62
BAB III
ANALISIS SISTEM
3.1
Analisis Sistem yang Berjalan Di bawah ini adalah topologi awal jaringan RT / RW NET Optima dalam menjangkau pelanggannya
Gambar 3.1 Topologi Jaringan Optima
62
63 Dari gambar topologi di atas, dapat dilihat bahwa client (LAN) terhubung dengan optima melalui teknologi nirkabel (wireless). Dimana device yang digunakan dalam menjangkau setiap tempat client adalah access point. Access point ini berfungsi sebagai bridge jaringan pada Optima memperluas jaringannya ke tiap client sehingga client dapat menerima paket data yang dikirim dari Optima dan begitu juga sebaliknya secara nirkabel (wireless). Tiap access point yang terhubung dikelompokkan melalui teknologi VLAN oleh managed switch. Dengan pembagiaan secara VLAN ini memudahkan administrator untuk me-manage jaringan karena dibagi kesetiap segmen. Selain itu dengan VLAN dapat mengurangi traffic yang berat pada switch, menghindari broadcast strom, dan menggurangi conflict ip yang terlalu banyak sehingga cocok untuk digunakan dalam jaringan yang berskala besar. Dari switch terhubung ke router yang berfungsi sebagai gateway ke jaringan internet. Router disini menggunakan mikrotik
routerOS sebagai
operating sistem. Router berfungsi juga sebagai DHCP-Server sehingga router dapat memberikan ip kepada host atau komputer yang tersambung kepada jaringan Optima tersebut secara otomatis. Disini juga provider menerapkan filter MAC address pada setiap PC Client. Hal ini bertujuan untuk memblokir secara otomatis user yang tidak terdaftar sebagai pelanggan. Melalui router ini juga, terhubung server farm yang di dalamnya terdapat fungsi server seperti DNS (Domain Name System), FTP (File Transfer Protocol) server, NMS, backup storage, dan beberapa fungsi server lainnya. NMS atau Network Monitoring system yang digunakan disini adalah The Dude. Salah satu
64 fungsi server yang paling penting adanya adalah DNS server. Fungsi DNS server sangat penting karena DNS men-translate nama domain atau alamat URL menjadi alamat IP dan sebaliknya. Hal ini dilakukan agar pelanggan dapat mengakses layanan internet sebab yang dikenal oleh network layer adalah alamat IP bukan nama domain.
Gambar 3.2 Screenshot daftar DHCP Server Gambar diatas merupakan screenshot dari penggalan monitoring jaringan The Dude Optima. Dapat dilihat jumlah user yang menggunakan jasa Optima tercatat sebanyak 614 user (diambil pada tanggal 28 April 2011). Sebanyak 614 user terdaftar dalam DHCP server dengan filter MAC address PC tiap client. Concurrent user pada saat data diambil sebesar 245 user atau sekitar 39.9%. Pada malam hari jumlah concurrent user pun bisa meninggkat hingga 76%.
65 Dengan jumlah client yang tergolong besar ini, dibutuhkan sumber daya bandwidth yang cukup besar juga. Managemen bandwidth dilakukan melalui mikrotik routerOS. Administrator mengalokasikan bandwidth ketiap client dengan bandwidth lokal sebesar 3 Mbps dan bandwidth internasional 512 Kbps. Statistik pemakaian bandwidth internasional pada Optima dapat dilihat dari grafik di bawah ini:
"Daily" Graph (5 Minute Average)
Max In: 10.98 Mb Average In: 9.21 Mb Current In: 10.12 Mb
"Weekly" Graph (30 Minute Average)
Max In: 10.98 Mb Average In: 8.51 Mb Current In: 9.33 Mb
Gambar 3.3 Statistik Penggunaan Bandwidth Downstream Internasional
66
Dapat dilihat bahwa maksimal bandwidth mencapai 10.98 Mbps dengan rata-rata pemakaian sebesar 9.21Mbps per hari. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata tingkat utilisasi bandwidth mencapai > 90%. IP yang diberikan ke tiap pelanggan Optima bersifat private sedangkan untuk dapat mengakses jaringan internet diperlukan IP public. Oleh karena itu, dibutuhkan NAT (Network Address Translation) yang bertujuan untuk menerjemahkan setiap paket yang keluar dari gateway menjadi IP Public. Penggalan baris program dibawah ini adalah dari firewall NAT yang ada pada router Optima:
> ip firewall nat print Flags: X - disabled, I - invalid, D - dynamic 0 ;;; Public NAT chain=srcnat action=masquerade out-interface=internet
Penggalan baris program di atas menunjukkan bahwa dilakukan masquerade dari jaringan LAN ke internet sehingga Optima hanya membutuhkan 1 IP Public untuk mengakses internet.
