BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1 2.1.1
Kajian Teori Hakikat Gerak Meroda a. Pengertian gerak Kata gerak banyak digunakan diberbagai disiplin ilmu pengetahuan
misalnya, dalam ilmu – ilmu social dan eksakta. Namun kata gerak diberbagai disiplin ilmu tersebut mempunyai pengertian yang berbeda, minsalnya adalah gerak dalam kalimat. Dalam ilmu fisika, gerak diartikan sebagai suatu proses perpindahan suatu benda dari suatu posisi keposisi lain yang dapat diamati secara objektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu.Pengertian dapat diamati secara objektif adalah bahwa perpindahan benda tersebut dapat diukur dalam suatu satuan waktu dan ruang. Gerak adalah perpindahan suatu benda dari seuatu tempat atau posisi ketempat yang lain yang dapat diamati secara objektif dalam suatu dimensi ruang dan waktu ( fisika ). Gerak adalah perubahan tempat posisi dan kecepatan tubuh atau bagian manusia yang terjadi dalam suatu dimensi ruang dan waktu serta dapat diamati secara objektif ( belajar motorik ). Gerak meroda merupakan gerakan memutar badan dengan sikap awal menyamping gerakn dan tumpuan berat badan ketika berputar menggunakn kedua tangan dan kaki, menurut Roji (2006 :138-139) . b. Gerak meroda Gerakan meroda adalah gerakan memutar badan dengan awalan menyamping, arah gerakan dan tumpuan badan saat memutar mengunakan tangan
dan kaki. Kemampuan tangan dan kaki untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan postur memiliki koordinasi. Gerak meroda adalah caranya berdiri, kedua tangan miring ke atas. Menumpuhlah dimatrasdengan tangan kiri disusul tangan kanan. Gulingkan tubuhmu kearah samping. Bergulinglah hingga ujung matras. Di ikuti kaki kanan keatas. Jauhkan kaki kanan dahulu. Berdirilah seperti sikap awal. Harsono (2010: 84) Dalam senam lantai banyak sekali macam gerakan yang harus dikuasai oleh pesenam. Namun pada dasarnya bentuk-bentuk gerakan senam lantai bagi putra dan putri adalah sama, hanya untuk putri banyak unsur gerak balet. Pengklasifikasian gerak dalam senam lantai menurut Agus Margono (2009: 8092). Adapun latihan gerak meroda dapat dilakukan sebagai berikut. Menurut Windyastuti (2010: 98) 1. Anak berdiri kangkang, dua lengan lurus kesamping kiri dan kanan. Dengan bantuan teman yang memegangi perut anak, lakukan gerakan menjatuhkan badan ke samping kiri. Diawali dengan meletakan kedua tangan ke tanah terlebih dahulu. Lakukan dengan cara melecutkan kedua kaki kesamping kiri. Selanjutnya kembali ke posisi awal. 2. Anak berdiri kangkang, dua lengan lurus samping kanan dan kiri. Letakkan dua telapak tangan ke tanah di samping kiri badan, segaris dengan kaki dan sejajar dengan cara membungkukkan badan. Ikutilah gerakan tangan,
kemudian jatuhkan badan kesamping kiri dan putar badan, sehingga posisi kembali berdiri kangkang. Teknik gerakan meroda dapat di lakukan sebagai berikut: Tahap persiapan : Berdiri sikap menyamping arah gerakan kedua kaki agak dibuka selebar bahu dan kedua lengan terentang serong atas. Tahap gerakan:
Bila gerakan diawali tangan kiri, letakan telapak tangan kiri pada matras yang diikuti kanan terangkat lurus keatas. Saat tangan kanandiltakan pada matras, kaki kiri terangkat lurus keatas, sehingga badan membentuk berdiri dengan tangan.
Turunkan dengan cepat kaki kanan pada matras disusul terangkatnya tangan kiri dari matras dan kaki kiri mendarat dimatras.
