node 0, kesimpulannya adalah “kerusakan tidak ditemukan”. Maka untuk kasus ini kesimpulan kerusakan hardware handphone akan diarahkan ke node kerusakan yang berada pada cabang node gejala terpenuhi yang terakhir. Masing-masing kerusakan akan dihitung nilai proporsi. Kerusakan dengan nilai proporsi terbesar akan dijadikan kesimpulan kerusakan terdeteksi dengan status “kemungkinan rusak”. Berikut ini contoh analisis pengambilan keputusan.
Contoh Kasus Pada Toko Handphone Jaya Cellular 1. (Analisis pengambilan kesimpulan pada penelusuran terhenti di node kerusakan). KETERANGAN
y = GEJALA = JENIS KERUSAKAN
G01
G02
LEVEL 0
LEVEL 1
y
G04 y
0
G05 y
K01
0
LEVEL 4
t
0
G29 y
LEVEL 3
t
G06 y
LEVEL 2
t
LEVEL 5
t
0
LEVEL 6
Gambar 3.2 Pohon Keputusan (Binary Tree) Pada Kasus Pelanggan Pertama Dengan Kerusakan Handphone biasa
66
Pada toko jaya cellular terdapat pelanggan pertama yang mengajukan perbaikan handphone biasa, khususnya pada hardware handphone. Kemudian teknisi toko mempertanyakan gejala kerusakan handphone biasa yang dialami oleh pelanggan pertama tersebut, ternyata gejala kerusakan handphone yang dialami oleh pelanggan tersebut adalah : a. handphone mati total (G01). b. handphone boros baterai (G02). c. sinyal handphone tidak stabil (G04). d. handphone gagal telepon (G05). e. sinyal handphone tiba-tiba hilang (G06). f. sinyal handphone hilang timbul (G29). Alur proses jalannya pohon keputusan (binary tree) dengan pencarian breadth first search diatas yaitu gejala yang akan ditanyakan terlebih dahulu oleh teknisi kepada pelanggan pertama adalah G01, apabila “ya” dengan status “pasti rusak” maka penelusuran berlanjut ke G02, apabila “ya” dengan status “pasti rusak” maka penelusuran berlanjut ke G04, apabila “ya” dengan status “pasti rusak” maka penelusuran berlanjut ke G05, apabila “ya” dengan status “pasti rusak” maka penelusuran berlanjut ke G06, apabila “ya” dengan status “pasti rusak” maka penelusuran berlanjut ke G29, apabila “ya” dengan status “pasti rusak” maka “jenis kerusakan terdeteksi”. kasus diatas dapat dijelaskan seperti tabel dibawah ini:
67
Tabel 3.4 Analisis Penelusuran Kasus Pada Pelanggan Pertama Dengan Kerusakan Handphone Biasa Kode gejala
Jawaban
Status
tidak
Keterangan
yang dideteksi
ya
G01
X
Pasti Rusak
Penelusuran Berlanjut
G02
X
Pasti Rusak
Penelusuran Berlanjut
G04
X
Pasti Rusak
Penelusuran Berlanjut
G05
X
Pasti Rusak
Penelusuran Berlanjut
G06
X
Pasti Rusak
Penelusuran Berlanjut
G29
X
Pasti Rusak
Jenis Kerusakan Terdeteksi
1) Menghitung Nilai Proporsi Karena penelusuran terhenti tepat di node kerusakan maka hasilnya adalah : Kerusakan yang terdeteksi : K01 Nilai proporsi
: 6/6 x 100% = 100%
Status
: “Pasti Rusak”
2) Kesimpulan Pelacakan Nilai Proporsi Berdasarkan
analisis
diatas,
maka
diketahui
hasil
kesimpulan
pendeteksian handphone biasa untuk pelanggan pertama yang akurat 100% dari hasil analisa menggunakan sistem pakar teknisi toko handphone Jaya Cellular yaitu pasti rusak K01 atau pasti rusak IC PA.
