BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan Provinsi Gorontalo sebagai arah dan prioritas pembangunan secara menyeluruh yang dilakukan secara bertahap dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur merupakan bagian integral dari pembangunan Nasional yang pada dasarnya adalah upaya perubahan dalam berbagai bidang sektor kehidupan masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat diantaranya melalui percepatan pembangunan diberbagai bidang, peningkatan
ekonomi
masyarakat
yang
berkeadilan,
program
pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu serta percepatan pembangunan infrastruktur. Untuk memenuhi hal ini, diperlukan perencanaan yang matang tepat dan dapat dipercaya dengan menggunakan berbagai metode dan prosedur yang dapat dipertanggung jawabkan, baik dalam aspek legal/formal
maupun
menjawab
tantangan
dan
permasalahan
pembangunan sekaligus akademik. Perencanaan hendaknya mampu menjamin bahwa pembangunan daerah yang dilaksanakan sesuai dengan tuntutan lingkungan internal dan eksternal, berdasarkan potensi sumberdaya yang tersedia. Aktifitas dan produk perencanaan dalam pembangunan
daerah
merupakan
kunci
keberhasilan
dalam
pencapaian tujuan pembangunan di Provinsi Gorontalo. Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan nasional. Menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional serta Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya di sebut RENSTRA SKPD adalah dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
1
RENSTRA SKPD ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah setelah disesuaikan dengan RPJM Daerah serta RPJMN 2009-2014, dimana RENSTRA SKPD berfungsi sebagai arah kinerja dan pelayanan SKPD. RENSTRA SKPD memuat visi, misi, tujuan, sasaran, indikator sasaran, strategi, kebijakan, program, kegiatan, indikator kinerja, yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD serta berpedoman kepada RPJMD yang bersifat indikatif. Keberadaan RENSTRA DKAD 2012-2017 merupakan bagian dari
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) merujuk pada agenda pembangunan baik dalam RPJPD Provinsi Gorontalo 20052025, RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017 maupun RKPD yang akan dijadikan acuan atau pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja DKAD selama periode perencanaan. Selanjutnya dalam kaitannya dengan Sistem Keuangan Daerah sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, maka penjabaran RENSTRA kedalam Rencana Kinerja untuk setiap tahunnya akan dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja Anggaran (RKA) DKAD Provinsi Gorontalo. Alur penyusunan RENSTRA DKAD mengacu pada Permendagri Nomor 54 Tahun 2010, dapat dilihat sebagai berikut :
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
2
PENYUSUNAN RANCANGAN RENSTRA SKPD
PENYUSUNAN RANCANGAN AKHIR
PENETAPAN
PENYUSUNAN RPJMD SE KDH ttg Penyusunan Rancangan Renstra-SKPD dilampiri dengan indikator keluaran program dan PAGU per SKPD
Tidak sesuai
Penyesuaian Rancangan Renstra-SKPD berdasarkan hasil verifikasi Renstra-KL Renstra-KL dan Renstra Renstra-KL dan Renstra SKPD Kab/ dan Renstra Kabupaten/ Kota Kabupaten/ Kota Kota
Persiapan Penyusunan Renstra-SKPD
Penelaahan KLHS
Perumusan Tujuan Perumusan Isu-isu strategis berdasarkan tusi Perumusan sasaran Analisis Gambaran pelayanan SKPD
Penyusunan Rancangan RPJMD
Perumusan Rancangan Akhir RPJMD
Pelaksanaan Musrenbang RPJMD
PERDA ttg RPJMD
sesuai
Penetapan RenstraSKPD
Verifikasi Rancangan Akhir Renstra SKPD
Tidak sesuai
Rancangan Renstra-SKPD Perumusan visi dan misi SKPD Perumusan Strategi dan kebijakan
Penelaahan RTRW
sesuai Verifikasi Rancangan Renstra SKPD dgn Rancangan Awal RPJMD
Perumusan rencana kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif berdasarkan rencana program prioritas RPJMD
Perumusan indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD
SPM
Nota Dinas Pengantar Kepala SKPD perihal penyampaian Rancangan Renstra-SKPD kepada Bappeda
Penyempurnaan Rancangan Renstra-SKPD
RENSTRASKPD
Rancangan Akhir Renstra SKPD Rancangan Renstra-SKPD · Pendahuluan · Gambaran pelayanan SKPD · isu-isu strategis berdasarkan tugas pokok dan fungsi · visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan · rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif · indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD.
Pengolahan data dan informasi
Gambar 1 : Bagan Alur Penyusunan Renstra SKPD Provinsi
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
3
Visi dan misi yang dituangkan dalam RENSTRA DKAD merupakan integral dari Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah, tidak dapat dipisahkan dari penetapan ukuran pencapaian kinerja DKAD, baik untuk jangka menengah dan tahunan. Ada 4 (empat) tahapan besar dalam penyusunan RENSTRA DKAD yaitu : 1. Tahap Persiapan. Tahapan ini mencakup pembentukan Tim Penyusun RENSTRA DKAD dan penyusunan agenda kerja tim penyusunan RENSTRA. 2. Tahap Perumusan/Penyusunan. Tahapan ini mencakup : a.
Rancangan RENSTRA DKAD dirumuskan dengan mengacu pada rancangan awal RPJMD.
b.
Perumusan rancangan RENSTRA DKAD dilakukan melalui serangkaian kegiatan sebagai berikut : -
Pengolahan data dan informasi;
-
Analisis gambaran pelayanan;
-
Review RENSTRA Kementerian/Lembaga, dalam hal ini KEMENDAGRI; KEMENKEU
-
Penelahan draft RTRW Provinsi Gorontalo;
-
Perumusan isu-isu Strategis;
-
Perumusan visi dan misi DKAD;
-
Perumusan tujuan pelayanan jangka menengah DKAD;
-
Perumusan sasaran pelayanan jangka menengah DKAD;
-
Perumusan rencana program, kegiatan, indikator kinerja (mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD), kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun;
3. Tahap Verifikasi Rancangan. a.
Verifikasi bertujuan untuk menilai upaya dan capaian kinerja Dinas Keuangan dan Aset Daerah periode sebelumnya serta melaksanakan amanat yang tercantum dalam rancangan awal RPJMD;
b.
Tata cara verifikasi rancangan RENSTRA DKAD dilakukan melalui 3 (tiga) tahapan, yaitu :
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
4
-
Tahap penyampaian kepada Kepala DKAD Cq. Tim Penyusun RPJMD perihal
4.
penyampaian Rancangan RENSTRA DKAD;
-
Tahap verifikasi Rancangan RENSTRA DKAD;
-
Tahap penyesuaian rancangan RENSTRA DKAD sesuai hasil verifikasi. Tahap Penetapan, mencakup : a. Penyesuaian rancangan RENSTRA DKAD; b. Penetapan RENSTRA DKAD oleh Kepala DKAD.
1.2 Landasan Hukum Adapun landasan hukum penyusunan RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo, sebagai berikut : 1. Undang-undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 258, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4060); 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 3.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421) ;
4. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4437) ; 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 6. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pembangunan Daerah; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 9. Peraturan Presiden nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2009-2014;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
5
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tata
Cara
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 12. Peraturan
Daerah
Provinsi
Gorontalo
Nomor
13
Tahun
2013
tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo 13. Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 65 Tahun 2013 tentang Tugas dan Fungsi Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo; 14. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 03 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah 2005-2025 Provinsi Gorontalo; 15. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 02 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2012-2017. 16. Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 15 tahun 2013 tentang perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 02 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Maksud disusunnya RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo 2012-2017 adalah : 1. Sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Tahunan; 2. Menyediakan tolok ukur dan alat bantu bagi unit-unit kerja yang ada pada lingkungan DKAD secara konsekwen dan konsisten menyelenggarakan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi; 3. Tersedianya program dan prioritas kegiatan yang dapat dijadikan pedoman oleh DKAD dalam mewujudkan optimalisasi kinerja; 4. Untuk
menjamin
keterkaitan
dan
konsistensi
antara
perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun kedepan yaitu tahun 2012-2017;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
6
5. Untuk menjamin terciptanya integritas, sinkronisasi dan sinergi antar bidang yang ada di DKAD; 6. Sebagai satu pedoman yang mencerminkan arah, langkah dan kegiatan yang akan dilakukan DKAD Provinsi Gorontalo selama kurun waktu 5 (lima) tahun dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
1.3.2 Tujuan Adapun tujuan penyusunan RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo 2012-2017 yaitu : 1.
Menjadikan
RENSTRA
sebagai
suatu
dokumen
manajerial
dalam
manajemen pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien dan akuntabel dalam lingkup DKAD Provinsi Gorontalo; 2.
Sebagai instrumen pertanggung jawaban pelaksanaan tugas DKAD Provinsi Gorontalo selama 5 tahun ke depan, sekaligus sebagai wujud akuntabilitas publik DKAD sebagai salah satu institusi
pemerintah di
Provinsi Gorontalo; 3.
Mengembangkan dan meningkatkan sinergitas antar bidang lingkup DKAD Provinsi Goorntalo dalam rangka Pengelolaan Keuangan Daerah;
4.
Mengembangkan dan meningkatkan komunikasi di antara berbagai stakeholder dalam proses pengelolaan keuangan daerah.
1.4 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Rencana Strategis (RENSTRA) DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 sebagai berikut : Bab I, merupakan pendahuluan yang terdiri atas : (1) Latar belakang penyusunan renstra yang memuat tentang apakah renstra itu, apa fungsi renstra dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan renstra serta keterkaitan antara renstra DKAD dengan renstra K/L dengan renstra Kab/Kota dan dengan renja DKAD, (2) Landasan hukum yang melatar belakangi RENSTRA disusun yang meliputi peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang Tupoksi dan Kewenangan DKAD,
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
7
(3)
Maksud dan tujuan penyusunan renstra dan, (4) sistimatika penulisan renstra.
Bab II, merupakan gambaran pelayanan DKAD, terdiri atas : (1) Tugas, Fungsi dan Struktur Organisai DKAD, dan uraian tupoksi DKAD (2) Sumberdaya DKAD meliputi SDM, asset/modal, sarana prasarana serta unit usaha DKAD yang masih beroperasi, anggaran dan SOP DKAD (3) kinerja pelayanan DKAD 2007-2011, (4) tantangan dan peluang pengembangan pelayanan DKAD. (5) Peluang dan Tantangan Eksternal Bab III, memuat isu-isu strategis berdasarkan tupoksi DKAD, terdiri atas : (1) Identifikasi permasalahan berdasarkan tupoksi pelayanan DKAD tentang Peraturan Perundang-undangan Sumber Daya Manusia serta Sarana dan prasarana aparatur, (2) telaah visi, misi KDH dan wakil KDH terpilih yang berisikan target tujuan dan sasaran dari visi, misi, Keterkaitan Visi dan Misi Kepala Daerah terhadap Tugas Pokok dan Fungsi DKAD (3) Telaah renstra K/L dan renstra DKAD yang berisikan telaah Renstra Kementerian Dalam Negeri, telaah Kementerian Keuangan, (4) penentuan isu-isu strategis yang berisikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan DKAD ditinjau dari gambaran pelayanan DKAD, Bab IV, memuat tentang visi, misi, tujuan dan sasaran serta kebijakan dan strategis DKAD yang terdiri atas : (1) penjelasan visi dan misi DKAD, (2)
tujuan dan sasaran jangka menengah DKAD, keterkaitan sebab akibat
antara tujuan dengan sasaran dan dengan visi dan misi
DKAD, (3) strategi dan kebijakan DKAD yaitu rumusan strategi dan kebijakan DKAD, strategi dan arah kebijakan Provinsi serta strategi dan arah kebijakan DKAD dalam 5 tahun mendatang yang dimuat dalam bentuk tabel “Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan”.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
8
Bab V, memuat tentang rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif dalam 5 tahun mendatang yang dituangkan dalam bentuk tabel. Bab VI, memuat tentang indikator kinerja DKAD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD yang dituangkan dalam bentuk tabel. Untuk lebih jelasnya, sistimatika penyusunan RENSTRA DKAD adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penullisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN DKAD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DKAD 2.2 Sumber Daya DKAD 2.3 Kinerja Pelayanan DKAD 2007 -2011 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DKAD 2.5 Peluang dan Tantangan Eksternal
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan DKAD 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 3.3 Telaahan RENSTRA K/L dan RENSTRA DKAD 3.4 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi DKAD 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DKAD 4.3 Strategi dan Kebijakan
BAB V
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
9
BAB VI
INDIKATOR KINERJA DKAD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VII PENUTUP
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
10
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DKAD 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi DKAD Prov. Gorontalo Tugas dan Fungsi
Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo dibentuk sebagai realisasi pelaksanaan dari prinsip Desentralisasi kewenangan otonomi daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang Undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah dan juga merupakan konsekuensi logis dari terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo, serta Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 12 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo. Terbentuknya
DKAD
Provinsi
Gorontalo
sebagai
salah
satu
organisasi/perangkat daerah adalah untuk membantu Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam Bidang Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo, sebagai Provinsi termuda yang mengejar ketertinggalannya dari ProvinsiProvinsi lainnya di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. a. Tugas Dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan Dinas Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo mempunyai tugas “Melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam rangka tugas desentralisasi dan dekonsentrasi dibidang Keuangan Daerah”.
b. Fungsi Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana yang tertera di atas Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo mempunyai fungsi : 1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; 2. Menyusun rancangan APBD dan rancangan perubahan APBD; 3. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan APBD; 4. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
11
5. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; 6. Melaksanakan pembinaan dan evaluasi APBD kabupaten/kota; 7. Melaksanakan evaluasi peraturan daerah tentang retribusi dan pajak daerah kabupaten/kota; 8. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kekayaan daerah; 9. Melaksanakan fungsi BUD. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, DKAD Provinsi Gorontalo mempunyai kewenangan sebagai berikut : 1. Menyusun rencana program/kegiatan bidang Pengelolaan Keuangan Daerah; 2. Melaksanakan program/kegiatan
pemantauan
dan
Pengelolaan
evaluasi
Keuangan
terhadap Daerah
pelaksanaan Provinsi
dan
Kabupaten/Kota; 3. Menyusunan laporan keterangan pertanggungjawaban tahunan dan 5 (lima) tahunan.
c. Uraian Tugas dan Fungsi Susunan organisasi DKAD Provinsi Gorontalo terdiri dari : 1. Kepala Dinas 2. Sekretaris 3. Bidang Anggaran dan Pembinaan 4. Bidang Perbendaharaan 5. Bidang Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan 6. Bidang Aset 7. Bidang Akuntansi
Adapun Tugas dan Fungsi Susunan Organisasi DKAD Provinsi Gorontalo, dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Kepala Dinas Kepala DKAD Provinsi Gorontalo mempunyai tugas "membantu Gubernur dalam memimpin, mengendalikan, dan mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan pemerintahan yang RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
12
menjadi kewenangan Pemerintah Daerah lingkup pengelolaan keuangan dan
asset
daerah
perbendaharaan,
yang
akuntansi
meliputi dan
bidang
asset
".
pendapatan, Dalam
anggaran,
menyelenggarakan
tugasnya, Kepala DKAD Provinsi Gorontalo mempunyai fungsi sebagai berikut : a. pejabat pengelola keuangan daerah selanjutnya disebut PPKD; b. bendahara umum daerah selanjutnya disebut BUD; c. kepala satuan kerja perangkat daerah
2. Sekretaris Sekretaris dipimpin oleh Sekretaris DKAD Provinsi Gorontalo dan mempunyai
tugas
"Membantu
kepala
dinas
dalam
memimpin
dan
mengkoordinasikan penyelengaraan pelayanan teknis administratif kegiatan dan ketatausahaan yang meliputi urusan kepegawaian serta keuangan ".
perencanaan, umum dan
Dalam menyelenggarakan tugasnya,
Sekretaris DKAD Provinsi Gorontalo mempunyai fungsi yaitu : a. Pengkoordinasian penyusunan dan perumusan bersama kebijakan, petunjuk teknis serta rencana strategis dinas; b. Penyusunan bersama program kerja dan rencana kegiatan Dinas berdasarkan pada visi dan misi dinas; c. Penyusunan program kerja dan rencana kegiatan Sekretariat; d. Pengelolaan
ketatausahaan
perkantoran
serta
penelahaan
dan
pengkajian konsep naskah dinas dan produk hukum lingkup dinas; e. Pembinaan dan pengendalian administrasi keuangan dan kepegawaian dinas; f. Perumusan bahan rencana kebutuhan, pemanfaatan dan pemeliharaan barang inventarisir dinas g. Penyelenggaraan pelayanan kehumasan; h. Penyusunan bahan laporan pelaksanaan kegiatan Sekretariat dan kegiatan dinas secara berkala i. Pengkoordinasian, pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas bawahan.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
13
Sekretariat DKAD Provinsi Gorontalo dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibantu oleh 3 (tiga) Sub Bagian yaitu : 1) Sub Bagian Perencanaan, Program dan PDE 2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 3) Subag Keuangan
3. Bidang Anggaran dan Pembinaan Keuangan daerah Bidang Anggaran dan Pembinaan dipimpin oleh Kepala Bidang Anggaran dan Pembinaan keuangan daerah mempunyai tugas merumuskan kebijakan penganggaran, menyiapkan rancangan APBD, melaksanakan pembinaan dan evaluasi penganggaran SKPD serta evaluasi APBD Kabupaten/Kota. Dalam
menyelenggarakan
tugasnya,
Bidang
Anggaran
dan
Pembinaan dan keuangan Daerah mempunyai fungsi : a. menyusun rencana dan program kegiatan Bidang; b. penyiapan perumusan kebijakan dibidang penganggaran; c. melaksanaan kebijakan di bidang penganggaran; d. merumuskan standard, pedoman dan prosedur dibidang penganggaran; e. melaksanakan penyusunan APBD dan perubahan APBD; f. memberikan bimbingan teknis dibidang penganggaran; g. melaksanakan evaluasi APBD kabupaten/kota. Bidang
Anggaran
dan
Pembinaan
Keuangan
Daerah
dalam
menjalankan tugas dan fungsinya dibantu oleh 3 (tiga) Sub Bidang yaitu : 1) Seksi Anggaran Area I; 2) Seksi Anggaran Area II; 3) Seksi Bina Evaluasi APBD Kab/ Kota
4. Bidang Perbendaharaan Bidang
Perbendaharaan
dipimpin
oleh
Kepala
Bidang
dan
mempunyai tugas " merumuskan konsep kebijakan pelaksanaan APBD, pembinaan, verifikasi, penatausahaan dan pelaporan, serta membuat laporan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan.".
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
14
Dalam menyelenggarakan tugasnya, Bidang Perbendaharaan DKAD Provinsi Gorontalo mempunyai fungsi yaitu : a. menyusun rencana dan program kegiatan bidang; b. mengkoordinasikan pelaksanaan bimbingan teknis penatausahaan dan akuntansi SKPD; c. melakukan verifikasi dan penatausahaan pelaksanaan anggaran; d. menerbitkan SP2D; e. melakukan pembinaan teknis dan pengendalian sistem akuntansi SKPD; f. menyusun laporan keuangan pemerintah daerah, dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan; g. menyusun rancangan peraturan daerah tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD; h. mengkoordinasikan laporan keuangan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan dengan instansi terkait. Bidang Perbendaharaan DKAD Provinsi Gorontalo dalam menjalankan tugas dan fungsinya dibantu oleh 3 (tiga) Seksi yaitu ; 1) Seksi Verifikasi Area I. 2) Seksi Verifikasi Area II. 3) Seksi Verifikasi Area III.
5. Bidang Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan Bidang Pendapatan dan Penerimaan Pembiayaan dipimpin oleh Kepala Bidang
dan
mempunyai
tugas
"merencanakan,
melaksanakan
dan
mengendalikan pemungutan pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan pembiayaan”. Dalam
menyelenggarakan
tugasnya,
Bidang
Pendapatan
dan
Penerimaan Pembiayaan DKAD Provinsi Gorontalo mempunyai fungsi yaitu : a. menyusun rencana dan program kegiatan bidang; b. mengkoordinasikan perumusan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerah; c. mengevaluasi peraturan daerah tentang pajak dan retribusi daerah kabupaten/kota;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
15
d. melaksanakan pembinaan pelayanan dibidang pemungutan pendapatan daerah; e. mengkoordinasikan pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan dana perimbangan dengan instansi terkait; f.
mengkoordinasikan pemungutan dan pelaporan pajak daerah pada UPTD. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bidang Pendapatan DKAD
Provinsi Gorontalo dibantu oleh
3 (tiga) Seksi dan tugas masing-masing
Seksi yaitu : 1) Seksi Pengelolaan Pajak. 2) Seksi Dana Perimbangan, Retribusi dan Pendapatan lain-lain 3) Seksi Pengendalian dan Pembinaan Pendapatan.
6. Bidang Aset Bidang Aset mempunyai tugas "merencanakan, melaksanakan pembinaan dan mengendalikan Kekayaan Daerah". Dalam menyelenggarakan tugasnya, Bidang Aset DKAD Provinsi Gorontalo mempunyai fungsi yaitu : a. menyusunan rencana dan program kegiatan bidang; b. mengkoordinasikan penyusunan kebijakan, pembinaan dan pengendalian kekayaan daerah; c. mengkoordinasikan pengelolaan barang milik daerah dengan SKPD dan pihak lain; d. melaksanakan pembinaan pengelolaan keuangan pada BLUD, dana bergulir dan BUMD. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Bidang Aset DKAD Provinsi Gorontalo dibantu oleh 3 (tiga) Seksi yaitu : 1) Seksi Penataan, Pengendalian dan Pelaporan Aset Area I. 2) Seksi Penataan, Pengendalian Aset Area II. 3) Seksi Perencanaan dan Evaluasi Aset.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
16
7. Bidang Akuntansi Bidang Akuntansi memiliki tugas menyusun Laporan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya bidang Akuntansi dibantu oleh 3 (tiga) Seksi yaitu : 1. Seksi Akuntansi Keuangan 2. Seksi Akuntansi Aset 3. Seksi Pelaporan
d. Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo yang telah diuraikan sebelumnya dapat digambarkan dalam Bagan Struktur Organisasi sebagai berikut :
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
17
KEPALA
SEKRETARIS KEL.JABATAN FUNSIONAL
Subbag Perencanaan,Eval uasi & Pusat data Elektronik Keuangan Bidang Anggaran dan Pembinaan Keuangan Daerah
Bidang Pendapatan
Bidang Perbendaharaan
Subbag. Keuangan
Subbag Umum & Kepegawaian
Bidang Aset
Bidang Akuntansi
Seksi Anggaran Area I
Seksi Verivikasi Area I
Seksi Penggelolaan Pajak
Seksi Akuntansi Keuangan
Seksi Anggaran Area II
Seksi Verivikasi Area II
Seksi Penataan, Pengendalian dan Pelaporan Aset Area I
Seksi Dana Perimbangan, Retribusi dan Pendapatan lain-lain
Seksi Penataan, Pengendalian dan Pelaporan Aset Area II
Seksi Akuntansi Aset
Seksi Perencanaan dan Evaluasi Aset
Seksi Pelaporan
Seksi Bina Evaluasi APBD Kab/Kota
Seksi Verivikasi Area III
Seksi Pengendalian dan Pembinaan Pendapatan
UPT
Gambar 2 : Struktur Organisasi DKAD Provinsi Gorontalo
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
18
2.2. Sumber Daya DKAD Provinsi Gorontalo Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, DKAD Provinsi Gorontalo memiliki sumber-sumber daya manusia, asset/modal, yang diuraikan sebagai berikut :
2.2.1. Potensi Sumber Daya Manusia
Tabel 2. 1 SDM Aparatur Berdasarkan Golongan / Ruang Status Kepegawaian
Pria
Wanita
Jumlah
7 39 27 73
2 37 27 66
9 76 54 139
Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I Jumlah
Ket.
Tabel 2. 2 SDM Aparatur Berdasarkan Pendidikan Formal Pendidikan Formal Setingkat Doktor (S3) Setingkat Magister (S2) Setingkat Sarjana (S1) D-III Setingkat SMA Setingkat SMP Setingkat SD Jumlah
Pria
Wanita
13 25 6 28 72
7 24 17 18 67
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
Jum lah 20 49 23 46 139
Ket.
19
Tabel 2. 3 SDM Aparatur Berdasarkan Tingkat Eselonisasi Tingkat Eselonisasi
Pria
Wanita
Jumlah
1
-
1
Eselon II
Ket.
Eselon III 7 1 8 Eselon IV 14 9 23 Pejabat Fungsional Staf 51 56 107 Pegawai Tidak Tetap 25 7 32 (PTT) Jumlah 98 73 171 Tabel 2. 4 SDM Aparatur Berdasarkan Diklat Struktural Diklat Struktural
Pria
Wanita
Jumlah
Diklat Lemhanas Diklat PIM I Diklat PIM II Diklat PIM III/Spama Diklat PIM IV/Adum/Sepada Diklat Prajabatan Jumlah
5 11 54 70
1 7 55 63
6 18 109 133
Ket.
Tabel 2. 5 SDM Aparatur Berdasarkan Diklat Fungsional Diklat Fungsional Diklat Barang dan Jasa Diklat Keuangan Daerah Diklat Perencanaan Diklat Peneliti Diklat Pustakawan Jumlah
Pria
Wanita
Jumlah
3 -
1 3
4 3
3
4
7
Ket.
2.2.2 Sarana dan Prasarana Saat ini Kantor DKAD Provinsi Gorontalo beralamat di Jl. Sapta Marga Kelurahan Botu Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo dan kawasan ini merupakan Pusat Perkantoran Gubernur Gorontalo yang terletak di puncak Botu. Untuk memperlancar pelaksanaan tugas, DKAD Provinsi Gorontalo ditunjang dengan sarana dan prasarana yaitu :
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
20
a. Ruang Kantor yang terdiri dari : 1 (satu) ruang Kepala, 1 (satu) ruang Sekretaris, 4 (empat) ruang Kepala Bidang, 5 (lima) ruang Staf dan 1 (satu) ruang keuangan serta 1 (satu) ruang BUD. b. Peralatan Kantor dan Rumah Tangga : Tabel 2.6 Peralatan Kantor No. Jenis/Nama Barang Urut 1 2 Brankas 1 Dispenser 2 Rak Arsip 3 Rak arsip samsat 4 Boalemo/pohuwato Meubelair 5 Money Counter 6 Loket 7 Mesin Performasi Kertas 8 Lemari Arsip 9 10 Mesin tik 11 Nomorator 12 Kalukulator 13 Kain Gorden 14 Mesin Cetak 15 Alat Cetak Plat Nomor Kenderaan 16 Penghancur kertas Gamet 1000s 17 Filling Kabinet 18 Papan Nama 19 Papan Struktur 20 Tiang Bendera 21 Mesin pangkas rumput 22 Papan data pegawai 23 Magic Com 24 Kotak Saran 25 Tenda Kafilah 26 Rak buku/TV/kembang 27 Spring bed 28 Ac 29 Kursi 30 Kursi Kayu 31 Kursi Putar 32 Kursi Lipat kony 33 Kursi sofa 34 Kursi chitose 35 Kursi ukir jepara
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
Satuan
Jumlah
Ket
3 Buah unit Buah Buah
4 8 9 13 2 pkt
5
Buah Buah Buah Buah Buah unit Buah unit Set Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah unit Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah unit Buah Set Buah Set
10 pkt 5 2 1 16 3 6 58 4 5 2 4 2 4 1 7 2 1 1 1 1 3 3 48 4 35 12 10 1 97 1
21
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53
Kursi Sudut Kursi Kursi Plastik Meja Kursi Kursi Tamu Meja Kursi Bangku Tunggu Kursi kerja direksi Kursi Rapat Sofa Ukir Meja Kerja Biro Meja Rapat Meja Telepon Meja Biro kecil Meja Meja Pelayanan DeliveriKota/limboto
Meja Komputer Meja Pelayanan Deliveri Kota/limboto
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah
5 2 12 20 3 1 20 1 3 8 57 42 5 1 12 1 15 1
22
c. Peralatan Komunikasi dan Studio/Audio, Alat Elektronik beserta perangkat pendukung lainnya terdiri dari : Tabel 2.7 Peralatan Pendukung Lainnya No. Urut 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
14 15 16 17
18 19 20 21
Jenis/Nama Barang 2 Printer Komputer NoteBook Sound System Slide Projector Camera Photo UPS LCD Pemasangan LAN Hardisk DDR Scaner CPU Kelengkapan komputer (flashdisk, dll) Sound Note Book Komputer mainframe/server Program komputerisasi SAKD Program komputerisasi SIMDA Komputerisasi Samsat Hub & Port rak server simda
Satuan Jumlah 3 Buah unit Buah Buah Buah Buah Buah Buah Buah unit Buah unit Buah Buah
4 52 87 22 1 1 1 20 2 3 1 2 6 6 1 pkt
Buah Buah
1 4 pkt
Buah
3 pkt
Buah
1 pkt
Buah
3 pkt
Buah Buah
1 2 pkt
Ket 5
d. Kendaraan Dinas, terdiri dari : ◊
Kendaraan Roda 4 (empat), terdiri dari : - Kendaraan Dinas 7 (Tujuh) unit.
