BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Kajian Pustaka 1. Kompentensi Sumber Daya Manusisa Pengertian dan arti kompetensi oleh spencer dapat didefinisikan sebagai karakteristik yang mendasari seseorang berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab-akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu (A competency is an underlying characteristic of an individual that is causally related to criterian referenced effective and or superior performance in a job or situation). Sumber daya manusia menurut wiley dalam azhar susanto (2007:182) merupakan pilar penyangga utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha untuk mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut. Hasibuan (2003:244) sumber daya manusia adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya.
9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Taliziduhu (2001:7) Sumber Daya Manusia adalah penduduk yang siap, mau, dan mampu memberi sumbangan terhadap suatu pencapaian tujuan organisasional (the people who are ready, willing and able to contribute to organization goals). Dari definisi diatas didapalah kesimpulan yaitu Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen organisasi yang sangat penting, oleh sebab itu harus dipastikan bahwa pengelolahan sumber daya manusia dilakukan sebaik mungkin agar mampu memberikan konstribusi secara optimal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi. Kompetensi Sumber Daya Manusia mencangkup kapasitasnya, yaitu kemampuan seseorang atau individu suatu organisasi (kelembagaan), atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efesien (Azhar 2007:177). Menurut Spencer, komponen-komponen kompetensi mencangkup beberapa hal: a. Pengetahuan Pengetahuan adalah suatu unsur yang mengisi akal dan juga alam jiwa yang sadar. Pengetahuan pegawai turut menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya, pegawai yang mempunyai pengetahuan yang cukup akan meningkatkan efisiensi perusahaan. Namun bagi pegawai yang belum mempunyai pengetahuan cukup, maka akan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
bekerja tersendat-sendat. Pemborosan bahan, waktu dan tenaga serta faktor produksi yang lain akan diperbuat oleh pegawai berpengetahuan kurang. Pemborosan ini akan mempertinggi biaya dalam pencapaian tujuan organisasi. Pengetahuan banyak faktor yang mempengaruhinya, diantaranya adalah pendidikan, pelatihan, dan pengalaman pendidikan merupakan katalisator dalam upaya pengembangan sumber daya manusia, pendidikan adalah komponen mendasar dari upaya pengembangan sumber daya manusia berkualitas yang memiliki keuggulan kompetitif, semua itu hanya dapat diperoleh melalui pendidikan (abdul djalil, 2002) selain pendidikan
Pelatihan
kecakapan,
dan
juga
keterampilan.
dapat Dan
mengembangkan Pengalaman
kemampuan,
sebagai
sumber
pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman kerja meliputi banyaknya jenis pekerjaan atau jabatan yang pernah diduduki seseorang dan lamanya mereka bekerja pada masing-masing pekerjaan atau jabatan tersebut. Kinerja yang baik memerlukan pengetahuan intelektual dan fisik yang sesuai dengan pekerjaan seseorang. Seorang karyawan agar memiliki kinerja yang baik, maka diperlukan kemampuan pengetahuan tentang bidang tugasnya, seperti pengetahuan yang mendalam tentang materi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
pekerjaannya, teknik pelaksanaan pekerjaan, cara berkomunikasi dalam proses pelayanan, interaksi antar unitnya, dan lain sebagainya. Menurut Spencer dan Spencer (1993), dikutip oleh Sutoto (2004), cluster pengetahuan meliputi kompetensi analytical thinking, conceptual thinking, dan Expertise. a) Analytica lthinking adalah kemampuan memahami situasi dengan merincinya menjadi bagian-bagian kecil, atau melihat implikasi sebuah
situasi
secara
rinci.
