BAB II DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data Data-data yang diperoleh dalam bab ini didapat melalui beberapa metode
seperti yang dijabarkan sebagai berikut : • Data Sumatif : Berasal dari survey dan artikel internet • Data Formatif : Berasal dari literatur seperti buku, internet dan wawancara langsung dengan narasumber
2.1.1 Wawancara Langsung Hasil Wawancara dengan dr. Susana Somali Sppk. Pengelola dan pendiri Pejaten Shelter
Apa itu proses Sterilisasi ? Sterilisasi pada manusia berbeda dengan hewan karena kalau pada manusia dengan cara vasektomi dan tubektomi. Sterilisasi pada manusia tidak diperbolehkan karena menyangkut nilai-nilai humanis. Manusia dapat mengontrol populasinya dengan cara program KB (pil, suntik, UID) namun pada hewan tidak bisa ditekan dengan cara di KB, pemberian KB manusia pada hewan akan menyebabkan mereka menjadi kelainan hormon, dan akan menyebabkan kematian, karena hormon mereka beda dengan hormon manusia, jika dimasuki hormon manusia, saluran reproduksi mereka akan penuh terisi nanah. hewan tidak mempunyai akal pikiran mereka hanya mengandalkan insting, jika ferohormonnya (yang terletak di penciumannyamenghubungkan dengan otak) menangkap sinyal-sinyal bahaya dan terancam, maka mereka mempunyai dorongan untuk berkembang biak agar populasi mereka tidak hilang. Terancam= makin berkembang biak. Kebiri tidak sama dengan sterilisasi, karena sterilisasi tidak perlu sampai mengambil organ reproduksinya, sterilisasi layaknya vesektomi dan tubektomi pada manusia. Hewan berkembang biak dipicu karena hormon ferohormonnya yang terletak dipenciuman (sinyal-sinyal alam yang mengatakan bahwa mereka harus berkembang biak) bukan seperti manusia yang didorong oleh keinginan. Hewan tidak mengerti
4
5
apa arti kontrol populasi seperti manusia, semakin tertekan semakin jiwanya terancam maka semakin berkembang biak. Maka kita hanya mengkontrol ketidak seimbangan hormon mereka. Apakah itu diperbolehkan ? Sterilisasi atau kebiri pada manusia jelas haram, tidak diperbolehkan, namun untuk hewan diperbolehkan, bisa dicari dari perbagai literatur di semua agama, jelas diperbolehkan,
karena
sterilisasi
untuk
kontrol
populasi,
sehingga
tidak
menyebabkan wabah penyakit baru untuk manusia dan juga membawa manfaat untuk hewan dan manusia tersebut. Sterilisasi pada hewan dengan cara kontrol hormonnya. Diluar konteks agama sebenarnya alam sudah memiiki kontrol populasi alami yaitu perang, bencana alam, dan penyakit. -
Kalau di dunia hewan, perang maksudnya kompetisi mereka saling menyerang dan memakan (hal itu sudah jelas berkurang, karena lingkungan sudah menyediakan banyak sumber makanan untuk mereka makan, seperti dari limbah sampah rumah tangga, dsb sehingga kompetisi diantara mereka sudah jauh berkurang)
-
Bencana alam, itupun sudah dimodifikasi manusia, bencana alam sudah jauh banyak berkurang daripada jaman dahulu, sehingga sudah tidak mempan.
-
Penyakit, ini juga sudah dimodifikasi oleh manusia seperti adanya vaksinasi, imunisasi, antibiotik. Sehingga penyakit sudah jauh berkurang. Kontrol populasi alam sudah jauh berkurang sejak ditemukannya berbagai
teknologi, tentunya kontrol populasi alami ini lebih kejam dan jauh akan merugikan bagi manusia dan hewan itu sendiri, karena keduanya akan berujung pada kematian. Ada opsi ketiga yang sudah disetujui dan akan rampung pada tahun 2015 untuk menciptakan jakarta bersih, yaitu opsi Euthanasia, yaitu suntik mati pada hewan terlantar, namun ini sangat tidak manusiawi karena kita mengambil hak hidup makhluk lain (bukankah hal itu dosa besar? Hak hidup hanya bisa diambil oeh Tuhan bukan ? kembali lagi ke konsep agama). Sterilisasi hewan beda dengan kebiri, kita tidak mengambil hak reproduksi mereka (rahim dan testis) kita hanya menyeimbangkan kontrol hormon mereka sehingga mereka tidak saling kompetisi, terkena kanker testis dan saluran reproduksi, piometra, kanker payudara, stres,
6 kanibalisme, sehingga menyebabkan wabah penyakit bagi manusia.
Apakah dosa sterilisasi pada hewan ? Tidak dosa, silahkan cari berbagai literatur agama. Saya heran dengan pandangan orang yang mengatakan sterilisasi itu dosa, karena tanpa sterilisasi akan berjalan opsi ketiga yakni euthanasia (suntik mati menggunakan zat kimiawi yang dapat mematikan syaraf kurang dari 30 detik), ini disetujui padahal itu lebih kejam daripada sterilisasi. Kenapa tidak berlaku euthanasia di Indonesia, karena belum ada dana dan sumber dayanya, begitu semua aspek terpenuhi maka suntik mati akan berlaku di Indonesia. Sudah tercantum pada PERDA bahwa “ setiap anjing / kucing yang masih berada diluar pagar di atas pukul 21.00 layak untuk di bunuh, karena dianggap hama dan penyebar penyakit “, hal ini pernah diberlakukan ketika SEA GAMES di Palembang, kurang lebih 500 anjing dan kucing jalanan dibunuh karena dianggap penyebar penyakit rabies dan toksoplasma. Dan juga SK Gubernur No. 3213 tahun 1984 tentang Tatacara Penertiban Hewan Piaraan Anjing, Kucing dan Kera di wilayah DKI Jakarta.
