1
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Servis Forehand Servis Forehand adalah memukul bola untuk menyajikan bola pertama meggunakan bagian depan bet dengan memantul sekali d meja sendiri kemudian melewati atas permukaan net / jarring dan akhirnya bola jatuh di meja lawan ( Sutarmin, 2007 : 17. Menurut Anne Ahira (2012: 4) Servis yaitu pukulan tanda dimulainya permainan tenis meja. Pukulan ini harus melambung melampaui atas net.Servis bisa juga menjadi serangan awal pemain yang sulit diterima oleh pihak lawan. Menurut Z. Hartawan (2011: 2) Servis adalah pukulan pertama yang dilakukan pemain untuk memulai permainan tenis meja. Servis yang baik merupakan salah satu syarat untuk bermain dengan baik pula. Dalam pertandingan, setiap kesalahan dalam servis berarti akan menjadi tambahan poin bagi lawan, maka dari itu, menguasai teknik servis yang baik merupakan keharusan bagi tiap pemain. Semakin banyak variasi servis juga makin baik, karena dengan servis yang bervariasi, pemain dapat mengatur strategi untuk mulai menyerang. Menurut
dwi sarjianto (2010: 20) berdasarkan hasil pukulan bola
berputar, jenis pukulan dalam permainan tenis meja dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Pukulan Top Spin
2
Pukulan ini merupakan pukulan yang menghasilkan putaran bola kedepan. Pukulan ini dilakukan dengan cara mengayunkan bet keatas dengan kuat sehingga mengenai bola. 2. Pukulan Backspin Pukulan ini menghasilkan putaran bola kebelakang, pukulan ini dilakukan dengan cara mengayunkan bet kebawah dengan kuat mengenai bola. 3. Pukulan Kosong Pukulan ini menghasilkan bola bergerak tanpa berputar. Pukulan ini dilakukan dengan cara mengayunkan bet kedepan sehingga arah bola lurus kearah meja lawan. Menurut Kusnanto (2010: 30) top spin atau putar atas memiliki ciri, ketika bola menyentuh net maka bola akan melaju pelan, namun semakin lama semakin cepat dan deras. Kemudian bola akan jatuh di daerah lawan akan mendesak dan terjun dengan cepat, adapun cara membuat top spin adalah dengan bet diayunkan kedepan ketika bet menyentuh bola bet digesekan keatas dengan kuat. Bola yang dipukul akan berputar-putar dengan cepat. Sarjono dan Sumarjo (2010: 26) mengatakan bahwa pukulan top spin adalah pukulan bet terhadap bola pada sedikit bagian atas garis setengah bola. Pada waktu permukaan bet menyentuh bola gerakan keatas lebih besar dari pada gerakan kedepan. Bola akan bergerak kedepan dengan putaran spin keatas apabila jatuh dimeja akan melenting lebih tinggi.
3
Menurut pendapat ahli diatas peneliti dapat menyimpulkan servis adalah tanda dimulainya permaian tenis meja, atau pukulan yang pertama dilakukan oleh pemain untuk memulai permaianan tenis meja. Menurut sutarmin ( 2007 : 17- 18) ada dua jenis servis forehand yaitu pukulan forehand tospin dan pukulan forehand backspin. 1.
Servis forehand tospin Cara melakukanya:
a. Berdiri di sebelah kanan meja menghadap ke arah sektor kiri b.Tangan kanan yang memegang bet berada di samping badan dengan siku tangan di tekuk . c. Bola di lambungkan kemudian di pukul dengan bet . d. Bet di pukulkan pada bola bagia belakang. e. Tekanan bet dapat di lakukan dengan cepat atau lambat. 2.
Servis forehand backspin
Cara melakukanya: a.
Berdiri menghadap meja dengan posisi tubuh serong ke kanan.
b.
Tangan kanan mamagang bet ke atas.
c.
Bola di letakan di atas telapak tangan kiri, kemudian di lambungkn
d.