Pada
intinya,
kompetensi
ini
memungkinkan seseorang berpikir secara analitis atau sistematis terhadap sesuatu yang kompleks. b) Conceptual Thinking adalah memahami sebuah situasi atau masalah dengan menempatkan setiap bagian menjadi satu kesatuan untuk mendapatkan gambar yang lebih besar. Termasuk kemampuan mengidentifikasi pola atau hubungan antar situasi yang tidak secara jelas terkait; mengidentifikasi isu mendasar atau kunci dalam situasi yang kompleks. CT bersifat kreatif, konsepsional, atau induktif. c) Expertise termasuk pengetahuan terkait pada pekerjaan (bisa teknikal, profesional, atau manajerial), dan juga motivasi untuk memperluas, memanfaatkan, dan mendistribusikan pengetahuan tersebut.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
b. Keahlian Keahlian adalah kemampuan atau informasi seseorang dalam bidang spesifik tertentu. Pegawai yang mempunyai kemampuan kerja yang baik, maka akan mempercepat pencapaian tujuan organisasi, sebaliknya pegawai yang tidak terampil. akan memperlambat tujuan organisasi. Untuk pegawai-pegawai baru atau pegawai dengan tugas baru diperlukan tambahan kemampuan guna pelaksanaan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Kemampuan individu adalah suatu faktor yang merujuk ke suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Jadi pegawai sangat perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan posisinya dan sesuai dengan keahliannya. Menurut Spencer dan Spencer (1993), dikutip oleh Sutoto (2004), cluster keterampilan meliputi kompetensi concern for order, initiative, impact and influence, dan information seeking. a) Concern for order merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk mengurangi ketidakpastian di lingkungan sekitarnya, khususnya berkaitan dengan pengaturan kerja, instruksi, informasi dan data. b) Initiative merupakan dorongan bertindak untuk melebihi yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan, melakukan sesuatutanpa menunggu perintah lebih dahulu. Tindakan ini dilakukan untuk memperbaiki atau meningkatkan hasil pekerjaan atau menghindari timbulnya masalah atau menciptakan peluang baru.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
c) Impact and influence merupakan tindakan membujuk, mehyakinkan, mempengaruhi
atau
mengesankan
sehingga
orang
lain
mau
mendukung agendanya. d) Information seeking merupakan besarnya usaha tambahan yang dikeluarkan untuk mengumpulkan informasi lebih banyak.
c. Motif Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau dikehendaki seseorang yang menyebabkan tindakan. Motif menggerakan, mengarahkan, dan menyeleksi perilaku terhadap kegiatan atau tujuan tertentu dan menjauh dari yang lain. Motif juga merupakan kekuatan pendorong yang akan mewujudkan suatu perilaku guna mencapai tujuan kepuasan dirinya. Menurut Spencer dan Spencer (1993), dikutip oleh Sutoto (2004), Cluster ini mencakup organizational awareness, relationship building, dan achievement orientation. a) Organizational awareness merupakan kemampuan untuk memahami hubungan kekuasan atau posisi dalam organisasi. b) Relationship building merupakan besarnya usaha untuk menjalin dan membina hubungan sosial atau jaringan hubungan sosial agar tetap hangat dan akrab.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
c) Achievement orientation merupakan derajat kepedulian seorang pegawai terhadap pekerjaannya, sehingga terdorong berusaha untuk bekerja lebih baik atau di atas merupakan derajat kepedulian seorang pegawai terhadap standar.
d. Konsep Diri dan Nilai-nilai Konsep Diri dan Nilai-nilai merujuk pada sikap. Disamping pengetahuan dan ketrampilan pegawai, hal yang perlu diperhatikan adalah sikap atau perilaku kerja pegawai. Apabila pegawai mempunyai sifat yang mendukung pencapaian tujuan organisasi, maka secara otomatis segala tugas yang dibebankan kepadanya akan dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Menurut Spencer dan Spencer (1993), dikutip oleh Sutoto (2004), cluster ini mencakup kompetensi developing others, directiveness: assertiveness and use of positional power, teamwork and cooperation, team leadership, interpersonal understanding, dan customer service orientation. a) Developing others adalah versi khusus dari impact and influence, berupa kemauan untuk mengembangkan orang lain. Esensi dari kompetensi ini terletak pada kemauan serius untuk mengembangkan orang lain dan dampaknya ketimbang sebuah peran formal. Bisa dengan mengirim orang ke program training secara rutin untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