Akhir gerakan:
Berdiri sikap menyamping arah gerakan dengan posisi kedua kaki tebuka selebar bahu
Sikap kedua lengan terentang serong atas disamping telinga. Adapun bentuk-bentuk latihan gerak meroda menurut Muhajir (2007:70)
yaitu : 1. latihan tahap 1 Dengan bantuan, melakukan handstand, angkat suatu tangan dari lantai sebentar ( 1,2 hitung )dan kembali untuk kemudian tangan yang lain.
Demikian dilakukan berganti-ganti beberapa kali. Pembantu memegang pada kedua sisi panggul. 2. latihan tahap 2 Dengan bantuan, melakuakan handstands, kemudian kaki di buka lebar. Dengan perlahan jatuhkan kesamping hinga berdiri tegak dengan kedua kaki dibuka agak lebar dan kedua lengan lurus ke atas. 3. latihan tahap 3 Dengan bantuan, dari sikap tegak kaki dibuka lebar,melakukan handstands ke sampan. Jatuh ke samping hinga berdiri di atas dua kaki di buka lebar. siku tangan dan kedua lutut kaki selalu lurus. Pembantu berada di belakang, pembantu kedua sisi pungung-pinggang. Perbedaan antara meroda kiri dan meroda kanan hanya berbeda dalam sikap awal dan urutan tangan serta kaki menyentuh lantai. Untuk meroda kanan, kaki awal yang di angkat adalah kaki kanan, kemudian disusul oleh tangan kanan, tangan kiri, kaki kiri, dan terakhir kaki kanan. Adadpun untuk meroda kiri urutan gerakanya adalah sebaliknya (Mukholid, 2007:128). Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan meroda antara lain sebagai berikut. 1. Cara meletakan tangan (yang pertama kali diletakakn dilantai dalam gerak meroda ini) terlalu dekat dengan kaki yang menanti dipergunakan untuk menjejak. 2. Siku bengkok
3. Letak tangan yang satu denganyang lain terlalu dekat dan lengan tidak lurus 4. Ayunan kaki tidak tidak kuat. Kaki yang diayunkan tidak lurus. 5. Ketika meletakkan telapak tangan, kepala tida tengadah. 6. Ketika kaki sedang diatas, badan tidak dikuatkan dan tidak dilentingkan. 7. Ketika mendaratkan kaki, kaki yang satu dengan yang lain terlalu dekat. Berikut ini tahapan-tahapan gerak meroda : 1. Sikap pertama Berdiri tegak menyamping arah gerakan dengan kedua kaki agak dibuka lebar, kedua tangan dibuka lurus keatas agak melebar kesamping. 2. Gerakanya Sambil meletakkan salah satu telapak tangan pada matras,
badan
dimiringan dan salah satu kaki diangkat keatas, kemudian disusul dengan meletakakn telapak tangan yang satunya lagi pada matras dan kaki yang satunya lalu diangkat, hinga berdiri dengan tangan dan kedua kaki terbuka diatas dan lurus, kemudian letakkan kembali kaki yang pertama pada matras/lantai, disusul dengan mengangkat tangan yang pertama diletakan. Selanjutnya letakkan kaki yang terakhir pada matras/lantai, kemudian disusul dengan mengangkat tangan yang diletakkan kedua tadi, hinga kembali sikap berdiri ( sikap pertama) . Adapun cara melakukan gerakan meroda menurut Muhajir (2007:69) adalah sebagai berikut :
a.
berdiri kaki agak dilebarkan, lengan direntangkan kesamping setingi bahu, tangan menghadap ke bawah
b. Pindahkan berat badan ke kaki kiri c. Ayunkan tungkai kanan kesamping kanan, teruskan keatas. d. Rebahkan badan kekiri bawah . e. Tangan kiri menumpu jari tangan menghadap punggung, kepala ditarik kebelakang untuk memelihara keseimbangan f. Tungkai kiri mengikuti gerakan tungkai kanan, berat badan ditangan kiri, kemudian tangan kanan menumpu, teruskan gerakan tungkai kanan sampai mendarat,tanagan kiri lepas diikuti tangan kanan, dan kemudian tungkai kiri mendarat sikap berdiri kaki agak dibuka, lengan terentang kesamping.
