BAB II DATA DAN ANALISA
2.1 Sumber Data Data dan informasi yang digunakan untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini akan diambil dari berbagai sumber yang ada, diantaranya adalah : • Literatur : buku, serta artikel dari media elektronik maupun non elektronik. • Media internet : www.kpbspangalengan.com http://www.aktual.co/jalanjajan/113329oleh-oleh-olahan-susu-khas-pangalengan • Wawancara dari pengelola 2.2 Sejarah Singkat SUSU PANGALENGAN (KPBS) Kehidupan susu di Bandung bermula di dataran tinggi Bandung Selatan. Daerah bernama Pangalengan sudah eksis bahkan sejak Bandung belum ada. Seorang Londo legendaris bernama Bosscha membuka lahan perkebunan teh di Pangalengan. Untuk kehidupan dan bisnisnya, Bosscha tentu membutuhkan perangkat lain, yakni penerangan dan yang tidak kalah pentingnya lagi adalah konsumsi gizinya sebagai orang Belanda. Asupan gizi yang dimaksud adalah susu. Orang-orang Belanda, termasuk Bosscha, menternakan ratusan sapi perah di sekitar Situ Cileunca. Situ Cileunca adalah danau buatan Belanda dan satu-satunya yang ada di Pangalengan. Dataran Pangalengan yang bersuhu 8 hingga 16 derajat celsius membuat pemerintah kolonial Belanda menetapkan Pangalengan sebagai pusat peternakan susu perah. Akibatnya, orang pribumi dibekali pengetahuan memerah susu & mengembangbiakkan sapi perah. Efek ini berimbas pada keahlian masyarakat Pangalengan dalam mengolah susu. Mereka jago dalam beternak & mengolah susu sapi. Kalau pada jaman Bosscha hanya ada susu, kini susu Pangalengan bisa dinikmati dalam bentuk permen, tahu, dodol, hingga kerupuk susu. Dahulu, Pangalengan adalah salah satu dari tiga perusahaan pemerahan susu (Boerderij) yang terkemuka di Bandung. Begitu banyaknya hingga majalah ¨Mooi Indie¨ menyebut wilayah Pangalengan sebagai Friesland in Indie(Frisia adalah daerah penghasil susu di Belanda). Yang terkenal hingga hari ini adalah susu KPBS. Susu siap saji dengan berbagai rasa seperti vanilla, strawberry, dan coklat ini dihargai Rp 2500 per gelasnya. KPBS adalah singkatan dari Koperasi Peternak Bandung Selatan, sebuah koperasi yang cukup berhasil membina para anggotanya. Hingga saat ini KPBS mempunyai dua pabrik, sebuah gedung koperasi yang megah, satu bank, satu hotel, dan puluhan kendaraan armada. KPBS juga bekerjasama dengan warga setempat sebagai mitra yang kreatif dengan memproduksi
makanan dan minuman dari susu. Koperasi susu di Pangalengan adalah yang tertua di Jawa Barat. Para peternak menjual susu yang mereka produksi ke koperasi untuk kemudian dijual kembali oleh KPBS ke pabrik pengolahan susu. Para peternak menggunakan tong penampung susu (sering kali disebut Bess) diangkut ke tempat-tempat penampungan susu di seluruh area kerja KPBS. Ultra Jaya dan Frisian Flag adalah beberapa perusahaan yang mengambil suplainya dari Pangalengan 2.3 Visi dan Misi KPBS SUSU PANGALENGAN 2.3.1 Visi • Menjadi koperasi yang amaliah, modern, sehat organisasi, sehat usaha dan sehat mentalserta unggul di tingkat regional & nasional. 2.3.2 Misi • Taat dan patuh terhadap Pancasila, UUD 1945, Undang- Undang Perkoperasian serta Peraturan Pelaksanaannya dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, serta melaksanakan amanah keputusan Rapat Anggota. • Memotivasi Anggota secara mandiri untuk meningkatkan harkat derajat sendiri, sekaligus mengangkat citra Perkoperasian. • Meningkatkankopetensisumberdayakoperasi. • Melaksanakan tata kelola operasional dengan baik, efektif & efisien. • Menjadi laboratorium koperasi persusuan • Mengimplementasikan inovasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan Berikut adalah data visual dari SUSU PANGALENGAN (KPBS) : • Logo dari Susu Pangalengan sebenarnya belum ada yang ditetapkan sebgai logo permanen mereka, karena banyak disetiap kemasan yang berebeda bentuknya berbeda juga Logo yang di pakai untuk perusahaannya. • Kemasan yang digunakan adalah gelas plastik seperti gelas Aqua. :
Gambar 2.1 Kemasan Asli Susu K.P.B.S PANGALENGAN • Isi 240 ml. • Harga Rp 2500,• Tersedia juga Susu Pangalengan rasa : Strawberry, Coklat, dan Natural. • Menggunakan bahan-bahan yang alami, tanpa pemanis buatan serta tanpa bahan pengawet. 2.4 Target Pasar Target pasar untuk Susu Pangalengan ini mempunyai letak geografis di seluruh Indonesia dengan target pasaran kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya. Sedangkan dari sisi psikografis adalah orang-orang yang gemar minum susu , baik untuk yang mengkonsumsi setiap hari untuk minuman ringan saja maupun yang mengkonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh. Untuk kelas sosial adalah B, 2.5 Kompetitor Persaingan produk sejenis dengan fitur yang sama masih belum ditemukan di pasar Indonesia. Produk-produk susu kambing di Indonesia umumnya masih bermain pada konsumen kelas menengah kebawah dan masih dipasarkan dengan metode pesan-kirim.