memenuhi kebutuhan pekerjaan dan perusahaan. Cara lain adalah dengan bekerja untuk mengembangkan para kolega, klien, bahkan atasan. b) Directiveness
assertiveness
and
use
of
positional
power
mencerminkan kemauan untuk membuat orang lain selaras dengan keinginannya. Di sini sang pemimpin menceritakan apa yang harus dilakukan. c) Teamwork and cooperation berarti kemampuan sungguh-sungguh untuk bekerja secara kooperatif dengan pihak lain, menjadi bagian sebuah tim, bekerja bersama sehingga menjadi lebih kompetitif. d) Team leadership adalah kemauan untuk berperan sebagai pemimpin tim atau kelompok lain. Jadi berkaitan dengan keinginan untuk memimpin orang lain. TL lazimnya terlihat dalam posisi otoritas formal. e) Interpersonal
understanding
merupakan
kemampuan
untuk
memahami dan mendengarkan hal-hal yang tidak diungkapkan dengan perkataan, bisa berupa pemahaman atas perasaan, keinginan atau pemikiran orang lain. f) Customer service orientation merupakan keinginan untuk menolong atau melayani pelanggan atau orang lain. Pelanggan adalah pelanggan aktual atau pelanggan akhir dari organisasi yang sama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
e. Karakteristik Pribadi Karakteristik pribadi merupakan cerminan bagaimana seorang pegawai mampu/tidak mampu melakukan suatu aktivitas dan tugas secara mudah/sulit dan sukses/tidak pernah sukses. Menurut Spencer dan Spencer (1993), dikutip oleh Sutoto (2004), cluster ini mencakup kompetensi self control, self confidence, flexibility, dan organizational commitment. a) Self control merupakan kemampuan untuk mengendalikan emosi diri sehingga mencegah untuk melakukan tindakan-tindakan yang negatif pada saat ada cobaan, khususnya ketika menghadapi tantangan atau penolakan dari orang lain atau pada saat bekerja dibawah tekanan. b) Self confidence merupakan keyakinan seseorang pada kemampuan diri sendiri untuk menyelesaikan suatu tugas atau tantangan. c) Flexibility merupakan kemampuan menyesuaikan diri dan bekerja secara efektif pada berbagai situasi, dengan berbagai rekan atau kelompok
yang berbeda;
kemampuan
untuk memahami
dan
menghargai perbedaan dan pandangan yang bertentangan atas suatu isu. d) Organizational commitment merupakan kemampuan dan kemauan seseorang untuk mengaitkan apa yang diperbuat dengan kebutuhan, prioritas dan tujuan organisasi, berbuat sesuatu untuk mempromosikan tujuan organisasi atau untuk memenuhi kebutuhan organisasi, dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
menempatkan misi organisasi diatas keinginan diri sendiri atau peran profesionalnya. Dalam Penelitian ini hanya akan mengkaji konsep pengetahuan, keahlian, dan karakteristik pribadi saja. Karena dalam Pengetahuan dan keahlian biasanya dikelompokan sebagai kompetensi yang Nampak dipermukaan sehingga mudah dilihat, dinilai, dan dikembangkan sehingga program pelatihan adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian pengawai dan Kompetensi karateristik pribadi sifatnya tersemnbunyi tapi masih dapat diamati melalui sikap dan perilaku yang dilihat sehari-hari. Sedangkan aspek konsep diri dan motivasi tidak diteliti disamping sifatnya tersembunyi didalam hati seseorang juga lebih sulit untuk dikembangkan atau dinilai. 2. Lingkungan Pengendalian Lingkungan Pengendalian merupakan suatu suasana organisasi, yang mempengaruhi kesadaran akan suatu pengendalian dari sikap orang-orangnya. Lingkungan Pengendalian merupakan suatu fondasi dari semua komponen pengendalian internal lainnya yang bersifat disiplin dan berstruktur. Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan sikap manajemen puncak, para direktur, dan pemilik entitas secara keseluruhan mengenai pengendalian internal serta arti pentingnya bagi entitas itu (arens 2008:376) Ruang lingkup pengendalian menetukan sikap
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian anggota-anggota organisasi. Ruang lingkup pengendalian dianggap sebagai payung yang meliputi seluruh entitas dan menetapkan kerangka kerja untuk melaksanakan sistem akuntansi entitas dan pengendalian internal (William 2014:195).
