BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1. Teori Pemasaran a. Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:5), Pemasaran berhubungan dengan mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan masyarakat. Salah satu dari definisi pemasaran terpendek adalah “memenuhi kebutuhan secara menguntungkan”. Menurut asosiasi pemasaran amerika dalam buku Kotler dan Keller, (2008:6), Pemasaran adalah satu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya. Sedangkan menurut Cannon (2008:8), Pemasaran adalah suatu aktivitas yang bertujuan mencapai sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan atau klien dari produsen. 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
19
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu aktivitas yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan cara menguntungkan bagi kedua belah pihak. b. Konsep Pemasaran Menurut
Kotler
dan
Keller
(2008:19),
Konsep
pemasaran
menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan sebagai kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan sebagai perusahan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada sasaran pasar yang terpilih. Menurut Tjiptono (2008:22), Konsep pemasaran berpandangan bahwa kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada kemampuan
organisasi
dalam
menciptakan,
memberikan,
dan
mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasarannya secara lebih efektif dibandingkan pada pesaing. Sedangkan menurut Cannon (2008:20), Konsep pemasaran adalah ketika suatu organisasi memusatkan seluruh upayanya untuk memuaskan pelanggannya secara menguntungkan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa konsep pemasaran adalah kunci untuk mewujudkan tujuan organisasi terletak pada
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
20
menciptakan, menyerahkan, memberikan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar supaya lebih efektif dibandingkan pesaing dan dapat memuaskan pelanggan secara menguntungkan. 2. Teori Electronic Commerce a. Pengertian electronic Commerce Menurut Kotler & Keller (2009:132), E-commerce berarti bahwa perusahaan atau situs menawarkan untuk bertransaksi atau memfasilitasi penjualan produk atau jasa secara online. E-commerce selanjutnya menimbulkan
e-purchasing
dan
e-marketing.
E-purchasing
berarti
perusahaan memutuskan membeli barang, jasa dan informasi dari berbagai pemasok online. E-purchasing yang cerdas sudah menghemat jutaan dollar uang perusahaan. E-marketing mengambar usaha perusahaan untuk memberitahu pembeli, mengkomunikasikan, mempromosikan dan menjual produk dan jasanya lewat internet. Sedangkan menurut Sutojo (2009:323), Electronic commerce merupakan salah satu teknik memasarkan produk secara langsung yang dilakukan melalui jaringan internet. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa e-commerce adalah memasarkan produk atau jasa secara langsung melalui jaringan internet dengan menggunakan situs yang akan terjadinya transaksi. b. Manfaat electronic Commerce
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
21
E-commerce menyajikan berbagai macam manfaat, baik bagi calon pembeli maupun para pemasok (termasuk produsen, pedagang dan pialang) barang dan jasa. Menurut Sutojo (2009:324), Beberapa manfaat e-commerce adalah sebagai berikut : 1. Manfaat bagi para pembeli a. Kenyamanan berbelanja. Melalui internet pembeli dapat memesan barang atau jasa dari manapun mereka berada selama 24 jam tiap hari. b. Tersedianya informasi yang dibutuhkan. Melalui internet pembeli dapat memperoleh berbagai macam informasi tentang barang dan jasa yang mereka cari tanpa meninggalkan rumah atau kantor mereka. c. Penghematan waktu dan tenaga. Mencari informasi melalui internet dapat menghemat waktu dan tenaga. Calon pembeli tidak usah menemui sales engineer, sales excetives, menghadiri pameran, presentasi atau demonstrasi penggunaan produk. 2. Manfaat bagi perusahaan pemasok a. Semua perusahaan yang ingin mempromosikan produk mereka melalui internet dapat melakukannya. Skala perusahaan kecil, menengah atau besar tidak menjadi hambatan untuk melakukan hal itu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
22
b. Biaya
perdagangan
memperdagangkan memperdagangkan
rendah.
Dibandingkan
produk melalui
melalui jaringan
dengan outlets,
internet
lebih
biaya biaya murah.