68
2. (Analisis pengambilan kesimpulan pada penelusuran terhenti di node 0). KETERANGAN
G01
y
= GEJALA
LEVEL 0
= JENIS KERUSAKAN
G02
LEVEL 1
y
t
G07
G04 y
0
G05 y
K01
G09
0
LEVEL 3
t
0
LEVEL 4
t
0
G29 y
0
LEVEL 2
t
G08 y
t
G06 y
y
t
LEVEL 5
t
0
LEVEL 6
Gambar 3.3 Pohon Keputusan (Binary Tree) Pada Kasus Pelanggan Kedua Dengan Kerusakan Handphone Biasa Selanjutnya terdapat pelanggan kedua yang mengajukan perbaikan handphone biasa. Kemudian teknisi mempertanyakan gejala kerusakan handphone biasa yang dialami oleh pelanggan kedua tersebut, ternyata gejala kerusakan handphone biasa yang dialami oleh pelanggan tersebut adalah : a. handphone mati total (G01). b. handphone mengalami contact service dan troubleshooting (G07). c. muncul tulisan insert SIM dilayar handphone (G08). Alur proses jalannya pohon keputusan (binary tree) dengan pencarian breadth first search diatas yaitu gejala yang akan ditanyakan terlebih dahulu oleh teknisi kepada pelanggan kedua adalah G01, apabila “ya”
69
dengan status “pasti rusak” maka penelusuran berlanjut ke G02, apabila “tidak” dengan status “kemungkinan rusak” maka penelusuran berlanjut ke G07, apabila “ya” dengan status “pasti rusak” maka penelusuran berlanjut ke G08, apabila “ya” dengan status “pasti rusak” maka penelusuran
berlanjut
ke
G09,
apabila
“tidak”
dengan
status
“kemungkinan rusak” maka “jenis kerusakan tidak terdeteksi”. kasus diatas dapat dijelaskan seperti tabel dibawah ini : Tabel 3.5 Analisis Penelusuran Kasus Pada Pelanggan Kedua Dengan Kerusakan Handphone Biasa Kode gejala
Jawaban
yang dideteksi
ya
G01
X
G02
tidak X
Status
Keterangan
Pasti Rusak
Penelusuran Berlanjut
Kemungkinan Rusak
Penelusuran Berlanjut
G07
X
Pasti Rusak
Penelusuran Berlanjut
G08
X
Pasti Rusak
Penelusuran Berlanjut Jenis Kerusakan Tidak Terdeteksi
G09
X
Kemungkinan Rusak
1) Menghitung Nilai Proporsi Karena penelusuran terhenti tepat di node 0 maka kesimpulannya adalah: Jenis kerusakan yang terdeteksi akan diarahkan ke jenis kerusakan yang berada pada cabang node gejala terpenuhi yang terakhir yaitu G08. Kerusakan yang terdeteksi
: K01 dan K02
Nilai proporsi
: K01 = 1/6 x 100% = 16,67 % K02 = 3/5 x 100% = 60%
Status
: “Kemungkinan Rusak”
70
2) Kesimpulan Pelacakan Nilai Proporsi Berdasarkan analisis diatas , maka diketahui kesimpulan pendeteksian handphone biasa untuk pelanggan kedua yang memiliki keakuratan 60% dari hasil analisa menggunakan sistem pakar teknisi toko handphone Jaya Cellular dan memungkinan rusak adalah K02 atau kemungkinan rusak IC Power karena nilai proporsinya paling dekat dengan 100%.
Pada contoh kasus pelanggan pertama dengan kerusakan handphone biasa, sistem pakar hanya melakukan pendeteksian sebanyak 6 gejala dari 33 gejala yang ada, dan pada kasus pelanggan kedua dengan kerusakan handphone biasa sistem pakar hanya melakukan pendeteksian sebanyak 5 gejala dari 33 gejala yang ada. Dari dua contoh kasus diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pakar dengan metode breadth first search ini sangat efektif dalam melakukan pendeteksian kerusakan pada hardware handphone dimana sistem tersebut dapat menghasilkan solusi dengan melakukan pendeteksian pada beberapa gejala yang dialami tanpa harus menguji lebih banyak gejala lagi.
