BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Teori Sinyal Signalling theory menekankan kepada pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan terhadap keputusan investasi pihak di luar perusahaan. Informasi merupakan unsur penting bagi investor dan pelaku bisnis karena informasi pada dasarnya menyajikan keterangan, catatan atau gambaran baik untuk keadaan masa lalu, saat ini maupun keadaan masa yang akan datang bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan dan bagaimana pasaran efeknya. Informasi yang lengkap, relevan, akurat dan tepat waktu sangat diperlukan oleh investor di pasar modal sebagai alat analisis untuk mengambil keputusan investasi. Godfrey et. al., (2010) menyatakan manajer sukarela memberikan informasi kepada investor untuk membantu pengambilan keputusan mereka, Dengan demikian, jika ada perubahan informasi maka harus ada perubahan keputusan investasi yang tercemin dengan berubahnya harga saham. Dilanjutkan oleh Godfrey et. al., (2010) bahwa menurut teori sinyal, jika manajer mengekspektasi tingkat pertumbuhan profitabilitas yang tinggi di masa depan, maka mereka akan mencoba memberikan sinyal tersebut kepada investor dan jika investor mempercayai sinyal tersebut maka harga saham akan meningkat dan pemegang saham (dan manajer yang bertindak
13 http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
dalam kepentingan mereka) akan mendapatkan keuntungan. Sedangkan menurut Ross et. al., (2010) ; “A firm with a low anticipated profits will likely take on a low level of debt. A
more successful firm would probably take on more debt. In other words, rationals firms raise debt levels (and the concomitant interest payments) when profits are expected to increase and a rational investors are likely to infer a higher firm value from a higher debt level.”
Penulis mendefiniskan penyataan diatas bahwa sebuah perusahaan dengan tingkat profit yang diantisipasi rendah akan mengambil tingkat utang rendah dan perusahaan yang lebih sukses akan mengambil lebih banyak utang, sehingga perusahaan yang rasional akan meningkatkan tingkat utang ketika perusahaan mengekspektasi profit akan mengalami peningkatan dan investor yang rasional cenderung menyimpulkan tingginya nilai perusahaan dari tingginya tingkat utang . Dilanjutkan oleh Ross et. al., (2010); “firm often change their debt level through exchange offers, of which there are two types. The first type of offer allows stockholders to exchange some of their stock for debt, thereby increasing leverage. The second type allows bondholders to exchange some of their debt for stock, decreasing leverage. The stock prices rise substantially on the date when an exchange offering increasing leverage is announced and the stock price falls substantially when an offer decreasing leverage is announced.”
Penulis mendefiniskan penyataan diatas bahwa perusahaan sering merubah tingkat hutang melalui exchange offers, yang memiliki dua tipe. Tipe pertama yaitu stockholders dapat menukarkan sahamnya menjadi hutang, yang hal tersebut akan meningkatkan tingkat hutang. Tipe kedua yaitu bondholders dapat menukarkan hutangnya menjadi saham, yang akan menurunkan tingkat hutang. Harga saham meningkat pada saat perusahaan mengumumkan melakukan exchange offers yang meningkatkan leverage
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
dan sebaliknya, harga saham menurun pada saat perusahaan mengumumkan melakukan exchange offers yang menurunkan leverage. Sama seperti rasio profitabilitas, rasio leverage, rasio aktivitas, dan arus kas operasi yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik maka perusahaan yang memberikan sinyal tersebut akan mendapatkan respon positif dari investor yang mempercayai sinyal tersebut, dimana respon positif tersebut akan membuat return saham meningkat. 2. Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Undang–undang pasar modal No.8 tahun 1995 tentang pasar modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek”. Widoatmodjo (2012), menyatakan bahwa pasar modal adalah pasar abstrak, dimana yang diperjualbelikan adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Sementara itu definisi pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011), adalah sebagai berikut "Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), saham, reksadana, instrument
derivatif
maupun
instrument
http://digilib.mercubuana.ac.id/
lainnya".
