BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Permainan Bola Basket Basket dianggap sebagai olahraga unik karena diciptakan secara tidak sengaja oleh seorang pastor. Pada tahun 1891, Dr. James Naismith, seorang pastor asal Kanada yang mengajar di sebuah fakultas untuk para mahasiswa profesional di YMCA (sebuah wadah pemuda umat Kristen) di Springfield, Massachusetts, harus membuat suatu permainan di ruang tertutup untuk mengisi waktu para siswa pada masa liburan musim dingin di New England.Terinspirasi dari permainan yang pernah ia mainkan saat kecil di Ontario, Naismith menciptakan permainan yang sekarang dikenal sebagai bola basket pada 15 Desember 1891. Menurut cerita, setelah menolak beberapa gagasan karena dianggap terlalu keras dan kurang cocok untuk dimainkan di gelanggang-gelanggang tertutup, dia lalu menulis beberapa peraturan dasar, menempelkan sebuah keranjang di dinding ruang gelanggang olahraga, dan meminta para siswanya untuk mulai memainkan permainan ciptaannya itu. Di
tengah-tengah
gejolak
revolusi
bangsa
dalam
mempertahankan
kemerdekaan yang telah direbut itu, permainan Bola Basket mulai dikenal oleh sebagian kecil rakyat Indonesia, khususnya yang berada di kota perjuangan dan pusat pemerintahan Rakyat Indonesia, Yogyakarta serta kota terdekat Solo. Nampaknya, ancaman pedang dan dentuman meriam penjajah tidak menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk melakukan kegiatan olahraga, termasuk 1
permainan Bola Basket. Bahkan dengan dilakukannya kegiatan-kegiatan olahraga tersebut semangat juang bangsa Indonesia untuk mempertahankan tanah airnya dari ancaman para penjajah yang menginginkan kembali berkuasa semakin membaja. Terbukti pada bulan September 1948, di kota Solo diselenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) Pertama yang mempertandingkan beberapa cabang olahraga, diantaranya Bola Basket. Dalam kegiatan tersebut ikut serta beberapa regu, antara lain : PORO Solo, PORI Yogyakarta dan Akademi Olahraga Sarangan. Pada tahun 1951, Maladi dalam kedudukannya selaku Sekretaris Komite Olympiade Indonesia (KOI) meminta kepada Tony Wen dan Wim Latumenten untuk menyusun organisasi olahraga Bola Basket Indonesia. Selanjutnya karena pada tahun ini juga di Jakarta akan diselenggarakan PON ke-II, maka kepada kedua tokoh tadi Maladi meminta pula untk menjadi penyelenggara pertandingan Bola Basket. Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi Bola Basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat PERBASI. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia yang singkatannya tetap sama yaitu PERBASI. Dalam susunan Pengurus PERBASI yang pertama, Tony Wen menduduki jabatan Ketua serta Wim Latumeten, Sekretaris. Segera setelah terbentuknya PERBASI, organisasi ini menggabungkan diri dan menjadi anggota KOI serta FIBA. Namun demikian, dengan terbentuknya PERBASI, tidak
berarti
bahwa
perjuangan
bangsa
Indonesia
untuk
membina
dan
mengembangkan permainan Bola Basket di tanah air menjadi ringan. Tantangan 2
yang paling menonjol datang dari masyarakat Cina di Indonesia yang mendirikan Bon Bola Basket sendiri, dan tidak mau bergabung dengan PERBASI. Berdasarkan Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 – 1984, alat-alat perlengkapan dan lapangan terdiri dari :
Bola Basket, perlengkapan teknik,