3.8
Analisis Kaidah Produksi Metode Forward Chaining
Kaidah produksi biasanya dituliskan dalam bentuk jika-maka (IFTHEN). Kaidah ini dapat dikatakan sebagai hubungan implikasi dua bagian,
71
yaitu bagian premis (jika) dan bagian konklusi (maka). Apabila bagian premis dipenuhi maka bagian konklusi juga akan bernilai benar. Suatu kaidah terdiri daari klausa-klausa. Sebuah klausa mirip sebuah kalimat subyek, kata kerja dan objek yang menyatakan suatu fakta. Ada sebuah klausa premis dan klausa konklusi pada sebuah kaidah. Suatu kaidah juga dapat terdiri atas beberapa premis dan lebih dari satu konklusi. Antara premis dan konklusi dapat berhubungan dengan “OR” atau “AND”. Kaidah yang akan digunakan pada sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan hardware handphone adalah berdasarkan analisis pada tabel 3.2 dan gambar 3.1, maka kaidah aturan produksi jenis kerusakan dengan metode pelacakan forward chaining adalah 14 rule seperti pada tabel 3.5 dibawah. Tabel 3.6 Kaidah Aturan Produksi Metode Forward Chaining
Rule 1
Rule 2
Rule 3
IF G01 = 'y'
IF G01 = 'y'
IF G01 = 't'
AND G02 = 'y'
AND G02 = 't'
AND G11 = 'y'
AND G04 = 'y'
AND G07 = 'y'
AND G12 = 'y'
AND G05= 'y'
AND G08 = 'y'
AND G13 = 'y'
AND G06 = 'y'
AND G09 = 'y'
THEN K03
AND G29 = 'y'
AND G10 = 'y'
THEN K01
THEN K02
Rule 4 IF G01 = 't'
Rule 5 IF G01 = 't'
Rule 6 IF G01 = 't'
72
AND G11 = 't'
AND G11 = 't'
AND G11 = 't'
AND G14= 'y'
AND G14 = 't'
AND G14 = 't'
AND G15 = 'y'
AND G18 = 'y'
AND G18 = 't'
AND G16 = 'y'
AND G19 = 'y'
AND G20 = 'y'
AND G17= 'y'
THEN K05
THEN K06
THEN K04 Rule 7
Rule 8
Rule 9
IF G01= 't'
IF G01 = 't'
IF G01 = 't'
AND G11 = 't'
AND G11 = 't'
AND G11 = 't'
AND G14 = 't'
AND G14 = 't'
AND G14 = 't'
AND G18 = 't'
AND G18 = 't'
AND G18 = 't'
AND G20 = 't'
AND G20 = 't'
AND G20 = 't'
AND G21 = 'y'
AND G21 = 't'
AND G21 = 't'
AND G22 = 'y'
AND G03 = 'y'
AND G03 = 'y'
AND G23 = 'y'
AND G25 = 'y'
AND G25 = 't'
AND G24 = 'y'
AND G26 = 'y'
AND G27 = 'y'
THEN K07
THEN K08
AND G28 = 'y' AND G30 = 'y' THEN K09
Rule 10
Rule 11
Rule 12
IF G01 = 't'
IF G01 = 't'
IF G01 = 't'
AND G11 = 't'
AND G11 = 't'
AND G11 = 't'
73
AND G14 = 't'
AND G14 = 't'
AND G14 = 't'
AND G18 = 't'
AND G18 = 't'
AND G18 = 't'
AND G20 = 't'
AND G20 = 't'
AND G20 = 't'
AND G21 = 't'
AND G21 = 't'
AND G21 = 't'
AND G03 = 'y'
AND G03 = 't'
AND G03 = 't'
AND G25 = 't'
AND G34 = 'y'
AND G34 = 't'
AND G27 = 't'
AND G35 = 'y'
AND G37 = 'y'
AND G31 = 'y'
AND G36 = 'y'
AND G38 = 'y'
AND G32 = 'y'
THEN K11
THEN K12
AND G33 = 'y' THEN K10 Rule 13
Rule 14
IF G01 = 't'
IF G01 = 't'
AND G11 = 't'
AND G11 = 't'
AND G14 = 't'
AND G14 = 't'
AND G18 = 't'
AND G18 = 't'
AND G20 = 't'
AND G20 = 't'
AND G21 = 't'
AND G21 = 't'
AND G03 = 't'
AND G03 = 't'
AND G34 = 't'
AND G34 = 't'
AND G37 = 't'
AND G37 = 't'
AND G39 = 'y'
AND G39 = 't'
AND G40 = 'y'
AND G42 = 'y'
74
AND G41 = 'y'
AND G43 = 'y'
THEN K13
AND G44 = 'y' THEN K14
3.9
Analisis PIECES Pada Sistem