Pasar
modal
16
merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan terkait lainnya. Mengacu pada pernyataan Martalena dan Malinda (2011), pengertian pasar modal dapat dikemukakan sebagai tempat yang menawarkan berbagai instrument keuangan dalam bentuk surat berharga berupa saham, warrant, obligasi (surat hutang), reksa dana, dan efek lainnya. Ketika pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) melakukan transaksi perdagangan dengan pihak investor yang kelebihan dana maka terjadilah kegiatan jual-beli dipasar modal. Dana segar yang diperoleh perusahaan dari investor akan dimanfaatkan untuk memperluas kegiatan bisnis atau memperbaiki kondisi keuangan yang kurang sehat sehingga kegiatan usaha perusahaan dapat berjalan lancar kembali. Dari pengertian pasar modal di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa Pasar Modal adalah tempat bertemunya pemilik dana (supplier of fund) dengan pengguna dana (user of fund) dan tujuan dari pasar modal ini untuk investasi jangka menengah dan panjang. Kedua pihak melakukan jual beli modal yang berwujud efek. Dalam hal ini pemilik dana menyerahkan sejumlah dana dan penerima dana (perusahaan terbuka) menyerahkan surat bukti kepemilikan berupa efek.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
b. Fungsi Pasar Modal Pasar modal memiliki fungsi dan mafaat penting bagi perekonomian suatu negara. Sedikitnya ada dua fungsi pasar modal, yakni: 1) Fungsi Ekonomi Pasar modal mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, modal kerja dan memperbaiki struktur keuangan. 2) Fungsi Keuangan Pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh imbalan (return) bagi pemilik dana. Dengan kata lain, pasar modal dapat menjadi sarana masyarakat untuk meningkatkan penghasilan dan dengan demikian taraf hidupnya akan meningkat juga. 3. Laporan Keuangan a. Pengertian Laporan Keuangan Untuk menilai kinerja keuangan seuatu perusahaan investor dapat menggunakan informasi yang ada dalam laporan keuangan. Laporan keuangan inilah yang kemudian menjadi bahan informasi bagi para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi laporan keuangan juga sebagai pertanggung jawaban, serta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
untuk menggambarkan indikator kesuksesan perusahaan dalam mencapai tujuan. Laporan keuangan menurut PSAK No.1 (Revisi 2013), laporan keuangan adalah suatu pengajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim, dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002), Laporan Keuangan adalah laporan yang diharapkan bisa memberi informasi mengenai perusahaan, dan digabungkan dengan informasi yang lain, seperti industri, kondisi ekonomi, bisa memberikan gambaran yang lebih baik mengenai prospek dan risiko perusahaan. Sedangkan laporan keuangan
menurut
Kieso
et.
al.,
(2014),
merupakan
sarana
pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan yang menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. b. Tujuan Laporan Keuangan Akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan yang menyangkut posisi keuangan, kinerja keuangan serta perubahan posisi keuangan untuk dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan dalam mengambil keputusan ekonomi. Tujuan laporan keuangan menurut PSAK No.1 (Revisi 2013), adalah untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
investasi. Sedangkan menurut Skousen et. al., (2009), tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi yang berguna bagi baik investor yang sudah ada maupun investor yang potensial dan kreditor dan pemakai lainnya dalam mengambil keputusan investasi rasional, kredit, dan keputusan lainnya. c. Pihak – Pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2008), ada 5 pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan yang meliputi pemilik, manajemen, kreditor, pemerintah, dan investor. 1) Pemilik Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan terhadap hasil laporan keuangan yang telah dibuat adalah : 1. Untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan saat ini. 2. Untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan dalam suatu periode. 3. Untuk menilai konerja manajemen atas target yang telah ditetapkan. 2) Manajemen Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat merupakan cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu. Berikut ini nilai penting laporan keuangan bagi manajemen.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
1. Dengan laporan keuangan yang dibuat, manajemen dapat menilai dan mengevaluasi kinerja mereka dalam suatu periode apakah telah mencapai target-target atau tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. 2. Manajemen
juga
akan
melihat
kemampuan
mereka
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan yang ada selama ini. 3. Laporan keuangan dapat digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan saat ini sehingga dapat menjadi dasar pengambilan keputusan di masa yang akan datang. 4. Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengambil keputusan keuangan ke depan berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, baik dalam hal perencanaan, pengawasan, dan pengendalian ke depan sehingga target-target yang diinginkan dapat tercapai. 3) Kreditor Kepentingan pihak kreditor terhadap laporan keuangan perusahaan adalah dalam hal memberi pinjaman atau pinjaman yang telah berjalan sebelumnya. Bagi pihak kreditor, prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai perusahaan sangan diperlukan. Kepentingan pihak kreditor antara lain sebagai berikut. 1. Pihak kreditor tidak ingin usaha yang dibiayainya mengalami kegagalan dalam hal pembayaran kembali pinjaman tersebut (macet). Oleh karena itu, pihak kreditor, sebelum mengucurkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