lapangan, dan papan pantul. Bola basket Terbuat dari karet yang menggelembung dan dilapisi sejenis kulit, karet atau sintesis. Keliling bola tidak kurang dari 75 cm dan tidak lebih dari 78 cm, serta beratnya tidak kurang dari 600 gram dan tidak lebih dari 650 gram. Bola tersebut dipompa sedemikan rupa sehingga jika dipantulkan ke lantai dari ketinggian 180 cm akan melambung tidak kurang dari 120 cm tidak lebih dari 140 cm. a. Untuk pencatatan waktu diperlukan sedikitnya 2 buah stopwatch, satu untuk pencatat waktu dan satu lagi untuk time out. b. Alat untuk mengukur waktu 30 detik c. Kertas score (Scoring Book) untuk mencatat/merekam pertandingan. d. Isyarat – scoring board, tanda kesalahan perorangan yakni angka 1 sampai dengan serta bendera merah dua buah untuk kesalahan regu. Lapangan Permainan Berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 28 m dan lebar 15 m yang diukur dari pinggir garis batas. Variasi ukuran diperolehkan dengan menambah atau mengurangi ukuran panjang 2 m serta menambah atau mengurangi ukuran lebar 1 m. Di lapangan ini terdapat beberapa ukuran seperti : lingkaran tengah, dan lain sebagainya Papan pantul dibuat dari kayu keras setebal 3 cm atau dari bahan transparant yang cocok. Papan pantul berukuran panjang 180 cm dan lebar 120 cm.. Tinggi 3
papan, 275 cm dari permukaan lantai sampai ke bagian bawah papan, dan terletak tegak lurus 120 cm jaraknya dari titik tengah garis akhir lapangan. Keranjang terdiri dari Ring dan Jala. Ring tersebut dari besi yang keras dengan garis tengah 45 cm berwarna jingga. Tinggi ring 305 cm dari permukaan lantai dan dipasang dipermukaan papan pantaul dengan jarak 15 cm. Sedangkan jala terdiri dari tambah putih digantung pada ring. Panjang jala 40 cm. 2.1.2 Teknik Dasar Permainan Bola Basket a. Passing dan Catching Passing berarti mengoper, sedangkan catching artinya menangkap.
Setiap
pemula harus belajar mengenai cara mengoper dan menangkap bola dengan temannya. Ingat, kemampuan mengoper dan menangkap harus sama baiknya, tidak boleh hanya mahir sebagian. Dalam passing terdapat beberapa teknik antara lain : 1. Chest pass (operan setinggi dada) Operan ini dimulai dari memegang bola di depan dada, kemudian bola dilempar lurus dengan telapak tangan ke arah luar. 2. Bounce pass (operan pantul) Sama dengan chest pass, bedanya hanya lemparan diarahkan ke lantai, usahakan titik pantulnya berada di 3/4 jarak dari pengoper bola. 3. Overhead pass (operan diatas kepala) Operan dilakukan dengan kedua tangan berada di atas. Penerima bola juga menangkap dengan posisi tangan di atas. 4. Baseball pass. Operan ini dilakukan di atas/belakang kepala, bertujuan agar passing melambung dan melewati lawan. Operan jarak jauh yang dilakukan
4
biasanya lebih dari setengah panjang lapangan. Operan ini tidak terlalu akurat namun berguna pada fast break. 5. Behind the back pass. Teknik gerakan behind the back pass merupakan gerakan yang rumit untuk para pemula. Butuh latihan tekun dan berulang-ulang untuk bisa melakukan gerakan ini dengan baik dan benar. Operan ini sekarang sudah menjadi senjata menyerang yang umum. Keunggulan umpan ini yaitu lawan tidak mengetahui sasaran yang ingin dituju. a. Dribbling (menggiring bola) Prinsip dalam mengajarkan teknik dribble antara lain: Kontrol pada jari-jari tangan, Mempertahankan tubuh tetap rendah, Kepala tegak, Melatih kedua tangan agar sama-sama memiliki dribble yang bagus, Lindungi bola (protect the ball). Macam-macam dribble. 1. Change of pace dribble Dribble ini adalah yang paling umum dalam bola basket dan digunakan untuk membuat pemain bertahan berfikir bahwa pelaku dribble akan memperlambat atau mempercepat tempo dribble. 2. Low or control dribble Dribble ini dilakukan setiap kali pemain dijaga dengan ketat. Tipe dribble ini digunakan untuk menjaga bola agar tetap rendah dan terkontrol. Bola didribble di sisi tubuh, jauh dari pemain bertahan. Telapak tangan yang mendribble bola diusahakan agar tetap berada di atas bola.
