BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1. Teori Signaling Teori sinyal menjelaskan mengapa perusahaan terdorong untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Hal ini disebabkan karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak eksternal.
Dalam
asimetri informasi, perusahaan diasumsikan mengetahui lebih banyak mengenai kondisi perusahaan dan prospek masa depan perusahaan dibandingkan dengan pihak luar, yaitu investor dan kreditor. Agar dapat mengurangi asimetri informasi yang
terjadi,
manajemen
perusahaan
akan
memberikan
sinyal
kepada
pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan kepada pemilik atau pihak yang berkepentingan lainnya. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keuangan. Teori pensinyalan menunjukkan pentingnya informasi yang dikeluarkan oleh manajemen perusahaan terhadap keputusan bisnis dan investasi dari investor dan kreditor. Menurut Jogiyanto (2010), informasi yang dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan sinyal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Pada waktu informasi diumumkan dan semua pelaku pasar sudah menerima 7 http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
informasi tersebut, pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Jika pengumuman informasi tersebut sebagai signal baik bagi investor, maka terjadi perubahan dalam volume perdagangan saham. Teori Signal menurut para ahli Menurut Jama’an (2008) Signaling Theory mengemukakan tentang bagaimana seharusnya sebuah perusahaan memberikan sinyal kepada pengguna laporan keuangan. Sinyal ini berupa informasi mengenai apa yang sudah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal dapat berupa promosi atau informasi lain yang menyatakan bahwa perusahaan tersebut lebih baik daripada perusahaan lain. Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri informasi. Manajer memberikan informasi melalui laporan keuangan bahwa mereka menerapkan kebijakan akuntansi konservatisme yang menghasilkan laba yang lebih berkualitas karena prinsip ini mencegah perusahaan melakukan tindakan membesar-besarkan laba dan membantu pengguna laporan keuangan dengan menyajikan laba dan aktiva yang tidak overstate. Menurut Maria Immaculatta (2006) kualitas keputusan investor dipengaruhi oleh kualitas informasi yang diungkapkan perusahaan dalam laporan keuangan. Kualitas informasi tersebut bertujuan untuk mengurangi asimetri informasi yang timbul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa mendatang dibanding pihak eksternal perusahaan. Informasi yang berupa pemberian peringkat obligasi perusahaan yang dipublikasikan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
diharapkan dapat menjadi sinyal kondisi keuangan perusahaan tertentu dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki. Menurut Ivana (2005:16), pengumuman informasi akuntansi memberikan signal bahwa perusahaan mempunyai prospek yang baik di masa mendatang (good news) sehingga investor tertarik untuk melakukan perdagangan saham, dengan demikian pasar akan bereaksi yang tercermin melalui perubahan dalam volume perdagangan saham. Dengan demikian hubungan antara publikasi informasi baik laporan keuangan, kondisi keuangan ataupun social politik terhadap fluktuasi volume perdagangan saham dapat dilihat dalam efisiensi pasar. Salah satu jenis informasi yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dapat menjadi signal bagi pihak di luar perusahaan, terutama bagi pihak investor adalah laporan tahunan. Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat berupa informasi akuntansi yaitu informasi yang berkaitan dengan laporan keuangan dan informasi non-akuntansi yaitu informasi yang tidak berkaitan dengan laporan keuangan. Laporan tahunan hendaknya memuat informasi yang relevan dan mengungkapkan informasi yang dianggap penting untuk diketahui oleh pengguna laporan baik pihak dalam maupun pihak luar. Semua investor memerlukan informasi untuk mengevaluasi risiko relatif setiap perusahaan sehingga dapat melakukan diversifikasi portofolio dan kombinasi investasi dengan preferensi risiko yang diinginkan. Jika suatu perusahaan ingin sahamnya dibeli oleh investor maka perusahaan harus melakukan pengungkapan laporan keuangan secara terbuka dan transparan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
