BAB II DATA AWAL PROYEK
2.1
LOKASI
Judul
:
Apartemen Di Gedebage
Status proyek
:
Fiktif
Pemilik proyek
:
Pemerintah Kota Bandung
Sumber dana
:
Investor swasta
Lokasi
:
Kelurahan
Cisaranten
Kidul,
Kecamatan
Rancasari,
Gedebage, Bandung Batas-batas lahan Utara
:
Sub-blok J2 (perumahan tidak terencana)
Selatan
:
Jalan tol Purbaleunyi
Timur
:
Peruntukan lahan rumah susun atau apartemen
Barat
:
Jalan Gedebage
Luas lahan
:
± 4,9 Ha (49.000 m2)
GSB dan KLB
:
Mengacu pada ketentuan Garis Sempadan Bangunan, Laporan Final Rencana Induk Kawasan Gedebage Bandung
Gedebage merupakan daerah yang terletak di bagian timur Bandung. Kawasan ini akan dikembangkan menjadi pusat primer kota Bandung dengan beberapa fasilitas penunjang baik sarana maupun prasarana. Gambaran umum lokasi Gedebage di antaranya : A. Kondisi fisik tapak Kontur tanah di daerah ini relatif datar. Bagian selatan kawasan Gedebage terletak pada cekungan dengan resiko terjadi gempa sangat tinggi. Selain itu, kawasan ini terletak pada lokasi rawan banjir. Kondisi geologi lokasi ini berupa lapisan lempung, lapisan pasir dan lempung pasiran. Kawasan ini dilalui oleh lima sungai yaitu sungai Cipamokolan, sungai Cisaranten Kulon, sungai Cisaranten kidul, sungai Kidul Cinambo dan sungai Cilamenta. Oleh karena itu, kawasan ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan Waterfront City. Jenis tanah yang terdapat di kawasan ini berupa tanah alluvial
Feri Susanty – 15204082 9
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
sehingga membutuhkan konstruksi yang spesifik dan khusus untuk bangunan berat dan tinggi.
Gambar 2.1 Kondisi Kawasan Gedebage (Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung 2006)
B. Tata guna lahan eksisting Penggunaan lahan di kawasan ini didominasi oleh persawahan. Fungsi lainnya adalah perdagangan, industri, perumahan terencana maupun tidak terencana dan perkantoran pemerintah dan lainnya. Fungsi sarana dan prasarana yang akan dikembangkan yaitu permukiman, industri, jasa dan perkantoran, serta pusat pengembangan ekspor-impor. Fungsi dan kegiatan yang telah ada dan berlangsung adalah terminal, pasar induk, pertokoan dan permukiman.
Gambar 2.2 Peruntukan Lahan Kawasan Gedebage (Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung 2006)
Feri Susanty – 15204082
10
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
C. Kondisi sosial ekonomi Jumlah penduduk di daerah ini relatif rendah yaitu pada tahun 1998, jumlah penduduk di kecamatan Ujung Berung dan Rancasari adalah 8.553 jiwa. Pada tahun 2000 jumlah penduduk di daerah ini meningkat tajam menjadi 218.254 jiwa dan pada tahun 2003 jumlah penduduknya adalah 219.667 jiwa. Sedangkan laju pertumbuhan penduduknya adalah 5,4% karena migrasi penduduk. Berdasarkan proyeksi jumlah penduduk dan kebutuhan akan hunian, diidentifikasikan bahwa kebutuhan hunian akan meningkat menjadi 29.184 unit rumah pada tahun 2013. Ini menunjukkan bahwa kebutuhan akan lahan untuk permukiman dan perumahan cukup tinggi. D. Bahaya gempa Kawasan Gedebage terletak pada daerah dengan kondisi tanah berupa lapisan tanah lunak yang sangat tebal dan terletak pada cekungan danau purba Bandung yang mempengaruhi besarnya respon gempa dipermukaan tanah. Berdasarkan standar SNI-03-1726-2002 dan Uniform Building Code, tanah di kawasan Gedebage diklasifikasikan dalam kelas SE (tanah lunak) dan SF (tanah khusus) sehingga memerlukan evaluasi respons gempa lokal. E. Keterbatasan lokasi Penyediaan air bersih dari PDAM yang sangat terbatas dan kondisi air sungai yang telah tercemar oleh limbah industri menyebabkan persediaan air bersih di kawasan ini mengalami hambatan. Beberapa alternatif rencana penyediaan air bersih di kawasan ini diantaranya pemamfaatan air pada underground strorage di ruang terbuka hijau yang telah disediakan, pemanfaatan wet pond atau dari luar kawasan dengan penambahan pengembangan jaringan.