◊
Kendaraan Roda 2 (dua), 35 (tiga puluh lima) unit.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
23
2.2.3. Unit usaha operasional Kontribusi terbesar dalam pengelolaan keuangan daerah adalah dari segi pendapatan. Untuk itu, selain lebih meningkatkan pendapatan daerah dan juga untuk mendekatkan pelayanan wajib pajak terutama kendaraan bermotor, maka DKAD Provinsi telah mengoptimalkan unit-unit pembantu (UPTD) yang tersebar di Kab/Kota yaitu : - UPTD Kota Gorontalo dan Kab.Bone Bolango serta Samsat Pembantu Bilungala. - UPTD Kab.Gorontalo dan Kab.Gorontalo Utara - UPTD Kab.Pohuwato dan Kab.Boalemo serta Samsat Pembantu Popayato
2.2.4 Anggaran Untuk merealisasikan seluruh program dan kegiatan sebagaimana yang tertuang dalam dokumen RENSTRA dan Rencana Kerja Tahunan, DKAD Provinsi Gorontalo selalu mendapat dukungan anggaran dari APBD Provinsi Gorontalo. Khusus untuk Tahun Anggaran 2012 BKD Provinsi Gorontalo mendapat dukungan Anggaran sebesar Rp. 31.135.415.816,- dengan rincian Belanja Tidak Langsung sebesar Rp. 16.135.415.816,- Belanja Langsung Rp. 15.000.000.000,- Secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.8 Rincian Belanja 2007 - 2011
2007
Belanja Tidak Langsung (Rp. 57.001.048.033
2008
88.472.611.389
Tahun
Belanja Langsung (Rp) 9.453.055.200
Jumlah (Rp)
Ket.
66.454.103.233
11.028.000.000 99.500.611.389
2009
11.636.733.700
10.265.665.000
21.902.398.700
2010
13.527.787.472
10.200.000.000
23.727.787.472
2011
15.111.902.327
12.731.156.000
27.843.058.327
Sumber : Buku II LRA hasil audit BPK 2009, Perda N0.01 Thn 2011 (Pertanggung Jawaban APBD 2010)
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
24
2.2.5 Standar Operasional Prosedur (SOP) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah dirubah dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4844) Pasal 11 ayat 4 menyatakan bahwa penyelenggaraan Urusan Pemerintah yang bersifat wajib berpedoman pada Standar Pelayanan Minimal dilaksanakan secara bertahap dan ditetapkan oleh Pemerintah. Sebagaimana diketahui, bahwa Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo sudah menetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pada tahun 2010. Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo Melaksanakan Standar
Operational
Procedures
(SOP)
secara
berkelanjutan
untuk
meningkatkan efektifitas, efisiensi dan akuntabilitas pelayanan public sesuai dengan peratuan perundang-undangan mengenai pelayanan publik. DKAD Provinsi Gorontalo menyusun, mengimplementasikan dan mempertahankan kualitas prosedur yang ditetapkan untuk digunakan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2.3. Kinerja Pelayanan DKAD Provinsi Gorontalo 2.3.1
Kinerja Keuangan Masa Lalu Untuk mewujudkan suatu keadaan yang membawa kepada adanya
biaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah (baik pusat maupun daerah), tidak lain ditujukan untuk membawa masyarakat pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan hal tersebut, mau tidak mau perlu didukung dengan ketersediaan dana yang cukup. Pajak dan retribusi merupakan salah satu sumber penerimaan yang penting disamping sumbersumber penerimaan lainnya yang lebih mencerminkan kekuatan ekonomi masyarakat dan sekaligus tingkat kepatuhan/kepedulian masyarakat dalam pembangunan negara. Memang sumber penerimaan dapat berasal dari pemanfaatan sumber daya alam, optimalisasi asset atau’ melalui pinjaman, namun semua hal tersebut memiliki keterbatasan karena sumber daya alam dapat habis, optimalisasi asset tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
25
baik oleh masing-masing daerah (mengingat manajemen asset belum sepenuhnya berjalan dengan baik), apalagi jika mengandalkan dari pinjaman. Oleh karena itu jika pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka perlu adanya upaya untuk mendorong optimalisasi pajak melalui kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi pajak yang dimaksud antara lain melalui perluasan basis pajak yang ada. Dengan istilah lain ekstensifikasi dilakukan untuk “mencari yang hilang” sedangkan intensifikasi diilakukan untuk “menggali yang tersembunyi”. Namun ada suatu kondisi atau syarat tertentu dalam pemungutan pajak yang baik, yaitu tidak menyebabkan biaya tinggi, efektif dan efisien dan tidak mengganggu perekonomian (mobilitas penduduk, lalu lintas barang/jasa antar daerah dan kegiatan perdagangan internasional). Sementara itu dengan berlakunya Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai perubahan atas Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah setidaknya akan lebih mendorong agar penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah yang selama ini belum memadai dan memiliki peran yang relative kecil dapat lebih dioptimalkan dan dapat memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah yang lebih tinggi. Hal ini Nampak dari munculnya beberapa jenis pajak baru yang sebelumnya merupakan pajak pusat dan saat ini beralih menjadi pajak yang dipungut dan di kelola oleh Kabupaten/Kota, yaitu Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan (sektor SKB) dan Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan. Disamping itu perkembangan realisasi pendapatan daerah berhubungan dengan perkembangan realisasi Pendapatan Negara dalam periode 2005-2008 pendapatan negara menunjukan adanya trend kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan sebasar 25,6 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi baik pada penerimaan dalam negeri maupun hibah yang masing - masing rata- rata tumbuh sebesar 25,6 persen dan 20, 9 persen. Secara lebih rinci dalam periode 2005 – 2008, pertumbuhan penerimaan dalam negeri didukung oleh pertumbuhan penerimaan perpajakan yang rata - rata tumbuh sebesar 23,8 persen dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 29,7 persen. Peningkatan realisasi pendapatan negara dan hibah tersebut sangat di pengaruhi oleh
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
26
perkembangan kondisi makro ekonomi, faktor eksternal, dan pelaksanaan kebijakan pemerintah selama periode 2005-2010. Pendapatan negara mempunyai peran yang sangat penting sebagai sumber
pendanaan
belanja
negara
dan
pembangunan
negara
untuk
pembangunan nasional. Realisasi pendapatan negara dan hibah dalam tahun 2009 mencapai Rp 869,6 triliun. Dari pencapaian tersebut 73,8 persen diantaranya bersumber dari penerimaan perpajakan. Kontribusi tersebut lebih besar apabila di bandingkan dengan perannya di tahun 2008
sebesar 67,1
persen. Namun demikian secara nominal penerimaan perpajakan tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 2,6 persen dibandikan dengan realisasi tahun 2008. Penurunan penerimaan perpajakan tersebut terutama di sebabkan oleh terjadinya perlambatan kegiatan perekonomian sebagai dampak dari krisis ekonomi dunia. Penurunan penerimaan perpajakan dalam tahun 2009 terutama berasal dari penurunan penerimaan pajak perdagangan internasional sebesar 48,6 persen. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan kegiatan ekspor dan import sebesar 9,7 persen dan 15 persen akibat krisis keuangan global. Di samping itu, krisis keuangan global juga sejalan dengan penurunan harga minyak di pasar internasional, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan penerimaan PPh migas sebesar 35 persen, sebaliknya penerimaan perpajakan non migas tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 4,4 persen. Peningkatan tersebut didukung oleh kebijakan administrasi perpajakan, langkah- langkah intensifikasi dan eksentifikasi perpajakan yang berkelanjutan. Sejalan dengan perkiraan mulai meningkatnya aktivitas perdagangan dunia di tahun 2011 ini, pemerintah memutuskan untuk terus melanjutkan kebijakan pemberian insentif perpajakan bagi industri di dalam negeri. Insentif perpajakan tersebut diberikan dalam bentuk penurunan tarif PPh Badan dari 28 persen menjadi 25 persen; pemberiaan fasilitas penurunan tarif PPh Badan sebesar 5 persen dari tarif normal untuk perusahan masuk bursa yang minimal 40 persen sahamnya dimiliki publik; pemberian pajak ditanggung pemerintah dalam bentuk subsidi pajak PPN dan bea masuk sector tertentu; serta terus melanjutkan reformasi administrasi perpajakan. Sedangkan insentif di bidang kepabeanan diberikan dalam bentuk perbaikan fasilitas kepabeanan, insentif untuk perdagangan dan industri, serta fasilitas keringanan bea masuk. Selain itu
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
27
juga dilakukan kebijakan kenaikan tarif cukai yang di ikuti penyederhanaan tarif cukai, serta peningkatan pengawasan peredaran barang kena cukai. 2.3.2
Kinerja Pelaksanaan APBD Sesuai dengan arah kebijakan yang dilakukan pemerintah pusat langkah-
langkah pembaharuan kebijakan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah dilakukan secara berkesinambungan. Dalam beberapa tahun terakhir, strategi kebijakan fiskal masih tetap konsisten diarahkan untuk melanjutkan dan memantapkan langkah-langkah konsolidasi fiskal, terutama meningkatkan PAD dan penyehatan APBD dalam rangka menciptakan ketahanan fiskal yang berkelanjutan. Kebijakan yang ditempuh, sebagaimana yang dituangkan dalam RPJMD 2007-2012 yaitu : 1) PAD diharapkan mampu mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan ratio terhadap PDRB mencapai 2% pada akhir tahun 2012 2) Meningkatkan PAD dengan menumbuhkan kesadaran dan kebanggaan membayar pajak daerah dan rasa memiliki pajak daerah oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan menurunkan tunggakan pajak hingga 10% dari total tagihan pada akhir masa RPJMD 2007-2012. Realisasi sampai tahun 2011 hanya sebesar 4 persen dari total potensi penerimaan pajak daerah. Sebagaimana yang tertuang dalam RPJMD tersebut, maka upaya penatausahaan dan optimalisasi sumber PAD dimaksukan untuk meningkatkan rasio PAD terhadap PDRB ADHB hingga ke kondisi ideal 2 persen. Pada tahun 2009 rasio PAD telah mencapai 1,92 % terhadap PDRB, tahun 2010 dengan meningkatnya PDRB ADHB berdasarkan data statistik yaitu 8.056,51 Trillyun sehingga persentase terhadap PDRB ADHB menjadi 1,81%. Tahun 2011 rasio PAD terhadap PDRB ADHB sebesar 1,73% dan tahun 2012 diprediksi sebesar 1,77% terhadap PDRB ADHB. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan menerapkan teknologi informasi dalam pelayanan pemungutan perpajakan dan penerapan sistem pelayanan pajak yang memungkinkan pelayanan pembayaran pajak cepat dan tepat di kantor SAMSAT utama di Kota Gorontalo dan Kota Limboto yaitu sistem samsat dellivery dan samsat drive true. Sementara itu, dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektifitas belanja daerah, fokus kebijakan diarahkan untuk berpijak
pada 6 prinsip
pengarusutamaan yang tercantum dalam RKPD 2012 yaitu: RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
28
1)
Pengarusutamaan inovasi pembangunan
2)
Pengarusutamaan partisipasi masyarakat
3)
Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan
4)
Pengarusutamaan tata pengelolaan yang baik (good governance)
5)
Pengarusutamaan pengurangan kesenjangan antar wilayah
6)
Pengarusutamaan peningkatan kinerja. Di bidang penerimaan pembiayaan, selama tiga tahun terakhir investasi
jangka
pendek
pengembangan
Pemerintah manajemen
Provinsi kas
telah
Gorontalo
khususnya
memberikan
dengan
peningkatan
hasil
pendapatan. Pada tahun 2004 jumlah pendapatan dari bunga deposito/jasa giro masih sekitar Rp1,5 Millyar dan pada tahun 2008 telah mencapai Rp7,84 milyar, tahun 2009 mencapai sebesar Rp.10,55 millyar, tahun 2010 sebesar Rp.7,30 Millyar. Untuk tahun 2011 sebesar Rp8,22 Millyar dan tahun 2012 diprediksi sebesar Rp6,12 millyar. Fluktuasi penerimaan dari jasa giro/deposito sangat tergantung dari realisasi pelaksanaan
proyek.
Dalam
arti bahwa
jika
proyek/kegiatan cepat dilaksanakan maka dana idle yang ada dikas daerah semakin berkurang sehingga berpengaruh terhadap penerimaan dari jasa giro dan deposito, selain itu penerimaan jasa giro juga sangat dipengaruhi oleh fluktuasi suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank, sesuai dengan kebijakan Bank Indonesia dalam penerapan Suku Bunga SBI. Investasi jangka panjang pada PT Gorontalo Fitrah Mandiri dinilai belum sampai
pada
kondisi
yang
menggembirakan.
Lambatnya
pertumbuhan
kontribusi lebih disebabkan karena pada akhir tahun anggaran 2008 terjadi persoalan Likuiditas keuangan pada PT. Gorontalo Fitra Mandiri dan investasi sedang
memasuki
pada
tahap
awal
dari
penanaman
modal
pada
mesin/peralatan pertanian. Pada Investasi jangka panjang PT. Gorontalo Wisata Mandiri tengah dilakukan restrukturisasi permodalan agar perusahaan mampu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerjanya, sehingga berdasarkan hasil evaluasi APBD Provinsi Gorontalo tahun 2011 oleh Departemen Dalam Negeri, tidak lagi dianggarkan sebagai sumber pendapatan asli daerah Provinsi Gorontalo.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
29
2.3.3
Perkembangan Pendapatan Daerah Pada tahun 2011 pendapatan daerah sebesar Rp697, 57 milyar, yang
terdiri dari PAD sebesar Rp133,12 milyar, dana perimbangan sebesar Rp438,41 milyar yang terdiri dari Dana Bagi hasil Pajak Rp26,76 milyar, Dana Alokasi Umum Rp400,75 milyar dan Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp.10,73 milyar. Komponen pendapatan daerah lainnya yaitu bersumber dari Lain-lain Pendapatan yang sah sebesar Rp21,84 milyar. Perkembangan pendapatan APBD Pemerintah Provinsi untuk kurun waktu 2007 sampai dengan 2011 telah meningkat secara bertahap. Realisasi pendapatan daerah
tahun 2007 sebesar Rp.521,58 milyar, atau meningkat
13,19% dari tahun sebelumnya. Tahun 2008 realisasi sebesar meningkat sebesar Rp537,16 millyar atau meningkat 2,95% pada tahun 2009 realisasi sebesar Rp.561,18 Millyar atau 4,47%. Tahun 2010 realisasi sebesar Rp593.39 Millyar atau 5,73%. Perkembangan pendapatan daerah dari PAD, Dana Perimbangan dapat diuraikan pada bagian berikut. Tingkat pertumbuhan rata-rata pendapatan daerah adalah 7,32% dan sangat dipengaruhi oleh pendapatan dari dana perimbangan.
Dari jumlah
pendapatan daerah peran PAD Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu 2007-2011 rata-rata sebesar 18,90% dari total pendapatan daerah. Tingkat pertumbuhan rata-rata PAD adalah antara 22,79 persen dan berada di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi Gorontalo rata-rata 5% – 7,6%. Pengaruh terbesar pertumbuhan PAD adalah berasal dari pajak daerah. Peran pajak daerah dari tahun 2007-2011 rata-rata 88,33% terhadap PAD atau sebesar 16,68 persen dari Pendapatan Daerah.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
30
Tabel 2.9 Realisasi Pendapatan Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2007 S/D 2011 NO
Uraian
1 1.1 1.1.1 1.1.2 1.1.3
PENDAPATAN PAD Pajak Daerah Retribusi Daerah Hasil Pengelolaan Keuangan Daerah yg dipisahkan 1.1.4 Lain-lain PAD yang sah 1.2 Dana Perimbangan 1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak / bagi hasil bukan pajak 1.2.2 DAU 1.2.3 DAK 1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah yg Sah 1.3.1 1.3.2
Hibah Dana penyesuaian dan otonomi khusus
1.3.3
Bantuan keuangan dari provinsi atau Pemda Lainnya Dana penguatan infrastruktur dan prasana daerah Dana tambahan penghasilan bagi GURU PNSD Pendapatan dana darurat
1.3.4
1.3.5
1.3.6
2007 2008 2009 2010 2011 Rata-rata (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) Pertumbuhan (%) 521,584,139,993 537,168,541,439 561,186,326,559 593,392,627,943 697.576.031.227 7.32 70,078,989,232 95,106,219,346 102,626,018,112 133,124,917,186 158.083.317.775 22.79 59,221,753,094 82,572,430,960 86,443,156,011 120,748,491,227 144,751.936.385 25.92 -
5,000,000 163,912,259 10,852,236,138 12,369,876,127 16,182,862,101 12,376,425,959 13.331.381.390 308,900,309,305 413,118,212,093 458,560,308,447 438,419,685,757 515,369,176,652 17,506,309,305 19,106,216,093 18,889,052,447 291,394,000,000 368,637,996,000 388,325,256,000 25,374,000,000 51,346,000,000
26,933,965,757 26,066.408.886 400,750,820,000 461,118,102,000 10,734,900,000 28,057,200,000
142,604,841,455 40,000,000,000
28,944,110,000
-
99,996,500,000
8,944,110,000
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2,608,341,455
20,000,000,000
-
21,848,025,000 -
3,178.24 4.77 14,47 14.47 12.53 61.54
18,900,000,000 5,223.536.800
-39.24 -
18,900,000,000
-10.12
-
-
21,765,000,000
-
-
83,025,000
-
-
-
-
666.77
Sumber : Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo Berdasarkan tabel diatas dari jumlah pendapatan daerah sampai tahun 2011 kontribusi terbesar penerimaan adalah berasal dari dana perimbangan atau transfer dari pemerintah yakni berkisar 84%-86%. Rata-rata pertumbuhan dana perimbangan 14,47% dengan kecenderungan pendapatan dari DAU meningkat, sementara pendapatan dari DAK cenderung berfluktuasi. Dana perimbangan terbesar bersumber dari transfer pemerintah dalam bentuk Dana Alokasi Umum (DAU). Kontribusi DAU terhadap pendapatan daerah Pemerintah Provinsi Gorontalo berkisar antara 80%– 85% dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 12,53%. Kenaikan Dana perimbangan akan mengalami kecenderungan menurun sesuai dengan perbaikan celah fiskal. Perkembangan dana transfer dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2011 digambarkan dalam grafik berikut ini.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
31
Gambar 3.10
Sumber : Nota Keuangan APBN 2012 Untuk mengurangi ketergantungan terhadap Dana Perimbangan, maka Kebijakan pemerintah pusat
untuk meningkatkan PAD yaitu
dengan
mengeluarkan Undang-Undang nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yaitu dengan: 1. Memperluas objek 2. Menambah jenis 3. Menaikkan tarif maksimum 4. Diskresi penetapan tarif Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tersebut setidaknya akan lebih mendorong agar penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah yang selama ini belum memadai dan memiliki peran yang relatif kecil dapat lebih dioptimalkan dan dapat memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah yang lebih tinggi. Hal ini Nampak dari munculnya beberapa jenis pajak baru yang sebelumnya merupakan pajak pusat dan saat ini beralih menjadi pajak yang dipungut dan dikelola oleh Kabupaten/Kota, yaitu Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan (sektor SKB) dan Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan. Untuk Provinsi Gorontalo yang terdiri dari enam kabupaten/kota, maka pendapatan dari pajak kendaraan bermotor perbandingnnya adalah 70% pendapatan menjadi hak provinsi dan 30% menjadi hak kabupaten/kota secara proporsional. Dari porsi 70% dan 30% ini, masing-masing wajib disisihkan untuk pembangunan jalan dan pengadaan transportasi umum", sedangkan kebijakan pajak progresif kendaraan bermotor ini diharapkan akan meningkatkan proporsi pendapatan asli daerah terhadap anggaran pendapatan daerah. Pajak daerah RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
32
lain yang diandalkan adalah pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBB-KB). PBB-KB pemungutannya dilakukan oleh Pertamina sehingga pemerintah daerah hanya menerima provinsi
dan
hasil yang komposisi pembagianya 30% maenjadi bagian
70%
menjadi
bagian
pemerintah
kabupaten/kota
secara
proporsional. 2.3.4.
Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Pada tahun 2007 realisasi belanja Pemerintah Provinsi Gorontalo
mencapai Rp459.239.655.980,51 atau 84,90% dari anggaran yang tersedia. Ditahun 2011, realisasi belanja menjadi Rp.724.528.423.115,00 atau 94,30% dari anggaran. Selama 5 (lima) tahun terakhir yakni dari tahun 2007 sampai dengan 2011, rata-rata realisasi belanja terhadap total anggaran belanja Pemerintah Provinsi Gorontalo adalah sebesar 88,71%. Realisasi belanja terhadap anggaran selama 5 (lima) tahun dapat dilihat pada tabel 2.10
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
33
Tabel 2.10 Realisasi Belanja terhadap Anggaran Belanja Pemerintah Daerah No
Uraian Belanja Belanja Pegawai Belanja Subsidi Belanja Hibah Belanja Bantuan Sosial
2007 459,239,655,981 87,875,482,583 2,526,987,000 3,213,000,000 4,709,933,500
% 2008 84.9 537,723,502,671 87.37 117,134,597,794 84.23 3,731,875,000 58.71 14,500,850,000 98.74 5,701,080,000
% 2009 % 2010 % 2011 83.05 619,327,894,227 91.59 567,079,522,671 90.61 724.528.423.115 93.11 136,588,902,386 90.48 165,232,594,521 95.07 187,796,432.27 99.78 8,755,602,250 61.31 1,928,000,000 70.66 1.662.443.865 85.63 14,694,719,000 94.09 16,142,400,000 98.64 66,763.215.789 86.78 2,992,239,648 89.1 4,266,797,209 87.7 6,965,536,209
% 94.3 92.07 66.5 91.78 87.07
1 2 3 4 5 Belanja Bagi Hasil Kpd Propinsi/Kab/Kota & Pemdes 19,401,357,273 77.61 33,587,580,340 86.44 38,157,153,046 96.5 39,430,332,880 99.7 51,024,380,307 99.91 6 Belanja Bantuan Keuangan 10,177,240,716 88.5 9,692,195,300 98.39 8,554,797,400 96.77 30,930,988,075 96.46 8,098,192,000 99.98 kepada Propinsi/Kab/Kota & Pemdes 7 Belanja Tak Terduga B. Belanja Langsung Belanja Pegawai Belanja Barang dan Jasa Belanja Modal
200,000,000 66.67 50,000,000 4.32 250,000,000 100 152,356,577 10.27 1,669,799,875 44.52 331,135,654,908 84.84 353,325,324,237 79.48 409,334,480,497 92.32 308,996,053,409 87.04 393,936,017,084 94.2 49,462,296,949 88.2 27,641,145,929 88.39 24,664,746,145 89.67 21,769,939,447 90.92 27,894.842.745 90.55 118,824,647,516 86.91 168,726,203,548 90.9 206,395,927,826 94.06 178,230,007,850 93.03 225.445.500.999 94,17 162,848,710,443 82.45 156,957,974,761 68.93 178,273,806,526 90.76 108,996,106,112 78.14 147.208.079.054 99,46
Sumber: Lampiran Ranperda Pertanggungjawaban APBD 2007-2010, SIMDA 20072011, data diolah Dari tabel 2.10 dapat dilihat bahwa dari tahun 2007 hingga 2011 realisasi belanja terhadap anggaran rata-rata diatas 80%. Pada tahun 2008 dan 2010, dilihat dari presentase terdapat penurunan realisasi belanja dibanding pada tahun sebelumnya. Pada tahun 2007 realisasi belanja terhadap anggaran sebesar 84,90%, sedangkan pada tahun 2008 menjadi 83,05% sehingga terlihat ada penurunan realisasi sebesar 1,85%. Demikian pula dengan perbandingan antara realisasi belanja tahun 2009 dan tahun 2010, dari sisi presentase terhadap anggaran terdapat penurunan sebesar 0,98%. Pada pos belanja tidak langsung untuk tahun 2007 sampai 2011, realisasi belanja terbesar adalah belanja pegawai. Pada pos ini terjadi peningkatan realisasi dari tahun ketahun. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah pegawai provinsi dari tahun 2007 hingga 2011 karena adanya pengangkatan pegawai CPNS. Pada pos belanja langsung untuk tahun 2007 hingga 2011, realisasi belanja terbesar adalah belanja modal. Secara keseluruhan, realisasi belanja langsung lebih besar dari belanja tidak langsung. RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
34
2.3.5 Belanja Menurut Klasifikasi Ekonomi 2.3.5.1 Provinsi Belanja menurut klasifikasi ekonomi dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir yakni dari tahun 2007 sampai dengan 2011 menunjukkan peningkatan dimana tahun 2007 total belanja menurut klasifikasi ekonomi
baru sebesar
Rp439,63 milyar tahun 2011 telah meningkat menjadi Rp588,34 milyar atau mengalami peningkatan sebesar 33,82%. Jika dilihat dari jenis belanja menurut klasifikasi ekonomi, maka ada kecendrungan perubahan dalam kompisisi belanja dimana pada tahun 2007 masih didominasi belanja modal yaitu sebesar Rp.162,84 milyar atau 37,04%, namun pada tahun 2011 terjadi perubahan dimana belanja pegawai telah mencapai Rp215,69 atau 36,66%. Terjadinya perubahan komposisi belanja disebabkan oleh meningkatnya jumlah pegawai di Provinsi Gorontalo serta adanya perubahan penganggaran pada jenis belanja modal dimana belanja modal yang akan diserahkan pada pihak ketiga atau masyarakat jenis belanjanya berubah menjadi belanja barang dan jasa. Ini terlihat dari meningkatnya jenis belanja barang dan jasa dari Rp.118,82 milyar pada tahun 2007, meningkat menjadi Rp225,44milyar pada tahun 2011. Belanja menurut klasifikasi ekonomi Provinsi Gorontalo tahun 2007 - 2011 dapat dilihat pada tabel 2.11 berikut : Tabel 2.11 Belanja Menurut Klasifikasi Ekonomi, Provinsi Gorontalo, 2007-2011 Tahun Propinsi Pegawai Barang dan Jasa Modal Lain-lain Total
2007 (Rp)
2008 (Rp)
2009 (Rp)
137,337,779,532.74 118,824,647,516.11 162,848,710,422.66 20,627,161,216.00 439,638,298,687.51
144,775,743,722.64 168,726,203,548.00 156,957,974,760.66 33,626,000,300.00 504,085,922,331.30
161,253,648,531.18 206,395,927,826.00 178,273,806,526.00 34,997,358,298.00 580,920,741,181.18
2010 (Rp)
2011 (Rp)
187,002,533,968.00 215.691.275.017,00 178,230,007,850.00 225.445.500.999 108,996,106,112.00 147.208.079.054 53,268,185,284.00 83,489,387,863.00 527,496,833,214.00 588.344.855.070
Sumber : Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
35
2.3.5.2 Kabupaten/Kota Perkembangan Belanja Daerah per Kabupaten/Kota, 2007-2011 Perkembangan belanja daerah menurut Kabupaten Kota Tahun 2007 – 2011 disajikan pada tabel 2.12 berikut : Tabel 2.12 Total Belanja Pemerintah untuk seluruh Kab/Kota, 2007-2011 Kota 2007 2008 2009 2010 2011 Gorontalo Pegawai 184,108,136,509 222,208,323,445 269,022,847,862 327,735,923,150 363,422,506,754 Barang & Jasa 72,913,866,852 84,925,683,068 82,447,004,079 87,153,629,545 70,187,028,621 Modal 66,741,927,625 89,838,154,838 144,153,254,288 119,083,134,818 112,369,376,199 Lain-lain 16,640,221,550 21,920,739,500 13,940,500,000 14,268,386,761 10,837,500,000 Kab. 2007 2008 2009 2010 2011 Gorontalo Pegawai 216,088,459,666 251,515,977,772 285,478,789,217 359,488,439,978 405,805,865,444 Barang & Jasa 67,511,977,568 47,818,361,552 65,659,996,627 54,532,470,709 46,507,134,049 Modal 123,603,285,281 164,701,853,325 166,754,709,688 128,370,317,183 107,591,984,073 Lain-lain 77,954,751,367 36,827,607,695 50,941,362,284 50,461,793,902 31,921,532,902 Kab. Boalemo 2007 2008 2009 2010 2011 Pegawai 124,861,221,411 150,490,178,792 149,496,549,751 192,045,015,353 212,177,943,333 Barang & Jasa 56,908,513,905 65,764,339,788 64,631,312,108 47,027,768,888 53,953,009,091 Modal 121,693,369,634 143,994,978,115 110,862,517,624 105,866,199,946 85,798,248,413 Lain-lain 10,638,231,956 21,709,713,231 22,792,965,400 24,940,972,191 27,770,956,237 Kab. 2007 2008 2009 2010 2011 Pohuwato Pegawai 108,679,973,953 133,162,931,075 166,838,311,969 189,582,039,220 205,905,945,368 Barang & Jasa 53,511,194,138 68,202,867,730 67,173,693,375 72,065,481,262 75,410,264,227 Modal 126,621,678,616 153,679,395,772 139,866,475,688 112,453,636,680 95,193,286,100 Lain-lain 23,386,473,153 16,930,001,505 29,690,850,163 44,256,425,646 39,100,969,960 Kab.Bone 2,007 2,008 2,009 2,010 2,011 Bolango Pegawai 108,844,407,501 131,245,642,177 161,808,138,188 193,643,106,409 204,811,731,488 Barang & Jasa 56,691,167,504 62,663,426,442 59,594,961,106 51,313,201,374 59,003,620,172 Modal 109,507,113,875 125,744,718,280 95,007,895,243 75,464,165,072 102,813,681,427 Lain-lain 5,824,441,846 37,034,454,000 24,126,118,000 28,354,529,241 26,929,860,000 Kabupaten Gorontalo 2007 2008 2009 2010 2011 Utara Pegawai 21,912,490,454 66,053,991,440 83,641,758,071 117,758,753,041 139,633,253,878 Barang & Jasa 10,980,230,642 30,912,690,536 60,735,089,551 54,570,029,622 60,162,864,523 Modal 3,345,900,000 42,077,365,095 156,614,944,764 168,267,740,176 175,398,213,176 Lain-lain 996,764,000 15,165,000,000 13,674,500,000 24,936,525,000 16,725,000,000 Total Kabupaten/Kota 2007 2008 2009 2010 2011 Pegawai 764.494.689.494,30 1.531.757.246.265,00 1.116.286.395.058,59 1.380.253.277.151,00 1.531.757.246.265,00 Barang & Jasa 318.516.950.608,50 365.223.920.683,00 400.242.056.846,12 366.662.581.400,00 365.223.920.683,00 Modal 551.513.275.030,20 679.164.789.387,61 813.259.797.295,00 709.505.193.875,00 679.164.789.387,61 Lain-lain 135.440.883.872,00 153.285.819.099,00 155.166.295.846,50 187.218.632.741,00 153.285.819.099,00 1.769.965.799.005,00 2.729.431.775.434,61 2.484.954.545.046,21 2.643.639.685.167,00 2.729.431.775.434,61
Keterangan
B. Subsidi, Hibah, Bansos, Bankeu
Keterangan B. Langsung + B. Tdk Langsung
B. Subsidi, Hibah, Bansos, Bankeu
Keterangan B. Langsung + B. Tdk Langsung
B. Subsidi, Hibah, Bansos, Bankeu
Keterangan B. Langsung + B. Tdk Langsung
B. Subsidi, Hibah, Bansos, Bankeu
Keterangan B. Langsung + B. Tdk Langsung
B. Subsidi, Hibah, Bansos, Bankeu
Keterangan B. Langsung + B. Tdk Langsung
B. Subsidi, Hibah, Bansos, Bankeu
Jumlah 5.747.468.652.669,73 1.810.932.878.653,60 3.473.479.521.012,93 780.699.147.489,35 11.812.580.199.825,60
Sumber : Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
36
Perkembangan belanja Kabupaten/Kota se-Provinsi Gorontalo dapat dilihat dari struktur belanja berdasarkan jenis belanja yaitu belanja pegawai, barang dan jasa serta belanja modal dan belanja lainnya. Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2007 total belanja mencapai Rp.1,76 Trilyun, dimana sebesar 43,19 persen merupakan belanja pegawai. Tahun 2011 total belanja mencapai Rp11,81 trilyun, dengan struktur belanja relatif tidak mengalami perubahan dimana masih didominasi belanja pegawai yaitu Rp.2,72 Trilyun atau 56,10%. Tingginya belanja pegawai pada pemerintah Kabupaten/kota tidak lepas dari besarnya jumlah pegawai yang harus dibiayai terutama belanja pegawai untuk tenaga kependidikan dan tenaga medis yang pada umumnya mendominasi jumlah pegawai di Kabupaten Kota. Perkembangan belanja daerah Kabupaten/ Kota, Dari sisi realisasi belanja, kontribusinya mengalami fluktuasi dalam prosentase kenaikan yaitu dari 23,43 persen tahun 2008 menjadi 13,75 persen tahun 2009, tahun 2010 naik sebesar 6,39 persen dan tahun 2011 hanya naik sebesar 3,25 persen dibanding tahun 2010. Kenaikan belanja ini terutama didorong oleh kenaikan dan penurunan belanja modal yang juga berfluktuasi yaitu tahun 2008 naik sebesar 30,56 persen kemudian sebesar 12,95 persen tahun 2009 namun tahun 2010 menurun sebesar 12,76 persen dan turun sebesar 4,28 persen pada tahun 2011. Begitu pula untuk belanja barang dan jasa yang berfluktuasi dari tahun 2008 naik sebesar 13,11 tahun 2009 sebesar 11,09 persen tahun 2010 turun sebesar 8,39 persen sedangkan tahun 2011 turun sebesar 0,39 persen . Pada sisi belanja pegawai prosentasenya cenderung meningkat yaitu dari tahun 2008 naik sebesar 24,88 persen, 2009 naik sebesar 16,93 persen, tahun 2010 naik sebesar 23,65 persen dan tahun 2011 naik sebesar 10,98 persen atau secara rata-rata belanja pegawai naik sebesar 19,11 persen. Bila dijumlahkan kenaikan belanja pegawai dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 mencapai 100,36 persen atau sebesar Rp767.26 milyar. Hal ini menunjukkan dari sisi realisasi belanja pada Kabupaten Kota, komponen dari belanja pegawai relatif lebih besar dibanding belanja barang dan jasa, belanja modal dan belanja lain lain. Oleh karena itu kinerja APBD Kabupaten/Kota yang ada dalam wilayah Provinsi Gorontalo selama tahun 2007-2011 dari sisi realisasi belanja belum menunjukkan fokus pemerintah terhadap peningkatan pelayanan dasar sesuai dengan UU No.32 tahun 2004.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
37
2.3.6 Pengeluaran Menurut Sektor 2.3.6.1 Provinsi Tabel 2.13 Pengeluaran Menurut Sektor, 2007-2011
2007 (Rp) Pemerintahan Umum 152,406,269,570 Infrastruktur Pendidikan 37,874,296,388 Kesehatan 8,550,773,891 Pertanian 30,386,877,849 Kelautan 7,261,483,991 Kehutanan 8,057,657,804 Sosial 3,269,365,738 Pemberdayaan Perempuan Koperasi, Perindag 7,256,922,581 Ketenagakerjaan 3,559,882,485 Kependudukan Transmigrasi Pariwisata Energi dan SDM Lingkungan Hidup 6,323,369,234 Penanaman Modal 2,322,365,093 Perumahan Pemuda dan Olahraga Penataan Ruang Pertahanan Total 267,269,264,624 Urusan
2008 (Rp) 173,456,268,789 48,277,865,106 12,240,441,047 37,151,416,146 11,889,360,179 8,114,412,338 5,492,971,828
2009 (Rp) 182,636,617,924 55,877,726,921 23,854,726,595 37,661,205,276 12,604,159,981 9,726,323,671 7,431,953,667
2010 (Rp) 217,377,169,283 48,772,502,599 19,052,136,769 37,750,047,472 11,617,932,560 10,361,206,534 11,766,863,116
2011 (Rp) 309,144,404,264 66,428,675,269 21,453,122,470 53,010,105,768 18,649,949,641 11,177,139,966 14,078,443,647
9,354,469,873 9,726,468,249 11,746,616,275 13,057,103,447 6,691,546,556 9,513,310,807 9,148,128,353 12,601,269,761 6,699,142,083 6,943,861,124 7,732,267,751 7,582,076,552 6,186,628,973 6,391,155,850 6,578,522,586 6,341,671,641 325,554,522,918 362,367,510,065 391,903,393,298 533,523,962,426
Sumber: SIMDA 2007-2011. Dilihat dari pengeluaran menurut sektor untuk Provinsi Gorontalo terdapat peningkatan yang cukup signifikan untuk pada tahun 2011. Kenaikan belanja pada tahun 2011 dibanding tahun 2007 adalah sebesar 99,62 %. Dari total RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
38
belanja sebesar 533,52 Milyar pada tahun 2011, sebesar 12,45 % untuk sektor pendidikan. Kontribusi sektor yang terbesar adalah berasal dari sektor pemerintahan umum yakni sebesar 309,14 Milyar atau sebesar 57,94 % dari total belanja. Sektor Pertanian dan Kelautan memberikan kontribusi yang cukup besar masing-masing sebesar 9,93 % dan 3,49 %. Hal ini mengingat sektor tersebut merupakan sektor unggulan Pemerintah Provinsi Gorontalo. 2.3.6.2 Kabupaten / Kota Pengeluaran Kabupaten Kota menurut sektor tahun 2007 -2011 disajikan pada tabel 3.6 dibawah ini : Tabel 2.14 Pengeluaran Menurut Sektor Kabupaten / Kota, 2007-2011 KABUPATEN/KOTA Pemerintahan Umum