2. Pasar Modal Istilah pasar modal kini semakin populer di masyarakat. Media massa, baik di tingkat lokal maupun nasional, setiap harinya menyuguhkan ulasan tentang perkembangan pasar, tentang harga saham, tentang Indeks Harga Saham Gabungan, tentang nilai transaksi dan sebagainya. Pasar uang dan pasar modal keduanya merupakan bagian dari pasar keuangan yang merupakan
sarana
pengerahan dana atau tempat mempertemukan pihak yang kelebihan dana dan pihak yang mengalami kekurangan dana dan terbentuk untuk memudahkan pertukaran uang antara penabung dan peminjam. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa secara ekonomi, tujuan pasar keuangan adalah untuk mengalokasikan tabungan secara efisien dari pemilik dana kepada pengguna dana akhir. Pemilik dana adalah mereka, baik individu maupun lembaga atau badan usaha, yang menyisihkan kelebihan dana yang dimilikinya untuk diinvestasikan agar lebih produktif. Keberadaan pasar modal di Indonesia dinilai sangat penting, selain dapat memberikan informasi yang berarti bagi para investor domestik, pasar modal dapat menarik perhatian bagi para investor asing untuk dapat menginvestasikan modalnya di Indonesia, sehingga dana yang dioperasikan dalam negeri jauh lebih besar untuk masa jangka panjang. Definisi pasar modal menurut Martalena dan Malinda (2011:2) adalah sebagai berikut: Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrument derivatif maupun instrument lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual-beli dan kegiatan terkait lainnya. Mengacu pada pernyataan Martalena dan Malinda (2011) pengertian pasar modal dapat dikemukakan sebagai tempat yang menawarkan berbagai instrument keuangan dalam bentuk surat berharga berupa saham, warrant, obligasi (surat hutang), reksa dana, dan efek lainnya. Ketika pihak yang membutuhkan dana (perusahaan) melakukan transaksi perdagangan dengan pihak investor yang kelebihan dana maka terjadilah kegiatan jual-beli dipasar modal. Dana segar yang diperoleh perusahaan dari investor akan dimanfaatkan untuk memperluas kegiatan bisnis atau memperbaiki kondisi keuangan yang kurang sehat sehingga kegiatan usaha perusahaan dapat berjalan lancar kembali. Sedangkan pengertian pasar modal secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk di dalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam arti sempit, pasar modal adalah suatu pasar (tempat, berupa gedung) yang disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para perantara pedagang efek. Di dalam pasar keuangan diperdagangkan semua bentuk utang dan modal sendiri, baik dana jangka pendek maupun jangka panjang, baik yang bersifat negatiable maupun non negatiable, sedangkan pasar modal merupakan penyedia dana jangka panjang. Dana-dana jangka panjang yang merupakan utang biasanya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
berbentuk obligasi, sedangkan dana jangka panjang yang merupakan modal sendiri biasanya dalam bentuk saham. Sementara itu Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pada pasal 1 angka 13 memberikan rumusan pengertian pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Sesuai dengan rumusan pengertian tersebut, Undang-Undang Pasar Modal tidak memberikan suatu definisi tentang pasar modal secara menyeluruh melainkan lebih menitikberatkan kepada kegiatan dan para pelaku dari suatu pasar modal. Pada hakikatnya pasar modal adalah jaringan tatanan yang memungkinkan pertukaran klaim jangka panjang, penambahan financial assets dan hutang pada saat yang sama, memungkinkan investor untuk mengubah dan menyesuaikan portofolio investasi. Berlangsungnya fungsi pasar modal adalah meningkatkan dan menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan kriteria pasarnya secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara keseluruhan (Anoraga Pandji dan Pakarji, 2006: 5). Fungsi pasar modal tersebut sesungguhnya sama dengan perantara di bidang keuangan lainnya seperti perbankan dan reksadana. Perbedaannya adalah bahwa kalau perbankan memperdagangkan dana jangka pendek, reksadana memperdagangkan dana jangka panjang (Situmorang Paulus, 2008: 5). a. Peranan