Perusahaan pemasok tidak usah membayar biaya operasional outlets, termasuk sewa outlets, gudang, asuransi, gaji pegawai dan sebagainya. c. Jarak calon pembeli tidak menjadi halangan. Jaringan internet yang mendunia menjadikan lokasi calon pembeli tidak menjadi halangan bagi perusahaan untuk meawarkan produk mereka. 3. Teori Kepercayaan a. Pengertian Kepercayaan Menurut Rousseau et. al dalam Setyaningsih (2014:69), Kepercayaan adalah penting untuk membangun dan memelihara hubungan jangka panjang. Menurut hurr dan Ozanne, 1985; Dwyer et al, 1987;. Ganesa, 1994; Doney dan Cannon, 1997 dalam Indrajati dan Khoiriyah (2010:162), Kepercayaan adalah hal yang diperlukan untuk menjaga hubungan perusahaan dengan konsumen dalam jangka panjang. Pada intinya, kepercayaan melibatkan keyakinan perusahaan akan ucapan janji mereka dan bagaimana mereka memenuhi ucapan janji tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
23
Sedangkan menurut Morgan dan Hunt dalam Indrajati dan Khoiriyah (2010:165), Kepercayaan merupakan tingkat keyakinan konsumen terhadap produk yang diterima. Sedangkan menurut Moorman et al. dalam Indrajati dan Khoiriyah (2010:165), kepercayaan adalah hal yang diperlukan untuk hubungan
jangka
panjang
pelanggan
dengan
perusahaan
yang
mencerminkan kesediaan untuk bergantung dengan perusahaan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan menyatakan untuk membangun dan memelihara hubungan jangka panjang dengan melibatkan keyakinan akan ucapan janji. b. Dimensi Kepercayaan Menurut Ling et. al dalam Kurnia (2016:16), dimensi kepercayaan meliputi keamanan, privasi dan keandalan, berikut adalah penjelasannya. 1. Keamanan: Didefinisikan sebagai sejauh mana pelanggan percaya bahwa internet aman bagi mereka untuk mengirimkan informasi sensitif terhadap transaksi bisnis. Keamanan berperan penting dalam mempengaruhi sikap dan niat beli karena dianggap memiliki resiko transmisi informasi seperti nomor kartu kredit dan lain-lain. 2. Privasi: Didefinisikan sebagai menjaga segala perilaku konsumen selama transaksi yang kemudian berkaitan dengan kinerja toko online. 3. Keandalan:
Perusahaan
dapat
mempengaruhi
kepercayaan
konsumen. Dalam lingkungan web-shopping sebagai besar
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
24
konsumen menganggap
bahwa
perusahaan
besar memiliki
kemampuan yang lebih baik untuk meningkatkan kepercayaan online mereka. Hal ini juga mengusulkan bahwa sebuah perusahaan dengan reputasi yang meningkatkan kepercayaan konsumen. 4. Teori Kemudahan Berbelanja a. Pengertian Kemudahan Berbelanja Menururt Davis dalam Saputri (2015:20), Kemudahan (perceived ease of use) didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggguna teknologi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakaiannya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan pengguna teknologi dan kemudahan penggunaan sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai. Menurut Chin dan Todd dalam Pudjihardjo (2015:4), Kemudahan (perceived ease of use) merupakan seberapa besar teknologi komputer dirasakan relatif mudah untuk dipahami dan digunakan. Sedangkan menurut Kotler (2002:758) dalam Naomi (2015:6), mendefinisikan kemudahan dalam pemasaran online yaitu para pelanggan dapat memesan produk 24 jam sehari dimanapun mereka berada. Mereka tidak harus berkendaraan, mencari tempat parkir dan berjalan melewati gang yang panjang untuk mencari dan memeriksa barang-barang. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan adalah sebagai tingkat dimana seseorang menggunakan teknologi sesuai dengan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
25
keinginan pemakai, kemudahan dari teknologi dirasakan mudah untuk dipahami dan digunakan maka konsumen akan menggunakan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka. b. Dimensi Kemudahan Berbelanja Menurut Davis dalam Saputri (2015:21), dimensi kemudahan berbelanja meliputi : 1. Mudah untuk dipelajari (easy to learn) 2. Dapat di kontrol (controllable) 3. Jelas dan dapat dimengerti (clear and understandable) 4. Fleksibel (flexible) 5. Mudah untuk menjadi mahir (easy to become skillful) 6. Mudah di gunakan (easy to use) 5. Teori Kualitas Pelayanan a. Pengertian Kualitas Pelayanan Menurut Tjiptono (2012:74), Kualitas pelayanan adalah kualitas yang mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Menurut Tjiptono (2008:67), Kualitas dapat diartikan sebagai produk yang bebas cacat. Dengan kata lain produk sesuai dengan standar (target, sasaran atau persyaratan yang bisa didefinisikan, diobservasi dan diukur).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
