3 BAB II DATA DAN ANALISA
2.1 Data & Literatur Fokus dari topik ini adalah perancangan ulang identitas visual C.V ManetVision. Untuk itu hal yang perlu ditekankan adalah pembuatan logo C.V ManetVision yang baru. Data dan informasi untuk mendukung tugas akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain: 1. Literatur berupa buku, majalah, artikel elektronik dan non-elektronik. 2. Wawancara dengan nara sumber.
2.2 Hasil Survey di Lapangan Sejarah Busana Muslim A. Sikap Pemerintah Indonesia terhadap Islam Sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, hubungan antara Islam dan negara tidak berjalan dengan baik. Pemerintah Indonesia menolak menjadi negara Islam, walaupun sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam, agama itu bukan satu-satunya agama yang resmi di Indonesia.
Ada lima agama resmi di
Indonesia, dan kedudukan agama Islam sederajat dengan agama-agama lain. Pemerintah Orde Baru selalu mendorong partisipasi Islam dalam masalah sosial, tetapi Islam politik ditindas, khususnya sumber kekuasaan Islam politik. Seperti gerakan Darul Islam(gerakan yang berusaha mendirikan negara Indonesia
4 sebagai negara Islam, tetapi dibubarkan pada tahun 1962). Hal itu memberikan dampak negatif
bagi masyarakat Indonesia terhadap fundamentalisme di
Indonesia. Jilbab mulai populer pada tahun 1980'an, karena adanya perubahaan suasana politik di Indonesia. Walaupun ada perubahaan suasana politik, tetapi masih banyak perusahaan dan organisasi yang melarang pegawai perempuan mengenakan jilbab. Pemakaian jilbab selalu dihubungkan dengan konteks identitas dan politik di Indonesia.
Sejak dipakai di Indonesia jilbab menjadi simbol perlawanan
terhadap pemerintah. Pada tahun 1980'an para wanita di kota mulai berjilbab. Mereka berhenti memakai kebaya(yang menunjukkan lehernya). Karena menurut mereka pakaian Muslimah haruslah pakaian yang menutupi aurat(bagian tubuh yang harus ditutupi seperti rambut, leher, dada, tangan, dan kaki). Hal ini menimbulkan reaksi penolakan dimana para wanita dianggap sebagai orang fanatik atau fundamentalis oleh masyarakat.
B. Gerakan Global Islam Sebagai akibat gerakan revolusi Islam di negara Iran (yang mewajibkan perempuan berjilbab), keharusan supaya mengenakan jilbab menjadi lebih terbuka di seluruh dunia, termasuk negara Indonesia. Globalisasi Islam terjadi melalui perkembangan televisi dan media massa. Orang Islam mulai merasa menjadi anggota masyarakat internasional.
Sebelumnya berbusana Muslim
hanya diperkenankan bagi Ibu-Ibu yang sudah tua dan tinggal di desa. Pada
5 akhirnya revolusi Islam membuat orang Indonesia mampu mengekspresikan diri sebagai orang Islam dengan cara berjilbab. AB Shamsul, penulis yang berdiskusi tentang alasan untuk kebangkitan Islam di Asia Tenggara, memberi tiga alasan untuk proses popularisasi Islam di Asia Tenggara: 1. Sebagai jawaban terhadap proses modernisasi. 2. Untuk mengekspresikan perasaan anti-imperialisme. 3. Untuk mengangkat nilai-nilai keagamaan. Misalnya gerakan yang mencoba mengislamisasikan pengetahuan. Alasan-alasan tersebut juga cocok untuk konteks Indonesia yang berada di Asia Tenggara. Sebagaimana di ketahui, keadaan di Indonesia pada dasawarsa 1980'an dan 1990'an tidak stabil.
Dasawarsa itu merupakan zaman dengan
perubahan yang cepat sebagai akibat kebijakan sosial dan ekonomi pemerintah Orde Baru. Presiden Suharto memasukkan negara Indonesia ke dalam dunia kapitalisme dan konsumerisme. Alasan-alasan Shamsul nomor satu dan dua adalah kesimpulan tentang bagaimana masyarakat merasakan semua perubahan pada saat itu.