Berikut adalah hasil analisis terhadap sistem pakar untuk mendeteksi kerusakan hardware handphone dengan metode breadth first search dengan menggunakan analisis PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service). 1. Analisis Kinerja Sistem (Performance) Kinerja adalah suatu kemampuan sistem dalam menyelesaikan tugas dengan cepat sehingga sasaran dapat segera tercapai. Melihat dari sistem pada sistem pakar mendeteksi kerusakan hardware handphone dengan metode breadth first search ini memiliki kinerja yang baik karena telah dapat memberikan informasi deteksi dan solusi penanganannya secara cepat kepada user mengenai kerusakan hardware handphone yang bervariasi. 2. Analisis Informasi (Information) Informasi merupakan hal yang penting karena dengan informasi yang didapat dari sistem pakar deteksi kerusakan hardware handphone ini, sistem pakar mendeteksi kerusakan hardware handphone ini memberikan
75
informasi yang baik dimana informasi yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan dari pengguna (user) dan juga informasi ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi sehingga dapat dikatakan informasi yang didapatkan lebih akurat, tepat waktu dan relevan sesuai dengan yang diharapkan. 3. Analisis Ekonomi (Economic) Pada dasarnya ekonomi berkaitan dengan biaya. Dalam hal ini perusahaan dan manajemen akan berusaha untuk meminimalkan biaya yang harus dikeluarkan, salah satu sistem yang sudah umum diterapkan yaitu paperless system (meminimalkan penggunaan kertas) dalam rangka penghematan, dan sistem pakar mendeteksi kerusakan hardware handphone ini dapat mendeteksi kerusakan yang dialami oleh hardware handphone serta memberikan solusinya langsung melalui aplikasinya sehingga tidak memerlukan kertas untuk pencetakan laporan dan lain sebagainya. 4. Analisis Pengendalian (Control) Sistem pakar mendeteksi kerusakan hardware handphone ini telah memiliki kontrol yang baik dimana selain dapat memproses data dengan teliti, sistem pakar ini juga mudah diakses oleh pengguna (user). 5. Analisis Efisiensi (Efficiency) Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber tersebut dapat digunakan secara optimal. Sistem pakar mendeteksi kerusakan hardware handphone ini telah memiliki efisiensi yang baik karena dengan adanya
76
sistem pakar ini dapat membantu user dalam mendeteksi kerusakan hardware handphone dengan lebih cepat dan solusi yang diberikan juga sesuai dengan yang diharapkan. 6. Analisis Pelayanan (Service) Peningkatan pelayanan memperlihatkan kategori yang beragam. Dalam hal ini sistem pakar mendeteksi kerusakan hardware handphone ini telah memberikan pelayanan yang baik untuk pengguna (user). Sistem pakar ini juga di desain dengan fitur yang user friendly.
3.10 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Analisis perangkat keras yang digunakan untuk menunjang program yang dijalankan yaitu dengan spesifikasinya adalah sebagai berikut : 1. Processor : Intel Core i3 (3.10 GHz). 2. Memory : RAM 2 GB (DDR 3). 3. Space harddisk 512 GB. 4. VGA Onboard 1 GB. 5. Drive DVD-ROM. 6. Keyboard dan mouse. 7. Layar monitor 14 inch.
77
3.11 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak
Analisis perangkat lunak yang digunakan untuk menunjang program yang dijalankan adalah menggunakan sistem operasi Microsoft Windows 7, sistem ini dibuat dengan bahasa pemrograman Visual Basic.Net 2008 dan database-nya menggunakan Microsoft Office Access 2003.