5
3. High or speed dribble Ketika pemain berada di lapangan terbuka dan harus bergerak secepatnya dengan bola, maka ia akan menggunakan dribble ini. Ketika berlari dengan cepat, pemain akan mendorong bola di depannya dan membiarkan bola melambung ke atas setinggi pinggulnya. Tangan yang mendribble tidak berada di atas bola, melainkan di belakang bola. 4. Crossover dribble Crossover dribble adalah gerakan memindahkan bola dari tangan yang satu ke arah tangannya yang lain. Gerakan ini sangat bagus untuk memperdaya pemain bertahan. Namun bola bisa dicuri bila dribble tidak dilakukan dengan baik, karena posisi bola tidak terjaga. 5. Behind the back dribble Jenis dribble ini digunakan ketika pemain mengganti arah supaya terbebas dari pemain bertahan. Bola digerakkan dari satu sisi tubuh ke sisi tubuh yang lain dengan mengayunkannya di belakang tubuh. 6. Between the legs dribble Dribble ini adalah cara yang cepat untuk memindahkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain melewati sela kaki. Digunakan ketika pendribble bola dijaga dengan ketat atau ingin mengganti arah. 7. Spin dribble Dribble ini dilakukan untuk mengganti arah dan memantulkan bola dari satu tangan ke tangan yang lain ketika dijaga dengan ketat. Dribble ini harus dilakukan
6
dengan cepat. Saat dribble, dorong bola ke lantai dan berputar mengelilingi pemain bertahan. c. Shooting (menembak bola ke arah keranjang) ada bebrbagai macam teknik shoot, diantaranya adalah : 1.
Set shoot
Tembakan ini jarang dilakukan pada permainan biasa. Karena jika penembak tidak melompat, maka tembakannya akan mudah dihalangi. Umumnya tembakan ini dilakukan saat lemparan bebas atau bila memungkinkan untuk menembak tanpa rintangan (free throw). 2. Lay-up shoot Lay-up dilakukan di akhir dribble. Pada jarak beberapa langkah dari ring, penggiring bola secara serentak mengangkat tangan dan lutut ke atas ketika melompat ke arah keranjang. 3. Jump shoot Tembakan ini sering dilakukan saat pemain menyerang tidak bisa mendekati keranjang. Tembakan ini sangat sulit dihalangi karena dilakukan pada titik tertinggi lompatan vertical penembak. 4. Cara berputar (Pivot) Pivot adalah gerakan memutar badan dengan menggunakan salah satu kaki sebagai poros putaran (setelah kita menerima bola). Ada tiga alternatif gerakan yang bisa dilakukan: Pivot kemudian dribble (membawa bola), Pivot kemudian passing (melempar bola), Pivot kemudian shooting (menembakan bola)
7
5.
Jump stop
Jump stop merupakan sebuah gerak berhenti terkendali dan dengan menggunakan dua kaki. Jump stop bisa digunakan pemain penyerang untuk memantapkan kaki yang akan dipakai untuk pivot (poros), menghindari traveling, dan mempertahankan keseimbangan tubuh dengan baik. 6. Rebound Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat rebound yaitu make contact, box out, dan jump to the ball. Dalam era basket modern sekarang ini diperlukan gerakan rebound dalam suatu pertandingan. Apabila sebuah tim tidak mempunyai keinginan untuk melakukan defensive rebound maupun offensive rebound, dapat dipastikan tim itu akan kehilangan banyak kesempatan
kedua
untuk
melakukan
score
pada
saat
pertandingan.
http://tunggara.wordpress.com/basket/, di unduh 24 februari 2012 2.1.3
Hakikat chest Pass (operan depan dada) Pasing berarti mengoper bola, operan merupakan teknik dasar pertama. Dengan
operan para pemain dapat melakukan gerakan mendekati ring basket untuk kemudian tembakan. Operan dapat dilakukan dengan cepat dan keras. Yang penting bola dikuasai oleh teman yang menerimanya. Operan juga dapat dilakukan secara lunak, jenis operan tersebut tergantung pada situasi keselurahan yaitu kedudukan teman, situasi teman waktu dantaktik yang digunakan. Untuk dapat melakukan operan dengan baik dalam berbagai situasi, pemain harus mengusai bermacam - macam teknik dasar mengoper bola dengan baik.(Drs Nuril Ahmadi 2007: 13).