Hasilnya adalah proses intensifikasi pikiran terhadap agama
Islam(alasan Shamsul ketiga). Proses ini didorong oleh kebangkitan Islam di dunia, dan juga oleh kekuasaan-kekuasaan di dalam Indonesia. Yang ditandai dengan munculanya kelompok intelektual, seniman dan politikus yang semuanya didasarkan oleh Islam. Agama Islam menjadi cara supaya tetap bermoral di antara korupsi dan distribusi uang yang tidak adil yang terjadi pada waktu itu. Pada tingkat pribadi, agama Islam memberi sistem kepercayaan moral yang kuat, dan itu disukai oleh orang-orang yang kebingungan pada waktu itu.
6 Pada akhir Orde Baru, ada kecaman kepada pemerintah Suharto menyangkut korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Oleh karena itu, supaya tetap populer dan terus dianggap sebagai pemimpin yang sah, Presiden Suharto memakai Islam untuk menguatkan wibawanya. Dia menjadi orang Islam yang lebih terbuka, dan dia mendorong program untuk membangun Islam dalam kehidupan masyarakat. Akan tetapi, Presiden Suharto tidak mendorong Islam sebagai kekuasaan politik karena menurut pendapatnya Islam untuk masyarakat saja, dan tidak untuk pemerintah dan hukum Indonesia.
C. Popularisasi Busana Islam Suharto menjalin hubungan dengan pemimpin Islam, untuk mendapatkan dukungan mereka bagi kelangsungan rezim Orde Baru. Pemerintah Orde Baru memberi subsidi untuk pembangunan institusi dan organisasi Islam, misalnya bank, mesjid, dan lembaga pendidikan. Keluarga Suharto ingin dianggap sebagai keluarga yang taat terhadap hukum Islam, sehingga mereka sekeluarga naik haji, menghadiri upacara Islam., dan Tutut(anak perempuan Suharto) mulai berjilbab dengan gaya yang menarik. Hal ini membuat wanita-wanita lainnya mencoba meniru gayanya. Ini merupakan awal gerakan mode Islam. Pada awalnya, gaya ,desain, dan harga yang mahal membuat busana muslim hanya untuk orang kaya saja. Tetapi seiring dengan perkembangannya busana muslim menjadi lebih merakyat. Hal ini menyebabkan mode Islam tersedia untuk semua tingkat golongan masyarakat
7 Definisi Busana Muslim Berikut penjelasan Al Qur'an tentang busana Muslim, A. Dari surat Al Ahzab:59, Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istriistri orang mu'min: hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
B. Dari surat An Nur:31, Katankanlah kepada wanita yang beriman; 'Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan
memelihara
kemaluannya,
dan
janganlah
mereka
menampakan perhiasannya, kecuali yang nampak dari padanya. Dan hendakklah mereka menutup kain krudung ke dadanya, dan jangan menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra suami mereka, atau putra-putra mereka, atau saudarasaudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putraputra saudara perempuan mereka, atau wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan jangan mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.
8 Bunyi Al Qur'an diatas memberikan pengertian bahwa busana Muslim adalah pakaian yang tidak ketat dan menutupi aurat(bagian yang harus ditutupi oleh pakaian bagi orang Islam. Bagian-bagian itu adalah rambut, leher, dada, tangan dan kaki).
Wawancara dengan pemilik C.V ManetVision, Pak Badroni Yuzirman 01. Apa visi dan misi serta 3 goal utama yang penting? Visi dan Misi lebih bersifat
jangka panjang, dimana visi dan misi C.V
ManetVision adalah mampu menjadi bagian dari keluarga muslim di Indonesia. Sedangkan 3 goal utama yang bersifat jangka pendek adalah: a. Memiliki MarketShare yang signifikan dipasar (dalam hal ini menyangkut omset). b. Menjadi MainShare untuk produk sejenis. Sebagai produk busana muslim yang dikenal dan diakui. c. Menjadi HeartShare, artinya produk C.V ManetVision mendapat tempat dihati pembeli.
02. Apa yang mendasari perusahaan ini didirikan? Tentu saja karena adanya peluang. Dan karena melihat potensi usaha, dimana banyak wanita yang mengenakan busana muslim.
03. Jelaskan produk atau servis anda? Produk utama yang kami tawarkan adalah busana muslim. Yang terdiri dari blus, setelan, gamis, busana anak-anak, mukena, dan koko. Selain itu kami juga
9 menawarkan koleksi interior dan aksesoris. Sedangkan servis yang kami tawarkan adalah berusaha menjadi solusi bagi para umat islam untuk berbusana Muslim. Disamping itu dalam pemesanan kami memberikan servis lainnya berupa garansi dan katalog.