26
Sedangkan menurut Gronroos dalam Setyaningsih (2014:69), menyatakan
bahwa
secara
tradisional,
kualitas
pelayanan
telah
dikonseptualisasikan sebagai perbedaan antara harapan pelanggan mengenai layanan yang akan diterima dan persepsi layanan yang diterima. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan adalah bentuk atau ukuran dalam penilaian konsumen terhadap tingkat kepuasan pelayanan yang diberikan mampu sesuai dengan ekspektasi. b. Dimensi Kualitas Pelayanan Menurut Tjiptono (2008:68), ada lima dimensi kualitas jasa yang digunakan dalam mengevaluasi kualitas pelayanan yang terdiri dari : 1. Keandalan (reliabilitas): Yakni kemampuan memberikan layanan yang dijanjika dengan segera, akurat, dan memuaskan. 2. Daya Tanggap (responsiveness): Yakni keinginan dan kesediaan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan memberikan layanan dengan tanggap. 3. Jaminan
(assurance):
Mencakup
pengetahuan,
kompetensi,
kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para karyawan bebas dari bahaya fisik, resiko atau keraguan. 4. Empati:
Meliputi
kemudahan
dalam
menjalin
hubungan,
komunikasi yang efektif, perhatian personal, dan pemahaman atas kebutuhan individu para pelanggan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
27
5. Bukti Fisik (tangibles): Meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan sarana komunikasi. 6. Teori Perilaku konsumen a. Pengertian Perilaku Konsumen Menurut Schiffman, Kanuk dan Wisenblit dalam Tjiptono (2014:95), Perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjunkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghentikan konsumsi produk dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan kebutuhan mereka. Menurut Peter dan Olson (2013:23), Perilaku mengacu kepada aksi fisik konsumen secara langsung dapat diamati dan diukur oleh pihak lainnya. Hal ini juga disebut sebagai perilaku terbuka (overt behavior) untuk membedakan dari aktifitas mental, seperti berpikir yang tidak dapat diamati secara langsung. Sedangkan menurut Engel dalam Sangadji dan Sopiah (2013:7), Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pemerolehan, pengkonsumsian, dan penhabisan produk atau jasa, termasuk proses yang mengdahului dan menyusul tindakan ini. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan langsung yang mengacu pada aksi fisik konsumen yang dapat diamati dan diukur oleh pihak lainnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
28
b. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Menurut Kotler (2009:166), faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah: 1. Faktor Budaya Faktor kebudayaan meliputi: a. Budaya : Budaya (culture) adalah penyebab keinginan dan perilaku seseorang yang paling dasar. Faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. b. Subbudaya : Setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub budaya meliputi kebangsaan, agama, kelompok ras dan daerah geografis. c. Kelas sosial : Hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama. 2. Faktor Sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status. a. Kelompok
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
29
Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok (group) kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan tempat dimana seseorang menjadi anggotannya disebut kelompok keanggotaan, seperti keluarga, teman, tetangga dan rekan kerja yang berinteraksi secara terus mgenerus. b. Keluarga Anggota Keluarga bisa sangat mempengaruhi perilaku pembeli. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat, dan telah diteliti secara ekstensif. c. Peran dan status Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya keluarga, klub dan organisasi. Posisi seseorang dalam masing-masing kelompok dapat didefinisikan dalam peran dan status. 3. Faktor Pribadi Keputusan pembelian dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri. a. Usia dan tahap dalam siklus hidup Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus kehidupan keluarga.
