BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE PENGAMATAN
A. Tinjauan Pustaka 1. Pengelolaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:657) pengelolaan didefinisikan sebagai berikut ini : a. Proses, cara, perbuatan mengelola. b. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain. Proses yang membantu merumuskan dan tujuan organisasi. Proses yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan dan pencapaian tujuan. Ditinjau dari etimologis pengelolaan berasal dari kata “kelola” dan kata kerjanya “mengelola” yang berarti mengerjakan sesuatu yang bersifat proses untuk menghasilkan sesuatu. 2. Surat Pemberitauan (SPT) Surat Pemberitahuan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak, objek pajak dan bukan objek pajak dan harta dan kewajiban, menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Mardiasmo (2004:17) “Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan”. Fungsi Surat Pemberitahuan antara lain : a. Fungsi SPT bagi Wajib Pajak Pajak Penghasilan adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan penghitungan jumlah pajak yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang: 1. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri dan melalui pemotongan atau pemungutan pihak lain dalam satu Tahun Pajak atau bagian Tahun Pajak. 2. Penghasilan yang merupakan objek pajak dan bukan objek pajak. 3. Harta dan kewajiban.
5
6
4. Pembayaran dari pemotongan atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dalam satu Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. b. Fungsi SPT bagi Pengusaha Kena Pajak adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang sebenarnya terutang dan untuk melaporkan tentang : 1. Pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak Keluaran 2. Pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan sendiri oleh Pengusaha Kena Pajak dan melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan. c. Bagi Pemotong atau pemungut pajak adalah sebagai sarana untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetorkan. Terdapat 2 macam SPT yaitu : 1. SPT Masa adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dalam suatu Masa Pajak atau dalam jangka waktu 1 bulan pada suatu saat. Jenis SPT Masa terdiri dari : a. SPT Msa PPh Pasal 21 dan Pasal 26. b. SPT Masa PPh Pasal 22. c. SPT Masa PPh Pasal 23 dan Pasal 26. d. SPT Masa PPh Pasal 4 Ayat 2. e. SPT Masa PPh Pasal 15. f. SPT Masa PPN. g. SPT Masa PPnBM. 2. SPT Tahunan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dalam suatu tahun pajak. Jenis SPT Tahunan terdiri dari :
7
a.
SPT 1771 S : SPT Tahunan PPh bagi Wajib Pajak Badan.
b.
SPT 1771 $ : SPT Tahunan PPh bagi Wajib Pajak Badan yang diizinkan menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang dolar Amerika Serikat.
c.
SPT 1770 : SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki penghasilan dari usaha pekerjaan bebas, dari satu atau lebih pemberi kerja.
d.
SPT 1770 S : SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki penghasilan dari satu atau lebih pemberi kerja, dengan penghasilan bruto lebih dari 60.000.000,- pertahun
e.
SPT 1770 SS : SPT Tahunan PPh Wajib Pajak Orang Pribadi yang memiliki penghasilan dari satu pemberi kerja, dengan penghasilan bruto tidak lebih dari 60.000.000,- pertahun. Bentuk dan Isi Surat Pemberitahuan : 1. Bentuk Surat Pemberitahuan ada 2 macam : a. Formulir kertas (hard copy) b. Data elektronik atau e-SPT 2. Isi Surat Pemberitahuan Surat Pemberitahuan paling sedikir berisi : a. Nama Wajib Pajak, Nomor Pokok Wajib Pajak, dan Alamat Wajib Pajak. b. Masa
Wajib
Pajak
atau
Tahun
Pajak
yang
bersangkutan. c. Tanda tangan Wajib Pajak atau Kuasa Wajib Pajak. Penyampaian Surat Pemberitahuan dapat melalui : 1. Menyampaikan langsung ke Kantor Pelayanan Pajak. 2. Melalui Kantor Pos. 3. Melalui Perusahaan Jasa Kurir atau Jasa Ekspedisi. Batas waktu penyampaian SPT adalah : a. SPT Masa paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah akhir Masa Pajak.