Pasar Modal Dalam era globalisasi ini hampir setiap negara menaruh perhatian yang besar terhadap eksistensi pasar modal, terutama mengingat perannya yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara. Terjadinya pelarian modal ke luar negeri sesungguhnya bukan hanya akibat dari merosotnya nilai rupiah atau tingginya inflasi dan tingkat suku bunga di suatu negara, akan tetapi juga sebagai akibat tidak tersedianya alternatif investasi yang menguntungkan di negara bersangkutan dan atau pada saat yang sama investasi portofolio di bursa negara lain menjanjikan keuntungan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan bursa di negara asalnya. Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara yang pada dasarnya mempunyai kesamaan antara suatu negara dengan negara yang lain. Hampir semua negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang bertujuan menciptakan fasilitas bagi keperluan industri dan keseluruhan entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal. Terkecuali dalam negara dengan perekonomian sosialis ataupun tertutup, pasar modal bukanlah suatu keharusan. Sebagaimana dikemukakan oleh Sunariyah (2011) suatu pasar modal pada suatu negara dapat dilihat dari lima segi sebagai berikut: 1. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjualbelikan. Ditinjau dari segi lain, pasar modal memberikan kemudahan dalam melakukan transaksi sehingga kedua belah pihak dapat melakukan transaksi tanpa melalui tatap muka. 2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada para pemodal untuk menentukan hasil yang diharapkan. Keadaan tersebut akan mendorong
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
perusahaan untuk memenuhi keinginan para pemodal. Pasar modal menciptakan peluang bagi perusahaan untuk memuaskan keinginan para pemegang saham, kebijakan deviden dan stabilitas harga sekuritas yang relatif normal. Pemuasan yang diberikan kepada pemegang saham tercermin dalam harga sekuritas. Tingkat kepuasan hasil yang diharapkan akan menentukan bagaimana pemodal menanam dananya dalam surat berharga atau sekuritas dan tingkat harga sekuritas di pasar mencerminkan kondisi perusahaan. 3. Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Dengan beroperasinya pasar modal para investor dapat melikuidasi surat berharga yang dimiliki tersebut pada setiap saat. Apabila pasar modal tidak ada, maka investor terpaksa harus menunggu pencairan surat berharga yang dimilikinya sampai dengan saat likuidasi perusahaan. Keadaan ini akan menjadikan investor kesulitan menerima uangnya kembali, bahkan tertunda-tunda dan berakibat menerima resiko rugi yang sulit diprediksi sebelumnya. Eksistensi operasi pasar modal memberikan kepastian dalam menghindarkan resiko rugi, yang pada dasarnya tidak seorangpun investor yang bersedia menangung kerugian tersebut. Jadi, operasi pasar modal dapat menghindarkan ketidakpastian di masa yang akan datang dan segala bentuk resiko dapat diantisipasi sebelumnya dengan baik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian. Masyarakat berpenghasilan kecil mempunyai kesempatan untuk mempertimbangkan alternatif cara penggunaan uang mereka. Selain menabung, uang dapat dimanfaatkan melalui pasar modal dan beralih ke investasi yaitu dengan membeli sebagian kecil saham tersebut sedikit demi sedikit berkembang dan meningkat jumlahnya maka ada kemungkinan bahwa masyarakat dapat memiliki saham mayoritas. 5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga. Bagi para pemodal, keputusan investasi harus didasarkan pada tersedianya informasi yang akurat dan dapat dipercaya. Pasar modal dapat menyediakan kebutuhan terhadap informasi bagi para pemodal secara lengkap, yang apabila hal tersebut harus dicari sendiri akan memerlukan biaya yang sangat mahal. Dengan adanya pasar modal tersebut, biaya memperoleh informasi ditanggung oleh seluruh pelaku pasar bursa, yang dengan sendirinya akan jauh lebih murah. Kelima aspek tersebut di atas memperlihatkan aspek mikro yang ditinjau dari sisi kepentingan para pelaku pasar modal. Namun, dalam rangka perekonomian secara nasional (tinjauan secara makro ekonomi), pasar modal mempunyai peranan yang lebih luas, antara lain sebagai berikut (Sunariyah, 2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