Lingkungan pengendalian terdiri dari faktor-faktor berikut: a. Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika Integritas dan nilai-nilai etis adalah produk dari standar etika dan perilaku entitas, serta bagaimana standar itu dikomunikasikan dan diberlakukan dalam praktik (arens 2008;377). Efektivitas pengendalian internal entitas dipengaruhi oleh itegritas dan nilai-nilai etika dari individual yang membuat, mengelola, dan memonitor pengendalian. Suatu entitas perlu menetapkan standar etika dan perilaku yang dikomunikasikan kepada karyawan dan diperkuat oleh praktik sehari-hari. Manajemen dapat mengkomunikasikan integritas dan perilaku etis terbaik dalam suatu entitas dengan contoh dan melalui penggunaan pernyataan kebijakan, kode etik, dan pelatihan. (William2014 : 223) Manajemen perlu menciptakan sebuah kultur organisasi yang menekankan pada integritas dan nilai etik, karena hal ini merupakan Sesutatu yang penting. Perusahaan dapat menetapkan integritas sebagai sebuah prinsip dasar perusahaan dan secara pribadi dan aktif melakukan sosialisasi sekaligus mempraktekannya dan manajemen perlu menciptakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
sebuah kultur organisasi yang menekankan pada integritas dan nilai etika. (krismiaji 2010: 224)
b. Filosofi pihak manajeman dan gaya beroperasi Semakin bertanggungjawab filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi mereka, semakin besar kemungkinannya para pengawai akan berperilaku secara bertanggungjawab dalam usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Apabila pihak manajemen menunjukkan sedikit perhatian atas pengendalian internal, maka para pengawai akan menjadi kurang rajin dan efektif dalam mencapai tujuan pengendalian tertentu. (William 2014:221). Karakteristik yang mungkin menandakan informasi penting kepada auditor tentang filosofi menajemen dan gaya operasi sebagai berikut: a) Pendekatan manajemen untuk mengambil dan memantau risiko usaha. b) Sikap manajemen dan tindakan terhadap pelaporan keuangan (seleksi konservatif atau agresif dari prinsip akuntansi alternative yang tersedia, ketelitian dan konservatisme terkait estimasi akuntansi dikembangkan). c) Sikap manajemen terhadap pengolahan informasi, fungsi dan personel akuntansi. Filosofi dan gaya operasi manajemen merupakan komponen utama lingkungan pengawasan jika manajemen tidak terlalu memberikan perhatian terhadap pengendalian internal dan perilaku
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
etik (ethical behavior), maka karyawan perusahaan tidak dapat diharapkan dapat mencapai tujuan pengawasan secara efektif. (krismiaji 2010:224)
c. Struktur Organisasional Struktur Oganisasional perusahaan menetapkan garis otorisasi dan tanggung jawab, serta menyediakan kerangka umum untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian operasinya. Aspek-aspek penting struktur organisasi termasuk sentralisasi atau desentralisasi otoritas, penetapan tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu, cara alokasi tanggung jawab mempengaruhi permintaan informasi pihak manajemen dan organisasi fungsi sistem informasi dan akuntansi (William2014:221). Struktur organisasi sebuah perusahaan menetapkan garis wewenang, tanggungjawab dan memberikan rerangka menyeluruh untuk perencanaan, pengarahan, dan pengendalian opersi. Aspek penting dalam struktur organisasi mencangkup otoritas sentralisasi atau desentralisasi, wewenang penetapan tanggung jawab untuk tugas khusus bagi departemen atau individu karyawan, cara-cara alokasi tanggung jawab mempengaruhi persyaratan informasi manajemen, dan organisasi fungsi informasi dan akuntansi (krismiaji 2010: 224).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
d. Komite audit dewan komisaris (board of director) Dewan komisaris berperan penting dalam tata kelola korporasi yang efektif karena memikul tanggung jawab akhir untuk memastikan bahwa manajemen telah mengimplementasikan pengendalian internal dan proses pelaporan keuangan yang layak. Dewan komisaris yang efektif independen dengan manajemen, dan para anggotanya terus meneliti dan terlibat dalam aktivitas manajemen. Meskipun mendelegasikan tanggung jawabnya atas pengendalian internal kepada manajeman, dewan harus secara teratur menilai pengendalian tersebut. Selain itu dewan yang aktif dan objektif sering kali juga dapat mengurangi kemungkinan bahwa manajemen mengesampingkan pengendalian yang ada. Untuk membantunya melakukan pengawasan, dewan membentuk komite audit yang diserahi tanggung jawab mengatasi pelaporan keuangan. Komite audit juga bertanggung jawab untuk melakukan komunikasi yang berkelanjutan dengan auditor ekternal maupun internal, termasuk menyetujui jasa audit dan non audit yang dilakukan oleh para auditor perusahaan publik. Hal ini memungkinkan para auditor dan direktur membahas berbagai masalah yang mungkin berhubungan dengan hal-hal seperti integritas atau tindakan manajemen. (arens 2008:377). (William 2014:224) Dewan Direksi dan Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap ksadaran pengendalian entitas dewan direksi dan komite harus mengambil tanggung jawab fidusia dengan serius dan secara
