Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
BAB II DATA PROYEK DAN SISTEM MANAJEMEN ORGANISASI PROYEK
Pada pembahasan kali ini, penulis akan menguraikan data-data awal berkaitan dengan proyek yang akan ditangani dalam kerja praktek lapangan. Data ini penting diuraikan agar bisa memberikan gambaran umum, apa saja yang akan dilakukan selama pelaksanaan proyek. Hal ini juga akan dilengkapi dengan system manajemen proyek sebagai salah satu objek data awal yang bisa disajikan.
2.1
Data Proyek Ada tiga pengertian yang diberikan berkaitan dengan kata data menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pertama, data dipahami sebagai kenyataan yang ada yang berfungsi sebagai bahan sumber untuk menyusun suatu pendapat. Kedua, data merupakan keterangan yang benar. Terakhir, data dikatakan sebagai keterangan atau bahan yang dipakai untuk penalaran atau penyelidikan. Kata data pada uraian bab ini lebih mau menunjuk pada arti kedua dan ketiga. Itu berarti bahwa data di sini merupakan keterangan yang benar sekaligus bisa dijadikan bahan penyelidikan. Ada dua macam data proyek yang mau disampaikan di sini, yaitu data umum dan data khusus.
2.1.1
Nama dan Informasi Umum Proyek Yang dimaksud dengan data umum adalah keterangan umum tentang proyek
yang akan dilaksanakan berkaitan dengan tempat, lahan, gambaran bangunan, dan juga penanggung jawab proyek. Proyek yang akan dikerjakan dalam kerja praktek ini adalah pembangunan Apartement Grand Dhika City. Apartement Grand Dhika City Bekasi berada di kota Bekasi yang tepatnya terletak di depan pintu tol Bekasi Timur. Letak lokasinya dapat dilihat dalam peta berikut.
Chatarina Bima S 41108120041
7
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
Gambar 2. 1. Peta Lokasi
Keterangan lebih lanjut tentang pembangunan apartemen tersebut adalah sebagai berikut:
NAMA PROYEK
: APARTEMEN GRAND DHIKA CITY BEKASI
LOKASI PROYEK
: JL. HM.DJOYOMARTONO, BEKASI
PEMBERI TUGAS
: PT. ADHI PERSADA PROPERTI
KONSULTAN PERENCANA
: PT . MEGATIKA INTERNATIONAL PT . PERENTJANA DJAYA
WAKTU PELAKSANAAN
: 15 (LIMA BELAS ) BULAN
KONDISI BANGUNAN
:
2 LANTAI BASEMENT 25LANTAI(LANTAI3- 25 TYPIKAL)
LUAS BANGUNAN
: TAPAK 5.648 M2
LUAS AREA BASEMENT
: 5.648 M2
LUAS AREA PODIUM (1 SD 2 )
: 7.500 M2
LUAS AREA TOWER (3 SD 25 )
: 27.600 M2
PONDASI STRUKTUR
: PANCANG DIA 600 mm BORED PILE DIA 1000 mm
Chatarina Bima S 41108120041
8
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
STRUKTUR UTAMA
: BETON BERTULANG
JUMLAH TITIK PANCANG
: 283 TTK DIA 600 mm 193 TTK DIA 1000 mm
2.1.2
Gambar Gedung Data gambar gedung yang akan dikerjakan akan memberikan informasi
mengenai bentuk gedung yang akan dikerjakan dari gambar denah, potongan maupun gambar perspektif. Sedemikian hingga tergambar tingkat kesulitan dalam pelaksanaan gedung tersebut. Gambar perspektif berikut ini adalah gambar tiga dimensi mengenai rencana proyek gedung yang akan dikerjakan.
Gambar 2. 2. Perspektif Apartemen Grand Dhika Citi Bekasi
Chatarina Bima S 41108120041
9
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
Gambar 2.3 perspektif Apartemen Grand Dhika City Bekasi
Data lain mengenai gambar gedung yang lain berupa gambar perspektif, denah lantai dan gambar potongan disajikan dalam lampiran bagian ini.