Apa itu Konsep reproduksi dan berkembang biak bagi makhluk hidup ? Konsep makhluk hidup itu sebenarnya menurut Darwin ada 2 yaitu manusia dan
hewan;
makan
dan
bereproduksi/berkembang
biak,
makan
untuk
mempertahankan hidupnya, bereproduksi/berkembang biak untuk mempertahankan populasi. Semua itu disebut dalam teori Darwin “ jebakan biologis “, maksudnya makhluk hidup cenderung berkembang biak ketika semua kebutuhannya terpenuhi (makan) dan juga ketika hidupnya terancam (kemiskinan, ketertekanan). “ Semakin tertekan makhluk hidup, semakin berkembang biak” -teori biologis Darwin. Contohnya : Anjing dan kucing (karena berbadan kecil – hidupnya selalu terancam, akan cepat berkembang biak), beda dengan Singa, Gajah mereka susah berkembang biak dikarenakan hidup mereka tidak terancam (hewan besar-superior).
Apakah Kampanye Sterilisasi ? Rata-rata semua shelter penampungan hewan dan juga persatuan vet Indonesia, serta dinas peternakan, Bapak Fauzi Bowo, peraturan PERDA sudah mencanangkan kampanye sterilisasi namun kurangnya promosi dan edukasi kepada
7 pemilik hewan dan orang awam, menyebabkan kurangnya partisipasi masyarakat.
Hewan di steril akankah menyebabkan kecacatan, dan tidak mau kawin lagi ? Mereka tetap sama seperti sebelum disteril, mereka akan semakin sehat, gemuk dan juga akan tetap sifat kanak – kanaknya (pets =layaknya sifat anak-anak, manja), mereka akan tetap kawin, namun tidak dapat berkembang biak, tidak se intens dulu (3 bulan sekali) dan tidak agresif. Kita memelihara mereka bukan karena kita ingin menernakan mereka, namun karena kita mencintai mereka apa adanya bukan. Tanpa sterilisasi akan terjadi penelantaran hewan. Dahulu tidak ada hewan jalanan, mereka sebenarnya hanya pets, lantas dibuang oleh majikannya, terjadi penelantaran dan pengacuhan dan akhirnya tinggal dijalanan.
Fungsi PETS buat manusia ? Konsep hewan peliharaan dahulu adalah anjing menjaga, kucing mengusir tikus. Sebenarnya yang dikatakan hewan peliharaan hanya kucing dan anjing (bisa dilihat dari literatur sejarah), selain itu hanya hewan eksotis (untuk mengangkat prestige) Anjing dan kucing sudah lama mengalami proses domestifikasi (penjinakkan sehingga mereka sudah lama kehilangan proses predator, mereka menjadi tergantung pada manusia dan tidak bisa mencari makan sendiri, seperti berburu, mereka makan dari sisa limbah manusia). Anjing dan kucing ada didalam hidup kita adalah dosa kita kepada alam, karena telah mengubah mereka menjadi ketergantungan kepada manusia.
Apakah sterilisasi akan menyebabkan kepunahan anjing dan kucing ? Tidak akan terjadi kepunahan! Selama masih terjadi perkawinan, masih ada banyak yang kawin, tidak akan terjadi kepunahan, hewan akan lama masa hidupnya, jika hewan kesayangan kita mati, kita masih bisa mengadopsi hewan. Binatang adalah konsep negara, karena mereka hal mendasar kehidupan manusia, negara yang concern terhadap masalah binatang adalah negara yang maju. Karena akan menambah komoditi tourism (maksudnya: turis hanya ingin mengunjungi negara yang tidak ada pandangan menyedihkan disekitarnya, tidak ada
8 yang kelaparan, penyiksaan, hewan jalanan yang kotor, menjijikkan dan sumber penyakit didalamnya). Ini sudah dibuktikan dengan penelitian di Bali.
2.1.2
Sumber Data Literatur
Pengertian Animal Welfare Dikutip dari: http://kenan-wisnu.blog.ugm.ac.id/2011/10/21/kesjahteraan-hewan-bagi-manusia/
Defenisi Animal welfare atau kesejahteraan satwa adalah suatu keadaan fisik dan psikologi hewan sebagai usaha untuk mengatasi lingkungannya. Berdasarkan UU No.18 tahun 2009 Animal Welfare adalah segala urusan yang berhubungan dengan keadaan fisik dan mental hewan menurut ukuran perilaku alami hewan yang perlu diterapkan dan ditegakkan untuk melindungi hewan dari perlakuan setiap orang yang tidak layak terhadap hewan yang dimanfaatkan manusia. Animal Welfare memiliki 3 aspek penting yaitu : Welfare Science, etika dan hukum. Welfare science mengukur efek pada hewan dalam situasi dan lingkungan berbeda, dari sudut pandang hewan. Welfare ethics mengenai bagaimana manusia sebaiknya memperlakukan
hewan.
Welfare
law mengenai
bagaimana
manusia harus
memperlakukan hewan. Animal welfare berbicara tentang kepedulian dan perlakuan manusia pada masing-masing satwa, dalam meningkatkan kualitas hidup satwa secara individual. Sasaran Animal Welfareadalah semua hewan yang berinteraksi dengan manusia dimana intervensi manusia sangat mempengaruhi kelangsungan hidup hewan, bukan yang hidup di alam. Dalam hal ini adalah hewan liar dalam kurungan (lembaga konservasi, entertainment, laboratorium), hewan ternak dan hewan potong (ternak besar/kecil), hewan kerja dan hewan kesayangan. Cara untuk menilai kesejahteraan hewan dikenal dengan konsep “Lima Kebebasan” (Five of Freedom) yang dicetuskan oleh Inggris sejak tahun 1992. Lima unsur kebebasan tersebut adalah: 1.
Bebas dari rasa lapar dan haus
2.
Bebas dari rasa tidak nyaman
3.
Bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit
4.
Bebas mengekspresikan perilaku normal
9 5.
Bebas dari rasa stress dan tertekan.
Kelima faktor dari 5 kebebasan saling berkait dan akan berpengaruh pada semua faktor apabila salah satu tidak terpenuhi atau terganggu.