2.1.2 Hakikat Latihan Upaya pengembangan dan peningkatan olahraga salah satunya adalah latihan yang terprogram dengan baik dan benar. Latihan merupakan proses yang sistematis dalam mempersiapkan olahragawan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan beban yang semakin meningkat. Latihan adalah proses pembiasaan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga terjadi adaptasi gerak otomatis gerakan yang awalnya dirasakan sangat sukar akan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang diberikan secara sestematis dan teratur. http://Al-Falaasifah.Blog.Frindster.Com/2011/01/13rangk-pembinaankondisi-fisik-olahraga-I. penegrtian latihan ini dapat mengandung beberapa
makna dalam bahasa Inggris yaitu practise, exrcise, dan training. Dalam istilah bahasa Indonesia kata-kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu latihan dan setelah diaplikasikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya yaitu aktifitas fisik. Dari beberapa pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa latihan adalah suatu proses yang dilakukan secara berulang-ulang dengan tujuan untuk memaksimalkan atau menyempurnakan gerak.
a. Manfaat Latihan Latihan adalah proses ptasi gerpembiasan yang dilakukan secara berulang ulang sehinga terjadi adaptasi gerak dan otomatis gerakan yang awalnya dirasakan sangat sukar dan menjadi sangat mudah setelah melakukan latihan yang
diberikan
secara
sistematis
dan
teratur.
Http://Al-
falaasifah.Blog.Friendster.Com/2011/01/13rangk-pembinaan-kondisi-fisikolahraga-1. Pengertian latihan ini dapat mengandung beberapa makna dalam bahasa inggris yaitu practice, exrcite, dan training. Dalam istilah bahasa Indonesia kata-kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu latihan dan setelah diaplikasikan di lapangan memang Nampak sama kegiatanya yaitu aktifitas fisik.pengertian latihan yang berasal dari kata: Practice :
aktivitas untuk meningkatkan keterampilan
( kemahiran)
berolahraga dengan mengunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya.
Exercises meningkatkan
:
kialitas
perangkat utama dalam proses latihan harian untuk fungsi
system
organ
tubuh
manusia,
sehingga
mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya . Training : suatu peruses penyempurnana kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan peraktek , metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan pendekatan ilmiah ,memakai perinsip pendidikan yang terencana dan teratur sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai tepat pada waktunya. Latihan
: proses berlatih yang dilakukan secara teratur, terencana
berulang-ulang dan semakin lama semakin bertambah bebanya, serta dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks (sistematis dan metodis). Salah satu cirri dari latihatn, baik yang berasal dari kata dalam bahasa inggris maupun dri bahasa Indonesia, adanya beban latihan. Oleh karenanya beban latihan selama proses berlatih. Latihan dapat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas fisik, phiskis, sikap, dan social olahragawan, sehingga puncak prestasi dapat dicapai dalam waktu yang singkat dan dapat bertahan relative lebih lama. Sasaran utama dari latihan utama dari latihan fisik adalah untuk meningkatkan kualitas kebugaran energy (energy fitness ) dan kebugaran otot ( musculuar fitness ). Kebugaran energy meliputi peningkatan kemampuan aerobik dan anaerobic baik yang alaktik maupun laktik. Untuk kebugaran otot meliputi peningkatan kemampun biomotor yang antara lain mencakup : kekuatan, ketahanan, kecepatan, kelentukan, keseimbangan, koordinasi, dan kelincahan. Beban latihan merupakan suatu rangsangan motorik untuk tubuh yang dapat di
atur dan dikontrol oleh pelatih maupun olahragawaan untuk memperbaiki kualitas fungsional berbagai tubuh. Tugas
utama
dalam
latihan
adalah
menggali,
menyusun
dan
mengembangkan konsep berlatih dengan memadukan antara pengalaman praktis dan pendekatan keilmuaan, sehingga proses latihan dapat berlangsung tepat, cepat, efektif, dan efiseien. Sehingga proses latihan tersebut selalu bercirikan antara lain: a. peruses latihan harus teratur dan bersifat perogresif b. materi latihan harus berisikan materi teori dan peraktek c. pada setiap kali tatap muka harus memiliki tujuan dan sasaran d. mengunakan metode tertentu e. mencapai tingkat kemampuan yang lebih baik dalam berolahraga, yang memerlikan
waktu tertentu (pentahapan) serta memerlukan