2.2
PERATURAN DAN STANDAR YANG DIGUNAKAN Berdasarkan RTRW pemerintah kota Bandung, terdapat rencana
pengembangan tapak kawasan gedebage (Master Plan) yaitu:
Feri Susanty – 15204082
11
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Gambar 2.3 Rencana Induk Kawasan Gedebage (Sumber: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung 2006)
Dari Master Plan rencana pengembangan kawasan gedebage tersebut, kawasan yang diperuntukan untuk pembangunan apartemen yaitu kawasan blok I2 dan blok J3. Kawasan blok I2 diperuntukan untuk pembangunan hotel dan apartemen dengan luas lahan 10,97 ha. Sedangkan kawasan blok J3 diperuntukan untuk pembangunan rumah susun dan apartemen dengan luas lahan 13,98 ha. Dari kedua kawasan blok tersebut, kawasan yang dipilih untuk rancangan apartemen ini yaitu kawasan blok J3.
Feri Susanty – 15204082
12
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Sedangkan dari pemerintah kota Bandung terdapat peraturan dan standar yang harus dipatuhi jika membangun di kawasan Gedebage diantaranya: •
Pengelolaan air Berdasarkan prosedur pengelolaan air tanah dangkal, dalam maupun air permukaan sebagai sumber air.
•
Perubahan pemanfaatan ruang Perubahan/pergeseran lokasi kegiatan dalam satu blok masih dimungkinkan selama tidak mengubah jenis kegiatan dan luas total intensitas pemanfaatan ruang (KLB
•
Perlu adanya investigasi tambahan jika membangun bangunan di atas 4 lantai dan dampak terhadap lalu lintas.
•
Pengendalian banjir Sistem pengendalian banjir yaitu pembuatan sumur resapan, pembuatan kolam retensi dan sistem drainase. Setiap bangunan dalam blok harus dilengkapi dengan sumur resapan dengan kapasitas yang diperhitungkan dengan luasan atap bangunan dan ruang terbuka hijau yang ada. Sistem drainase dengan memanfaatkan air hujan sebagai sumber air bersih dengan membuat kolam penampungan air hujan (wet pond), perbanyak bio-retention pada taman dan ruang terbuka hijau, tanaman untuk menahan erosi tanah dan terintegrasi dengan tata letak bangunan. Dengan adanya segala fasilitas ini diharapkan kawasan ini dapat berdiri
sendiri dan memenuhi segala kebutuhannya sendiri.
2.3
PEMAHAMAN TIPOLOGI BANGUNAN Jenis tipe apartemen dilihat dari beberapa aspek yaitu:
1. Berdasarkan jumlah lantai, apartemen terdiri dari: •
Low-rise apartment, dengan ketinggian 3-5 lantai.
•
Medium apartment, dengan ketinggian 5-8 lantai.
•
High-rise aparment, dengan ketingggian lebih dari 8 lantai.
2. Berdasarkan jumlah level dalam satu unit, apartemen terdiri dari: •
Simplex apartment, semua ruangan berada dalam 1 level.
•
Duplex apartment, ruangan dibagi dalam 2 level.
Feri Susanty – 15204082
13
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab II Data Awal Proyek
•
Triplex apartment, ruangan dibagi dalam 3 level.
3. Berdasarkan jumlah kamar, apartemen terdiri dari: •
Efficiency apartment, hanya terdapat satu ruang untuk segala aktivitas, semakin luas ruangannya disebut studio apartment.