Bola di serempet dengan bet ke arah bawah . Menurut Sutarmin (2007: 21) pukulan forhand teknik pukulan yang dilakukan
dengan cara memukul bola, posisi dengan tepalak tangan yang memegang bet atau reket menghadap ke forhand. Pukulan forhand ini adalah pukulan dimana dengan bidang perkenaan bola dan arah gerakannya dari kanan dan kekiri bagi pemain
4
yang memgang dengan tangan kanan kanan, forehand, pukulan yang paling dasar dan paling mudah diajarkan dalam tenis. Forehand sendiri adalah pukulan yang anyunanya dari belakang badan menuju forhand dan bagian forehand reket atau telapak tangan kita berhadapan dengan bola. Ketepatan pukulan forehand adalah kemampuan seseorang untuk menggerakan sesuatu dengan sasaran yang dikehendaki yakni memukul bola dengan bidang perkenaan bola dan arah gerakannya dari kanan ke kiri bagi pemain yang memegang denga tangan kanan. Kertamana (2003: 31) mengemukakan beberapa keuntungan pukulan forehand yakni : a). Tenaga pukulan forehand lebih besar dari pukulan backhand, sehingga diharap mematikan lawan. Hal diatas disebabkan pukulan forehand tidak dihalangi bagian tubuh yang sangat berguna pada saat menggerakan tenaga pinggang, b) bola forehand dapat mengusai arena yang lebih luas, memiliki kemampuan yang bertubi-tubi, sehingga memberi ancaman yang lebih besar kepada lawan yang akhirnya mampu berada diatas angin mendekati lawan, c) mengkombinasikan teknik-teknik pada saat mempergunakan pukulan memutar untuk menerima servis, melancarkan servis, menyerang, menerjang, menerobos, chop, cepat serta teknik lainnya dapat mengubah penempatan bola, panjang pendek, kiri kanan sehingga bisa mengkibatkan lawan, mengalami kesulitan mengantisipasi, akhirnya memudahkan kita untuk melalukan serangan berikutnya. Menurut Sutrisno (2010 : 25) bahwa Top spin sekarang ini menjadi pukulan yang paling populer. Sebenarnya top spin merupakan drive stroke yang dikembangkan lebih lanjut. Perbedaannya adalah kalau drive stroke kekuatan
5
diubah menjadi bentuk kecepatan, sedangkan top spin kekuatan diubah menjadi bentuk spin. Dari beberapa keterangan diatas mengenai pukulan forehand top spin, semuanya membutuhkan keterampilan yang baik dan benar serta dengan tidak melewati beberapa unsur pendukung supaya pelaksanaan pukulan forehand top spin tersebut berlangsung dengan baik yakni dengan posisi kaki, posisi badan, ayunan tangan, dan follow trough. Rodji (2007: 56-57) menjelaskan teknik dasar melakukan pukulan forhand yang meliputi : a) Model I Melakukan pegangan reket dan pukulan forehand arah bola lurus. Cara melakukannya : a). Bola dipukul atau diumpan teman. b). Dilakukan berpasangan atau kelompok c). Yang telah melakukan pukulan forehand, bergerak berpindah tempat b) Model II Melakukan pegangan reket dan pukulan forehand arah bola menyilang lapangan cara melakukaknya : 1. Bola dipukul atau diumpan teman 2. Dilakukan berpasangan atau berkelompok 3. yang telah melakukan pukulan forehand, begerak berpindah tempat. c) Model III
6
Melakukan pegangan reket dan pukulan forehand sambil bergerak kekanan dan kekiri lapangan cara melakukanya : 1. bola dipukul atau diumpan teman 2. Dilakukan berpasangan atau kelompok 3. Yang telah melakukan pukulan forehand, bergerak berpindah tempat. Adapun langkah-langkah melakukan pukulan forehand antara lain : a) Sikap permulaan Bahu kiri diputar dekat dengan net, sudut terbuka tinggi bet hampir sejajar dengan bahu, kaki kiri di forehand yang berat bdana diletakan pada kaki kanan. b) Sikap perkenaan Perkenaan terjadi pada saat pantulan bila tertinggi ( peak ) dengan sudut beat tetap terbuka. Pada saat perkenaan terjadi bahu kanan diturunkan bersamaan dengan pendahnya berat badan ke kaki forehand. c) Sikap akhir Sikap akhir atau gerak lanjutan dari forehand push adalah dari lengan sampai lurus dan bahu pada posisi rendah dan pada saat ini berat badan telah benar-benar dipindahkan kekaki forehand. Mashar (2010 : 24) mengemukakan bahwa Pukulan forehand, yaitu saat memukul bola, punggung tangan yang memegang bet menghadap ke belakang. Pukulan forehand adalah pukulan yang sangat umum dalam permainan tenis meja yang sering dilakukan oleh setiap pemain. Bukan hanya karena mudah dilakukan, tetapi juga karena pukulan ini memiliki sudut yang besar jika dibandingkan dengan pukulan backhand ketika memukul bola. Pukulan pada tenis
7
meja merupakan tulang punggung dari permainan itu sendiri, pukulan forehand adalah pukulan tospin yang paling agresif. Menurut Sri Wahyuni (2010 : 190) bahwa Forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan bet atau raketyang digerakkan ke arah kanan siku untuk pemain yang menggunakan tangan kanan dan ke kiri untuk pemain yang menggunakan tangan kiri. Menurut Hartomo dan Widyastuti (2010 : 17) bahwa teknik memukul forehand, yakni kaki kiri didepan dan kanan dibelakang, badan condong kedepan lutut sedikit ditekuk, pandangan kearah permainan. Tarik bet kesamping agak kebelakang dengan kepala bet menghadap kebawah, lengan agak kebawah dan pergelangan tangan lurus. Waktu memukul, berat badan pada kaki depan dan putar pinggang ke depan kiri. Menurut Chandra dan Sanoesi (2010 : 58) bahwa teknik pukulan forehand dapat dilakukan dengan cara : 1. Sikap badan menyamping, 2. Ayunkan lengan, punggung tangan membelakangi net, 3. Atur tenaga pada saat perkenaan bola, 4. Gerakan lanjutan dilakukan setelah memukul bola sampai tangan menyilang. Menurut Hidayat (2010 : 17-18) cara melakukan pukulan forehand sebagai berikut. a) Berdiri di belakang meja menghadap ke arah lawan. b) Salah satu kaki di depan.
