KATA PENGANTAR Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas izin dan perkenan-Nya Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo dapat menyelesaikan dan menyajikan Dokumen Review Rencana Strategis (Renstra) Bab I – VII Tahun 2012-2017. Tujuan penyusunan Renstra ini adalah sinkronisasi Tujuan, Sasaran, program dan kegiatan Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Gorontalo, menyediakan blue prient serta pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja (Rencana Kerja Tahunan) Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daeran (BLHRD) Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu tahun 2012-2017 dan meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi BLHRD beserta seluruh unit kerjanya dalam pengkajian dan penaatan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah. Renstra OTK dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Provinsi Gorontalo khususnya di bidang pengkajian dan penaatan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah. Dokumen Renstra ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi Gubernur Gorontalo sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang pengkajian dan penaatan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, perlindungan dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah Provinsi Gorontalo untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Gubernur sebagai Kepala Daerah terpilih untuk periode 2012-2017. Kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi pemikiran dalam rangka penyusunan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2012-2017 ini diucapkan terima kasih.
Gorontalo,
Oktober 2013
Kepala Badan,
Ir. Nontje Lakadjo NIP. 195905281985032005 Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
i ii
BAB I PENDAHULUAN 1.1..Latar Belakang Penyusunan Renstra OTK 1.2..Landasan Hukum 1.3..Maksud dan Tujuan 1.4..Sistematika Penulisan
1 2 5 6
BAB II GAMBARAN UMUM PELAYANAN OTK 2.1 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi 2.2 Sumberdaya OTK 2.3 Kinerja Pelayanan OTK 2.4 Tantangan dan Peluang Pelayanan OTK BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OTK 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra OTK Kabupaten/Kota 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS 3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi OTK 4.2 Tujuan dan sasaran 4.3 Strategi dan Kebijakan OTK
9 22 33 34 38 39 42 44 45 58 62 65
BAB IV RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR MINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
68
BAB IV INDIKATOR KINERJA OTK YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
74
BAB VII PENUTUP 7.1 Kesimpulan 7.2 Saran
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
76 77
ii
1.1 Latar Belakang Penyusunan Renstra OTK Rencana Strategis (RENSTRA) Organisasi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup, dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 adalah Dokumen Rencana Strategis Pembangunan Jangka Menengah Organisasi Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo yang memuat Visi Misi Gubernur masa bakti 2012-2017, yang kemudian dijabarkan dalam Visi dan Misi BLHRD Provinsi Gorontalo serta memuat arah
kebijakan
keuangan
daerah,
strategi
pembanguan
daerah,
kebijakan umum dan program OTK. Dokumen ini menjadi penting karena dalam
masa
lima
tahun
mempertanggungjawabkan
tersebut, kinerjanya
OTK sesuai
berkewajiban dengan
untuk
dokumen
perencanaan ini. Selain itu urgensi penyusunan Renstra OTK ini adalah menjadi acuan penyusunan Renja OTK, dasar penilaian kinerja Kepala OTK dan acuan penyusunan Lakip OTK.
Renstra OTK dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi yang penting agar pembangunan dapat berjalan secara lebih sistematis, komprehensif dan tetap fokus pada pemecahan masalah-masalah mendasar yang dihadapi Provinsi
Gorontalo
khususnya
di
bidang
penaatan
lingkungan,
pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dampak lingkungan hidup dan pengembangan riset. Dokumen Renstra ini bersifat jangka pendek dan menengah namun tetap diletakkan pada jangkauan jangka panjang, dan mengacu kepada visi misi Gubernur Gorontalo sehingga rumusan visi, misi dan arah kebijakan pembangunan bidang penaatan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dampak lingkungan hidup dan pengembangan riset Provinsi Gorontalo untuk lima tahun mendatang dapat bersinergi dengan arah pembangunan Gubernur sebagai Kepala Daerah terpilih untuk periode 2012-2017. Usaha mewujudkan visi, misi dan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen renstra ini perlu didukung dengan strategi umum, yang kemudian diterjemahkan kedalam program-program pembangunan yang diuraikan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang mendukung masingmasing program tersebut. 1.2 Landasan Hukum 1.
Undang - Undang No.38 tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo (Lembaran Negara RI Tahun 2000
No.258, Tambahan
Lembaran Negara RI No.4060); 2.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4421);.
3.
Undang - Undang No.17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara RI tahun 2003 Negara RI No.4287);
No.47, tambahan lembaran
4.
Undang - Undang No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RI tahun 2004
No.125, tambahan lembaran
Negara RI No.4437) sebagaimana diubah dengan UU No.8 tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti UU No.5 tahun 2005 tentang Perubahan atas UU No.32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi UU No.8 tahun 2005 (Lembaran Negara RI tahun Undang - Undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara RI tahun 2007
No. 68,
Tambahan Lembaran Negara RI No.4725); 5.
Undang - Undang No. 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI tahun 2004
No.126, Tambahan Lembaran
Negara RI No.4438); 6.
Undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara RI Tahun 2008 No. 61, Tambahan Lemabaran Negara RI No.4868),
7.
Undang - Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara RI tahun 2009 No.140, Tambahan Lembaran Negara RI No. 5059);
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara RI tahun 2004 No. 34 Tambahan Lembaran Negara RI No. 3729)
9.
Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara RI tahun 2007 No.82, Tambahan Lembaran Negara RI No.4737);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 12. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan
Jangka
Menengah
Nasional
Tahun
2004-2009
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 11); (sudsh sds PP pengganti ) 13. Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Provinsi Gorontalo (Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi). 14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebgaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 15. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standart Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Gorontalo dan Daerah Kabupaten/Kota ; 16. Keputusan Gubernur Gorontalo Tanggal 8 Maret 2012 Nomor : 112/20/III/2012 tentang Pembentukan Tim Penyusun Rencanaan Strategis Satuan Kerja Badan Lingkungan Hidup, Riset dan teknologi Informasi Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2016. 17. Surat Edaran Mendagri Nomor : 050/2020/SJ Tanggal 11 Agustus 2005, tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah.
1.3 Maksud dan Tujuan A.
Maksud Penyusunan dan Penerapan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo untuk kurun waktu tahun 2012-2017 dimaksudkan untuk: 1. Sebagai acuan dalam merencanakan dan merumuskan rencana program dan kegiatan pembangunan di bidang ke sekretariatan daerah. 2. Mendorong tercapainya sasaran pembangunan yang ditetapkan dalam jangka waktu 5 (Lima) Tahun ke depan 3. Sebagai penjabaran atau implementasi dari pernyataan Misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahun. 4. Mengetahui apa yang menjadi kekuatan, kelemahan, potensi yang ada dan harus dilaksanakan oleh organisasi dalam memenuhi Visi dan Misinya untuk kurun waktu satu sampai lima tahun ke depan
B.
Tujuan Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 disusun untuk menentukan arah dan tujuan dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, dan untuk tujuan strategisnya, sehingga setiap tujuan strategis yang ditetapkan akan memiliki indikator kinerja (performance indicator) yang terukur. Rumusan tujuan tersebut dapat diuraikan Sebagai berikut: 1. Sinkronisasi Tujuan, Sasaran, program dan kegiatan BLHRD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi Gorontalo 2. Menyediakan blue prient serta pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja (Rencana Kerja Tahunan) BLHRD Provinsi Gorontalo dalam kurun waktu tahun 2012-2017
3. Meningkatkan pelaksanaan tugas dan fungsi BLHRD beserta seluruh
unit
lingkungan,
kerjanya
dalam
pengembangan
pengkajian
sistem
dan
informasi
penaatan
lingkungan,
pengendalian dampak lingkungan hidup dan pengembangan riset dengan
menerapkan
prinsip
koordinasi,
integrasi
dan
sinkronisasi. 4. Tersedianya suatu dokumen yang strategik dan komprehensif yang menjamin adanya konsistensi perumusan kondisi atau masalah daerah, perencanaan arah kebijaksanaan, pembuatan strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai dengan kebutuhan daerah dibidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, riset serta teknologi informasi. 1.4 Sistematika Penulisan Rencana Strategis Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo tahun 2012-2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Pada Bab ini diuraikan Latar Belakang Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo, Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan dan sistematika penulisan
Bab II Gambaran Pelayanan OTK Pada Bab II diuraikan tugas, fungsi dan struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup dan Riset dan Daerah Provinsi Gorontalo, sumber daya, kinerja pelayanan OTK serta tantangan dan peluang pengembangan pelayanan OTK Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Identifikasi
permasalahan
berdasarkan
Tugas
dan
Fungsi
Pelayanan OTK diuraikan pada Bab III dikaitkan dengan telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih, telaahan Renstra K/L dan Renstra OTK, telaahan
Rencana tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis dan penentuan isu-isu strategis Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Pada Bab ini diuraikan tentang Visi dan Misi OTK, tujuan dan Sasaran Jangka Menegah OTK, serta Strategi dan Kebijakan OTK Bab V Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif Pada bab ini diuraikan Isi Rancangan Renstra Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo yang mengacu pada RPJMD 2012 - 2017. Bab VI Indikator Kinerja OTK yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Pada bab ini diuraikan Indikator Kinerja Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo yang mengacu pada RPJMD 2012 - 2017. Bab VII Penutup Pada Bab Penutup diuraikan kesimpulan dan saran dalam rangka
penyempurnaan
perencanaan..berikutnya.
penyusunan
dokumen
Berdasarkan Review RPJMD Provinsi Gorontalo 2012-2017 pada akhir tahun 2013 maka dilakukan review Renstra OTK dan pada tahun yang sama dilakukan juga perubahan Organisasi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi (Balihristi) Provinsi Gorontalo menjadi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo. Dalam penjelasan review renstra tersebut akan terlihat beberapa program dan kegiatan khususnya program dan kegiatan bidang teknologi informasi yang tidak akan berlanjut pada tahun 2014-2017 karena bidang tersebut telah beralih ke Dinas Perhubungan dan Pariwisata Provinsi Gorontalo. Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah yang disingkat BLHRD adalah salah satu OTK yang membantu tugas Gubernur dalam bidang pengkajian
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
1
dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah sesuai visi dan misi yang diembannya dalam rangka mewujudkan Visi Misi Provinsi Gorontalo. Dalam rangka mewujudkan visi misi yang diembannya, telah banyak program dan kegiatan dibidang pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah yang telah dilaksanakan, namun diakui hasilnya belum optimal, hal ini terjadi sebagai akibat dari kondisi BLHRD Provinsi Gorontalo dewasa ini, yang secara umum dapat dikemukakan antara lain pengaruh aspek-aspek sebagai berikut: 2.1 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah melalui azas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan dalam bidang pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah, perlu adanya unit organisasi atau OTK yang akan melaksanakan tugas Gubernur selaku Wakil Pemerintah Pusat dalam bidang lingkungan hidup dan penelitian didearah. Provinsi Gorontalo yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Gorontalo memiliki eksistensi untuk membangun kompetensi daerah yang berdayaguna dan berhasil guna dengan memanfaatkan potensi sumberdaya yang dimiliki meliputi sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi dan potensi sumberdaya alam demi peningkatan kualitas lingkungan, riset dan teknologi informasi. A.
Kedudukan organisasi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo dibentuk berdasarkan pada Keputusan Peraturan Daerah PERDA Nomor 13 Tahun 2013 tentang pembentukan organisasi dan tata Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2
kerja Provinsi Gorontalo Badan Lingkungan Hidup dan Riset Dearah unsur pelaksana Pemerintah Daerah Provinsi Gorontalo dalam bidang lingkungan hidup dan penelitian di daerah. B.
Tugas Pokok Tugas pokok Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah dan (BLHRD) Provinsi Gorontalo sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Provinsi Gorontalo adalah membantu Gubernur
dalam
merumuskan
kebijakan
teknis
di
bidang
lingkungan hidup dan penelitian. C.
Fungsi Dalam penyelenggraan tugas tersebut diatas Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo mempunyai fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis dalam bidang lingkungan hidup dan riset b. Penyusunan rencana dan evaluasi program pembangunan dibidang lingkungan hidup dan riset daerah c. Pembinaan kelembagaan dan SDM bidang lingkungan hidup dan riset daerah Dengan kedudukan tugas pokok dan fungsi tersebut maka BLHRD merupakan lembaga yang memegang peranan yang sangat penting dalam proses Pembangunan Provinsi Gorontalo, khususnya dalam melakukan pembinaan dan koordinasi menpunyai tugas membantu Gubernur sebagai penyelenggara Pemerintah Daerah Provinsi dalam merumuskan
kebijakan
dan
melakukan
koordinasi
bidang
lingkungan hidup dan penelitian sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
3
Uraian Tupoksi a. Kepala Badan Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang Lingkungan Hidup dan Riset yang menjadi tanggung jawabnya, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah mempunyai fungsi:
Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang Pengkajian dan Penaatan
Lingkungan Hidup, Pengembangan Sistem
Informasi Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan Riset;
Pemberian dukungan atas penyelengaraan pemerintahan daerah di bidang Pengkajian dan Penaatan
Lingkungan
Hidup, Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan Hidup, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan Riset;
Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan Hidup, Pengembangan Sistem
Informasi
Lingkungan
Hidup,
Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan Riset;
Pengelolaan barang milik/kekayaan negara dan atau daerah yang menjadi tanggung jawab Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah (BLHRD) Provinsi Gorontalo;
Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan tugas di bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan Hidup, Pengembangan Sistem
Informasi
Lingkungan
Hidup,
Pengendalian
Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup dan Riset ;
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur sesuai tugas dan fungsinya.
b. Bagian Sekretariat Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
4
Sekretariat
mempunyai
tugas
pokok
melaksanakan,
mengkoordinasikan dan merencanakan bidang pengkajian dan penataan lingkungan hidup, bidang sistem informasi lingkungan, bidang
pengendalian
dan
Konservasi
SDA
dan
bidang
pengembangan riset di lingkungan pemerintah daerah. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, sekretariat mempunyai fungsi :
Merumuskan
program,
memantau,
mengevaluasi
dan
melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Lingkungan Hidup dan Riset daerah;
Melaksanakan
urusan
kesekretariatan
meliputi
surat-
menyurat dan kearsipan serta urusan rumah tangga badan.
Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian.
Mengkoordinir pelaksanaan kegiatan antara bidang dan sub bidang/sub bagian.
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan secara berkala.
c. Bagian Keuangan Bagian Keuangan mempunyai tugas mengkoordinir penyusunan rencana
anggaran,
mengawasi
menyiapkan
pelaksanaan
administrasi
anggaran,
keuangan,
memverifikasi
pencairan dana dan Rencana Operasional Kegiatan
proses serta
menyusun laporan keuangan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, bagian Keuangan mempunyai fungsi:
Mengkoordinir
penyusunan
rencana
anggaran
dan
menyiapkan administrasi keuangan.
Melaksanakan dan mengawasi anggaran.
Mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan anggaran.