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
aktif mengawasi akuntansi entitas dan prosedur serta kebijakan pelaporan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efekivitas dewan atau komite audit meliputi: a) Kemandirian dari manajemen b) Pengalaman dan kualitas anggotanya c) Lingkup keterlibatan dan pengawasan kegiatan entitas d) Kesesuain tindakannya e) Informasi yang diterimanya f) Derajat dimana pertanyaan yang sulit diangkat dan dikejar dengan manajemen g) Interkasi dengan auditor internal dan eksternal
e. Metode memberikan otoritas dan tanggung jawab Pihak manajemen harus memberikan tanggung jawab untuk tujuan bisnis tertentu ke departemen dan individu yang terkait, serta kemudian membuat merka bertanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut. Otoritas dan tanggung jawab dapat diberikan melalui deksripsi pekerjaan secara formal, pelatihan pengawai, dan rencana operasional, jadwal, dan anggaran, salah satu hal yang paling penting adalah peraturan yang menagani masalah seperti standar Etika berprilaku, praktik bisnis yang dapat dibernarkan, peraturan persyaratan, dan konflik kepentingan. (William 2014:224).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
f. Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia Kebijakan dan praktik-praktik mengenai pengontrakan, pelatihan, pengevaluasian,
pemberian
kompensasi,
dan
promosi
pengawai
mempengaruhi kemampuan organisasi untuk meminimalkan ancaman, risiko. Para pengawai harus dipekerjakan dan dipromosikan berdasarkan seberapa baik mereka memenuhi persyaratan pekerjaan mereka. Data riwayat hidup, surat referensi, dan pemeriksaan atas latar belakang merupakan cara-cara yang penting untuk mengevaluasi kualifikasi para pelamar pekerjaan. Program pelatihan harus membuat pengawai baru mengetahui dengan baik tanggung jawab mereka, dan juga kebijakan serta prosedur organisasi. Terakhir kebijakan yang berhubungan denga kondisi bekerja, pemberikan kompensasi, intensif kerja, dan kemajuan karir dapat merupakan dorongan yang kuat dalam mendorong palayanan yang efesien dan kesetiaan. (William 2014:225).
g. Pengaruh-pengaruh eksternal pengaruh-pengaruh
eksternal
yang
mempengaruhi
lingkungan
pengendalian adalah termasuk persyaratan yang dibebankan oleh bursa efek, oleh financial accounting standards board (FASB), dan oleh securities and exchange commission (SEC), termasuk dalam pengaruh eksternal juga persyaratan peraturan lembaga seperti bank, sarana umum (utility) oleh foreign corrupt practices act yang dibuat oleh SEC dan audit
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
lembaga keuangan yang dibuat oleh federal deposit isurance corporation (FDIC) (William 2014:226).
3. Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau sub sistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama (Hall 2011:6), sedangkan (Romney 2011: 2) sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai tujuan dan menurut (Azhar Susanto 2008 : 22) sistem adalah kumpulan atau group dari sub sistem atau bagian maupun komponen apapun baik fisik ataupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu. Menurut pengertian diatas jelaslah apa yang dimaksud dengan sistem yang pada prinsipnya merupakan sesuatu yang dimiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Nelson et al (2005) sistem informasi yang berkualitas sebagai berikut: a. Integrasi Integrasi dilihat dari sejauh mana sistem itu memfasilitasi semua informasi dari berbagai sumber untuk mendukung keputusan bisnis dalam pengambilan keputusan bisnis (Nelson et al, 2005:206).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
b. Fleksibilitas Fleksibilitas yang dimaksud adalah kemampuan sistem informasi dalam melakukan
perubahan-perubahan
yang
terkait
dengan
memenuhi
kebutuhan pengguna. Pengguna akan lebih puas menggunakan sistem informasi jika sistem tersebut fleksibel dalam memenuhi kebutuhan (Nelson et al, 2005:207). Fleksibilitas dilihat dari sejauh mana sistem tersebut dapat beradaptasi dengan berbagai kebutuhan pengguna dan kondisi yang dapat berubah sewaktu-waktu. c. Aksesibilitas Aksesibilitas dilihat dari pengukuran derajat ke sistem dan informasi yang dikandungnya dapat di akses dengan usaha yang relative rendah (Nelson et al, 2005:208). Aksesibilitas sangat penting saat manajer menggunakan kemampuan analisis dan pengambilan sistem akuntansi manajemen yang terkomputerisasi.