8
c) Salah satu tangan memegang bet di samping badan, lengan membentuk sudut 900. d) Pukulan dilakukan dengan menggerakkan bet dari arah belakang kedepan. e) Bet harus mengenai bola pada saat bola mencapai titik tertinggi. Dengan demikian dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pukulan forehand adalah pukulan yang dilakukan dengan posisi telapak tangan yang memegang bet menghadap ke depan dan setiap pukulan yang dilakukan dengan bet gerakan ke arah kanan, sedangkan ke kiri bagi pemain yang menggunakan tangan kiri.
2.1.2 Hakikat Tenis Meja Selama 60 tahun tenis meja berkembang menjadi sebuah olahraga yang paling poluler diseluruh dunia tetapi tidak pernah benar-benar mendapat pengakuan bahwa olahraga utama lainnya telah berhasil selama ini kecuali dinegara-negara asia. Permainan itu sendiri tetap relatif sama sejak awal dengan pengecualian pada kertas kulit kelelawar yang diganti dengan apa yang kita panggil ping-pong padles atau bet ping-ping. Bet ping-pong sendiri telah melalui beberapa modofikasi bahan bahan yang mereka buat sebelumnya, namu sebagaian besar tetap tidak berubah sejak dari awal. Tenis meja mungkin tidak pernah mendapatkan respek yang sepantasnya, tetapi sebagian besar orang yang memainkannya tidak mengakui bahwa banyak yang menyenangkan dan juga sangat susah selanjutnya perlengkapan permainan tenis meja meluputi :
9
1. Tenis meja a) Meja dibuat dari kayu dengan cet warna gelap, biasanya hijau tua b) Permukaan meja harus rata c) Berukuran panjang 274 Cm dan Lebar 152,5 Cm d) Meja diletakan dilantai yang permukaan datar e) Tinggi meja 76 Cm diatas permukaan lantai f) Setiap tepi meja diberi garis putih yang lebarnya 2 Cm 2. Net a) Net dipasang dengan ketinggian 15,25 Cm dari permukaan meja. b) Bagian bawah net harus raoat dengan meja. 3. Reket (Bet) a) Bet terbuat dari kayu alami yang dapat dilapisi dengan bahan perkat sperti fiber, karbon, fiber glas atau bahan lainnya. b) Sisi bet yang digunakan untuk memukul harus dilapisi karet c) Jika karet berbintik panjangnya tidak lebih dari 2 Cm dengan ketebalan yang tidak melebihi 4 mm 4. Perlengkapan Tambahan a) Sepatu b) Karet Bet c) Bola d) Pakaian e) Asesoris
10
Berdasarkan sarana dan prasarana diatas dengan demikian tenis meja merupakan suatu permainan yang dibatasi oleh net. Menurut Mashar (2010 : 24) Tenis meja merupakan permainan bola kecil yang menggunakan meja sebagai lapangannya. Selain meja perlengkapan yang dibutuhkan adalah bola dan pemukul bola (bet). Di masyarakat, olahraga tenis meja lebih dikenal dengan nama pingpong. Tenis meja dimainkan oleh dua atau empat pemain. Sedangkan cara memainkannya dengan menggunakan raket yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring (Muhajir, 2006:26). Hal senada dikatakan oleh Tomoliyus (2012: 14) bahwa ide dasar permainan tenis meja adalah menyajikan bola pertama dengan terlebih dahulu memantulkan bola tersebut ke meja penyaji, dan bola harus melewati atas net dan masuk ke sasaran meja lawan dan juga mengembalikan bola setelah memantul di meja dengan menggunakan bet untuk memukul bola, hasil pukulan bolanya lewat di atas net dan masuk ke sasaran meja lawan. Tenis meja adalah suatu permainan yang menggukan meja sebagai lapangan yang dibatasi oleh jaring ( Net ) yang menggunakan bola kecil yang terbuat dari seluloit dan permainnannya menggunakan pemukul atau yang disebut bet. Tenis meja adalah sau jenis olahraga yang populer dan banyak digemari semua lapisan masyarakat didunia khususnya di indonesia perkembangan ini disebabkan karena tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh semua orang mulai dari anak-anak, orang dewasa, sampai orang tua sekalipun, Sutarmin (2007: 1) tenis telah mencapai tahap perkembangan sangat pesat dan menarik perhatian sebagian orang. Sejak terbukanya acara-cara
11