kreditnya, terlebih dulu melihat kemampuan perusahaan untuk membayarnya. Salah satu ukuran kemampuan perusahaan dilihat dari laporan keuangan yang telah dibuat. 2. Pihak kreditor juga perlu memantau terhadap kredit yang sudah berjalan
untuk
melihat
kepatuhan
perusahaan
membayar
kewajibannya. 3. Pihak kreditor juga tidak ingin kredit atau pinjaman yang diberikan justru menjadi beban nasabah dalam pengembaliannya apabila ternyata kemampuan perusahaan di luar dari yang diperkirakan. 4) Pemerintah Arti penting laporan keuangan bagi pihak pemerintah adalah: 1. Untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan seluruh keuangn perusahaan yang sesungguhya. 2. Untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara dari hasil laporan keuangan yang dilaporkan. Dari laporan ini akan terlihat jumlah pajak yang harus dibayarkan kepada negara secara jujur dan adil. 5) Investor Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu usaha sebelum
memutuskan
untuk
membeli
saham,
perlu
mempertimbangkan banyak hal secara matang. Dasar pertimbangan investor adalah dari laporan keuangan yang disajikan perusahaan yang akan ditanamnya. Dalam hal ini investor akan melihat prospek yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
dimaksud adalah keuntungan yang akan diperolehnya (dividen) serta perkembangan nilai saham kedepan. Setelah itu, barulah investor dapat mengambil keputusan untuk membeli saham suatu perusahaan atau tidak. 4. Analisis Laporan Keuangan a. Pengertian Analisis Laporan Keuangan Gibson (2011), menyatakan bahwa analisis laporan keuangan memiliki
berbagai
macam
teknik
untuk
memperhitungkan
dan
membandingkan data yang disajikan dalam laporan keuangan untuk mengevaluasi posisi perusahaan. Sedangkan menurut Subramanyam dan Wild (2010), analisis laporan keuangan merupakan pengunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan dimasa depan. Reilly & Brown (2012), menyatakan tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengevaluasi kinerja manajemen di beberapa daerah penting, termasuk profitabilitas, efisiensi, dan risiko. Sedangkan Sharpe et. al., (2006), menyatakan Analisis laporan keuangan dapat membantu analis memahami situasi terkini perusaahaan, kemana arah perusahaan, apa faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta bagaimana faktor itu mempengaruhinya. Salah satu analisis terhadap laporan keuangan yang biasa dilakukan untuk menilai kinerja keuangan adalah analisis rasio keuangan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
b. Rasio Keuangan Analisis rasio merupakan cara terpenting untuk mengutamakan hubungan hubungan yang bermakna diantara komponen – komponen dari laporan keuangan. Angka rasio keuangan diperoleh dengan membagi satu data dengan data lainnya. Rasio-rasio keuangan biasanya dinyatakan dalam presentasi (%) atau kali (X) Gibson (2011), menyatakan rasio keuangan yang digunakan untuk menginterpretasikan dan menjelaskan laporan keuangan. Gibson (2011), juga menambahkan bahwa jika digunakan dengan benar, maka rasio keuangan dapat menjadi alat yang efektif dalam mengevaluasi likuiditas, posisi utang, dan profitabilitas perusahaan, dan mungkin tidak ada alat yang lebih efektif dari pada penggunanan rasio keuangan secara tepat dalam mengevaluasi di mana perusahaan secara finansial dan memproyeksikan masa depan keuangan perusahaan. Subramanyam dan Wild (2010), menyatakan Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan trend yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari
masing-masing
komponen
yang
membentuk
rasio.
Sedangkan Ross et. al., (2010), menyatakan bahwa : “Another way to avoiding the problem involved in comparing companies of difference sizes is to calculate and compare financial ratio”
Penulis mendefinisikan pernyataan diatas bahwa cara lain untuk menghindari masalah-masalah dalam membandingkan perusahaan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
berbeda ukuran adalah dengan menghitung dan membandingkan rasio keuangan. c. Rasio Leverage Rasio
leverage
menurut
Gibson
(2011),
mengukur
tingkat
perlindungan dari supplier dana jangka panjang. Menurut Brealey et. al., (2011), menyatakan rasio leverage mengukur seberapa banyak hutang keuangan perusahaan. Sharpe et. al., (2006), menyatakan semakin tinggi leverage perusahaan menunjukkan lebih banyak pembiayaan datang dari sumber hutang dan sebagai akibatnya, lebih banyak resiko usaha yang ditanggung oleh kreditur. Dengan tingginya rasio leverage menunjukan bahwa perusahaan tidak solvable, artinya total hutang lebih besar dibandingkan dengan total asetnya. Leverage merupakan rasio yang menghitung seberapa jauh dana yang disediakan oleh kreditur, juga sebagai rasio yang membandingkan total hutang terhadap keseluruhan asset suatu perusahaan, maka apabila investor melihat sebuah perusahaan dengan asset yang tinggi namun resiko leverage nya juga tinggi, maka investor akan berfikir dua kali untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Karena dikhawatirkan asset tinggi tersebut di dapat dari hutang yang akan meningkatkan risiko investasi apabila perusahaan tidak dapat melunasi kewajibannya tepat waktu. Salah satu rasio leverage adalah debt equity ratio. Menurut Gibson (2011), Debt equity ratio menunjukkan kemampuan perusahaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