2007
2008
2009
2010
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
2011 Rp.
17.286.474.946
58.034.434.284
76.126.373.190
119.487.666.711
86.868.506.975
Infrastruktur
412.095.720
23.175.569.088
95.832.559.147
39.592.711.671
96.773.778.849
Pendidikan
13.729.639.637
41.043.673.341
61.191.314.823
65.339.184.910
106.947.498.108
Kesehatan
1.479.250.923
5.591.825.119
28.846.021.856
20.692.460.666
29.927.435.752
Pertanian
582.076.290
2.671.397.852
12.615.154.733
9.988.632.002
15.082.248.389
Kelautan dan Perikanan
258.378.270
1.978.627.537
6.617.243.290
4.914.212.235
6.188.592.935
-
1.083.200.000
2.123.463.881
3.323.291.954
3.612.372.076
673.847.140
2.024.356.905
4.294.719.347
3.661.920.802
9.617.600.427
62.895.000
282.000.000
1.074.675.000
857.965.000
144.150.000
-
50.000.000
207.350.000
1.193.630.000
1.454.551.227
Kehutanan Sosial dan Pemberdayaan Perempuan Perindustrian dan Perdagangan Ketenagakerjaan Kependudukan dan Transmigrasi
33.250.000
458.127.000
2.415.983.996
1.446.943.470
1.524.669.053
228.415.180
914.449.832
1.434.042.470
1.198.699.635
2.798.233.680
49.350.000
485.425.000
921.095.000
539.900.000
1.070.973.000
Energi dan Sumberdaya Mineral
288.168.200
1.065.001.169
439.309.000
310.581.500
50.545.000
Lingkungan Hidup
180.279.160
808.784.528
2.031.269.493
2.474.828.714
3.306.074.035
Penanaman Modal
-
80.950.000
-
-
-
Perumahan
-
-
-
1.513.234.918
2.563.010.823
Pemuda dan Olahraga
-
62.585.000
314.112.000
-
-
Penataan Ruang
-
1.538.073.650
1.560.423.000
417.000.000
200.000.000
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Pariwisata
Pertanahan Total
-
1.150.000.000
3.200.000.000
1.690.000.000
4.624.682.500
35.264.120.466
142.498.480.305
301.245.110.226
278.642.864.188
372.754.922.829
sumber : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Sistem Informasi Keuangan Daerah Dilihat dari pengeluaran belanja menurut sektor ada perubahan dari komposisi belanja dimana pada tahun 2007 total belanja menurut sektor sebesar Rp. 35,26 milyar dimana sektor pemerintahan masih mendominasi belanja menurut sektor, namun tahun 2011 terjadi perubahan struktur belanja dimana pengeluaran belanja untuk sektor pendidikan meningkat secara siginifikan yaitu
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
39
mencapai Rp105,94 milyar atau 28,69% dari total belanja sektor tahun 2011. Kondisi ini merupakan konsekuensi dari amanat undang-undang yang dan peraturan Menteri Keuangan No 86 Tahun 2009 yang mengamanatkan komposisi belanja untuk sektor pendidikan minimal 20 persen dari total APBD. Secara umum Kabupaten Kota di Provinsi Gorontalo dalam pengeluaran belanja untuk sektor pendidikan telah melampaui ketentuan tersebut, karena adanya Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang pendidikan. Sektor lain yang juga mengalami peningkatan dalam belanja menurut sektor adalah infrastruktur dimana pada tahun 2007 belanja sektor infrastruktur baru mencapai 1,17 persen dari total belanja, sedangkan tahun 2011 telah mencapai 25,96 persen dari total belanja sebesar Rp. 372.75. Secara umum pengeluaran menurut sektor pada Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Gorontalo, dari seluruh sektor yang ada dalam kurun waktu 2007 s/d 2011 naik sebesar Rp337.49 milyar, atau dari hanya Rp35.26 milyar menjadi Rp372.75 milyar pada tahun 2011. Sektor Pemerintahan Umum merupakan sektor yang terbesar pengeluarannya dengan total Rp. 357.80 milyar, kemudian disusul oleh sektor Pendidikan sebesar Rp. 288.25 milyar dan sektor Infrastruktur sebesar Rp255.78 milyar, sedangkan yang terkecil pengeluarannya adalah pada sektor Penanaman Modal yang hanya berjumlah sebesar Rp80.95 milyar. Berdasarkan tabel 3.6, terlihat bahwa belanja menurut sektor antara sektor satu dengan sektor lainnya relatif tidak berimbang dimana ada sektor yang kurang mendapat anggaran. Terjadinya perbedaan tersebut selain karena memenuhi amanat ketentuan perundang-undangan seperti belanja untuk sektor pendidikan, belanja untuk sektor juga sangat dipengaruhi oleh prioritas dan kebijakan masing-masing Kabupaten kota sesuai dengan arah kebijakan dalam RPJMD masing-masing Kabupaten Kota. 2.3.7
Faktor Penyebab Timbulnya Masalah dalam Pelaksanaan APBD Secara garis besar timbulnya masalah dalam pelaksanaan APBD pada sisi pendapatan daerah adalah belum adanya kepastian pagu anggaran dana yang bersumber dari Pemerintah Pusat, belum optimalnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dalam memberikan konstribusi terhadap PAD. Beberapa
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
40
hal yang perlu mendapat perhatian dalam mengalokasikan belanja, khususnya belanja adalah sebagai berikut : · Adanya keharusan bagi pemerintah Provinsi untuk mengalokasikan dana bagi hasil pajak kendaraan bermotor sebesar 30% dan 70% PBB-KB bagi pemerintah
kabupaten/kota,
sehingga
mempengaruhi
kemampuan
pemerintah Provinsi untuk mengalokasikan belanja. · Gaji PNS mengalami kenaikan nominal 10%, berkala 2,5%, jumlah CPNS bertambah, sehingga jumlah keseluruhan diprediksi sebanyak 3.600 Orang. · Adanya keharusan untuk mengalokasikan belanja bantuan sosial, hibah dan subsidi. · Belanja pegawai dan belanja barang dan jasa cenderung mengalami kenaikan yang tinggi dibandingkan dengan belanja modal. · Proses pengadaan barang dan jasa memerlukan waktu yang relatif lama mengakibatkan penyerapan anggaran menjadi rendah. · Terlalu seringnya terjadi pergeseran anggaran sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi tertunda, sehingga penyerapan anggaran menjadi rendah. Selain
permasalahan
mengalokasikan
belanja
diatas, adalah
permasalahan kewajiban
yang
lain
mengalokasikan
dalam
anggaran
pendidikan minimal 20% dari APBD. Jika dilihat dari anggaran transfer pemerintah pusat kepada pemerintah daerah yang dialokasikan sebesar Rp394.1 Trillyun untuk dana perimbangan tahun 2012, didalamnya telah diperhitungkan kewajiban untuk anggaran pendidikan minimal 20% dari APBN. Kemudian dana perimbangan tersebut masuk ke APBD menjadi pendapatan. Secara
implisit
pada
belanja
APBD
dikenakan
lagi
kewajiban
untuk
mengalokasikan anggaran pendidikan minimal sebesar 20%. Untuk Provinsi Gorontalo pada tahun 2012 belanja tidak langsung mencapai 49% dari total belanja daerah. Maka sisa untuk belanja langsung adalah sebesar 51%. Jika dikurangi dengan anggaran untuk sektor pendidikan sebesar 20%, maka anggaran untuk belanja langsung hanya tinggal 31 %. Jumlah tersebut tidak memadai untuk menjalankan 33 urusan pemerintah lainnya. Pada tahun anggaran 2012 alokasi anggaran untuk fungsi pendidikan telah mencapai 24,52% (Rp.223.89 Milyar) dari total belanja daerah Rp.913.40 Milyar, RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
41
yang disebabkan adanya pengalihan anggaran belanja Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi anggaran transfer APBD Provinsi, sehingga ketentuan tentang belanja untuk pendidikan minimal 20% telah terpenuhi. 2.3.8. Potensi dan Tantangan Perkembangan ke Depan Ditinjau dari Perspektif Regional dan Nasional Sebagai Negara dengan perekonomian terbuka (open economy), perkembangan dan dinamika perekonomian Indonesia tidak bisa lepas dari setiap pergerakan ekonomi global. Hal yang sama juga berlaku pada skala regional khususnya provinsi Gorontalo yang dipengaruhi oleh pergerakan ekonomi Nasional. Pada paruh pertama 2011, ditengah melambatnya kondisi ekonomi global, perekonomian indonesia justru cenderung terus berakselerasi. Pada kuartal I tahun 2011, kinerja ekonomi mampu berekspansi sebesar 6,5% (y-o-y), jauh meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tumbuh 5,6% (y-oy). Pertumbuhan tersebut didukung secara proporsional oleh semua sektor pendukungnya. Pada triwulan pertama tahun 2012, perkembangan berbagai faktor eksternal seperti pertumbuhan ekonomi global dan harga minyak mentah di pasar internasional, telah menyebabkan beberapa indikator ekonomi makro terutama harga minyak mentah Indonesia (ICP) dan nilai tukar rupiah berfluktuasi cukup signifikan dari asumsi yang digunakan dalam APBN 2012. Berbagai perkembangan tersebut diperkirakan memberikan tekanan yang sangat berat terhadap pelaksanaan APBN 2012. Tahun 2012 sebagai tahun keempat pasca krisis global 2008, Indonesia diperkirakan akan mampu membukukan pertumbuhan ekonomi pada level yang sama dengan pertumbuhan ekonomi yang pernah dicapai sebelum krisis ekonomi 1997/1998. Pengalaman penanganan krisis 2008-2009 menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya mampu bertahan dari krisis, namun juga ikut memberikan alternatif solusi bagi berbagai krisis ekonomi dunia. Kekuatan ekonomi Indonesia terbukti stabil dan lebih kuat menghadapi dampak krisis 2008 jika dibandingkan dengan negara-negara lain. Kinerja ekonomi nasional tersebut merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap dinamika perekonomian Gorontalo, dimana pada Tahun RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
42
2012 kinerja perekonomian Gorontalo triwulan I-2012 tumbuh 8,47% (y.o.y) melambat dibandingkan triwulan IV tahun 2011 sebesar 8,91% (y.o.y). Angka pertumbuhan ekonomi dimaksud sesuai perkiraan Bank Indonesia sebelumnya yang berada pada kisaran 8,0-8,5% (y.o.y). Di sisi permintaan, stagnasi konsumsi rumah tangga mengakibatkan tertahannya pertumbuhan ekonomi selama triwulan laporan. Sementara pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah, investasi dan ekspor-impor
lebih
baik
dibandingkan
triwulan
sebelumnya.
Dampak
melemahnya kinerja sektor pertanian menurunkan daya beli masyarakat kelompok petani, hal tersebut dikonfirmasi oleh Nilai Tukar Petani yang terus melemah sejak Januari 2012. Disisi penawaran, perlambatan ekonomi terutama didorong oleh melemahnya kinerja sektor pertanian, sektor listrik-gas-air bersih serta sektor pengangkutan & komunikasi. Sektor pertanian pada triwulan I-2012 mengalami produksi panen yang cukup baik, namun secara besaran pertumbuhan relatif lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2011. Meskipun memasuki panen raya namun produksi jagung dan padi relatif menurun dibandingkan panen raya tahun 2011 hal ini terkendala cuaca yang kurang kondusif. Sementara itu penurunan sektor pengangkutan dan komunikasi pada triwulan laporan dirasakan pada sub sektor angkutan darat dan sub sektor angkutan udara. Hal tersebut dikonfirmasi oleh hasil laporan dealer tentang penjualan mobil yang menunjukkan bahwa angka penjualan rata-rata mengalami penurunan. Melemahnya kinerja sub sektor angkutan darat diperkirakan juga sebagai dampak dari kelangkaan BBM yang terjadi pada triwulan laporan di Gorontalo. Sementara itu melemahnya sub sektor angkutan udara diperkirakan dampak dari rusaknya runway Bandara Jalaluddin. Berdasarkan potensi dan perkembangan tersebut, kedepan Provinsi Gorontalo diperkirakan masih mampu berkembang sesuai dengan trend yang terjadi pada tahun ini dan tahun-tahun sebelumnya. 2.3.9. Neraca Pemerintah Daerah Perkembangan neraca Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam tahun 2007 sampai 2010 dapat dilihat pada tabel 2.15.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
43
Tabel 2.15 Perkembangan Neraca Keuangan Pemerintah Provinsi Gorontalo 2007 – 2010 No.
Uraian
2007
2008
2009
2010
1 Aset 885,602,898,683.68 1,048,897,809,518.02 1,159,447,579,520.49 1,251,730,011,904.69 1.1 Aset Lancar 164,828,369,813.28 146,634,377,564.00 80,214,687,026.53 109,640,011,032.76 1.1.1 Kas 133,452,962,548.28 125,211,945,047.00 66,693,018,739.94 91,613,625,626.76 1.1.2 Piutang 12,587,843,883.00 14,752,773,128.00 12,509,278,960.59 16,258,361,016.00 1.1.3 Persediaan 18,787,563,382.00 6,669,659,389.00 1,012,389,326.00 1,768,024,390.00 1.2 Investasi Jangka Panjang 37,097,361,511.00 32,793,005,356.57 34,127,039,276.51 32,659,031,237.52 1.2.1 Investasi non permanen 1.2.2 Investasi permanen 37,097,361,511.00 32,793,005,356.57 34,127,039,276.51 32,659,031,237.52 1.3 Aset Tetap 674,710,990,675.79 862,132,107,105.45 1,028,507,925,011.45 1,098,076,890,630.45 1.3.1 Tanah 43,528,277,116.21 63,922,736,372.87 78,811,108,583.87 97,011,465,285.87 1.3.2 Peralatan dan mesin 95,736,843,325.33 114,434,938,217.33 120,487,329,686.33 106,896,234,487.33 1.3.3 Gedung dan bangunan 184,339,041,660.80 208,430,692,389.80 233,036,876,369.80 241,413,229,902.80 1.3.4 Jalan, irigasi dan jaringan 296,662,315,642.45 395,068,813,178.45 566,699,859,718.45 612,925,127,171.45 1.3.5 Aset tetap lainnya 14,715,214,971.00 15,727,572,371.00 16,053,011,371.00 10,849,938,112.00 1.3.6 Konstruksi dalam pengerjaan 39,729,297,960.00 64,547,354,576.00 13,419,739,282.00 28,980,895,671.00 1.4 Aset Lainnya 8,966,176,683.61 7,338,319,492.00 16,597,928,206.00 11,354,079,003.96 1.4.1 Tagihan penjualan angsuran 1.4.2 Tagihan tuntutan ganti 2,211,522,737.61 91,371,463.00 5,081,442,781.00 648,347,661.96 kerugian daerah 1.4.5 Aset lainnya 6,754,653,946.00 7,246,948,029.00 11,516,485,425.00 10,705,731,342.00 Kewajiban dan Ekuitas Dana 885,602,898,683.68 1,048,897,809,518.02 1,159,447,579,520.49 1,251,730,011,904.69 2 Kewajiban 24,200,113,860.05 36,654,936,992.00 6,607,260,360.00 7,248,709,933.40 2.1 Kewajiban Jangka Pendek 24,200,113,860.05 36,654,936,992.00 6,607,260,360.00 7,248,709,933.40 2.1.6 Utang perhitungan pihak ke3 6,473,322,908.05 866,144,563.00 1,555,738,884.00 210,241,166.00 Utang jangka pendek lainnya 17,726,790,952.00 35,788,792,429.00 5,051,521,476.00 7,038,468,767.40 3 Ekuitas Dana 861,402,784,823.63 1,012,242,872,526.02 1,152,840,319,160.49 1,244,481,301,971.29 3.1 Ekuitas Dana Lancar 140,628,255,953.23 109,979,440,572.00 73,607,426,666.53 102,391,301,099.36 3.1.1 SILPA 126,979,639,640.23 124,191,650,760.00 65,070,533,863.94 91,371,905,511.01 3.1.2 Cadangan Piutang 12,587,843,883.00 14,752,773,128.00 12,509,278,960.59 16,258,361,016.00 3.1.3 Cadangan Persediaan 18,787,563,382.00 6,669,659,389.00 1,012,389,326.00 1,768,024,390.00 3.1.4 Dana yang harus disediakan -17,726,790,952.00 -35,788,792,429.00 -5,051,521,476.00 -7,038,468,767.40 untuk pembayaran hutang 3.1.5 Pendapatan yang ditangguhkan 154,149,724.00 66,745,992.00 31,478,949.75 3.2 Ekuitas Dana Investasi 720,774,528,870.40 902,263,431,954.02 1,079,232,892,493.96 1,142,090,000,871.93 3.2.1 Diinvestasikan dalam investasi 37,097,361,511.00 32,793,005,356.57 34,127,039,276.51 32,659,031,237.52 jangka panjang 3.2.2 Diinvestasikan dalam aset tetap 674,710,990,675.79 862,132,107,105.45 1,028,507,925,011.45 1,098,076,890,630.45 3.2.3 Diinvestasikan dalam asset 8,966,176,683.61 7,338,319,492.00 16,597,928,206.00 11,354,079,003.96 Lainnya
Rata-rata Pertumbuhan (%) 12.31% -6.55% -5.18% 10.65% -24.89% -3.95% -3.95% 17.95% 31.08% 4.51% 9.49% 28.26% -7.82% 33.07% 25.48% 1759.40% 19.72% 12.31% -6.93% -6.93% -31.16% 18.45% 13.12% -5.25% -3.13% 10.65% -24.89% 18.45% -54.77% 39.48% -3.95% 17.95% 25.48%
Sumber : Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
44
Berdasarkan tabel diatas jumlah aset untuk tahun 2007 sebesar Rp885,60 milyar dan pada tahun 2010 sudah mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp1,25 trilyun. Pertumbuhan rata-rata aset untuk periode 2007 sampai 2010 sebesar 12,31% dan dari total aset tahun 2010 sebagian besar merupakan aset tetap sebesar Rp1,09 trilyun. Jumlah kewajiban tahun 2007 sebesar Rp24,20 milyar dan pada tahun 2010 sudah mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp7,24 milyar. Pertumbuhan rata-rata kewajiban untuk periode 2007 sampai 2010 sebesar -6,93% dan dari total kewajiban tahun 2010 semuanya merupakan kewajiban jangka pendek. Jumlah ekuitas dana tahun 2007 sebesar Rp861,40 milyar dan pada tahun 2010 sudah mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp1,24 trilyun. Pertumbuhan rata-rata ekuitas dana untuk periode 2007 sampai 2010 sebesar 13,12%.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
45
Tabel 3.8 Perkembangan Neraca Keuangan Pemerintah Provinsi Gorontalo 2010 – 2011
Ura ia n
Ref.
ASET 5.2.A ASET LANCAR Kas Kas di Kas Daerah A.1) Kas di Bendahara Pengeluaran A.2) Kas di Bendahara Penerimaan A.3) Kas di BLUD A.4) Investasi Jangka Pendek Investasi dalam Saham Investasi dalam Obligasi Piutang Piutang Pajak Daerah A.5 Piutang Lain-lain Piutang Bagian Lancar Penjualan Angsuran A.6) Piutang Bagian Lancar Tuntutan Ganti Rugi A.7) Piutang Bagi Hasil Laba Usaha Perusahaan Daerah
Piutang Lainnya Persediaan Persediaan Jumlah Aset Lancar INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Nonpermanen Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Investasi Nonpermanen Lainnya Investasi Permanen Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Investasi Permanen Lainnya Jumlah Investasi Jangka Panjang ASET TETAP Tanah Peralatan dan Mesin Gedung dan Bangunan
A.8) A.9)
A.10)
A.11) A.12) A.13)
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
2011
2 0 1 0 *)
66.021.098.841,64 65.741.874.593,64 38.791.530,00 0,00 240.432.718,00 0,00 0,00 0,00 7.210.435.156,00 7.210.435.156,00 12.798.946.311,23 82.000.000,00 4.603.071.946,07 0,00 8.113.874.365,16 1.526.954.093,00 1.526.954.093,00 87.557.434.401,87
91.613.625.626,76 91.005.218.012,01 269.160.758,75 0,00 339.246.856,00 0,00 0,00 0,00 3.890.045.189,00 3.890.045.189,00 12.368.315.827,00 85.900.000,00 4.565.095.207,00 0,00 7.717.320.620,00 1.768.024.390,00 1.768.024.390,00 109.640.011.032,76
0,00 0,00 0,00 25.281.425.651,01 25.281.425.651,01 0,00 25.281.425.651,01
0,00 0,00 0,00 32.659.031.236,52 32.659.031.236,52 0,00 32.659.031.236,52
111.402.828.827,87 113.938.457.844,33 268.143.466.112,80
97.011.465.285,87 106.896.234.487,33 241.413.229.902,80
46
Jalan, Irigasi dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan Akumulasi Penyusutan Jumlah Aset Tetap
A.14) A.15) A.16)
DANA CADANGAN Dana Cadangan Jumlah Dana Cadangan ASET LAINNYA Tagihan Penjualan Angsuran Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian Daerah Kemitraan dengan Pihak Ketiga Aset Tak Berwujud Aset Lain-Lain Jumlah Aset Lainnya JUMLAH ASET KEWAJIBAN KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Utang Perhitungan Pihak Ketiga (PFK) Utang Bunga Bagian Lancar Utang Jangka Panjang Utang Bagi Hasil Pajak ke Kabupaten/Kota Utang Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
A.17) A.18) A.19) A.20)
718.099.396.717,45 6.269.067.290,68 13.722.348.541,00 0,00 1.231.575.565.334,13
612.925.127.171,45 10.849.938.112,00 28.980.895.671,00 0,00 1.098.076.890.630,45
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 618.402.958,89 250.186.000,00 5.053.571.043,00 7.383.574.121,00 13.305.734.122,89 1.357.720.159.509,90
0,00 648.347.661,96 0,00 2.343.810.000,00 8.361.921.342,00 11.354.079.003,96 1.251.730.011.903,69
1.762.321.802,72 0,00 0,00 8.656.199.654,00 230.628.690,40 10.649.150.147,12
210.241.166,00 0,00 0,00 6.807.840.077,00 230.628.690,40 7.248.709.933,40
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
10.649.150.147,12
7.248.709.933,40
64.258.435.220,92 20.009.381.467,23 1.526.954.093,00
91.371.905.511,01 16.258.361.016,00 1.768.024.390,00
5.2.B B.1)
B.2) B.3)
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG Utang Dalam Negeri Utang Luar Negeri Utang Jangka Panjang Lainnya Jumlah Kewajiban Jangka Panjang JUMLAH KEWAJIBAN EKUITAS DANA 5.2.C EKUITAS DANA LANCAR C.1) Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran ( SiLPA ) Cadangan Piutang Cadangan Persediaan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek Pendapatan yang Ditangguhkan Jumlah Ekuitas Dana Lancar
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
(8.886.828.344,40) 341.818,00 76.908.284.254,75
(7.038.468.767,40) 31.478.949,75 102.391.301.099,36
47
EKUITAS DANA INVESTASI C.2) Diinvestasikan dalam Investasi Jangka Panjang Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang Jumlah Ekuitas Dana Investasi
25.281.425.651,01 1.231.575.565.334,13 13.305.734.122,89
32.659.031.236,52 1.098.076.890.630,45 11.354.079.003,96
0,00 1.270.162.725.108,03
0,00 1.142.090.000.870,93
0,00 0,00
0,00 0,00
1.347.071.009.362,78 1.357.720.159.509,90
1.244.481.301.970,29 1.251.730.011.903,69
EKUITAS DANA CADANGAN Diinvestasikan dalam Dana Cadangan Jumlah Ekuitas Dana Cadangan JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
Analisis rasio likuiditas dan solvabilitas dapat dilihat dalam analisa current ratio yaitu perbandingan antara aset lancar dengan kewajiban jangka pendek menunjukkan ratio 7,97 : 1, artinya apabila kewajiban jangka pendek tersebut akan segera dilunasi tersedia dana Rp 7,97 untuk setiap Rp 1,00 Kewajiban Jangka Pendek. Sedangkan berdasarkan Quick Ratio yaitu perbandingan antara saldo kas dengan kewajiban jangka Pendek menunjukkan ratio 5,96 : 1 yang artinya apabila kewajiban jangka pendek tersebut akan segera dilunasi tersedia dana Rp 5,96 untuk setiap Rp 1,00 kewajiban jangka pendek. Kondisi tersebut menunjukkan tingkat likuiditas keuangan pemerintah daerah Provinsi Gorontalo sangat baik, atau dengan kata lain kemampuan untuk melunasi utang jangka pendek tersedia cukup dana dari aset lancar bahkan dari saldo kas atau SiLPA sekalipun. Analisis rasio solvabilitas adalah untuk mengukur kemampuan Pemerintah Daerah dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang. Yang pertama dengan cara melihat total hutang sebesar Rp10,64 miliar dibagi total aset sebesar Rp1,35 trilyun diperoleh presentase sebesar 0,78%. Yang kedua menganalisis rasio hutang terhadap modal dengan membagi total hutang yang bejumlah sebesar Rp10,64 miliar dibagi total ekuitas sebesar Rp1,35 trilyun diperoleh prosentase 0,78%. Hasil tersebut dalam ukuran umum yang dipakai adalah 200% atau 2:1 yang berarti dua kali dari total utang dikatakan solvabel bila rasionya kurang dari 200%. Dengan demikian berdasarkan analisis solvabilitas Pemerintah Provinsi Gorontalo mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjang.