Memantau pemungutan, penyetoran dan pelaporan atas penerimaan bukan pajak.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
5
Melakukan pengawasan, pembinaan dan penilaian kinerja pegawai Bagian Keuangan.
d. Bidang Pengkajian dan Penataan Lingkungan Bidang Pengkajian dan Penataan Lingkungan, mempunyai tugas mengkoordinasikan penyusunan program, perumusan kebijakan, pelaksanaan sistem penataan, pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, konservasi sumber daya alam, penilaian dokumen dan pemberian ijin lingkungan, melaksanakan standar pelayanan minimal bidang lingkungan hidup dan peningkatan kapasitas
serta
mengawasi
regulasi
di
bidang
penaatan
lingkungan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, bidang Pengelolaan Lingkungan Hidup, mempunyai fungsi:
Perumusan kebijakan di bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan;
Pelaksanaan
dan
koordinasi
Pengkajian
dan
Penaatan
Lingkungan;
Pelaksanaan, pembinaan, pengawasan, analisis, evaluasi dan pelaporan bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan;
Pelaksanaan Rapat Tim Teknis Komisi Penilai Amdal;
Penyusunan
rumusan
untuk
penerbitan
rekomendasi
kelayakan lingkungan;
Pernyusunan rumusan untuk penerbitan izin lingkungan sesuai dengan kewenangan;
Penyusunan rumusan untuk penetapan dan pelaksanaan Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (RPPLH) dan instrumen pengelolaan lingkungan hidup;
Penyusunan Rumusan pengembangan perangkat Ekonomi lingkungan;
Pelaksanaan fungsi teknis perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di bidang pengkajian dan penaatan lingkungan;
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
6
Penyiapan rumusan penyusunan produk hukum lingkungan;
Pembinaan dan penilaian kinerja pegawai bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan;
e. Bidang Sistem Informasi Lingkungan Bidang
Sistem
menyiapkan
Informasi
Lingkungan
mempunyai
tugas
rumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan
kebijakan pengembangan
Sistem Informasi Lingkungan dan
peningkatan kapasitas dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Sistem Informasi Lingkungan mempunyai fungsi:
Penyusunan panduan dan prosedur mutu serta instruksi kerja Bidang Sistem Informasi Lingkungan;
Penyusunan rencana program dan/atau kegiatan panduan dan prosedur mutu serta instruksi kerja Bidang
Sistem
Informasi Lingkungan dan peningkatan kapasitas kapasitas;
Penyusunan bahan kebijakan teknis
Sistem Informasi
Lingkungan dan peningkatan kapasitas;
Mengkoordinasikan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program dan atau kegiatan pengembangan Sistem Informasi Lingkunan dan peningkatan kapasitas;
Melaksanakan pengelolaan sistem informasi lingkungan; Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, analisis, evaluasi dan pelaporan
Sistem Informasi Lingkungan dan peningkaan
kapasitas;
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur dalam Sistem Informasi Lingkungan serta fasilitas laboratorium lingkungan;
Pengembangan instrumen data lingkungan dan instrumen layanan data lingkungan;
Pengembangan kearifan lokal dan masyarakat hukum adat;
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
7
Pelaksanaan fungsi teknis perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di bidang sistem informasi lingkungan;
Pelaksanaan penilaian kinerja staf dan pembinaan karier staf;
f. Bidang Pengendalian dan Konservasi SDA Bidang Pengendalian dan Konservasi Sumber Daya Alam mempunyai
tugas
menyiapkan
perumusan
kebijakan
dan
koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Pengendalian dan Konservasi Sumber Daya Alam. Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Pengendalian dan Konservasi SDA mempunyai fungsi:
Penyusunan panduan dan prosedur mutu serta instruksi kerja
Bidang Pengendalian dan Konservasi Sumber Daya
Alam;
Penyusunan rencana program dan/atau kegiatan panduan dan prosedur mutu serta instruksi kerja Bidang Pengendalian dan Konservasi Sumber Daya Alam;
Penyusunan bahan kebijakan teknis
Pengendalian dan
Konservasi Sumber Daya Alam;
Pelaksanaan dan koordinasi di bidang Pengendalian dan Konservasi Sumber Daya Alam;
Pelaksanaan dan koordinasi adaptasi dan mitigasi akibat perubahan iklim;
Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan Bahan berbahaya Beracun (B3) dan limbah B3;
Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan sampah dan limbah domestik
Pelaksanaan pembinaan, pengawasan, analisis, evaluasi dan pelaporan bidang Pengendalian dan Konservasi Sumber Daya Alam;
Pelaksanaan koordinasi pemberdayaan Masyarakat dalam upaya Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
8
Pelaksanaan fungsi teknis perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada Pengendalian dan Konservasi Sumber SDA;
Pelaksanaan penilaian kinerja staf dan pembinaan karier staf;
g. Bidang Riset Bidang Riset mempunyai tugas menyusun, merumuskan dan mengkoordinasi serta mengevaluasi program pengembangan penelitian dan sumberdaya serta aplikasi teknologi tepat guna. Dalam melaksanakan tugas bidang Riset mempunyai fungsi:
Merumuskan
kebijakan,
pengaturan,
perencanaan
dan
penetapan penelitian daerah.
Merumuskan
dan
analisis
rancangan
kebijakan
pembangunan dan pengembangan daerah.
Mengkoordinasikan kegiatan penelitian dan pengembangan bidang
pemerintahan,
ekonomi,
kemasyarakatan,
sosial
ekonomi, keuangan, pendidikan, SDA dan teknologi tepat guna.
Menganalisa permasalahan pengembangan daerah serta merumuskan alternatif-alternatif kebijakan.
Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi bidang pengembangan riset.
Melaksanakan
pembinaan
fasilitas
perencanaan
pembangunan dibidang pengembangan riset.
Pelaksanaan penilaian kinerja staf dan pembinaan karier staf;
D.. Struktur Organisasi Struktur organisasi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo, sesuai dengan Peraturan Gubernur Gorontalo Peraturan Daerah Provinsi Gorontalo Nomor 13 Tahun 2013 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Provinsi Gorontalo, salah satunya adalah Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo. Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
9
KEPALA BADAN
SEKRETARIS KEL. JABATAN FUNGSIONAL SUB.BAGIAN PERENCANAAN
Bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan
Sub. Bidang
Pengkajian dan Pembinaan AMDAL Sub. Bidang Pengawasan dan Bina Hukum Lingkungan
Bidang Bidang Sistem Sistem Informasi Informasi Lingkungan Lingkungan
Sub. Bidang Pengelolaan, Standarisasi dan Informasi Lingkungan
Sub. Bidang Pengembangan SIL
SUB. BAGIAN KEUANGAN
Bidang Pengendalian dan Konservasi SDA
SUBBAG UMUM, KEPEGAWAIAN DAN PERLENGKAPAN
Bidang Pengembangan Riset
Sub bidang pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
Sub. Bidang Pengembangan Penelitian dan sumberdaya
Sub. Bidang Konservasi SDA dan Pemanfaatan Ruang
Sub. Bidang Aplikasi Teknologi Tepat Guna & Diseminasi
Gambar 1: Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
10
2.2 Sumber Daya OTK A. Sumber Daya Manusia Dalam rangka menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan BLHRD Provinsi Gorontalo termasuk pengembangan teknologi dan model kelembangaan sangat dibutuhkan ketersediaan sumber daya manusia aparatur yang cukup dan handal dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang memiliki kemampuan profesional dalam menunjang tugas yang diembannya. Jumlah dan kualitas personil pada BLHRD belum memadai untuk melakukan
kegiatan
pengembangan
sistem
pengkajian informasi
dan
penataan
lingkungan,
lingkungan, pengendalian
pencemaran dan konservasi SDA dan pengembangan riset daerah. Secara keseluruhan personil yang ada saat ini berjumlah 64 orang dengan uraian sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah aparatur BLHRD menurut komposisi struktur Administrasi No 1 2 3 4 5 6
Komposisi Struktur Administrasi Kepala Badan Sekretariat Bagian Keuangan Bidang Lingkungan Hidup Bidang Riset Bidang Teknologi Informasi Jumlah
Jumlah 1 orang 12 orang 11 orang 16 orang 10 orang 14 orang 64 orang
Sumber : Bagian Kepegawaian BLHRD, 2013
Tabel 2. Jumlah Aparatur di BLHRD menurut tingkat pendidikan No 1 2 3 4
Tingkat Pendidikan Strata 2 Strata 1 Diploma/D3 SMU/Sederajat Jumlah
Jumlah 15 29 3 17 64
orang orang orang orang orang
Sumber : Bagian Kepegawaian BLHRD, 2013
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
11
Tabel 3. Jumlah Aparatur menurut Pendidikan Struktural No 1 2 3 4
Pendidikan Struktural PIM I PIM II PIM III PIM IV
Jumlah 6 orang 3 orang
Sumber : Bagian Kepegawaian BLHRD, 2013
Dari jumlah PNS tersebut diatas melihat tugas dan fungsi BLHRD dimensinya begitu luas maka kualifikasi sumber daya manusia secara kualitatif maupun kuantitatif belum memenuhi harapan. B.. Sarana dan Prasarana Gambaran sarana dan prasarana yang dimiliki BLHRD dalam menunjang kegiatan pengelolaan lingkungan hidup, riset dan teknologi informasi, adalah: Tabel 4. Alat-alat angkutan NO 1 2 3 4 5 6 7
JENIS BARANG / NAMA BARANG Motor Motor Motor Motor Motor Motor Mobil
MERK / TYPE Suzuki Shogun FD Suzuki Satria Yamaha Yupiter Bosowa Dinasti Suzuki Shogun FD Suzuki Shogun FD Nissan X-Trail
TAHUN PEMBELIAN 2003 2003 2004 2004 2004 2004 2008
Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian BLHRD, 2013
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
12
Tabel 5. Alat Pertanian dan Perikanan No
Jenis Barang / Nama Barang
Merk / Type
Tahun Pembelian
1 Alat Pertanian 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Alat perikanan Alat perikanan Alat Pengolahan Alat Pengelohan Alat Diving Panaboard Kompor jarak Penggilingan Mesin Genset
2003 Pembenihan Rumput /Demplot Modal Pembenihan Pompa Air Tenaga Surya Alat-alat Pengolahan Alat-alat Diving Panasonic Mild Steel
2005 2005 2006 2006 2006 2007 2007 2007 2011
Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian BLHRD, 2013
Tabel 6. Alat Pepustakaan dan Buku No. 1 2 3 4
Jenis/Nama Barang Buku Dokumen Perencanaan Dokumen Perencanaan Buku
Spesifikasi/Merk/Type Barang Perpustakaan Perenc. Kawasan Pemb. Berbasis Lingkungan Perenc. Kawasan Pemb. Berbasis Lingkungan Buku ilmu pengetahuan
Tahun 2003 2005 2005 2008
Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian BLHRD, 2013
Tabel 7. Mesin dan Peralatan Studio dan Komunikasi No. Jenis/Nama Barang 1 Handy Talky Studio visual Teropong 2 Medan 3 Photo & Equipment Foto Citra Satelit dan 4 peta Digital 5 Tape Recorder 6 Kamera
Spesifikasi/Merk/Type Barang
Tahun 2004
Bushnell 100 M AT 1000M
2004 2004 2004
Panasonic Nikon 10,2 Efective
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2005 2008
13
7 8 9 10 11
Wireless Sound System Sound System LCD Telepon Radio HF/FM Handy 12 Talkie 13 Faximili 14 Modem Radio HF/FM Handy 15 Talkie 16 Kamera 17 Proyektor Ubiquiti Antena Air 18 Grid Aces Point dan HT 19 Olinca Aces Point dan HT 20 Olinca 21 Server Jaringan
CDMA PABX Mrk Huawei Electon Speaker Aktif ACER Intercom
2008 2008 2008 2008 2008 2009
Faximili All In One HP Offiecejet 6310 GSM/CDMA
2009 2009 2009
Tape Recorder Digital Sony DSC.W 220 LG BS254
2010 2010
Alrerid
2011
Links TH
2011
Links TH
2011 2011
Sumber : Bagian Umum dan Kepegawaian BLHRD, 2013
Tabel 8. Peralatan Kantor dan Rumah Tangga No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Jenis Barang / Nama Barang Sofa Bufet Meja Meja Meja Kursi Pimpinan Kursi Kipas Angin Dispenser Filling Cabinet Brankas Ac Split Ac Split Meja Filling Cabinet Rak Susun
Merk / Type 4 Pintu Kayu Agatis
Hidrolik Ergotec Chitose Nasional Matsunaga Exall Palstik Jt 99 National Cu 12 Bkn National Cu 18 Bkn
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
Tahun Pembelian 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003 2003
14
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
Meja Sofa Kanopi Kursi Kursi Lemari / Rak Lemari / Rak Lemari / Rak Note Book Acer AC AC Lemari Arsip Lemaei Arsip Meja Tenda Kafilah Komputer Kursi Putar Brankas Kursi kerja Kursi kerja Kursi kerja Meja kerja Meja kerja Meja kerja Komputer notebook Komputer notebook
42 Komputer/PC 43 44 45 46 47 48
Komputer/PC Almari Almari Mesin hitung Mesin tik AC Komputer 49 Mainframe/Server Komputer 50 Mainframe/Server Komputer 51 Mainframe/Server 52 Komputer/PC 53 Komputer/PC
NBK Chitose
Pentium LG LG
Dialogue Type V33 Toshiba Razio R315 Intel Core 2 Duo (GC965) Plus
2003 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2004 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2005 2006 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007 2007
Secure LD 60A Olimpia Split Panasonic
2007 2007 2007 2007 2007 2008
Server WEB
2008
Server WEB
2008
Data Base
2008
Intel Core 2 Duo, 2,4 Ghz Intel Core 2 Duo, 2,4
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2008 2008
15
54 Komputer/PC 55 Komputer/PC 56 57 58 59 60 61 62
Komputer/Note Book Komputer/Note Book Printer Printer Printer Scanner Almari
63 Almari Peralatan Jaringan Komputer Peralatan Jaringan 65 Kompter 66 Meja Kerja 67 Kursi Kerja 64
68 Mesin Fotocopy 69 Almari 70 Almari 71 AC 72 Almari 73 Notebook 74 Notebook 75
Peralatan Jaringan Komputer
Peralatan Jaringan Komputer 77 Printer Peralatan Jaringan 78 Komputer 76
79 Notebook 80 Notebook
Intel Core 2,4 LGA Core 2 Duo 2,4 GHz LG LCD 17 “ Core 2 Duo Prosseor 1,5 Ghz, Care 2 Duo 12 Inch, Memori 2 GB Canon IP 1880 Infus Canon IP 1880 Epson LX - 1170 Canon 4400 Kayu Lemari Server dan sekat Perangkat Mikrokotik 2,4 GHz
2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008 2008
Prolink Putar Optional GDI Printer functionality Lemari Arsip Teleconferance Panasonic Lemari Server eg. Pengamanan Komunikasi Acer Type Aspire 4730Z/4330 PC TOUCHSCREE Rekonfigurasi Web Pemda menjadi Web Portal (http://www.gorontalo.g o.id) IP Camera, Kabel UTP, Crimping, LAN Tester Canon Pixma IP 1980 Alat Mobile Internet Toshiba NB200, Intel Atom 1,66 GHz Asus Eee-pc Prosessor Intel Atom, RAM 512MB
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2008 2008 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009
2009 2009 2009 2009 2009
16
Peralatan Jaringan Komputer Peralatan Jaringan 82 Komputer 83 Meja Kerja 81
84 Meja Kerja 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100
Kursi Kerja Gorden AC AC Almari Almari AC Printer Peralatan Jaringan Komputer Peralatan Jaringan Komp. Printer Hardisk external Peralatan Jaringan Komputer Peralatan Jaringan Komp. UPS/Stabilizer Peralatan Jaringan Komputer
101 Server 102 UPS/Stabilizer 103 Ethernet Card Mouse, Flasdisk, 104 Hardisk 105 Meja Kerja 106 Kursi Kerja 107 Kursi Kerja 108 Meja Kerja 109 Meja Operator 110 Rak Server 111 Meja Kerja 112 Kursi Kerja 113 AC
Radio wireless, antena
2009
Tiang Internet
2009
Batu Marmer Meja Kerja Direksi Sailen B Direksi Trojan Merk Vertical Blinds Panasonic LG Lemari arsip Lemari gantung/arsip Panasonic Canon Pixma 1980 KVM, Routher, Mikrotik dll
2009
Jaringan Simda
2010
Canon Pixma 1980 WD pasport
2010 2010
Tower Radiotik
2010
Jaringan Internet School Merk ICA Olinca TH 888 A Tang Krimping LAN tester & Konektor Xeon X3430, 2GB DDR3, PC-10600 Prolink 700 Crimping tool
2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
Olimpic Olympic Hidrolic dan Olympic Olympic
Hydrolic (merk tiger, type T100 H CT-88) Panasonic
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2011
17
Kelengkapan Komputer 115 Meja kerja 116 Kursi kerja Kelengkapan 117 Komputer 114
Toshiba
2011
1/2 Biro Guandra
2011 2011
HP
2011
Sumber : Bagian Kepegawaian BLHRD, 2013
C.. Sumber Daya Finansial Faktor yang dominan dalam pelaksanaan kegiatan organisasi adalah adanya dukungan sumber daya finansial untuk melakukan kegiatan operasional baik kegiatan rutin maupun pembangunan. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BLHRD Provinsi Gorontalo menggunakan dana bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Dimasa yang akan datang diharapkan pelaksanaan kegiatan bersumber dari dana APBD, APBN, Pinjaman dan Hibah Luar Negeri, kerjasama antar instansi, pihak swasta dan sumbersumber lainnya yang sah. Gambaran alokasi anggaran BLHRD sejak tahun 2009-2012, adalah sebagai berikut: Tabel 9. Gambaran Anggaran BLHRD tahun 2009-2012 No
Tahun
1 2 3 4 5
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Anggaran APBD APBN 7.198.928.200 500.000.000 8.283.621.649 500.000.000 7.893.047.720 500.000.000 10.100.461.628 2.061.955.000 10.100.461.628 2.953.650.000
Sumber : Bagian Keuangan BLHRD, 2013
D..