8
Menurut Jon Oliver (2007: 35) chest pass adalah Mengoper bola dengan dua tangan dari depan dada merupakan operan yang sering dilakukan dalam suatu pertandingan bola basket. Operan ini berguna untuk jarak pendek. Mengoper bola dengan cara ini akan menghasilkan kecepatan, ketepatan dan kecermatan jarak lemparan adalah 5 sampai 7 meter. Selanjutnya menurut Mukholid 2004 : 41, chest pass adalah operan setinggi dada atau setidaknya antara pinggang dan bahu penerima, bersamaan dengan gerak pelepasan bola, berat badan di pindahkan kedepan. disamping itu menurut Jon oliver 2007: 36, lemparan chest pass merupakan umpan yang paling sering digunakan dalam pertandingan bola basket, umpan ini yang bisa diandalkan dan dilakukan untuk memindahkan bola dari seorang pemain ke rekan satu timmya, biasa dibagian daerah perimeter, sehingga dari beberapa pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan lemparan dada atau chest pass merupakan teknik pasing sering digunakan dalam setiap pertandingan bola basket, dengan tujuan memberikan atau mengoper bola kepada rekan setim dengan jarak yang dekat. Adapun beberapa tahap dalam melakukan chest pass adalah sebagai berikut: a. Cara Memegang Bola Basket Sikap tangan membentuk mangkok besar, Bola berada di antara kedua telapak tangan, Telapak tangan melekat di samping bola agak ke belakang, Jari-Jari terentang melekat pada bola, Ibu jari terletak dekat dengan badan di bagian belakang bola yang menghadap ke arah engah depan, Badan sedikit condong ke depan.
9
b. Awalan Chest Pass Chest pass dimulai dengan posisi triple threat, Ibu jari dihadapkan ke atas saat memegang bola, maksudnya agar saat didorong bola akan berputar ke belakang (back spin), Kedua kaki membentuk kuda-kuda dengan salah satu kaki di depan atau sejajar, Lutut rileks. c. Tolakan atau Lemparan Bola dalam Chest Pass Kedua kaki bisa sejajar atau salah satu di depan, Kedua lutut sedikit menekuk, Langkahkan kaki ke arah sasaran, Dorong bola dengan jari, pergelangan tangan dan tangan, Pada akhir gerakan, ibu jari harus menghadap ke bawah seperti pada gambar di bawah ini
Gambar 1 : gerakan tolakan atau lemparan bola dalam chest pass (Sumber: hhtp://H/teknik-chest.pass-yang baik.html) d. Gerakan Lanjutan dalam Chest Pass Gerak lanjut chest pass dimulai dari posisi siku lurus, Telapak tangan dipoisikan mengarah ke luar. Putar bola dengan jari telunjuk, jari tengah, dan ibu jari saat bola lepas dari tangan
10
e. Menerima Bola dalam Chest Pass Memperhatikan bola yang datang dengan fokus, Bola dijemput telapak tangan dengan jari-jari tangan terentang Pergelangan harus tangan rileks, Saat bola masuk di antara kedua telapak tangan, jari tangan segera melekat ke bola, Bola ditarik ke belakang
atau
mengikuti
arah
datangnya
bola
(gerak
lanjutan).