pertandingan tingkat dunia, yang ikut serta di dalamnya telah mendorong meluasnya permainan olahraga ini keseluruh dunia, diberikan pelajaran pelajaran olahraga tenis yang serius tanpa memperdulikan usia maupun jenis kelamin. Menurut Sujarwadi dan Sarjianto(2010 : 19) olahraga tenis meja dimainkan dengan menggunakan bet yang dilapisi karet untuk memukul bola agar melewati net yang dibentangkan diatas meja. Tenis meja dikenal pula dengan istilah bola pingpong. Dalam permainan ini terdapat beberapa teknik pukulan dasar yang harus dikuasai. Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa permainan tenis meja adalah suatu permainan dengan menggunakan meja, bet dan net sebagai tempat untuk memantulkan bola yang dipukul dengan menggunakan bet di mainkan oleh dua diawali dengan pukulan pembuka (service) harus mampu yang menyeberangkan bola lewat net masuk ke sasaran, dan mengembalikan bola ke daerah lawan setelah bola itu memantul di daerah permainan sendiri. Adapun tujuan dari olahraga tenis meja adalah untuk menjaga kebugaran badan dan untuk mencapai prestasi yang diharapkan. Adapun alat dan perlengkapan tenis meja antara lain: a. Meja Meja tenis harus mempunyai daya lenting yang sama, tidak kurang dari 22 cm atau lebih dari 25 cm ketika bola standar (bola yang dijadikan ukuran) yang dijatuhkan dari ketinggian 30,5 cm di atas permukaan meja. Permukaan meja harus rata berwarna gelap atau biasanya hijau tua. Bagian tepi diberi garis putih berukuran 2 cm. Permainan ganda,meja permainan
12
dibagi menjadi dua bagian yang diberi garis putih yangselebar 3 mm, paralel dengan garis lurus sepanjang kedua bagian meja. Meja tenis memiliki panjang 2,74 meter dan lebar 1,52 meter, tinggi meja dari permukaan lantai 76 cm. b. Net Net pada tenis meja mempunyai panjang 1,83 meter dan tinggi 15,25 cm. Di tengah-tengah meja tenis terdapat dua tiang penyangga yang dijepitkan pada meja yang berfungsi untuk membentangkan net. Net/jarring pada tenis meja pada dasarnya sama dengan net yang digunakan pada tenis lapangan, hanya ukuranya yang berbeda. c. Raket/Bet Raket/Bet yang digunakan terdiri dari berbagai ukuran, bentuk atau berat. Bidang bet terbuat dari kayu/serat karbon, tebal, rata dan keras serta pegangannya berwarna. Sisi bet terdiri dari dua bagian yaitu kayu dan karet. Ketebalan daun raket minimal 85% tersebut dari kayu dapat dilapisi dengan bahan perekat yang berserat fiber karbon atau fiber glass atau bahan kertas yang dipadatkan, bahan tersebut tidak lebih dari 7,5% dari total ketebalan 0,35 mm. Karet ada dua jenis yaitu karet berbintik panjangnya tidak lebih dari 2 mm dan karet berbintik ke dalam ketebalanya tidak melebihi 4 mm. d. Bola Bola yang digunakan berbentuk bulat dengan diameter 40 mm, beratnya 2,7 gram, berwarna orange atau putih yang terbuat dari celulos
13
(celluloid) atau sejenis bahan plastik. Ditengah biasanya terdapat logo atau gambar yang gunanya untuk mengetahui arah perputaran bola. Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa permainan tenis meja merupakan suatu permainan yang menggunakan meja sebagai tempat untuk memantulkan bola yang dipukul oleh pemain yang menggunakan bet dan harus mampu menyebrangkan bola serta mengembalikan bola ke arah lawan setelah bola itu memantul di daerah pemain sendiri. Sehubungan dengan hal tersebut keterampilan dasar yang baik dan benar didukung pula oleh teknik-teknik yang lain, antara lain yaitu: pegangan bet, posisi atau sikap badan saat bermain, jenis pukulan, dan kelincahan koordinasi gerak kaki. 2.1.3 Hakikat Demonstrasi Metode ( method ) secara harfiah berasal dari dua perkataan, yaitu meta berarti melalui’’ dan hodos berarti jalan’’ atau cara’’. Metode berarti cara atau jalan yang harus di lalui untuk mencapai suatu tujuan. Dalam pemakaian yang umum metode di artikan sebagai cara melakukan sesuatu kegiatan atau cara melakukan pekrjaan dengan menggunakan fakta dan konsep – konsep secara sistimatis. Metode mengajar ialah cara yang di gunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar, karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif. Metode mengajar dapat di artikan sebagai cara yang di pergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran.