Pengertian Sterilisasi pada hewan Steril pada anjing dan kucing betina dahulu mengacu pada pengangkatan organ reproduksi (ovarium, saluran telur, rahim), sementara steril pada hewan jantan berarti mengangkat testisnya. Sterilisasi mencegah hewan berkembang biak (sehingga mengurangi over populasi hewan peliharaan). Sterilisasi juga memberikan banyak manfaat kesehatan untuk hewan peliharaan dan juga mengurangi masalah perilaku tertentu yang tidak diinginkan. Steril sebaiknya dilakukan pada loop pertama (sebelum hewan puber dan sebelum mengandung yang pertama kalinya). Masih ada beberapa orang yang mengatakan mensteril anak anjing itu berbahaya, tapi itu tidak benar. Sekarang hal ini telah lebih diterima secara luas. Ide-ide tentang perlunya menunggu sampai setelah anjing enam bulan atau satu tahun benar-benar kuno dan bukti-bukti malah mengatakan hal yang sebaliknya. Bahkan American Veterinary Medical Association mendukung sterilisasi di usia muda. Anak-anak anjing dapat pulih jauh lebih cepat dibandingkan dengan anjing dewasa. Sterilisasi adalah operasi kecil dan mengurangi penyakit di kemudian hari. Operasi steril lebih mudah dilakukan pada hewan di usia muda. Logikanya "Jika membiarkan binatang peliharaan kawin dan mempunyai anak, berarti Anda langsung memberikan kontribusi terhadap masalah over populasi hewan peliharaan. Dengan begitu, sekarang Anda harus menemukan rumah untuk semua anak anjing yang dilahirkan tersebut. Untuk setiap rumah yang Anda temukan, berarti satu rumah sudah diambil dan hilang kesempatan bagi anjing liar yang sudah terlanjur lahir untuk mendapatkan rumah. Ditambah lagi, Anda tidak dapat mungkin tahu hal buruk apa yang akan dilakukan oleh pemilik anak anjing Anda di kemudian hari. Jadi, kecuali Anda mensterilkan semua anak-anak anjing sebelum menempatkan mereka, pemilik baru mungkin akan membiarkan anjing mereka berkembang biak juga . Dengan demikian, Anda telah menambahkan jumlah anjing untuk masalah over populasi hewan peliharaan“.
10
Manfaat bagi hewan : 1.
Kebiri dan sterilisasi membantu hewan peliharaan
hidup lebih
lama dan lebih sehat. 2.
Kebiri dan sterilisasi dapat mengurangi masalah kesehatan yang lebih sulit dan mahal.
3.
Sterilisasi dapat mengurangi gejala kanker saluran kemih dan ovarium serta kanker buah dada (puting susu), terutama apabila hewan anda di steril sebelum haid pertamanya.
4.
Kebiri akan mencegah kanker testis dan mengurangi insiden penyakit prostat.
Manfaat bagi pemilik : 1. Kebiri dan sterilisasi membuat sifat hewan anda lebih baik dan lebih terkontrol. 2. Sterilisasi kucing mengurangi hewan itu untuk kencing dimana-mana. 3. Mengebiri kucing akan menjadikan hewan tersebut berperilaku lebih baik, karena siklus ekstrus (siklus subur) untuk kucing yang tidak disteril berlangsung tiap 3 kali atau lebih dalam setahun. 4. Hewan yang tidak disteril lebih sering mendatangkan masalah dan seringkali menunjukkan tanda - tanda agresive daripada hewan yang disteril. 5. Sterilisasi dan kebiri dapat mengurangi keinginan hewan untuk menggigit. 6. Pengebirian mengurangi keinginan hewan peliharaan untuk berkeliaran di luar, melarikan diri dan berkelahi.
Manfaat bagi lingkungan : Perkawinan hewan yang tidak direncanakan mengakibatkan pertambahan populasi, sehingga sterilisasi dan kebiri dapat mencegah kelebihan populasi tersebut. karena banyak sekali orang yang membuang kucing atau anak kucing menjadikan hewan itu terlantar dan bernasib jelek yang sebetulnya adalah bukan kesalahan hewan - hewan itu tetapi adalah kesalahan orang-orang yang kurang bertanggung jawab terhadap peliharaannya. Jadilah pemilik yang bertanggung jawab, pemilik yang tidak membiarkan hewan peliharaannya untuk beranak-pinak, mengingat adanya masalah over populasi di negeri ini.
11
Hukum dan pandangan agama islam mengenai Sterilisasi Yang jelas dilarang dalam Islam adalah sterilisasi pada manusia. Adapun pada binatang, termasuk kucing, maka hukumnya berbeda. -
Kalangan Hanafi menyatakan bahwasterilisasi atau pengebirian pada binatang boleh.Sebab, ia memberikan manfaat baik bagi manusia maupun bagi binatangnya sendiri.
-
Kalangan Maliki juga membolehkan karena berpengaruh pada kualitas dagingnya yang menjadi baik.
-
Kalangan Syafii membedakan antara binatang yang boleh dimakan dan tidak. Untuk binatang yang dimakan maka hukumnya boleh selama tidak mendatangkan kebinasaan. Dapat disimpulkan bahwa jumhur ulama membolehkan sterislisasi pada binatang. Yang dilarang adalah sterilisasi pada manusia. Namun sterilisasi pada binatang tersebut hendaknya dilakukan jika:
-
mendatangkan manfaat baik bagi manusia maupun binatang itu sendiri.
-
menghilangkan bahaya dan gangguan yang ada.
-
Dilakukan dengan cara yang tidak menyakiti.
-
Tidak merusak populasinya.
Teori Jebakan Biologis Darwin “If more individuals are produced than can survive, members of a population must compete to oftain food, living space, and other limited necessities of life” , Kutipan dari Darwin (Population and Development Review - the struggle of existence, 1989:139-145 ).
“The earth could never support the numbers of human beings and other creatures that were born. For Darwin, the inevitability of a struggle for survival was the key to evolution by ‘natural selection’. Any individual plants and animals that happened to vary in an advantageous way would be more likely to triumph over their competitors. Only the survivors would produce offspring, which might diversify and
12 develop further, to fill any available ecological niche. “Kutipan dari Malthus (Thomas Malthus’s Essay on the Principle of Population, 1798: 189).
Menurut Darwin dari kesimpulan penelitian Thomas Malthus’s Essay on the Principle of Population mengatakan bahwa makhluk hidup dibedakan menjadi dua jenis yakni manusia dan hewan pada hakekat kehidupannya mereka memegang konsep makan dan berkembang biak. Makan untuk mempertahankan hidupnya dan berkembang biak untuk mempertahankan populasinya. Semakin terancam suatu makhluk hidup mereka akan menangkap sinyal sinyal alam yang mengatakan bahwa mereka
haruslah
berkembang biak untuk mempertahankan kedudukannya,
populasinya serta sebagai bagian dari anak buahnya.