1. Fungsi Tabungan Bagi penabung, metode yang akan digunakan sangat dipengaruhi oleh kemungkinan rugi sebagai akibat penurunan nilai mata uang, inflasi, resiko hilang, dan lain-lain. Dengan melihat gambaran tersebut, para penabung perlu memikirkan alternatif menabung ke wilayah lain yaitu investasi. 2. Fungsi Kekayaan Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat dipergunakan kembali. 3. Fungsi Likuiditas Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa dilikuidasi melalui pasar modal dengan resiko yang sangat minimal dibandingkan dengan aktiva lain. Proses likuidasi surat berharga dengan biaya relatif murah dan lebih cepat. 4. Fungsi Pinjaman Pasar modal merupakan fungsi pinjaman untuk konsumsi atau investasi. Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun masyarakat. b. Bentuk Efisiensi Pasar Bentuk efisiensi pasar ditentukan oleh informasi yang tersedia. Informasi yang tercermin dalam harga saham akan menentukan bentuk pasar
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
efisien yang dapat dicapai. Tentu saja tingkatan efisiensi ini, tidak sematamata merupakan kinerja suatu perusahaan sendiri, atau kinerja lembaga keuangan, ataupun kinerja lembaga lainnya, akan tetapi merupakan kinerja keseluruhan pelaku pasar modal yang secara bersama-sama mendukung rekayasa sistem guna menciptakan pasar efisien. Menurut Sunariyah (2011: 181-182) secara teoritikal dikenal 3 (tiga) model bentuk pasar modal yang efisien, yaitu : 1. Hipotesa pasar efisien bentuk lemah Hipotesa ini merupakan suatu pasar modal di mana harga saham merefleksikan semua informasi harga historis. Harga saham sekarang dipengaruhi oleh harga saham masa lalu, lebih lanjut informasi masa lalu dihubungkan dengan harga saham untuk membantu menentukan harga saham sekarang. Berbagai kecenderungan harga saham dapat ditentukan oleh analisis kecenderungan informasi masa lalu, misalnya harga saham dapat mengalami kenaikan setiap akhir bulan. Banyaknya saham yang diminta diharapkan mengalami kenaikan setiap akhir bulan. Kadangkadang harga saham akan menguat pada harga tertentu dikarenakan kekuatan lain. 2. Hipotesa pasar efisien bentuk setengah kuat Harga saham pada suatu pasar modal menggambarkan semua informasi yang dipublikasikan sampai ke masyarakat keuangan, tujuannya adalah untuk meminimalkan ketidaktahuan mengenai operasi perusahaan, dan dimaksudkan untuk menjelaskan dan menggambarkan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
kebenaran nilai dari suatu efek yang telah dikeluarkan oleh suatu institusi. Jenis informasi yang dipublikasikan termasuk semua informasi dalam laporan keuangan, laporan tahunan atau informasi yang disajikan dalam prospektus, informasi mengenai posisi dari perusahaan asing, maupun harga saham historis. Data makro atau kebijakan fiskal suatu negara juga digambarkan pada harga saham. Lebih lanjut karakteristik anggaran nasional juga akan berpengaruh terhadap harga saham pada suatu pasar modal. Singkat kata, semua informasi relevan yang dipublikasikan mengggambarkan harga saham yang relevan. 3. Hipotesa pasar modal efisien bentuk kuat Pasar modal yang efisien dalam bentuk kuat merupakan tingkat efisiensi pasar yang tertinggi. Konsep pasar efisien bentuk kuat mengandung arti bahwa semua informasi direfleksikan dalam harga saham, baik informasi yang dipublikasikan maupun informasi yang tidak dipublikasikan. Private information adalah informasi yang hanya diketahui oleh orang dalam dan bersifat rahasia karena alasan strategi. Bentuk pasar semacam ini akan sulit dicapai, bahkan di negara maju sekalipun. Pada pasar bentuk kuat berarti sudah mencapai efisiensi bentuk yang sempurna, karena dalam pasar efisien ini mencakup semua informasi yang belum diketahui. 3. Return Saham Menurut
Mohamad
(2006) return adalah pendapatan yang dinyatakan
dalam persentase dari modal awal investasi dapat disimpulkan bahwa return
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
saham adalah tingkat pengembalian hasil yang diperoleh dari suatu dana atau modal yang ditanamkan pada suatu investasi berupa asset riil dan asset investasi. Menurut Jogiyanto (2010) return dapat dikelompokkan menjadi : a.