3.2
Analisis Permasalahan Dari analisis sistem yang telah berjalan, beberapa masalah yang timbul pada RT / RW Net Optima maupun pelanggannya adalah : 1. Jarak Web Server yang Diakses Waktu akses sebuah web juga bergantung pada jarak antara web server dengan pengakses. Apabila pelanggan Optima yang mengakses sebuah
67 web / blog yang di-hosting pada server yang secara geografis jauh dari Jakarta (misal pada server USA), maka dibutuhkan juga waktu untuk mengakses ke sana. Di bawah ini adalah contoh hasil rute jalur akses yang dilalui paket dengan menggunakan perintah traceroute dari jaringan Optima
C:\>tracert youtube.com Tracing route to www.youtube.com [74.125.95.93] over a maximum of 30 hops: 1 2 ms 3 ms 3 ms 10.0.0.1 2 3 ms 2 ms 2 ms 192.168.40.2 3 7 ms 3 ms 3 ms 115.124.75.241 4 19 ms 5 ms 4 ms 115.124.95.1 5 4 ms 5 ms 6 ms ip-117-1.mcs.internet.exchange [119.110.117.1] 6 17 ms 16 ms 15 ms ip-116-138.mcs.internet.exchange [119.110.116.138] 7 18 ms 17 ms 15 ms 66.249.95.122 8 85 ms 84 ms 84 ms 72.14.232.115 9 173 ms 173 ms 171 ms 72.14.236.21 10 184 ms 173 ms 175 ms 66.249.94.197 11 229 ms 204 ms 202 ms 209.85.241.210 12 215 ms 215 ms 213 ms 209.85.243.116 13 212 ms 208 ms 208 ms 209.85.241.29 14 209 ms 208 ms 215 ms 209.85.240.45 15 208 ms 208 ms 209 ms iw-in-f93.1e100.net [74.125.95.93] Trace complete. C:\>tracert www.rapidshare.com Tracing route to rapidshare.com [195.122.131.12] over a maximum of 30 hops: 1 3 ms 1 2 5 ms 3 3 4 ms 5 4 6 ms 3 5 4 ms 3 6 4 ms 5 7 6 ms 4 8 18 ms 17 9 17 ms [116.0.71.113] 10 19 ms [180.87.15.21] 11 188 ms [180.87.15.26] 12 189 ms [4.68.62.117] 13 190 ms 190 14 191 ms [4.69.137.21] 15 227 ms 229 16 242 ms 242 17 257 ms 256 18 255 ms [4.69.134.138] 19 259 ms [4.69.134.153] 20 341 ms 345
ms 4 ms 3 ms 4 ms 4 ms 3 ms 7 ms 6 ms 16 29 ms
ms 10.0.0.1 ms 192.168.40.2 ms 115.124.75.241 ms 115.124.95.97 ms 202.182.48.225 ms 115.124.80.5 ms ip-126-81.mcs.napinfo.net [119.110.126.81] ms ip-112-230.mcs.napinfo.net [119.110.112.230] 22 ms vlan558.icore1.svw-singapore.as6453.net
19 ms
19 ms
*
if-0-1712.tcore2.svw-singapore.as6453.net
189 ms
190
ms
192
if-7-2.tcore2.lvw-losangeles.as6453.net
ms
xe-8-0-0.edge1.losangeles9.level3.net
ms
191 ms 197 ms
vlan70.csw2.losangeles1.level3.net [4.69.144.126] 192 ms ae-72-72.ebr2.losangeles1.level3.net
ms ms ms
229 ms 242 ms 258 ms 254 ms
ae-3-3.ebr3.dallas1.level3.net [4.69.132.78] ae-7-7.ebr3.atlanta2.level3.net [4.69.134.22] ae-2-2.ebr1.washington1.level3.net [4.69.132.86] 253 ms ae-81-81.csw3.washington1.level3.net
254 ms
ms
342 ms
252
ms
ae-82-82.ebr2.washington1.level3.net
ae-41-41.ebr2.frankfurt1.level3.net [4.69.137.49]
68 21 22 23
347 ms 345 ms 342 ms
342 ms 345 ms 341 ms
344 ms * 338 ms
ae-72-72.csw2.frankfurt1.level3.net [4.69.140.22] ae-21-79.car1.frankfurt1.level3.net [4.68.23.67] rapidshare.com [195.122.131.12]
Dari hasil traceroute di atas dapat dilihat bahwa untuk mengakses web server youtube rute yang dilalui terdapat 15 hop bahkan untuk mengakses web server rapidshare melalui 23 hop yang bisa tergolong banyak. Dengan jalur route akses yang banyak dan terkadang ada node yang terputus pada jalur akses sehingga membuat routing untuk akses web server semakin jauh sehingga mengurangi banyak waktu pada pengaksesan web server yang dituju. Permasalahan waktu akses yang lama ini sering ditujukan oleh pelanggan kepada provider Optima.