membayar utang jangka panjang. Debt equity ratio mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dengan total shareholder’s equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholder’s equity merupakan total modal sendiri (total modal saham yang di setor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Ross et. al., (2010), merumuskan debt ratio sebagai berikut : Total Debt
DER = Total Equity
d. Rasio Profitabilitas Profitabilitas perusahaan dalam menghasilkan laba menunjukan keberhasilan yang dicapai dalam memperoleh keuntungan sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat profitnya tinggi dan ini merupakan berita baik (good news) bagi perusahaan. Perusahaan tidak akan menunda dalam penyampaian informasi yang berisi berita baik. Dengan demikian perusahaan mampu menghasilkan profit yang tinggi cenderung lebih tepat waktu dalam penyampaian laporan keuangannya dibandingkan dengan perusahaan yang menghasilkan profit rendah atau kegagalan Analisis profitabilitas sangat penting bagi semua pengguna, khususnya investor dan kreditor. Bagi investor ekuitas laba merupakan satu-satunya faktor penentu perubahan nilai efek (sekuritas). Pengukuran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
dan peramalan laba merupakan pekerjaan paling penting bagi investor. Bagi kreditor, laba dan arus kas operasi umumnya merupakan sumber pembayaran bunga dan pokok. Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini ditunjukan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Menurut Khasmir (2010), penggunaan rasio ini menunjukan efesiensi perusahaan. Sedangkan Menurut Gibson (2011), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dilanjutkan oleh Gibson (2011), bahwa profitabilitas menjadi perhatian penting untuk pemegang saham karena mereka memperoleh pendapatan dalam bentuk dividen. Salah satu rasio profitabilitas yang merupakan indikator yang sangat penting bagi para investor adalah ROE. Menurut Reilly & Brown (2012), roe sangat penting untuk pemilik perusahaan (pemegang saham umum) karena menunjukkan tingkat pengembalian yang telah diperoleh manajemen pada modal yang diberikan oleh pemegang saham setelah memperhitungkan pembayaran untuk semua pemasok modal lainnya. Menurut Jones (2014), ROE merupakan variabel penting dalam analisa sekuritas karena merupakan komponen kunci dalam menentukan pertumbuhan laba dan pertumbuhan dividend. merumuskan perhitungan ROE sebagai berikut :
ROE =
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 Total Equity
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ross et. al., (2010),
27
e. Rasio Aktivitas Rasio aktivitas menurut Ross et. al., (2010), rasio yang mengukur mengenai
seberapa baik
perusahaan
menggunakan sumber daya
produktifnya. Horne dan Wachowicz (2008) menjelaskan bahwa rasio aktivitas disebut juga efficiency atau turnover ratio. Brigham dan Daves (2007), menambahkan bahwa rasio aktivitas merupakan rasio manajemen aset yang mengukur kemampuan perusahaan untuk mengelola asetnya secara efektif. Rasio aktivitas ini dapat menggambarkan hubungan antara tingkat operasi perusahaan dengan asset yang dibutuhkan untuk dapat menunjang kegiatan operasi perusahaan. Rasio aktivitas dapat digunakan untuk memprediksi modal yang akan dibutuhkan perusahaan baik dalam kegiatan operasi maupun jangka panjang. Salah satu rasio aktivitas adalah total asset turnover. Rasio ini menunjukkan berapa kali total aktiva berputar bila diukur dari penjualan. Semakin besar total assets turnover, maka semakin efisien penggunaan aset perusahaan tersebut untuk menghasilkan penjualan. Sehingga semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset maka laba yang diperoleh akan meningkat, yang kemudian akan berdampak positif pada return saham. Ross et. al., (2010), merumuskan perhitungan total asset
turnover sebagai beriku : 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠
Total Asset Turnover = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
5. Arus Kas a. Pengertian Arus Kas Menurut PSAK No. 2, arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas. Kas terdiri dari saldo (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dengan jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Sedangkan menurut Harahap (2007), mengemukakan bahwa “Laporan arus kas adalah suatu laporan yang bertujuan untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas atau setara kas dari suatu perusahaan pada suatu priode tertentu”. Menurut Kieso et. al., (2011), definisi laporan arus kas adalah : “ The statement of cash is a primary statement that reports the cash receipt, cash payment and net change resulting form the operating investing and financial activities of an enterprise during a period “ Penulis mendifiniskan bahwa laporan arus kas merupakan laporan utama yang meyajikan informasi mengenai penerimaan kas, pembayaran kas dan hasil perubahan dalam nilai bersih dari aktitas operasi, investasi dan pendanaan pada suatu priode tertentu. Arus kas masuk (cash inflows) merupakan penerimaan kas yang berasal dari kegiatan rutin perusahaan misalnya penjualan tunai, penerimaan piutang maupun penerimaa kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