04. Siapa target market anda? Target pasar kami yang utama adalah wanita muda dan wanita yang telah berkeluarga. Dengan umur berkisar 25-40 tahun, dengan segmen pasar yaitu kelas menengah(B).
05. Apa yang ingin dirasakan oleh audience anda? Pengalaman berbusana muslim bagi wanita muda dan ibu-ibu serta keluarga Muslim yang sesuai dengan gaya hidup.
06. Apa keuntungan yang dapat anda tawarkan dalam kompetisi? Pola Distribusi yang cepat untuk pemenuhan kebutuhan pemesan. Serta pelayanan menyeluruh yang merata ke setiap daerah terpencil. Tidak lupa dengan kualitas produk itu sendiri.
07. Alasan kenapa pelanggan memilih produk atau jasa anda ? Apa yang dapat anda lakukan lebih baik dari yang lainnya? Pelanggan memilih produk kami karena kualitas yang baik dan desain yang variatif yang sesuai dengan gaya hidup. Sedangkan Kelebihan kami ada pada sistem distribusi yang cepat sesuai dengan kebutuhan pemesan. Selain itu kami
10 memiliki dukungan manajemen yang baik dan profesional, yang didukung oleh visi bisnis dan teknologi yang mudah.
08. Siapa kompetitor anda? Dan anda paling hormati, mengapa? Kami tidak melihat kompetitor sebagai sesuatu yang spesifik. Karena itu kompetitor bagi kami adalah semua perusahaan busana muslim yang menggunakan sistem penjualan ‘direct marketing’. Yang Paling saya hormati bersifat personal mereka adalah Eddie Bauer dan Tung Desem Waringin. Serta tokoh-tokoh inspirator bagi saya yaitu Anthony Robbins, Stephen.R.Covey, Robert T. Kiyosaki, Michael Gerber, Mark G. Nolan, Brad Sugars, Aa Gym, Gede Prama, Purdi E Chandra, Burke Hedges, Jay Conrad Levinson, RB. Sentanu, Christanto Bimo Suksmono, Ust. Arifin Ilham, Robert G.
Allen,
Hermawan
Kartajaya,
James
Redfield,
Roger
Konopasek,
Denis Waitley, Roger Hamilton, Ray Kroc, Sam Walton, Jeff Bezos, Malcolm Gladwell, dan John Naisbit.
09. Bagaimana anda memasarkan produk atau servis anda? Melalui saluran konvensional dan modern. Misalnya internet, sales, agent, dan lain-lain.
10. Apa trend atau perubahan yang berpengaruh pada industri anda? Selera pasar yang meliputi kualitas dan desain produk kami. Daya beli dengan pengertian produk yang kami tawarkan harganya bersaing. Serta perubahan teknologi karena kami bergerak melalui e-commerce.
11 11. Berada dimana anda 5 tahun mendatang/ 10 Tahun? Masuk kedalam jajaran 10 besar perusahaan fashion di Indonesia.
12. Bagaimana anda mengukur sukses? Bagi saya sukses adalah ketika kita memberi. Dalam konteks perusahaan, sukses berarti mampu menjawab keinginan konsumen. Dan mampu memberikan manfaat bagi orang lain dan lingkungan.
13. Jika anda mampu mengkomunikasikan dalam sebuah kata tentang perusahaan anda, apakah itu? Dinamis atau perubahan. Selalu berubah dan melakukan pembaharuan menuju kearah yang lebih baik.
2.3 Data Pendukung Jenis Perusahaan C.V ManetVision adalah jenis perusahaan komanditer. Perusahaan Komanditer adalah perusahaan yang memiliki 2 pemodal atau lebih. Para pemodal ini terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif. Sekutu aktif adalah sekutu yang bertanggungjawab memberikan modal(uang) dan tenaganya untuk kelangsungan perusahaan. Sedangkan sekutu pasif hanya menyetorkan modalnya saja. Pembagian keuntungan dari sekutu pasif dan aktif berbeda sesuai kesepakatan. Perusahaan berbentuk C.V atau persekutuan komanditer merupakan jenis perusahaan yang menggunakan akta dan harus didaftarkan. C.V tidak memiliki kekayaan sendiri dan bukan merupakan badan hukum.