Perda mengenai Pencanangan program sterilisasi hewan dan juga wacana mengenai pemusnahan hewan di jalanan Sejak tahun 1926 pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang rabies pada anjing, kucing, dan kera. Yaitu Hondsdol heid Ordonantie Staatblad No. 452 tahun 1926 dan pelaksanaannya termuat dalam Staatblad No. 452 tahun 1926. Selanjutnya Ordonantie tersebut tersebut mengalami perubahan/penambahanpenambahan yang disesuaikan dengan perkembangan yang ada. Di DKI Jakarta terdapat SK Gubernur No. 3213 tahun 1984 tentang Tatacara Penertiban Hewan Piaraan Anjing, Kucing dan Kera di wilayah DKI Jakarta yang antara lain berisi : 1. Kewajiban pemilik hewan piaraan untuk memvaksin hewannya dan menggantungkan peneng tanda lunas pajak. 2. Menangkap dan menyerahkan hewannya apabila mengigit orang untuk diobservasi. 3. Hewan yang dibiarkan lepas dan dianggap liar atau tersangka menderita rabies akan ditangkap oleh petugas penertiban.
Teori Mahatma Gadhi tinggi rendahnya derajat manusia sesungguhnya dapat diukur dari bagaimana mereka memperlakukan mahluk yang lebih rendah. Seperti kata Mahatma Gandhi : “The greatness of a nation and its moral progress can be judged by the way its animals are treated” (kebesaran beserta kemajuan moral suatu bangsa ditentukan
13 dari bagaimana hewan-hewan yang hidup di sana diperlakukan). Binatang juga mahluk Tuhan. Memperlakukan binatang secara baik berarti menghormati Tuhan yang menciptakannya. Maksudnya sebenarnya ketika masyarakat sudah mulai peduli akan nasib hidup hewan disekitar, maka tidak akan ada lagi hewan hewan terlantar disekitar dan dijalanan yang hidup menggelandang dengan menderita, berpenyakit dan kecacatan. Negara yang mencintai dan memperlakukan dnegan layak binatang di negaranya adalah negara maju dengan komoditi tourism yang besar. Turis asing akan banyak datang berkunjung ke suatu negara dimana negara tersebut tidak ada pemandangan menyedihkan disekitarnya (Para orang asing sangat peduli dengan nasib binatang, ketika mereka menemukan banyaknya hewan peliharaan yang hidup menyedihkan dijalan, mereka merasa tidak pantas dan jijik terhadap negara tersebut, sehingga mereka tidak mau mengunjunginya lagi).
Alasan utama pemilik anjing memutuskan untukmengawinkan anjingnya : Saya
ingin
tahu
anak-anak
anjing
saya
seperti
apa
rupanya
Tetapi anjing anda tidak ingin. Apabila anjing anda betina, maka ia akan dipaksa merasakan repotnya dan sakitnya melahirkan hanya supaya anda bisa "melihat anakanaknya". Lagipula, bisa saja anjing anda malah mati saat melahirkan. Atau bisa saja anak-anaknya yang mati. Kemungkinan-kemungkinan ini akan selalu ada dan harus anda perhitungkan. Siapkah anda menghadapi konsekuensi ini? Apakah anak-anak anjing yang lucu benar-benar setimpal dengan resiko ini?
Anjing saya jantan. Kalau tidak dikawinkan nanti dia menjadi "gila" Apabila yang anda sebut "gila" adalah perilaku hiperaktif, itu karena pengaruh hormon dan bukan kejiwaan. Tidak ada yang salah dengan anjing anda. Malahan, breeding akan memperparah perilaku ini ditambah kemungkinan munculnya agresi terhadap sesama pejantan. Kalau tidak ingin anjing anda menjadi hiperaktif dan terus menerus berusaha kabur dari rumah agar bisa mencari anjing betina, sebaiknya disterilkan saja.
Saya ingin punya anjing lagi, dan saya rasa breeding adalah cara mendapatkan anjing baru yang paling praktis dan murah
14 Apabila anjing anda betina, statement ini salah besar. Kalau anda benar-benar ingin anjing anda berikut anak-anaknya selamat anda pasti sering berkunjung ke dokter hewan. Entah untuk sekadar check-up atau karena ada sesuatu yang salah dalam proses kehamilan. Belum lagi nanti apabila anjing anda mulai mencari tempat melahirkan yang tepat. Dia bisa merusak sofa anda yang mahal karena instingnya mengatakan tempat itu tempat yang paling cocok untuk melahirkan. Apabila anjing anda jantan, mungkin dampaknya kurang terasa tetapi anda harus ingat bahwa breeding malah akan meningkatkan keinginan anjing anda untuk kawin lagi dan dia akan semakin sering kabur dari rumah untuk mencari betina atau untuk bertarung dengan pejantan lain. Dengan kondisi jalan raya pada zaman sekarang ini, rasanya tidak bertanggung jawab untuk melepas seekor anjing begitu saja di tengah jalan. Apa yang akan anda lakukan kalau anjing kesayangan anda tidak akan pernah pulang lagi?
Saya ingin menjadi breeder supaya bisa mendapat untung Breeding bukanlah bisnis yang menguntungkan. Total biaya yang anda keluarkan untuk memonitor kehamilan sang betina, membayar stud fee pejantannya, dan merawat 8+ ekor anak anjingnya tidak akan lebih murah dari jumlah yang anda terima saat anak-anak anjing itu siap pergi ke rumah baru mereka. Selain itu, anda harus ingat bahwa yang anda perdagangkan adalah makhluk hidup. Apabila anda ingin menekan pengeluaran dan memaksimalkan pemasukan, berarti anda harus mengorbankan kesehatan dan bahkan keselamatan anjing-anjing anda. Kalau anda sudah pernah mendengar istilah back yard breeder atau BYB, itulah istilah paling tepat untuk menggambarkan orang-orang yang membiakkan anjingnya demi uang semata. Kecuali anda menjadi breeder untuk meningkatkan kualitas trah dan memang aktif dalam dunia showing atau working, sebaiknya urungkan niat anda.
Saya ingin anak-anak saya menyaksikan keajaiban kehidupan Segalanya bisa terjadi dalam proses kelahiran. Bisa saja yang lahir adalah seekor anak anjing yang cacat. Atau bisa saja semua anak anjing yang lahir mati. Atau lebih parah lagi, malah betina-nya yang mati. Anak anda bisa saja malah menyaksikan keajaiban kematian. Apakah anda benar-benar bersedia bertaruh dengan segala kemungkinan ini?