2.1.3 Data Geometris Gedung dan Lahan Proyek Berupa data-data yang terperinci mengenai ukuran atau dimensi gedung yang akan dikerjakan. Berisi data luasan tiap lantai, keliling dominan, tinggi floor to floor gedung dan informasi mengenai volume material dominan pada tiap lantai yang penting dan dominan dalam penentuan metode pelaksanaan dan schedule pelaksanaan. Data-data geometris gedung tersebut merupakan besaran yang mempengaruhi metode pelaksanaan, schedule dan biaya yang terkait dengan metode pelaksanaan.
Chatarina Bima S 41108120041
10
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
Kondisi eksisting proyek
Gambar 2.4. Kondisi Eksisting
2.2
Data Spesifikasi Teknis/ Data Khusus Yang dimaksud dengan data khusus pada bagian ini adalah keterangan-
keterangan yang khusus dan bersifat teknis. Berikut ini adalah data-data teknis proyek mencakup data material. Chatarina Bima S 41108120041
11
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
2.2.1. Beton Beton merupakan salah satu komponen penting yang digunakan dalam membangun sebuah gedung, maka dari itu mutu dari beton tersebut harus diperhatikan. Mutu beton yang digunakan pada proyek ini selama kerja praktek dapat dilihat pada Tabel berikut: Tabel 2.1. Nilai Mutu Beton 1
Bore Pile
K- 450
2
Tiang Pancang
K- 450
3
Pondasi TC
K- 450
4
Lantai Kerja
B-0
5
Tie Beam dan Pile Cap
K- 350
6
Pelat Lantai Basement 2
K- 350
7
Kolom
K- 350
8
Balok
K- 350
2.2.2. Baja Tulangan Baja tulangan merupakan komponen yang sama pentingnya dengan beton. Baja tulangan mempunyai diameter yang beragam dan mutunya juga harus diperhatikan dalam penggunaannya. Diameter dan mutu baja tulangan dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2. Nilai Mutu Tulangan No
Diameter Baja Tulangan
Mutu Tulangan
Keterangan
1
P1, P2,P3, P7, P8, P14, P15,
U-24 (BJTP 24)
P=besi polos
U-40 (BJTD 40)
D=besi ulir (deform)
P18, P20, P20A, P37, P68 2
D13, D16, D19, D22
Chatarina Bima S 41108120041
12
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
2.2.3. Baja Konstruksi Struktur Konstruksi dalam Bangunan ini dipakai untuk struktur kolom, balok dan untuk pelat lantai dipakai Combideck.
Fungsi combideck adalah sebagai
bekisting yang bersifat permanen, dan pada saat umur beton telah sempurna, combideck berfungsi sebagai tulangan positif sehingga akan membentuk beton komposit yang sempurna.
2.3
Manajemen Organisasi Proyek Manajemen organisasi juga merupakan salah satu data proyek. Dalam
manajemen kali ini, data tentang tata kelola pertanggungjawaban teknis juga diperlukan. Oleh karena itu,
pembahasan kali ini akan dibagi dalam dua hal.
Pertama manajemen organisasi dan yang kedua tata kelola pertanggungjawabannya.
2.3.1. Manajemen Organisasi Pada sub-bab ini akan dibahas mengenai manajemen organisasi proyek yang meliputi Owner, Perencana, Kontraktor dan Pengawas (MK). Struktur organisasi kontraktor, tugas dan wewenang serta hak dan kewajiban dari masing-masing pihak yang bertanggung jawab dalam proyek tersebut.
1.