12 Kelebihan Perusahaan Persekutuan: •
Permodalannya lebih besar dari perusahaan perorangan
•
Kelangsungan hidup perusahaan lebih lama
•
Pengelolaan lebih mudah dan profesional karena banyak pengelolanya
•
Ide-ide inovasi lebih lancar mengalir
Kekurangan Perusahaan Persekutuan: •
Kerahasiaan perusahaan tidak terjamin
•
Mudah terjadi konflik antar pemilik modal
•
Adanya pemilik modal yang tidak bertanggung jawab
Bidang Usaha : E-Commerce
Perdagangan Elektronik (bahasa inggris: Electronic commerce, juga ecommerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi atau jaringan komputer lainnya. Industri teknologi informasi melihatnya sebagai aplikasi dari bisnis elektronik. Dia dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Ecommerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll.
Beberapa faktor penting yang membantu kesuksesan e-commerce adalah: 1. Menyediakan harga kompetitif 2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
13 3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. 4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. 5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
Alasan dan Arti dibalik nama C.V ManetVision Menurut salahsatu pendapat Hermawan Kartajaya. Merk merupakan aset dagang. Dan Merk haruslah terdiri dari dua buah suku kata. Misalnya: NOKIA(NoKia), AIWA(Ai-Wa), SONY(So-Ny), dan lain-lain. Berdasarkan hal tersebutlah maka pak Badroni Yuzirman, selaku pendiri C.V ManetVision memberi nama perusahaannya MANET(Ma-Net). Manet merupakan singkatan dari “Marketing Network” atau kurang lebih berarti jaringan marketing. Pemberian nama ini tidak lepas dari bidang usaha yang akan dijalani nantinya. Walaupun nama tersebut tidak punya relevansi dengan produk yang ditawarkan yaitu busana muslim. Karena jenis usahanya adalah perusahaan komanditer dan digabung dengan kata ‘Vision’. Maka jadilah nama perusahaan tersebut bernama C.V ManetVision.
C ara Kerja di C.V ManetVision Anda dapat menjadi agen atau distrbutor. Dimana diantara keduanya terdapat perbedaan potongan harga. Untuk Distributor sebesar 40% dari harga jual, sedang agen 50% dari harga jual. Diantara keduanya juga terdapat perbedaan syarat, yaitu
14 untuk menjadi distributor harus mampu menjual produk Manet kepada konsumen sesuai dengan harga jual dengan keuntungan dari selisih diskon yang diberikan. Sedangkan untuk Agen harus mampu meraih penjualan rata-rata senilai Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah) per bulan atau lebih selama tiga bulan berturutturut. Kemudian untuk pemesanan produk dapat melalui telepon, sms, fax atau email, dengan batasan pemesanan minmun adalah sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah). Dimana biaya pengiriman ditanggung oleh pembeli. C.V ManetVision memiliki servis berupa garansi dan retur dalam masa 30 hari setelah penerimaan barang. Untuk garansi akan dikembalikan dalam bentuk uang. Sedang untuk retur biaya pengirimannya akan ditanggung C.V ManetVision.
Kemudian cara pembayaran
bisa dilakukan dengan transfer ke rekening C.V ManetVision di BCA, BNI, Mandiri, BRI. Yang dalam pelaksanaannya harus di fax tanda bukti pembayaran. Selain itu C.V ManetVision juga menawarkan hadiah dan bonus untuk agen yang berprestasi.