•
One-bedroom apartment, terdiri dari ruang tamu dan ruang keluarga yang menyatu, dapur, kamar mandi dan satu kamar tidur.
•
Two-bedroom apartment, terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur, kamar mandi dan 2 kamar tidur.
•
Three-bedroom apartment, terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur, 1 atau 2 kamar mandi dan 3 kamar tidur.
•
Four-bedroom apartment, terdiri dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur, 2 kamar mandi dan 4 kamar tidur.
4. Berdasarkan jenis kepemilikan, terdiri dari: •
Rumah susun milik instansi/jawatan pemerintah, rumah susun jenis ini dibangun dan dimiliki oleh pemerintah sebagai jaminan perumahan terhadap karyawannya.
•
Rumah susun milik instansi swasta, rumah susun ini disediakan sebagai jaminan perumahan terhadap karyawan suatu perusahaan/instansi.
•
Rumah susun untuk disewakan, rumah susun ini biasanya dibangun dan dikelola oleh swasta, pengembang/real-estate maupun pemerintah. Rumah susun jenis ini biasanya untuk membantu pemerintah dalam pengadaan perumahan
untuk
penduduknya,
tetapi
juga
untuk
mendapatkan
keuntungan. •
Rumah susun untuk dijual, pengelolaan dan kepemilikan bangunan sepenuhnya menjadi tanggung jawab penghuni atau pemilik bangunan setelah bangunan tersebut dibeli. Apartemen bertingkat sedang pada umumnya terdapat di daerah dengan
kepadatan penduduk rendah hingga sedang dan pada umumnya terdapat di pinggir kota. Hal ini dikarenakan harga lahan di pusat kota yang relatif mahal. Tujuan utama dari apartemen bertingkat sedang adalah untuk penghematan mekanikal. Transportasi vertikal berupa tangga. Studi menyatakan bahwa enam lantai adalah
Feri Susanty – 15204082
14
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
batas ketinggian maksimal yang dirasa masih cukup nyaman bagi penghuni untuk naik dan turun tangga. Parkir penghuni lebih diutamakan pada parkir luar. Selain itu, apartemen bertingkat sedang pada umumnya ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan golongan menengah ataupun masyarakat golongan menengah atas yang memperioritaskan kenyamanan dan interaksi antar penghuni. Apartemen jenis ini pada umunya memiliki tipologi bentuk denah slab untuk pemanfaatan pencahayaan dan pengudaraan alami secara maksimal.
2.4
TINJAUAN TEORI YANG BERHUBUNGAN Menurut penelitian yang dilakukan oleh Procon Indah/Jones Lang
Wooton pada bulan Agustus 1995, terdapat beberapa faktor penentu seseorang memilih apartemen sebagai hunian yaitu lokasi, tipe unit (jumlah kamar tidur), harga, rancangan unit dan fasilitas yang tersedia: •
Lokasi merupakan pertimbangan utama, terutama yang berkaitan dengan waktu dan kemudahan pencapaian kepusat kegiatan kota.
•
Tipe unit (jumlah kamar tidur), sesuai dengan kebutuhan peminat.
•
Harga yang disesuaikan dengan anggaran yang disediakan untuk tempat tinggal.
•
Rancangan unit merupakan faktor penting yang dipertimbangkan secara matang oleh peminat. Elemen yang diperhatikan diantaranya ruang duduk yang luas, pencahayaan alami kesegala ruangan, jendela yang dapat dibuka, desain yang efisien (tidak terlalu banyak pintu dan koridor), kamar mandi di dalam kamar utama dan kamar mandi yang dapat dijangkau di luar kamar tidur, dapur terpisah dan mendapat pencahayaan alami, kompresor AC tidak terdapat di balkon/daerah pembantu dan tidak terdapat kolom di tengah ruangan
•
Fasilitas merupakan faktor lain yang menjadi pertimbangan peminat. Fasilitas yang biasanya banyak diinginkan adalah kolam renang, pusat kebugaran, saluran televisi, laundry, mini market dan gas. Fasilitas lainnya yang sesekali digunakan seperti lapangan tenis, tempat bermain anak dan putting-green. Sedangkan yang jarang digunakan adalah jogging-track, squash court dan business center.