15
Anjing saya adalah keturunan champion dan bersurat lengkap. Sayang sekali jika anjing sebagus dia tidak dikawinkan. Dari bloodline manapun anjing anda berasal, kalau tidak pernah mendapat gelar apapun berarti dia tidak terbukti sebagai contoh yang baik dari trahnya. Surat stambum hanyalah sebuah surat yang membuktikan bahwa anjing anda dilahirkan dari sepasang orangtua yang stambum. Tidak membuktikan bahwa anjing anda adalah champion apapun. Seperti yang sudah saya nyatakan sebelumnya, trah anjing anda memiliki standard-nya tersendiri dan dengan memperbanyak jumlah spesimen yang tidak memenuhi standard berarti anda memperburuk kualitas trah anjing anda dan sekaligus menambah jumlah populasi hewan piaraan di dunia yang sudah membludak. Sebaiknya keputusan ini dipikirkan kembali. Dan untuk menambah informasi yang belum sempat saya sampaikan di atas, saya cantumkan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.
Untuk pemilik anjing betina Siapkah anda berurusan dengan 5-8 ekor (atau lebih) anak anjing yang berisik itu apabila anjing anda tiba-tiba memutuskan untuk "menelantarkan" anak anaknya? Kejadian ini tidak jarang, dan tentunya andalah satu-satunya orang yang tersisa untuk merawat anak-anak anjing itu apabila betina-nya tiba-tiba tidak mau merawat. Anak anjing yang masih sangat kecil tidak bisa minum susu sendiri, jadi harus diberi minum dari dot bayi setiap beberapa jam sekali termasuk saat tengah malam. Mereka juga tidak bisa buang air sendiri jadi anda harus memijat perutnya dengan pelan agar si anak anjing bisa buang air. Maukah anda berurusan dengan pekerjaan-pekerjaan merepotkan ini?
Selama menjaga anak-anaknya yang masih kecil anjing kesayangan anda akan berubah protektif dan tidak akan segan-segan memperingatkan orang-orang yang mendekati anak-anaknya. Kalau anda terlalu lama memegang anak-anaknya, anjing anda bisa merasa tidak nyaman dan akhirnya menggigit anda. Siapkah dengan perubahan temperamen yang drastis ini?
16
Untuk pemilik anjing jantan Pernahkah mendengar tentang marking behavior? Perilaku mengencingi benda-benda vertikal untuk mengklaim teritori ini akan semakin sulit dihilangkan setelah anjing anda dikawinkan. Setiap ada bau anjing betina yang sedang masa subur anjing anda akan menandai wilayahnya yang tidak lain adalah tembok atau pintu rumah anda. Siapkah dengan tugas membersihkan rumah yang akan makin menumpuk?
Anjing jantan yang terus menerus dikawinkan tentu akan sering kabur dari rumah untuk mencari anjing betina. Apa yang akan anda lakukan kalau anjing anda kawin dengan anjing tetangga anda? Lebih parah lagi kalau anjing tetangga anda belum berusia dua tahun (struktur tulang belum cukup kuat untuk mengandung) dan berpotensi mengalami serangkaian penyakit setelah melahirkan. Anda bisa saja disuruh mengganti rugi dengan membiayai seluruh kebutuhan anjing tetangga anda berikut anak-anaknya. Kalau kejadian ini sudah menjadi makanan sehari-hari bagi anda dan tidak pernah dimintai ganti rugi oleh pemilik anjing betina, tidak berarti anda dibenarkan membiarkan anjing anda berjalan-jalan sendirian di jalan raya. Selain karena besarnya kemungkinan pencurian atau kecelakaan (ditabrak mobil), perilaku ini juga menunjukkan bahwa anda pemilik anjing yang kurang bertanggung jawab. Bagaimana kalau anjing anda merusak halaman orang atau bertengkar dan melukai anjing orang lain? Bagaimana kalau anjing anda memakan sampah yang bisa saja membahayakan dirinya? Sekarang ini sudah bukan lagi zamannya membiarkan anjing berburu sendiri mencari makanannya di sembarang.
2.1.3 Sumber Data Riset dan Survey
17 gambar 2.1.3 Bukti survey melalui googledocs.com survey mengenai hubungan antara owner, pet dan kepedulian mereka terhadap anggota keluarga yang berbulu ini.
Survey ini bertujuan untuk memperkuat argumen penulis mengenai kurangnya kesadaran dan edukasi masyarakat pemilik hewan terhadap masalah sterilisasi, penelantaran serta adanya media adopter ( adopsi hewan terlantar akibat pembuangan serta penelantaran akibat pembreedingan terus menerus, owner sudah menyerah dikarenakan terlalu banyak mengurus hewan peliharaan yang terlanjur berkembang biak, owner merugi akibat mengeluarkan banyak biaya untuk makan, dan lingkungan menjadi tidak sehat ).
HASIL SURVEY Jumlah Responden : 100 Rentang Usia : 21 – 30 Tahun Dimulai – Diakhiri : 01-02-2013 sampai 06-02-2013 Tabel. 1 Sex P L
Jumlah 56 44
Hal ini menunjukkan hubungan pengaruh antara jenis kelamin dengan sifat pemelihara binatang
Tabel. 2 Punya binatang peliharaan Ya Tidak
Jumlah 82 18
Hal ini menunjukkan pengaruh antara jenis kelamin dengan sifat pemelihara binatangnya. Dapat disimpulkan bahwa Perempuan lebih banyak memelihara binatang daripada Pria.
Tabel. 3 Jenis hewan peliharaan Anjing Kucing Rhodentia Reptilia Ikan Amphibi Primata Others
Jumlah 21 33 10 8 13 0 0 18
Hal ini menunjukkan bahwa trend masyarakat Jakarta lebih memilih memelihara kucing dengan opsi kedua anjing ketimbang hewan lainnya.
18
Tabel. 4 Tempat membeli Petshop Breeder Pasar Hewan Tempat penampungan/shelter Pemberian orang Memungut di jalan others
Jumlah 29 4 35 0 7 18 7
Hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat Jakarta dalam pelestarian lingkungan, lebih memilih menggelontorkan sejumlah uang untuk memelihara ketimbang memungut ataupun mengadopsi. Jika demikian nasib hewan terlantar semakin diacuhkan dan kurang mendapatkan tempat disisi masyarakat Jakarta.