Orang-orang dewasa biasanya mengalami perubahan
atau transformasi tertentu pada saat mereka menjalani hidupnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
30
b. Pekerjaan Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. c. Situasi Ekonomi Situasi Ekonomi Situasi ekonomi seseorang akan mempengaruhi pilihan produk. Yang dimaksud dengan situasi ekonomi disini adalah pendapatan pribadi, tabungan daan suku bunga. d. Gaya Hidup Gaya hidup (lifestyle) adalah pola hidup seseorang yang diekspresikan dalam keadaan psikografisnya. Orang yang berasal dari subbudaya, kelas social, dan pekerjaan yang sama mungkin mempunyai gaya hidup yang cukup berbeda. e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadiaan setiap orang yang berbeda-beda mempengaruhi perilaku pembelinya. Kepribadian (personality) mengacu pada karakteristik psikologi unik yang menyebabkan respon yang relative konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan orang itu sendiri. 4. Faktor Psikologis Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama: motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. a. Motivasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
31
Kebutuhan yang mendesak mengarahkan seseorang untuk mencari kepuasan dari kebutuhan. Salah satunya adalah kebutuhan biologis yang timbul dari dorongan tertentu. Kebutuhan lainnya adalah kebutuhan psikologis timbul dari kebutuhan akan penghargaan, pengakuan atau rasa memiliki. b. Persepsi Persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama. c. Pembelajaran Pembelajaran
menggambarkan
perubahan
dalam
perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman. Pembelajaran terjadi melaui interaksi dorongan, rangsangan, pertanda, respond dan penguatan. d. Keyakinan dan sikap Keyakinan adalah pemikiran deskriftif yang dimiliki seseorang tentang sesuatu. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan nyata, pendapat dan iman. Sikap menggambarkan evaluasi, perasaan dan tendensi yang relative konsisten dari seseorang terhadapa sebuah objek atau ide.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
32
7. Teori Keputusan Pembelian a. Pengertian Keputusan Pembelian Menurut
Schiffman
dalam
Sangadji
dan
Sopiah
(2013:120),
mendefinisikan keputusan sebagai pemilihan suatu tindakan dari dua alternative atau lebih. Menurut Kotler (2009:110) keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Sedangkan menurut Setiadi dalam Sangadji dan Sopiah (2013:121) mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu diantaranya. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian adalah pemilihan suatu tindakan yang memberikan keputusan untuk membeli atau tidak terhadap produk. b. Tahap Proses Keputusan Pembelian Tahap-tahap yang dilewati pembeli untuk mencapai keputusan untuk membeli dan pemasar perlu memusatkan perhatiannya pada proses pembelian secara keseluruhan bukan hanya kepada keputusan pembelian saja. Menurut Kotler dan Keller (2009:184) adalah: a. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition) Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adaanya masalah atau kebutuhan. Pembeli akan merasakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
33
perbedaan antara keadaan yang nyata dan keadaan yang diinginkannya. Jika kebutuhan tersebut diketahui maka konsumen akan segera memahami adanya kebutuhan yang belum perlu segera dipenuhi atau masih bisa ditunda pemenuhannya, serta kebutuhan yang sama-sama harus segera dipenuhi. b. Pencarian Informasi (Information Search) Seorang konsumen yang sudah tertarik mungkin mencari lebih banyak informasi tetapi mungkin juga tidak. Bila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat memuaskan ada dalam jangkauan, konsumen kemungkinan akan membelinya. Konsumen dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber antara lain: 1) Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan 2) Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan, tampilan 3) Sumber publik: media masa, organisasi, organisasi penilai konsumen 4) Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. c. Evaluasi alternatif (Evaluation Alternative) Tahap dari proses keputusan pembelian yaitu ketika konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam perangkat pilihan. Pengevaluasian ini dapat terpisah dari pengaruh sumber-sumber yang dimiliki (waktu, uang, informasi) maupun resiko keliru dalam pemilihan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
34