Feri Susanty – 15204082
15
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Pengaturan kepadatan bangunan di wilayah Gedebage berdasarkan badan perencanaan dan pembangunan diarahkan sebagai berikut: 1. Perumahan kepadatan tinggi mempunyai rata-rata kepadatan 50unit/ha. 2. Perumahan kepadatan sedang mempunyai rata-rata kepadatan 20 unit/ha. 3. Perumahan kepadatan rendah mempunyai rata-rata kepadatan 10unit/ha. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mendesain apartemen bertingkat sedang/middle-rise apartment, yaitu: 1. Parkir membutuhkan strategi tersendiri, biasanya menerapkan sistem parkir off street maupun parkir underground. 2. Bentuk yang fleksibel dan dapat merespon terhadap alam dan antar bangunan. 3. Ruang terbuka publik yang dapat dimanfaatkan oleh semua penghuni serta ruang terbuka privat berupa balkon. 4. Adanya fungsi penunjang yang bisa diakses dengan berjalan kaki. 5. Aksesibilitas dalam yang baik dalam lingkungan apartemen maupun dari luar lingkungan dan sekitarnya. 6. Tiap unit biasanya dapat dicapai melalui interior hallway. 7. Pemandangan dari tiap unit bangunan merupakan isu yang penting. 8. Ruang terbuka tiap unit dan pencapaian entrance tiap unit merupakan hal penting yang harus diperhatikan. 9. Untuk apartemen sewa perlu adanya rancangan yang memperhatikan teritoritas/batasan area tiap panghuni. Selain itu, perawatan merupakan hal yang sangat penting.
2.5
STUDI BANDING KASUS
2.5.1
Studi Banding Konsep Goldstein Sud Housing Development, Jerman Goldstein Sud Housing Development terletak di Frankfurt, Jerman dan
arsitek Frank O. Gehry. Goldstein Sud merupakan low-rise housing dengan fasilitas pendukung seperti sekolah dan fungsi komersil lainnya. Perumahannya dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian yang menghadap utara dan yang menghadap selatan. Setiap bagian terdapat court-yard yang menghadap green belt yang terdapat di kota tersebut. Court-yard berfungsi sebagai daerah hijau dan tempat
Feri Susanty – 15204082
16
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
bermain anak-anak. Sedangkan lahan untuk parkir terletak disepanjang sisi barat dan timur lahan yang menghadap ke jalan.
Gambar 2.4 Rencana Tapak Goldstein Sud Housing Development (Sumber: Broto, Carles. 2006, Today’s Apartment Architecture. Singapore: Carlos Broto I Comerma)
Gambar 2.5 Denah Lantai Dasar Goldstein Sud Housing Development (Sumber: Broto, Carles. 2006, Today’s Apartment Architecture. Singapore: Carlos Broto I Comerma)
Feri Susanty – 15204082
17
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Gambar 2.6 Denah Lantai Atas Goldstein Sud Housing Development (Sumber: Broto, Carles. 2006, Today’s Apartment Architecture. Singapore: Carlos Broto I Comerma)
Gambar 2.7 Perspektif Entrance Hunian Goldstein Sud Housing Development (Sumber: Broto, Carles. 2006, Today’s Apartment Architecture. Singapore: Carlos Broto I Comerma)
Feri Susanty – 15204082
18
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab II Data Awal Proyek
Gambar 2.8 Perspektif Hunian Gambar 2.9 Suasana Ruang Luar Goldstein Sud Housing Development Goldstein Sud Housing Development (Sumber: Broto, Carles. 2006, Today’s Apartment Architecture. Singapore: Carlos Broto I Comerma)
2.5.2
Studi Banding Kasus Apartemen Dago Butik, Bandung Apartemen dago butik merupakan jenis apartemen privat. Penerapan
konsep privat dalam bangunan yaitu penghuni hanya dapat menuju lantai unit hunian dan tidak dapat menuju lantai lainnya. Sistem ini bertujuan agar privasi dan keamanan penghuni terjamin.