2.3.10. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Kebijakan
Pengelolaan
keuangan
daerah
yang tergambar dalam
pelaksanaan APBD yang merupakan instrumen dalam menjamin terciptanya
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
48
disiplin dalam proses pengambilan keputusan yang terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah yang mengacu pada aturan yang melandasinya, baik Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah maupun Peraturan Kepala Daerah. Anggaran pemerintah daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana kerja keuangan tahunan pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun yang disusun secara jelas dan spesifik serta merupakan desain teknis pelaksanaan strategi untuk mencapai tujuan daerah dalam bentuk alokasi dana. Dalam Perda Nomor 4 tahun 2007 tentang RPJMD Provinsi Gorontalo Tahun 2007 – 2012 Pemerintah Provinsi Gorontalo menetapkan target pendapatan daerah yaitu pada Tahun 2006 sebesar Rp.442,22 milyar dan pada Tahun 2012 sebesar Rp.503,31 milyar. Pada tahun 2008 realisasi pendapatan daerah adalah sebesar Rp.537.004 milyar atau telah melampaui target RPJMD Tahun Anggaran 2012 (103.53%). Tingkat pertumbuhan PAD didalam RPJMD 2007-2012, periode 20072008 sebesar 12%, berdasarkan realisasi tingkat pertumbuhan PAD pada periode tersebut sebesar 38,60%. Tingkat pertumbuhan PAD dipengaruhi oleh pajak daerah yang diprediksi tumbuh dua kali dari tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan. Pada tahun 2010 tingkat pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 7,50-8% sehingga PAD ditargetkan tumbuh sebesar 11%. Realisasi tahun 2010 menunjukkan
target
tersebut
telah
melampaui
yaitu
sebesar
29,72%.
Pelampauan pertumbuhan PAD melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan disebabkan efektivitas pemungutan pajak yang merupakan komponen terbesar dalam penerimaan PAD telah menggunakan sistem informasi pajak kendaraan bermotor (SI-PAMOR) pada 3 unit UPTB/Samsat Dinas Keuangan dan Aset Daerah yang terdiri dari UPTD/Samsat Kota Gorontalo-Kab.Bone Bolango, UPTD/Samsat Kab. Gorontalo serta UPTD/Samsat Kab. Boalemo-Kab. Pohuwato. Pada sisi belanja terdapat dua priode rencana belanja daerah yaitu pada APBD induk dan APBD Perubahan. Kebijakan belanja daerah adalah berimbang antara pendapatan dengan belanja. Selisih antara pendapatan dengan belanja ditutup dengan pembiayaan. Pada tahun anggaran 2007 ratio belanja terhadap PDRB sebesar 12,48% dan pada tahun 2011 sebesar 11,77% terhadap PDRB
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
49
dan pada tahun anggaran 2012 rasio belanja terhadap PDRB ADHB diprediksi sebesar 10,89%.
2.3.11 Proporsi Penggunaan Anggaran Proporsi Rasio Belanja Tidak Langsung dibandingkan Belanja Langsung sulit dipertahankan. Pemerintah Provinsi Gorontalo dalam tahun 2011 menganut kebijakan ratio perbandingan antara BTL dengan BL 50,88% berbanding 49,12%. Pada tahun 2012 diprediksi 48,91% berbanding 51,09% yang diakibatkan oleh tingkat pertumbuhan jumlah PNSD per tahun mencapai 20 – 25% dan tingkat pertumbuhan skema gaji/tunjangan PNSD mencapai 14,19%. Selain itu, naiknya proporsi belanja tidak langsung dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah pusat yang mengalihkan anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) menjadi dana transfer melalui APBD Provinsi. Kecenderungan mengalokasikan anggaran dalam bentuk bantuan sosial dan hibah juga mengakibatkan porsi belanja langsung menjadi berkurang, sebaliknya besaran belanja tidak langsung akan menjadi lebih besar. Belanja untuk kegiatan pelayanan publik tidak lagi dilihat dari besarnya proporsi belanja langsung dan belanja tidak langsung melainkan lebih kepada sasaran penggunaan belanja. Analisis Proporsi Penggunaan Anggaran untuk belanja menunjukkan bahwa pengeluaran belanja untuk aparatur proporsinya dari tahun 2009-2011 menujukkan peningkatan dengan prosentase tahun 2009 sebesar 22,89%, dan pada tahun 2011 proporsi belanja aparatur telah meningkat menjadi 30,55%. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 2.16.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
50
Tabel 2.16 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Provinsi Gorontalo, 2009-2011 (Dalam Rp. Juta)
No.
Total Total Belanja untuk Pengeluaran Pemenuhan (Belanja + Kebutuhan Aparatur Pembiayaan (Rp) Pengeluaran) (Rp.)
Uraian
Prosentase (%)
(a)
(b)
(a) / (b) x 100
1
Tahun Anggaran 2009
161,25
704,38
22,89
2
Tahun Anggaran 2010
187,00
632,14
29,58
3
Tahun Anggaran 2011
221,07
723,64
30,55
2.3.12 Analisis Pembiayaan Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan
maupun
tahun-tahun
anggaran
berikutnya,
yang
dalam
penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan untuk ”menutup defisit” atau ”memanfaatkan surplus” anggaran. Pembiayaan untuk menutup defisit anggaran sering disebut sebagai penerimaan pembiayaan. Sebaliknya, pembiayaan yang dilakukan
untuk
memanfaatkan
surplus
disebut
dengan
pengeluaran
pembiayaan. Dengan kata lain pembiayaan menunjukkan penerimaan maupun pengeluaran kas yang akan dibayar kembali atau diterima kembali. Dalam kondisi terjadi surplus maupun defisit sebagai hasil perhitungan total pendapatan dibandingkan dengan total belanja maka pemerintah akan dihadapkan pada kebijakan: 1. untuk memanfaatkan surplus dalam pengeluaran pembiayaan untuk menghasilkan manfaat yang optimal dan atau 2. untuk mencarikan sumber penerimaan pembiayaan untuk menutupi defisit. Dalam keadaan suplus kebijakan pengeluaran pembiayaan yang ditempuh dapat berupa : 1. Pembentukan dana cadangan; RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
51
2. Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah; 3. Pembayaran pokok utang; dan 4. Pemberian pinjamaan daerah. Pada situasi defisit maka kebijakan penerimaan pembiayaan yang ditempuh dapat berupa: 1. Penggunaan silpa; 2. Pencairan dana cadangan; 3. Hasil penjualan kekayaan negara yang dipisahkan; 4. Penerimaan pinjaman daerah; dan 5. Penerimaan kembali pemberian pinjaman.
Pada tahun 2012 diproyeksikan struktur APBD pada pembiayaan dianggarkan penerimaan pembiayaan sebesar Rp.25.00 Millyar yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dari penerimaan kembali investasi jangka pendek (deposito) dan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp.25.00 Millyar untuk investasi jangka pendek (deposito) dan Rp11 milyar untuk penyertaan modal pada PT.Bank Sulut. Didalam Permendagri 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun 2012 yaitu, Pembiayaan ditetapkan untuk menutup defisit yang disebabkan oleh lebih besarnya belanja daerah dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh. Penyebab utama terjadinya defisit anggaran adalah adanya kebutuhan pembangunan daerah yang semakin meningkat. Kebijakan Pembiayaan Daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. a. Penerimaan Pembiayaan 1) Penganggaran
Sisa
Lebih
Perhitungan
Anggaran
Tahun
Anggaran
Sebelumnya (SiLPA) dihitung berdasarkan perkiraan yang rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran yang tercantum dalam APBD Tahun Anggaran 2011. 2) Dalam menetapkan anggaran penerimaan pembiayaan yang bersumber dari pencairan dana cadangan, waktu pencairan dan besarannya sesuai Peraturan Daerah tentang Pembentukan Dana Cadangan.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
52
3) Penerimaan kembali dana bergulir dianggarkan dalam APBD pada akun pembiayaan, kelompok penerimaan pembiayaan daerah, jenis penerimaan kembali investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir dari kelompok masyarakat penerima. 4) Pemerintah
daerah
dapat
melakukan
pinjaman
daerah
berdasarkan
peraturan perundang-undangan di bidang pinjaman daerah. b. Pengeluaran Pembiayaan 1) Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, pemerintah daerah dapat menganggarkan investasi jangka panjang non permanen dalam bentuk dana bergulir sesuai Pasal 118 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah. Penganggaran dana bergulir dalam APBD pada akun pembiayaan, kelompok pengeluaran pembiayaan daerah, jenis penyertaan modal/investasi pemerintah daerah, obyek dana bergulir dan rincian obyek dana bergulir kepada kelompok masyarakat penerima. 2) Penyertaan
modal
pemerintah
daerah
pada
badan
usaha
milik
negara/daerah dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan peraturan daerah tentang penyertaan modal. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban yang telah tercantum dalam peraturan daerah penyertaan modal pada tahun sebelumnya, tidak perlu diterbitkan peraturan daerah tersendiri sepanjang jumlah anggaran penyertaan modal tersebut belum melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan pada peraturan daerah tentang penyertaan modal. Dalam hal pemerintah daerah akan menambah jumlah penyertaan modal melebihi jumlah penyertaan modal yang telah ditetapkan dalam peraturan daerah tentang penyertaan modal, pemerintah daerah melakukan perubahan peraturan daerah tentang penyertaan modal tersebut. 3) Pemerintah daerah dapat menambah modal yang disetor dan/atau melakukan penambahan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga BUMD dimaksud dapat lebih berkompetisi, tumbuh dan berkembang. Khusus untuk BUMD sektor perbankan, pemerintah daerah dapat melakukan penambahan
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
53
penyertaan modal dimaksud guna memenuhi Capital Adequacy Ratio (CAR) sebagaimana dipersyaratkan oleh Bank Indonesia. 4) Untuk
menganggarkan
dana
cadangan,
pemerintah
daerah
harus
menetapkan terlebih dahulu peraturan daerah tentang pembentukan dana cadangan yang mengatur: tujuan pembentukan dana cadangan, program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan, besaran dan rincian tahun dana cadangan yang harus dianggarkan. 5) Dalam rangka meningkatkan akses pembiayaan bagi Usaha Masyarakat Kecil dan Menengah (UMKM), pemerintah daerah dapat melakukan penyertaan modal kepada bank perkreditan rakyat milik pemerintah daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 6) Dalam rangka penguatan struktur permodalan PDAM, pemerintah daerah dapat melakukan penambahan penyertaan modal guna meningkatkan kualitas, kuantitas, dan kapasitas pelayanan air minum kepada masyarakat, agar percepatan pemenuhan target pelayanan air perpipaan di wilayah perkotaan sebanyak 80% dan wilayah pedesaan sebanyak 60% sesuai target Millenium Development Goal’s (MDG’s) tahun 2015 dapat segera tercapai. 7) Jumlah
pembiayaan
neto
harus
dapat
menutup
defisit
anggaran
sebagaimana diamanatkan Pasal 28 ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 dan Pasal 61 ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
c. Sisa Lebih Pembiayaan (SILPA) Tahun Berjalan Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan SILPA Tahun Berjalan positif, pemerintah daerah harus memanfaatkannya untuk penambahan program dan kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan. Dalam hal perhitungan SILPA Tahun Berjalan negatif, pemerintah daerah melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan yang RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
54
bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan volume program dan kegiatannya. Dalam rangka optimalisasi APBD melalui anggaran pembiayaan maka, Pemerintah
Provinsi
Gorontalo
akan
memanfaatkan
penerimaan
dan
pembiayaan untuk penyertaan modal pada PT.Bank Sulut yang akan diinvestasikan melalui anggaran pengeluaran pembiayaan. Investasi pemerintah melalui sarana penyertaan modal tersebut selain dalam rangka penguatan PAD, juga untuk menunjang perkembangan ekonomi daerah.
2.3.13 Kerangka Pendanaan Untuk mewujudkan suatu keadaan yang membawa kepada adanya biaya pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah (baik pusat maupun daerah), tidak lain ditujukan untuk membawa masyarakat pada tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. Untuk mewujudkan hal tersebut, mau tidak mau perlu didukung dengan ketersediaan dana yang cukup. Pajak dan retribusi merupakan salah satu sumber penerimaan yang penting disamping sumber-sumber penerimaan lainnya yang lebih mencerminkan kekuatan ekonomi masyarakat dan sekaligus tingkat
kepatuhan/kepedulian
masyarakat
dalam
pembangunan
negara.
Memang sumber penerimaan dapat berasal dari pemanfaatan sumber daya alam, optimalisasi asset atau’ melalui pinjaman, namun semua hal tersebut memiliki keterbatasan karena sumber daya alam dapat habis, optimalisasi asset tidak sepenuhnya dapat dilaksanakan dengan baik oleh masing-masing daerah (mengingat manajemen asset belum sepenuhnya berjalan dengan baik), apalagi jika mengandalkan dari pinjaman. Oleh karena itu jika pemerintah ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat, maka perlu adanya upaya untuk mendorong optimalisasi pajak melalui kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi. Ekstensifikasi pajak yang dimaksud antara lain melalui perluasan basis pajak yang ada. Dengan istilah lain ekstensifikasi dilakukan untuk “mencari yang hilang” sedangkan intensifikasi diilakukan untuk “menggali yang tersembunyi”. Namun ada suatu kondisi atau syarat tertentu dalam pemungutan pajak yang baik, yaitu tidak menyebabkan biaya tinggi, efektif dan efisien dan tidak mengganggu perekonomian (mobilitas
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
55
penduduk, lalu lintas barang/jasa antar daerah dan kegiatan perdagangan internasional). Sementara itu dengan berlakunya Undang - Undang Nomor 28 Tahun 2009 sebagai perubahan atas Undang - Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah setidaknya akan lebih mendorong agar penerimaan pajak daerah dan retribusi daerah yang selama ini belum memadai dan memiliki peran yang relative kecil dapat lebih dioptimalkan dan dapat memberikan kontribusi kepada pendapatan daerah yang lebih tinggi. Hal ini Nampak dari munculnya beberapa jenis pajak baru yang sebelumnya merupakan pajak pusat dan saat ini beralih menjadi pajak yang dipungut dan di kelola oleh Kabupaten/Kota, yaitu Pajak Bumi dan Bangunan Sektor Pedesaan dan Perkotaan (sektor SKB) dan Bea Perolehan Hak Tanah dan Bangunan. Disamping itu perkembangan realisasi pendapatan daerah berhubungan dengan perkembangan realisasi Pendapatan Negara dalam periode 2005-2008 pendapatan negara menunjukan adanya trend kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan sebasar 25,6 persen. Pertumbuhan tersebut terjadi baik pada penerimaan dalam negeri maupun hibah yang masing - masing rata- rata tumbuh sebesar 25,6 persen dan 20, 9 persen. Secara lebih rinci dalam periode 2005 – 2008, pertumbuhan penerimaan dalam negeri didukung oleh pertumbuhan penerimaan perpajakan yang rata - rata tumbuh sebesar 23,8 persen dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) 29,7 persen. Peningkatan realisasi pendapatan negara dan hibah tersebut sangat di pengaruhi oleh perkembangan kondisi makro ekonomi, faktor eksternal, dan pelaksanaan kebijakan pemerintah selama periode 2005-2010. Pendapatan negara mempunyai peran yang sangat penting sebagai sumber
pendanaan
belanja
negara
dan
pembangunan
negara
untuk
pembangunan nasional. Realisasi pendapatan negara dan hibah dalam tahun 2009 mencapai Rp 869,6 triliun. Dari pencapaian tersebut 73,8 persen diantaranya bersumber dari penerimaan perpajakan. Kontribusi tersebut lebih besar apabila di bandingkan dengan perannya di tahun 2008
sebesar 67,1
persen. Namun demikian secara nominal penerimaan perpajakan tahun 2009 mengalami penurunan sebesar 2,6 persen dibandikan dengan realisasi tahun 2008. Penurunan penerimaan perpajakan tersebut terutama di sebabkan oleh
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
56
terjadinya perlambatan kegiatan perekonomian sebagai dampak dari krisis ekonomi dunia. Penurunan penerimaan perpajakan dalam tahun 2009 terutama berasal dari penurunan penerimaan pajak perdagangan internasional sebesar 48,6 persen. Hal ini disebabkan oleh terjadinya penurunan kegiatan ekspor dan import sebesar 9,7 persen dan 15 persen akibat krisis keuangan global. Di samping itu, krisis keuangan global juga sejalan dengan penurunan harga minyak di pasar internasional, yang pada gilirannya menyebabkan penurunan penerimaan PPh migas sebesar 35 persen, sebaliknya penerimaan perpajakan non migas tahun 2009 mengalami kenaikan sebesar 4,4 persen. Peningkatan tersebut didukung oleh kebijakan administrasi perpajakan, langkah- langkah intensifikasi dan eksentifikasi perpajakan yang berkelanjutan
2.4.Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan DKAD 2.4.1
Analisis Lingkungan Internal Untuk mendapatkan strategi yang tepat dalam memformulasikan rencana
strategis lima tahun kedepan, maka analisis lingkungan internal menjadi suatu hal yang sangat krusial. Analisis lingkungan internal pada dasarnya proses identifikasi yang menguraikan kekuatan dan kelemahan yang meliputi struktur organisasi, sumber daya manusia, pembiayaan, sarana dan prasarana. Analisis lingkungan internal dikelompokkan atas hal-hal yang merupakan kelemahan (weakness) atau kekuatan (strength) organisasi dalam mewujudkan tujuan dan sasaran. Adapun kelemahan-kelemahan yang dimiliki DKAD Provinsi Gorontalo, diantaranya : 1. Belum meratanya penyebaran tenaga keuangan yang terlatih pada SKPD; 2. Penggunaan anggaran untuk belanja tidak sesuai dengan peruntukannya; 3. Sarana yang ada belum ditunjang oleh SDM; 4. Pemahaman terhadap peraturan perundangan pengelolaan keuangan belum merata di masing-masing SKPD; 5. Sumberdaya manusia yang ada belum memenuhi syarat untuk mengisi jabatan tertentu dibidang keuangan Sedangkan kekuatan-kekuatan yang dimiliki DKAD Provinsi Gorontalo, diantaranya :
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
57
1. Tersedianya tenaga terlatih baik untuk Operasional/Pengelola dan Tenaga intermediate dibidang Keuangan Daerah (D3 dan S2 Keuangan); 2. Sumber pendanaan pengelolaan keuangan berasal dari dana APBD, APBN meningkat setiap tahun; 3. Sarana dan prasarana yang tersedia telah cukup memadai 4. Keluarnya PP Nomor 58 Tahun 2005 dan penjabarannya lewat Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 5. Desentralisasi pengelolaan keuangan pada masing-masing SKPD melalui penambahan Struktur Kepala Bagian Keuangan;
2.5 Peluang dan Tantangan Eksternal 2.5.1
Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal pada dasarnya adalah identifikasi terhadap
kondisi
lingkungan
luar
organisasi
yang
menguraikan
peluang
dan
tantangan/ancaman yang terdiri dari lingkungan ekonomi, teknologi, sosial budaya, politik, ekologi dan keamanan. Identifikasi ini akan menghasilkan indikasi mengenai peluang (opportunity) dan tantangan (threats) organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Analisis lingkungan eksternal menghasilkan peluang-peluang (Opportunities) dilingkungan DKAD, diantaranya : 1. Meningkatnya pendapatan masyarakat dengan adanya Program Unggulan Daerah
di
Provinsi
Gorontalo,
memungkinkan
adanya
peningkatan
Pendapatan Asli Daerah 2. Adanya komitmen dari Pemerintah Daerah dan DPRD dalam bidang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Meningkatnya
pemahaman
masyarakat
tentang
Transparansi
dan
Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah; 4. Sistim Informasi Keuangan Daerah yang Computerise; 5. Adanya kondisi lingkungan yang kondusif
berupa infrastruktur memadai
yang menunjang kegiatan pelayanan dibidang Keuangan; Selain itu analisa lingkungan eksternal mengingatkan kepada tantangan (thretas) DKAD, diantaranya :
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
58
1. Kesenjangan ekonomi antara masyarakat golongan ekonomi lemah dan golongan ekonomi menengah keatas; 2. Adanya kepentingan politik dalam penentuan kebijakan APBD; 3. Masih terdapatnya Peralatan yang ada tidak
ditunjang oleh tenaga dan
keahlian yang memadai; 4. Terdapatnya beberapa daerah di Kabupaten/Kota yg belum optimal dalam mensinkronisasi program sehingga mengganggu kinerja Pemerintah Provinsi; Kondisi eksternal yang paling mempengaruhi kinerja DKAD sebenarnya tidak terlepas dari meningkatnya peran swasta dan masyarakat baik dari segi akses maupun tuntutan kualitas pelayanan yang memenuhi kaidah good governance dan clean government dengan menggunakan pronsip-prinsip manajemen (birokrasi) yang sangat erat terkait dengan tipologi budaya, nilai-nilai dan paradigma kearifan lokal masyarakat Provinsi Gorontalo. Di pihak lain, kemajuan teknologi informasi telah menghantarkan perubahan-perubahan yang sangat cepat. Perkembangan teknologi informasi telah memicu suatu cara baru dalam berorganisasi, diantara ritme organisasi itu sendiri sudah sangat dipengaruhi e-life, artinya muncul kegiatan yang dimulai dengan awalan huruf e seperti e-commerce, e-government, e-education, elibrary, e-journal, e-medicine, e-laboratory, e-biodiversity, dan lain sebagainya yang
berbasis
elektronika.
Perkembangan
teknologi
informasi
telah
mengakibatkan nilai informasi menjadi begitu penting dan strategis, sehingga dapat mempengaruhi kebijakan publik. Dengan demikian dibutuhkan sumber daya manusia yang siap, memiliki kualifikasi dan kompetensi yang dibutuhkan.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
59
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Dinamika perubahan lingkungan strategi berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang dilaksanakan DKAD. Berikut ini beberapa kondisi eksternal yang berpengaruh terhadap DKAD Provinsi Gorontalo. 3.1.1
Peraturan Perundang-undangan Pengelolaan Keuangan Daerah, tidak terlepas dari landasan/acuan
hukum
yang
berlaku
baik
berupa
UU,
PP,
Perpres,
maupun
peraturan/keputusan Menteri terkait Disadari masih bhw pertaturan perundangundangan tersebut masih belum sepenuhnya terintegrasi secara baik; Sistem regulasi pengelolaan keuangan yang selalu mengalami perubahan antara lain peraturan mengenai Sistem manajemen pengelolaan keuangan ;
masih
terdapat beberapa uraian tugas yang menghambat terjadinya koordinasi yang baik antara bagian/bidang lingkup DKAD maupun bersama SKPD lain yang berada di lingkup Provinsi Gorontalo. Seperti pada Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 07 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga-lembaga Teknis Daerah Provinsi Gorontalo, serta Peraturan Gubernur Gorontalo Nomor 64 Tahun 2010 tentang Tugas dan Fungsi Badan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo. 3.1.2
Sumber Daya Manusia Disamping peraturan perundang-undangan yang sudah dijelaskan diatas,
juga terdapat masalah lain, yaitu terbatasnya Sumber Daya Manusia perencana keuangan di Pemerintah Daerah yang memiliki kompetensi untuk melakukan pengelolaan keuangan secara baik dan akuntabel. Adanya SDM keuangan daerah yang menduduki jabatan tidak sesuai dengan kompetensi yang dimiliki, serta adanya lulusan S2 keuangan daerah yang disiplin ilmu dasarnya tidak bersesuain dengan jenjang pendidikan yang dimiliki. Dari sisi kuantitas juga, Sumber Daya Manusia yang tersedia belum memadai untuk melakukan pelaksanaan tugas-tugas bidang keuangan. Disamping keterbatasan SDM keuangan, hal yang sama berlaku untuk SDM utamanya yang menguasai IT, RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
60
sehingga untuk mengatasinya diperlukan kerjasama dengan Lembaga LITBANG yang berkompeten serta Perguruan Tinggi lainnya. 3.1.3
Sarana dan Prasarana Aparatur Permasalahan yang dihadapi oleh DKAD Provinsi Gorontalo dalam
pelaksanaan kinerja adalah belum adanya gedung Kantor Permanen. Saat ini Dinas Keuangan dan Aset
Daerah Provinsi masih menempati beberapa
ruangan di Kawasan Kantor Gubernur Gorontalo yang beralamat di Jl. Sapta Marga Kelurahan Botu Kecamatan Kota Timur Kota Gorontalo. Permasalahan lain yang dihadapi DKAD adalah masih minimnya sarana dan prasarana aparatur, misalnya : jaringan IT dalam pelaksanaan koneksitas antar UPTD dengan DKAD sebagai pusat informasi keuangan daerah 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 3.2.1
Visi Dalam periode 2012-2017, visi pembangunan Provinsi Gorontalo adalah
"Terwujudnya Peningkatan
Percepatan Ekonomi
Pembangunan
Masyarakat
Yang
Berbagai Berkeadilan
Bidang di
serta
Provinsi
Gorontalo", sehingga diharapkan seluruh stakeholder di Provinsi Gorontalo secara bahu membahu mengoptimalkan seluruh kapasitas yag dimilikinya untuk meningkatkan dan mewujudkan seluruh masyarakat Provinsi Gorontalo lebih sejahtera. Visi Provinsi Gorontalo periode 2012-2017 merupakan sebuah frame strategis dalam tanggung jawab menjalankan amanah terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kalimat "Mewujudkan Percepatan Pembangunan di berbagai Bidang" merupakan suatu target dari kinerja Pemerintah Provinsi untuk sebuah konteks pembangunan lebih merata, melalui optimalisasi segala sumberdaya yang ada, artinya semua pihak harus lebih berinovasi, sekaligus membangun sinkronisasi antar
daerah
pembangunan,
Kabupaten/Kota dengan
guna
membandingkan
mengejar hasil
target
sekarang
pertumbuhan dengan
hasil
sebelumnya. Kalimat
"Peningkatan
Ekonomi Masyarakat
yang
Berkeadilan"
merupakan suatu tindakan yang mengedepankan produktifitas dan nilai tambah masyarakat, dengan menyediakan tuntutan kebutuhan dasar, membangkitkan RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
61
etos
kerja
wirausaha,
meningkatkan
kinerja
sektor
unggulan
daerah,
meningkatkan laju investasi, mengurangi pengangguran, serta peningkatan infrastruktur ekonomi, dan semua ini dikaryanyatakan untuk kesejahteraan masyarakat Provinsi Gorontalo tercinta. 3.2.2
Misi Sesuai
dengan
harapan
"Terwujudnya
Percepatan
Pembangunan
Berbagai Bidang serta Peningkatan Ekonomi Masyarakat Yang Berkeadilan di Provinsi Gorontalo", maka ditetapkan 5 (lima) "Misi" Pembangunan Provinsi Gorontalo 2012-2017 sebagai upaya dalam mewujudkan visi, sebagai berikut : 1. Memfokuskan kewilayahan,
peningkatan
ekonomi
mendorong
laju
atas
investasi,
dasar
optimalisasi
percepatan
potensi
pembangunan
infrastruktur pedesaan, sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan mengakselerasi secara cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat. Misi pertama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dalam hal pencapaian peningkatan produktivitas ekonomi masyarakat serta laju investasi yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah Kabupaten/Kota, sehingga rakyat Provinsi Gorontalo lebih cepat keluar dari belenggu kemiskinan, pengangguran, minimnya sandang pangan dan papan, sekaligus pemenuhan keterbatasan infrastruktur dasar jalan, jembatan, air bersih, listrik yang selama ini dikeluhkan oleh khususnya masyarakat pedesaan. Konteks ini termasuk menindaklanjuti agenda sektor unggulan daerah berupa konsep agropolitan dimana Jagung sebagai "Branding Gorontalo" yang diintegrasikan melalui pengelolaan peternakan sapi, sekaligus meningkatkan manajemen Pertanian dan Perkebunan dengan pola One Village One Production, sehingga secara nyata dapat meningkatkan kemakmuran rakyat. Disamping itu hal yang didorong berupa membangkitkan industri dan usaha kecil menengah, koperasi, kepariwisataan, dan kemudahan dalam akses permodalan diantaranya melalui Kredit Usaha Rakyat yang mudah serta tidak berbelit-belit. 2.