perencanaan yang tepat dan cermat. Adapun sasaran dan tujuan latihan secara garis besar, antara lain untuk : (a) meningkatkan kealitas fisik dasar secara umum dan menyeluruh, (b) mengembangkan dan meningkatkan potensi fisik yang khusus ,(c) menambah dan menyempurnakan tehnik, dan (e) meningkatkan kwalitas dan kemampuan psikis olahragawan dan bertanding. Menurut pomatahu (2008:22) mengatakan bahwa latihan adalah aktifitas fisik yang terencana, struktur, berulang-ulang dan punya tujuan , dalam hal untuk meningkatkan atau mempertahankan level kesegaran jasmani. Penyempurnaan metode latihan yang digunakan oleh pelatih bersama atlitnya, telah dapat
meningkatkan kinerja olahraga beberapa dekadek terakhir ini. Metode-metode yang terlibat di dalam program untuk meningkatkan kapasitas aerobik (daya tahan) maupun anerobik (sprint). Selanjutnya, Harsono (dalam hadjarati, 2009:26) menjelaskan baha latihan adalah prose yang sistematis dari berlatih yang di lakukan secara berulang-ulang, dengan kian hari kian menambah sejumlah beban latihan serta intensitas latihannya. Bertolak dari pertanyaan-pertanyaan yang telah di kemukakan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa latihan suatu aktifitas fisik yang di lakukan secara sistematis untuk mendapatkan peningkatan dari yang kurang baik menjadi lebih baik. Latihan atau training adalah suatu proses berlatih yang sistematis yang dilakukan secara berulang-ulang, dan
kian hari jumlah beban latihan kian
bertambah 1. Sistematis : Berencana, menurut jadwal, menurut pola dan sistem tertenu, metodis, dari mudah ke yang lebih sukar, latihan teratur, dari yang lebih sederhana ke lebih rumit. 2. Berulang-ulang : setiap elemen teknik haruslah diulang sering mungkin : maksudnya adalah agar gerakan-gerakan yang semula sukar dilakukan menjadi semakin mudah, sehingga semakin menghemat energi. 3. Kian hari bertambah bebannya : setiap kali, secara periodik, segera setelah tiba saatnya, beban latihan harus ditambah. Jadi manakala sudah tiba saatnya untuk ditambah, beban harus ditambah dan diperberat, kalau beban tidak
pernah ditambah prestasipun tidak akan meningkat. Dan tujuan dari latihan ini adalah untuk membatu atlit meningkatkan keterampilan dan prestasi olahraganya semaksimal mungkin
2.1.3 Hakikat Latihan Keseimbangan Senam mengandalkan gerak seluruh tubuh sehingga olahraga dasar senam lantai mengandung unsur kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelantukan dan kelincahan. Senam lantai disebut istilah latihan bebas karena dilakukan tanpa menggunakan alat. Senam lantai dilombakan untuk putra dan putri. Gerakannya meliputi mengguling, keseimbangan, dan melenting. Latihan pertama senam lantai dasar adalah belajar keseimbngan. Tujuannya melatih agar tubuh tidak mudah jatuh. Senam dasar dilakukan sebelum latihan inti. Menurut Harsono (2010 : 2526) Keseimbangan adalah kemampuan mempertahankan sikap tubuh yang tepat pada saat melakukan gerakan. Keseimbangan adalah kemampuan tubuh untuk melakukan reaksi atas setiap perubahan posisi tubuh, sehinga tubuh tetap stabil terkendali, komponen keseimbangan terdiri dari keseimbangan statis (tubuh dalam posisi diam ) dan keseimbangan dinamik (tubuh dalam posisi bergerak). Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi. Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of support). Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen tubuh dengan di
dukung oleh sistem muskuloskleletal dan bidang tumpu. Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu akan membuat manusia mampu untuk beraktivitas secara efektif dan efisien. Menurut Muhajir (2007: 195-196) latihan keseimbangan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu : a. Latihan keseimbangan dengan berdiri satu kaki 1. Tujuannya
untuk
menguatkan
otot-otot
tungkai
dan
menjaga
keseimbangan 2. Cara melakukannya adalah sebagai berikut Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua tangan berada disamping badan Sambil merentangkan kedua tangan kesamping, badan dibungkukkan ke depan kemudian salah satu kaki diangkat lurus ke belakang hingga badan dan kaki merupakan satu garis horizontal. Kepala tetap di tengahdahkan Setelah seimbang, usahakan tumit diangkat tinggi keatas. Pertahankan sikap seperti ini hingga sepulu hitungan b. Latihan keseimbangan dari siskap berdiri kemudian jongkok 1. Tujuannya untuk menguatkan otot tungkai dan menjaga keseimbangan 2. Cara melakukannya dalah sebagai berikut : Mula-mula berdiri tegak, kedua kaki rapat, dan kedua tangan disamping badan.