Gambar 2.10 Apartemen Dago Butik 1 (Sumber: Brosur Apartemen Dago Butik, 2008)
Feri Susanty – 15204082
19
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab II Data Awal Proyek
Penghuni apartemen ini adalah masyarakat golongan menengah atas dengan kemampuan daya beli di atas 1 Milyar. Oleh karena itu, luasan unit huniannya lebih sehingga nyaman dan material yang digunakan adalah material yang berkualitas bagus. Perkiraan luasan unit huniannya yaitu: Tabel 2.1 Program Ruang Unit Hunian Apartemen Dago Butik 1 K. TIDUR (m2)
2 K. TIDUR (m2)
3 K. TIDUR (m2)
K. tidur utama
18
12,5 - 15
19,5
K. tidur anak 1
-
9 - 13
8,5
K. tidur anak 2
-
-
8,5
K. mandi utama
4,7
4 - 5,3
5
K. mandi keluarga
-
4 - 4,6
3,7
Dapur _+ R. makan
11,5
11 - 20
18
R. keluarga
20
15 - 18,5
30
R. kerja
4
-
-
Gudang
-
-
4,3
Balkon
3
3,5 - 5,4
12,2
R. utilitas (AC)
1,1
1 - 1,2
1,5
LUAS
± 61
± 78 - 81
± 110,2
RUANG
Gambar 2.11 Apartemen Dago Butik 2 (Sumber: Brosur Apartemen Dago Butik, 2008)
Feri Susanty – 15204082
20
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Apartemen dago butik merupakan apartemen bertingkat tinggi yang terdiri dari 13 lantai dengan 2 lantai basement. Fasilitas yang tersedia diantaranya: -
Lounge + café
-
Kolam renang indoor
-
Pusat fittness dan sauna
-
Mini market
-
Pusat bisnis
-
Taman
-
Parkir
-
Servis laundry
-
Keamanan 24 jam
-
Private programmed elevator Jumlah unit yang terdapat dalam apartemen ini adalah 78 unit dengan 63
unit hunian biasa/standar dan 15 unit suite room. Unit suite room ini terdapat pada lantai teratas bangunan.
Gambar 2.12 Ruang Makan Unit Hunian Apartemen Dago Butik
Gambar 2.13 Ruang Keluarga Unit Hunian Apartemen Dago Butik
Gambar 2.14 Ruang Kerja Unit Hunian Apartemen Dago Butik (Sumber: Brosur Apartemen Dago Butik, 2008)
Feri Susanty – 15204082
21
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab II Data Awal Proyek
Perbandingan jumlah unit hunian biasa berdasarkan jumlah kamar, yaitu: 1 K. Tidur
:
9 unit
2 K. Tidur :
1
:
45 unit :
5
3 K. Tidur :
:
9 unit 1
Gambar 2.15 Denah Tipikal Hunian Apartemen Dago Butik (Sumber: Brosur Apartemen Dago Butik, 2008)
Gambar 2.16 Denah Tipe A (84,40 m2)
Feri Susanty – 15204082
Gambar 2.17 Denah Tipe B (85,83 m2)
22
Bab II Data Awal Proyek
Gambar 2.18 Denah Tipe C (86,78 m2)
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Gambar 2.19 Denah Tipe F (69,12 m2)
Gambar 2.21 Denah Tipe G (123,64 m2) Gambar 2.20 Denah Tipe D/E (84,49 m2) (Sumber: Brosur Apartemen Dago Butik, 2008)
2.5.3 Studi Banding Lanskap CDB Pluit, Jakarta Apartemen CBD adalah apartemen yang terletak dalam kawasan central business. Apartemen ini menawarkan konsep hunian ‘Home of nature’. Penerapan konsep ini yaitu dengan adanya ruang terbuka hijau untuk menciptakan suasana yang nyaman dan membentuk udara yang segar. Sebanyak 60% luas lahan diperuntukan untuk penghijauan, area bebas kendaraan di dalam kompleks dan bangunan yang berdesain mengadopsi konsep modern minimalis dengan banyak bukaan.