Meningkatkan
kualitas
kesesuaian keahlian
Sumber
Daya
serta pemenuhan
Manusia
melalui
pendekatan
mutu kualitas penyelenggaraan
Pendidikan dan Kesehatan. RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
62
Misi Kedua ditargetkan pemenuhan akan ketersediaan sumber daya manusia
dengan
tingkat
kualitas
siap
pakai,
sekaligus
bertujuan
memeberikan jaminan yang memadai melalui layanan "Gratis" terhadap penyelenggaran pendidikan
dasar hingga menengah termasuk dibidang
kesehatan melalui pola insentif yang diistilahkan Universal Total Coverage. Hal ini menjadi peran strategis
untuk memastikan pemerintah daerah
menciptakan sistem yang berkeadilan
dari akses maupun mutu layanan
yang baik khususnya bagi warga miskin. 3.
Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumber daya Kelautan, Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Danau Limboto dan Potensi lingkungan lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran masyarakat. Misi Ketiga diarahkan bagaimana meningkatkan produktifitas terhadap sumber daya alam kelautan, Pertanian, peternakan, Kehutanan, Danau Limboto termasuk sumber daya pesisir dalam satu kesatuan wilayah Daerah Aliran sungai, yang dikelola secara terpadu dan berkelanjutan tanpa merusak daya dukung lingkungan alamnya. sekaligus dapat berkontribusi secara linier dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
4.
Mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun penuh kesejukan sekaligus
memelihara
keragaman budaya, serta
memperkuat peran pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
terhadap
anak, termasuk issue kesetaraan Gender dalam Pembangunan. Misi Keempat berorientasi pada pengembangan kemandirian dengan menumbuhkembangkan
semangat
partisipasi
dan
gotong
royong,
pencerahan terhadap nilai-nilai agama sekaligus mempertahankan nilai-nilai Adat istiadat yang toleran terhadap sesama, serta mengembangakan pemberdayaan perempuan dibidang ekonomi, sosial dan politik serta perlindungan anak, termasuk penghapusan terhadap segala bentuk tindak kekerasan rumah tangga dan lingkungan yang juga mengembangan aspek kesetaraan Gender dalam Pembangunan Daerah. 5.
Menciptakan sinergitas diantara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kab./Kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan serta
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
63
menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi. Misi kelima meningkatkan kinerja pemerintahan yang diarahkan dalam perspektif otonomi daerah desentralisasi, dekonsentrasi maupun tugas pembantuan untuk saling bekerjasama dalam sistem koordinasi yang baik guna mewujudkan terhadap target kinerja pembangunan, pemenuhan hakhak dasar diantaranya penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan yang baik, terjangkau dan non diskriminasi antara si Kaya dan si Miskin, sekaligus terus
mengembangkan
Sistem
Tata
Pemerintahan
yang
baik demi
kepentingan Good Public Service untuk Rakyat Provinsi Gorontalo. Untuk mewujudkan Visi dan Misi tersebut diatas, ditetapkan 10 (sepuluh) Arah Pembangunan Provinsi Gorontalo 2012-2017, yaitu : 1. Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal dimasingmasing wilayah; 2. Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Kredit Usaha Rakyat; 3. Meningkatkan laju serta kualitas iklim investasi; 4. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia; 5. Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan Gratis; 6. Percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan dan penunjang sektor produksi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan kelautan dan pariwisata; 7. Meningkatkan integrasi manajemen pengelolaan lingkungan, khususnya tata kelola potensi sumber daya kelautan, hutan, tanah, air dan danau limboto secara baik; 8. Meningkatkan nilai-nilai pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 9. Mengembangkan nilai-nilai religi serta keragaman agama dan budaya; 10. Meningkatkan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
64
3.2.3 Keterkaitan Visi dan Misi Kepala Daerah Terhadap Tugas Pokok dan Fungsi Keterkaitan Visi dan Misi Kepala Daerah terhadap Tugas pokok dan fungsi DKAD Provinsi Gorontalo, dapat dilihat dalam Tabel 3.2.3.1 dan Tabel 3.2.3.2.
Tabel 3.2.3.1. Keterkaitan Visi Kepala Daerah dengan Tugas Pokok dan Fungsi DKAD
Visi dan Misi Kepala Daerah
Tugas pokok dan fungsi DKAD Provinsi Gorontalo Terwujudnya Percepatan Tugas pokok DKAD adalah melaksanakan Pembangunan Berbagai Bidang serta kewenangan otonomi darah dalam rangka Peningkatan Ekonomi Masyarakat Yang tugas desentralisasi dan dekonsentrasi di Berkeadilan di Provinsi Gorontalo bidang keuangan daerah. Pengelolaan Keuangan Daerah yang akuntabel dapat mempercepat pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat yang berkeadilan Tabel 3.2.3.2. Keterkaitan Misi Kepala Daerah dengan Fungsi DKAD Misi Kepala Daerah 1. Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi potensi kewilayahan, mendorong laju investasi, percepatan pembangunan infrastruktur pedesaan, sekaligus mengembangkan potensi unggulan dengan mengakselerasi secara cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat;
Fungsi DKAD Provinsi Gorontalo 1. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan keuangan daerah; 2. Menyusun rancangan APBD dan rancangan Perubahan APBD; 3. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah;
2.
Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendekatan kesesuaian keahlian serta pemenuhan mutu kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan;
4. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian atas pelaksanaan APBD; 5. Menyusun laporan keuangan daerah dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD;
3.
Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumber daya
6. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian kekayaan daerah;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
65
Kelautan, Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Danau Limboto dan Potensi lingkungan lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran masyarakat.; 4.
Mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun penuh kesejukan sekaligus memelihara keragaman budaya, serta memperkuat peran pemberdayaan Perempuan, Perlindungan terhadap anak, termasuk issue kesetaraan Gender dalam Pembangunan;
5.
Menciptakan sinergitas diantara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kab./Kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan serta menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi.
7. Melaksanakan fungsi BUD. 8. Melaksanakan pembinaan dan evaluasi APBD kabupaten/kota; 9. Melaksanakan evaluasi peraturan daerah tentang retribusi dan pajak daerah kabupaten/kota;
3.3 Telaahan RENSTRA K/L dan RENSTRA Berkaitan dengan Tugas Pokok dan Fungsi DKAD, maka RENSTRA Kementerian yang ditelaah yaitu : A. RENSTRA Kementerian Dalam Negeri. Dalam mendukung pencapaian tujuan berbangsa dan bernegara serta mendukung pencapaian sasaran, visi dan misi RPJMN 2009-2014, maka Visi Kementerian Dalam Negeri 2009-2014 adalah : "Terwujudnya sistem politik yang demokratis, pemerintahan yang desentralistik, pembangunan daerah yang berkelanjutan, serta keberdayaan masyarakat yang partisipatif, dengan didukung sumber daya aparatur yang profesional dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia". Untuk mewujudkan visi tersebut diatas, perlu tindakan nyata sesuai dengan peran-peran Kementerian Dalam Negeri dimana Misi Kementerian RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
66
Dalam Negeri yang ditetapkan merupakan peran strategik yang diinginkan dalam mencapai
visi
diatas,
yaitu
menetapkan
kebijaksanaan
nasional
dan
memfasilitasi penyelenggaraan Pemerintahan dalam upaya: 1.
Memperkuat Keutuhan NKRI, serta memantapkan sistem politik dalam negeri yang demokratis;
2.
Memantapkan penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan umum;
3.
Memantapkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan yang desentralistik;
4.
Mengembangkan keserasian hubungan pusat-daerah, antar daerah dan antar kawasan, serta kemandirian daerah dalam pengelolaan pembangunan secara berkelanjutan;
5.
Memperkuat otonomi desa dan meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam aspek ekonomi, sosial, dan budaya; serta
6.
Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa.,
B. RENSTRA Kementerian Keuangan Visi : "Menjadi Pengelola Keuangan dan Kekayaan Negara yang Dipercaya dan Akuntabel untuk Mewujudkan Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan". Untuk mewujudkan visi tersebut, Kementerian Keuangan mempunyai 4 (empat) misi yaitu : 1. Misi Fiskal adalah : Mengembangkan Kebijakan Fiskal yang (Prudent), dan Bertanggungjawab
Sehat,
Berkelanjutan,
Hati-hati
2. Misi Kekayaan Negara adalah Mewujudkan pengelolaan kekayaan negara yang optimal sesuai dengan asas fungsional, kepastian hukum, transparan, efisien, dan bertanggungjawab 3. Misi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan adalah Mewujudkan industri pasar modal dan lembaga keuangan non bank sebagai penggerak dan penguat perekonomian nasional yang tangguh dan berdaya saing global.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
67
4. Misi Penguatan Kelembagaan adalah 1) Membangun
dan
Mengembangkan
Organisasi
Berlandaskan
Administrasi Publik Sesuai dengan Tuntutan Masyarakat 2) Membangun dan Mengembangkan SDM yang Amanah,
Profesional,
Berintegritas Tinggi dan bertanggung jawab. 3) Membangun dan Mengembangkan Teknologi Informasi Keuangan yang Modern dan Terintegrasi serta Sarana dan Prasarana Strategis Lainnya. 3.4 Isu-isu Strategis Berdasarkan permasalahan yang didapatkan dari data dan informasi pokok dikaitkan dengan fungsi Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo, beberapa isu strategis yang harus menjadi perhatian dalam penetapan visi, misi, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pada 2012-2017 meliputi: 1.
Tingkat akuntabilitas penyusunan dan pengelolaan keuangan daerah yang belum maksimal yang ditandai dengan: 1.
Belum sikronnya KUA, PPAS dan RAPBD;
2.
Proses penyusunan APBD belum sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan;
3.
Penyusunan APBD belum sepenuhnya berdasarkan prinsip anggaran berbasis kinerja;
4.
Belum
tersedianya
Standar
Analisa
Belanja
yang
menyebabkan
bervariasinya standar belanja di masing-masing SKPD; 5.
Belum sikronnya APBD Kabupaten/Kota dengan APBD Provinsi sehingga perlu dilakukan evaluasi yang intensif;
6.
Belum efektifnya evaluasi dan pembelanjaan APBD Kabupaten/Kota.
7.
Kualitas pelayanan administrasi keuangan kepada SKPD di lingkup Provinsi Gorontalo belum prima.
8.
Kualitas laporan keuangan dan PERDA pertanggungjawaban APBD setiap tahun masih perlu ditingkatkan.
9.
Administrasi keuangan pada BLUD dan BUMD belum mengikuti standar akuntansi pemerintah.
2.
Kapasitas fiskal daerah belum memadai untuk membiayai pembangunan daerah. Kapasitas fiskal merupakan gambaran kemampuan keuangan masing-
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
68
masing daerah yang dicerminkan melalui penerimaan umum APBD untuk membiayai tugas pemerintahan setelah dikurangi belanja pegawai dan dikaitkan dengan jumlah penduduk miskin. Penerimaan umum APBD dimaksud tidak termasuk dana alokasi khusus, dana darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu. Selain digunakan untuk pengusulan pemerintah daerah sebagai penerima hibah, kapasitas fiskal juga dapat digunakan untuk penilaian atas usulan
pinjaman
daerah,
penentuan
besaran
dana
pendamping
(jika
dipersyaratkan), dan hal lain yang diatur secara khusus dalam ketentuan peraturan perundang-undangan. Penghitungan kapasitas fiskal daerah dilakukan berdasar formula yang memasukkan berbagai faktor yaitu pendapatan asli daerah (PAD), dana bagi hasil, dana alokasi umum, lain-lain pendapatan daerah yang sah, belanja pegawai, dan jumlah penduduk miskin. Kapasitas fiskal Provinsi Gorontalo berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 245/PMK.07/2010 sebesar 0.5152 termasuk kategori sedang. Kapasitas fiskal ini sangat dipengaruhi oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD). Oleh karena itu upaya peningkatan PAD sangat penting untuk meningkatkan kapasitas fiskal daerah. Beberapa isu yang terkait dengan upaya peningkatan PAD adalah sebagai berikut: 1.
Regulasi
PAD
belum
kondusif
dalam
hal
pemungutan
dan
pemanfaatannya sehingga perlu penyempurnaan; 2.
Wajib pajak belum sepenuhnya memahami pentingnya pajak daerah bagi pembangunan sehingga perlu dilakukan sosialisasi yang intensif;
3.
Kualitas pelayanan terhadap wajib pajak belum maksimal;
4.
Masih kurang intensifnya pemungutan PAD baik dari jenis maupun jumlahnya;
5.
Sistem Informasi Belanja Daerah yang terintegrasi dengan penerimaan PAD belum terlaksana dengan baik
3.
Pendataan dan pemanfaatan asset daerah belum efisien dan efektif. Hal ini tercermin dari (1) Data asset daerah yang belum lengkap dan terupdate tepat waktu dan tepat jumlah; (2) Belum terbangunnya Sistem Informasi Asset Daerah yang terintegrasi dengan SKPD.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
69
4.
Secara umum, kualitas SDM pengelola keuangan daerah belum memadai dan sarana prasarana yang menunjang pengelolaan keuangan daerah kurang memadai dan belum merata baik di tingkat DKAD maupun di tingkat SKPD.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
70
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi DKAD Visi DKAD dirumuskan untuk mendukung Visi dan Misi Provinsi Gorontalo. Secara dimensional pernyataan visi berfokus ke masa depan berdasarkan pemikiran masa kini dan pengalaman masa lalu. Visi DKAD " Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah “ Dari Visi tersebut dapat diuraikan capaian yang menjadi target 5 (lima) tahun kedepan yakni; 1)
Opini WTP terhadap pengelolaan Keuangan Daerah
2)
APBD yang tepat syarat meliputi ketepatan jadwal, ketepatan penganggaran serta sinkronisasi RKPD dan KUA PPAs
3)
Pencapaian PAD Optimal dengan realisasi lebih besar dari target optimal (Potensi real)
4)
Bantuan tepat syarat yakni bantuan yang diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku (sistem dan prosedur sesuai regulasi)
5)
Evaluasi APBD kabupaten/kota dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku (tepat syarat)
6)
Pembinaan administrasi keuangan BUMD dan BLUD
7)
Penyelenggaraan sisdur pengelolaan keuangan yang tepat syarat
8)
Transparansi pengelolaan keuangan dengan melakukan publikasi APBD dimedia dan website Visi tersebut merupakan visi terukur yang akan dilaksanakan oleh DKAD sebagai
pengelola keuangan sebagaimana di atur dalam PP 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri No. 21 Tahun 2011 tentang perubahan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Untuk memperjelas visi tersebut maka perlu diartikan beberapa istilah dari rumusan visi tersebut di atas yaitu :
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
71
1)
Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumberdaya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui berbagai media pertanggungjawaban secara periodik (BPKP, 2007).
2)
Akuntabilitas publik menunjukkan kewajiban seseorang atau organisasi yang dipercayakan mengelola sumberdaya publik untuk mempertanggungjawabkan keuangan, pengelolaan dan program yang diberikan kepada mereka, dan melaporkan kepada yang memberikan tanggung jawab tersebut (INTOSAI, 2007). Dari definisi ini jelas bahwa lembaga publik yang menggunakan sumberdaya publik mempunyai kewajiban untuk mempertanggungjawabkan cara mengalokasikan sumberdaya, menggunakannya dan hasil yang diperoleh. Dengan kata lain, tujuan dari seluruh inisiatif akunabilitas publik adalah untuk menjamin uang publik dimanfaatkan secara ekonomis dan efisien, dengan meminimumkan
penyalahgunaan
penggunaannya
dan
akhirnya
publik
memperoleh manfaat dari dana tersebut. 3)
Berdasarkan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang ditetapkan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara, pelaksanaan AKIP harus berdasarkan antara lain pada prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Adanya
komitmen
dari
pimpinan
dan
seluruh
staf
instansi
yang
bersangkutan. b) Berdasarkan suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumbersumber daya secara konsisten dengan peraturan perundangundangan yang berlaku. c) Menunjukkan tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. d) Berorientasi pada pencapaian visi dan misi, serta hasil dan manfaat yang diperoleh. e) Jujur, objektif, transparan, dan akurat. f)
Menyajikan keberhasilan/kegagalan dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
72
4)
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah menyebutkan bahwa keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut (Bab 1 Pasal 1 ayat 5). Pengelolaan Keuangan Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah ( Bab 1 Ayat 1 pasal 6 ).
Jadi makna dari visi Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah yang berdasarkan pengertian di atas adalah Keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan pengawasan keuangan daerah yang menjadi urusan wajib Badan Keuangan Daerah yang berprinsip hukum, keterbukaan, tranparansi, keberpihakan dan kesamaan di hadapan hukum telah dihargai atau tidak, untuk menjamin nilai-nilai seperti efisiensi, efektifitas, reliabilitas dan predektibilitas dari administrasi publik, tidak abstrak tapi konkret, prosedur hukum yang diikuti untuk membentuk keputusan administrasi publik yang harus dihormati oleh pegawai sipil dan otoritas publik serta dapat dipertangung jawabkan.
Misi DKAD : 1. Meningkatkan kualitas APBD; 2. Meningkatkan PAD; 3. Meningkatkan Kualitas Pengelolaan keuangan daerah; 4. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung; 5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pengelola keuangan daerah; 4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah DKAD Dengan memperhatikan Visi dan Misi SKPD DKAD dengan tetap mengacu pada Visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dalam periode 2012 – 2017, tujuan dan sasaran yang ingin di capai DKAD adalah : Misi Pertama; Meningkatkan kualitas APBD;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
73
Tujuan :
-
Meningkatkan sinkronisasi RPJMD,RKPD, KUA PPAS dan RAPBD;
Sasaran :
-
Meningkatkan Ketepatan waktu penyusunan APBD;
-
Meningkatkan kualitas penyusunan anggaran berbasis kinerja;
-
Mewujudkan Standard Analisis Belanja;
-
Melakukan evaluasi dan pembinaan APBD kab/kota.
-
Tersedianya dokumen KUA PPAS, RAPBD tepat waktu;
-
Terlaksananya penyusunan dan penetapan APBD tepat waktu;
-
Terlaksananya penyusunan anggaran berbasis kinerja yang berkualitas;
-
Tersedianya Standard Analisis Belanja;
-
Terlaksananya evaluasi APBD kab/kota
Misi kedua; Meningkatkan PAD ; Tujuan :
-
Menyempurnakan regulasi PAD;
-
Mengintensifkan pemungutan PAD;
-
Mengintensifkan sosialisasi pajak.
Sasaran : -
Tersedianya perda tentang pajak dan retribusi.
-
Tercapainya target pemungutan PAD;
-
Terwujudnya wajib pajak yang taat.
Misi ketiga Meningkatkan Kualitas Pengelolaan keuangan daerah; Tujuan :
-
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak;
-
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada SKPD;
-
Meningkatkan kualitas laporan keuangan dan perda pertanggungjawaban APBD;
-
Meningkatkan kualitas database aset daerah;
-
Meningkatkan pembinaan administrasi keuangan pada BLUD dan BUMD;
Sasaran : -
Terlaksananya pelayanan kepada wajib pajak yang cepat tepat dan transparan;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
74
-
Terlaksananya pelayanan kepada SKPD yang cepat dan sesuai dengan ketentuan ;
-
Tersusunnya Laporan Keuangan SKPD, Laporan Keuangan pemprov
dan
perda
pertanggungjawaban
APBD
yang
berkualitas dan tepat waktu; -
Tersusunnya database aset daerah yang berkualitas;
-
Terlaksanannya pembinaan keuangan pada BLUD dan BUMD;
Misi keempat Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung; Tujuan :
-
Menyediakan
dan
meningkatkan
sarana
dan
prasarana
teknologi
informasi
pendukung; -
Meningkatkan
sarana
pendukung
perpajakan; Sasaran : -
Tersedianya sarana dan prasarana pendukung pelayanan; Terwujudnya peningkatan teknologi informasi yang bisa diakses publik.
Misi Kelima; Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pengelola keuangan daerah; Tujuan :
-
Menambah dan meningkatkan kualitas pengelola keuangan daerah baik ditingkat middle dan low;
Sasaran :
-
Tersedianya SDM pengelola keuangan sesuai kebutuhan;
Mengacu pada Tugas dan Fungsi Dinas Keuangan dan Aset Daerah maka sasaran strategis yang ditetapkan yakni terbagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1. Peningkatan Pendapatan Daerah; 2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Daerah Sesuai Regulasi
4.3. Strategi dan Kebijakan Untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran sebagaimna telah diuraikan diatas, ditetapkan Strategi dan kebijakan DKAD yang mengacu pada RPJMD 20122017, Strategi dan kebijakan yang ingin dicapai oleh DKAD adalah : Misi Pertama Meningkatkan kualitas APBD;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
75
Strategi:
-
Peningkatan sinkronisasi KUA PPAS dan RAPBD;
-
Peningkatan Ketepatan waktu penyusunan APBD;
-
Peningkatan kualitas penyusunan anggaran berbasis kinerja;
-
Penyediaan Dokumen Standard Analisis Belanja;
-
Pelaksanaan evaluasi dan pembiyaaan APBD kab/kota.
Kebijakan: -
Peningkatan pelaksanaan sinkronisasi RPJMD,RKPD, KUA PPAS dan RAPBD;
-
Meningkatnya Ketepatan waktu penyusunan APBD;
-
Meningkatnya kualitas penyusunan anggaran berbasis kinerja;
-
Tersedianya Standard Analisis Belanja sebagai pedoman pelaksanaan belanja daerah;
-
Melakukan evaluasi dan pembinaan APBD kab/kota agar pelaksanaannya terarah dan terukur.
Misi kedua Meningkatkan pendapatan daerah melalui
intensifikasi dan
ekstensifikasi ; Strategi: -
Penyempurnaan regulasi PAD;
-
Pengintensifan pemungutan PAD;
-
Pengintensifan sosialisasi pajak.
Kebijakan: -
Membuat perda tentang pajak dan retribusi.
-
Membuat target pencapaian pemungutan PAD;
-
Melaksanakan sosialisasi wajib pajak
Misi ketiga Meningkatkan profesionalisme kinerja pengelolaan aset daerah; Strategi : -
Peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak;
-
Peningkatan kualitas pelayanan kepada SKPD;
-
Peningkatan kualitas laporan keuangan dan perda pertanggungjawaban APBD;
-
Peningkatan kualitas database aset daerah;
-
Peningkatan pembinaan administrasi keuangan pada BLUD dan BUMD;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
76
Kebijakan : - Melaksanakan pelayanan kepada wajib pajak yang cepat tepat dan transparan; -
Melaksanakan pelayanan kepada SKPD yang cepat dan sesuai dengan ketentuan ;
-
Menyusun Laporan Keuangan Daerah , Laporan Keuangan pemprov dan perda pertanggungjawaban apbd yang berkualitas dan tepat waktu;
-
Menyusun database aset daerah yang berkualitas;
-
Melaksanakan pembinaan keuangan pada BLUD dan BUMD;
Misi keempat Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung; Strategi : -
Penyediaan
dan
peningkatan
sarana
dan
prasarana
teknologi
informasi
pendukung, -
Peningkatkan
sarana
pendukung
perpajakan yang terinterkoneksi. Kebijakan : - Penyediaan sarana dan prasarana pendukung guna mendorong peningkatan pelayanan - Mewujudkan
peningkatan
teknologi
informasi
yang
terinterkoneksi dan bisa diakses publik;
Misi Kelima Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pengelola keuangan daerah; Strategi :
-
Penambahan dan peningkatan kualitas pengelola keuangan daerah baik ditingkat middle dan low;
Kebijakan : -
Penyediaan
SDM
pengelola
keuangan
daerah
sesuai
kebutuhan baik ditingkat middle dan low;
4.3.1. Strategi Kebijakan Provinsi Gorontalo Sebagaimana dijelaskan dalam Bab II, banyak pengaruh
yang besar
terhadap kebijakan pembangunan diantaranya arus globalisasi yang mengalirkan keterbukaan informasi, fleksibilitas
barang dan jasa,
otonomi daerah,
Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan Gratis, MP3EI, Percepatan pencapaian MDGs, Percepatan penangulangan kemiskinan dan pengangguran, RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
77
kebijakan pengembangan iklim investasi, Percepatan penyediaan infrastruktur, penyusunan tataruang wilayah, ketahanan pangan khususnya peningkatan produksi jagung, daging dan beras. Untuk mengatasi kondisi dan permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menetapkan strategi dan arah kebijakan yang terjabar dari masing-masing misi seperti tersaji dalam Tabel 4.1.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
78
Tabel 4.1. Strategi dan Kebijakan Pembangunan Provinsi Gorontalo Visi
: Terwujudnya percepatan pembangunan berbagai bidang serta peningkatan berkeadilan di Provinsi Gorontalo
ekonomi
masyarakat yang
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
2
3
4
Misi I : 1.
Memfokuskan Peningkatan Ekonomi Atas Dasar Optimalisasi Potensi Kewilayahan, Mendorong Laju Investasi, Percepatan Pembangunan Infrastruktur Pedesaan Sekaligus Mengembangkan Potensi Unggulan Dengan Mengakselerasi Secara Cerdas Terhadap Pencapaian Kesejaht Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah
1. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah
1. Meningkatkan Kerjasama investasi
2. Peningkatan realisasi investasi baik PMDN, PMA dan Swasta murni 3. Perdagangan Antar Pulau 4. Menekan Laju Inflasi 5. Meningkatkan pembiayaan pembangunan daerah 6. Mengembangkan Pariwisata Daerah
2. Meningkatnya lapangan kerja
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
- Mengupayakan iklim investasi yang kondusif - Mendorong kerjasama yang konkrit dalam meningkatkan investasi. - Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana yang meningkatkan minat investasi. - Meningkatkan koordinasi dalam pengembangan investasi baik ditingkat regional dan nasional. - Menciptakan sistem kemudahan investasi - Mendorong peningkatan perdagangan barang dan jasa antar pulau dan ekspor - Meningkatkan kelancaran arus dan distribusi barang/jasa di daerah - Mendorong peningkatan APBD - Mengembangkan 8 obyek wisata unggulan
7. Mengembangkan IKM, UMKM dan Koperasi
- Mendorong berkembangnya IKM, UMKM dan Koperasi
8. Peningkatan Keterampilan dan Produktivitas Tenaga kerja
- Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana pengembangan SDM - Meningkatkan koordinasi dalam pengembangan investasi baik ditingkat regional dan nasional. - Mendorong peningkatan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja. - Mengupayakan peningkatan lapangan kerja baru - Mendorong peningkatan keterampilan dan produktivitas tenaga kerja.
1. Menurunkan angka pengangguran terbuka 2. Peningkatan Keterampilan dan Produktivitas Tenaga kerja
79
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
2
3
4
2
Menyediakan infrastruktur untuk Meningkatnya Infrastruktur Daerah percepatan pembangunan daerah
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur darat, laut dan udara
- Membangun Jalan, Jembatan, Irigasi, Waduk
- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan transportasi darat, laut dan udara - Mendorong pengembangan infrastruktur Bandara Djalaluddin menuju bandara Internasional Regional 2. Mengingkatkan Infrastruktur Perdesaan
Membangun Kemandirian Desa
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
- Pengembangan Infrastruktur Dasar Perdesaan - Pengembangan Infrastruktur Penujang Perdesaan 3. Mengingkatkan Pengembangan Kawasan - Mengupayakan pengembangan wilayah dan kawasan Strategis strategis cepat tumbuh. Percepatan Pembangunan Daerah berbasis Desa - Memfasilitasi Percepatan Pembangunan di desa
80
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4 Misi II : Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui pendekatan kesesuaian keahlian serta pemenuhan mutu kwalitas penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan
1.