Pemilik Proyek (Owner ) Pemilik proyek dalam suatu proyek konstruksi berperan sebagai pemberi
dana serta penentu dari sasaran dan tujuan proyek. Hak dan kewajiban seorang pemilik proyek adalah menunjuk perencana proyek dan pelaksana proyek, menyediakan site/lahan, menyetujui/memerintahkan perubahan desain, menerima laporan proyek. Pada pembangunan Apartemen Grand Dhika City Bekasi pemberi tugas adalah PT Adhi Persada Properti yang mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut : a) Menyediakan atau membayar sejumlah biaya yang diperlukan untuk terwujudnya suatu pekerjaan bangunan. b) Menyelenggarakan pelelangan/penunjukan. Chatarina Bima S 41108120041
13
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
c) Menerima pekerjaan apabila telah selesai dan menyetujuinya. d) Menentukan pilihan dan mengambil keputusan atas rencana yang dikemukakan oleh pengawas. e) Menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pembangunan proyek, agar kontraktor dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, antara lain surat izin yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan dan keterangan lain yang diperlukan.
2.
Konsultan Perencana (Planner ) Konsultan Perencana adalah pihak yang diberi tugas untuk melaksanakan
perencanaan lengkap dari seluruh proyek sesuai kehendak pemilik proyek. Tugas dan tanggung jawab konsultan perencana secara umum adalah : a) Membuat sketsa gagasan/pemikiran pertama akan didiskusikan bersama dengan pemilik proyek (owner) untuk mendapatkan masukan-masukan. b) Melakukan perencanaan dan perancangan proyek sesuai dengan keinginan pemilik proyek (owner), baik untuk perencanaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal dan lain sebagainya yang meliputi gambar bestek, Rencana Kerja dan Syarat-syarat, hitungan struktur serta hitungan anggaran dan biaya berdasarkan peraturan-peraturan dan syarat yang ada. c) Merencanakan bahan dan alat yang digunakan sesuai dengan peraturan dan syarat yang ada serta memberikan metode yang harus diterapkan dalam pelaksanaan. d) Memberikan saran, usulan dan pertimbangan kepada pengawas dan pelaksana apabila terjadi permasalahan di lapangan. e) Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor mengenai hal-hal yang kurang jelas dari gambar-gambar bestek serta Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS). f) Membuat dokumen lelang yang terdiri dari : 1.
Gambar-gambar bestek dan gambar-gambar detail,
2.
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)
Chatarina Bima S 41108120041
14
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
3.
Daftar uraian singkat dan tafsiran atau hitungan biasanya volume untuk setiap jenis pekerjaan.
g) Membantu dalam pelelangan proyek seperti memberikan penjelasan dalam rapat pemberian pekerjaan dan membuat berita acara penjelasan. h) Menghadiri rapat koordinasi pengelola/pelaksana proyek secara berkala. i) Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada pemberi tugas atau pemilik proyek (owner) Yang bertindak selaku konsultan perencana dalam Proyek pembangunan Apartemen Grand Dhika City Bekasi adalah PT Megatika Internasional dan PT Perentjana Djaya. Hal-hal yang dilakukan konsultan perencana berupa koordinasi dengan konsultan pengawas.
3. Pelaksana/Kontraktor Pelaksana pada proyek Apartemen Grand Dhika Citi Bekasi adalah PT Adhi Karya Konstruksi Divisi 1. Kontraktor berperan dalam hal melakukan pembangunan di lapangan. Hak dan kewajiban kontraktor adalah bertanggung jawab kepada konsultan dan pemilik proyek atas segala hal yang berhubungan dengan pembangunan atau pelaksanaan, baik secara teknis maupun administrasi dan keuangan, yang berpedoman pada dokumen kontrak, melaksanakan semua pekerjaan sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan oleh konsultan struktur, mengatur manajemen biaya proyek sesuai dengan rencana anggaran dan aliran dananya, berhak mengajukan biaya tambahan/kurang apabila ternyata didalam pelaksanaan ada perubahan dari gambar kontrak, mengadakan rapat koordinasi rutin mingguan dengan seluruh pegawai, Konsultan Pengawas dan owner
untuk mengetahui
hambatan-hambatan di lapangan dan kemajuan proyek. Pada pengerjaan pondasi bored pile dan tiang pancang preecast PT Adhi Karya Divisi konstruksi 1 menunjuk PT Grant Surya.