Feri Susanty – 15204082
23
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Gambar 2.22 Rencana Lantai Dasar CBD Pluit (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Massa bangunan ditata secara sirkular mengelilingi ruang terbuka di tengah sebagai ruang komunal. Konsep penataan massa yang seperti memberi kesan welcome yang hangat dan terbuka terhadap publik, tetapi tetap terjaga secara privasi dari segi aksesibilitas.
Gambar 2.23 Suasana Ruang Luar CBD Pluit (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Feri Susanty – 15204082
24
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Gambar 2.24 Suasana Kolam Renang Gambar 2.25 Ruang Keluarga Unit Hunian CBD Pluit CBD Pluit (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Salah satu keunggulan dari apartemen ini adalah desain lingkungan yang serba teratur, hijau dan asri. Di dalam kompleks tidak terdapat sirkulasi kendaraan sehingga anak-anak maupun orang tua dapat bermain dengan bebas karena semua sirkulasi kendaraan dialihkan ke lower ground. Peran lanskap dalam pengelolaan ruang terbuka yang terbentuk dari konfigurasi lima menara kondominium. Dan pada ruang terbuka tersebut terdapat kolam renang standar olimpiade yang dipadukan dengan pepohonan hijau disetiap sudut kawasan.
Gambar 2.26 Denah Unit 3 Kamar (69 m2) Gambar 2.27 Denah Unit 3 Kamar (111 m2) CBD Pluit CBD Pluit (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Feri Susanty – 15204082
25
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Seasons City, Jakarta Nama seasons city muncul dari konsep atmosfir 4 musim (musim panas, semi, gugur dan dingin). Konsep ini dihadirkan dalam fungsi komersil yang terdapat dalam apartemen ini. Sedangkan konsep bangunannya sendiri adalah ‘festive modern futuristic’, sesuai dengan selera pasar, desain minimalis, nyaman dilihat, dihuni dan tahan lama.
Gambar 2.28 Suasana Ruang Luar Seasons City (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Gambar 2.29 Seasons City (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Feri Susanty – 15204082
26
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Apartemen ini terdiri dari 3 blok massa yang disusun berkeliling sehingga membentuk ruang terbuka di bagian tengahnya. Ruang terbuka ini didesain dengan konsep taman bernuansa resor yang menjadi keunikan dari apartemen ini. Tujuan dari pembentukan ruang terbuka ini adalah agar penghuni yang tinggal di apartemen ini tidak menemui aktivitas yang monoton, melainkan menjadi lebih bervariasi dan nyaman. Untuk menambah nuansa resor, area kolam dilengkapi oleh water park dengan luncuran berbentuk spiral berdesain unik dimana terdapat lima jenis kolam/whirpool dan dikelilingi oleh jogging track dan taman bermain anak.
Gambar 2.30 Fortune Garden House Gambar 2.31 Sky Garden House Seasons City Seasons City (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Gambar 2.32 Kamar Tidur Unit Hunian Gambar 2.33 Ruang Keluarga Unit Hunian Seasons City Seasons City (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Feri Susanty – 15204082
27
Bab II Data Awal Proyek
2.5.4
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Studi Banding Tampak Thamrin Residences Apartment, Jakarta Thamrin residences apartment merupakan apartemen yang terletak di
pusat/jantung kota Jakarta. Apartemen ini berorientasikan pada pemenuhan kebutuhan para professional, khususnya bagi mereka yang bekerja di kawasan Sudirman dan Thamrin dan bagi mereka yang tinggal di pinggir kota, seperti Tanggerang, Bekasi, Depok dan sebagainya. Konsep umum dari apartemen ini adalah menampilkan sebuah citra positif, yaitu konsep hunian yang nyaman, eksklusif dan modern. Tema yang ditawarkan oleh apartemen ini adalah ‘Centralized your life’, yaitu hunian yang menawarkan gaya hidup positif yang terfokus pada peningkatan kualitas hidup para penghuni.