8
b. SPT Tahunan Pajak Penghasilan bagi Orang Pribadi paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir Tahun Pajak. Paling lambat tanggal 31 Maret. Apabila Surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditentukan atau batas waktu perpanjangan penyampaian Surat Pemberitahuan akan dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar : a. Denda Rp500.000,- (lima ratus ribu rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Masa Pajak Pertambahan Nilai. b. Denda Rp100.000,- (seratus ribu rupiah) untuk Surat Pmberitahuan Masa lainnya. c. Denda Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) untuk Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan. d. Denda
Rp100.000,-
(seratus
ribu
rupiah)
untuk
Surat
Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi. 3. Pajak Pengertian Pajak menurut undang-undang No. 28 Tahun 2007 adalah kontribusi wajib pajak kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat. Pengertian Pajak menurut para ahli sebagai berikut : Menurut Rochmat Soemitro (2002:5) Sumarsan), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Menurut P. J. A. Andriani (2002:4) Sumarsan), Pajak adalah iuran masyarakat kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturanperaturan umum (undang-undang) dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel M., & Brock Horace R (2012:54) Sumarsan), Pajak adalah suatu
9
pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu, tanpa mendapat imbalan yang langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan. Menurut Soeparman Soemahamidjaja (2002:5) Burton), “Pajak adalah iuran wajib berupa uang atau barang yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum”. Jadi dari definisi yang telah dikemukakan oleh beberapa para ahli perpajakan tersebut dapat disimpulkan bahwa Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat (wajib pajak) sebagai sumber
penerimaan
negara
untuk
pembiayaan
pemerintah
dan
pembangunan di Indonesia. 4. Wajib Pajak Wajib Pajak adalah “Orang pribadi atau badan yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak serta kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku”. (Mardiasmo, (2004:12). a. Kewajiban Wajib Pajak antara lain : 1. Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP. 2. Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar. 3. Mengisi
dengan
benar
SPT
(SPT
diambil
sendiri),
dan
memasukkan ke Kantor Pelayanan Pajak dalam batas waktu yang telah ditentukan. 4. Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan. 5. Jika diperiksa wajib : a. Memperlihatkan
dan
meminjamkan
buku
atau
catatan,
dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek pembukuan atau pencatatan.
10
b. Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan yang dipandang perlu dan memberi bantuan guna kelancaran pemeriksaan. 6. Apabila dalam waktu mengungkapkan pembukuan, pencatatan, atau dokumen serta keterangan yang diminta, Wajib Pajak terikat oleh suatu kewajiban untuk merahasiakan, maka kewajiban untuk merahasiakan itu ditiadakan oleh permintaan untuk keperluan pemeriksaan. 5. Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi Pajak Penghasilan (PPh) merupakan Pajak Penghasilan yang dikenakan terhadap subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu tahun pajak untuk membiayai pengeluaran negara. Menurut Ilyas, B (2002:54-55) menjelaskan bahwa subyek pajak ada 3 macam sebagai berikut : a. Orang Pribadi merupakan sebagai subyek pajak dapat bertempat tinggal atau berada di Indonesia ataupun luar Indonesia. b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak. c. Badan merupakan sekumpulan orang atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun tidak melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara atau Daerah dengan nama dan bentuk apapun, Firma, Kongsi, Koperasi, Dana Pensiun, Persekutuan sejenis, Lembaga, bentuk usaha tetap, dan badan lainnya. d. Bentuk Usaha Tetap merupakan bentuk usaha yang dipergunakan oleh orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, atau badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.
11
B. Metode Pengamatan 1. Lokasi Pengamatan Diperlukan lokasi tertentu dalam melaksanakan suatu pengamatan untuk memperoleh data seperti yang telah diungkapkan oleh H. B. Sutopo (2002:52) bahwa : “tempat atau lokasi yang berkaitan dengan sarana harus dideskipsikan secara jelas. Informasi mengenai kondisi sebenarnya dengan sumber data yang bisa digali lewat sumber lokasinya baik yang berupa tempat maupun lingkungannya, dan pengamatan ini bisa diperoleh informasi yang berkaitan dengan perilaku atau peristiwa yang terjadi” Lokasi pengamatan dilakukan di Kantor Pajak Pratama Surakarata yang lokasinya di Jl. K. H. Agus Salim No. 1 Surakarta di Seksi Pelayanan. Alasan pemilihan lokasi ini karena merupakan tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan penulis. Pada lokasi tersebut juga memungkinkan tersedia data-data yang dibutuhkan dalam pengamatan dan penulis mendapatkan ijin untuk melakukan pengamatan tersebut. 2. Jenis Pengamatan Jenis pengamatan ini adalah pengamatan deskriptif kualitatif yang merupakan pengamatan langsung ke beberapa sumber secara langsung sebagai usaha untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan. Menurut H. B Sutopo, (2002:35) Metode deskriptif kualitatif merupakan : “Data yang dikumpulkan terutama berupa kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar angka atau frekuensi. Peneliti
juga
menekankan
catatan
yang
menggambarkan
situasi
sebenarnya guna mendukung penyajian data”. 3. Teknik Penentuan Sampel a. Purposive Sampling Teknik Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel diarahkan pada sumber data yang dipandang memiliki data yang penting yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Sumber data yang digunakan disini yaitu lebih cenderung diinformasinya. (H.B. Sutopo, 2002:36;56).