Kemudahan dalam mengakses sistem informasi
akuntansi manajemen dapat membantu manajer dalam pengambilan isuisu strategis. d. Formalisasi Formalisasi dilihat dari sejauh mana suatu sistem berisi aturan atau prosedur. Untuk mengkoordinasikan kegiatan, organisasi menetapkan prosedur tentang bagaimana bereaksi terhadap rangsangan dari sistem akuntansi manajemen. Hal ini dapat melibatkan persyaratan pelaporan,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
analisis penyimpangan yang diperlukan, dan saluran yang didedikasikan untuk interaksi dengan departemen lain atau pemangku kepentingan. e. Multimedia Multimedia dilihat dari sejauh mana sistem menggunakan saluran yang memungkinkan interaksi dalam level tingkat tinggi. Isu-isu strategis yang sulit dihitung dan memerlukan sudut pandang yang berbeda dalam rangka menciptakan interprestasi bersama. Informasi yang berkualitas adalah informasi yang mempunyai keakurasian, kecepatan dan kesesuaian dengan kebutuhan manajemen dan kelengkapan dari informasi yang dihasilkan (Azhar Susanto, 2013:14) sedangkan (James A. Hall, 2011:28) informasi berkualitas sebagai presisi informasi publik. Mc. Leod dalam Azhar Susanto (2008:38) menyebut informasi yang berkualitas apabila informasi tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut: a. Accuracy (akurat) artinya informasi harus mencerminkan keandalan yang sebenarnya. Pengujian akurasi dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda, apabila pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka data tersebut dianggap akurat. b. Timely (tepat waktu) artinya informasi itu harus bersedia atau ada saat informasi tersebut diperlukan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
c. Relavant (relavan) artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh individu yang ada di berbagai tingkatan dan bagian dalam organisasi. d. Complete (lengkap) artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Sistem informasi akuntansi adalah sumber daya manusia dan modal dalam organisasi yang bertanggung jawab untuk mempersiapkan informasi keuangan dan informasi yang diperoleh dari mengumpulkan dan memproses berbagai transaksi perusahaan (Romney, 2011:3), menurut James A. Hall (2011) sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang memproses transaksi keuangan dan non keungan yang berpengaruh secara langsung terhadap pemprosesan transaksi keuangan. sedangkan Azhar Susanto (2009: 72) Sistem informasi akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi) dari subsub sistem/komponen baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan dan bekerja satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah menjadi informasi keuangan dan Krismiaji (2010:4) sistem informasi akuntansi adalah sistem yang memproses data dan transaksi
guna
menghasilakan
informasi
yang
bermanfaat
untuk
merencanakan, mengendalikan, dan mengoperasikan bisnis. Untuk dapat menghasilkan informasi yang diperlukan oleh pembuat keputusan. Berdasarkan pengertian diatas dapatlah sebuah kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu bagian dari sistem informasi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
menyediakan informasi yang berkaitan dengan transaksi akuntansi dan keuangan yang dapat digunakan oleh suatu organisasi untuk menunjang kinerja organisasi tesebut. Sistem informasi akuntansi harus melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut: a. Mengumpulkan transaksi dan data lain dan memasukannya ke dalam sistem b. Memproses data c. Menyimpan data untuk keperluan di masa mendatang d. Menghasilkan informasi yang diperlukan dengan memproduksi laporan, atau memmungkinkan para pemakai untuk melihat sendiri data yang tersimpan di komputer e. Mengendalikan seluruh proses sedemikian rupa sehingga informasi yang dihasilkan akurat dan dapat dipercaya. Kualitas Sistem informasi akuntasi adalah integritasi semua unsur dan sub unsur yang terkait dalam membentuk sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan informasi yang berkualitas (Azhar Susanto, 2013:14) Unsurunsur yang teritegrasi tersebut disebut juga sebagai komponen sistem informasi akuntansi yang terdiri dari sebagai berikut (Azhar Susanto, 2008:207): a. Hardware
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Hardware merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi. Bagian-bagian Hardware terdii atas: a) Bagian input b) Bagian pengolahan c) Bagian output d) Bagian komunikasi b. Software Software merupakan kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tetentu pada komputer, sedangkan program merupakan kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis. Software meliputi kelompok sebagai berikut: a) Operating system (sistem operasi) b) Interpreter dan comlier c) Perangkat lunak aplikasi c. Brainware SDM sistem informasi dan organisasi sumber daya manusia SIA merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi. Pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut. Brainware dikelompokan menjadi:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
a) Pemilik sistem informasi b) Pemakai sistem informasi d. Prosedur Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama. Prosedur penting dimiliki bagi suatu organisasi agar segala seseuatu dapat dilakukan secara seragam. e. Database Sistem database merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer yang dimilki tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat diperlukan. f. Teknologi jaringan komputer Teknologi atau komunikasi data dapat didefinisikan sebagai pengguna media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data atau informasi dari satu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain yang berbeda.