Kemudian, angkatlah salah satu kaki lurus ke atas sedangkan kedua tangan lurus ke depan atau kesamping Lalu secara perlahan-lahan, bengkokkan lutut kaki tumpu hingga jongkok bertumpu pada satu kaki dan tahan sebentar. Kemudian, berdiri lagi dan kaki yang diangkat tetap lurus kedepan Gerakan ini dilakukan berulang-ulang (5 kali sikap jongkok dan 5 kali sikap berdiri tegak) c. Latihan keseimbangan dari sikap duduk 1. Tujuannya
untuk
menguatkan
otot-otot
tungkai
dan
menjaga
keseimbangan 2. Cara melakukannya sebagai berikut : Duduk berselonjor, kedua kaki rapat, kedua lengan disamping badan, dan pandangan ke depan Kemudian dari sikap duduk, angkat kedua kaki lurus ke atas dan kedua tangan memegang paha bagian belakang hingga menyerupai huruf V Seterusnya dari sikap duduk, ankat kedua kaki lurus ke atas dan kedua tangan lurus memegang pergelangan kaki Latihan ini dilakukan pada tungkai kiri dengan gerakan yang sama. Kemudian, kembali kesikap semula. Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan statis : kemampuan tubuh untuk menjaga kesetimbangan pada posisi tetap (sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan); keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan kesetimbangan ketika
bergerak.
Keseimbangan
merupakan
interaksi
yang
kompleks
dari
integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual, dan somatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot, sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diatur dalam otak (kontrol motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon terhadap perubahan kondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan, pengaruh obat dan pengalaman terdahulu. Menurut beberapa ahli, keseimbangan disebut sebagai salah satu ukuran muda tidaknya usia biologis seseorang. Artinya bila keseimbangan seseorang semakin baik maka semakin muda pulalah orang tersebut. Keseimbangan yang baik juga akan membuat postur tubuh lebih baik dan resiko cedera semakin kecil. Maka faktor yang dapat mempengaruhi keseimbangan dapat diketahui secara terperinci : a. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan 1)
Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG)
Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak tepat di tengah benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah tepat di atas pinggang diantara depan dan belakang vertebra sakrum ke dua.
Derajat stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : ketinggian dari titik pusat gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis gravitasi dengan bidang tumpu, serta berat badan. 2) Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG) Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah menentukan derajat stabilitas tubuh. 3) Bidang tumpu (Base of Support-BOS) Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi. Sebenarnya siapa yang berfungsi mengatur keseimbangan tubuh, sehingga kita menyadari posisi tubuh kita yang sedang berdiri, duduk atau melakukan aktivitas tubuh lainya?. Itu disebut sensor proprioseptif yang dapat ditemukan dibeberapa bagian tubuh kita seperti sekujur kulit, otot dan sendi. Semakin lanjut usia kita maka otot-otot kita akan semakin kehilangan kekuatan dan mengakibatkan berkurangnya kesimbangan tubuh kita. Maka dari pada itu sangatlah penting untuk melatih keseimbangan tubuh kita.