12
4. Sumber Data Menurut (H. B Sutopo (2002:49) Sumber data merupakan bagian yang sangat penting bagi peneliti karena digunakan untuk menentukan jenis sumber data yang akan digunakan untuk menentukan ketetapan dan kekayaan data atau informasi yang diperoleh. Sumber data yang penulis gunakan adalah : a. Informan atau Narasumber Informan atau narasumber adalah bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa lebih memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki. Sumber data yang diperoleh berasal dari pengumpulan data dimana penulis mengajukan pertanyaan kepada informan atau narasumber untuk memperoleh informasi yang diharapkan. Informan atau narasumber yang terkait tersebut yaitu Bapak Farid Hidayat yang mempunyai kedudukan sebagai Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi dan Bapak Wardoyo yang mempunyai kedudukan sebagai pelaksana di Seksi Pelayanan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Surakarta. b. Dokumen Dokumen merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa tertentu, dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber data dalam mengumpulkan data penelitian. Metode dokumen ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang Pengelolaan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan PPh Orang Pribadi. 5. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara Wawancara adalah Cara mengumpulkan data maupun berita untuk memperoleh informasi yang dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung kepada narasumber yang akan diteliti untuk melengkapi data yang diperlukan.
13
Menurut (H. B. Sutopo, 2002:58) tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk menyajikan kontruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan, dan sebagainya. Untuk merekontruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang. b. Observasi Menurut (H. B. Sutopo, 2002:64) Teknik Observasi digunakan untuk menggali data dan sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam hal ini penulis melakukan observasi langsung yaitu dengan melalui magang atau praktik kerja nyata lapangan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Surakarta tersebut dengan tujuan supaya mendapatkan informasi dengan cara langsung sehingga mendapatkan data dan informasi yang sebenarnya. c. Dokumentasi Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data agar memperoleh informasi ataupun data melalui dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. d. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan merupakan cara mengumpulkan data dari berbagai sumber informasi sebagai informasi tambahan seperti dari buku ataupun literatur lainnya yang berkaitan dengan penulisan tersebut. 6. Teknik Analisis Data Teknik Analisis Data yang telah digunakan untuk penelitian ini yaitu analisis kualitatif model analisis interaktif. Menurut H. B. Sutopo (2002:91-93) teknik tersebut diantaranya ada 3 hal yaitu sebagai berikut :
14
a. Reduksi Data Reduksi data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, cara ini berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan penelitian. Pada waktu pengumpulan data berlangsung reduksi data dilakukan dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh dilapangan. Teknik ini berlangsung sampai laporan akhir pengamatan selesai disusun. b. Sajian Data Sajian data merupakan informasi deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat dilakukan. Dalam sajian data kalimat yang disusun secara logis dan sistematis sehingga bila dibaca akan mudah dipahami. Sajian data tersebut mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan penelitian sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada. Sajian data selain dalam bentuk narasi kalimat, juga dapat meliputi berbagai jenis matriks, gambar sebagai pendukung narasinya. c. Penarikan Simpulan Mulai awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami awal arti dari berbagai hal yang ia temui. Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai pada waktu proses pengumpulan data berakhir. Simpulan juga harus bisa dipertanggungjawabkan yang dapat dilakukan dengan mengembangkan ketelitian supaya simpulan penelitian menjadi lebih kokoh dan lebih bisa dipercaya.