d. Keputusan Pembelian (Purchase) Setelah tahap-tahap sebelumnya dilakukan, sekarang tiba saatnya bagi pembeli untuk mengambil keputusan apakah membeli atau tidak. Jika dianggap bahwa keputusan yan diambil adalah membeli, maka pembeli akan menjumpai serangakaian keputusan yang menyangkut jenis produk, bentuk produk, merek, penjualan, kuantitas, waktu pembelian dan cara pembayarannya. e. Tingkah Laku Pasca Pembelian (Post Purchase Behavior) Tahap dari proses keputusan pembelian yaitu ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Ada kemungkinan bahwa pembeli memiliki ketidak sesuaian sesudah ia melakukan pembelian karena mungkin harganya dianggap terlalu mahal atau mungkin karena tidak sesuai dengan keinginan atau gambaran. c. Tahap dan siklus Pembelian Tiap kali konsumen membeli, konsumen akan mengalami yang biasa disebut siklus pembelian. Menurut Griffin dalam Tjiptono (2014:187), menyatakan ada lima tahap siklus pembelian kembali: a. Kesadaran (Awareness) Langkah pertama dalam kesetiaan dimulai dimana pelanggan mengetahui akan produk atau jasa dari perusahaan tersebut. Pemberitahuan ini bisa memalui iklan, jasa pos, media cetak,
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
35
informasi dari orang lain (WOM), komunikasi dan kegiatan pemasaran. Pada tahap ini pelanggan potensial mengetahui akan keberadaan perusahaan. b. Pembelian Awal (Initial Purchase) Pembelian pertama kali adalah langkah yang penting dalam kemampuan untuk memelihara kesetiaan. Pertama pembelian adalah pembelian percobaan dan perusahaan dapat mempengaruhi pelanggan secara positif maupun negative dengan produk, karyawan, jasa dan bahkan lingkungan secara fisik. Pertama pembelian terjadi, perusahaan mendapat kesempatan untuk sungguh-sungguh memulai memelihara pelanggan yang setia. c. Penilaian Setelah Membeli (Post Purchase Evaluation) Setelah pembelian terjadi, pelanggan secara sadar atau tidak sadar mengevaluasi transaksi. Jika pelanggan puas atau tidak cukup puas akan beralih ke produk atau jasa perusahaan lain. d. Keputusan Untuk Membeli Kembali (Decision To Purchase) Komitmen untuk pembelian kembali adalah sikap yang paling penting dalam membangun kesetiaan bahkan lebih penting dari kepuasan. Keputusan untuk membeli kembali adalah langkah alami ketika pelanggan memiliki perasaan emosional yang kuat terhadap produk atau jasa tersebut. e. Pembelian Kembali (Repurchase)
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
36
Langkah terakhir dalam tahap ini adalah pembelian kembali. Hal dasar yang harus diperhatikan dalam kesetiaan pelanggan adalah harus membeli lagi pada perusahaan yang sama. Pelanggan yang benar-benar loyal akan menolak persaingan dan akan membeli kembali dari perusahaan yang sama sewaktu-waktu akan diperlukan. B. Kajian Riset Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No
Peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
1.
Ratna Dwi Jayanti (2015)
Pengaruh Harga dan Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian secara online (studi kasus pada harapan maulina hijab jombang)
Harga tidak berpengaruh signifikan dan Kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian
2.
Isnain Putra Baskara dan Guruh Taufan Haryadi (2014)
Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan Dan Persepsi Akan Resiko Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Situs Jejaring Sosial
Kepercayaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan, Keamanan, Kualitas Pelayanan dan Persepsi Resiko berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
3.
Denni Ardyanto, Heru Susilo, Riyadi (2015)
Pengaruh Kemudahan dan Kemudahan dan Kepercayaan Kepercayaan menggunakan berpengaruh signifikan E-Commerce terhadap terhadap Keputusan Pembelian Keputusan Pembelian online
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
37
4.
Ainun Fika Budi Aji Saputri (2015)
Pengaruh Keamanan, Kemudahan dan Risiko Kinerja Terhadap Keputusan Pembelian secara online di Tokopedia.com
Keamanan, Kemudahan berpengaruh signifikan sedangkan Risiko Kinerja berpengaruh negatif terhadap Keputusan Pembelian
5.
Anandya Cahya Hardiawan (2013)
Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi terhadap Keputusan Pembelian secara online di Tokobagus.com
Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian
6.
Dian Kurnia (2016)
Pengaruh Kepercayaan, Orientasi Belanja dan Kualitas Layanan terhadap Keputusan Pembelian Busana secara online pada Mahasiswa Universitas Lampung
Kepercayaan, Orientasi Belanja dan Kualitas Layanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian
7.
Yoo C. Cho (2015)
Exploring Factors That Affect Usefulness, Ease Of Use, Trust, And Purchase Intention In The Online Environment
The results of indicate that perceived usefulness, perceived ease of use, and trust had a significant effect on behavioral intention to shop on the Internet.
8.
Constanza Bianchi and Lynda Andrews (2012)
Risk, Trust, and Consumer Online Purchasing Behaviour a Chilean Perspective
The analysis reveals that perceived risk online had an inverse relationship with consumers attitude and attitude has a positive influence on and trust have the strongest positive influence to continue purchasing. whereas trust in online vendors and a propensity to trust were both insignificant.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
38
9.