Meningkatkan Kualitas Pendidikan
Meningkatnya kualitas pendidikan
Peningkatan kualitas pendidikan
Penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana untuk penerapan sistem pembelajaran PAUD TK/TKLB berkualitas Penyediaan manajemen PAUD berkompeten yang merata meliputi pemenuhan kepala satuan pendidikan, pengawas, dan tenaga administrasi Penyediaan dan pengembangan sistem pembelajaran, data dan informasi berbasis riset, dan standar mutu PAUD, serta keterlaksanaan akreditasi PAUD;
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
- Mengupayakan pendidikan gratis - Memperluas akses pendidikan - Mendorong peningkatan mutu Pendidikan - Mendorong peningkatan pendidikan luar sekolah (pendidikan informal) - Mengembangkan pendidikan berbasis kawasan. - Meningkatkan pemerataan dan mutu serta pemerataan akses penyelenggaraan PAUD. - Meningkatkan kapasitas dan aksesibilitas infrastuktur dalam pelayanan publik - Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan dasar.
81
NO.
TUJUAN
SASARAN
1
2
2
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
3
4
Penyediaan pendidik PAUD - Meningkatkan pemerataan dan berkompeten yang merata yang mutu serta pemerataan akses meliputi pemenuhan guru TK/TKLB penyelenggaraan PAUD. berkompeten dan penyediaan tutor PAUD nonformal berkompeten; Penyediaan subsidi untuk - Terjaminnya kepastian memperoleh layanan meningkatkan keterjangkauan layanan pendidikan dasar dan berkesataraan di semua pendidikan TK/TKLB berkualitas kab./Kota Penyediaan subsidi pembiayaan untuk penerapan sistem pembelajaran PAUD Non Formal yang berkualitas Pengembangan dan Penataan Kelembagaan Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam PAUD menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional Meningkatkan daya tampung dengan - Mendorong Peningkatan sarana prasaran Penambahan USB dan RKB pendidikan Meningkatkan Kompetensi guru - Peningkatan Mutu Pendidikan kelas awal Penambahan USB dan RKB, Penerapan - Perluasan Akses Pendidikan SMP/MTs/Paket B Pembelajaran atraktif, komunikatif, efisien dan menyenangkan Penambahan USB dan RKB, Pelaksanaan - Peningkatan sarana prasaran Manajemen Berbasis pendidikan Sekolah APS Kelompok Usia 13- Pembiayaan pendidikan 15 Tahun Peningkatan Kompetensi Guru - Tata Kelola tenaga pendidik Insentif kelas Guru di daerah terpencil Peningkatan kuantitas dan kualitas - Peningkatan Mutu pendidikan dan Daya saing sumber dan media belajar - Peningkatan mutu pengelolaan KBM di sekolah - Peningkatan Efektifitas dan efesiensi Sumber Daya Pendidikan - Peningkatan akses dan pemerataan Kualitas Pendidikan
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
82
NO.
TUJUAN
SASARAN
1
2
2
STRATEGI
3 Peningkatan mutu pendidikan untuk mencapai standar nasional dan internasional Peningkatan kualitas dan profesionalisme pendidik, tenaga kependidikan dan lembaga pendidikan yang mampu meningkatkan wawasan, keterbukaan dan toleransi Pemberian bantuan sarana prasarana sekolah Pemberian Bea siswa untuk anak yang berasal dari Keluarga Miskin
Pendampingan atas implementasi KTSP
Perluasan lembaga pendidikan formal dan non formal serta pendidikan informal yang bermutu di berbagai daerah dibarengi dengan perluasan subsidi pendidikan bagi seluruh peserta didik dalam usia wajib belajar Peningkatan peranserta lembaga pendidikan dan masyarakat dalam pemasyarakatan dan peningkatan prestasi olahraga
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
ARAH KEBIJAKAN
4 - Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan menengah - Meningkatkan standar mutu kurikulum pendidikan yang terkini, berbudaya, agamis dan anti narkoba dalam rangka membentuk SDM berkarakter unggul. - Meningkatkan kuantitas dan kualitas tenaga pendidik bersertifikasi - Menyelenggarakan dan meningkatkan pembelajraan berbasis penelitian pada semua jenjang pendidikan - Meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan dalam mengembangkan proses belajar mengajar berbasis multikultur dan nilai-nilai budaya luhur. - Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan non formal dan informal - Meningkatkan pemerataan, mutu, relevansi dan daya saing serta perluasan akses penyelenggaraan pendidikan khusus. - Meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada pendidikan formal dan non formal - Meningkatkan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik dalam penyelenggaraan pendidikan. - Meningkatkan standar manajemen mutu lembaga pendidikan dan kualitas tenaga pendidik secara merata
83
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
1
2
2
3
ARAH KEBIJAKAN
4 - Meningkatkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dengan semua pihak - Meningkatkan wawasan kebangsaan, kearifan lokal dan kesetaraan gender dalam penyelenggaraan pendidikan - Meningkatkan fasilitasi penyelenggaraan pendidikan tinggi - Mengembangkan kerjasama dan jejaring dengan pendidikan tinggi, lembaga-lembaga riset, dunia usaha dan pemerintah pusat untuk memwujudkan berdirinya pusat teknologi dan industri (TechnoIndustrial Park). - Mendorong kegiatan olahraga andalan daerah yang disertai peningkatan kualitas dan kuantitas sarana olaharaga serta peningkatan peran pemuda dalam pembangunan.
Meningkatkan kualitas aparatur pendidikan untuk mewujudkan tata kelola penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) di bidang pendidikan Memantapkan komitmen dan sinergitas melalui koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi pembangunan pendidikan antara Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
- Meningkatkan iklim usaha yang mendukung Gorontalo sebagai daerah pendidikan. - Menfasilitasi model pelatihan ketrampilan dan keahlian kepada pemuda. - Membangun sistem informasi yang mudah diakses oleh stakeholder dan masyarakat secara luas
- Meningkatkan sarana dan prasarana daerah untuk meningkatkan pelayanan publik secara berkesinambungan.
84
NO.
TUJUAN
SASARAN
1
2
2
STRATEGI
3 Membangun kemitraan dan kerjasama dengan stakeholder guna menjamin relevansi dan daya saing pendidikan Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan Melengkapi infrastuktur (gedung BKM, jalan lingkar kampus dan Rusun nawa)
ARAH KEBIJAKAN
4 - Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar dan berkesataraan di semua kab./Kota - Terjangkaunya layanan pendidikan yang bermutu yang merata di kab./kota
- Mendorong percepatan alih status penegerian melalui pemenuhan sarana prasarana, kualifikasi dosen, dan layanan akademik Meningkatkan kualifikasi akreditasi program study - Meningkatnya akses dan mutu pada layanan pendidikan dan meningkatnya relevansinya terhadap dunia kerja Mengembangkan kualifikasi dosen - Tersedianya sistem tata kelola yang handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima pendidikan nasional Menyiapkan surat hibah tanah dan bangunan ke - terlaksananya kegiatan pembangunan yang sesuai kemdibud dengan arahan pemanfaatan berdasarkan prinsip keberlanjutan Melaksanakan kompetisi o2sn ditingkat kab/kota - Mendorong pelaksanaan kompetisi/lomba secara dan provinsi berjenjang Melengkapi fasilitas olahraga seperti peralatan - Mengoptimalkan peran PPLP/Training center olahraga dan gedung olahraga di sekolah Mengadakan penjaringan dan pembinaan khusus - Meningkatkan kinerja aparatur khususnya pelatih bagi atlit-atlit berbakat Meningkatkan kapasitas pelatih olahraga - Meningkatkan akses layanan kepada masyarakat agar bisa berolahraga dengan baik dan terarah Membangun Museum Gorontalo - Mendorong upaya melestarikan budaya gorontalo melalui pembangunan museum dan pembinaan seni budaya Mengumpulkan benda-benda bersejarah asli - Memprioritaskan pada pelestarian nilai-nilai tradisional gorontalo dan kearifan lokal masyarakat gorontalo
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
85
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
2
3
4
2
Meningkatkan derajat Kesehatan Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat masyarakat
Peningkatan kualitas layanan kesehatan masyarakat
- Mendorong peningkatan layanan kesehatan dengan jaminan kesehatan gratis bagi masyarakat miskin (SEMESTA) - Menyiapkan sarana dan prasaran kesehatan - Mengupayakan peningkatan kapasitas SDM kesehatan - Mengembangkan manajemen sistem layanan kesehatan - Mengembangkan Pola Hidup Bersih dan Sehat - Mengembangkan budaya daerah melalui makanan khas daerah Gorontalo
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
86
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4 Misi III : Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumberdaya kelautan, pertanian, peternakan, kehutanan, danau limboto dan potensi lingkungan lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran rakyat. 1. Mengelola sumber daya alam Meningkatnya pengelolaan sumber Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam - Mendorong peningkatan produksi dan produktifitas dan lingkungan hidup untuk daya alam perikanan dan kelautan, Pertanian, Peternakan & kemakmuran masyarakat Perkebunan dan Kehutanan - Mendorong Peningkatan Pengelolaan Energi - Penyediaan Data Base penyuluh, pelaku utama dan pelaku usaha Pertanian, Perikanan dan Kehutanan - Meningkatkan kapasitas SDM pada sektor pertanian, perikanan dan Kehutanan. Meningkatnya pengelolaan Peningkatan pengelolaan lingkungan hidup - Melakukan upaya untuk mengurangi pengrusakan lingkungan hidup kawasan hutan. Peningkatan penyediaan air bersih dan sanitasi - Mengupayakan penyelamatan danau limboto. - Meningkatnya ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan - Terjadinya peningkatan kapasitas pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan - Terbangunnya ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan limbah B3 - Meningkatnya indeks kualitas lingkungan - Meningkatnya kontrol terhadap pengelolaan air sungai - Terbangunnya upaya pengelololaan lingkungan oleh kegiatan PETI - Meningkatnya partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan LH
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
87
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
1
2
2
3
ARAH KEBIJAKAN
4 - Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelestarian wilayah pesisir dan laut - Meningkatnya kapasitas masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto dalam pelestarian lingkungan - Peningkatan akses informasi (status mutu air dan ISPU dan indeks) lingkungan hidup - Meningkatnya kualitas air sungai - Meningkatnya kualitas air danau limboto - Meningkatnya kualitas air laut diwilayah Teluk Tomini dan laut sulawesi - Meningkatnya kualitas udara perkotaan - Meningkatnya kualitas emisi yang di hasilkan oleh industri - Meningkatnya kualitas air limbah yang dihasilkan oleh industri - Meningkatnya kualitas data dan informasi lingkungan hidup sebagai bagian dari sistem pelaporan publik serta sebagai bentuk dari akuntabilitas publik - Meningkatnya kapasitas aparatur dalam pengendalian pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan - Meningkatnya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan - Meningkatnya kemampuan aparatur Provinsi dan Kab/Kota dalam melakukan penilaian dan pemantauan lingkungan - Mendorong ketersediaan air bersih dan sanitasi
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
88
NO.
1 Misi IV : 1.
2.
3.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
2 2 3 4 Mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun penuh kesejukan sekaligus memelihara keragaman budaya. Serta memperkuat peran pemberdayaan perempuan, perlindungan terhadap anak, termasuk issue kesetaraan gender dalam pembangunan Peningkatan Kesejahteraan Sosial Masyarakat khususnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Memelihara keragaman Agama dan Budaya
Meningkatnya kemauan dan kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat khususnya PMKS dalam memenuhi kebutuhan dasarnya.
Pemberdayaan sosial, kemitraan sosial, partispipasi sosial, jaminan sosial dan advokasi sosial
- Mendorong peningkatan dan pengembangan peran serta masyarakat dan dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial. - Meningkatkan profesionalisme SDM kesejahteraan sosial berbasis pekerjaan sosial. - Memantapkan manajemen penyelenggaraan kesejahteraan sosial. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana - Meningkatkan penyelenggaraan, pelayanan, untuk sarana ibadah Pembinaan dan pengembangan nilai – nilai agama, adat, budaya dan peran pemuda dalam pembangunan
Meningkatnya kesejahteran dan pelayanan serta Pembinaan pengembangan nilai – nilai agama, adat dan budaya serta peran pemuda dalam pembangunan. Meningkatnya pelestarian budaya Meningkatkan pelestarian nilai-nilai budaya daerah daerah
Meningkatkan peran perempuan Meningkatnya indikator kualitas hidup Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan dan kualitas hidup anak perempuan memberdayakan SDM perempuan
Menurunnya angka tindak kekerasan Menurunkan Tindak Kekerasan Terhadap dan diskriminasi terhadap Perempuan Perempuan dan Anak dan Anak
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
- Meningkatkan pelayanan sosial khususnya bagi PMKS secara adil dan merata.
- Meningkatkan pagelaran-pagelaran seni budaya daerah, mengembangkan sanggar-sanggar seni serta komunitas adat untuk melestarikan budaya lokal. - Mengembangkan dan mempertahankan tradisi dan budaya religi. - Meningkatkan partisipasi perempuan dalam dalam membagun daerah melalui bidang Pemerintahan dan Politik dalam pengambilan keputusan - Meningkatkan taraf pendidikan dan kesehatan serta bidang Pembangunan lainnya utk mempertinggi kualitas hidup dan sumber daya kaum perempuan - Meningkatkan gerakan anti kekerasan terhadap perempuan dan anak dan Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak - Menyempurnakan perangkat hukum yg lebih lengkap dalam melindungi individu dari berbagai tindak kekerasan, eksploitasi, diskriminasi termasuk KDRT
89
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1 2 2 3 4 Misi V : Menciptakan sinergitas diantara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten/kota di gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik, menurunkan angka kemiskinan serta menjalankan sistem tata pemerintahan yan 1. Mengembangkan Good Meningkatnya Penyelenggaraan Peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik - Mendorong peningkatan pengelolaan keuangan Governance dalam Pemerintahan yang baik dalam (Good Governance) daerah. penyelenggaraan pemerintahan pelayanan pada masyarakat daerah - Mengupayakan efektivitas pengelolaan asset daerah. - Melakukan pembinaan kesadaran berbangsa dan bernegara serta cinta tanah air - Memfasilitasi Pendidikan Politik kepada masyarakat - Memfasilitasi penguatan peran LSM/Ormas - Meningkatkan pemahaman masyarakat akan bahaya penyakit masyarakat dan kesenjangan sosial - Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi yang menangani masalah keamanan dan wilayah perbatasan(POLDA, KODIM, KEJATI, BIN) - Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ketahanan ekonomi, seni dan budaya - Meningkatkan toleransi dan kerukunan antar umat beragama - Mengefektifkan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan. - Mengembangkan Sistem Komunikasi dan Informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah - Mengupayakan tersedianya bahan bacaan yang berkualitas bagi masyarakat - Mengembangkan SDM aparatur Bidang Komunikasi dan Informasi - Meningkatkan Layanan Informasi Publik - Mengupayakan peningkatan kualitas aparatur daerah.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
90
NO.
TUJUAN
SASARAN
STRATEGI
ARAH KEBIJAKAN
1
2
2
3
4 - Fasilitasi proses pengadaan barang/jasa pemerintah melalui sistim e-procurement dan atau Unit Layanan Pengadaan (ULP) - Mengefektifkan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan pembangunan. - Memotivasi percepatan penyerapan anggaran APBD maupun APBN - Pengendalian Pembangunan Pada Sektor Perekonomian - Mengupayakan tersedianya bahan bacaan yang berkualitas bagi masyarakat - Mendorong dilakukannya riset dan kajian yang berguna bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah - Mengupayakan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat miskin - Mendorong peningkatan ekonomi masyarakat miskin
2.
Pengentasan Kemiskinan
Berkurangnya persentase masyarakat Meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin miskin
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
91
4.3.2. Strategi Kebijakan DKAD Provinsi Gorontalo Bertolak dari visi, misi dan tujuan DKAD Provinsi Gorontalo dalam rangka mewujudkan keberhasilan pembangunan daerah diperlukan suatu sistim pengelolaan keuangan yang akuntabel yang akan mendukung pencapaian tujuan pembangunan daerah bahkan pembangunan Nasional, maka strategi dan kebijakan yang akan dilakukan dalam periode 2012-2017 dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel 4.2 Strategi dan Arah Kebijakan Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo Visi : Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Misi 1 : Meningkatkan kualitas APBD; Tujuan 1. Meningkatkan
Sasaran 1. Tersedianya
Strategi 1. Peningkatan
Kebijakan 1. Peningkatan
sinkronisasi
dokumen KUA
sinkronisasi KUA
pelaksanaan
RPJMD,RKPD,
PPAS, RAPBD;
PPAS dan RAPBD;
sinkronisasi
KUA PPAS dan
RPJMD,RKPD, KUA
RAPBD;
PPAS dan RAPBD;
2. Meningkatkan
2. Terlaksananya
2. Peningkatan
2. Meningkatnya
Ketepatan waktu
penyusunan dan
Ketepatan waktu
Ketepatan waktu
penyusunan
penetapan APBD
penyusunan APBD;
penyusunan APBD;
APBD;
tepat waktu;
3. Meningkatkan
3.Terlaksananya
kualitas
penyusunan
penyusunan
anggaran
anggaran
kinerja
berbasis kinerja;
berkualitas
4. Mewujudkan
4.Tersedianya
3. Peningkatan kualitas
berbasis
3. Meningkatnya
penyusunan anggaran
kualitas penyusunan
berbasis kinerja;
anggaran berbasis
yang
kinerja;
4. Penyediaan Dokumen
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
4. Tersedianya
92
Standard Analisis
Standard Analisis
Standard Analisis
Standard Analisis
Belanja;
Belanja;
Belanja;
Belanja sebagai pedoman pelaksanaan belanja
5. Melakukan evaluasi dan
daerah; 5. Terlaksananya
5. Pelaksanaan evaluasi
5. Melakukan evaluasi
pembinaan
evaluasi APBD
dan pembiyaaan
dan pembinaan
APBD kab/kota.
kab/kota
APBD kab/kota.
APBD kab/kota agar pelaksanaannya terarah
Tujuan Sasaran Misi 2 : Meningkatkan PAD; Tujuan Sasaran 1. Menyempurnakan 1. Tersedianya perda regulasi PAD
tentang pajak dan
Strategi Strategi 1. Penyempurnaan regulasi PAD;
retribusi.
2. Mengintensifkan pemungutan PAD
2. Tercapainya pemungutan PAD
Kebijakan Kebijakan 1. Membuat perda tentang pajak dan retribusi.
2. Pengintensifan pemungutan PAD
2. Membuat target pencapaian pemungutan PAD
3. Mengintensifkan sosialisasi pajak
3. Terwujudnya wajib pajak yang taat
3. Pengintensifan sosialisasi pajak
3. Melakukan sosialisasi kepada wajib pajak
Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Pengelolaan keuangan daerah; Tujuan Sasaran Strategi 1. Meningkatkan 1. Terlaksananya 1. Peningkatan kualitas
Kebijakan 1. Melaksanakan
kualitas pelayanan
pelayanan kepada
pelayanan kepada
pelayanan kepada
kepada wajib
wajib pajak yang
wajib pajak
wajib pajak yang
pajak
cepat tepat dan
cepat tepat dan
transparan
transparan
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
93
2. Meningkatkan
2. Terlaksananya
2. Peningkatan kualitas
2. Melaksanakan
kualitas pelayanan
pelayanan kepada
pelayanan kepada
pelayanan kepada
kepada SKPD
SKPD yang cepat
SKPD
SKPD yang cepat
3. Meningkatkan
dan sesuai dengan
dan sesuai dengan
ketentuan
ketentuan
3. Tersusunnya
3. Peningkatan kualitas
3. Menyusun Laporan
kualitas laporan
Laporan Keuangan
laporan keuangan
Keuangan SKPD,
keuangan dan
SKPD, Laporan
dan perda
Laporan Keuangan
perda
Keuangan pemprov
pertanggungjawaban
pemprov dan perda
pertanggungjawab
dan perda
APBD
pertanggungjawaban
an APBD
pertanggungjawaba
apbd yang
n apbd yang
berkualitas dan tepat
berkualitas dan
waktu
tepat waktu 4. Meningkatkan
4. Tersusunnya
kualitas database
database aset
aset daerah
daerah yang
4. Peningkatan kualitas database aset daerah
4. Menyusun database aset daerah yang berkualitas
berkualitas 5. Meningkatkan
5. Terlaksanannya
5. Peningkatan
5. Melaksanakan
pembinaan
pembinaan
pembinaan
pembinaan
administrasi
keuangan pada
administrasi
keuangan pada
keuangan pada
BLUD dan BUMD
keuangan pada BLUD
BLUD dan BUMD
BLUD dan BUMD
dan BUMD
Misi 4 : Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung; Tujuan Sasaran Strategi
Kebijakan
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
94
1. Menyediakan dan
1. Tersedianya sarana
1. Penyediaan dan
1. Penyediaan sarana
meningkatkan
dan prasarana
peningkatan sarana
dan prasarana
sarana dan
pendukung
dan prasarana
pendukung guna
prasarana
pelayanan
pendukung
mendorong
pendukung
peningkatan pelayanan
2.Meningkatkan
2. Terwujudnya
2. Peningkatkan sarana
2. Mewujudkan
sarana pendukung
peningkatan
pendukung teknologi
peningkatan
teknologi
teknologi informasi
informasi perpajakan
teknologi informasi
informasi
yang bisa diakses
yang terinterkoneksi
yang terinterkoneksi
perpajakan
publik
dan bisa diakses publik
Misi 5 : Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM pengelola keuangan daerah; Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1. Menambah dan 1. Tersedianya SDM 1. Penambahan dan 1. Penyediaan SDM meningkatkan
pengelola keuangan
peningkatan kualitas
pengelola keuangan
kualitas pengelola
sesuai kebutuhan
pengelola keuangan
daerah sesuai
keuangan daerah
daerah baik ditingkat
kebutuhan baik
baik ditingkat
middle dan low
ditingkat middle dan
middle dan low
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
low
95
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Dari uraian visi misi Gubernur Gorontalo yang kemudian dijabarkan dalam pelaksanaan program/kegiatan Pemerintah Provinsi Gorontalo, untuk periode
2012
–
2017
Dinas
Keuangan
dan
Aset
Daerah,
telah
merencanakan beberapa program kegiatan selama 5 (lima ) tahun. Seperti tergambar dalam tabel 5.1 dan table 5.2 dan table 5.3 kaitan antara visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
96
Tabel 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DKAD PROVINSI GORONTALO RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Tujuan
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan administrasi perkantoran
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan administrasi perkantoran
Tujuan
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan administrasi perkantoran
Sasaran
Terwujudnya tingkat pelayanan administrasi perkantoran
Terselenggaranya pelayanan administrasi perkantoran yang berkualitas
Indikator Sasaran
Tersedianya 1.20.1.20.05.01 administrasi pelayanan sesuai dengan SOP didukung dengan sarana adminstrasi dan SD aparatur yang berkualitas
Tersedianya 1.20.1.20.05.01.01 administrasi pelayanan sesuai dengan SOP didukung dengan sarana adminstrasi dan SD aparatur yang berkualitas
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan sarana dan prasarana perkantoran
Terwujudnya tingkat pelayanan sarana dan prasarana perkantoran
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan sarana perkantoran
Terwujudnya tingkat pelayanan sarana perkantoran
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan prasarana perkantoran
Terwujudnya tingkat pelayanan prasarana perkantoran Tersedianya prasarana yang memadai dan memenuhi standard Terselenggaranya Penggunaan Jaringan interkoneksi Seluruh
Menyelenggarakan Penggunaan Jaringan antar samsat dalam provinsi Teknologi Informasi secara online
Meningkatkan kualitas SD Terwujudnya tingkat kualitas SD Aparatur yang Aparatur yang mengikuti mengikuti Diklat/Bimtek dan Sosialisasi Diklat/Bimtek dan Sosialisasi Meningkatkan kualitas SD Terwujudnya tingkat kualitas SD Aparatur yang Aparatur yang mengikuti mengikuti Diklat/Bimtek dan Sosialisasi Diklat/Bimtek dan Sosialisasi Meningkatkan kualitas Meningkatkan kualitas SD Terwujudnya tingkat kualitas SD Aparatur yang penyelenggaraan pelayanan Aparatur yang mengikuti mengikuti Bimtek penerapan aplikasi SIMBADA administrasi perkantoran Bimtek penerapan aplikasi SIMBADA
No. Kode
Tersedianya sarpras perkantoran
1.20.1.20.05.02
Tersedianya 1.20.1.20.05.02.55 sarana perkantoran yang berkualitas
1.20.1.20.05.02.56
Program dan Kegiatan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran terhadap sub-sub bidang
Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran terhadap sub-sub bidang
Data Capaian pada Tahun awal perencanaan
Target
2012
2013
2014
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
2015
Rp.
Target
2016
Rp.
Target
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode Renstra BKD
2017
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Unit Kerja SKPD Penanggung Jawab
Lokasi
100%
100%
100%
1,297 Milyar
100%
3,036 Milyar
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur '
100%
6,500 Milyar
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
100%
100%
100%
1,297 Milyar
100%
3,036 Milyar
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur '
100%
6,500 Milyar
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
100%
70%
80%
5,464 Milyar
85%
3,617 Milyar
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
100%
6,500 Milyar
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Meningkatnya pelayanan sarpras perkantoran terhadap sub-sub bidang
Peningkatan Sarana Perkantoran
Meningkatnya pelayanan sarana perkantoran terhadap sub-sub bidang
100%
70%
80%
954 Juta
85%
1,025 Milyar
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
100%
6,500 Milyar
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
Meningkatnya pelayanan prasarana perkantoran terhadap sub-sub bidang
100%
70%
80%
4,510 Milyar
85%
2,592 Milyar
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
100%
6,500 Milyar
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
100%
79 Orang
47 % 119 Orang
474 Juta
53 % 159 Orang
642 Juta
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur '
100%
6,500 Milyar
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
100%
79 Orang
47 % 119 Orang
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur '
100%
6,500 Milyar
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
-
1 kali
64 Juta
1 kali
69 Juta
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur '
100%
6,500 Milyar
Bidang Anggaran BKD
Provinsi Gorontalo
100 % SKPD Kab/Kota
-
-
-
-
-
Untuk tahun 2014 dan seterusnya nomenklatur program dirubah menjadi 'Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur '
100%
6,500 Milyar
Bidang Perbendaharaan BKD
Provinsi Gorontalo
Perda dan Pergub APBD & APBD-P serta Dokumen Laporan Keuangan seluruh SKPD
Perda dan Pergub APBD & APBD-P serta Dokumen Laporan Keuangan
WDP
WDP
2,849
WDP
2,837
WTP
3,077
WTP
2,800
WTP
2,923
WTP
2,952
WTP
2,952
1 Perda dan 1 Pergub
Perda dan Pergub
1 Keg.
300 Juta
1 Keg.
322 Juta
1 Keg.
346 Juta
1 Keg.
371 Juta
1 Keg.
399 Juta
1 Keg.
428,5 Juta
1 Keg.
428,5 Juta
Peningkatan Prasarana Perkantoran
1.20.1.20.05.17.12
Masyarakat dapat mengakses jaringan Samsat
Sistem Informasi pajak kendaraan bermotor
Tercapainya 1.20.1.20.05.05 jumlah aparatur yang mengikuti Diklat/ Bimtek dan 1.20.1.20.05.05.11 Tercapainya jumlah aparatur yang mengikuti Diklat/ Bimtek dan Sosialisasi dan Meningkatnya 1.20.1.20.05.05.25
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
SIMBADA
Menyelenggarakan Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Terselenggaranya Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Menyelenggarakan Penyusunan Ranperda APBD dan Penyusunan Ranpergub penjabaran APBD (Induk)
Terselenggaranya Penyusunan Ranperda APBD dan Penyusunan Ranpergub penjabaran APBD (Induk)
Tersedianya 1.20.1.20.05.17 Perda dan Pergub APBD & APBD-P serta Dokumen Laporan Keuangan yang tepat waktu Tersedianya Perda 1.20.1.20.05.17.06 dan Pergub ttg Penyusunan APBD dan Penjabaran
Tersedianya Jaringan Informasi pajak secara online
Meningkatnya kualitas SD Aparatur yang mengikuti Diklat/Bimtek dan Peningkatan Kapasitas SD Meningkatnya Aparatur (Diklat, BIMTEK kualitas SD Aparatur dan Sosialisasi) yang mengikuti Diklat/Bimtek dan Sosialisasi Bimtek Penerapan Aplikasi Meningkatnya
kualitas SD aparatur yang memahami pengelolaan Terlaksananya Pengembangan SDM Pendidikan Formal Terwujudnya Keuangan Daerah jumlah aparatur yang mengikuti pendidikan formal keuangan daerah
Melaksanakan Pengembangan SDM Pendidikan Formal Keuangan Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
kualitas SD Aparatur SKPD yang mengikuti Bimtek penerapan aplikasi Pendidikan MEP-B Melaksanakan Kerjasama Pendidikan Tingi Pengembangan dengan Pemerintah Provinsi SDM Pendidikan Gorontalo Formal Keuangan Daerah
Penyusunan Ranperda APBD dan Penyusunan Ranpergub penjabaran APBD (Induk)
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
100 % SKPD
34
1 Perda dan Pergub
1
410
Juta
53 % 159 Orang
593
Juta
97
Provinsi Gorontalo
Bidang Anggaran BKD
Provinsi Gorontalo
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan sarana dan prasarana perkantoran
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pelayanan sarana perkantoran
Menyelenggarakan Penyusunan Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperda KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Tersedianya Perda 1.20.1.20.05.17.10 dan Pergub ttg Pelaksanaan Terselenggaranya Penyusunan Ranperda tentang APBD dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperda Penjabaran KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pertanggungjawab Pelaksanaan APBD an
1 Perda dan 1 Pergub
Tersedianya Jaringan SIMDA secara online pada setiap SKPD
Menyelenggarakan Penggunaan Jaringan SIMDA secara online
Terselenggaranya Penggunaan Jaringan SIMDA secara Seluruh SKPD 1.20.1.20.05.17.12 online dapat mengakses jaringan Simda
Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
Menyelenggarakan Penerbitan Laporan Menyelenggarakan
Terselenggaranya Penerbitan Laporan Keuangan
Tersedianya 1 1.20.1.20.05.17.22 Dokumen Laporan 1.20.1.20.05.17.24 1 Dokumen Laporan Seluruh SKPD
Pembinaan dan Monitoring Terselenggaranya Penyusunan Laporan Penerbitan Laporan Pemeliharaan Data Base Tersedianya Asset BMD Dokumen Data Aset Terwujudnya Bimtek Pengelolaan
Provinsi Terlayanimengikuti selama 1.20.1.20.05.17.28 12 Bulan
Pelayanan Arus Kas dan Penyediaan SPD
Dekon/TP Terselenggaranya Penatausahaan BMD Penatausahaan BMD Menyelenggarakan Bimtek Terselenggaranya Bimtek Pengelolaan BMD Pengelolaan BMD Meningkatkan kualitas Menyelenggarakan Terselenggaranya Pelayanan Arus Kas dan Penyediaan penyelenggaraan pelayanan Pelayanan Arus Kas dan SPD prasarana perkantoran Penyediaan SPD Menyelenggarakan Penggunaan Jaringan Teknologi Informasi secara online Meningkatkan kualitas SD Aparatur yang mengikuti Diklat/Bimtek dan Sosialisasi
Penyusunan Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperda KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Menyelenggarakan Penyusunan KUA PPAS
Terselenggaranya Penyusunan KUA PPAS
Menyelenggarakan Koordinasi Pembinaan BLU Taksi Mina Bahari
Terselenggaranya Koordinasi Pembinaan BLU Taksi Mina Bahari
Terdokumentasi 1.20.1.20.05.17.29 dalam 1 Dokumen KUA PPAs Terwujudnya 1.20.1.20.05.17.36 laporan pengelolaan BLU Taksi Mina Bahari
Terselenggaranya Koordinasi Pembinaan pada BUMD Terwujudnya 1.20.1.20.05.17.37 laporan pengelolaan BUMD
Pembinaan BUMD
Meningkatkan kualitas SD Aparatur yang mengikuti Bimtek penerapan aplikasi SIMBADA
Melaksanakan Penyusunan Buku Standarisasi Barang dan Jasa
Terlaksananya Penyusunan Buku Standarisasi Barang Terwujudnya dan Jasa panduan harga barang.