Hasil-Hasil Penelitian yang telah di Laksanakan 2004-2013 Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
18
Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Informasi Provinsi Gorontalo sejak tahun 2004-2013 telah melaksanakan beberapa kajian dibidang pertanian dan ketahanan pangan, perikanan dan kelautan, pendidikan dan kesehatan; ekonomi, sosial dan budaya maupun dibidang lingkungan hidup. Kajian yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut: Hasil Kajian Tahun 2004 No Judul Penelitian 1 Membangun Otonomi Daerah Melalui Peningkatan Kiknerja Aparatur Pemerintah di Provinsi Gorontalo
2
Pengembangan Wirausaha Pupuk Organik (Bokashi) Berbasis Kotoran Kuda
3
Persepsi dan Sikap Masyarakat Gorontalo Terhadap Program “ Etalase Perikanan” di Provinsi Gorontalo
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui bagimana membangun otonomi daerah melalui peningkatan kinerja aparatur Pemerintah Provinsi Gorontalo dan menguraikan kendala-kendala yang dihadapi dalam membangun otonomi daerah melalui peningkatan kinerja aparatur Pemerintah Provinsi Gorontalo Untuk mengetahui langkahlangkah memanfaatkan kotoran kuda menjadi pupuk organik bokashi, membandingkan kualitas pupuk organik bokashi dengan substituent yang berbedabeda, mencari kualitas terbaik kotoran kuda dengan substituent bagi pertumbuhan tanaman, serta upaya mengembangkan wirausaha pupuk organik bokashi untuk menjadi peluang usaha berkelanjutan di Provinsi Gorontalo. Untuk menggali informasi tentang sejauh mana pengetahuan atau pemahaman masyarakat terhadap program etalase perikanan di Provinsi Gorontalo dan bagaimana persepsi masyarakat di
19
Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Boalemo tentang pengaruh program etalase perikanan terhadap berbagai kalangan atau kelompok masyarakat Hasil Kajian Tahun 2005 No Judul Penelitian 1 Kajian Pengembangan mutu Pendidikan Dasar dan Menengah di Provinsi Gorontalo.
2
Kajian keberadaan Organisasi Pemerintah dalam Penerapan PP No.8 Tahun 2003 di Provinsi Gorontalo
3
Kajian tentang Tarif Rasional Pelayanan Kesehatan di Provinsi Gorontalo
4
Kajian Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Provinsi Gorontalo
5
Kajian Perencanaan dan Pengembangan Panti
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
Tujuan Penelitian Untuk mengkaji sistem mutu pendidikan dasar dan menengah yang ada di Provinsi gorontalo dan menghasilkan data yang akurat tentang mutu pendidikan dasar dan menengah. Untuk mengkaji sistem tentang keberadaan Organisasi dalam Penerapan PP No.8 Tahun 2003 di Provinsi Gorontalo, serta tersedianya data yang akurat tentang keberadaan organisasi pemerintah dalam penerapan PP No.8 Tahun 2003 di Provinsi Gorontalo Untuk mengkaji tentang tarif rasional pelayanan kesehatan di Provinsi Gorontalo sebagai rekomendasi kebijakan dalam Penentuan tarif Pelayanan Kesehatan di Provinsi Gorontalo Untuk mengkaji pengembangan budidaya rumput laut di Provinsi Gorontalo dan menghasilkan SDM berkualitas, tanggap dan produktif untuk pengembangan teknologi budidaya rumput laut Untuk mengkaji pengembangan panti
20
6
Pembenihan Udang dan ikan serta budi daya tambak berwawasan lingkungan di Provinsi Gorontalo Kajian Evaluasi DAS di Provinsi Gorontalo
7
Penelitian Potensi Sumber Daya Perikanan Laut dan Perairan Teluk Tomini di Provinsi Gorontalo dalam mendukung pengembangan perikanan tangkap dan marine culture yang berkelanjutan (Ekspedisi Wallacea)
8
Optimalisasi Kebutuhan Pemupukan Jagung di Provinsi Gorontalo
9
Analisis Kesesuaian Lahan Pengembangan Jagung di Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo
Hasil Kajian Tahun 2006 No Judul Penelitian
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
pembenihan udang dan ikan serta budidaya tambak berwawasan lingkungan yang berada di Provinsi Gorontalo Untuk mengkaji dan mengevaluasi Daerah Aliran sungai yang berada di Provinsi Gorontalo dan peningkatan kualitas daerah aliran sungai Untuk meneliti potensi sumber daya perikanan laut dan perairan teluk tomini di Provinsi Gorontalo dalam mendukung pengembangan perikanan tangkap dan marine culture guna menghasilkan SDM yang berkualifikasi, data dan potensi sumber daya perikanan laut perairan teluk tomini dan bermanfaat untuk peningkatan pendapatan masyarakat nelayan. Untuk mengoptimalisasikan kebutuhan pemupukan jagung di Provinsi Gorontalo yang bermanfaat untuk mendapatkan formula tepat optimum pemupukan jagung guna peningkatan produksi jagung Untuk menganalisa kesesuaian lahan pengembangan jagung di Kabupaten Bone Bolango
Tujuan Penelitian
21
1
Optimalisasi Kebutuhan Pemupukan Jagung di Provinsi Gorontalo (Penelitian lanjutan)
2
Analisis Kesesuaian Lahan Pengembangan Jagung di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo
3
Efektivitas dan Efisiensi Pompa Air Energi Surya di Pertanaman Jagung Dampak agropolitan jagung terhadap pengurangan kemiskinan di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato
4
5
Kajian pengembangan kawasan Taman laut Olele
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
Untuk mengoptimalisasikan kebutuhan pemupukan jagung di Provinsi Gorontalo yang bermanfaat untuk mendapatkan formula tepat optimum pemupukan jagung guna peningkatan produksi jagung Untuk menganalisa kesesuaian lahan pengembangan jagung di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Gorontalo yang bermanfaat untuk menghasilkan data analisis kesesuaian lahan per desa dan menghasilkan data serta peta kesesuaian lahan untuk pertanaman jagung guna menekan kerusakan akibat pengrusakan/salah pemanfaatan. Untuk menghasilkan model pemanfaatan Energi Surya pada areal pertanian jagung Untuk mengetahui dampak program agropolitan jagung terhadap pengurangan kemiskinan di Kabupaten Boalemo dan Kabupaten Pohuwato Sebagai upaya pengembangan sistem konservasi daerah, sejalan dengan era otonomi sebagaimana diamanatkan UU No 22 tahun 1999 serta menyiapkan langkah-langkah pengembangan dan pemantapan kawasan konservasi laut daerah (KKLD) dan suaka perikanan khususnya untuk wilayah pesisir juga pencapaian target kawasan konservasi laut (KKL) secara nasional.
22
6
Studi Fishing Capacity Teluk Tomini dan Pantai Utara Gorontalo
7
Evaluasi Policy Coherence Provinsi Gorontalo
Untuk menganalisis aktifitas perikanan tangkap di Provinsi Gorontalo, melakukan pendugaan potensi sumberdaya ikan di perairan Provinsi Gorontalo, dan melakukan analisis kemampuan armada penangkapan di perairan Provinsi Gorontalo Untuk mengetahui bagaimana keselarasan kebijakan Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota, dalam kaitannya dengan penerapan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, mengevaluasi terjadinya koherensi kebijakan pusat dengan kebijakan pemerintah Gorontalo, mengidentifikasi faktor kelemahan yang menyebabkan ketidaksesuaian antara kebijakan pusat dengan daerah dan merumuskan indikator kinerja koherensi kebijakan pusat dan daerah.
Hasil Kajian Tahun 2007 No Judul Penelitian 1 Peningkatan Kapasitas Pimpinan dan Anggota DPRD 2
3 4
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat kinerja DPRD Provinsi Gorontalo Kajian Pendidikan Bagi Untuk mendapatkan Keluarga Masyarakat informasi tentang berpenghasilan Rendah pendidikan bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah dalam rangka modelpendidikannya Kajian tentang akar Untuk mengetahui penyebab kemiskinan di Provinsi dan memetakan kemiskinan Gorontalo di Provinsi Gorontalo. Pengembangan Model Untuk mengidentifikasi Revitalisai Desa Miskin faktor-faktor penyebab
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
23
5
Dampak Reformasi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pembangunan Provinsi Gorontalo
Hasil Kajian Tahun 2008 No Judul Penelitian 1 Kajian Peranan (Partisipasi) Masyarakat Dalam Pengendalian Kinerja Pendidikan
2
Pengembangan Bahan Bakar Nabati Jarak Pagar dan Aren
3
Kajian Kawasan Pemetaan Budidaya Rumput Laut
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
kemiskinan dan pengembangan kegiatan pengendalian kemiskinan di Provinsi Gorontalo Untuk mendeskripsikan reformasi keuangan daerah yang telah diterapkan di Provinsi Gorontalo dan mengetahui dampak reformasi keuangan daerah terhadap kinerja pembangunan
Tujuan Penelitian Untuk mendapatkan gambaran riil tentang peranan (partisipasi) masy kota Gorontalo dan Kab. Boalemo dalam pengendalian kinerja pendidikan di Prov. Gorontalo dan merumuskan rekomendasi bentuk dan model peranan (partisipasi) masy dalam pengendalain kinerja pend. kearah optimalisasi mutu pendidikan di daerah. Meningkatkan riset IPTEK dalam menciptakan produk unggulan daerah, terwujudnya hasil penelitian yang berkontrbusi terhadap penanggulangan kelangkaan BBM dari fosil yang digantikan dengan bahan bakar nabati, dan terciptanya bahan bakar yang ramah lingkungan dan lebih bias diuraikan disbanding minyak bumi. Memetakan kawasan budidaya rumput laut di Kabupaten Boalemo, yang meliputi Perkiraan luasan
24
4
Penelitian dan Pemanfaatan Jagung Komposit dan TTG
5
Dampak Reformasi Keuangan Daerah Terhadap Kinerja Pemerintah Provinsi Gorontalo
Hasil Kajian Tahun 2009 No Judul Penelitian 1 Evaluasi Kebijakan Agropolitan di Prov. Gorontalo.
2
Pengembangan Energi Alternatif Bioethanol
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
area budidaya; Kecepatan arus di Kawasan Budidaya; Kadar garam (salinitas) perairan, Kedalaman perairan, dan Kecerahan Air. Untuk peningkatan kualitas jagung dan pelepasan 2 varietas jagung komposit spesifik Gorontalo Untuk mendeskripsikan reformasi keuangan daerah yang telah diterapkan di Provinsi Gorontalo dan mengetahui dampak reformasi keuangan daerah terhadap kinerja pembangunan Tujuan Penelitian Untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian program agropolitan, dampak program Agropolitan pada makro ekonomi Gorontalo melalui perkembangan sektoral dan total PDRB sebelum dan sesudah program Agropolitan, mengidentifikasi struktur biaya dan tingkat pendapatan usaha tani jagung di Provinsi Gorontalo, menganalisa efisiensi produksi usaha tani jagung di Provinsi Gorontalo dan menganalisa efisiensi program pengembangan kawasan agropolitan Gorontalo Untuk mendapatkan teknik pengolahan bioethanol dari nira aren yang praktis dioperasikan oleh kelompok tani dan industry skala menengah
25
3
Dampak Implementasi Kebijkakan Pendidikan Berbasis Kawasan di Prov. Gorontalo.
4
Ekspedisi Geografi Indonesia (EGI) Gorontalo (Kerjasama Pemrov dengan Bakosurtanal)
Hasil Kajian Tahun 2010 No Judul Penelitian 1 Analisis Potensi Sumber Daerah dan Penyusunan Model Spasio-Ekologis Terhadap Problem Daerah 2 Pengembangan Laborartorium dan Desa Mandiri Energi 3
Studi Kelayakan Pengembangan Klaster Komoditas Rumput Laut di Provinsi Gorontalo
4
Survei Opini Publik dan Perilaku Pemilih Dalam Pilkada di Provinsi Gorontalo
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
untuk mendapatkan informasi tentang lulusan PBK yang relevan potensi daerah, mendapatkan informasi tentang lulusan PBK yang terserap di lapangan kerja, dan mendapatkan informasi tentang lulusan PBK yang dapat menerapkan keterampilan yang diperolehnya dari sekolah sehingga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri Untuk sebagai pemanfaatan ilmiah popular yang berbasis abiotik, biotik, budaya, dan dampak lingkungan dan publikasi ilmiah popular Tujuan Penelitian Untuk mengkaji potensi sumberdaya alam yang ada di Provinsi Gorontalo untuk lebih dioptimalkan pemanfaatannya Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi listrik Untuk mengidentifikasi kelayakan pengembangan klaster komoditas rumput laut, dalam mendukung pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), untuk mengetahui atau menggali informasi tentang potensi yang mempengaruhi pengembangan klaster komoditas rumput laut di Provinsi Gorontalo Pemetaan (mapping) perilaku dalam kaitannya dengan pengembangan ekonomi masyarakat menghadapi
26
5
Evaluasi Kinerja Aparatur Pemerintah Provinsi Gorontalo
Hasil Kajian Tahun 2011 No Judul Penelitian 1 Pengembangan Desa Mandiri Energi di Kabupaten Boalemo Hasil Kajian Tahun 2012 No Judul Penelitian 1 Pengembangan Desa Mandiri Energi di Kabupaten Bone Bolango 2
Strategi pengembangan Model Implementasi Pendidikan Gratis di Provinsi Gorontalo
3
Penyusunan Grand Disegn Pola Pembangunan Peternakan di Provinsi Gorontalo
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
pemilihan kepala daerah secara langsung. Untuk mendapatkan data riil dan akurat tentang kinerja aparatur pemerintah Provinsi Gorontalo, Mendeskripsikan kinerja aparatur pemerintah Provinsi Gorontalo, dan merekomendasikan bentukbentuk kebijakan dalam rangka peningkatan kinerja aparatur Pemerintah Provinsi Gorontalo. Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi listrik Tujuan Penelitian Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi listrik Untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat tentang Program Pendidikan Gratis di Provinsi Gorontalo Untuk mengetahui Skenario Pembiayaan Program Pendidikan Gratis di Provinsi Gorontalo Untuk memberikan gambaran tentang Landasan Hukum yang mendukung pelaksanaan Program Pendidikan Gratis di Provinsi Gorontalo • Menyiapkan acuan resmi pengembangan peternakan yang berdaya saing, lintas subsektoral/sektoral terkait, lingkup Pemerintah Kabupaten dan DPRD Provinsi Gorontalo.