yang bersifat tidak rutin misalnya penyertaan modal, penjualan saham, penjualan aktiva perusahaan. Arus kas keluar (cash out flow) adalah pengeluaran yang bersifat kontinyu, seperti pembayaran bunga, dividen dan pembayaran pajak. b. Tujuan kegunaan Arus kas Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) NO. 2 menyatakan bahwa tujuan laporan arus kas adalah memberi informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan selama satu priode akuntansi. Dalam proses pengambilan keputusan ekonomi, pengguna perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan yang lain, laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam asset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahaan keadaan dan peluang. Sedangkan
tujuan
laporan
arus kas menurut kieso et. al., (2011), adalah : “ To provide information about cash receipts and cash disbursements during the priod of the entity. Another aim is to provide information about the operating, investing, and financing entity on the basis of cash “ Dengan demikian dapat diketahui bahwa tujuan dari laporan arus kas adalah menyediakan informasi tentang aktivitas operasi, aktivitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
investasi, dan aktivitas penandaan dalam satu priode akuntansi yang dapat
dijadikan
sebagai
sumber
informasi
bagi
pihak
yang
menggunakannya untuk mengetahui perubahaan arus kas dimasa yang akan datang. c. Penyajian Laporan Arus Kas Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktifitas operasi, investasi dan pendahaan. Klasifikasi menurut aktifitas memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh aktifitas tersebut tehadap posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Dalam
laporan
arus
kas,
penerimaan
kas
dari
pembayaran
diklasifikasikan dengan menyingkap pada tiga kategori utama (Skousen, 2001), : a. Aktivitas Operasi Aktivitas operasi meliputi segala transaksi dari kejadian yang masuk ke dalam ketentuan laba bersih. b. Aktivitas Investasi Aktivitas investasi primer adalah pembelian dengan penjualan tanah, bangunan, peralatan dan aktiva lain-lain yang tidak umum dimiliki untuk dijual kembali. Sebagai tambahan, aktivitas investasi meliputi pembelian
dan
penjualan
instrumen
keuangan
yang
tidak
dimaksudkan untuk tujuan perdagangan, sebagaimana juga pembuatan dan penarikan pinjaman. Aktivitas ini terjadi secara teratur dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
menghasilkan penerimaan kas dan pembayaran, namun tidak diklasifikasikan sebagai penerimaan kas dan pembayaran, namun hanya menghubungkan secara tidak langsung pada operasi bisnis sentral, sedang berlangsung. c. Aktivitas Pendanaa Aktivitas pendanaan meliputi transaksi dan peristiwa pada saat kas didapatkan dari atau dikembalikan kepada pemilik (pendanaan modal sendiri) dan kreditur (pendanaan utang). Sebagai contoh, perolehan kas dari pengeluaran saham atau obligasi akan diklasifikasikan dibawah aktivitas pendanaan. Sama halnya pembayaran untuk mengakuisisi kembali saham (saham perbendaharaan) atau menarik kembali obligasi dan pembayaran deviden dianggap dari aktivitas pendanaan. 6. Arus Kas dari Aktivitas Operasi a. Pengertian Arus Kas Operasi Menurut PSAK No. 2, arus kas dari aktivitas operasi adalah jumlah arus kas yang merupakan indikator untuk menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar deviden dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pada sumber pendanaan dari luar. Beberapa contoh arus kas operasi adalah; (PSAK No.2 revisi 2009, paragraph 13)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
a. Penerimaan kas dari penjualan barang atau jasa. b. Penerimaan kas dari royalti, komisi dan pendapatan lain. c. Penbayaran kas kepada pemasok barang atau jasa. d. Pembayaran kas kepada karyawan. e. Penerimaan dan pembayaran kas oleh perusahaan asuransi sehubung dengan premi, klaim, anuitas dan manfaat asuransi lainnya. f. Pembayaran kas atau penerimaan kembali pajak penghasilan kecuali jika dapat diidentifikasi secara khusus sebagai bagian dari aktivitas pendanaan dan investasi g. Penerimaan dan pembayaran kas dari kontrak yang diadakan untuk tujuan transaksi usaha dan perdagangan. Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator
yang
menentukan
apakah
operasi
perusahaan
dapat
menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber pendanaan dari luar (Ikatan Akuntansi Indonesi 2013). b. Metode Arus Kas Operasi Penyajian laporan arus kas menurut PSAK No. 2 Tahun 2009, entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari dua metode berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
a. Metode Langsung ( Direct Method ) Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. b. Metode Tidak Langsung ( Indirect Method ) Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi dari transaksi nonkas, penangguhan (deferral) atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. Perusahaan dianjurkan untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode langsung. Metode langsung menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung. Dengan metode langsung informasi mengenai kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto dapat diperoleh baik: 1. Dari catatan akuntansi perusahaan. 2. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba rugi untuk: a. Perubahan persediaan, piutang usaha dan hutang usaha selama periode berjalan. b. Pos bukan kas lainnya. c. Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Dalam metode tidak langsung, arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba / rugi bersih dari pengaruh: 1. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan. 2. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan pajak ditangguhkan, keuntungan dan kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perubahan asosiasi yang belum dibagikan dan hak minoritas dalam laba/rugi konsolidasi. 3. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan. 7. Saham a. Pengertian Sham Salah satu instrumen yang diperjual belikan di pasar modal adalah saham. Menurut Emery et. al., (2007), saham adalah bagian dari ekuitas di perusahaan, ekuitas yang mewakili kepemilikan. Sedangkan menurut Tjiptono Darmaji dan Hendy M. Fakhrudin (2006), Saham dapat didefinisikan sebagai tanda atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Menurut Jones (2014), ada dua macam saham yaitu : a) Preferred stock adalah efek ekuitas dengan klaim intermediate (antara pemegang obligasi dan pemegang saham) atas aset perusahaan dan laba. b) Common stock adalah efek ekuitas yang mewakili kepemilikan di sebuah perusahaan. b. Return Saham Salah satu faktor internal yang mempengaruhi perdagangan saham suatu perusahaan adalah return saham. Menurut Downes dan Goodman (1999), Return saham adalah suatu jumlah yang dinyatakan sebagai suatu persentase dan diperoleh atas investasi saham biasa perusahaan untuk suatu masa tertentu. Jumlah itu dihitung dengan membagi ekuitas saham biasa kekayaan bersih pada awal periode akuntansi kedalam pendapatan bersih setelah dividen saham preferen tetapi sebelum dividen saham biasa untuk masa tersebut. Laba atas modal memberi tahu para pemegang saham biasa seberapa efektif uang mereka di gunakan. Membandingkan persentase periode berjalan dengan persentase periode kali akan mengungkapkan
kecenderungan
dan
membandingkannya
dengan
komposit industri mengungkapkan apakah peruasahaan telah bertahan dengan baik, terhadap pesaing-pesaingnya. Sedangkan Menurut Jones (2014), ada dua macam return saham yaitu : a. Return Ekspektasi (expected return ) adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di periode yang akan datang.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
b. Return Realisasi (realized return ) merupakan return sebenarnya dari suatu investasi. Sharpe et. al., (2006), merumuskan perhitungan return saham sebagai berikut :
Rt =
(Pt – Pt−1) Pt−1
Keterangan : Rt Pt Pt-1
= return saham pada periode t = Harga saham pada periode t = Harga saham pada periode t-1
8. Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No 1
2
Nama Peneliti Tyas (2010)
Jundan Adiwiratama (2012)
Judul Penelitian
Variabel
Pengaruh Rasio likuiditas , aktivitas , profitabilitas , leverage dan economic value added terhadap return saham pada saham food and beverages di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh Informasi Laba, Arus Kas dan Size Perusahaan terhadap Return saham Perusahaan Manufaktur yang
ROE DER ITO CR EVA
Informasi laba Arus kas aktivitas operasi Arus kas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hasil Penelitian ROE: berpengaruh positif tidak signifikan, DER: berpengaruh positif signifikan ITO: berpengaruh positif tidak signifikan. CR: berpengaruh positif signifikan. EVA: tidak berpengaruh Informasi laba: tidak berpengaruh Arus kas operasi: tidak berpengaruh Arus kas investasi: tidak berpengaruh Size perusahaan: tidak
37
terdaftar di BEI.
3
Nindianti (2013)
4
Indraswari & Suryantini (2013)
5
Widya Trisnawati (2013)
6
Pande & Sudjarni (2014)
7
Sutriani (2014)
8
Haris Kristanto dan Sumani (2015)
Factor internal dan eksternal perusahaan terhadap return saham food and beverage di BEI. Pengaruh Kondisi Ekonomi , Kondisi Pasar Modal , dan Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Automotive and allied Products di BEI Pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan serta laba bersih terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Food and Beverages di BEI.
Pengaruh profitabilitas , leverage , dan likuiditas terhadap return saham dengan nilai tukar sebagai Variable moderasi pada return saham LQ45 Pengaruh Perubahan Arus Kas Operasi, Laba Akuntansi, Suku Bunga, Dan Inflasi
aktivitas berpengaruh pendanaan Arus kas pendanaa: Berpengaruh Arus kas aktivitas investasi Size perusahaan DER inflation rate interest rate GDP IHSG ROE TAT
Arus kas operasi Arus kas investasi Arus kas pendanaa Laba bersih CR DER ROE market to book value
DER ROA Cash Ratio
Arus kas operasi Laba Akuntansi Suku
http://digilib.mercubuana.ac.id/
DER: berpengaruh positif signifikan inflation rate : berpengaruh signifikan dan positif interest rate : berpengaruh signifikan dan negatif GDP : berpengaruh negatif signifikan IHSG : berpengaruh positif tidak signifikan ROE: berpengaruh positif signifikan TAT : berpengaruh negatif tidak signifikan Arus kas operasi: berpengaruh signifikan dan positif Arus kas investasi: berpengaruh signifikan dan positif Arus kas investasi: berpengaruh signifikan dan positif Laba bersih: berpengaruh positif dan signifikan CR: berpengaruh berlawanan arah tidak signifikan DER: berpengaruh berlawanan arah signifikan. ROE : berpengaruh positif (searah) tidak signifikan market to book value : berpengaruh positif (searah) tidak signifikansi DER : berpengaruh positif signifikan ROA : berpengaruh positif signifikan Cash Ratio : tidak berpengaruh signifikan
Arus kas operasi: tidak berpengaruh signifikan Laba akuntansi: tidak berpengaruh signifika Suku bunga: berpengaruh
38
K.K. Zamzami (2015)
9
Terhadap Return Saham perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Pengaruh ROA, DER, CR, dan TAT terhadap return saham perusahaan Manufaktur yang masuk dalam kategori LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.