2.6 Produk Pembanding Ultra Jaya
Gambar 2.2 Logo Susu Ultra Jaya Nama brand
: Ultra Jaya
Asal peternakan
: Bandung Selatan, Indonesia
Jenis Produk
: Susu Sapi
Kemasan
: Kemasan kotak(Tetra Pak)
Isi bersih
: 250 ml
Harga
: 4500 /kotak
Target Market
: Masyarakat menengah atas
Streng : Varian rasa (original, coklat, dan strawberi), kemasan yang lebih menarik, memiliki informasi lengkap dan dikemas dengan teknologi terkini
FRISIAN FLAG
Gambar 2.3 Logo Frisian Flag
Nama brand
: Frsian Flag
Asal peternakan
: Belanda
Jenis Produk
: Susu Sapi
Kemasan
: Kemasan kotak(Tetra Pak)& Kaleng
Isi bersih
: 250 ml
Harga
: 4000 /kotak
Target Market
: Masyarakat menengah atas
Streng
: Varian rasa (original, coklat, dan strawberi), kemasan yang lebih menarik, memiliki informasi lengkap dan dikemas dengan teknologi terkini.
INDOMILK
Gambar 2.4 Logo Susu Indomilk
Nama brand
: Indomilk
Asal peternakan
:
Jenis Produk
: Susu Sapi
Kemasan
: Kemasan kotak(Tetra Pak) & Kaleng
Isi bersih
: 250 ml dan 1000 ml
Harga
:
Target Market
: Masyarakat menengah atas
Streng
: Varian rasa (original, coklat, dan strawberi), kemasan yang lebih menarik, memiliki informasi lengkap dan dikemas dengan teknologi terkini.
DIAMOND
Gambar 2.5 Logo Susu Diamond
Nama brand
: Frsian Flag
Asal peternakan
: Belanda
Jenis Produk
: Susu Sapi
Kemasan
: Kemasan kotak(Tetra Pak) & Kaleng
Isi bersih
: 250 ml
Harga
: 4000 /kotak
Target Market
: Masyarakat menengah atas
Streng
: Varian rasa (original, coklat, dan strawberi), kemasan yang lebih menarik, memiliki informasi lengkap dan dikemas dengan teknologi terkini.
2.7 Analisis SWOT Strength : 1.
Beraneka ragam rasa, seperti rasa murni dan buah-buahan.
2.
Kebersihan dan kualitasnya terjamin.
3.
Harganya yang terjangkau.
4.
Bahan-bahan yang alami dan tidak mengandung bahan pengawet serta pemanis buatan.
Weakness : 1.
Bahan dasar bakterinya belum ada di Indonesia dan masih harus diimpor dari luar negeri.
2.
Kemasannya yang sederhana dan kurang menarik.
3.
Produk tidak tahan lama dan harus selalu disimpan di lemari es.
4.
Adanya kompetitor yang lebih modern dan maju
5.
Belum banyak yang menjual produk ini di toko toko makanan atau mini market umum lainya
Opportunities : 1.
Kompetitor yang masih sedikit, sehingga produk lebih mudah untuk dikenal oleh masyarakat.
2.
Tidak hanya untuk minuman ringan saja, tetapi juga untuk minuman kesehatan yang dikonsumsi setiap hari.
3.
Dikalangan tertentu Susu Pangalengan sudah mulai disukai meski belum banyak yang mengkonsumsinya.
Threat : 1.
Adanya home industry susubaru yang menjadi kompetitor.
2.
Orang lebih banyak mengkonsumsi teh atau kopi disbanding dengan meminum susu pada umumnya.
3.
Semakin banyak produk minuman non susu yang dikonsumsi setiap harinya sepertiteh, kopi, jus, minuman bersoda, minuman energi, dan minuman seperti