Tabel. 5 Jumlah hewan yang dipelihara 1 2 >2
Jumlah 10 28 52
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta memiliki hewan lebih dari dua dan biasanya sepasang, menyebabkan kemungkinan terjadi breeding besar besaran, dan mengakibatkan penelantaran.
Tabel. 6 Biaya yang dikeluarkan/bln < Rp 100.000 Rp 100.000 - Rp 500.000 > Rp 500.000
Jumlah 28 52 10
Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jakarta mengeluarkan sejumlah uang yang nominalnya cukup besar demi hewan kesayangannya tersebut. Hubungan antara semakin banyak memelihara hewan semakin besar pengeluarannya. Akibatnya mengalami kebangkrutan.
Tabel. 7 Penyebab pembengkakan Biaya dalam sebulan
Jumlah
Biaya Pakan Biaya Kesehatan Biaya Grooming
69 11 10
Menunjukkan pengeluaran terbesar yang dikeluarkan owner adalah untuk pakan binatang peliharaannya.
19
Tabel. 8 Pengetahuan mengenai sterilisasi hewan tidak penting, dosa penting, untuk kontrol populasi tidak tahu ragu-ragu, karena takut berujung kematian Tahu dan tidak peduli karena mahal, cukup dipisahkan saja antara jantan dan betina, maka tidak terjadi perkawinan
Jumlah 20 29 37 14 10
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai proses sterilisasi, memicu over populasi di Jakarta.
Tabel. 9 Pengetahuan mengenai shelter dan adopsi hewan Tahu Tidak Tahu
Jumlah 42 58
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai adopsi, memicu over populasi di Jakarta.
Tabel. 10 Tertarik mengadopsi hewan di shelter sangat tertarik guna menekan populasi Tertarik, namun harus selektif Ragu-ragu, tidak mengetahui konsep shelter Tidak tertarik, karena isinya hewan buangan semua Tidak tahu
Jumlah 23 20 20 13 24
Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai adopsi, memicu over populasi di Jakarta. Sudah tidak diadopsi, dibuang, masih tetap menyuruh kawin binatangnya, ini menunjukkan kurangnya kesadaran masyarakat dalam pengontrolan hewan.
2.1.4 Media Online berupa blog dan website Konsep serta beberapa media pendukung dan informasi : -
https://www.facebook.com/pages/911-for-Dogs/60925124466?sk=info
-
https://www.facebook.com/PejatenShelter?ref=ts&fref=ts
-
http://jakartaanimalaid.com/
-
http://theshelterpetproject.org/
-
http://www.petfinder.com/animal-shelters-and-rescues/
-
http://bernadian.blogspot.com/2012/01/pejaten-shelter.html
-
http://www.syariahonline.com/v2/masalah-umum/2834-hukum-sterilisasi-
20 binatang.html - http://www.hewankesayangan.com/penyakit-pada-hewan/spaying-dan-neuteringanjing - http://kucingkwplh.blogspot.com/2010/12/apa-bagaimana-kebiri-atausterilisasi.html - http://www.anjingkita.com/wmview.php?ArtID=20517&act=print - http://triakoso.wordpress.com/2007/12/11/keuntungan-dan-kerugian-kebiri-dinidalam-jangka-panjang/ - http://www.readersdigest.co.id/sobat/sobat.inspiratif/dokter.manusia.penyelamat.h ewan/008/001/32 -
Buku Chicken Soup for the Pet Lovers
-
Buku Chicken Soup for the Cat Lovers
-
Buku Chicken Soup for the Dog Lovers
Sumber data mengenai Campaign dan Komunikasi : -
Buku What is Graphic Design For
-
Buku Do Good Design David B. Berman
-
Buku Design for Communication
-
Buku The Prestyle Guide
2.2 Analisa Partner JAAN (Jakarta Animal Aid Network ) “We aim to raise awareness of animal welfare issues by providing educational materials and presentation in and around Jakarta.”
Jakarta Animal Aid Network (JAAN) adalah organisasi non-governmental, non-profit yang berdiri pada Januari 2008 dengan tujuan untuk membantu serta melindungi dan misi penyelamatan hewan Indonesia dengan berkhususkan untuk menaikkan kesejahteraan hewan khususnya anjung dan kucing yang terlantar. JAAN juga menjadi media informasi serta pengadaan penyuluhan, diskusi dan menghubungkan para volunteer dengan tujuan dan misi yang sama yang
21 berkonsentrasi di dalam isu kesejahteraan hewan. JAAN membantu masyarakat Indonesia
secara
Individual
ataupun
perkelompok
dan
pemerintah
untuk
menyelamatkan hewan dari eksploitasi, penyiksaan dan tindakan kejam lainnya. Beralamatkan di Jl.Kemang Timur No.17A, Jakarta
911 for Dogs “We dont care e care about welfare.” 911 For Dogs adalah komunitas penyayang anjing, bersifat sosial, bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anjinganjing liar dan terlantar di jalanan. 911 For Dogs bukan berbentuk badan hukum, tidak memiliki kantor dan pekerja serta tidak menyediakan tempat penampungan atau penghibahan anjing. Misi : 1.
Mengkampanyekan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengontrol populasi anjing, salah satunya memperkenalkan kastrasi dan sterilisasi pada anjing-anjing
2.
Mengurangi jumlah anjing-anjing jalanan dengan melakukan kastrasi dan sterilisasi pada anjing-anjing yang telah melalui program penyelamatan 911fordogs.com.
3.
Mencarikan rumah baru kepada anjing-anjing liar dan terlantar melalui program adopsi.
4.
Memberikan pertolongan melalui pengobatan dan sumbangan makanan anjing, shampo anjing, dll. kepada anjing-anjing liar dan terlantar.
5.
Membagi ilmu dengan masyarakat akan cara-cara yang tepat dalam memelihara anjing, baik itu mengenai perawatan sehari-hari maupun perawatan pada situasi kritis.
6.
Memberikan wadah bagi pencinta anjing untuk berkumpul bersama, belajar, dan berdiskusi cara-cara merawat dan melatih anjing dengan benar.
7.