2. Mahalnya Biaya Bandwidth Internasional Biaya penyewaan bandwidth tergolong mahal terutama biaya penyewaan bandwidth internasional. Harga penyewaan bandwidth internasional untuk saat ini kisaran bandwidth 1 Mbps 1:1 dihargai sekitar 3 juta perbulan. Sedangkan dengan user Optima yang sekitar 600 dengan mengalokasikan up to 512 Kbps ke tiap client tentunya mengharuskan optima untuk menyediakan bandwidth yang cukup besar. Dari statistik penggunaan bandwidth internasional pada gambar 3.4 juga dapat dilihat bahwa kebutuhan bandwidth optima mencapai 10 Mbps. Sehingga optima memerlukan bandwidth sekitar 11-12 Mbps dengan ini total biaya perbulan sekitar 33 jutaan hanya untuk bandwidth internasional.
69 3. Tidak adanya cache server dengan fungsi cache dinamis pada Optima Tidak adanya penanganan request pada jaringan Optima membuat tidak adanya fungsi cache yang pada jaringan. Walaupun demikian cache server hanya memiliki kemampuan secara native caching konten bersifat statis. Kebanyakan cache server tidak dapat melakukan caching terhadap konten yang bersifat dinamis yang ada pada web sharing video seperti youtube. Web sharing video yang seperti pada youtube, menggunakan bandwidth internasional yang memiliki kapasitas terbatas yaitu 512 Kbps. Dengan tidak adanya fungsi caching ini, membuat waktu buffering video menjadi lama dan pelanggan sering mengajukan komplain lamanya waktu buffering ini kepada Optima.
Tabel 3.1 waktu buffer video dari youtube.com
Waktu Link Video
Besar Video buffer
http://www.youtube.com/w 22 MB
331 detik
19 MB
289 detik
atch?v=LjhCEhWiKXk http://www.youtube.com/ watch?v=QGJuMBdaqIw
70 3.3
Usulan Pemecahan Masalah Dari analisis permasalahan yang telah dipaparkan di atas bahwa Optima memerlukan sebuah sistem jaringan Cache Server. Proxy Server menyediakan fungsi caching yang dapat menghemat biaya penggunaan bandwidth lokal maupun internasional. Dengan adanya fungsi caching, object atau konten dari website yang diakses akan disimpan sehingga akan sangat menghemat bandwidth karena tidak lagi men-download objek atau konten yang sering di akses. Dengan adanya caching ini juga dapat mempercepat respon time atau waktu akses karena Optima tidak perlu mengakses webserver dengan jarak hop yang jauh dan cukup mendownload hasil dari objek atau konten yang telah dicache pada cache server. Proxy Cache server dengan berbasis sistem operasi Linux
dengan
aplikasi Squid dapat diusulkan dalam penerapannya. Dengan sistem operasi Linux dan aplikasi Squid yang bersifat open source tentunya dapat melakukan penghematan biaya dalam implementasi dan juga squid dapat dimodifikasi dengan bebas sehingga mendukung caching konten dinamis.
Dalam hal ini
jaringan Optima melakukan cahce situs sharing video youtube yang bersifat dynamic sehingga streaming video pun dapat disimpan oleh cache server dan tentunya akan menghemat penggunaan bandwidth.