27
4
Studi Kelayakan Pengembangan Klaster UMKM berbasis Teknologi Tepat Guna
5
Analisis dampak implementasi kebijakan pengembangan kawasan minapolitan terhadap nelayan tradisional
6
Kajian Strategis Pemberdayaan Masyarakat Kampung Nelayan
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
• Menganalisa potensi, kendala, Peluang dan tantangan dalam membangun peternakan di Provinsi Gorontalo. • Menentukan arah, sasaran dan target serta strategi pelaksanaan pembangunan peternakan. • Menyelaraskan program Pusat dengan Daerah. Mengidentifikasi tingkat penggunaan teknologi tepat guna oleh UMKM yang berada di wilayah Kabupaten gorontalo Melakukan pemetaan terhadap UMKM yang berada di Kabupaten Gorontalo berdasarkan tingkat penggunaan teknologi. Melakukan analisa faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan teknologi tepat guna pada UMKM yang berada di Kabupaten gorontalo. Menyusun strategi percepatan adopsi teknologi di kalangan UMKM Memberikan rekomendasi kebijakan kepada Pemerintah Daerah, yang dikaitkan pula dengan kebijakan Pemerintah Pusat dalam rangka peng. klaster UMKM. Untuk menggambarkan dampak implementasi kebijakan pengembangan kawasan minapolitan terhadap nelayan tradisional baik dampak secara individual, kelompok-kelompok nelayan minapolitan di Kabupaten Gorontalo Utara Tersusunnya model kelembagaan desa nelayan dan masyarakat yang tangguh, mandiri dan partisipatif sesuai dengan aspirasi dan kepentingan masyarakat setempat dalam kerangka pembangunan perdesaan yang berkelanjutan. 28
Terwujudnya kelembagaan desa nelayan dan masyarakat sebagai kelas belajar mengajar, unit produksi, dan wahana kerjasama bagi para anggotanya dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya. Meningkatnya partisipasi nelayan dan masyarakat pesisir, termasuk kaum perempuan, dalam setiap tahapan proses pembangunan berkelanjutan. Hasil Kajian Tahun 2013 No Judul Penelitian 1 Studi persepsi masyarakat tentang kinerja Pemerintah Provinsi Gorontalo 2
3
Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tingkat persepsi masyarakat tentang kinerja pemerintah Provinsi Gorontalo Model rehabilitasi lahan dalam Untuk mengkaji potensi dan rangka manajemen lahan kendala lahan yang didasarkan pertanian pada kemampuan dan kesesuaian lahan dan menyusunan model rehabilitasi lahan berdasarkan sebaran spasial Zonasi lahan kritis dengan pertimbangan hasil analisis aspek biofisik lahan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat
Kajian percepatan pelaksanaan Standar Pelayanan Minimum (SPM) di Provinsi Gorontalo
Untuk memberikan rekomendasi kebijakan dan strategi kepada pemerintah daerah dalam percepatan pelaksanaan SPM di Prov. Gorontalo
2.3 Kinerja Pelayanan OTK Tabel 2.3.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan BLHRD Provinsi Gorontalo Tahun 2007-2011 (dapat dilihat dilampiran 1) Tabel 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan BLHRD Provinsi Gorontalo Tahun 2007-2011 (dapat dilihat dilampiran 2)
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
29
2.4 Tantangan dan Peluang Pelayanan OTK A. Analisis Lingkungan Internal 1. Analisis Kekuatan (Strength) Kekuatan BLHRD Provinsi Gorontalo adalah:
Visi dan Misi yang jelas
Sturuktur Organisasi yang jelas
Tersedianya OTK yang menangani Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
SDM yang memadai dari segi jumlah dan latar belakang pendidikannya
Adanya peraturan perundangan dibidang lingkungan hidup baik ditingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten Kota
Dukungan kebijakan dan regulasi dibidang Lingkungan Hidup baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kab./Kota.
Political Will Pemerintah
2. Analisis Kelemahan (Weakness) Kelemahan – kelemahan yang ada di BLHRD, antara lain:
Masih kurangnya tenaga PPNS dan PPLHD sebagai instrumen pengawasan terhadap pelaku pencemaran.
Belum
tersedianya
laboratorium
lingkungan
sebagai
alat
pemantauan kualitas lingkungan.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BLHRD Masih kurang memadai untuk menunjang pelaksanaan tugas;
Manajemen anggaran yang tidak tepat guna dalam rangka peningkatan SDM;
Masih kurangnya tingkat koordinasi antar bidang/bagian
Padatnya volume pekerjaan;
Beban kerja yang tidak seimbang;
Jumlah peneliti belum memadai
Prasarana dan sarana penelitian belum memadai
Tenaga fungsional belum ada
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
30
Standar pelayanan minimal bidang riset belum tersedia
B. Analisis Lingkungan Internal 1. Analisis Peluang (Opportunities) Berdasarkan analisa eksternal yang dilakukan, maka peluangpeluang yang dapat dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Adanya peraturan perundangan dibidang lingkungan hidup baik ditingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten Kota
Dukungan kebijakan dan regulasi dibidang Lingkungan Hidup baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi maupun Kab./Kota.
Adanya motivasi, keyakinan dan komitmen yang terus tumbuh berkembang dari aparatur pengelola lingkungan hidup untuk meningkatkan kinerjanya dalam mendukung pelaksanaan pembangunan berkelanjutan yang lebih mengedepankan aspek dan penyelamatan fungsi lingkungan hidup
Adanya sektor perbankan yang dapat mendukung program pengendalian pencemaran lingkungan seperti adanya bunga lunak dan pembebasan biaya bea cukai untuk import peralatan pengendalian pencemaran serta pengendalian pengeluaran kredit terhadap industri yang tidak ramah lingkungan
Tersedinya akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang dapat memberikan
solusi
ilmiah
untuk
mengatasi
pencemaran
lingkungan
Adanya
tuntutan
global
terhadap
pelaku
usaha
untuk
menerapkan teknologi ramah lingkungan
Adanya dukungan kerjasama baik dari institusi Akademisi, LSM pemerhati
lingkungan
maupun
dari
negara-negara
maju
pemerhati lingkungan berupa studi dan transfer ilmu dan teknologi mengenai usaha pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik
Badan lingkungan hidup dan riset daerah provinsi Gorontalo akan mendapatkan anggaran yang semakin meningkat melalui
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
31
pendanaan Dana dekonsentrasi, Tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusus dari kementerian Lingkungan Hidup
Terlaksananya revitalisasi kepengurusan Dewan Riset Daerah di Provinsi Gorontalo
Tersedianya agenda riset daerah 2010-2025 yang akan menjadi arahan dalam pelaksanaan penelitian di Provinsi Gorontalo
Kebutuhan hasil-hasil penelitian untuk menunjang program unggulan Pemerintah Provinsi
2. Analisis Ancaman (Threat) Munculnya peluang di berbagai sektor akan menjadi suatu tantangan bagi BLHRD Provinsi Gorontalo. Tantangan yang harus dijawab adalah sebagai berikut:
Kesadaran lingkungan dari masyarakat
Political will dari pemerintah Kab/Kota
Keselarasan kebijakan lingkungan antar Kab/Kota dan Provinsi maupun antar OTK belum selaras
Laju kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terjadi tidak sebanding
dengan
usaha
pencegahan,
pemulihan
dan
pengelolaan lingkungan yang dilakukan.
Adanya pola pemikiran (mindset) dari sebagian masyarakat baik dari kalangan industri maupun masyarakat umum untuk tetap menghalalkan
segala
cara
serta
mengabaikan
aturan
pengelolaan lingkungan hidup karena alasan desakan atau motif keuntungan ekonomi yang lebih besar
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kewajibannya untuk menjaga dan melestarikan fungsi lingkungan hidup
Jumlah
penduduk
yang
semakin
meningkat
memicu
peningkatan pencemaran dari sumber domestik dan emisi kendaraan bermotor
Perubahan political will pemerintah terhadap penelitian
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
32
Hasil-hasil penelitian yang lebih berkualitas dihasilkan oleh lembaga-lembaga penelitian lainnya
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
33
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
34
3.1 Identifikasi permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan OTK Beberapa permasalahan yang terkait dengan tugas dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dan Riset Dearah Provinsi Gorontalo adalah, sebagai berikut: 1.
Belum optimalnya pelaksanaan koordinasi antara pemerintah provinsi
dengan
pemerintah
pusat
maupun
pemerintah
Kabupaten/Kota dalam pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
1
2.
Pelaksanaan pengawasan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan belum maksimal karena masih kurangnya tenaga PPNS, Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) dan belum laboratorium lingkungan
3.
Belum optimalnya penyelenggaraan Sistem Informasi Lingkungan (SIL), pengelolaan dan analisis data informasi lingkungan;
4.
Belum optimalnya diseminasi hasil-hasil penelitian di Provinsi Gorontalo
5.
Belum optimalnya pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas aparatur,
dan
lingkungan,
masyarakat
pengembangan
dalam
pengkajian
sistem
informasi
dan
penataan
lingkungan,
pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah 3.2 Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah Terpilih A.. Visi Kepala Daerah Visi Pemerintah Provinsi Gorontalo adalah “Terwujudnya Percepatan Pembangunan
Berbagai
Bidang
serta
Peningkatan
Ekonomi
Masyarakat yang Berkeadilan di Provinsi Gorontalo” B.. Misi Kepala Daerah Untuk pencapaian visi pembangunan tersebut ditetapkan Misi Pembangunan Gorontalo 2012-2017 yaitu: 1. Memfokuskan peningkatan ekonomi atas dasar optimalisasi potensi kewilayahan, mendorong laju investasi, percepatan pembangunan mengembangkan
infrastruktur potensi
unggulan
pedesaan, dengan
sekaligus mengakselerasi
secara cerdas terhadap pencapaian kesejahteraan rakyat. 2. Meningkatkan
kualitas
Sumber
Daya
Manusia
melalui
pendekatan kesesuaian keahlian serta pemenuhan mutu kualitas penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2
3. Mengembangkan manajemen pengelolaan potensi sumber daya Kelautan, Pertanian, Peternakan, kehutanan, Danau Limboto dan potensi lingkungan lainnya yang lebih baik, saling terintegrasi serta lestari demi kepentingan kemakmuran masyarakat. 4. Mengembangkan nilai-nilai religi, dalam kehidupan beragama yang rukun penuh kesejukan sekaligus memelihara keragaman budaya serta memperkuat peran Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan terhadap anak, termasuk issue kesetaraan Gender dalam Pembangunan. 5. Menciptakan sinergitas diantara Pemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten/Kota di Gorontalo dalam kaidah otonomi daerah sekaligus untuk meningkatkan kinerja pelayanan public, menurunkan angka kemiskinan serta menjalankan sistem tata pemerintahan yang baik dalam rangka reformasi birokrasi. Untuk tercapainya visi dan misi di atas, maka ditetapkan 10 Arah Pembangunan Provinsi Gorontalo 2012 – 2017, yaitu: 1.
Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis potensi lokasl dimasing-masing wilayah
2.
Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Kredit Usaha Rakyat
3.
Meningkatkan laju serta kualitas iklim investasi
4.
Meningkatkan kualitas Sumebr Daya Manusia
5.
Penyelenggaraan Pendidikan dan Kesehatan Gratis
6.
Percepatan
pembangunan
infrastruktur
pedesaan
dan
penunjang sektor produksi pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan kelautan dan pariwisata 7.
Meningkatkan integrasi manajemen pengelolaan lingkungan, khususnya tata kelola potensi sumber daya Kelautan, Hutan, Tanah, Air, dan Danau Limboto secara lebih baik
8.
Meningkatkan
nilai-nilai
pemberdayaan
Perempuan
dan
Perlindungan anak Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
3
9.
Mengembangkan nilai-nilai religi serta keragaman agama dan budaya
10. Meningkatkan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik Berdasarkan visi, misi dan arah kebijakan kepala daerah dan wakil kepala daerah, maka Badan Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi Informasi Provinsi Gorontalo akan mendukung pencapaian dalam hal sebagai berikut: 1. Melakukan pengembangan manajemen pengelolaan potensi sumber daya Kelautan, Pertanian, Peternakan, kehutanan melalui kegiatan penelitian 2. Mengkoordinasikan kegiatan pelestarian Danau Limboto antara pemerintah
provinsi
dengan
pemerintah
pusat,
Pemerintah
Kabupaten Gorontalo, Pemerintah Kota Gorontalo maupun dengan masyarakat 3. Melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah pesisir Danau
Limboto
dalam
pelestarian
Danau
Limboto,
seperti
pemanfaatan eceng gondok menjadi kerajinan tangan, pupuk kompos maupun biogas 4. Meningkatkan
upaya-upaya
pengendalian
pencemaran
dan
kerusakan lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo 5. Mengkoordinasikan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di antara pemerintah pusat, pemerintah Provinsi, pemerintah Kabupaten/Kota dan masyarakat. 6. Meningkatkan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik terhadap kualitas pelayanan publik melalui kegiatan penelitian dan berbasis teknologi informasi 3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra OTK Kabupaten/Kota Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Negara Lingkungan Hidup seiring dengan dengan tujuan yang dicapai Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo untuk 5 (lima) tahun kedepan yaitu Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
4
fokus pada upaya pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah. Dan juga penyusunan renstra tersebut mengakomodir usulan program dan kegiatan yang tidak terakomodir dalam renstra Kabupaten/Kota berdasarkan kewenangan. Beberapa
permasalahan
yang
akan
dihadapi
dalam
menunjang
pencapaian Indikator Kinerja Utama Kementerian Negara Lingkungan Hidup dan Kementerian Riset dan Teknologi dan kabupaten/Kota adalah:
Masih kurangnya tenaga PPNS dan PPLHD sebagai instrumen pengawasan terhadap pelaku pencemaran.
Belum tersedianya laboratorium lingkungan sebagai alat pemantauan kualitas lingkungan.