Mercy Mpinganji ra (2015)
An Investigation Of Perceived Service Quality In Online Shopping: A Hierarchical Approach
Service quality reflected by quality, interaction quality and quality has significant influence on customers’ attitude towards online stores, attitude is not significant of between online service quality and customers behavioural that significant positive.
10 .
Jumin Lee, Do-Hyung Park and Ingoo Han (2011)
The different effects of online consumer reviews on consumers’ purchase intentions depending on trust in online shopping malls
The results show online consumer reviews are influenced by trust in online shopping malls. The greater the perceived credibility by consumer, the higher is the purchase intention. When the trust in online shopping malls is high, consumers’ purchase intentions influenced by online consumer reviews.
C. Hubungan Antar Variabel 1.Pengaruh Kepercayaan terhadap Keputusan Pembelian Menurut Seiffman dan Kanuk dalam Hardiawan (2013:42), kepercayaan adalah mental atau verbal pernyataan yang mencerminkan pengetahuan khusus seseorang dan penilaian tentang beberapa ide atau hal. Setiap konsumen memiliki tingkat kepercayaan yang berbeda ada yang memiliki tingkat kepercayaan lebih tinggi dan ada pula yang memiliki tingkat kepercayaan yang lebih rendah. Hal tersebut disebabkan oleh kepercayaan konsumen menyangkut kepercayaan bahwa suatu produk memiliki berbagai atribut dan manfaat dari berbagai atribut tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
39
Penelitian yang dilakukan oleh Anandya Cahya Hardiawan (2013) dengan judul “ Pengaruh Kepercayaan, Kemudahan dan Kualitas Informasi terhadap Keputusan Pembelian secara online di Tokobagus.com “ menyatakan
bahwa
kepercayaan
berpengaruh
signifikan
terhadap
Keputusan Pembelian. H1: Ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan terhadap keputusan pembelian secara online 2. Pengaruh Kemudahan Berbelanja terhadap Keputusan Pembelian Menurut
Davis
dalam
Saputri
(2015:26), kemudahan
yang
dipersepsikan atau perceived ease of use merupakan tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunan teknologi merupakan hal yang mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya. Konsep ini mencakup kejelasan tujuan pengguna teknologi dan kemudahan pengguna sistem sesuai dengan keinginan pemakai. Penelitian yang dilakukan oleh Ainun Fika Budi Aji Saputri (2015) dengan judul “ Pengaruh Keamanan, Kemudahan dan Risiko Kinerja terhadap Keputusan Pembelian secara online di Tokopedia.com ” menyatakan bahwa Kemudahan Berbelanja berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. H2: Ada pengaruh yang signifikan antara kemudahan berbelanja terhadap keputusan pembelian secara online
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
40
3. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Keputusan Pembelian Lovelock dalam Kurnia (2016:19) mengemukakan bahwa kualitas pelayanan merupakan tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh penjual dalam rangka memuaskan konsumen dengan memberikan atau menyampaikan keinginan atau permintaan konsumen melebihi apa yang diharapkan oleh konsumen. Penelitian yang dilakukan oleh Isnain Putra Baskara dan Guruh Taufan Haryadi (2014) dengan judul “ Analisis Pengaruh Kepercayaan, Keamanan, Kualitas Pelayanan dan Persepsi akan Resiko terhadap Keputusan Pembelian melalui Situs Jejaring Sosial Networking Website pada Mahasiswa Kota Semarang “ menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian. H3: Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian secara online di Tokopedia.com. D. Rerangka Pemikiran Menurut Sugiyono (2014:89), Kerangka berpikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehigga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
41
hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis. Berikut ini dapat digambarkan model penelitian yang dijadikan dasar pemikiran dalam penelitian ini. Gambar 2.2 Model Penelitian Kepercayaan (X1) Kemudahan Berbelanja (X2)
H1 Keputusan Pembelian (Y)
H2 H3
Kualitas Pelayanan (X3)
E. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono, 2014: 93).
http://digilib.mercubuana.ac.id/z
42
Berdasarkan kajian pustaka dan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis dari penelitian ini sebagai berikut : H1: Ada pengaruh yang signifikan antara kepercayaan terhadap keputusan pembelian secara online di Tokopedia.com. H2: Ada pengaruh yang signifikan antara kemudahan berbelanja terhadap keputusan pembelian secara online di Tokopedia.com. H3: Ada pengaruh yang signifikan antara kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian secara online di Tokopedia.com.
http://digilib.mercubuana.ac.id/z