http://afifkhoirul.blogspot.com/2010/11/teknik-chest-pass-dalam-bola-basket.html( di unduh tanggal 24 februari 2012) 2.1.4
Hakikat metode latihan Drill Motode di artikan sebagai sebagai suatu cara memberikan bimbingan serta
pengalaman belajar yang telah disusun secara teratur, metode sangat dibutuhkan, karena dengan adanya cara yang telah disusun secara teratur itu akan memudahkan para guru maupun para siswa untuk melakukannya. Drill merupakan suatu cara mengajar dengan memberikan latihan - latihan terhadap apa yang telah dipelajari siswa sehingga memperoleh suatu keterampilan tertentu. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang - ulang, akan tetapi bagaimanapun juga antara situasi belajar yang pertama dengan situasi belajar yang realistis, ia akan berusaha melatih keterampilannya.Bila situasi belajar itu diubah-ubah kondisinya sehingga menuntut respons
yang berubah, maka
keterampilan akan lebih disempurnakan. http://delsajoesafira.blogspot.com/metodelatihan-drill.html. di unduh 24 februari 2012. Ada keterampilan yang dapat disempurnakan dalam jangka waktu yang pendek dan ada yang membutuhkan waktu cukup lama. Perlu diperhatikan latihan itu tidak
11
diberikan begitu saja kepada siswa tanpa pengertian, jadi latihan itu didahului dengan pengertian dasar. Drill wajar digunakan untuk : a. Kecakapan motoris, misalnya : menggunakan alat-alat ( musik, olahraga, menari, pertukangan dan sebagainya ) b. Kecakapan
mental,
misalnya:
Menghafal,
menjumlah,
menggalikan,
membagi dan sebagainya Hal - hal yang perlu diperhatikan tujuan harus dijelaskan kepada siswa sehingga selesai latihan mereka diharapkan dapat mengerjakan dengan tepat sesuai apa yang diharapkan, tentukan dengan jelas kebiasaan yang dilatihkan sehingga siswa mengetahui apa yang harus dikerjakan, lama latihan harus disesuaikan dengan kemampuan siswa, seringilah latihan agar tidak membosankan, Perhatikan kesalahan kesalahan umum yang dilakukan siswa untuk perbaikan secara kiasikal sedangkan kesalahan perorangan dibetulkan secara perorangan pula a. Kelebihan 1. Pengertian siswa lebih luas melalui latihan berulang-ulang 2. Siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah dibiasakan b. Kelemahan 1.
Siswa cenderung belajar secara mekanis
2.
Dapat rnenyebabkan kebosanan
3.
Mematikan kreasi siswa
4.
Menimbulkan verbalisme ( tahu kata - kata tetapi tak tahu arti )’ Menurut Roestiyah N.K (2002:127) latihan drill dapat diartikan sebagai suatu
cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan – kegiatan latihan, agar siswa 12
memiliki ketangkasan
atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah
dipelajari. Latihan yang praktis mudah dilakukan sarta teratur melaksanakan membina anak dalam meningkatkan pengusaan keterampilan itu, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna.selanjutnya menurut Suagiyo dkk(2000:425) latihan drill adalah latihan berkali – kali atau terus menerus terhadap apa yang dipelajarinya, karena hanya dengan melakukan secara teratur , pengetahuan atau keterampilan itu dapat disempurnakan. Di samping itu menurut sagala (2003:217) latihan drill adalah latihan yang baik untuk menansmksn kebiasaan – kebiasaan tertentu, juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Dari pendapat beberapa para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode latihan drill adalah suatu model latihan berulang, atau mengulang – ulang suatu keterampilan yang sudah dimiliki oleh peserta didik, sehingga keterampilan yang masih sukar ataupun sulit dilakukan dapat disempurnakan dengan metode latihan ini. Dihubungkan dengan permasalahan yang akan di teliti yakni mengenai kemampuan kita dalam melakukan teknik dasar chest pass, maka latihan drill ini merupakan metode yang paling pas untuk meningkatkan keterampilan kita dalam melakukan chest pass. 2.2 Kerangka Berpikir. Dari uraian teori di atas memberikan penjelasan bahwa untuk meningkatkan kemampuan kita dalam melakukan chest pass, maka metode yang paling tepat adalah metode latihan drill. Apakah ada pengaruh antara metode latihan drill terhadap kemampuan kita dalam melakukan chest pass pada permainan bola basket 13
Peningkatan kemampuan kita dalam melakukan chest pass pada permainan bola basket itu dapat ditingkatkan dengan metode latihan drill yang terprogram sesuai dengan program latihan yang telah ditetapkan, dengan demikian secara teoritik dapat diduga ada pengaruh antara metode latihan drill dengan kemampuan chest pass pada permainan bola basket. 2.3 Hipotesis Menurut arikunto (2002 : 64 ) hipotesis merupakan kebenaran semantara yang di tentukan oleh peneliti, tetapi masih harus dibuktikan, tes atau di uji kebenarannya. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam kajian teoritis dalam kerangka pemikiran maka hipostesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “ada pengaruh metode latihan drill terhadap kemampuan chest pass pada permainan bola basket di MAN Model Gorontalo”
14