Menurut Mu mengatakan bahwa ketidak seimbangan ini menarik bagian tubuh dari garis lurus yang menyebabkan tekanan, tegangan dan yang lebih parah lagi adalah perubahan tubuh yang kronis. Gerakan keseimbangan meliputi: 1. Gerakan keseimbangan berdiri dengan satu kaki 2. Gerakan keseimbangan dengan sikap badan tegak namun kaki diangkat selebar pingang kesamping 3. Gerakan keseimbangan dengan sikap badan di bungkukan sejajar dengan kaki yang diarahkan ke belakang.
2.1.4
Kondisi Fisik Olahraga senam merupakan olahraga yang sarat dengan penampilan gerak
atraktif yang memiliki tingkant kesulitan. Konsentrasi dan kemampuan keterampilan teknik dapat menunjang seseorang untukmelakukan gerakakn yang cepat, lentur, dan tetapmenjaga keseimbangan tubuh. a. Daya lentur (fleksibility) seseorang dalam penyesuaian diri dalam aktifitas dengan penguluran tubuh yang luas. Hal ini akan sangat mudah ditandai dengan tingkat flexibility persendian pada seluruh tubuh. b. Kelincahan
(agility) adalah kemampuan seseorang merubah posisi
diarea tertentu.
c. Koordinasi (coordination) adalah kemampuan seseorang mengintegrasi bermacam macam gerakan yang berbeda kedalam pola gerakan tungal secara efektif. d.
keseimbangan( balance) kemampuan seseorang mengendalikan organ organ saraf otot .
e.
Ketepatan (accuracy) adalah seseorang untuk mengendalikan gerak gerak bebas terhadap suatu sasaran. Sasaran ini dapat merupakan jarak atau mungkin suatu objek langsung yang harus dikenai dengan salah satu bagian tubuh.
f. Reaksi (reaction) adalah kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalama mengapai rangsangan yang ditimbulkan lewat indra,syaraf, atau filinh lainya. Prinsip- prinsip latihan yang harus dilakukan dalam melakukan gerak meroda meliputi (1) prinsip beban lebih, (2) prinsip perkembangan multilateral, (3) perinsip individualis atau perorangan atlet, (4) perinsip intensitas latihan, (5) perinsip kwalitas latihan (6) perinsip berpikir positif (7) variasi dalam latihan , (8) penetapan sasaran (9) perinsip perbaikan kesalahan menurut Bompa (dalam hadjarati, 2009:130-140) .
2.2
Kerangka Berfikir Pada olahraga senam lantai terutama didalam melatih gerak meroda perlu
diberikan latihan untuk peningkatan kualitas gerakan terutama pada keseimbagan dan kelurusan tubuh dalam melakukan gerak meroda. Latihan keseimbangan
merupakan suatu latihan yang dilakukan dalam meningkatkan kemampuan gerak meroda sehingga mampu dalam melakukan kesempurnaan gerak meroda. Untuk itu latihan keseimbangan merupakan metode latihan yang tepat di dalam meningkatkan kemampuan gerak meroda. Keseimbangan adalah komponen kesegaran jasmani yang sangat penting dikuasi oleh setiap atlit senam lantai. Apabila seseorang memilki kebiasaan yang baik didalam melakukan latihan keseimbangan maka memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan gerak meroda pada olahraga senam lantai. Hal ini dapat berkembang pula secara maksimal apabila ditunjang dengan program dan latihan yang kontinyu. Dari beberapa penjelasan teori di atas dapat dikemukakan kerangka berpikir bahwa untuk meningkatkan kemampuan gerak meroda dapat dilakukan menggunakan program latihan keseimbangan (training balance), agar hasilnya efektif.
2.3
Hipotesis Penelitian Berdasarkan deskripsi teori dan kerangka berfikir di atas serta perbandingan
komponen-komponen dalam penelitian maka dapat dirumuskan hipotesis yaitu “Terdapat pengaruh latihan keseimbangan terhadap kemampuan gerak meroda pada olahraga senam siswa kelas atas SDN 96 Sipatana Kota Gorontalo”