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh BLHRD Masih kurang memadai untuk menunjang pelaksanaan tugas;
Manajemen
anggaran
yang
tidak
tepat
guna
dalam
rangka
peningkatan SDM; Beberapa Pendorong yang akan akan menunjang pencapaian Indikator Kinerja Utama Kementerian Negara Lingkungan Hidup, Kementerian Riset dan Teknologi dan Kabupaten/Kota adalah:
Visi dan Misi serta Sturuktur Organisasi yang jelas
Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo akan mendapatkan
anggaran
yang
semakin
meningkat
melalui
pendanaan Dana dekonsentrasi, Tugas pembantuan dan Dana Alokasi Khusus dari kementerian Lingkungan Hidup
Adanya peraturan perundangan dibidang lingkungan hidup baik ditingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten Kota
Dukungan kebijakan dan regulasi dibidang pengkajian dan penataan lingkungan,
pengembangan
sistem
informasi
lingkungan,
pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah
baik
dari
Pemerintah
Pusat,
Provinsi
maupun
Kabupaten/Kota. Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
5
Adanya motivasi, keyakinan dan komitmen yang terus tumbuh berkembang dari aparatur pengelola lingkungan hidup untuk meningkatkan
kinerjanya
dalam
mendukung
pelaksanaan
pembangunan berkelanjutan yang lebih mengedepankan aspek dan penyelamatan fungsi lingkungan hidup
Adanya
sektor
perbankan
yang
dapat
mendukung
program
pengendalian pencemaran lingkungan seperti adanya bunga lunak dan
pembebasan
biaya
bea
cukai
untuk
import
peralatan
pengendalian pencemaran serta pengendalian pengeluaran kredit terhadap industri yang tidak ramah lingkungan
Tersedinya akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang dapat memberikan solusi ilmiah untuk mengatasi pencemaran lingkungan
Adanya tuntutan global terhadap pelaku usaha untuk menerapkan teknologi ramah lingkungan
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan KLHS Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis akan menjadi pedoman atau arahan dan pertimbangan utama dalam pemberian ijin lingkungan maupun pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan/usaha yang dilakukan di Provinsi Gorontalo. Beberapa permasalahan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan program dan kegiatan BLHRD Provinsi Gorontalo terkait dengan RTRW dan KLHS, adalah sebagai berikut:
Akan berhadapan dengan kemungkinan akan terjadinya perubahan kualitas lingkungan khususnya kejadian banjir akibat kegiatan Pertambangan yang sebelumnya berada dalam wilayah Taman Nasional dan Hutan Lindung yang telah diakomodir dalam RTRW Provinsi Gorontalo
Diperlukan upaya-upaya yang berkelanjutan dalam mengantisipasi persoalan lingkungan akibat suatu kegiatan khususnya kegiatan pertambangan Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
6
Beberapa faktor pendorong dalam menunjang pelaksanaan program dan kegiatan BLHRD Provinsi Gorontalo terkait dengan RTRW dan KLHS, adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan kegiatan pembangunan di Provinsi Gorontalo akan tertata dengan baik dan berwawasan lingkungan
Terjadinya minimalisasi dampak akibat suatu kegiatan karena akan bersesuaian dengan RTRW dan KLHS
RTRW dan KLHS akan menjadi kontorol, pedoman atau arahan dan pertimbangan utama dalam pemberian ijin lingkungan maupun pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan/usaha yang dilakukan di Provinsi Gorontalo
3.5 Penentuan isu-isu strategis A. Lingkungan Hidup 1. Kerusakan Danau Limboto Masalah
utama
yang
dihadapi
adalah
penyusutan
luas
dan
pendangkalan danau. Pada tahun 1932, rata-rata kedalaman Danau Limboto 30 meter dengan luas areal 7.000 Ha, pada tahun
1961
kedalaman Limboto
rata-rata Danau berkurang
menjadi 10 meter dan luas areal menjadi 4.250 Ha. Pada tahun 19902011 kedalaman Danau Limboto tinggal rata-rata 2 meter dan luasnya sisa 2.537,5 Ha. Diproyeksikan bahwa Danau Limboto 5 tahun kedepan tingkat kedalamannya tinggal 1 meter dan luasnya sisa 1.500 Ha.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
7
2. Penurunan Kualitas Air Danau Limboto Berbagai aktivitas masyarakat di sekitar dan di dalam kawasan danau juga mengancam dan memperburuk kelestarian fungsi danau. Saat ini kualitas air Danau Limboto mengalami akibat
penurunan
limbah
aktivitas
domestik,
budidaya
yang
dilakukan di dalam danau, dan
sedimentasi
danau
akibat erosi di daerah hulu sungai. Monitoring kualitas air
danau
menunjukkan
beban pencemaran organik yang tinggi dari sumber aliran yang melalui kawasan perkotaan tersebut, seperti terlihat pada kandungan oksigen terlarut di Sungai Alo 0,77 mg/l, Sungai Biyonga 0,94 mg/l, dan kandungan total nitrogennya adalah 2,69 mg/l, sementara total fosfornya 1,44 mg/l. Akibat eutrofikasi berbagai tanaman pengganggu tumbuh subur yang banyak menyerap air dan dapat mempercepat pendangkalan danau. Eceng gondok di Danau Limboto tumbuh meluas. Luas sebaran eceng gondok mencapai sekitar 30 % dari luasan danau. 3. Pencemaran Air Sungai Kualitas air di beberapa sungai di Provinsi Gorontalo rendah. Hasil pemantauan kualitas air sungai yang dilakukan oleh BLHRD bekerjasama dengan Kementerian Negara Lingkungan Hidup serta Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan (BTKL) Manado pada tahun 2011 menunjukkan beberapa parameter sudah melebih nilai ambang batas yang dipersyaratkan, seperti:
Sungai Andagile secara umum tergolong BURUK atau CEMAR BERAT (Kelas D) dengan uraian bahwa di bagian hulu kisaran nilai skor – 29 (CEMAR SEDANG), bagian tengah kisaran nilai skor – 55
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
8
(CEMAR BERAT) dan di bagian
hilir
kisaran nilai skor – 71
(CEMAR BERAT). Di bagian hulu terdapat tiga parameter yang menjadi polutan atau melebihi baku mutu, yaitu BOD, Coliform dan E.Coli, di bagian tengah terdapat tiga parameter yang menjadi polutan atau melebihi baku mutu yaitu BOD, Nitrit, dan Coliform, sedangkan di bagian hilir terdapat empat parameter yang menjadi polutan atau melebihi baku mutu, yaitu BOD, Nitrit, Coliform dan E.Coli.
Sungai Paguyaman cemar RINGAN sampai cemar SEDANG, Sungai Bone masih tergolong cemar RINGAN, Sungai Taluduyunu cemar SEDANG, Sungai Buladu cemar RINGAN sampai cemar SEDANG, dan Sungai Biongan masih tergolong cemar RINGAN
Diproyeksikan untuk 5 tahun ke depan jumlah sungai yang akan menurun kualitasnya akan meningkat 75%. 4. Penurunan Kualitas Udara Berdasarkan
hasil
pemantauan
kualitas
udara
Provinsi
di
Gorontalo pada tahun 2007-2011 menunjukkan kualitas
bahwa
udara
di
Provinsi Gorontalo pada umumnya masih dalam kategori
baik,
namun
mengalami penurunan kualitas dari tahun ketahun, kecuali beberapa lokasi yang sudah melebihi baku mutu seperti di depan hasrat Kota Gorontalo
dan
hasrat
di
Kabupaten
Pohuwato.
Hal
tersebut
disebabkan karena laju pertumbuhan kendaraan beroda empat maupun beroda dua dan pertumbuhan industri sangat cepat. Apabila hal tersebut tidak diantisipasi maka 5 (lima) tahun kedepan kualitas Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
9
udara ambient akan mengalami penurunan sampai dibawah baku mutu yang dipersyaratkan. Dalam mencapai kualitas udara yang diinginkan,
maka
perlu
dilakukan
upaya-upaya
pengendalian
pencemaran udara. Salah satu kegiatan pengendalian pencemaran udara adalah pengukuran dan pemantauan terhadap kualitas udara tersebut. 5. Kerusakan Mangrove dan Terumbu Karang Salah satu potensi pesisir di Provinsi Gorontalo adalah terumbu karang dan hutan mangrove. Sumberdaya pesisir ini diperkirakan telah berada dalam ambang kerusakan.
Tingkat
kerusakan
diperkirakan rata-rata mencapai 40-65%. Apabila
tidak
dilakukan
tindakan
konservasi secepatnya, maka 5 (lima) tahun ke depan kerusakan akan semakin meluas hingga mencapai 60-75 %. 6. Kerusakan DAS dan Banjir Kejadian
banjir
di
Provinsi
Gorontalo terjadi hampir setiap tahun
dan
kerusakan
mengakibatkan dan
kerugian
terhadap infrastruktur, seperti jalan,
jembatan,
lain-lain. akibat
sekolah,dan
Jumlah banjir
di
kerugian Provinsi
Gorontalo, apabila di lakukan penanganan maka di proyeksikan untuk 5 tahun ke depan kerugian tersebut akan semakin meningkat hingga mencapai 40%.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
10
7. Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) Kegiatan
pertambangan
sangat
potensial
menimbulkan
degradasi
lingkungan tidak
hidup
dilakukan
jika
secara
hati-hati.
Kegiatan
pertambangan
emas
Provinsi
di
Gorontalo
tersebar
di
beberapa
wilayah
yaitu
Wilayah
Marisa
Kabupaten
Pohuwato, wilayah Pasolo Desa Buladu, Kecamatan Sumalata dan wilayah tambang Mopuya Desa Kaidundu, Kecamatan Bone Pantai Kabupaten Bone Bolango, wilayah Suwawa Kabupaten Bone Bolango, dan wilayah Boliohuto Kabupaten Boalemo. Permasalahan yang terjadi akibat kegiatan pertambangan emas adalah pencemaran logam berat Hg pada badan air sungai. Kandungan merkuri pada air sungai tersebut kemudiaan akan mengalir menuju ke muara dan akhirnya akan masuk ke perairan laut. Hasil Pemantauan Kualitas Lingkungan BLHRD tahun 2010 menunjukkan bahwa penambangan emas di Desa Buladu dan Desa Kaidundu telah menyebabkan kandungan logam berat Hg (merkuri) pada badan air sungai Dubalango dan Sungai Mopuya telah melewati ambang batas baku mutu (0,001 mg/l). Kadar Hg pada badan air dan sedimen sungai dubalango (sungai sekitar penambangan pasolo) adalah masing-masing berkisar antara 0,0002 – 0,016038 mg/l dan 104,2172 – 927,2519 mg/l, sedang konsentrasi Hg pada badan air dan sedimen Sungai Mopuya (sungai sekitar penambangan
Mopuya)
adalah
masing-masing
berkisar
antara
0,0002-0,2457 mg/l dan 22,7798 – 53,1579 mg/l.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
11
8. Tingkat Ketaatan Pemrakarsa Kegiatan dalam Pengelolaan Lingkungan Tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan masih rendah. Berdasarkan hasil pemantauan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan baru mencapai 35%. Kondisi tersebut sangat berpengaruh
terhadap
perubahan
kualitas
lingkungan
seperti
perubahan kualitas air permukaan, perubahan kualitas udara, dan pencemaran tanah. 9. Kebersihan dan Kehijauan Kota (Clean and Green City) Perkembangan
penduduk
yang
pesat
terutama
karena
urbanisasi
telah
menimbulkan
masalah
meningkatnya
jumlah
sampah
yang
dihasilkan
dan menyempitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) akibat pesatnya
pembangunan
perumahan dan sarana umum lainnya. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang pesat, meningkatkan resiko polusi udara. Pemerintah Pusat melaksanakan Program Adipura dalam upaya peningkatan kebersihan dan kehijauan kota. Masalah-masalah yang dihadapi dalam mewujudkan Clean and Green City adalah:
Kesenjangan antara jumlah sampah yang dihasilkan dan yang terangkut. Di Kota Gorontalo jumlah sampah sebanyak 683 m3/hari, sedangkan yang terangkut hanya sebanyak 383 m3/hari atau 56 %. Hal ini disebabkan kurangnya prasarana dan sarana pengangkut. Selain itu, Tempat Pembuangan Akhir Sampah yang tersedia belum representatif.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
12
Kurangnya komitmen pemerintah kabupaten dalam pengelolaan lingkungan umumnya dan dalam mewujudkan kebersihan dan kehijauan kota yang tercermin dari kesiapan institusi lingkungan hidup dan dana yang dialokasikan untuk pengelolaan lingkungan hidup.
Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
10. Partisipasi Masyarakat Hasil penelitian terdapat partisipasi masyarakat terhadap kelestarian lingkungan
hidup
menunjukkan
hal-hal
sebagai berikut:
Pemahaman wawasan pedesaan,
dan masyarakat pesisir
laut,
dan perkotaan terhadap pengelolaan
lingkungan
perumahan
dan
sekitarnya cukup baik. Namun demikian, penggunaan zat sintetis yang berpotensi untuk pencemaran lingkungan sebagian besar masyarakat
beranggapan
tidak
berbahaya.
Sekitar
39%
masyarakat menggunakan sungai sebagai tempat buang air besar, 31% masyarakat pesisir buang air besar di pantai dan 19 % masyarakat pesisir buang air di sungai.
Hampir 40% laki-laki dan 48% perempuan di pedesaan menyadari akan bahaya penggunaan pestisida terhadap lingkungan.
Sebagian besar masyarakat pedesaan (40%) belum menyadari bahaya erosi dan banjir jika berkebun di lahan miring tanpa teras.
Lebih dari 25% responden menyatakan setuju untuk membuka lahan baru bagi usaha pertanian.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
13
Sekitar 30% masyarakat laki-laki dan perempuan menyatakan setuju pemanfaatan kayu hutan untuk pembangunan rumah dan diperdagangkan.
Sebagian besar responden laki-laki (57.4%) dan perempuan (78.1%) menyatakan
setuju
memanfaatkan
kayu
mangrove
untuk
kepentingan ekonomi (tambak dan kayu bakar).
Keterlibatan
masyarakat
pesisir
laut
dalam
memanfaatkan
terumbu karang untuk hiasan, pondasi rumah dan kepentingan lainnya cukup tinggi. Sebanyak 78.6% laki-laki dan 53.3% perempuan terlibat dalam pengambilan terumbu karang. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan hidup baru berkisar 25-30%, dan
apabila
tidak
dilakukan
upaya
peningkatan
partisipasi
masyarakat maka diproyeksikan untuk 5 tahun ke depan partisipasi masyarakat tidak akan meningkat secara signifikan. 11. Nilai tambah produk pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan rendah Potensi perikanan di Provinsi Gorontalo relatif besar yaitu potensi perikanan darat, payau dan perikanan laut. Potensi perikanan Gorontalo berada di Perairan Teluk Tomini dan Laut Sulawesi. Potensi perikanan
di
Teluk
Tomini
sebesar
595.620
ton
dan
yang
dimanfaatkan 33.2 %, sedangkan di Laut Sulawesi sebesar 630.470 ton tetapi yang dimanfaatkan sebesar 37.6 %. B. Bidang Riset Di Provinsi Gorontalo program pembangunan penelitian di sesuaikan dengan program unggulan pemerintah daerah yakni (1) pertanian dan ketahanan pangan; (2). perikanan dan kelautan ; (3). pendidikan dan kesehatan; (4) ekonomi, social dan budaya dan (5). tata ruang, infrastruktur dan lingkungan hidup
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
14
1. Pertanian dan Ketahanan Pangan Pembangunan Iptek ketahanan pangan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang cukup, bergizi, aman, sesuai selera, dan keyakinannya melalui peningkatan produktivitas, kualitas, dan efisiensi produksi pertanian, perikanan, dan kehutanan secara berkelanjutan, pengolahan hasil, dan penganekaragaman pangan. Prioritas utama adalah untuk mendukung terwujudnya kemandirian ketahanan pangan, revitalisasi nilai kearifan lokal, dan meningkatkan kemitraan
antar-kelembagaan.
Komoditas
pangan
yang
menjadi
prioritas diselaraskan dengan kebijakan revitalisasi pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan. Kerangka kebijakan Iptek ketahanan pangan adalah untuk meningkatkan daya dukung teknologi untuk mempertajam prioritas penelitian, memperkuat kapasitas kelembagaan, menciptakan iklim inovasi, dan membentuk SDM yang handal dalam pengelolaan pangan. 2. Perikanan dan Kelautan Pembangunan
iptek
perikanan
dan
kelautan
diarahkan
untuk
mendukung kebijakan konservasi pesisir dan pulau-pulau kecil, memperkuat kelembagaan dan jaringan, dan mendorong iklim yang kondusif untuk inovasi berbasis sumberdaya pesisir dan laut. Kerangka kebijakan mencakup pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan yang ramah lingkungan, efisien, ekonomis, sesuai sumberdaya lokal, dan berwawasan masa depan. 3. Pendidikan Otonomi dalam penyelenggaraan pendidikan memberikan implikasi terhadap masing-masing daerah untuk mengembangkan pendidikan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Dalam hal ini, akan terdapat variasi baik pengelolaan maupun perolehan pendidikan pada masingmasing daerah. Pengembangan produk berkualitas yang kompetitif diperlukan sumber daya manusia (SDM) berkualitas yang keahliannya relevan dengan potensi kawasan yang sedang dan akan dikembangkan. Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
15
Pergeseran nilai paradigma pendidikan sebagai sebuah investasi terjadi. Banyak lulusan SD, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang tidak melanjutkan lagi ke jenjang pendidikan berikutnya sehingga lebih banyak menciptakan pengangguran. Demikian pula lulusan perguruan tinggi yang ada, belum mampu menciptakan lapangan kerja sendiri. Banyak anak DO yang tidak memiliki keterampilan. Dengan demikian untuk menciptakan SDM berkualitas yang memiliki keahlian sesuai potensi daerah tempat anak tersebut bermukim, diperlukan konsep dan paradigma pendidikan yang baik 4. Kesehatan Permasalahan utama dibidang kesehatan adalah masih tingginya angka kematian bayi, anak balita, dan ibu maternal, serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang; masih tingginya angka kematian akibat penyakit menular serta kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular; kesenjangan kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu antar wilayah/daerah, gender, dan antar kelompok status sosial ekonomi; belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan dan belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan. Dengan demikian untuk menciptakan masyarakat yang sehat dan berkualitas, maka diperlukan konsep dan paradigma kesehatan yang baik 5. Ekonomi, sosial dan Buadaya Pengembangan pembangunan iptek ekonomi, sosial dan budaya mengarah pada peningkatan kemampuan Iptek menjawab masalahmasalah pengembangan suatu wilayah dan sosial-ekonomi-budaya masyarakat dan juga untuk meningkatkan kemampuan sarana dan prasarana dalam menunjang aktifitas eknomi dan sosial. Prioritas utama adalah untuk riset pengembangan ekonomi, social dan budaya adalah peningkatan penggunaan komponen lokal, dan efisiensi pada pembangunan di wilayah kota/kabupaten Gorontalo Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
16
6. Tata ruang, infrastruktur dan lingkungan hidup Pengembangan Tata ruang, infrastruktur dan lingkungan hidup diarahkan
untuk
memenuhi
kebutuhan
tata
ruang,
menjaga
kelangsungan lingkungan hidup dan mempertajam prioritas penelitian, pengembangan,
dan
rekayasa
Iptek
yang
diprioritaskan
pada
pencapaian kestabilan masing-masing ekosistem yang menopang kehidupan untuk mewujudkan kemandirian dalam penyediaan jasajasa lingkungan.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
17
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
18
4.1 Visi dan Misi OTK A.
Visi BLHRD Visi BLHRD dalam mendukung tercapainya visi Pemerintah Provinsi Gorontalo adalah Terwujudnya Percepatan Pembangunan dibidang Lingkungan Hidup dan Riset Daerah dalam rangka Peningkatan Ekonomi masyarakat
B.