Penyusunan Buku Standarisasi Barang dan Jasa
Menyelenggarakan Pembinaan pada UPTB dan Koordinasi ke Pusat
Terselenggaranya Pembinaan pada UPTB dan Koordinasi ke Pusat
Meningkatnya 1.20.1.20.05.17.49 pendapatan pajak daerah pada setiap UPTB
Melaksanakan penyusunan Terlaksananya penyusunan Laporan Realisasi Laporan Realisasi Anggaran Anggaran
Diterbitkannya 50 1.20.1.20.05.17.53 Buku per Triwulan yang tepat waktu
Penatausahaan dan Pelaksanaan APBD
Menyelenggarakan Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
Melaksanakan Review Sisdur & Pedoman Kebijakan Akuntansi
Terupdatenya Sisdur dan Pedoman Kebijakan Akuntansi
Review Sisdur dan Pedoman Kebijakan Akuntansi
Menyelenggarakan Penyusunan Ranperda APBD dan Penyusunan Ranpergub penjabaran Menyelenggarakan Penyusunan Ranperda tentnang perubahan APBD dan Penyusunan Ranperda penjabaran perubahan APBD
Melaksanakan Pembinaan Terlaksananya Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Terwujudnya 1.20.1.20.05.18 dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota penetapan APBD Keuangan Kab/Kota kab/kota dan perangkatnya tepat Melaksanakan Evaluasi Terlaksananya Evaluasi RANPERDA tentang APBD Terwujudnya Perda 1.20.1.20.05.18.01 RANPERDA tentang dan RANPERGUB Tentang Penjabaran APBD ttg APBD dan APBD dan RANPERGUB Kab/Kota Pergub Ttg Tentang Penjabaran APBD Penjabaran APBD Kab/Kota Kab/kota tepat waktu
Menyelenggarakan Penyusunan Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperda KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD
Melaksanakan Program intensifikasi sumberseumber pendapatan daerah
Terlaksananya Identifikasi sumber sumber pendapatan Tercapainya daerah Sumber pendapatan daerah
1.20.1.20.05.17.55
1
1 Keg.
34 SKPD dan 6 Kali Asistensi oleh 1 Keg. Tim 1 Dokumen Laporan Pengembangan 1 Dokumen 1 Dok Keuangan Keuangan 1 Dok 1 Dokumen Laporan Laporan 1 Dokumen 34 SKPD
1 Keg.
285 Juta
1 Keg.
306 Juta
1 Keg.
329 Juta
1 Keg.
354 Juta
1 Keg.
380 juta
1 Keg.
380 juta
Bidang Anggaran BKD
Provinsi Gorontalo
500 Juta
1 Keg.
537 Juta
1 Keg.
576 Juta
1 Keg.
619 Juta
1 Keg.
665 Juta
1 Keg.
714,2 Juta
1 Keg.
714,2 Juta
Bidang Anggaran BKD
Provinsi Gorontalo
Bidang Provinsi Perbendaharaan BKD Gorontalo Provinsi Bidang Aset BKD Gorontalo Provinsi Bidang Aset BKD Gorontalo Bidang Anggaran Provinsi BKD Gorontalo
66 Juta
1 Dok
71 Juta
1 Dok
76 Juta
1 Dok
82 Juta
1 Dok
88 Juta
1 Dok
94,5 Juta
1 Dok
94,5 Juta
1 Dok
406,7 Juta
1 Dok
437 Juta
1 Dok
469,3 Juta
1 Dok
504,2 Juta
1 Dok
541,5 Juta
1 Dok
541,5 Juta
1 Keg.
228,4 Juta
-
-
1 Keg.
245,3 Juta
1 Keg
504,2 Juta
1 Keg
541,2 Juta
34 SKPD
541,2 Juta
120 Juta
2 Dok
128,9 Juta
2 Dok
138,4 Juta
2 Dok
148,7 Juta
2 Dok
159,7 Juta
2 Dok
171,5 Juta
2 Dok
171,5 Juta
124,9 Juta
1 Dok
134,2 Juta
1 Dok
144,2 Juta
1 Dok
154,9 Juta
1 Dok
166,3 Juta
1 Dok
178,6 Juta
1 Dok
178,6 Juta
Bidang Anggaran BKD
Provinsi Gorontalo
72,9 Juta
2 Kali
78,3 Juta
2 Kali
84,1 Juta
2 Kali
90,3 Juta
2 Kali
97 Juta
2 Kali
104,1 Juta
2 Kali
104,1 Juta
Bidang Aset BKD
Provinsi Gorontalo
Tersedianya Laporan 2 Kali Koordinasi dan BUMD yang 2 Kali Pembinaan 2 Kali 1 Dokumen akuntabel
81,8 Juta
2 Kali
87,8 Juta
2 Kali
94,4 Juta
2 Kali
101,4 Juta
2 Kali
108,9 Juta
2 Kali
116,9 Juta
2 Kali
116,9 Juta
Bidang Aset BKD
Provinsi Gorontalo
Tersedianya Buku Standarisasi Barang dan Jasa
Inventarisasi 34 SKPDBMD
Laporan 34 SKPD
1 Buku
1 Buku
1 Buku
64,8 Juta
1 Buku
69,6 Juta
1 Buku
74,7 Juta
1 Buku
80,3 Juta
1 Buku
86,2 Juta
1 Buku
92,5 Juta
1 Buku
92,5 Juta
Bidang Aset BKD
Provinsi Gorontalo
100%
100%
4 Kali
305,6 Juta
4 Kali
328,2 Juta
4 Kali
352,6 Juta
4 Kali
378,7 Juta
4 Kali
406,9 Juta
4 Kali
437 Juta
4 Kali
437 Juta
Bidang Pendapatan BKD
Provinsi Gorontalo
50 Buku per Triwulan
50 Buku
378,6 Juta
50 Buku
406,7 Juta
50 Buku
436,9 Juta
50 Buku
469,3 Juta
50 Buku
504,2 Juta
50 Buku
541,5 Juta
50 Buku
541,5 Juta
Bidang Anggaran BKD
Provinsi Gorontalo
100 Buku
100 Buku
100 Buku
91,3 Juta
100 Buku
98,1 Juta
100 Buku
105,4 Juta
100 Buku
113,2 Juta
100 Buku
121,6 Juta
100 Buku
130,5 Juta
100 Buku
130,5 Juta
6 Kab/ kota
6 Kab/ Kota
6 Kab/ Kota
221 Juta
6 Kab/ Kota
214 Juta
6 Kab/ Kota
200 Juta
6 Kab/ Kota
223 Juta
6 Kab/ Kota
225 Juta
6 Kab/ Kota
230 Juta
6 Kota/ Kab
230 Juta
Bidang Anggaran BKD
Provinsi Gorontalo
6 Kab/ kota
6 Kab/ Kota
6 Kab/ Kota
221 Juta
6 Kab/ Kota
214 Juta
6 Kab/ Kota
200 Juta
6 Kab/ Kota
223 Juta
6 Kab/ Kota
225 Juta
6 Kab/ Kota
230 Juta
6 Kota/ Kab
230 Juta
Bidang Anggaran BKD
Provinsi Gorontalo
933.169 Milyar
2.716
1.040 Trilyun
2.383
1.155 Trilyun
1.74 Milyar
1.276 Trilyun
1.8 Milyar
1.402 Trilyun
2.478 Milyard
1,5 Trilyun
2.552 Milyar
1.5 Trilyun
2.552 Milyar
UPTB
Provinsi Gorontalo
Tertibnya ketepatan waktu penerbitan 50 Buku per Triwulan laporan
Terjadinya peningkatan kualitas laporan keuangan
Program Pembinaan dan Terlaksananya Failitasi Pengelolaan Pembinaan dan Keuangan Kab/Kota Failitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota Evaluasi RANPERDA Terbitnya SK tentang APBD dan Gubernur mengenai RANPERGUB Tentang Evaluasi Penjabaran APBD Kab/Kota RANPERDA tentang APBD dan RANPERGUB Tentang Penjabaran Program Intensifikasi Peningkatan Sumber-sumber Pendapatan Daerah
266 Juta
378,6 Juta -
Terwujudnya Pembinaan dan Koordinasi peningkatan pendapatan UPTB
Melaksanakan Pengembangan SDM Pendidikan Formal Keuangan Daerah
Terlaksananya Review Sisdur & Pedoman Kebijakan Akuntansi
1 Perda dan Pergub
Pengelolaan BMD Tersedianya Laporan 12 Bulan dan 2 Arus Kas dan 12 Bulan 2 Dok Dokumen Laporan Penyediaan SPD Tersedianya Dokumen KUA Penyusunan KUA PPAS 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dok PPAS selama 5 tahun Pembinaan BLU Taksi Mina Tersedianya Laporan Bahari BLU Taksi Mina 2 Kali Koordinasi dan 2 Kali Pembinaan 2 Kali Bahari yang 1 Dokumen akuntabel
Meningkatkan kualitas SD Menyelenggarakan Aparatur yang mengikuti Koordinasi Pembinaan Diklat/Bimtek dan pada BUMD Sosialisasi
1.20.1.20.05.17.44
Perda dan Pergub
Bidang Provinsi Perbendaharaan BKD Gorontalo
Pendapatan Daerah sebesar 1, 5 Trilyun pada Tahun 2007
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
98
Menyelenggarakan Penggunaan Jaringan SIMDA secara online
Melaksanakan penagihan Terlaksananya penagihan PKB dan BBN-KB PKB dan BBN-KB
Menyelenggarakan Penerbitan Laporan Keuangan Dekon/TP
Melaksanakan penagihan Terlaksananya penagihan PKB dan BBN-KB PKB dan BBN-KB
Tercapainya 1.20.1.20.05.58.03 realisasi PKB dan BBN-KB
Terealisasinya target Intensifikasi SumberPKB dan BBN-KB di sumber Pendapatan Daerah Kota Gtlo/Kab (UPTB Kota Gtlo/Kab Bonbol Bonbol)
Tercapainya 1.20.1.20.05.58.04 realisasi PKB dan BBN-KB
Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (UPTB Kab.Gorontalo/Kab GORUT) Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (UPTB Kab.Boalemo/Kab
Tercapainya 1.20.1.20.05.58.05 realisasi PKB dan BBN-KB Menyelenggarakan Bimtek Melaksanakan konsultasi Terlaksananya konsultasi pajak dan dana perimbangan Terwujudnya target 1.20.1.20.05.58.06 Pengelolaan BMD pajak dan dana di tingkat pusat pajak dan dana perimbangan di tingkat perimbangan pusat sesuai target target yang 1.20.1.20.05.58.07 Menyelenggarakan Melaksanakan rapat Terlaksananya rapat koordinasi dan evaluasi PBB Terwujudnya Pelayanan Arus Kas dan koordinasi dan evaluasi PBB dan BPHTB Penyediaan SPD PBB Menyelenggarakan Penatausahaan BMD
Menyelenggarakan Penyusunan KUA PPAS
Melaksanakan penagihan Terlaksananya penagihan PKB dan BBN-KB PKB dan BBN-KB
Melaksanakan koordinasi Terlaksananya koordinasi dan evaluasi samsat dan evaluasi samsat
Menyelenggarakan Melaksanakan penyusunan Terlaksananya penyusunan nilai jual kenderaan Koordinasi Pembinaan BLU nilai jual kenderaan bermotor (NJKB) Taksi Mina Bahari bermotor
Terwujudnya kooedinasi dan Evaluasi Samsat Terwujudnya
penyusunan nilai jual kenderaan bermotor (NJKB) Menyelenggarakan Terwujudnya Meningkatkan Kualitas Koordinasi Pembinaan pada Dokumen Terlaksananya Dokumen Perencanaan dan Evaluasi Dokumen Perencanaan BUMD Perencanaan dan Program dan Evaluasi Program Evaluasi Program yang optimal Melaksanakan Penyusunan Terwujudnya Terlaksananya Dokumen Renstra, Renja dan DPA Dokumen Renstra, Buku Standarisasi Barang Meningkatkan Kualitas SKPD Dokumen Perencanaan dan Jasa Renja dan DPA SKPD Terwujudnya jaringan data dan informasi elektronik
Menyelenggarakan Meningkatkan Pembinaan pada UPTB dan Pengelolaan data dan Koordinasi ke Pusat jaringan elektronik
Terlaksananya jaringan data dan informasi elektronik
Melaksanakan penyusunan Meningkatkan pelayanan Laporan Realisasi Anggaran administrasi perkantoran
Terlaksananya Jasa administrasi perkantoran
Terwujudnya Jasa administrasi
Melaksanakan Review Sisdur & Pedoman Kebijakan Akuntansi
Meningkatkan sarana prasarana SKPD
Terlaksananya sarana prasana SKPD
Terwujudnya sarana prasarana SKPD
Melaksanakan Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota
Meningkatkan aparatur yang berkualitas
Terlaksananya aparatur peserta Bimtek/ Diklat yang berkualitas
Terwujudnya aparatur yang berkualitas
Melaksanakan Evaluasi RANPERDA tentang APBD dan RANPERGUB Tentang Penjabaran APBD Kab/Kota
Terlaksananya Evaluasi Tersedianya dokumen Perda ttg APBD dan Pergub Ttg 1.20.1.20.05.18.01 Evaluasi RANPERDA RANPERDA tentang Penjabaran APBD Kab/kota tepat waktu tentang APBD dan APBD dan RANPERGUB RANPERGUB Tentang Tentang Penjabaran APBD Penjabaran APBD Kab/Kota Kab/Kota
Melaksanakan penagihan PKB dan BBN-KB
Terlaksananya penagihan Terealisasinya target PKB dan BBN-KB PKB dan BBN-KB
Melaksanakan penagihan PKB dan BBN-KB
Terlaksananya penagihan Terealisasinya target PKB dan BBN-KB PKB dan BBN-KB
Melaksanakan penagihan PKB dan BBN-KB
Terlaksananya penagihan Terealisasinya target PKB dan BBN-KB PKB dan BBN-KB
Melaksanakan konsultasi pajak dan dana perimbangan di tingkat pusat
Terlaksananya konsultasi Terealisasinya target pajak dan dana perimbangan pajak dan dana sesuai target yang ditetapkan perimbangan di tingkat pusat
Melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi PBB
Terlaksananya rapat koordinasi dan evaluasi PBB
Terealisasinya target PBB dan BPHTB
Terealisasinya target PKB dan BBN-KB di Kab.Gtlo/Kab.Gorut
Terealisasinya target PKB dan BBN-KB di Kab.Boalemo/Kab.P Tercapainya target Koordinasi Pajak dan Dana pajak dan dana Perimbangan perimbangan Rapat Koordinasi dan Evaluasi PBB
Tercapainya target PBB dan BPHTB di Kab/Kota
100%
100%
100%
661,3 Juta
100%
710,1 Juta
100%
762,8 Juta
100%
819,4 Juta
100%
880,2 Juta
100%
945,3 Juta
100%
945,3 Juta
UPTB Kota Gtlo dan Kab.Bonbol
Provinsi Gorontalo
100%
100%
100%
658,3 Juta
100%
707,2 Juta
100%
759,7 Juta
100%
816 Juta
100%
876,6 Juta
100%
941,9 Juta
100%
941,9 Juta
UPTB Kab Gtlo dan Kab.Gorut
Provinsi Gorontalo
100%
100%
100%
523,6 Juta
100%
562,5 Juta
100%
604,2 Juta
100%
649 Juta
100%
697,2 Juta
100%
748,7 Juta
100%
748,7 Juta
UPTB Kab.Boalemo dan Kab.Pohuwato
Provinsi Gorontalo
11 Kali
11 Kali
11 Kali
98,8 Juta
11 Kali
106,1 Juta
11 Kali
114 Juta
11 Kali
122,4 Juta
11 Kali
131,5 Juta
11 Kali
141,2 Juta
11 Kali
141,2 Juta
Bidang Pendapatan BKD
Provinsi Gorontalo
4 Kali
4 Kali
4 Kali
152,8 Juta
4 Kali
164,2 Juta
4 Kali
176,4 Juta
4 Kali
189,5 Juta
4 Kali
203,5 Juta
4 Kali
218,5 Juta
4 Kali
218,5 Juta
Bidang Pendapatan BKD
Provinsi Gorontalo
-
-
-
-
100%
328 Juta
100%
350
100%
360
100%
380
100%
380
Bidang Pendapatan BKD
Provinsi Gorontalo
-
-
-
-
100%
212 juta
100%
240
100%
260
100%
280
100%
280
Bidang Pendapatan BKD
Provinsi Gorontalo
Kegiatan Koordinasi dan Tercapainya Monitoring Evaluasi Samsat koordinasi dan Evaluasi Samsat Tercapainya Penyusunan Nilai Jual penyusunan Nilai kenderaan Bermotor (NJKB) Jual Kenderaan bermotor Program Peningkatan Terselenggaranya Perencanaan Monitoring, Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Tersusunya Renstra, Perencanaan,
Koordinasi, Monitoring dan Evaluasi Pengelolaan Data dan Pengembangan Teknologi Informasi
100%
-
-
-
-
-
100%
682
100%
550
100%
1500
100%
1500
100%
1500
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
Renja dan DPA SKPD serta RKA SKPD Terbangunnya
100%
-
-
-
-
-
100%
175
100%
160
100%
200
100%
200
100%
200
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
jaringan data dan informasi elektronik DKADPersentase dan Samsat
100%
-
-
-
-
-
100%
507
100%
390
100%
1300
100%
1300
100%
1300
Sekretariat BKD
pelayanan jasa administrasi perkantoran Program Pelayanan Persentase Administrasi, Sarana dan ketersediaan sarana Prasarana dan SDM prasarana SKPD Aparatur Jumlah SDM aparatur yang mengikuti Diklat/ Bimtek Terbitnya SK Gubernur mengenai Evaluasi RANPERDA tentang APBD 6 SK dan RANPERGUB Tentang Penjabaran APBD Kab/Kota
1.20.1.20.05.58.03 Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (UPTB Kota Gtlo/Kab Bonbol) 1.20.1.20.05.58.04 Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (UPTB Kab.Gorontalo/Kab GORUT) 1.20.1.20.05.58.05 Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (UPTB Kab.Boalemo/Kab Pohuwato) 1.20.1.20.05.58.06 Koordinasi Pajak dan Dana Perimbangan
Terealisasinya target PKB dan BBN-KB di Kota Gtlo/Kab Bonbol
1.20.1.20.05.58.07 Rapat Koordinasi dan Evaluasi PBB
Tercapainya target PBB dan BPHTB di Kab/Kota
Terealisasinya target PKB dan BBN-KB di Kab.Gtlo/Kab.Gorut
Terealisasinya target PKB dan BBN-KB di Kab.Boalemo/Kab.Pohuwat o Tercapainya target pajak dan dana perimbangan
100%
100%
5,601
78 % (264 orang)
Pindahan dari Program Peningkatan Pelayanan Administrasi
100%
Pindahan dari Program Pengembangan Sarana Prasarana
100%
Pindahan dari Program Pengembangan SDM Aparatur
100%
5,601
78 %(264 org)
100%
100%
5,600
79% (264 org)
100%
100%
6,000
94 % (319 org)
100%
100%
6500
100 % (341 org)
100%
6500
100%
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
Sekretariat BKD
Provinsi Gorontalo
6 SK
6 SK
221,5 Juta
6 SK
237,9 Juta
6 SK
255,5 Juta
6 SK
274,5 Juta
6 SK
294,9 Juta
6 SK
316 Juta
6 SK
100%
100%
100%
601 Juta
100%
645 Juta
100%
693 Juta
100%
745 Juta
100%
800 Juta
100%
859 Juta
100%
859 Juta
UPTB Kota Gtlo dan Kab.Bonbol
Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo
100%
100%
100%
658,3 Juta
100%
707,2 Juta
100%
759,7 Juta
100%
816 Juta
100%
876,6 Juta
100%
941,9 Juta
100%
941,9 Juta
UPTB Kab Gtlo dan Kab.Gorut
Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo
100%
100%
100%
457 Juta
100%
491 Juta
100%
528 Juta
100%
567 Juta
100%
609 Juta
100%
654 Juta
100%
654 Juta
UPTB Kab.Boalemo dan Kab.Pohuwato
Provinsi Gorontalo
Provinsi Gorontalo
11 Kali
11 Kali
11 Kali
118 Juta
11 Kali
127 Juta
11 Kali
137 Juta
11 Kali
147 Juta
11 Kali
158 Juta
11 Kali
169 Juta
11 Kali
169 Juta
Bidang Provinsi Gorontalo Pendapatan BKD
Provinsi Gorontalo
4 Kali
4 Kali
4 Kali
152,8 Juta
4 Kali
164,2 Juta
4 Kali
176,4 Juta
4 Kali
189,5 Juta
4 Kali
203,5 Juta
4 Kali
218,5 Juta
4 Kali
218,5 Bidang Provinsi Gorontalo Juta Pendapatan BKD
Provinsi Gorontalo
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
316,7 Bidang Anggaran Provinsi Gorontalo Juta BKD
99
Provinsi Gorontalo
Tabel. 5.2 Rencana Penganggaran 2012-2017 NO.