2.4 Data penyelenggara
Gambar 2.1
Nama Perusahaan
: C.V ManetVision
Alamat Perusahaan : Jl. Kemandoran Pluis 3A,Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan 12210 (sampai tanggal 11 Maret 2007). Mulai tanggal 12 Maret 2007 alamat perusahaan pindah Ke Ratu Permata Kebayoran Plaza. Jl. Raya Kebayoran – Lama 225, Blok A7, Jakarta Selatan 12220
15 Telp/Faks
:
(021) 530 8167 menjadi (021) 723 4326-27/ (021) 7327910
Website
:
www.manetvision.com
Email
:
[email protected]
Waktu Operasional :
Senin-Jumat 08.00-18.00 WIB
C.V ManetVision dikelola suami istri, Badroni Yuzirman dan Ely Febrita. Pak Roni yang berlatar belakang pendidikan manajemen dari Universitas Trisakti Jakarta banyak menangani bidang pemasaran dan manajemen umum perusahaan, sedangkan bu Ely yang berlatar belakang pendidikan akuntansi dari universitas yang sama bertanggung jawab di bidang produksi dan manajemen keuangan. C.V ManetVision adalah sebuah induk usaha dari beberapa unit usaha. Saat ini C.V ManetVision mencakup Manet Muslim untuk unit usaha busana muslim dan Manet Interior untuk unit usaha perlengkapan interior rumah. C.V ManetVision memulai kiprahnya pada tanggal 9 Juli 2001 dengan berdirinya Manet Interior, sebuah usaha perdagangan perlengkapan interior seperti taplak meja makan, sarung bantal kursi, tutup perabotan yang berasal dari Pekalongan, Cina dan Taiwan dengan jaringan pelanggan di seluruh Indonesia sampai Singapura dan Malaysia. Usaha tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah unit usaha di bidang busana muslim dengan dibukanya showroom pertama di bulan Agustus 2002 dan showroom kedua di bulan April 2003. Saat ini kami memiliki 9 orang karyawan di bidang penjualan dan sekitar 100 orang tenaga kerja yang terlibat secara langsung dengan produksi yang tersebar di Jakarta, Bandung dan Pekalongan. Dalam perkembangannya C.V ManetVision mulai fokus ke busana muslim dibanding interior Muslim. C.V ManetVision pernah mengalami masa sulit dimana
16 grosir yang mereka miliki terbakar. Sehingga terpaksa dipindahkan ke blok F pasar abang. Hal ini membuat C.V ManetVision mengalami penurunan omset, sehingga C.V ManetVision mulai serius menggarap bisnis e-commerce melalui website-nya. Perubahan ini menunjukkan perubahan yang signifikan dimana pembeli mulai berdatangan dari luar kota diantaranya Bontang, Sanggata, Muara Enim, dan Tembagapura. C.V ManetVision juga menerima pemesanan dengan syarat, order pertama minimal Rp 500 ribu dan ongkos kirim 100% ditanggung pembeli. Situs yang dibuat berhasil menarik 500-1000 pengaksesdan rata-rata 20% mengorder. Pembeli yang berasal dari luar negeri pun ada, misalnya Singapura, Malaysia, dan Brunei. Dalam Sebulan C.V ManetVision mampu menjual 5-10 ribu potong dengan rentang harga Rp 40-500 ribu. Barang yang terjual kebanyakan berkisar di harga Rp 100-200 ribu.
2.5 Data Kompetitor 01. Aida Butik,
Gambar 2.2
Nama Perusahaan
: Aida Butik
Alamat Perusahaan :
Jl. Kasuari IX no. 66, Cikarang Baru, Bekasi 17550
Telp/Faks
: (021) 8983 0903
Website
:
www.aidabutik.com
Email
:
[email protected]
17 Aida Boutique didirikan sejak Mei 2005, dimulai dengan menjadi penyedia perlengkapan busana muslim dengan nama dagang myAida yang melayani pembelian baik retail maupun partai untuk seluruh Indonesia. Produk Aida terdiri dari Blus, setelan, baju koko, jilbab, bandana, mukena celana panjang, dan aksesoris lainnya, serta produk eksklusif dari myAida yang hanya diproduksi dalam edisi terbatas.
02. Chavita,
Gambar 2.3
Nama Perusahaan
: Cahaya Mitra Kreasi
Alamat Perusahaan :
Jl. Kapas Madya I F/88, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia 60134
Telp/Faks
:
(031) 372 4822
Website
:
www.chavitakidz.com
Email
:
[email protected]
Cahaya
Mitra
Kreasi
adalah
perusahaan
yang
memproduksi
busana
muslim/muslimah untuk balita, anak-anak dan dewasa, dengan merek Chavita (untuk produk dewasa) dan Chavitakidz (untuk produk balita dan anak-anak). Merintis usaha sejak tahun 1997, dalam perkembangannya Chavitakidz mendapat dukungan positif dari masyarakat. Ini terlihat dari perkembangan Chavitakidz yang selalu penuh pesanan. Proses produksi dikerjakan dalam satu atap sehingga memudahkan pengawasan pada kualitas produksi.
18 03. Yukada Collection,
YUKADA COLLECTION Nama Perusahaan
Gambar 2.4
: Yukada Collection
Alamat Perusahaan :
Jl. Muara Karang Blok P7 U/11, Jakarta 33450, Indonesia
Telp/Faks
: (021) 9865 3097
Website
:
www.yukadacollection.com
Email
:
[email protected]
Yukada Collection merupakan perusahaan garmen yang memproduksi sendiri busana muslim atasan, setelan, gamis dan kebaya tempo dulu dan kebaya modern, mukena, kerudung, dan baju koko.