Bunga Inflasi
signifikan Inflasi: berpengaruh signifikan
ROA DER CR TAT
ROA: berpengaruh signifikan negativ DER: tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham CR: tidak berpengaruh signifikan TAT: berpengaruh signifikan positif.
B. Rerangka Pemikiran Berdasarkan signalling theory apabila suatu perusahaan memiliki arus kas yang tinggi dari aktivitas operasi maka semakin besar ketertarikan investor untuk berinvestasi, karena investor menganggap semakin besar arus kas perusahaan maka akan semakin mudah perusahaan untuk membiayai operasi
perusahaan, melunasi pinjaman, dan membayar deviden. Dengan
demikian harga saham akan naik dan berpengaruh terhadap return saham. Begitu pula profitabilitas, leverage, dan aktivitas yang tinggi menunjukkan kinerja perusahaan yang baik maka perusahaan yang memberikan sinyal tersebut akan mendapatkan respon positif dari investor yang mempercayai sinyal tersebut, dimana respon positif tersebut akan membuat return saham meningkat. Hal ini sesuai dengan signalling theory yang menekankan bahwa informasi yang diterima oleh para investor merupakan suatu sinyal yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik para investor terlebih apabila sinyal tersebut mengandung informasi yang positif. Berdasarkan apa yang telah diuraikan sebelumnya, maka dengan ini dibuat kerangka pemikiran yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
menggambarkan bahwa leverage, profitabilitas, aktivitas dan arus kas operasi merupakan faktor yang mempengaruhi return saham. Oleh karena itu kerangka pemikiran penelitian ini sebagai berikut:
Leverage (DER)
Ha1
Profitabilitas (ROE)
Ha2
Aktivitas (TAT)
Ha3
Return Saham
Ha4
Arus kas operasi
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran
C. Hipotesis 1. Pengaruh Leverage terhadap Return Saham Rasio leverage menunjukkan seberapa besar menggunakan
hutang
sebagai
modal.
Sedangkan
suatu perusahaan Sutriani
(2014),
menggambarkan leverage sebagai alat untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung pada kreditur dalam membiayai asset perusahaan. Menurut Ross et. al., (2010), menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
lebih sukses akan mengambil lebih banyak utang sehingga investor yang rasional cenderung menyimpulkan tingginya nilai perusahaan dari tingginya tingkat utang. Dilanjutkan oleh Ross et. al., (2010), bahwa harga saham meningkat pada saat perusahaan-perusahaan melakukan exchange offers yang meningkatkan leverage dan sebaliknya, harga saham menurun pada saat perusahaan melakukan exchange offers yang menurunkan leverage. Maka dapat disimpulkan meningkatnya tingkat leverage akan menyebabkan harga saham meningkat dan return saham pun juga akan meningkat. Sutriani (2014), melakukan penelitian mengenai pengaruh profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap return saham dengan nilai tukar sebagai Variable moderasi pada return saham LQ 45. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa (1) profitabilitas memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return
saham pada alpha 5 persen, (2)
leverage memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return saham adalah pada alpha 10 persen, (3) sedangkan likuditas secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham, (4) nilai tukar tidak mampu memoderasi return
on asset dan debt to equity ratio terhadap return
saham. Hasil yang serupa ditunjukkan oleh Tyas (2010), dan Nidianti (2013). Penelitian Tyas (2010), berjudul pengaruh rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, leverage dan economic value added terhadap return saham pada saham food and beverages di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
menghasilkan bahwa ROE
berpengaruh positif
tetapi tidak signifikan
terhadap return Saham, Variabel DER berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, Variabel ITO berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham, Variabel CR berpengaruh positif signifikan terhadap
return
saham, Variable
EVA tidak berpengaruh
terhadap return saham. Sedangkan Nidianti (2013), berjudul faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap return saham food and beverages di BEI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Debt to equity ratio (DER)
terbukti berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel inflation rate terbukti berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel Return
Saham, sedangkan variabel interest rate terbukti berpengaruh
signifikan dan negatif terhadap variabel return saham pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uraian dan penelitianpeneliatin terdahulu di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis pertama sebagai berikut: Ha1 : Leverage berpengaruh terhadap return saham 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Return Saham Menurut Gibson (2011), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Maka perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan mendapatkan respon positif dari pemilik perusahaan (pemegang saham), respon positif tersebut akan berdampak pada meningkatnya return saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Penelitian Indraswari & Suryantini (2013), yang berjudul Pengaruh Kondisi Ekonomi, Kondisi Pasar Modal, dan Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Automotive and allied Products di BEI. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis faktor dan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa GDP berpengaruh negatif dan signifikan, IHSG berpengaruh positif dan tidak signifikan, ROE berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan TAT berpengaruh negatif dan tidak signifikan pada perusahaan Automotive and Allied Products yang tercatat di BEI periode 2009-2012. Penelitian Pande & Sudjarni (2014), berjudul Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Return Saham Perusahaan Sektor Food and Beverages di BEI. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Purposive sampling digunakan sebagai metode penentuan sampel sehingga diperoleh 13 perusahaan sampel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Current ratio secara parsial menunjukkan pengaruh yang berlawanan arah serta tidak signifikan terhadap return saham, Debt to equity ratio secara parsial menunjukkan pengaruh yang berlawanan arah dan signifikan terhadap return saham, ROE secara parsial menunjukkan arah yang positif (searah), tetapi tidak signifikan terhadap return saham, dan market to book value memiliki arah yang positif (searah), tetapi tidak signifikansi terhadap return saham Hasil serupa ditunjukkan dalam penelitian Tyas (2010), yang berjudul pengaruh rasio likuiditas, aktivitas, profitabilitas, leverage dan economic
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
value added terhadap return saham pada saham food and beverages di Bursa
Efek
Indonesia.
Penelitian
ini
menghasilkan
bahwa
ROE
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return Saham, variabel DER berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, variabel ITO berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham, variabel CR berpengaruh positif signifikan terhadap return saham, variable EVA tidak berpengaruh terhadap return saham. Berdasarkan uraian dan penelitian-peneliatin terdahulu di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis kedua sebagai berikut: Ha2: Profitabilitas berpengaruh terhadap return saham. 3. Pengaruh Aktivitas terhadap Return saham Horne dan Wachowicz (2008) menjelaskan bahwa rasio aktivitas mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan asetnya. Rasio ini disebut juga efficiency atau turnover ratio. Total assets turnover (TAT) merupakan salah satu rasio aktivitas. Rasio ini menunjukkan berapa kali total aset berputar bila diukur dari penjualan. Semakin besar total assets turnover, maka semakin efisien penggunaan aset perusahaan tersebut untuk menghasilkan penjualan. Sehingga semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset maka laba yang diperoleh akan meningkat. Meningkatnya laba perusahaan berpotensi menarik investor
untuk terus berinvestasi di perusahaan dan akan berdampak pada meningkatnya return saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Verdian dkk (2015), melakukan penelitian berjudul pengaruh total asset turn over (TATO) dan return on investment (ROI) terhadap return saham pada perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menghasilkan bahwa Variabel TATO berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham. Variabel ROI tidak memiliki pengaruh terhadap return saham. Hasil yang serupa ditemukan dalam penilitian Zamzami (2015), yang berudul pengaruh return on asset (ROA), debt to equity ratio (DER), current ratio (CR), dan total asset turnover (TATO) terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang tergabung dalam LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai dengan 2012. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada tingkat signifikansi 5%, Variabel ROA
mempunyai pengaruh yang signifikan negatif terhadap return saham. Variabel DER pada tingkat signifikansi 5%, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham.
Variabel CR pada tingkat
signifikansi 5%, tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham. Variabel TATO pada tingkat signifikansi 5%, mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap return saham. Berdasarkan uraian dan penelitian-peneliatin terdahulu di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis ketiga sebagai berikut: Ha3 : Aktivitas berpengaruh terhadap return saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
4. Pengaruh Arus kas operasi terhadap Return Saham Arus kas operasi mencakup pengaruh kas dari transaksi yang menghasilkan pendapatan dan beban, kemudian dimasukan dalam penentuan laba bersih. Sumber kas ini umumnya dianggap sebagai ukuran terbaik dari kemampuan perusahaan dalam memperoleh dana yang cukup dapat melanjutakan usahanya. Widya Trisnawati (2013), melakukan peneliatian berjudul pengaruh arus kas operasi, investasi dan pendanaan serta laba bersih terhadap return saham pada saham manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menghasilkan bahwa Arus kas operasi, investasi, pendanaan dan laba bersih berpengaruh signifikan dan positif terhadap return saham. Hasil serupa ditunjukan dalam penelitian Widyanto Faisal Latief (2014), berjudul pengaruh arus kas, laba akuntansi dan dividen yield terhadap return saham pada saham manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menghasilkan arus kas operasi dan pendanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel laba akuntansi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, variabel arus kas investasi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, sedangkan variabel dividen yield berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Berdasarkan uraian dan penelitian terdahulu di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis keempat sebagai berikut: Ha4 : Arus kas operasi berpengaruh terhadap return saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/