4. Kualitas Laporan Keuangan Kualitas menurut Crosby adalah suatu kondisi dinamis yang berkaitan dengan produk, pelayanan, orang, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi apa yang diharapkan. Menurut Kieso et al. (2007:2) medifinisikan laporan keuangan adalah sarana pengkomunikasikan informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan sedangkan pernyataan standar akuntansi keuangan (2009)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas yang meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan perubahan posisi keuangan. Dari pengertian diatas didapatlah kesimpulan bahwa laporan keuangan berisi informasi keuangan suatu perusahaan yang digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk mengethui kondisi keuangan suatu perusahaan.
Karakteristik
kualitatif
laporan
keuangan
menurut
peraturan
pemerintah nomor 71 tahun 2010 tantang standar akuntansi pemerintah (SAP) adalah sebagai berikut: a. Relavan Laporan keuangan bisa dikatakan relavan apabila informasi yang termuat di dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan demikian informasi laporan keuangan
yang
relavan
dapat
dihubungkan
dengan
maksud
penggunanannya. Informasi yang relavan dapat dikatakan sebagai berikut: a) memiliki manfaat umpan balik (feedback) informasi
memungkinkan
pengguna
untuk
mengoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu. b) Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
menegaskan
atau
33
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa kini. c) Tepat waktu Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan berguna dalam pengambilan keputusan. d) Lengkap Informasi akuntansi keuangan perusahaan disajikan selengkap mungkin, yaitu mencangkup semua informasi akuntansi yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan. b. Andal Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahn material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relavan, tetapi jika penyajiannya tidak dapat diandalkan maka pengguna informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal memenuhi karakteristik sebagai berikut: a) Penyajian jujur Informasi menggambarkan transaksi yang jujur serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. b) Dapat diverivikasi (verifiability)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji dan apabila penggujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yag berbeda hasilnya tetap menunjukan simpulan yang tidak berbeda jauh. c) Netralitas Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada kebutuhan pihak tertentu. c. Dapat Dibandingkan Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dibandingkan laporan keuangan periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya. Perbandingan dilakukan secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila suatu entitas menerapkan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas yang diperbandingkan menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. d. Dapat Dipahami Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas pelaporan keuangan, serta adanya kemauan guna untuk mempelajari informasi yang dimaksud.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan bahwa tujuan laporan keuangan adalah: a. Menyediakan informasi yang meyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. b. Laporan keuangan disusun memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainanya yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu. c.
Laporan keuangan yang menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggung jawaban manajemen
atas
sumber daya
yang
dipercayakan kepadaya.