14
Pengajaran di katakan efektif bila guru dapat membimbing anak – anak untuk memasuki situasi yang memberikan pengalaman yang dpat menimbulkan kegiatan belajar pada anak itu. Guru secara terus menerus membimbing anak untuk berpartisipasi secara aktif dan tekun mengikuti pengajaran secara suka rela. Oleh karena itu pengalaman belajar yang di berikan oleh guru dalam kegiatan demonstrasi harus relevan dengan kehidupan dan ada kesinambungan dengan pengalaman yang lalu maupun pengalaman yang akan dating. Metode demonstrasi /peragaan sebagai metode mengjar merupakan cara mengajar yang mana guru atau ahli memperlihatkan kepada seluruh siswa suatu benda asli, benda tiruan, atau suatu proses. Ini juga berarti bahwa metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukan pada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu yang di pelajari baik dlam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk tiruan yang di pertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain yang harus di demonstrasikan. Metode demonstrasi memiliki kelebihan dalam proses pembelajaran yaitu, dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan lebih kongkret, sehingga menghindari verbalisme ( pemahaman secara kata – kata atau kalimat ), siswa lebih mudah memahami apa yang di pelajari, proses pengajaran lebih menarik, Siswa di rangsang untuk aktif mengamati, menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan coba untuk melakukan sendiri Bahri & Zain ( 2006 ) Dalam demonstrasi di harapkan setiap langkah pembelajaran dari hal –hal yang melalui metode demonstrasi pada siswa kelas VII di SMP N 1 Limboto. Di
15
demonstrasikan itu dapat di lihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur yang benar dapat pula di mengerti materi yang di sajikan. Menurut Muhibbin Syah ( 2002 ) metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang di sajikan. Metode demonstrasi adalah metode yang di gunakan untuk memperlihatkn suatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Djamarah ( 2002 ). Selanjutnya Uzer Usman dkk (2001 : 129), menambahkan bahwa : “metode demonstrasi atau eskpermen merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan penjelasan lisan disertai perbutan atau memperlihatkan suatu proses tertentu yang kemudian dikuti atau dicoba oleh siswa untuk melakukannya. Dalam metode demonstrasi, guru atau siswa melakukan suatu proses yang disertai dengan penjelasan lisan. Metode Demonstrasi yaitu metode yang di gunakan untuk menyampaikan materi yang berhubungan dengan praktek, demontrasi yang di maksud adalah suatu metode mengajar untuk memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu, tujuan agar peserta didik memiliki pengalaman melihat dan mendengar serta menirukan materi yang di berikan. (Sudjana 2002:83) “demonstrasi dan eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu
16
para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data) yang benar”. Metode mengajar merupakan aspek yang penting dalam proses belajar mengajar. Pada hakikatnya metode mengajar ialah car guru memberikan pembelajaran atau cara guru memberikan bimbingan serta pengalaman belajar dengan perencanaan yang di susun secara teratur (sistematis). Wina sanjaya, M.Pd (2008:127) menyatakan metode adalah cara yang cepat digunakan untuk melaksanakan strategi. Salah satu metode yang sering digunakan oleh guru adalah Metode Demonstrasi. 2.1
Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori terkait di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini
dapat di rumuskan sebagai berikut: bahwa hasil belajar teknik dasar servis forehand topspin pada permainan tenis meja dapat mengalami peningkatan 2.3
Indikator Kerja Untuk mengetahui keberhasilan penelitian ini di tetapkan indikator kinerja
sebagai berikut : Adanya peningkatan hasil belajar siswa dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal dengan nilai ketuntasan hasil belajar individu minimal 75%.
17