Misi BLHRD Misi BLHRD dalam mendukung tercapainya Misi Pemerintah Provinsi Gorontalo yaitu: 1). Mendorong
terwujudnya
pembangunan
yang
berwawasan
lingkungan melalui inovasi pengelolaan lingkungan hidup 2). Menghasilkan inovasi-inovasi pemerintahan dan pembangunan daerah melalui riset dan pengembangan spesifik 3). Meningkatkan kualitas manajemen tata pemerintahan yang baik melalui kualitas pelayanan kepada publik C.
Indikator Kunci OTK Berdasarkan visi dan misi OTK, maka ditetapkan beberapa Indikator kunci yang akan dicapai sampai tahun 2017, yaitu: Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
1
1) Peningkatan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) merupakan alat untuk mengukur kinerja setiap daerah dalam melakukan pengelolaan lingkungan. Kriteria penilaian didasarkan pada 3 (tiga) bagian yaitu pemantauan kualitas air, udara, dan tutupan lahan. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Provinsi Gorontalo sampai tahun 2011 sebesar 71 dan target capaian sampai tahun 2017 sebesar 90. Perhitungan
indeks
untuk
indikator
kualitas
air
sungai
dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003 tentang Pedoman Penentuan Status Mutu Air. Pengukuran dilakukan dengan mengambil sampel air sungai pada masing-masing provinsi. Penghitungan indeks untuk kualitas udara dihitung berdasarkan Keputusan Kepala Bapedal No. 107 Tahun 1997 tentang Pedoman Perhitungan dan Pelaporan serta Informasi Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU). Pengukuran dilakukan di ibukota
masing-masing
provinsi
dengan
memperhitungkan
tingkat sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2) di udara. Pengukuran dilakukan setiap tahun dengan mengambil sampel pada 3 lokasi yang mewakili lokasi padat transportasi, wilayah pemukiman, dan wilayah industri. Indeks tutupan hutan (lahan) dihitung berdasarkan jumlah hutan primer dan sekunder dibagi luas kawasan hutan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan di provinsi tersebut. 2) Meningkatnya tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan Tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan data lingkungan masih rendah. Berdasarkan hasil pemantauan pada tahun 2011 menunjukkan bahwa tingkat ketaatan pemrakarsa Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2
kegiatan dalam pengelolaan lingkungan baru mencapai 35%. Kondisi
tersebut
sangat
berpengaruh
terhadap
perubahan
kualitas lingkungan seperti perubahan kualitas air permukaan, perubahan kualitas udara, dan pencemaran tanah. Peningkatan tingkat
ketaatan
pemrakarsa
kegiatan
dalam
pengelolaan
lingkungan akan terus ditingkatkan melalui sosialisasi, pelatihan maupun
kegiatan
monitoring
dan
evaluasi.
Beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam peningkatan tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan terhadap dokumen lingkungan antara lain, sebagai berikut:
Kurangnya tingkat ketaatan pemrakarsa kegiatan/usaha baik di sektor swasta maupun pemerintah untuk menyusun dokumen AMDAL dan UKL-UPL .
Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL
Belum terbentuknya Komisi AMDAL yang berlisensi
di
kabupaten/kota dan Provinsi Gorontalo.
Rendahnya kuantitas dan kompetensi Komisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota
dalam
melakukan
penilaian
dokumen
AMDAL yang menjadi kewenangannya.
Rendahnya kuantitas dan kompetensi kelembagaan yang mempunyai
kewenangan
menangani
AMDAL
di
Kabupaten/Kota dan Provinsi. Berdasarkan tersebut, maka akan dilakukan beberapa upaya dan akan direkomendasikan sampai ditingkat pemerintahan yang ada di Kabupaten/Kota, yaitu sebagai berikut:
Dalam pemberian izin kegiatan dan/usaha, Gubernur dan Bupati/Walikota
sesuai
dengan
kewenangannya
wajib
memasukkan persyaratan izin lingkungan hidup.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
3
Pemberian
izin
lingkungan
diterbitkan
berdasarkan
keputusan kelayakan lingkungan hidup dan rekomendasi UKL-UPL.
Bagi kegiatan dan/atau usaha yang sudah lebih dulu dilaksanakan tanpa dilengkapi dokumen lingkungan, maka terhadap
kegiatan
tersebut
akan
dikenakan
Audit
Lingkungan.
Pelaksanaan pembangunan di daerah wajib dilengkapi dengan kajian
kelayakan
lingkungan
sebagai
bentuk
kriteria
pemerintahan yang baik dan berwawasan lingkungan (Good Environmental Governance). 3) Terjadinya
peningkatan kualitas pembangunan di Provinsi
Gorontalo berbasis penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan oleh BLHRD Provinsi Gorontalo untuk 5 (lima) tahun kedepan akan diarahkan kepada penelitian yang bersifat terapan dalam menunjang program unggulan provinsi Gorontalo. Program pembangunan penelitian disesuaikan dengan program unggulan pemerintah daerah yakni:
Pertanian dan ketahanan pangan
Perikanan dan kelautan
Pendidikan dan kesehatan
Ekonomi, sosial dan budaya
Tata ruang, infrastruktur dan lingkungan hidup
4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OTK A. Tujuan
Meningkatnya upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup di Provinsi Gorontalo
Peningkatan pengelolaan lingkungan bagi usaha/kegiatan
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
4
Percepatan Pembangunan Daerah dengan melaksanakan kegiatan penelitian
Peningkatan kualitas perencanaan, monitoring dan evaluasi
Peningkatan kualitas pelayanan administrasi perkantoran dan peningkatan sarana dan prasarana perkantoran
B..Sasaran Memperhatikan adanya permasalahan mendasar, potensi, peluang, kebutuhan akan partisipasi semua pihak dan teknologi yang tersedia maka
sasaran
dalam
pengkajian
dan
penataan
lingkungan,
pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah
Provinsi
Gorontalo adalah sebagai berikut:
Meningkatnya ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
Terjadinya peningkatan kapasitas pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
Terbangunnya ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan limbah B3
Meningkatnya indeks kualitas lingkungan
Meningkatnya kontrol terhadap pengelolaan air sungai
Meningkatnya upaya pengelolaan limbah oleh kegiatan PETI
Meningkatnya partisipasi mastyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan LH
Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pelestarian wilayah pesisir dan laut
Meningkatnya kapasitas masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto dalam pelestarian lingkungan
Peningkatan akses informasi (status mutu air dan ISPU dan indeks) lingkungan hidup
Meningkatnya kualitas air sungai
Meningkatnya kualitas air danau limboto
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
5
Meningkatnya kualitas air laut diwilayah Teluk Tomini dan laut sulawesi
Meningkatnya status mutu Udara
Meningkatnya kualitas air limbah yang dihasilkan oleh industri
Meningkatnya kualitas data dan informasi lingkungan hidup sebagai bagian dari sistem pelaporan publik serta sebagai bentuk dari akuntabilitas publik
Meningkatnya
kapasitas
aparatur
dalam
pengendalian
pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan
Meningkatnya sekolah yang berbudaya lingkungan
Meningkatnya kualitas penilaian AMDAL di Provinsi Gorontalo
Meningkatnya kualitas penilaian dan penyusunan AMDAL di Provinsi Gorontalo
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan
Meningkatnya kualitas riset dan diseminasi untuk menunjang percepatan pembangunan di Provinsi Gorontalo
Meningkatnya kapasitas SDM aparatur
dalam melakukan
penelitian
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan di Provinsi Gorontalo Meningkatnya kerjasama penelitian dengan lembaga terkait
Meningkatnya
peran
DRD
rekomendasi
kegiatan
dalam
melakukan
pembangunan
evaluasi
kepada
dan
pemerintah
Meningkatnya kualitas pengelolaan UMKM berbasis Teknologi tepat guna
Meningkatnya pendidikan,
kualitas kesehatan,
pelaksanaan pertanian
dan
penelitian ketahanan
dibidang pangan,
perikanan dan kelautan dan ekomomi kerakyatan.
Meningkatnya kualitas perencanaan, monitoring dan evaluasi
Meningkatnya pelayanan administrasi dan sarana/prasarana perkantoran
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
6
4.3 Strategi dan Kebijakan OTK A. Strategi 1. Bidang Pengkajian dan Penaatan Lingkungan Hidup 2. Bidang Pengembangan Sistem Informasi Lingkungan 3. Bidang Pengendalian dan Konservasi SDA Strategi pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan di Provinsi Gorontalo, adalah:
Mengembangkan
program
kelembagaan
dan
peningkatan
kapasitas dalam pembinaan sistem manajemen kegiatan pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan hidup
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
pengelolaan
lingkungan hidup
Melaksanakan pembinaan teknis dalam sistem manajemen kegiatan pengelolaan dan pengendalian dampak
lingkungan
hidup
Melakukan pemantauan pengawasan kegiatan Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup
Menyusun laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Tahunan di Bidang Pengelolaan dan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup
berdasarkan
hasil
yang
telah
dicapai,
sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
Menyusun, melaksanakan, menyebarluaskan dan mengevaluasi regulasi pengelolaan lingkungan hidup
4. Bidang Pengembangan Riset Strategi pengembangan riset di Provinsi Gorontalo adalah:
Meningkatkan peran litbang dan aplikasi teknologi melalui pengembangan Pusat Inovasi Teknologi Tepat Guna serta
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
7
membangun jejaring kerja dengan institusi litbang lainnya, perguruan tinggi, dan masyarakat
Penyediaan sarana dan prasarana penelitian
Meningkatkan penerapan hasil-hasil penelitian
Meningkatkan koordinasi dan jejaring kerja dengan seluruh stakeholders dalam rangka merumuskan kebijakan yang berkualitas
Meningkatkan pengembangan SDM litbang
B..Kebijakan Sesuai Undang-Undang Nomor 22 dan Nomor 25 tahun 1999 serta Peraturan
Pemerintah
Nomor
25
Tahun
2000,
kewenangan
pemerintah selama ini dilaksanakan secara sentralik dilimpahkan ke Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota. Perubahan paradigma manajemen publik pada dasarnya tidak hanya berupa pengalihan wewenang dari Pemerintah ke Pemerintah Daerah tetapi dari pemerintah ke masyarakat. Dalam hal ini BLHRD berperan dalam mengimplementasikan
perubahan
paradigma
tersebut
dalam
pelaksanaan pembangunan daerah. Ditetapkannya beberapa aturan diatas tentang kewenangan Pemerintah Provinsi sebagai daerah otonom
merupakan
peluang
mengoptimalkan
manajemen
pemerintahan Provinsi melalui alokasi kegiatan dan dana termasuk dalam hal pengkajian dan penataan lingkungan, pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah sesuai kebijaksanaan daerah yang dilakukan melalui pendekatan kemandirian sosial. Namun tantangan yang dihadapi adalah perbedaan penafsiran yang berbeda-beda terhadap Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah berkaitan dengan otonomi daerah ditambah ketidaksiapan daerah dari segi kelembagaan
yang
dapat
mengakibatkan
pelayanan
kepada
masyarakat tidak efisien dan tidak efektif. Akibatnya pembangunan wilayah khususnya dalam pengkajian dan penataan lingkungan, Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
8
pengembangan sistem informasi lingkungan, pengendalian dan konservasi SDA dan pengembangan penelitian didaerah tidak dapat dilaksanakan secara optimal.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
9
Diuraikan dalam Tabel 5.1
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
1
Diuraikan dalam Tabel 6.1
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
2
A. KESIMPULAN Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah tahun 2012-2017 memuat hasil yang ingin dicapai selama lima tahun yang tercermin dalam sasaran dan indikatornya, dimana merupakan pedoman untuk penyusunan Rencana Kinerja (RENJA) tiap tahun anggaran. Dalam penyusunan Rencana Kinerja (Renja) dipilih sasaran yang akan dicapai dalam tahun bersangkutan dengan memperhatikan permasalahan maupun isu strategis yang ada. Rencana Strategis yang telah disusun ini diharapkan bermanfaat dalam rangka penguatan peran serta stakeholder dalam pelaksanaan rencana kinerja, serta sebagai tolok ukur keberhasilan dalam pelaksanaan tugas, fungsi dan kewenangan. Perencanaan Strategis Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo Tahun 2012-2017 akan berjalan dan berhasil dengan baik apabila didukung dengan persepsi dan langkah yang sama oleh seluruh staf dan pejabat struktural di BLHRD Provinsi Gorontalo. B. SARAN Renstra Badan Lingkungan Hidup dan Riset Daerah Provinsi Gorontalo memiliki merupakan dokumen acuan sebagai penentuan arah dan kontrol
dari
stakeholder
terhadap
dinamika
pembangunan
kepemerintahan sesuai dengan Visi dan Misi yang telah disepakati. Namun demikian rencana strategis baru akan dapat dilaksanakan
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
3
apabila
telah
dijabarkan
kedalam
suatu
program
kegiatan
yang
merupakan operasionalisasi dari rencana tersebut. Oleh karena itu dukungan dan juga kerjasama yang baik dari semua pihak akan dapat membantu dan mendorong terlaksananya rencana strategis ini dengan baik. Program yang tersusun ini merupakan gambaran kebijakan dengan didukung program untuk dilaksanakan selama kurun waktu 2012-2017, sehingga apabila dalam pelaksanaan selama kurun waktu tersebut dijumpai dinamika dan perubahan, Rencana Staregis ini dapat dievaluasi untuk diselaraskan dan disesuaikan, semoga visi, misi, tujuan, kebijakan dan program yang ditetapkan dapat terlaksana secara optimal.