Chatarina Bima S 41108120041
15
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
4. Konsultan MK (Manajemen Konstruksi ) Konsultan MK adalah badan hukum yang diberikan kekuasaan oleh pemilik proyek untuk mengawasi dan mengontrol serta mengarahkan pekerjaan agar tercapai hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam spesifikasi dan persyaratan dalam dokumen kontrak antara pemilik proyek dengan kontraktor. Tugas dan tanggung jawab konsultan pengawas secara umum adalah : a) Mengadakan pengawasan langsung di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana. b) Memberikan petunjuk-petunjuk teknis pada kontraktor guna menjaga hasil pelaksanaan proyek sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. c) Memberikan instruksi dan koreksi pada kontraktor bila ada penyimpangan pelaksanaan pekerjaan. d) Memberikan saran serta turut memecahkan kesulitan teknis yang mungkin terjadi selama pelaksanaan pekerjaan. e) Menyetujui atau menolak perubahan pekerjaan dan pemakaian bahan bangunan yang tidak sesuai dengan pelaksanaan teknis yang tercantum dalam RKS proyek. f) Menyerahkan berita acara realisasi kemajuan fisik proyek kepada pemilik proyek. g) Membuat laporan teknis mengenai kemajuan fisik dan hambatan yang terjadi di lapangan, berupa laporan harian, mingguan dan bulanan kepada pemilik proyek. h) Memberikan pernyataan telah selesainya proyek kepada pemberi tugas.
2.3.2. Teknis Pelaksanaan di Lapangan a. Pengelolaan Waktu Proyek Dalam mengelola sebuah proyek, terutama terhadap jangka waktu pelaksanaan, ada beberapa hal yang perlu dilaksanakan secara internal dari team proyek : Pembuatan schedule pelaksanaan proyek yang realistis , yang berupa : -
Kurva S Chatarina Bima S 41108120041
16
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
-
Barchart Tujuannya untuk memberikan acuan dan batasan terhadap proses pelaksanaan pekerjaan. Dari acuan kurva s tersebut kemudian dibuat break down schedule oleh engineering berupa :
-
Breakdown schedule Bulanan
-
Breakdown schedule mingguan Dari break down schedule mingguan maupun bulanan dalam bentuk bobot pekerjaan, kemudian dilakukan pendetailan dalam bentuk lingkup pekerjaan dan volume pekerjaan yang harus dicapai. Dalam pembuatan detail lingkup pekerjaan, team produksi ikut serta merumuskan, sehingga terjadi kesinambungan antara rencana dari engineering dan pelaksanaan dari team produksi. Dengan mengacu kepada detail schedule tersebut, dapat direview juga kebutuhan terhadap tenaga kerja yang harus disediakan dan kebutuhan material maupun peralatan yang harus disupply ke lapangan. Setelah detail schedule selesai, team produksi dengan mengacu kepada detail schedule tersebut melaksanakan pekerjaan di lapangan. Proses selanjutnya adalah melakukan monitoring terhadap perkembangan pelaksanaan pekerjaan dan evaluasi terhadap hasil dengan rencana target yang sudah ditetapkan. Evaluasi dapat dilakukan pada rapat khusus pelaksanan pekerjaan atau direview saat dilaksanakan MRM di lapangan. Evaluasi terhadap hasil pencapaian pekerjaan juga dapat dilakukan dengan mengadakan rapat dengan pihak Subkontraktor dan mandor yang ada di lapangan secara rutin tiap minggu untuk mengetahui kendala-kendala selama pelaksanaan di lapangan dan langkah konkret apa yang harus dilakukan untuk mengantisipasi jika terjadi keterlambatan. Secara eksternal, terkait dengan pemilik proyek atau Direct Contractor , disamping schedule utama juga dapat dilakukan review waktu dengan memberikan kepada pemilik proyek berupa :
-
Schedule Approval Material Chatarina Bima S 41108120041
17
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
-
Schedule Approval Sub kontraktor
-
Schedule Approval Shopdrawing Shcedule 2 tersebut diajukan sehingga dapat disepakati bersama-sama dengan pihak owner waktu keputusan terhadap semua hal yang terkait dengan pelaksanaan proyek. Dengan adanya kesepakatan schedule tersebut, kita dapat memberikan informasi kepada pihak owner maupun review terhadap internal team apabila terdapat keterlambatan terhadap persetujuan terhadap hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.