1 1
2
3
4
URAIAN / KEGIATAN
PAGU DANA 2012
2 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
3 1,098,019,250.00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peningkatan Sarana Perkantoran Peningkatan Prasarana Perkantoran
7,364,238,000.00
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur (Pendidikan dan Pelatihan, Bimbingan Teknis dan Sosialisasi) Bimtek Penerapan Aplikasi Simbada Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah - Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD dan Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran APBD (Induk) - Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Perubahan APBD dan Penyusunan Rancangan Peraturan KDH tentang Penjabaran Perubahan APBD - Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Penyusunan Rancangan Peraturan KDH dan Penyusunan Penjabaran - Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah - Pembinaan dan Monitoring Penyusunan Laporan keuangan Dekonsentrasi dan tugas Pembantuan
1,098,019,250.00
954,438,000.00 6,409,800,000.00 473,450,000.00 408,900,000.00
64,550,000.00 2,822,909,750.00 300,000,000.00
200,000,000.00
265,924,250.00
500,000,000.00 66,141,250.00
PAGU DANA 2013
81,473,028.35 81,473,028.35 546,426,459.60 70,819,299.60 475,607,160.00 35,129,990.00 30,340,380.00 4,789,610.00 209,459,903.45 22,260,000.00 14,840,000.00 19,731,579.35 37,100,000.00 4,907,680.75 -
1,179,492,278.35 1,179,492,278.35 7,910,664,459.60 1,025,257,299.60 6,885,407,160.00 508,579,990.00 439,240,380.00 69,339,610.00 3,032,369,653.45 322,260,000.00 214,840,000.00 285,655,829.35 537,100,000.00 71,048,930.75 -
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
PAGU DANA 2014
87,518,327.05 87,518,327.05 586,971,302.90 76,074,091.63 510,897,211.27 37,736,635.26 32,591,636.20 5,144,999.06 225,001,828.29 23,911,692.00 15,941,128.00 21,195,662.54 39,852,820.00 5,271,830.66 -
1,267,010,605.40 1,267,010,605.40 8,497,635,762.50 1,101,331,391.23 7,396,304,371.27 546,316,625.26 471,832,016.20 74,484,609.06 3,257,371,481.74 346,171,692.00 230,781,128.00 306,851,491.89 576,952,820.00 76,320,761.41 -
PAGU DANA 2015
94,012,186.92 94,012,186.92 630,524,573.58 81,718,789.23 548,805,784.35 40,536,693.59 35,009,935.60 5,526,757.99 241,696,963.94 25,685,939.55 17,123,959.70 22,768,380.70 42,809,899.24 5,663,000.50 -
1,361,022,792.32 1,361,022,792.32 9,128,160,336.08 1,183,050,180.46 7,945,110,155.62 586,853,318.85 506,841,951.80 80,011,367.05 3,499,068,445.68 371,857,631.55 247,905,087.70 329,619,872.59 619,762,719.24 81,983,761.91 -
PAGU DANA 2016
100,987,891.19 100,987,891.19 677,309,496.94 87,782,323.39 589,527,173.55 43,544,516.26 37,607,672.82 5,936,843.44 259,630,878.67 27,591,836.26 18,394,557.51 24,457,794.55 45,986,393.77 6,083,195.13 -
1,462,010,683.51 1,462,010,683.51 9,805,469,833.02 1,270,832,503.85 8,534,637,329.17 630,397,835.11 544,449,624.62 85,948,210.49 3,758,699,324.35 399,449,467.81 266,299,645.20 354,077,667.13 665,749,113.01 88,066,957.04 -
PAGU DANA 2017
108,481,192.72
1,570,491,876.23
108,481,192.72
1,570,491,876.23
727,565,861.61
10,533,035,694.63 1,365,128,275.64 9,167,907,418.99 677,173,354.48 584,847,786.77 92,325,567.71 4,037,594,814.22 429,088,618.32 286,059,078.88 380,350,230.03 715,147,697.20 94,601,525.25 -
94,295,771.79 633,270,089.82 46,775,519.37 40,398,162.15 6,377,357.22 278,895,489.87 29,639,150.51 19,759,433.67 26,272,562.90 49,398,584.19 6,534,568.21 -
100
- Pemeliharaan Database Aset
250,710,000.00
- Pelayanan Arus Kas dan Penyediaan SPD
120,000,000.00
- Penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara - Pembinaan Badan Layanan umum Taksi Mina Bahari - Pembinaan BUMD
124,968,000.00
- Penyusunan Buku Standarisasi Barang dan Jasa - Pembinaan dan Koordinasi
64,800,000.00 305,600,000.00
- Penatausahaan dan Pelaksanaan APBD
378,680,000.00
- Review Sisdur dan Pedoman Kebijakan Akuntasi
91,376,250.00
5 Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten / Kota Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang APBD dan Rancangan Peraturan KDH Tentang Penjabaran APBD Kabupaten/Kota
72,900,000.00 81,810,000.00
221,500,000.00 221,500,000.00
18,602,682.00 8,904,000.00 9,272,625.60 5,409,180.00 6,070,302.00 4,808,160.00 22,675,520.00 28,098,056.00 6,780,117.75 16,435,300.00 16,435,300.00 -
269,312,682.00 128,904,000.00 134,240,625.60 78,309,180.00 87,880,302.00 69,608,160.00 328,275,520.00 406,778,056.00 98,156,367.75 237,935,300.00 237,935,300.00 -
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
19,983,001.00 9,564,676.80 9,960,654.42 5,810,541.16 6,520,718.41 5,164,925.47 24,358,043.58 30,182,931.76 7,283,202.49 17,654,799.26 17,654,799.26 -
289,295,683.00 138,468,676.80 144,201,280.02 84,119,721.16 94,401,020.41 74,773,085.47 352,633,563.58 436,960,987.76 105,439,570.24 255,590,099.26 255,590,099.26 -
21,465,739.68 10,274,375.82 10,699,734.98 6,241,683.31 7,004,555.71 5,548,162.94 26,165,410.42 32,422,505.29 7,823,616.11 18,964,785.37 18,964,785.37 -
310,761,422.68 148,743,052.62 154,901,015.00 90,361,404.47 101,405,576.12 80,321,248.41 378,798,974.00 469,383,493.05 113,263,186.35 274,554,884.63 274,554,884.63 -
23,058,497.56 11,036,734.50 11,493,655.31 6,704,816.21 7,524,293.75 5,959,836.63 28,106,883.87 34,828,255.18 8,404,128.43 20,371,972.44 20,371,972.44 -
333,819,920.25 159,779,787.12 166,394,670.31 97,066,220.68 108,929,869.87 86,281,085.05 406,905,857.87 504,211,748.23 121,667,314.78 294,926,857.06 294,926,857.06 -
24,769,438.08 11,855,660.20 12,346,484.54 7,202,313.57 8,082,596.34 6,402,056.51 30,192,414.65 37,412,511.72 9,027,714.76 21,883,572.79 21,883,572.79 -
101
358,589,358.33 171,635,447.33 178,741,154.85 104,268,534.25 117,012,466.22 92,683,141.56 437,098,272.53 541,624,259.95 130,695,029.53 316,810,429.86 316,810,429.86 -
6 Program Intensifikasi & Ekstensifikasi Sumber - sumber Pendapatan Daerah - Intensifikasi Sumber - sumber Pendapatan Daerah - Intensifikasi Sumber - sumber Pendapatan Daerah (UPTB Kota Gorontalo & Kabupaten Bone Bolango) - Intensifikasi Sumber - sumber Pendapatan Daerah (UPTB Kabupaten Gorontalo & Kabupaten Gorontalo Utara) Intensifikasi Sumber - sumber Pendapatan - Daerah (UPTB Kabupaten Boalemo & Kabupaten Pohuwato) - Koordinasi Pajak dan Dana Perimbangan - Rapat Koordinasi dan Evaluasi Pajak Bumi dan Bangunan 7
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana (Lanjutan) Kegiatan Peningkatan Prasarana Perkantoran (Lanjutan) JUMLAH
2,797,805,000.00 702,906,000.00 661,132,000.00
658,394,000.00
523,663,000.00
98,825,000.00 152,885,000.00
222,078,000.00 222,078,000.00
15,000,000,000.00
207,597,131.00 3,005,402,131.00 223,000,838.12 3,228,402,969.12 239,547,500.31 3,467,950,469.43 257,321,924.83 3,725,272,394.26 276,415,211.65 4,001,687,605.91 52,155,625.20 755,061,625.20 56,025,572.59 811,087,197.79 60,182,670.08 871,269,867.87 64,648,224.20 935,918,092.06 69,445,122.43 1,005,363,214.49 49,055,994.40 710,187,994.40 52,695,949.18 762,883,943.58 56,605,988.61 819,489,932.20 60,806,152.97 880,296,085.17 65,317,969.52 945,614,054.69 48,852,834.80 707,246,834.80 52,477,715.14 759,724,549.94 56,371,561.61 816,096,111.55 60,554,331.48 876,650,443.02 65,047,462.87 941,697,905.90 38,855,794.60 562,518,794.60 41,738,894.56 604,257,689.16 44,835,920.54 649,093,609.69 48,162,745.84 697,256,355.53 51,736,421.58 748,992,777.11 7,332,815.00 106,157,815.00 7,876,909.87 114,034,724.87 8,461,376.59 122,496,101.46 9,089,210.73 131,585,312.19 9,763,630.16 141,348,942.35 11,344,067.00 164,229,067.00 12,185,796.77 176,414,863.77 13,089,982.89 189,504,846.66 14,061,259.62 203,566,106.29 15,104,605.09 218,670,711.37 16,478,187.60 238,556,187.60 17,700,869.12 256,257,056.72 19,014,273.61 275,271,330.33 20,425,132.71 295,696,463.04 21,940,677.56 317,637,140.60 16,478,187.60 238,556,187.60 17,700,869.12 256,257,056.72 19,014,273.61 275,271,330.33 20,425,132.71 295,696,463.04 21,940,677.56 317,637,140.60 1,113,000,000.00 16,113,000,000.00 1,195,584,600.00 17,308,584,600.00 1,284,296,977.32 18,592,881,577.32 1,379,591,813.04 19,972,473,390.36 21,352,065,203.39 41,324,538,593.75
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
102
Tabel 5.3 Kaitan Antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, Program Dan Kegiatan VISI
MISI
Akuntabilitas Pengelolaan Misi 1; Meningkatkan Kualitas Keuangan Daerah APBD
Tujuan
Sasaran
Strategi
1 Meningkatkan 1 Tersedianya Sinkronisasi RPJMD, Dokumen KUA RKPD,KUA PPAs dan PPAS,RAPBD RAPBD
1 Peningkatan sinkronisasi KUA PPAS dan RAPBD
2 Meningkatkan ketepatan waktu penyusunan APBD
2 Peningkatan Ketepatan waktu penyusunan APBD
2 Terlaksananya penyusunan dan penetapan APBD tepat waktu
3 Meningkatkan kualitas 3 Terlaksananya penyusunan anggaran penyusunan berbasis kinerja anggaran berbasis kinerja yang berkualitas
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
Indikator Sasaran
Program
3 Peningkatan kualitas 3 Meningkatnya Tersedianya Perda dan penyusunan kualitas penyusunan Pergub anggaran berbasis anggaran berbasis kinerja kinerja
4 Mewujudkan Standard 4 Tersedianya Standard 4 Penyediaan Analisis Belanja Analisis Belanja Dokumen Standard Analisis Belanja
5 Melakukan evaluasi 5 Terlaksananya dan pembinaan APBD evaluasi APBD kab/kota kab/kota
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) 1 Peningkatan Tersedianya 1 Dokumen Program Peningkatan Penyusunan KUA PPAS Perda dan Pergub pelaksanaan dan 1 Pergub dan Pengembangan APBD & APBD-P serta sinkronisasi Pengelolaan Keuangan Dokumen Laporan RPJMD,RKPD, KUA Daerah Keuangan seluruh PPAS dan RAPBD SKPD dan Tersedianya Dokumen KUA PPAS selama 5 tahun 2 Meningkatnya Tersedianya Perda dan Penyusunan Ranperda Perda dan Pergub Ketepatan waktu Pergub APBD dan Penyusunan APBD & APBD-P serta penyusunan APBD Ranpergub penjabaran Dokumen Laporan APBD (Induk) Keuangan seluruh SKPD dan1 Perda dan 1 Pergub Kebijakan
Penyusunan Ranperda APBD dan Penyusunan Ranpergub penjabaran APBD (Induk)
4 Tersedianya Standard Tersedinya Perda dan Analisis Belanja Pergub sebagai pedoman pelaksanaan belanja daerah
5 Pelaksanaan evaluasi 5 Melakukan evaluasi Tersedianya 6 SK dan pembiyaaan dan pembinaan APBD kab/kota APBD kab/kota agar pelaksanaannya terarah
Kegiatan
Penyusunan Ranperda APBD dan Penyusunan Ranpergub penjabaran APBD (Induk)
Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kab/Kota
Evaluasi RANPERDA tentang APBD dan RANPERGUB Tentang Penjabaran APBD Kab/Kota
Perda dan Pergub APBD & APBD-P serta Dokumen Laporan Keuangan seluruh SKPD dan1 Perda dan 1 Pergub Perda dan Pergub APBD & APBD-P serta Dokumen Laporan Keuangan seluruh SKPD dan1 Perda dan 1 Pergub Terlaksananya Pembinaan evaluasi APBD Kab/Kota dan Terbitnya SK Gubernur mengenai Evaluasi RANPERDA tentang APBD dan RANPERGUB Tentang Penjabaran APBD Kab/Kota
103
VISI
MISI Misi 2 : Meningkatkan PAD
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Indikator Sasaran
Program
Kegiatan
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Tersedianya perda dan pergub tentang pajak daerah
1 Menyempurnakan regulasi PAD
1 Tersedianya perda tentang pajak dan retribusi.
1 Penyempurnaan regulasi PAD
1 Membuat perda tentang pajak dan retribusi
Tersedianya Perda dan Pergub
Program Intensifikasi & Intensifikasi SumberEkstensifikasi Sumber - sumber Pendapatan sumber Pendapatan Daerah Daerah
2 Mengintensifkan pemungutan PAD
2 Tercapainya pemungutan PAD
2 Pengintensifan pemungutan PAD
2 Membuat target pencapaian pemungutan PAD
Terealisasinya pemungutan PAD 100%
Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (UPTB Kota Gtlo/Kab Bonbol) Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (UPTB Kab.Gorontalo/Kab GORUT) Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah (UPTB Kab.Boalemo/Kab Pohuwato)
Terealisasinya target PKB dan BBN-KB di Kota Gtlo/Kab Bonbol
Terealisasinya pemungutan PAD 100%
Koordinasi Pajak dan Dana Perimbangan
Tercapainya target pajak dan dana perimbangan
Terealisasinya pemungutan PAD 100%
Rapat Koordinasi dan Evaluasi PBB
Tercapainya target PBB dan BPHTB di Kab/Kota
Terealisasinya pemungutan PAD 100%
Koordinasi Pajak dan Dana Perimbangan
Tercapainya target pajak dan dana perimbangan
Terealisasinya pemungutan PAD 100%
Terealisasinya pemungutan PAD 100%
3 Mengintensifkan sosialisasi pajak
3 Terwujudnya wajib pajak yang taat
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
3 Pengintensifan sosialisasi pajak
3 Melakukan sosialisasi kepada wajib pajak
Terealisasinya target PKB dan BBN-KB di Kab.Gtlo/Kab.Gorut
Terealisasinya target PKB dan BBN-KB di Kab.Boalemo/Kab.Poh uwato
104
VISI
MISI Misi 3 : Meningkatkan Kualitas Pengelolaan keuangan daerah
Tujuan
Sasaran
Strategi
Kebijakan 1 Melaksanakan pelayanan kepada wajib pajak yang cepat tepat dan transparan
Indikator Sasaran
1 Meningkatkan kualitas 1 Terlaksananya pelayanan kepada pelayanan kepada wajib pajak wajib pajak yang cepat tepat dan transparan
1 Peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak
Tersedianya Perda dan Pergub
2 Meningkatkan kualitas 2 Terlaksananya pelayanan kepada pelayanan kepada SKPD SKPD yang cepat dan sesuai dengan ketentuan
2 Peningkatan kualitas pelayanan kepada SKPD
2 Melaksanakan pelayanan kepada SKPD yang cepat dan sesuai dengan ketentuan
3 Meningkatkan kualitas 3 Tersusunnya Laporan laporan keuangan dan Keuangan SKPD, perda Laporan Keuangan pertanggungjawaban pemprov dan perda APBD pertanggungjawaban apbd yang berkualitas dan tepat waktu
3 Peningkatan kualitas laporan keuangan dan perda pertanggungjawaban APBD
3 Menyusun Laporan Tersedianya 1 Dokumen Keuangan SKPD, Laporan Keuangan Laporan Keuangan pemprov dan perda pertanggungjawaban apbd yang berkualitas dan tepat waktu Tersedianya 1 dokumen LKPD dan Perda
Program Program Intensifikasi & Ekstensifikasi Sumber sumber Pendapatan Daerah
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Tersedianya Perda dan Program Peningkatan Pergub APBD & APBD-P dan Pengembangan serta Dokumen Laporan Pengelolaan Keuangan Keuangan Daerah
5 Meningkatkan 5 Terlaksanannya pembinaan pembinaan keuangan administrasi keuangan pada BLUD dan pada BLUD dan BUMD BUMD
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
Intensifikasi Sumbersumber Pendapatan Daerah
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output) Tersedianya perda dan pergub tentang pajak daerah
Pembinaan dan Koordinasi Terwujudnya peningkatan pendapatan UPTB Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah
Tersedianya Jaringan SIMDA secara online pada setiap SKPD
Pembinaan dan Monitoring Penyusunan Laporan Keuangan Dekonsentrasi dan TP
Terselenggaranya Penerbitan Laporan Keuangan Dekon/TP tepat waktu
Penyusunan Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD dan Ranperda KDH tentang Penjabaran Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Penatausahaan dan Pelaksanaan APBD
Tersedianya 50 Buku per Triwulan
4 Meningkatkan kualitas 4 Tersusunnya 4 Peningkatan kualitas 4 Menyusun database database aset daerah database aset daerah database aset daerah aset daerah yang yang berkualitas berkualitas
Kegiatan
LKPD dan 1 Perda
Tertibnya ketepatan waktu penerbitan laporan
Tersedianya 100 Buku
Review Sisdur dan Pedoman Kebijakan Akuntansi
Terjadinya peningkatan kualitas laporan keuangan
Tersedianya anggaran 12 Bulan
Pelayanan Arus Kas dan Penyediaan SPD
Tersedianya Laporan Arus Kas dan Laporan Penyediaan SPD
Tersedianya 1 Dokumen Buku Standardisasi Barang dan jasa
Penyusunan Buku Standarisasi Barang dan Jasa
Tersedianya Buku Standarisasi Barang dan Jasa
Tersedianya 1 Dokumen Laporan Inventarisasi BMD
Pemeliharaan Data Base Asset
Tersedianya Dokumen Data Aset BMD
Terselenggaranya Bimtek diikuti 34 SKPD
Bimtek Pengelolaan BMD
Terwujudnya Pengelolaan BMD yang akurat
5 Peningkatan 5 Melaksanakan Tersedianya 1 Dokumen pembinaan pembinaan keuangan Laporan Keuangan administrasi pada BLUD dan keuangan pada BLUD BUMD dan BUMD Tersedianya 1 Dokumen Laporan Keuangan
Pembinaan BLU Taksi Mina Bahari
Tersedianya Laporan BLU Taksi Mina Bahari yang akuntabel
Pembinaan BUMD
Tersedianya Laporan BUMD yang akuntabel
105
VISI
MISI Misi 4 : Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung
Tujuan
Sasaran
Strategi
1 Menyediakan dan 1 Tersedianya sarana 1 Penyediaan dan meningkatkan sarana dan prasarana peningkatan sarana dan prasarana pendukung pelayanan dan prasarana pendukung pendukung
Kebijakan 1 Penyediaan sarana dan prasarana pendukung guna mendorong peningkatan pelayanan
Indikator Sasaran
Program
Ketersediaan administrasi Program Pelayanan penunjang sarana Administrasi memadai, sesuai Perkantoran prosedur yang ada dan SD Aparatur yang berkualitas Ketersediaan sarana kantor
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Ketersediaan prasarana kantor
2 Meningkatkan sarana 2 Terwujudnya 2 Peningkatkan sarana 2 Mewujudkan pendukung teknologi peningkatan teknologi pendukung teknologi peningkatan teknologi informasi perpajakan informasi yang bisa informasi perpajakan informasi yang diakses publik yang terinterkoneksi terinterkoneksi dan bisa diakses publik 1 Tersedianya SDM Misi 5 : Meningkatkan kuantitas 1 Menambah dan meningkatkan kualitas pengelola keuangan dan kualitas SDM pengelola pengelola keuangan sesuai kebutuhan keuangan daerah daerah baik ditingkat middle dan low
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
Tersedianya infrastruktur jaringan pendukung interkoneksi yang memadai
1 Penambahan dan 1 Penyediaan SDM 6 Bidang dan peningkatan kualitas pengelola keuangan UPTB pengelola keuangan daerah sesuai daerah baik ditingkat kebutuhan baik middle dan low ditingkat middle dan low 34 SKPD
3
Indikator Kinerja Program (Outcome) Kegiatan dan Kegiatan (Output) Pelayanan Jasa Meningkatnya Administrasi Perkantoran pelayanan administrasi perkantoran terhadap sub-sub bidang
Peningkatan Sarana Perkantoran
Meningkatnya pelayanan sarana perkantoran terhadap sub-sub bidang
Peningkatan Prasarana Perkantoran
Meningkatnya pelayanan prasarana perkantoran terhadap sub-sub bidang
Program Peningkatan Sistem Informasi Pajak dan Pengembangan Daerah Pengelolaan Keuangan Daerah
Tersedianya jaringan secara online yang bisa diakses publik
Program Peningkatan Peningkatan Kapasitas SD Meningkatnya kualitas Kapasitas Sumberdaya Aparatur (Diklat, BIMTEK SD Aparatur yang Aparatur dan Sosialisasi) mengikuti Diklat/Bimtek dan Sosialisasi pengelolaan keuangan Bimtek Penerapan Meningkatnya kualitas Aplikasi SIMBADA SD Aparatur SKPD yang mengikuti Bimtek penerapan aplikasi SIMBADA
106
BAB VI INDIKATOR KINERJA DAN SASARAN DKAD TAHUN 2012-2017 6.1 Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama Anggaran belanja merupakan salah satu instrument kebijakan fiskal dan memainkan peranan yang sangat penting dalam pencapaian tujuan nasional maupun daerah, terutama dalam meningkatkan dan memelihara kesejahteraan rakyat. Hal ini terutama karena besaran dan komposisi anggaran belanja pemerintah, dalam operasi fiskal pemerintah, mempunyai dampak yang signifikan pada permintaan agregat dan output nasional maupun daerah, serta mempengaruhi alokasi sumber daya dalam perekonomian. Selain itu, peranan penting anggaran belanja pemerintah dalam perekonomian, sebagai salah satu perangkat kebijakan fiskal, juga berkaitan dengan ketiga fungsi utama anggaran belanja pemerintah, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi, dan fungsi stabilisasi. Melalui pelaksanaan ketiga fungsi utama kebijakan fiskal tersebut, perencanaan dan pengelolaan anggaran belanja pemerintah memainkan peranan yang sangat strategis dalam memperbaiki dan meningkatkan kinerja ekonomi makro, serta mengatasi berbagai masalah-masalah fundamental dalam perekonomian, seperti mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan; mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas ekonomi khususnya stabilitas harga; menciptakan dan memperluas lapangan kerja produktif untuk menurunkan tingkat pengangguran; serta memperbaiki distribusi pendapatan dan mengatasi kemiskinan. Untuk itu maka belanja daerah disusun dengan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. sehingga dalam penyusunan APBD TA 2012 lebih mengutamakan pada pencapaian hasil melalui Belanja Langsung (program dan kegiatan) dari pada Belanja Tidak Langsung. Terdapat dua periode rencana belanja daerah yaitu pada saat penyusunan APBD induk dan penyusunan APBD Perubahan. Peningkatan volume anggaran belanja daerah, selain berkaitan dengan perkembangan berbagai indikator ekonomi makro, seperti volume ekspor yang terus meningkat juga disebabkan karena meningkatnya investasi yang masuk ke Provinsi Gorontalo.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
107
6.2 Penghitungan Kerangka Pendanaan Sesuai dengan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Undangundang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, keuangan daerah harus dikelola secara tertib, efisien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab serta taat pada peraturan perundangundangan dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Prinsip pengelolaan ini tercermin pada proses penyusunan anggaran daerah, struktur pendapatan dan struktur belanja daerah. Pada bagian ini akan dikemukakan kerangka pendanaan untuk menentukan arah kebijakan umum pendapatan dan belanja daerah anggaran lima tahun yang akan datang.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
108
Tabel 6.1 Rencana Penggunaan Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah Provinsi Gorontalo 2013-2017 No I
Uraian Kapasitas riil kemampuan keuangan
Proyeksi 2012
2013
2014
2015
2016
2017
217.43
212.2
216.58
219.94
224.12
228.12
II.a Belanja Langsung
616.43
623.62
665.43
693.69
725.24
741.3
II.b Pembentukan Dana Cadangan
0
Rencana alokasi prioritas I
0
0
0
0
0
Dikurangi : II.c Belanja Langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
434.58
448.77
488.06
514.92
544.34
558.56
11
20
20
25
25
50
170.85
154.85
157.37
153.77
155.90
132.74
46.58
57.35
59.21
66.17
68.22
95.38
351.02
363.28
390.20
415.26
446.29
472.16
Belanja Pegawai :
246.56
253.52
271.63
289.74
307.85
325.96
- Gaji
176.00
180.50
198.61
206.27
218.15
231.06
- Tambahan Penghasilan
70.56
73.02
73.02
83.47
89.70
94.90
- Belanja Bagi Hasil
53.67
55.71
61.83
65.95
70.08
74.20
- Bel. Bantuan keuangan
15.21
16.70
17.53
18.40
25.14
26.62
- Belanja Hibah,Bansos, Subsidi,Tak Terduga
35.58
37.35
39.21
41.17
43.22
45.38
315.44
325.93
350.99
374.09
403.07
426.78
176.00
180.50
198.61
206.27
218.15
231.06
- Tambahan Penghasilan
70.56
73.02
73.02
83.47
89.70
94.90
- Belanja Bagi Hasil
53.67
55.71
61.83
65.95
70.08
74.20
- Bel.Bantuan Keuangan
15.21
16.70
17.53
18.40
25.14
26.62
Total rencana pengeluaran prioritas II (III.a-III.b)
35.58
37.35
39.21
41.17
43.22
45.38
11
20
20
25
25
50
II.d Pengeluaran Pembiayaan yang wajib mengikat serta prioritas utama III Total Rencana Pengeluaran Prioritas I (II.a+II.b-II.c-II.d) Sisa Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah setelah menghitung pengeluaran prioritas I (I-II) Rencana alokasi pengeluaran prioritas II III.a Belanja Tdk langsung
Dikurangi : III.b Belanja Tdk langsung yang wajib dan mengikat serta prioritas utama - Gaji
III
surplus anggaran lebih
Sumber : Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo 2011
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
109
Pada kerangka pendanaan APBD Provinsi Gorontalo Tahun 2012, pendapatan daerah diperkirakan sebesar Rp913.40 milyar dan pada tahun 2017 diharapkan mencapai Rp1.213,93 Milyar, pendapatan ini akan digunakan untuk gaji pegawai, belanja bagi hasil kabupaten/kota dan belanja bantuan keuangan kabupaten/kota. Semua belanja di atas merupakan Belanja Tidak Langsung Periodik yang wajib dan mengikat. Pada sisi Belanja langsung Periodik yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama dialokasikan pada sektor Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, dan Ekonomi Kerakyatan. Berkenaan dengan itu progam tersebut merupakan program prioritas dan utama yang akan dilaksanakan 5 tahun kedepan. Belanja Pegawai pada tahun 2012 di prediksi sebesar Rp246,56 Milyar dan diharapkan pada tahun 2017 diproyeksikan menjadi sebesar Rp325,96 Milyar. Belanja bagi hasil ke Kabupaten Kota pada tahun 2012 sebesar Rp 53.67 Milyar menjadi Rp74.20 Milyar pada tahun 2017, sedangkan belanja bantuan keuangan pada tahun 2012 diprediksi sebesar Rp15.21 Milyar diproyeksikan menjadi 26.62 Milyar pada tahun 2017. Belanja langsung yang merupakan prioritas dan wajib adalah belanja pendidikan pada tahun 2012 sebesar Rp223,89 dan pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp.284,83. Belanja infrastruktur tahun 2012 sebesar Rp120.52 dan pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp168,43. Belanja kesehatan tahun 2012 sebesar Rp13,23 dan pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp17,65. Terakhir biaya ekonomi kerakyatan pada tahun 2012 sebesar Rp76,94 dan pada tahun 2017 diproyeksikan sebesar Rp87,65. Kapasitas riil kemampuan keuangan daerah adalah pendapatan daerah ditambah pencairan dana cadangan dan sisa lebih riil perhitungan anggaran yang menjadi total penerimaan kemudian dikurangi dengan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama. Kapasitas riil tersebut akan diperuntukkan untuk menunjang lain diluar program wajib dan program prioritas, namun merupakan urusan wajib dan pilihan selama tahun 2012-2017 mendatang.
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
110
Tabel 6.2 Kapasitas Riil Kemampuan keuangan Daerah Untuk Mendanai Pembangunan Daerah Provinsi Gorontalo, 2012-2017 No
Uraian
1
Pendapatan
2
Pencairan Dana Cadangan (sesuai Perda) Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran Total Penerimaan
3
4
5
6
7
Proyeksi (Rp. Milyar) 2012
2013
2014
2015
2016
2017
913.4
938.78
1,007.57
1,076.36
1,145.14
1,213.93
-
-
-
-
-
-
65.05
68.12
68.06
57.59
51.39
49.53
978.45
1006.9
1075.63
1133.95
1196.53
1263.46
Dikurangi
761.02
794.70
859.05
914.01
972.41
1035.34
Belanja Tdk Langsung Periodik yang W ajib dan mengikat Serta Prioritas Utama a.Gaji Pegaw ai
315.44
325.93
350.99
374.09
403.07
426.78
246.56
253.52
271.63
289.74
307.85
325.96
b.Belanja Bagi Hasil Kab/Kota c.Belanja Bantuan Keuangan ke Kab/Kota
53.67
55.71
61.83
65.95
70.08
74.2
15.21
16.7
17.53
18.4
25.14
26.62
434.58
448.77
488.06
514.92
544.34
558.56
223.89
228.37
246.13
262.54
278.95
284.83
120.52
127.57
145.83
153.12
163.84
168.43
c.Kesehatan
13.23
14.16
15.15
15.86
16.81
17.65
d. Ekonomi Kerakyatan
76.94
78.67
80.95
83.4
84.74
87.65
Pengeluaran Pembiayaan yang W ajib dan Mengikat Penyertaan Modal/Investasi Kapasitas Riil
11.00
20.00
20.00
25.00
25.00
50.00
11.00
20.00
20.00
25.00
25.00
50.00
217.43
212.20
216.58
219.94
224.12
228.12
Belanja Langsung Periodik yang W ajib dan Mengikat Serta Prioritas Utama a.Sektor Pendidikan (Pemuda olahraga, kebudayaan) b.Infrastruktur
Sumber : Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo 6.3 Indikator Kinerja DKAD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Sebagaimana yang telah diuraikan secara makro di atas sasaran target capaian dari perkiraan pendanaan dan pendapatan yang terakumulasi pada indikator capaian kinerja, Dinas Keuangan dan Aset Daerah merumuskan Capaian Program dan indikator selama 5 (lima) tahun ke depan seperti yang tertuang dalam tabel 6.3
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
111
Tabel 6.3 Indikator Kinerja DKAD mengacu pada Tujuan dan sasaran RPJMD 2012 – 2017 VISI BKD
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah
Capaian
Opi ni WTP
APBD Tepat syarat
A rah Kebijakan
-
-
-
-
PAD Optimal
-
Indikator Kinerja
Kondisi Indikator Kinerja pada awal RPJMD (2012)
2013
2014
2015
2016
2017
Target
Target
Target
Target
Target
Kondisi Indikator Kinerja pada akhir RPJMD (2017)
WDP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
WTP
Mengupayakan efektivitas pengelolaan keuangan
Terwujudnya Opini WTP
Mengupayakan penyusunan dan penetapan APBD tepat waktu Melaksanakan penyusunan APBD yang tepat kode rekening Melakukan sinkronisasi RKPD dan KUA PPAs
Terwujudnya APBD tepat syarat
Terealisasinya PAD melebihi target optimal
Terwujudnya Realisasi PAD Capaian PAD melebihi target optimal Terealisasinya bantuan tepat syarat
Terwujudnya APBD tepat syarat
-
Terlaksananya bantuan yang sesuai sisdur
Evaluasi APBD kab/kota tepat syarat
-
Kontribusi BUMD yg maksimal
-
Melakukan evaluasi dan Terwujudnya evaluasi APBD pembinaan APBD kab/kota kab/kota yang tepat syarat agar pelaksanaannya terarah Terwujudnya Kontribusi Melaksanakan BUMD yang maksimal pembinaan keuangan
Penyelenggaraan sisdur pengelolaan keuangan yg tepat syarat
-
Transparansi
-
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
Penetapan Penetapan Penetapan Penetapan Penetapan APBD Tgl APBD Tgl APBD Tgl APBD Tgl APBD Tgl 30 Des. 30 Des. 30 Des. 30 Des. 30 Des.
Penetapan APBD Tgl 30 Des.
Terwujudnya APBD tepat syarat
Bantuan yang tepat syarat
BUMD Penyediaan dan peningkatan kualitas SDM pengelola keuangan yang baik dan infrastruktur yang mendukung Terpublikasinya APBD di media dan website
Penetapan APBD Tgl 30 Des.
Capaian kinerja BKD
sinkronisasi sinkronisas sinkronisas sinkronisas sinkronisas sinkronisas sinkronisasi RKPD dan i RKPD dan i RKPD dan i RKPD dan i RKPD dan i RKPD dan RKPD dan APBD APBD APBD APBD APBD APBD APBD 100%
Capaian PAD 100%
Capaian PAD 100%
Capaian PAD 100%
Capaian PAD 100%
Capaian PAD 100%
Capaian PAD 100%
Realisasi bantuan tepat sasaran
Realisasi bantuan tepat sasaran
Realisasi bantuan tepat sasaran
Realisasi bantuan tepat sasaran
Realisasi bantuan tepat sasaran
Realisasi bantuan tepat sasaran
Realisasi bantuan tepat sasaran
Penetapan APBD Tgl 30 Des.
Penetapan Penetapan Penetapan Penetapan Penetapan APBD Tgl APBD Tgl APBD Tgl APBD Tgl APBD Tgl 30 Des. 30 Des. 30 Des. 30 Des. 30 Des.
Penetapan APBD Tgl 30 Des.
Terwujudnya sisdur pengelolaan keuangan yang tepat syarat
Terwujudnya Transparansi
akses akses akses akses akses akses media media dan media dan media dan media dan media dan dan website website website website website website
112
BAB VII PENUTUP
Penyusunan Rencana Strategi Dinas Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 ini sebagai dokumen perencanaan yang dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) Tahunan Renstra ini menggambarkan program dan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan oleh DKAD dalam mewujudkan visi misi organisasi serta dalam rangka menunjang visi misi Kepala Daerah dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan. Renstra
ini
menjamin
keterkaitan
yang
konsistensi
antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan pada setiap tahun anggaran selama 5 (lima) tahun yaitu tahun 2012-2017. Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan sumbangan pikiran, saran dan koreksi untuk penyempurnaan dan perbaikan penyusunan Renstra ini. Semoga Renstra ini dapat membatu kinerja Dinas Keuangan dan Daerah khususnya serta Pemerintah Provinsi Gorontalo
RENSTRA DKAD Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017
113