Return
realisasi
(realized
return) merupakan return yang telah
terjadi. Return realisasi ini penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return ini dihitung menggunakan data historis. b. Return
ekspektasi
merupakan
return yang digunakan untuk
pengambilan keputusan investasi. Return ini penting dibandingkan dengan return historis karena return ekspektasian merupakan return yang diharapkan dari investasi yang akan dilakukan. Berdasarkan pengertian return, bahwa return suatu saham adalah sama hasil yang diperoleh dari investasi dengan cara menghitung selisih harga saham periode berjalan dengan periode sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya dengan mengabaikan deviden (Jogiyanto 2010). 4. Struktur Modal Struktur modal (capital structure) adalah perbandingan atau imbangan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri. Menurut J. Fred Weston dan Thomas E Copeland (1996) mengatakan bahwa struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari utang jangka panjang, saham preferen, dan modal pemegang saham. Menurut Ahmad Rodoni dan Herni Ali (2010), struktur modal adalah proporsi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dimana
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
dana yang diperoleh menggunakan kombinasi atau paduan sumber yang berasal dari dana jangka panjang yang terdiri dari dua sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan. Struktur modal merupakan proporsi atau perbandingan dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan, apakah dengan cara menggunakan utang, ekuitas, atau dengan menerbitkan saham (Birgham: 1996) dalam penelitian Tinjung Desy Nursanti (2004). Jadi, berdasarkan beberapa referensi tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa struktur modal adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan dana eksternal, dengan demikian struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek. 5. Ukuran Perusahaan (Firm Size) Ukuran perusahaan menunjukan suatu perusahaan apakah tergolong dalam perusahaan kecil, perusahaan menengah, atau perusahaan besar. Kriteria ukuran perusahaan dapat dinilai dari omset penjualan, jumlah produk yang dijual, modal perusahaan dan total asset. Perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal (Elton dan Gruber, 1994 dalam Jogiyanto, 2010). Perusahaan besar mengindikasikan tingkat pengembalian yang baik. Dalam teori akuntansi positif menyatakan bahwa ukuran perusahaan digunakan sebagai biaya politik dan biaya politik akan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran dan risiko perusahaan (Watts dan Zimmerman,1978 dalam Sukartha, 2007). Perusahaan dengan ukuran yang lebih
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber, sehingga untuk memperoleh pinjaman dari kreditur juga akan lebih mudah karena perusahaan dengan ukuran besar memiliki kemungkinan lebih besar dalam hal menarik para investor. 6.
Kajian Penelitian Terdahulu Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu
mengenai hubungan antara struktur modal dan struktur kepemilikan dengan return saham yang dilakukan peneliti-peneliti sebelumnya Reza Tahmoor Espour, Mina Ali-Abbar, Elias Randjbaran (2015) penelitianya yang berjudul The Impact of Capital Structure on Stock Returns: International Evidence. Dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh struktur modal tergantung pada sifat dari industri maupun pasar . Di Australia , China , dan Korea , Industri Material Dasar memiliki hubungan negatif dengan debt to equity dan utang jangka panjang terhadap ekuitas berpengaruh positif terhadap return saham di Australia dan Korea dalam industri Material Dasar. Adnan Gharaibeh (2014) meneliti tentang pengaruh struktur modal dan likuiditas terhadap return saham hasil penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang lemah dan signifikan antara return saham dan likuiditas, sedangkan hubungan dengan struktur modal juga lemah dan tidak signifikan. Muhammad Ircham, Siti Ragil Handayani, Muhammad Saifi
(2014)
meneliti tentang pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap return saham. Dengan hasil penelitian rasio profitabilitas yang diproksikan melalui
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
ROE dan EPS serta struktur modal yang diproksikan melalui DAR dan DER secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Rahmatul Aufa (2012) meneliti pengaruh struktur modal, risiko sistematis dan tingkat likuiditas terhadap return saham Dengan hasil penelitian Struktur Modal dengan alat ukur debt to equity ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya informasi kinerja perusahaan dari segi struktur modal disini digunakan DER tidak mempengaruhi reaksi pasar/ investor. Risiko Sistematis dengan alat ukur beta (β) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya informasi kinerja perusahaan dari segi risiko sistematis disini digunakan beta tidak mempengaruhi reaksi pasar/investor. Tingkat Likuiditas dengan alat ukur current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya karakteristik perusahaan dari segi tingkat likuiditas yang diukur dengan CR tidak mempengaruhi reaksi pasar/investor. Mazviona, Batsirai Winmore (2014) meneliti tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap return saham pada 64 perusahaan manufaktur dan perusahaan pertambangan yang go public di Zimbabwae Stock Exchange dengan hasil penelitian ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu NO
Peneliti dan Tahun
Judul
Media Publikasi
Hasil
1.
Reza Tahmoor Espour, Mina AliAbbar, Elias
The Impact of Capital Structure on Stock Returns:
Hyperion Economic Journal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh struktur modal tergantung pada sifat dari industri maupun pasar .
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
Randjbaran (2015)
International Evidence
Di Australia , China , dan Korea , Industri Material Dasar memiliki hubungan negatif dengan debt to equity Utang jangka panjang terhadap ekuitas positif mempengaruhi return saham di Australia dan Korea dalam industri Material Dasar .
2
Adnan Gharaibeh (2014)
Capital Structure,Liq uidity, and Stock Returns.
European Scientific Journal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang lemah dan signifikan antara return saham dan likuiditas , sedangkan hubungan dengan struktur modal juga lemah tapi tidak signifikan.