Renstra BLHRD Provinsi Gorontalo 2012-2017
4
Lampiran Tabel 2.3.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Balihristi Provinsi Gorontalo Tahun 2007-2011
No Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi
1
2
3 4
Persentase SKPD yang terintegrasi dalam jaringan komunikasi online di Provinsi Gorontalo Jumlah sekolah yang dilakukan pembinaan internet melalui Internet mobile school di Provinsi Gorontalo Penambahan Free hotspot internet (Internet Gratis) untuk masyarakat Jumlah terbitan jurnal Inovasi Gorontalo
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
-
50%
-
5%
20%
30%
45%
50%
5%
20%
30%
45%
50%
100%
100%
100%
100%
100%
-
34
-
0
6
6
10
12
0
6
6
10
12
100%
100%
100%
100%
100%
-
4
-
0
0
2
1
1
0
0
2
1
1
100%
100%
100%
100%
100%
-
3
-
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
100%
100%
100%
100%
100%
Target Rentsra SKPD tahun ke-
Realisasi capaian tahun ke-
Rasio Capaian pada Tahun ke-
5
Terbentuknya Komisi Informasi Daerah (KID)
-
1
-
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
100%
0
6
Persentase aparatur yang memiliki kompetensi teknis sesuai bidangnya
-
50%
-
20%
25%
30%
45%
50%
15%
20%
30%
40%
45%
100%
100%
100%
95%
95%
7
Jumlah Desa Puspa disetiap Kecamatan
-
32
-
4
4
6
8
10
4
4
6
8
10
100%
100%
100%
100%
100%
8
Jumlah sungai yang dipantau
5
-
-
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
100%
100%
100%
100%
100%
6
-
-
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
100%
100%
100%
100%
100%
-
2
-
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
100%
100%
100%
100%
100%
-
10
-
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
100%
100%
100%
100%
100%
Jumlah titik lokasi pemantauan kualitas 9 udara Tersedianya Laporan Status Lingkungan 10 Hidup Daerah (SLHD) dan IKLH Provinsi Gorontalo 11
Jumlah teknologi tepat guna yang dihasilkan
Tabel 2.3.2 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Balihristi Provinsi Gorontalo Tahun 2007-2011 No
Uraian
2007
2008
Anggaran pada tahun ke-1 2009
2010
2011
Realisasi Anggaran pada tahun ke2008 2009 2010
2007
Rata-rata Anggaran Realisasi
2011
1
Koordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura
Rp
358,000,000 Rp
300,000,000 Rp
242,000,000 Rp
260,452,000 Rp 316,587,500 Rp 330,469,800 Rp
264,678,500 Rp 234,922,550
Rp 255,570,800
Rp
314,495,503
1.22
1.23
2
Pemantauan Kualitas Lingkungan
Rp
101,252,000 Rp
110,600,000 Rp
110,750,000 Rp
237,400,000 Rp 430,500,000 Rp
105,643,950 Rp 110,306,000
Rp 236,669,300
Rp
424,939,836
1.81
1.80
3
Kajian dampak lingkungan
Rp
129,252,000
4
Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup dan PETI
Rp
-
5
Peningkatan Peringkat Kerja Perusahaan (Proper)
6
Rp
-
89,243,513 Rp
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 117,490,068
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
96,018,700
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
106,470,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
Rp
98,500,000 Rp
88,780,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
80,907,900 Rp
76,187,780
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0.90
0.94
Peningkatan Konservasi Daerah Tangkapan Air dan Sumber-Sumber Air DAS Bone
Rp
106,250,000 Rp
108,325,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 104,284,375 Rp
101,304,700
Rp
-
Rp
-
Rp
-
1.02
0.97
7
Penyusunan kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan LH
Rp
118,650,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
77,976,780
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
8
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup
Rp
325,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 318,987,500
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
9
Pengelolaan keanekaragaman hayati
Rp
81,752,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
72,097,089
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
10
Konservasi sumberdaya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air
Rp
119,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 114,846,900
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
96,769,300 Rp
95,861,000
Rp 158,127,200
Rp
228,108,100
1.44
1.44
1.13
Peningkatan Edukasi dan Komunikasi 11 Masyarakat di Bidang Lingkungan (Kerjasama Rp 325,000,000 Rp Depdiknas, KLH, Diknas Provinsi, Balihristi) Penyusunan Data Sumber Daya Alam dan 12 Neraca Sumber Daya Hutan (NSDH) Nasional Rp 181,444,000 Rp dan Daerah Penyusunan Profil Sungai di Provinsi 13 Rp - Rp Gorontalo Pemantauan Kualitas Air Laut di Provinsi 14 Rp - Rp Gorontalo
-
104,500,000 Rp
100,000,000 Rp
105,000,000 Rp
130,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp 177,996,564 Rp
103,676,050 Rp 116,980,800
Rp
-
Rp
-
1.24
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
116,658,000
Rp
-
Rp
-
0
-
Rp
131,075,000
Rp
Rp
-
Rp
-
0
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
141,893,550
-
Rp
-
0
15 Pelestarian Danau Limboto
Rp
-
Rp
-
Rp
275,000,000 Rp
260,365,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 260,664,000
Rp 145,621,000
Rp
-
0.95
0.56
16 Desa Puspa dan Desa HDI
Rp
-
Rp
-
Rp
155,000,000 Rp
284,335,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 154,342,780
Rp 280,373,600
Rp
-
1.83
1.82
17 Penegakkan Hukum dan HAM Lingkungan
Rp
-
Rp
-
Rp
140,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 117,507,650
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 209,510,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
209,313,858
0
0
Peningkatan kapasitas Aparatur dan 18 masyarakat kab/kota dalam pengelolaan dan Pemetaan daerah potensi pengembangan 19 tanaman jarak
145,250,000
Rp
158,461,000 Rp 228,371,954 Rp 318,825,000 Rp
0
Rp
219,750,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 215,574,750
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
20 Integrasi industri klaster tanaman jarak
Rp
115,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 112,815,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
21 Pengembangan kelapa dalam komposit
Rp
65,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
63,765,000
No 22
Anggaran pada tahun ke-1
Uraian Pengujian uji coba pengembangan biodiset skala kecil
2007
2008
2009
Realisasi Anggaran pada tahun ke2010
2011
2007
2008
2009
Rata-rata
2010
2011
Anggaran
Realisasi
Rp
60,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
58,860,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
23 Field Genebank jagung
Rp
200,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 196,200,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
24 Filed genebank rumput laut
Rp
88,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
86,328,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
25 Operasional panti pembenihan ikan/udang
Rp
50,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
49,050,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
106,150,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 104,133,150
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
118,964,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 116,703,684
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
100,900,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
98,982,900
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
100,900,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
98,982,900
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
98,500,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
96,628,500
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
106,500,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 104,476,500
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Pengembangan perpustakaan, laboratirum dan kebun contoh Model integrasi tanaman jarak pada sektor 27 perikanan Peningkatan kapasitas pimpinan dan anggota 28 DPRD 26
29 Dialog audiensi dan tokoh-tokoh masyarakat Penyusunan naskah akademis kebijakan 30 sistem dan prosedur pengawasam Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur 31 pengawasan
32 Pengembangan model revitalisasi desa miskin Rp
87,484,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
85,821,804
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
122,575,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 120,246,075
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
366,400,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 263,001,920
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
35 Riset unggulan kompetitif
Rp
134,025,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 116,534,738
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Dampak reformasi keuangan daerah terhadap 36 kinerja pembangunan provinsi Gorontalo
Rp
171,350,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 166,260,905
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
37 Pengembangan mobile Government
Rp
100,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
79,491,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Optimalisasi peran dan fungsi Dewan Riset 38 Daerah Provinsi Gorontalo
Rp
-
Rp
100,000,000 Rp
96,500,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
88,526,940 Rp
95,523,500
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
136,150,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
119,647,250
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
-
Rp
98,850,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
98,338,740
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
-
Rp
150,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
108,317,060
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Penelitian pengembangan bahan bakar nabati (Jarak Pagar, dan Aren)
Rp
-
Rp
125,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
119,264,100
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Penelitian dan pengembangan teknologi tepat 43 guna pakan ternak
Rp
-
Rp
70,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
68,155,300
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
44
Kajian Kawasan Pemetaan Budidaya Rumput Laut di Provinsi Gorontalo
Rp
-
Rp
70,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
55,836,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
45
Dampak Implementasi kebijakan pendidikan berbasis kawasan di Provinsi Gorontalo
Rp
-
Rp
125,600,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 122,972,550
Rp
-
Rp
-
0
0
Penyusunan sistem informasi terhadap layanan publik Fasilitas/pembentukan kerjasama antar 34 daerah dalam penyediaan layanan publik 33
Kajian Dampak reformasi keuangan daerah 39 terhadap kinerja pembangunan Provinsi Gorontalo Peranan masyarakat dalam pengendalian 40 kinerja pendidikan Penelitian dan pemanfaatan jagung komposit 41 dan TTG 42
Rp
-
1.08
No
Uraian
2007
2008
Anggaran pada tahun ke-1 2009
2010
2011
Realisasi Anggaran pada tahun ke2008 2009 2010
2007
Rata-rata Anggaran Realisasi
2011
46 Ekpedisi Geografi Indonesia (EGI)
Rp
-
Rp
-
Rp
110,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 109,157,700
Rp
-
Rp
-
0
47 Arah pengembangan Riset Daerah
Rp
-
Rp
-
Rp
75,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
-
0
48 Pengembangan kerjasama penelitian
Rp
-
Rp
-
Rp
103,750,000 Rp
289,818,000 Rp 399,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp 103,019,500
Rp 286,801,300
Rp
398,581,200
Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya 49 Wilayah Gorontalo dalam kerangka Pembangunan Provinsi Gorontalo
Rp
-
Rp
-
Rp
300,000,000 Rp
270,725,000 Rp
99,000,000
Rp
-
Rp
-
Rp 278,215,450
Rp 255,157,575
Rp
98,220,400
0.37
50 Evaluasi Kebijakan Agropolitan
Rp
-
Rp
-
Rp
102,500,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 100,411,800
Rp
-
Rp
-
0
0
51 Pengembangan Energi Alternatif Bioethanol
Rp
-
Rp
-
Rp
154,900,000
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 148,718,000
Rp
-
Rp
-
0
0
52 Aplikasi Teknologi Tepat Guna
Rp
-
Rp
-
Rp
30,450,000
Rp
-
199,000,000 Rp
-
Rp
-
Rp
29,237,000
Rp
-
Rp
196,213,763
0
0
Operasionalisasi Laboratorium, perpustakaan 53 dan kebun contoh
Rp
-
Rp
-
Rp
47,000,000
Rp 351,851,350
Rp
-
0
0
Rp
-
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
746,250,000
Rp
-
Rp
60 Penyebarluasan Informasi Kebijakan Inovatif Pengembangan Media Promosi Potensi 61 daerah melalui Web Daerah Peningkatan Kapasitas Aparatur untuk 62 Penguasaan Teknologi Informasi dalam mencipatkan Budaya Kerja
69,932,000
0 0 1.39 0.38
366,645,000 Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
46,803,500
-
75,000,000 Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
73,485,000
Rp
-
0
0
-
160,595,000 Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 160,313,500
Rp
-
0
0
Rp
-
50,000,000 Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
49,630,000
Rp
-
0
0
Rp
-
-
Rp
-
Rp
738,036,239
Rp
-
Rp
-
Rp
-
0
0
Rp
128,420,000 Rp
161,500,000
162,375,000
112,626,500 Rp
-
Rp
114,726,830 Rp 146,402,690
Rp 157,335,250
Rp
111,526,925
0.69
0.71
-
Rp
298,600,000 Rp
863,800,000
1,135,252,250
1,215,446,000 Rp
-
Rp
287,808,300 Rp 849,243,539
Rp 984,045,165
Rp 1,109,013,985
1.07
1.13
Rp
-
Rp
91,130,000 Rp
215,500,000
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
-
Rp
-
64 Gorontalo Portal Information Gateway (GPIG)
Rp
-
Rp
-
Rp
110,400,000
65 Pembentukan Komisi Informasi Daerah
Rp
-
Rp
-
Rp
Pembentukan Forum Komunikasi media 66 tradisional dan kelompok informasi masyarakat
Rp
-
Rp
-
Rp
Studi Kelayakan Pengembangan klaster komoditas rumput laut di Provinsi Gorontalo Evaluasi Kinerja Aparatur Pemerintah Provinsi 55 Gorontalo Survey Opini Publik dan Perilaku Pemilih 56 dalam Pilkada di Provinsi Gorontalo 54
Pembuatan Jaringan Sistem Informasi dan 57 Komunikasi Pemerintahan Daerah secara On Line. Peningkatan Kapasitas Aparatur untuk 58 Penguasaan Sandi dan Telekomunikasi serta Kegiatan Sandi dan Telekomuikasi Jaringan e Government antar Provinsi dan 59 Pemeintah Kabupaten/Kota
63
Pengembangan website Pemda dan Pusat Layanan Informasi Publik/Media Center
135,600,000 50,000,000 Rp
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
85,239,600 Rp 187,613,810
Rp
-
Rp
-
2.36
2.20
234,625,000 Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
120,454,600 Rp 216,189,100
Rp
-
Rp
-
1.73
1.79
96,800,000
-
Rp
-
Rp
-
Rp
Rp
-
Rp
-
1.94
2.26
311,140,000 Rp
-
Rp
-
Rp
Rp 121,966,100
Rp
308,521,846
Rp
123,225,000 Rp
-
36,533,520 Rp
82,409,100 -
2.53
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp 109,350,800
Rp
-
Rp
-
0
0
-
77,050,000 Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
56,379,000
Rp
-
0
0
-
95,424,000 Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
Rp
55,698,100
Rp
-
0
0
No 67
Uraian Perencanaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
2007
2008
Rp
-
68 Pelayanan Jasa Administrasi Perkantoran
Rp
-
69
Peningkatan sarana dan prasarana perkantoran
Rp
-
70
Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan SKPD
Rp
-
71 Bimbingan teknis implementasi peraturan
Rp
-
Rp
Anggaran pada tahun ke-1 2009
2011
Realisasi Anggaran pada tahun ke2008 2009 2010
2007
Rp
-
288,747,750
149,617,600 Rp
-
Rp
Rp
514,000,000 Rp
317,050,000
309,670,000
389,700,446 Rp
-
Rp
405,000,000 Rp
225,500,000
237,925,000
99,500,000 Rp
-
Rp
-
101,910,000
144,000,000 Rp
-
Rp
81,000,000 Rp
126,000,000
-
Rp
Rp Rp
-
2010
-
Rp
-
Rp
-
Rp
-
-
Rp 287,176,850
Rp
146,790,700
0.52
0.51
Rp
448,956,275 Rp 306,477,776
Rp 293,255,585
Rp
376,219,033
1.26
1.28
Rp
395,460,650 Rp 224,610,000
Rp 229,664,000
Rp
98,125,798
0.42
0.43
Rp 100,272,400
Rp
142,451,300
1.41
1.42
Rp
Rp
-
1.56
1.87
-
Rp
Rata-rata Anggaran Realisasi
2011
Rp
-
67,175,400 Rp 125,509,000
-
TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Tahun 2012 Target