Flow Pengendalian Waktu
Gambar 2.5. Pengendalian waktu
Chatarina Bima S 41108120041
18
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
b. Pengelolaan Mutu Proyek Mengelola mutu/kualitas hasil pelaksanaan dalam sebuah proyek memerlukan adanya kesepahaman bersama dari semua pihak di dalam internal team proyek. Pencapaian mutu/kualitas hasil pekerjaan agar maksimal sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan tidak dapat dibebankan hanya kepada Quality Control,
tetapi
kepada semua team yang ada di lapangan baik dari team produksi maupun team engineering. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan di lapangan oleh team proyek untuk menjaga mutu / kualitas hasil pekerjaan , yaitu : -
Memberikan pemahaman kepada semua team proyek , baik engineering , produksi , sub kontraktor dan para mandor terhadap batasan 2 kriteria penerimaan sebuah hasil pekerjaan . Hal ini dapat dilaksanakan pada saat rapat MRM , rapat mandor dan rapat subkontraktor .
-
Membuat pelatihan atau penyegaran di sela-sela waktu pelaksanaan pekerjaan kepada semua team, yang dilakukan oleh team di internal proyek atau mengundang PPM atau supervisor senior dari proyek lain.
-
Memberdayakan team Quality Control dan PPM secara maksimal , sehingga kontrol terhadap mutu hasil pekerjaan yang diawasi oleh supervisi bisa lebih maksimal sehingga ketidaksesuaian produk bisa diminimalisir.
c. Struktur Organisasi Kontraktor Agar pelaksanaan pembangunan suatu proyek berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan jadwal yang ada maka perlu adanya suatu pembagian tugas yang jelas yang disebut dengan struktur organisasi. Dengan membuat struktur organisasi yang benar maka akan sangat membantu kelancaran pekerjaan karena dari struktur organisasi ini tiap bagian dapat mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing serta mengetahui bagaimana hubungan antar bagian. Struktur organisasi kontraktor pada proyek Apartemen Grand Dhika dapat dilihat pada gambar berikut: Chatarina Bima S 41108120041
19
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
Gambar 2. 6. Struktur Organisasi Proyek
Chatarina Bima S 41108120041
20
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
1.
Direktur Sebagai pimpinan tertinggi dalam struktur organisasi kontraktor, direktur
utama bertanggung jawab kepada pemilik atas hasil dari pembangunan proyek yang dilaksanakan.
2. Manajer Proyek Manajer proyek mempunyai wewenang dan tanggung jawab terhadap segala hal yang berhubungan dengan pelaksanaan dan kegiatan pengkoordinasian yang melibatkan seluruh staf dibawahnya. Tugas dan tanggung jawabnya antara lain : a) Membuat sistem yang baik dan benar. b) Menciptakan hubungan kerja yang baik antara semua anggota pelaksana proyek serta mengatur tugas bawahannya sesuai dengan keahlian dan kemampuannya. c) Membuat time schedule pelaksanaan pekerjaan. d) Menyusun laporan kemajuan proyek untuk dilaporkan kepada kantor pusat kontraktor. e) Menjadi penghubung antara kontraktor dengan Owner.