Gambar 2.34 Perspektif Ruang Luar Thamrin Residences Apartment Gambar 2.35 Thamrin Residences Apartment (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Sedangkan konsep tampak yang ditawarkan adalah arsitektur modern minimalis. Perwujudan konsep minimalis ini melalui elemen-elemen vertikal yang berkesan ringan dengan permainan bidang vertikal dan kaca. Tipikal menara bangunan ini bersifat tenang, cenderung massif dengan bukaan jendela dan satu bidang curtain wall sebagai aksen.
Feri Susanty – 15204082
28
Bab II Data Awal Proyek
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Gambar 2.36 Dapur Unit Hunian Gambar 2.37 Ruang Keluarga Unit Hunian Thamrin Residences Apartment Thamrin Residences Apartment (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Gambar 2.38 Denah Unit 1 Kamar Gambar 2.39 Denah Unit 2 Kamar Thamrin Residences Apartment Thamrin Residences Apartment (Sumber: Savitri, Esti, dkk. 2007. Indonesia Apartment. Jakarta: PT. Griya ASri Prima)
Feri Susanty – 15204082
29
AR 40Z0 - Studio Tugas Akhir Apartemen Di Gedebage
Bab II Data Awal Proyek
2.5.5
Kesimpulan Studi Banding Tabel 2.2 Kesimpulan Studi Banding
Faktor Lokasi Konteks Tujuan
Target Penghuni Konsep Tapak & Lanskap
Apartemen Dago Butik Bandung Urban Memberikan hunian yang bersifat privat dan menjaga privasi penghuni (Private Apartment) Masyarakat golongan menengah atas -
Konsep Tampak
Art Deco
Konsep Interior Positif
Minimalis Penghuni dapat memperoleh priviasi yang terjamin dan aman
Negatif
Terdapat ketidakleluasaan bagi penghuni menerima tamu yang berkunjung Keamanan dan privasi merupakan faktor yang penting dalam apartemen
Kesimpulan
Feri Susanty – 15204082
CBD Pluit Jakarta Utara Pusat bisnis (urban) Memberikan hunian yang nyaman, asri dan hijau
Seasons City Jakarta Barat Pusat bisnis (urban) Memberikan hunian yang rekreatif dengan aktivitas yang beragam dan nyaman
Thamrin Residences Apartment Jakarta Pusat Pusat bisnis (urban) Memberikan hunian yang nyaman, eksklusif dan modern di tengah kota (Centralized your life)
Masyarakat golongan menengah atas Home of Nature dengan ketersediaan ruang terbuka hijau (60%). Penataan massa secara sirkular mengelilingi ruang terbuka hijau untuk memberi kesan welcome. Modern minimalis dengan banyak bukaan Klasik Apartemen yang menawarkan nuansa alam kepada penghuni dalam lingkungan hunian secara horizontal dan tetap terjamin keamanannya 60% lahan yang diperuntukan untuk ruang luar kurang menguntungkan dalam perancangan apartemen Ruang luar dapat menjadi daya tarik dan pemandangan dari tiap unit hunian
Masyarakat golongan menengah atas Terdiri dari 3 massa bangunan yang berorientasi ke dalam (court-yard). Ruang terbuka (lanskap) berkonsep taman dengan nuansa resor.
Masyarakat golongan menengah atas (para profesional) Konsep Thamrin Walk yang bersifat liburan bagi pejalan kaki. Pedestrian ini menghubungkan beberapa tempat di sekitar apartemen dengan berbagai fasilitas di sepanjang pedestrian. Modern minimalis
Festive Modern Futuristik (Minimalis) Minimalis Penghuni dapat berekreasi setiap saat dalam lingkungan hunian
Penerapan ruang terbuka di atas podium membutuhkan perawatan yang sangat mahal Fasilitas yang pendukung bersifat sangat rekreatif menarik dan penting
Minimalis Hunian yang memberikan kemudahan bagi penghuni maupun pengunjung untuk mencapai tempat sekitar dengan leluasa Tidak terdapatnya ruang terbuka yang bersifat semi privat terutama di tengah kota Ruang luar/pedestrian sekitar bangunan merupakan daya tarik Thamrin Residences
30