2.6 Analisa Logo A. Logo Manet,
Gambar 2.1
Rincian Logo Manet , *. Logo merupakan jenis logotype, artinya hanya menggunakan tipografi untuk mewakili citra perusahaan. Jenis tipografi yang digunakan merupakan jenis sanserif yang memiliki sifat modern. Sayang tipografi yang digunakan tidak bersifat formal.
19 Karena karakter huruf lebih bersifat fun (tampilan huruf agak bermain). *. Warna yang digunakan adalah hijau. Sang pemilik ingin menggambarkan citra perusahaan yang bersahabat. Dimana hubungan antara sang penjual dan pembeli bersifat saling menguntungkan. *. Logo tidak mampu mencerminkan citra perusahaan. Dimana dalam logo Manet tidak terdapat karakter islami sesuai dengan produk, juga tidak menunjukkan karakter e-commerce yang merupakan cara berjualan Manet di pasar. Selain itu logo tidak menunjukkan adanya kedekatan dengan target market yaitu para wanita. *. Ada aksen yang tidak diperlukan dalam logo Manet yaitu dua titik diatas huruf “a”, yang tidak memiliki arti yang khusus. Tetapi lebih kepada pemanis semata (sesuai dengan penjelasan konsep logo dari pemilik Manet). *. Logo memiliki tingkat kemudahan aplikasi yang baik untuk ukuran maupun untuk diaplikasikan kedalam berbagai media. Tetapi sayang Manet belum memiliki standarisasi dalam pengaplikasian logo. Sehingga identitas Manet menjadi tidak konsisten. *. Logo tidak memberikan gambaran produk yang ditawarkan oleh perusahaan.
Kesimpulan Dan Perbaikan Terhadap Logo Manet, *. Jenis tipografi yang digunakan tetap menggunakan rumpun yang sama dengan Logo Manet yang sebelumnya yaitu sanserif. Hanya saja jenis huruf hendaknya diganti dengan jenis huruf yang lebih formal dan mampu mewakili karakter Manet. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka dipilihlah jenis huruf “DF Temple“ yang
20 merupakan jenis huruf sanserif yang bersifat modern. Kemudian untuk memperkuat karakter Manet, maka jenis huruf diubah hingga sedemikianrupa dengan mengadaptasi huruf arab. Sesuai dengan karakter Manet yang Islami. *. Warna hijau yang digunakan hendaknya tetap dipertahankan karena memiliki nilai heritage (warisan atau peninggalan). Hanya saja perlu adanya penambahan makna pada warna yang sudah ada, yaitu selain mengandung arti bersahabat. Warna hijau juga dapat mencerminkan kekeluargaan dimana hal tersebut sesuai dengan sistem yang dikembangkan oleh Manet yaitu berupa bisnis jaringan. Pengertian lainnya yang harus ditambahkan adalah bahwa warna hijau mewakili nuansa Islami (sesuai dengan warna bendera Arab). Dan untuk mendukung warna hijau maka ditambahkan warna merah yang identik dengan wanita dan sensualitas. Sehingga targetmarket Manet ikut tergambar dilogo Manet yang baru. *. Adanya penambahan tagline pada logo sebagai bagian yang tak terpisahkan dari logo. Penambahan tagline berfungsi untuk mendeskripsikan produkperusahaan. *. Membuat perumusan konsep yang lebih berkarakter, yakni logo Manet yang baru harus mampu menggambarkan target audience, produk, budaya, dinamis, serta cara berjualan Manet. *. Membuat standardisasi untuk pengaplikasian logo Manet kedalam berbagai media termasuk materi komunikasi. Sehingga tercipta identitas Manet yang konsisten dan terintegrasi.
21 B. Logo Aida Boutique,
Gambar 2.2
Rincian Logo Aida Boutique , Logo Aida Boutique yang merupakan kompetitor Manet ini, merupakan jenis logotype. Yaitu logo yang hanya terdiri dari huruf saja tanpa adanya simbol. Logo Aida Boutique tidak mencerminkan karakter perusahaan. Seperti yang terlihat sebagai perusahaan fashion, jenis huruf yang digunakan tidak menunjukkan karakter feminim sesuai dengan produk yang ditawarkan. Penggunaan drop shadow pada logo semakin mengurangi keterbacaan logo. Selain itu logo tidak mampu menjelaskan produk perusahaan secara tepat (hanya kata boutique yang berarti butik/pakaian). Tanpa tanpa mampu mendeskripsikan produk secara detail.