3. Cost Control Pengelolaan biaya pelaksanaan dalam sebuah proyek dapat dibagi menjadi 2 (dua) bagian , yaitu secara eksternal dan internal. a. Pengelolaan biaya secara eksternal. Proses secara eksternal terkait dengan pihak owner, yaitu proses dan mekanisme pembayaran dari pihak owner kepada kontraktor. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh team proyek terkait pembayaran dari owner, yaitu : 1. Memberikan batasan – batasan mekanisme pembayaran di dalam dokumen kontrak, seperti batasan waktu penandatanganan progres, sertifikat, dan pembayaran serta batasan minimal pembayaran. Chatarina Bima S 41108120041
21
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
2. Menunjuk team khusus (QS) yang bertanggung jawab terhadap proses penagihan, dari penandatanganan progres sampai sertifikat pembayaran dan proses evaluasi pekerjaan tambah kurang serta mengaktifkan PFM untuk melakukan monitoring pembayaran secara aktif ke pihak owner . 3. Berkoordinasi secara kontinyu dengan pihak penagihan dari kantor divisi terkait dengan realisasi pembayaran dari pihak owner kepada kontraktor dan melakukan tindakan antisipatif terhadap kemungkinan keterlambatan pembayaran dari owner. b. Pengelolaan biaya secara internal. Proses secara internal terkait dengan pihak suplier, mandor dan subkontraktor, yaitu proses dan mekanisme pembayaran kepada suplier, mandor dan subkontraktor serta proses pengambilan anggaran ke kantor divisi melalui mekanisme DU. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh team proyek terkait proses di atas, yaitu : -
Memberikan batasan – batasan mekanisme pembayaran di dalam dokumen kontrak , seperti jangka waktu pembayaran, penggunaan fasilitas keuangan untuk proses pembayaran, penerapan klausul kontrak esternal di dalam klausul kontrak / PO kepada sub atau supplier .
-
Membuat prosedur yang disepakati bersama oleh team produksi, engineering dan mandor dalam proses pembayaran mandor, baik waktu pengajuan dan persetujuan opname serta waktu pembayaran yang disesuaikan dengan prosedur pengajuan anggaran ke divisi.
-
Untuk pembelian bahan melalui proyek, prosedur administrasi pemesanan barang harus dijalankan baik dari pengajuan kebutuhan material dari bagian produksi berupa schedule permintaan dan Bon permintaan yang ditanda tangani PPM , proses klarifikasi dan negosiasi supplier yang diapprove procurement, PEM dan PM sampai dengan penerbitan PO yang diajukan procurement dan dittd PM, dan data rencana pembayaran yang dibuat oleh PFM berdasarkan PO dan surat jalan yang yang sudah diterima, sehingga diharapkan semua data pembelian bahan
Chatarina Bima S 41108120041
22
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
tetap terdata dengan jelas. Data tersebut yang kemudian diajukan untuk pengambilan anggaran ke divisi. -
Tugas lain yang harus dikerjakan adalah membuat Financial planning. Financial Planning mengidentifikasi isu-isu kunci atau informasi penting yang terkait dengan masalah keuangan , berupa ; peraturan keuangan yang berlaku, besaran keuangan, proses-proses keuangan dan persyaratan keuangan, yang dapat dimanfaatkan untuk mendanai proyek sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan schedule yang ditetapkan dan dapat menghasilkan biaya pendanaan yang paling murah. Cost Control mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain : a) Membuat Rencana Anggaran Proyek. b) Mengontrol Biaya operasional proyek. c) Membuat laporan biaya ke kantor pusat d) Mengevaluasi Rekanan. e) Membuat kontrak kerja dengan Rekanan.
4. Site Engineering Tugas dan tanggung jawab Engineering adalah mengumpulkan data untuk proses pembuatan rencana pelaksanaan proyek. Tugas dan tanggungjawabnya antara lain : a) Menciptakan hubungan kerja yang baik antara semua anggota pelaksana proyek serta mengatur tugas bawahannya sesuai dengan keahlian dan kemampuannya. b) Memberikan pengarahan kepada stafnya mengenai masalah-masalah teknis di lapangan. c) Menyiapkan gambar shop drawing yang menjadi acuan pelaksanaan dilapangan. d) Menyiapkan progress report. e) Memonitor dan mengelola biaya proyek. f) Membuat schedule proyek dan metode kerja.