Fungsi laporan keuangan Sebagai informasi akuntannsi laporan keuangan memiliki fungsi sebagai berikut: a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan (asset, liabilitas, dan ekuitas) b. Menyediakan informasi mengenai kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
B. Rerangka Pemikiran & Hipotesis 1. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Sumber daya manusia SIA merupakan sumber daya yang terlibat dalam pembuatan sistem informasi, pengumpulan dan pengolahan data, pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang nantinya akan menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas (Azhar susanto 2008:254). Kompetensi sumber daya manusia memiliki hubungan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang diteliti oleh Dr. Adel M Qatawneh (2013) hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa sumber daya manusia memiliki hubungan signifikan hal yang sama juga diteliti oleh Thaer Ahmad Abu Taber (2014) penelitian tersebut bertujuan untuk mengeksporasi faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi di perguruan tinggi swasta yordania hasil menunjukan bahwa sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, dan basis data yang memiliki hubungan yang signifikan positif dengan efesiensi SIA dan penelitian selanjutnya diteliti oleh Nomsa Mndzebele (2011) hasil menunjukan bahwa faktor yang menunjang efisiensi dan efektivitas dari sistem informasi akutansi adalah sumber daya manusia yang berkualitas, software, dan hardware yang memadai membuktikan bahwa sumber daya manusia dan efektivitas sistem informasi akuntansi memilki
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
hubungan yang positif. Berdasarkan Penjelasan tersebut, maka Hipotesisnya sebagai berikut: H1 = Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi
2. Pengaruh
Lingkungan
Pengendalian
Terhadap
Kualitas
Sistem
Informasi Akuntansi Lingkungan pengendalian adalah landasan untuk semua unsur pengendalian,
yang
membentuk
disiplin
dan
struktur.
Lingkungan
pengendalian mencerminkan sikap dan tindakan para pemilik dan manajer entitas mengenai pentingnya pengendalian internal entitas. Efektivitas sistem informasi akuntansi sangat ditentukan oleh atmosfer yang diciptakan oleh lingkungan pengendalian (William. F messier 2014) . Lingkungan pengendalian memiliki hubungan terhadap kualitas sistem informasi akuntansi hal tersebut dibuktikan oleh penelitian yang diteliti oleh Depitasari, rika kharlina ekawati dan Christina yunita (2013) hasil penelitian secara simultan menunjukan bahwa elemen-elemen pada lingkungan pengendalian yaitu integritas dan nilai etika, komitmen terhadap kompetensi, gaya operasi, dan filosofi manajemen, tanggung jawab dan wewenang dan struktur organisasi berpengaruh secara parsial dan simultan terhadap kualitas informasi laporan keuangan hal yang sama juga diteliti oleh Dr. Haw Hla dan Susan Peter Teru (2015) hasil menunjukan bahwa efisiensi sistem informasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
akuntansi sangat penting untuk kedua bisnis dan organisasi yang membantu dalam memfasilitasi manajemen dalam pengambilan keputusan dan pengawasan internal dan penelitian selanjutnya diteliti oleh Sajady et all (2008) Hasil penelitian menunjukan ini mengidikasikan bahwa impelemtasi dari sistem informasi akuntansi yang baik meningkatkan pengambilan keputusan dan pengendalian internal. Berdasarkan Penjelasan tersebut, maka Hipotesisnya sebagai berikut: H2 = Lingkungan pengendalian berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi
3. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Kemajuan dalam hal teknologi informasi di zaman sekarang maka sistem informasi akuntansi menjadi suatu cara dalam memberikan kemudahan dalam hal pengelolahan data yang akurat, efisien, dan terjamin keamanannya, serta sebagai alat komunikasi antar manajemen secara cepat dan terkoordinasi sehingga dapat mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang berkulaitas Romney (2003). Penelitian Ahmad Adel Jamil Abdalilah, PhD, Assistance prof. (2013) hasil menunjukan bahwa ada dampak ketika menggunakan sistem informasi akuntansi pada kualitas laporan keuangan yang mengajukan kuesioner terdiri 14 negara selanjutnya penelitian yang diteliti oleh Ramdany (2015) hasil
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
menunjukan bahwa sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan dan Penelitian scovia murungi and cellist
kayigamba (2015) hasil menunjukan sistem informasi akuntansi akan membantu
manajemen
kementerian
untuk
memahami
pentingnya
menggunakan perangkat lunak akuntansi dan menghasilkan laporan yang terpecaya. Berdasarkan Penjelasan tersebut, maka Hipotesisnya sebagai berikut: H3 =
Kualitas sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Kompetensi Sumber Daya Manusia (X1)
Lingkungan Pengendalian
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Kualitas Laporan Keuangan
(Y)
(Z)
(X2) Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
http://digilib.mercubuana.ac.id/