C. Logo Chavita,
Gambar 2.3
Rincian Logo Chavita, Logo Chavita menggunakan warna yang cukup menarik perhatian. Sayang penggunaan warna yang menarik tidak disertai dengan makna yang tepat. Artinya penggunaan warna hanya sebatas pada rasa menarik saja. Karakter jenis huruf yang digunakan tidak mampu menunjukkan sisi kewanitaan (sesuai dengan target market).
22
D. Logo Yukada Collection,
YUKADA COLLECTION
Gambar 2.4
Rincian Logo Yukada Collection, Logo Yukada Collection tidak mencerminkan nuansa islami sesuai dengan produk yang ditawarkan. Dimulai dari pemberian nama perusahaan yang justru lebih mirip nama orang Jepang, daripada nama orang Arab. Walaupun jenis huruf yang digunakan memiliki tingkat keterbacaan yang baik. Tetapi jenis huruf yang digunakan tidak berkarakter. Dalam pengertian mewakili citra perusahaan sebagai perusahaan busana Muslim.
Kesimpulan Semua logo diatas baik Manet maupun para kompetitornya ternyata tidak mampu menyampaikan citra perusahaan. Karena para kompetitor pun sebenarnya tidak memiliki identitas yang lebih baik dari pada Manet. Mereka hanya bersaing dari sisi penjualan tanpa membuat perbedaan diantara mereka. Karena itulah diharapkan dengan adanya logo Manet yang baru dan pengaplikasian logo yang konsisten. Diharapkan Manet dapat memimpin persaingan dengan menjadi leader market di pasar. Karena mampu membangun karakter yang sesuai dengan citra perusahaan
23 2.7 Target Target pasar adalah wanita muda dan wanita yang telah berkeluarga(ibu rumah tangga). Dengan umur berkisar 25 – 40 tahun dan berada pada kelas ekonomi menengah (B).
2.8 Analisa SWOT A. STRENGTH *. Kemajuan teknologi informasi, dimana bidang usaha C.V ManetVision adalah E-Commerce. Salahsatu cara berjualan yang cepat dan efisien yang sedang marak akhir-akhir ini. *. Sistem distribusi yang cepat. *. Kualitas produk yang ditawarkan. *. Model pakaian yang dijual mengikuti trend & cepat berganti sesuai trend.
B. WEAKNESS *. Harga yang ditawarkan sedikit lebih mahal, dibanding dengan produk serupa di kelasnya(menengah). Walaupun sesuai dengan kualitas yang diberikan. *. Berjualan dengan E-Commerce membuat konsumen hanya dapat melihat produk lewat foto. Produk tidak bisa dipegang, dirasa, dan diraba. *. Gambaran masyarakat umum terhadap e-commerce yang kurang baik. Dimana oleh masyarakat e-commerce dianggap sebagai penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
24 C.
OPPORTUNITIES *. Busana Muslim telah menjadi unsur kebudayaan dan identitas, untuk menunjukkan para pemakainya sebagai Muslimah yang taat sambil mendapat kesenangan dari praktek itu secara populer. Hal ini menyebabkan industri busana Muslim pun berkembang pesat. *. Dengan kualitas yang baik, dan desain yang variatif sesuai dengan selera dan gaya hidup. Produk Manet mampu bersaing dengan para kompetitornya. Selain itu terdapat hal lain yang mendukung seperti mudahnya cara berbelanja lewat internet dan katalog. Serta sistem distribusi yang cepat.
D. THREAT *. Mulai banyak munculnya perusahaan busana muslim yang cara penjualannya mirip dengan Manet, yaitu lewat katalog dan agen. Untunglah para kompetitor baru itu umumnya menawarkan kualitas produk yang lebih rendah dengan harga yang lebih terjangkau. Tetapi justru disitulah letak kerugian untuk Manet secara tidak langsung. Karena pada masa krisis seperti saat ini masyarakat cenderung memilih produk yang lebih terjangkau walau harus mengabaikan kualitasnya. *. Hukum yang masih belum jelas dan berkembang dalam bidang e-commerce. *. Toko busana Muslim konvensional, dimana secara praktek bagi orang Indonesia menjadi cara belanja yang paling mudah dan aman. Karena Internet masih dirasa merepotkan oleh sebagian masyarakat Indonesia