Chatarina Bima S 41108120041
23
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
5. Site Manajer Site Manager sebagai wakil Project Manager dan juga menggantikan Project Manager jika Project Manager ada halangan dalam melaksanakan tugasnya. Selain itu ada beberapa tugas dan tangung jawab Site Manager. Sedikit berbeda dengan Project manager, Site Manager lebih intens mengawasi jalannya bertanggung jawab dalam pelaksanaan dan mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh pelaksana struktur, pelaksana arsitektur, pelaksana MEP.
Tugas Site Manger adalah sebagai berikut : a)
Menciptakan hubungan kerja yang baik antara semua anggota pelaksana proyek serta mengatur tugas bawahannya sesuai dengan keahlian dan kemampuannya
b)
Membuat schedule harian dan mingguan
c)
Mengontrol sechedule yang sudah ditetapkan
d)
Membuat evaluasi terhadap kualitas hasil pekerjaan.
e)
Memimpin rapat dengan Mandor dan Sub Kontraktor.
6. Logistik Seseorang yang berada pada bagian ini mempunyai tugas mengurusi pemasukan dan pengeluaran material untuk kelancaran pekerjaan. Disamping bertugas juga melakukan pencatatan dan pemesanan material serta peralatan. Pencatatan dilakukan untuk menghitung jumlah uang yang harus dibayarkan kontraktor pada supplier. Tugasnya dapat diuraikan sebagai berikut : 1)
Merencanakan pembelian bahan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan proyek.
2)
Melaksanakan pembelian material dan peralatan sesuai dengan spesifikasi.
3)
Melaksanakan sistem administrasi pembelian dan penyimpanan bahan serta peralatan termasuk pengeluarannya dari gudang.
4)
Memberi pengarahan pada bagian gudang mengenai pengaturan material dan peralatan yang didatangkan, penyimpanan dan pengeluaran dari gudang.
Chatarina Bima S 41108120041
24
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
7. Program HSE( Healty Safety And Environment ) Tujuan dari program ini adalah a.
Pengelolaan lingkungan kerja terhadap pengaruh kegiatan proyek,
meliputi : 1. Pengelolaan lingkungan proyek terhadap polusi suara, udara. 2. Pengelolaan area kerja yang sehat/bersih. 3. Penyegaran mental spiritual bagi pekerja. b.
Menjaga Lingkungan proyek yang berkesinambungan terhadap
kelestarian Alam dan Lingkungan hidup.
Tugas dan tanggung jawab HSE (Healty Safetyand Environment) adalah : 1)
Menjalankan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di lingkungan proyek.
2)
Menjelaskan pentingnya K3L untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
3)
Memberikan saran-saran yang berhubungan dengan peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja.
4)
Berhubungan dengan pihak luar (jika diperlukan) untuk menangani masalah kecelakaan kerja.
5)
Menyediakan peralatan yang diperlukan untuk penanganan K3L.
6)
Melakukan evaluasi dan penelitian sebab-sebab terjadinya kecelakaan serta membuat pencegahannya.
Adapun tujuan K3L 1)
Menghilangkan
atau mengurangi bahaya kerja, kecelakaan kerja dan atau
mencegah jatuhnya korban serta penyakit akibat kerja. 2)
Melindungi aset dan lingkungan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh adanya aktifitas pekerjaan.
3)
Menjamin tidak terjadinya kerusakan pada lingkungan ditempat kerja dan kerusakan lingkungan akibat pelaksanaan proyek.
Chatarina Bima S 41108120041
25
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
4)
Memastikan
penerapan
SMK3L
sesuai
persaratan
Permenaker
RI
PER05/MEN/1996 dan OHSAS 18001:1999 serta ISO 14001:1996.