3
Muhammad Ircham Siti Ragil Handayani Muhammad Saifi (2014)
Pengaruh Struktur Modal Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Jurnal Universitas Brawijaya
Rasio profitabilitas yang diproksikan melalui ROE dan EPS serta struktur modal yang diproksikan melalui DAR dan DER secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham.
4
Rahmatul Aufa
Pengaruh Struktur Modal, Risiko Sistematis, Dan Tingkat Likuiditas Terhadap Return Saham
Jurnal Elektronik Universitas Negeri Padang
1. Struktur Modal dengan alat ukur debt to equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya informasi kinerja perusahaan dari segi struktur modal disini digunakan DER tidak mempengaruhi reaksi pasar/ investor.
(2012)
2. Risiko Sistematis dengan alat ukur beta
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
(β) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya informasi kinerja perusahaan dari segi risiko sistematis disini digunakan beta tidak mempengaruhi reaksi pasar/ investor. 3. Tingkat Likuiditas dengan alat ukur current ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya karakteristik perusahaan dari segi tingkat likuiditas yang diukur dengan CR tidak mempengaruhi reaksi pasar/ investor. Does firm Internationa Ukuran perusahaan tidak size affect l Journal of mempunyai pengaruh stock Business signifikan terhadap return returns? and saham. Evidence Economic from the Developme Zimbabwe nt (IJBED Stock Exchange Sumber: Data yang diambil dari berbagai sumber, 2015. 5
Mazviona, Batsirai Winmore (2014)
Penelitian ini mereplikasi penelitian Rahmatul Aufa (2012) Perbedaan penelitian terdapat penambahan variabel, tahun penelitian dan penentuan objek serta sampel penelitian. B. Rerangka Pemikiran 1.
Pengaruh Struktur Modal terhadap Return Saham Rahmatul Aufa (2012) menyatakan bahwa Struktur Modal dengan alat ukur
debt to equity Ratio (DER) tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Artinya informasi kinerja perusahaan dari segi struktur modal disini digunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
DER tidak mempengaruhi reaksi pasar/investor. Perusahaan dengan nilai DER yang tinggi menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak sehat karena semakin besar DER menandakan bahwa struktur permodalan usaha lebih banyak memanfaatkan hutang daripada ekuitas sehingga semakin besar
beban
perusahaan terhadap pihak luar. 2.
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return Saham Ukuran perusahaan menunjukan suatu perusahaan apakah tergolong dalam
perusahaan kecil, perusahaan menengah, atau perusahaan besar. Kriteria ukuran perusahaan dapat dinilai dari omset penjualan, jumlah produk yang dijual, modal perusahaan dan total aset. Perusahaan yang besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil karena perusahaan yang besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal (Elton dan Gruber, 1994 dalam Jogiyanto, 2010). Perusahaan besar mengindikasikan tingkat pengembalian yang baik. Dalam teori akuntansi positif menyatakan bahwa ukuran perusahaan digunakan sebagai biaya politik dan biaya politik akan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran dan risiko perusahaan (Watts dan Zimmerman,1978 dalam Sukartha, 2007). Perusahaan dengan ukuran yang lebih besar memiliki akses yang lebih besar untuk mendapat sumber pendanaan dari berbagai sumber. Mazviona, Batsirai Winmore (2014) menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap return saham. Hubungan antara variabel-variabel dalam penelitian akan dijelaskan pada sub-bab kerangka pemikiran ini. Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh struktur modal dan ukuran perusahaan terhadap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
return saham. Penelitian ini juga menggunakan 2 (dua) variabel independen yang berhubungan dengan return saham yaitu struktur modal dan ukuran perusahaan. Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan kerangka pemikiran penelitian ini adalah sebagai berikut: Struktur Modal (H1)
Return Saham
Ukuran Perusahaan (H2) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran C. HIPOTESIS Dari perumusan masalah yang ada, kerangka pemikiran terdahulu dan penelitian terdahulu, dalam peneliti ini hipotesis yang diajukan dan akan di uji adalah sebagai berikut : H01 :
Diduga tidak terdapat pengaruh positif antara struktur modal dengan
return saham. H11 : Diduga terdapat pengaruh positif antara struktur modal dengan return saham. H02 : Diduga tidak terdapat pengaruh positif antara ukuran perusahaan dengan return saham. H12 : Diduga terdapat pengaruh positif antara ukuran perusahaan dengan return saham.
http://digilib.mercubuana.ac.id/