Memberikan wadah bagi pecinta anjing untuk menyalurkan keinginan mereka untuk membantu dan menyelamatkan anjing-anjing liar dan terlantar.
General Information E-mail to:
[email protected] Mailing list:
[email protected]
22 Tweitter : twitter.com/911forDogs
ARAC ARAC (Animal Rescue and Adoption Center)dibentuk melalui pembuatan situs www.adopsianjing.com pada bulan Juni, 2009. ARAC menfokuskan kegiatan-kegiatannya pada: -
penggalangan bantuan untuk pihak-pihak yang membutuhkan (penggalangan dana, adopsi, sterilisasi, publikasi).
-
edukasi untuk pengendalian populasi hewan domestik dan peningkatan kesehatannya membangun jaringan / komunitas penyayang hewan.
-
melakukan kegiatan-kegiatan sosial dengan tujuan peningkatan kesejahteraan pemilik hewan peliharaan. Sampai saat ini, ARAC merupakan organisasi yang besifat non-formal, bukan berbentuk badan / yayasan. Pihak-pihak yang membantu ARAC saat ini merupakan relawan yang mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk membantu.
Pondok Pengayom Satwa
Didirikan tahun 1984Oleh sekumpulan orang orang Belanda di Batavia (Jakarta) didirikan sebuah perkumpulan dengan nama “Vereeniging Voor de bescherming van dieren” (Perhimpunan untuk melindungi binatang). Perkumpulan tersebut selain memiliki sebuah tempat penampungan binatang binatang piaraan juga memiliki sebuah rumah sakit khusus untuk binatang piaraan. Pondok Penyayang Satwa melaksanakan tugas tugas melayani para penyayang binatang dengan menjadi konsultan dan penerangan bagaimana cara mengasuh dan
23 memelihara para binatang piaraannya, antara lain : - Mengadakan pengobatan dan perawatan binatang yang sehat maupun yang sakit. - Menerima penitipan dan penyerahan binatang binatang bila ditinggal bepergian jauh maupun bila ada acara lain dirumah. - Melayani para penyayang binatang yang ingin mengadopsi binatang untuk dipiara dirumahnya. - Mengadakan tempat penguburan binatang binatang yang mati. - Mengadakan perawatan binatang antara lain mandi, groming dan lain sebagainya. - pondok Pengayom Satwa dipimpin oleh seorang dokter hewan dengan dibantu oleh 2 orang dokter hewan dan staf sekretariat, karyawan bagian kebersihan, dapur, perawat, keamanan dan lain sebagainya. Dalam mengadakan pelayanan yang kami sebutkan diatas, Pondok Pengayom Satwa mengadakan kerja sama dengan para penyayang dengan baik dan memberikan biaya biaya yang sudah diatur dalam peraturan PPS.
Peduli Kucing
berdiri tanggal 13 Januari 2010, sekaligus telah meng-Hak Paten-kan Komunitas kami ini (HAKI - Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia) . Kami terus berusaha menjadi pemilik kucing yang bertanggung jawab, dan membuat orang-orang di sekitar kami untuk ikut peduli kepada makhluk-makhluk berkaki empat yang manis, lucu dan menyenangkan.
Departemen Peternakan dan Perikanan Dinas Peternakan Jakarta
Balai Kesehatan Hewan dan Ikan DKI Jakarta& PDHI
24 Dengan mengadakan program sterilisasi gratis serta kampanye sterilisasi dan vaksinasi sejak tahun 2004, guna mencegah rabies dan penyebaran virus toxoplasma guna menwujudkan Jakarta bersih dan sehat 2015. Merangkul beberapa dokter dari PDHI serta memfasilitasi klinik klinik hewan murah dengan memberikan subsidi silang untuk program sterilisasi.
PDHI Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) adalah Organisasi Profesiyang bersifat independen. Didirikan pada tanggal 9 Januari 1953
di Lembang, Jawa Barat dan dikukuhkan dengan Akte Notaris No.41
tanggal 30 Juni 1999 oleh Notaris NY. Toety Juniarto, SH yang diperbaharui setiap selesai Kongres. PDHI merupakan kelanjutan dari Perhimpunan Ahli Ilmu Kehewanan.
Royal Canin “ At Royal Canin, everything we do is for the dog and the cat. We don’t do consumer surveys or market research. Instead, our innovations are based solely on the animals' needs and scientific advances”.Royal Canin sangat mengerti bagaimana anda mencintai hewan anda, maka kami sangat menjunjung tinggi serta selalu berinovasi dalam memenuhi nutrisi hewan anda, Royal Canin menyediakan berbagai macam pilihan pakan sesuai dengan kebutuhan anda, dan mengeluarkan inovasi baru untuk memenuhi pakan hewan anda yang telah disteril demi meminimalisir obesitas.
Whiskas Whiskas memulai misinya untuk mengurangi jumlah kucing-kucing yang kelaparan di tahun 1958. Sejak itu kami selalu melakukan inovasi-inovasi dalam produk-produk kami. Mendukung peningkatan hidup para kucing-kucing diseluruh dunia dengan berbagai macam gerakan serta kampanye, dan menjadi media serta wadah kampanye sterilisasi untuk hidup kucing yang lebih baik.
25
Pedigree Pedigree memulai misinya dengan membangun shelter shelter hewan dan mendukung kampanye untuk menjadikan pemilik hewan lebih bertanggung jawab, serta rutin menggelar seminar serta kampanye dan beberapa penghargaan bagi para pejuang hewan peliharaan.
Nestle Purina
Merupakan merek dagang untuk frieskies (makanan kucing dan anjing), proplan, serta berbagai macam produk pakan hewan lainnya. Rutin mendukung aksi serta kampanye sterilisasi, adopsi serta kesejahteraan hewan.