Gambar 2.7. Target K3L Proyek
* Target Target untuk kecelakaan yang ingin di capai oleh PT. Adhi Karya (Persero ) Tbk adalah tidak ada fatality dalam setiap kegiatan proyeknya. ( Target Zero Accident) * Safety Induction Pemberian Pengenalan peraturan safety proyek kepada setiap karyawan dan sub kontraktor serta mandor yang terlibat dalam peroyek ini untuk partisipasi dan tanggung jawab terhadap keselamatan kerja oleh semua pihak. * Tool Box Meeting Memberikan penjelasan mengenai pentingnya keselamatan kerja dalam bekerja pada bidang konstruksi bangunan dan memberikan informasi – informasi lapangan kepada pekerja mengenai daerah bahaya, penanggulangan dan hal lainnya yang berkaitan yang akan diadakan setiap kamis pagi sebelum bekerja. * Safety Monthly Meeting Mempersentasikan hasil yang telah dicapai setiap bulannya kepada top management perusahaan dan subkontraktor dan untuk menarik dukungan terhadap keselamatan kerja dari semua top management setiap 1 kali sebulan tiap hari kamis Chatarina Bima S 41108120041
26
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
* Safety Inspection Melakukan inspeksi pada setiap kegiatan, lingkungan dan peralatan yang memungkinkan
untuk
terjadinya
kecelakaan
dan
melakukan
tindakan
pencegahannya secara langsung serta membuat sistem pelaporan. * Safety Patrol Melakukan patrol tiap senin siang bersama semua top management ke lapangan untuk mengetahui permasalahan keselamatan kerja di lapangan. * Fogging Penyemprotan nyamuk di lapangan untuk mencegah penyakit yang dapat ditimbulkan oleh serangga dan sejenisnya sebagai salah satu kepedulian kami terhadap kesehatan pekerja.
* General Cleaning Melakukan pembersihan secara masal yang melibatkan seluruh pekerja dan seluruh subkontraktor di lapangan untuk menciptakan lapangan kerja yang selalu bersih dan rapi. d. Hubungan Kerja Antar Unsur Pelaksana Proyek Hubungan kerja antar unsur-unsur pelaksana proyek adalah hubungan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan Apartemen Grand Dhika. Diharapkan adanya kerja sama yang baik antara pihak-pihak yang terkait, agar pekerjaan yang dilaksanakan terstruktur antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya, sehingga hasil pelaksanaan proyek sesuai dengan tujuan, mutu dan tepat waktu. Semua unsur berpedoman pada peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya, baik secara teknis maupun administratif. Chatarina Bima S 41108120041
27
Laporan Kerja Praktek Apartemen Grand Dhika City Bekasi
Di bawah ini akan dijelaskan secara umum pada masing-masing hubungan proyek, sebagai berikut :
1. Hubungan antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor Pemberi tugas atau owner kepada kontraktor pelaksana memberikan biaya pelaksanaan pekerjaan, sedangkan kontraktor pelaksana kepada pemberi tugas memberikan hasil/produksi pekerjaan. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hubungan kerja antara pemberi tugas dan kontraktor pelaksana dicantumkan dalam kontrak atau surat Perjanjian Pekerjaan Pemborongan. Hubungan kerja ini baru terjadi
setelah melalui proses pelelangan atau bisa juga melalui penunjukan
langsung.
2. Hubungan antara Pemberi Tugas dengan Konsultan Supervisi Pemberi tugas kepada konsultan supervisi memberikan wewenang penuh untuk mengawasi jalannya proyek dan memberikan imbalan jasa berupa pembayaran jasa pengawasan, sedangkan konsultan supervisi kepada pemberi tugas melakukan pengawasan dan melaporkan jasa pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan menyangkut mutu dan waktu pelaksanaan. Seperti halnya hubungan antara pemberi tugas dan konsultan perencana, maka hubungan kerja antara pemberi tugas dengan pengawas dimasukkan dalam kontrak atau surat perjanjian pekerjaan pengawasan.
3.
Hubungan antara Konsultan Supervisi dengan Kontraktor Ikatan antara keduanya berupa aturan pelaksanaan pekerjaan. Konsultan
pengawas kepada kontraktor pelaksana menuntut pelaksanaan sesuai dengan persyaratan, sedangkan kontraktor pelaksana terhadap konsultan pengawas melakukan konsultasi pelaksanaan pekerjaan.
Chatarina Bima S 41108120041
28