Peningkatan upaya Meningkatnya indeks pengendalian kualitas lingkungan pencemaran dan kerusakan lingkungan
Meningkatnya partisipasi masyarakat dan pemerintah dalam pengelolaan LH
Peningkatan pengelolaan lingkungan bagi usaha/ kegiatan
Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dalam pengelolaan lingkungan hidup
Terjadinya peningkatan Status mutu air sungai, status mutu udara dan Ruang Terbuka Hijau
1
Peningkatan Kinerja Kab/kota & Masyarakat dalam Pengelolaan SDA dan LH
Program pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
1 Pembinaan dan Penilaian Jumlah Kab/Kota yang ADIPURA mendapatkan ADIPURA
2 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian sumberdaya laut dan pesisir
Meningkatnya kontrol terhadap pengelolaan air sungai
Sungai ditetapkan kelasnya
3 Penetapan kelas air dan Jumlah sungai yang rencana umum pemulihan ditetapkan kelasnya kualitas lingkungan sungai
Terbangunnya upaya pengelololaan lingkungan oleh kegiatan PETI
Kegiatan PETI yang berwawasan lingkungan
2
Tersedianya model pengelolaan lingkungan diwilayah pesisir dan laut
4 Pembinaan kegiatan Petambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) secara terpadu
Jumlah lokasi kegiatan PETI yang dilakukan pembinaan
Program peningkatan pengelolaan lingkungan bagi usaha atau kegiatan
Persentase peningkatan tingkat ketaatan pemrakarsa terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan (327 perusahaan)
Target
Rp
Target
Rp
Target
Rp
81
453,600,000
84
3 Kab/Kota
213,200,000
3 Kab/Kota
250,000,000
3 Kab/Kota
225,850,000
3 Kab/Kota
250,000,000
4 Kab/Kota
250,000,000
5 Kab/Kota
227,750,000
2 Model
250,000,000
2 Model
250,000,000
2 Model
250,000,000
1 sungai
450,000,000
87
850,000,000
90
0
0
0
2 Model
0
0
0
0
0
0
1 sungai
450,000,000
0
0
0
0
0
0
0
6 lokasi PETI
350,000,000
6 lokasi PETI
350,000,000
0
Target
Unit Kerja SKPD Penanggungjawa b
Lokasi
Rp
0
950,000,000
Bidang 4,016,800,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
Bidang 1,439,050,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
8 Model
Bidang 977,750,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
2 sungai
Bidang 900,000,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
6 lokasi PETI
Bidang 700,000,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
90
250,000,000 5 Kab/Kota
0
18 usaha/ kegiatan
293,000,000
18 usaha/ kegiatan
69,900,000
20 usaha/ kegiatan
207,800,000 22 usaha /kegiatan
525,000,000
24 usaha /kegiatan
575,000,000
26 usaha/ kegiatan
550,000,000
128 usaha/ kegiatan
Bidang 2,220,700,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
18 usaha/ kegiatan
218,000,000
18 usaha/ kegiatan
69,900,000
20 usaha/ kegiatan
207,800,000 22 usaha /kegiatan
450,000,000
24 usaha /kegiatan
500,000,000
26 usaha/ kegiatan
550,000,000
128 usaha/ kegiatan
Bidang 1,995,700,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
50 orang
75,000,000
0
75,000,000
50 orang
75,000,000
0
150 orang
Bidang 225,000,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
449,342,000
20 orang aparatur/200 orang masyarakat
278,222,000
30 orang aparatur/ 250 orang masyarakat
150,000,000
18 sekolah
148,100,000
0
Jumlah pemrakarsa kegiatan yang ditingkatkan kapasitasnya
2 Peningkatan kapasitas pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
Jumlah pemrakarsa kegiatan yang memahami tentang upaya-upaya pengelolaan lingkungan
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya aparatur dalam pengelolaan lingkungan hidup
Meningkatnya kapasitas aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan dan 20 orang pengendalian aparatur/ 200 pencemaran orang masyarakat lingkungan di Provinsi Gorontalo Jumlah sekolah yang akan dilakukan penilaian berdasarkan usulan Kab/Kota
1,300,000,000
0
Terjadinya peningkatan kapasitas pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
1 Pembinaan Model Sekolah Adiwiyata
Rp
250,000,000
Jumlah usaha atau kegiatan yang dilakukan pengawasan dan pembinaan
Model Sekolah Hijau (Adiwiyata) untuk SD, SMP dan SMA)
Target
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD
Tahun 2017
78
1 Pengawasan pelaksanaan pengelolaan limbah B3, pengelolaan kualitas air dan udara skala nasional melalui program PROPER
Meningkatnya sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan
Rp
Tahun 2016
213,200,000
Jumlah usaha atau kegiatan yang taat dalam pengelolaan limbah B3
3
Target
Tahun 2015
76
Terbangunnya ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan limbah B3
Meningkatnya kapasitas Pengawasan aparatur dalam lingkungan berjalan pengendalian secara efektif pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan
Rp
Tahun 2014
Peningkatan indeks kualitas lingkungan
Meningkatnya peran Status mutu air laut serta masyarakat dalam meningkat pelestarian wilayah pesisir dan laut
Meningkatnya ketaatan pemrakarsa kegiatan dalam pengelolaan lingkungan
Tahun 2013
18 sekolah
0
0
0
50 orang
30 orang 651,060,000 aparatur/300 orang masyarakat
0
18 sekolah
0
1,326,060,000
30 orang aparatur/ 350 orang masyarakat
1,075,000,000
30 orang aparatur/ 350 orang masyarakat
575,000,000
160 orang aparatur/ 1650 orang masyarakat
Bidang 4,354,684,000 Lingkungan Hidup
150,000,000
18 sekolah
150,000,000
18 sekolah
150,000,000
18 sekolah
Bidang 598,100,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Tahun 2012 Target
Peningkatan akses informasi (status mutu air dan ISPU dan indeks) lingkungan hidup
Tahun 2013 Rp
Target
Rp
Target
0
0
0
0
40 orang
350,000,000
40 orang
30 orang
275,000,000
0
200 orang masyarakat
150,000,000
200 orang masyarakat
2 Pelatihan bagi aparatur dalam melakukan penilaian dan pemantauan lingkungan
Jumlah orang yang terampil dalam melakukan penilaian dan pemantauan lingkungan
Meningkatnya kualitas pengawasan dan pengendalian pencemaran lingkungan
Tersedia tenaga PPLHD yang bersertifikat dan profesional
3 Kursus PPLHD
Jumlah orang yang terampil dalam melakukan pengawasan pencemaran lingkungan
0
4 Pemberdayaan masyarakat diwilayah pesisir Danau Limboto
Jumlah orang yang terampil dalam melakukan penilaian dan pemantauan lingkungan
0
0
200 orang masyarakat
5 Pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program 3R
Terlaksananya kegiatan peningkatan kapasitas aparatur dan masyarakat dalam pengelolaan sampah melalui program 3 R
0
0
0
Peningkatan akses informasi (status mutu air dan ISPU dan indeks) lingkungan hidup
Tersedianya data dan informasi lingkungan yang ter update dan valid
Meningkatnya kualitas air sungai
Data Tingkat pencemaran air sungai
Meningkatnya kualitas air danau limboto
Data tingkat pencemaran air danau limboto
4
Program Peningkatan data dan Informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup
1 Pemantauan kualitas lingkungan
2 Pemantauan kualitas air danau
0
-
130,122,000
0
30 orang
0
250,000,000
0
Rp
Target
300 orang
401,060,000
300 orang
401,060,000
350 orang
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD
Tahun 2017
Rp
Tersedianya data base kualitas air dan kualitas udara di Provinsi Gorontalo pada 5 sungai dan 24 titik sampling kualitas udara ambient Jumlah titik sampel yang dilakukan pemantauan diwilayah badan air Danau Limboto sebanyak 12 titik sampel setiap tahun
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah, laporan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Laporan Standar Pelayanan Minimal yang akurat dan terpercaya
3 Peningkatan sistem Informasi Lingkungan
Meningkatnya kualitas data dan informasi lingkungan hidup sebagai bagian dari sistem pelaporan publik serta sebagai bentuk dari akuntabilitas publik
Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah, laporan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Laporan Standar Pelayanan Minimal yang akurat dan terpercaya
4 Penyusunan SLHD, IKLH Tersedianya data dan dan SPM informasi lingkungan yang berkualitas
Lokasi
Rp
Target
0
0
120 orang
Bidang 999,342,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
0
0
60 orang
Bidang 525,000,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
150,000,000
0
0
0
Bidang 430,122,000 Lingkungan Hidup
425,000,000
350 orang
350,000,000
0
Rp
425,000,000 1300 orang
Bidang 1,652,120,000 Lingkungan Hidup
100%
410,800,000
100%
593,122,000
100%
632,255,000
100%
725,000,000
100%
1,225,000,000
100%
775,000,000
100%
Bidang 3,950,377,000 Lingkungan Hidup
100%
235,800,000
100%
338,000,000
100%
339,695,000
100%
350,000,000
100%
350,000,000
100%
350,000,000
100%
Bidang 1,727,695,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
100%
50,000,000
100%
130,122,000
0
100%
50,000,000
100%
50,000,000
100%
75,000,000
100%
Bidang 305,122,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
0
Tersedianya sistem informasi lingkungan yang mudah diakses oleh masyarakat 0
3 dok
Acuan dalam pelaksanaan Evaluasi RTRW dan bentuk pengawasan di Provinsi Gorontalo
Unit Kerja SKPD Penanggungjawa b
Target
Tersedianya data dan informasi lingkungan yang berkualitas
Meningkatnya kualitas data dan informasi lingkungan hidup sebagai bagian dari sistem pelaporan publik serta sebagai bentuk dari akuntabilitas publik
5 Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Provinsi Gorontalo
-
Tahun 2016
Rp
Tersedianya tenaga penilai AMDAL yang bersertifikat AMDAL penilai
299,342,000
Tahun 2015
Target
Meningkatnya kemampuan aparatur Provinsi dan Kab/Kota dalam melakukan penilaian dan pemantauan lingkungan
40 orang
Tahun 2014
0
0
125,000,000
0
0
3 dok
0
0
125,000,000
0
100%
167,560,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
225,000,000
100%
Bidang 792,560,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
3 dok
125,000,000
3 dok
125,000,000
3 dok
125,000,000
3 dok
125,000,000
3 dok
Bidang 625,000,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
1 dok
500,000,000
0
1 dok
Bidang 500,000,000 Lingkungan Hidup
Provinsi Gorontalo
0
0
0
0
0
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran
Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program (outcome) dan Kegiatan (output)
Tahun 2012 Target
Percepatan Pembangunan Daerah dengan melaksanakan kegiatan penelitian
Meningkatnya kualitas pembangunan di Provinsi Gorontalo melalui kegiatan penelitian dan kerjasama penelitian dengan lembaga terkait
Terwujudnya Percepatan Pembangunan di Provinsi Gorontalo
1
2
Peningkatan kualitas perencanaan, monitoring dan evaluasi
Program Pengembangan Riset Daerah
Program Pengembangan Teknologi Tepat Guna
Terwujudnya peningkatan kualitas pembangunan di Provinsi Gorontalo berbasis penelitian
Program Peningkatan Terciptanya perencanaan, monitoring dan penyelenggaraan evaluasi perencanaan , evaluasi dan pelaporan yang baik.
Meningkatnya kualitas Sinkronisasi program perencanaan, dan kegiatan antara monitoring dan evaluasi provinsi dan Kabupaten/Kota serta terlaksananya kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan setiap tahun
1 Perencanaan, Monitoring, Tersusunya laporan evaluasi dan pelaporan perencanaan, monitoring dan evaluasi dan laporan keuangan (Renja, LKIP, LPPD, LKPJ)
Meningkatnya pelayanan administrasi keuangan
2 Penyusunan anggaran, penatausahaan dan laporan keuangan SKPD
Tertibnya administrasi keuangan
Program Peningkatan Pelayanan Administrasi, sarana prsarana dan SDM Aparatur
Terselenggaranya pelayanan administrasi perkantoran yang baik.
1 Pelayanan Adminstrasi Perkantoran
Tertibnya administrasi perkantoran
Peningkatan Meningkatnya kualitas pelayanan pelayanan administrasi administrasi perkantoran perkantoran
Administrasi perkantoran tertata dengan baik
Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
Administrasi perkantoran tertata dengan baik
Meningkatnya Sarana dan prasarana Peningkatan pelayanan perkantoran dapat perkantoran mendukung pelayanan perkantoran dengan baik
JUMLAH ANGGARAN
2 Kegiatan peningkatan sarana dan Prasarana Perkantoran
Rp
Target
Tahun 2014 Rp
Target
Rp
Tahun 2015 Target
Tahun 2016 Rp
Target
Rp
Tahun 2017 Target
Rp
Kondisi Kinerja pada Akhir Periode Renstra SKPD Target
Unit Kerja SKPD Penanggungjawa b
Tersedianya sarana dan prasarana perkantoran dalam mendukung pelaksanaan kegiatan setiap tahun
Lokasi
Rp
5 kajian
1,001,000,000
4 kajian
967,350,000
5 kajian
450,960,000
6 kajian
500,000,000
7 kajian
600,000,000
8 kajian
650,000,000
35 Kajian
3,168,310,000 Bidang Riset
Provinsi Gorontalo
1 model
228,000,000
2 model
150,840,000
4 model
350,000,000
5 model
600,000,000
5 model
600,000,000
5 model
650,000,000
22 model
2,350,840,000 Bidang Riset
Provinsi Gorontalo
100%
280,092,500
100%
287,510,000
100%
291,070,000
100%
340,000,000
100%
340,000,000
100%
350,000,000
100%
1,888,672,500 Sekretariat
100%
189,592,500
100%
165,510,000
100%
166,070,000
100%
190,000,000
100%
190,000,000
100%
200,000,000
100%
1,101,172,500 Sekretariat
Provinsi Gorontalo
100%
90,500,000
100%
122,000,000
100%
125,000,000
100%
150,000,000
100%
150,000,000
100%
150,000,000
100%
787,500,000 Sekretariat
Provinsi Gorontalo
100%
526,747,500
100%
762,490,000
100%
843,255,000
100%
860,000,000
100%
870,000,000
100%
900,000,000
100%
4,762,492,500 Sekretariat
100%
382,797,500
100%
375,490,000
100%
261,735,000
100%
275,000,000
100%
285,000,000
1 laporan
300,000,000
100%
1,497,225,000 Sekretariat
Provinsi Gorontalo
100%
143,950,000
100%
387,000,000
100%
581,520,000
100%
585,000,000
100%
585,000,000
1 laporan
600,000,000
100%
2,738,520,000 Sekretariat
Provinsi Gorontalo
Tersedianya model pengembangan TTG di Provinsi Gorontalo
Meningkatnya kualitas Sinkronisasi program perencanaan, dan kegiatan antara monitoring dan evaluasi provinsi dan Kabupaten/Kota serta terlaksananya kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan setiap tahun
Administrasi keuangan tertata dengan baik
Tahun 2013
3,402,182,000
3,359,434,000
3,880,000,000
6,176,060,000
6,135,000,000
5,400,000,000
26,712,876,000
TABEL 6.1. INDIKATOR KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP DAN RISET DAERAH PROVINSI GORONTALO TAHUN 2012-2017
No. 1
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Meningkatnya tingkat ketaatan pemrakarsa terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan
1.2
Meningkatnya indeks kualitas lingkungan
2.1
2012
Target Capaian Setiap Tahun 2013
2014
2015
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
2016
2017
24 usaha/kegiatan
26 usaha/kegiatan
128 usaha/kegiatan
84
87
90
90
6 kajian
7 kajian
8 kajian
35 kajian
Lingkungan Hidup
1.1
2
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
106 usaha/kegiatan 76
18 20 22 usaha/kegiatan usaha/kegiatan usaha/kegiatan 78
81
Otonomi Daerah. Pemerintahan Umum. Administrasi Keuangan Daerah. Perangkat Daerah. Kepegawaian dan Persandian Terjadinya peningkatan kualitas pembangunan di Provinsi Gorontalo berbasis penelitian
39 kajian
4 kajian
5 kajian
Capaian Fokus/Target Pembangunan No. 1
Indikator Kinerja SKPD yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Meningkatnya tingkat ketaatan pemrakarsa terhadap pelaksanaan dokumen lingkungan
1.2
Meningkatnya indeks kualitas lingkungan
2.1
Capaian
Target
Target
Target
Target
2012
2013
2014
2015
2016
2017
24 usaha/kegiatan
26 usaha/kegiatan
128 usaha/kegiatan
84
87
90
90
6 kajian
7 kajian
8 kajian
35 kajian
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Lingkungan Hidup
1.1
2
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
106 usaha/kegiatan 76
18 20 22 usaha/kegiatan usaha/kegiatan usaha/kegiatan 78
81
Otonomi Daerah. Pemerintahan Umum. Administrasi Keuangan Daerah. Perangkat Daerah. Kepegawaian dan Persandian Terjadinya peningkatan kualitas pembangunan di Provinsi Gorontalo berbasis penelitian
39 kajian
4 kajian
5 kajian