2.5 Data penyelenggara Sejarah Pejaten Shelter Pejaten Shelter adalah sebuah organisasi non profit tempat penampungan bagi anjing dan kucing yang terlantar atau tinggal di jalanan, dikarenakan ketidak bertanggungjawaban si pemilik terhadap hewan peliharaan (dengan berbagai alasan : pemilik meninggal, pemilik sudah tidak punya ruang lagi untuk memelihara merekea, pemilik bangkrut dan sudah tidak bisa memelihara mereka, alasan fisik dan kepribadian hewan peliharaan dan berbagai macam alasan lainnya), terletak di jl. Pejaten Barat no. 45 W, Jakarta Selatan. Berdiri sejak tahun 2009 didirikan oleh dr. Susana Somali SpPk, seorang dokter spesialis Patologi Klinik dan ibu dari dua orang anak. Sebagai seorang pencinta hewan, ibu Susana prihatin melihat cara pemerintah menyelesaikan masalah populasi anjing dan kucing jalanan, apalagi sebagai dokter beliau mengetahui populasi
yang lebih baik yaitu dengan
melakukan
cara lain mengontrol sterilisasi
daripada
menjadi seorang pembunuh. Didukung oleh sang suami, kemudian Beliau mendirikan Pejaten Shelter. Berawal dengan membeli tanah seluas 1.5 ha yang kemudian
menjadi tempat perwujudan mimpinya,
yaitu sebagai lahan
penarnpungan anjing dan kucing . lbu Susana percaya, segala sesuatu harus dimulai
26 dari mimpi, karena dengan adanya mimpi seseorang kemudian berusaha untuk mencapainya. Saat ini Pejaten Shelter telah menmpung kurang lebih ratusan anjing serta kucing. Shelter ini terbuka untuk umum serta para volunteer dan simpatisan yang sangat menaruh perhatian kepada nasib hewan peliharaan terlantar ini. Dengan adanya sistem Orang Tua Asuh Hewan, para donatur dapat ikut serta. Visi: 1.
Terbentuk undang-undang tentang perlindungan hewan
2.
Adanya pajak kepemilikan hewan
Misi : Menjadi
tempat
penampungan, perlindungan dan perawatan bagi hewan-
hewan telantar. Goals : 1.
Memberikan pelayanan kesehatan serta memenuhi kebutuhan hidup bagi para hewan terlantar (sterilisasi, obat, vaksin, pembebasan dari kutu), serta kebutuhan psikologisnya (mengajak bermain)
2.
Pengontrolan terhadap jumlah hewan peliharaan liar.
3.
Penyelamatan terhadap hewan peliharaan yang disiksa, ditinggalkan,dsb.
4.
Penghubung antara organisasi penyayang hewan dan komunitas
5.
Membantu program Sterilisasi dalam rangka pengontrolan jumlah hewan peliharaan.
6.
Membantu mempermudah bagi calon Adopter untuk adopsi hewan.
2.3 Analisa Target Audience Demografi: • Unisex (Pria,wanita) • Usia 21- 30 tahun • SES A-B Geografi: • Domisili : Masyarakat Jakarta • Wilayah : Perkotaan • Iklim : Tropis Attitude : • Memiliki Hewan peliharaan • Memiliki sikap kepedulian yang tinggi
27 • Mudah tersentuh • Serius dalam melestarikan lingkungan • Suka merawat sesuatu, apik Behaviour : • Pencinta Hewan • Menjaga Kebersihan • Peduli lingkungan hidup dan kesehatan • Suka menghabiskan waktu dirumah dan bersantai • Sangat peduli terhadap binatang peliharaannya, bahkan kadangkala dianggap anak sendiri Lifestyle • Menonton acara National Geographic, Animal Planet, dsb • Memilih kendaraan yang eco-friendly • Kegiatan olahraga berupa : bersepeda, Jogging, senam lantai, dsb.
2.4 Analisa SWOT Strength 1. Penyelenggara sangat konsisten dalam menangani serta mengedukasi para masyarakat awam. 2. Penyelenggara merangkul banyak pihak dari pihak petshop sendiri, dokter hewan serta berbagai klub pencinta hewan dan lingkungan, sehingga dalam mengkampanyekan hal tersebut pasti banyak mendapat dukungan serta lebih mudah. 3. Adanya undang - undang berbagai literatur pendukung dalam mensukseskan kampanye ini, sehingga ketika desainer menemukan permasalahan, kecaman, serta intervensi desainer dapat mengembalikan kepada peraturan, hukum, teori, serta literatur tersebut.
Weakness 1. Karena adanya rumor serta kurangnya edukasi maka kampanye ini tidak dikenal luas di masyarakat awam bahkan pihak lain masih menganggap ini kampanye tidak benar, dosa dan tidak manusiawi. 2. Tidak adanya rangkulan dari para desainer sehingga komunikasi menjadi
28 tidak terarah dan komunikasi menjadi tidak menarik dan tidak dapat dicerna masyarakat luas. 3. Tidak adanya publikasi akan masalah yang memfokuskan pada kampanye hewan di Indonesia. Masalah hewan liar masih dianggap sebelah mata oleh masyarakat dan tidak mendapat perhatian khusus. 4. Kesulitan dalam membuka mata serta menyampaikan informasi yang sebenarnya kepada para masyarakat.
Opportunity 1. Tidak adanya campur tangan desainer, sehingga penulis dalam pembuatan kampanye ini akan merasa dibebaskan dan bisa lebih bebas eksplorasi. 2. Di Indonesia belum ada kampanye sosial yang ditangani secara serius tentang sterilisasi hewan peliharaan. Kebanyakan kampanye sosial berhubungan dengan manusia dan hewan yang benar-benar terancam. Di luar negeri kini sedang marak-maraknya kampanye seperti itu, bahkan merangkul para tokoh penting dan artis didalamnya. Sesungguhnya misi sosialnya sudah jalan, namun kurangnya pemahaman serta publikasi dan sarana kampanye yang memadai.
Treatment Kampanye dengan input positif (tidak menampilkan unsur kekerasan, penyiksaan namun lebih kearah fun) maka akan menghasilkan output positif pula. Menyentuh masyarakat langsung ke dalam hatinya, tanpa dibuat-buat dan berlebihan, dengan pendekatan teori periklanan exterimely emotional memberikan jawaban sekaligus meninggalkan tanda tanya kepada para masyarakat agar tergugah hatinya. Membuat/ mengedukasi masyarakat serta komunitas penyayang binatang serta para owner menjadi sadar bahwa dengan mengembangbiakkan mereka, berarti merampas hak-hak mereka yang lain, menjerumuskan mereka kepada sikap ego manusia yang menelantarkan dan membuang mereka. Jadilah pemilik yang bertanggung jawab dengan cara mensterilkan mereka. Menyelamatkan mereka menyelamatkan isi kantong dompet kita juga.
29