DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
PROVINSI GORONTALO
PROVINSI GORONTALO
PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO
PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
Jln.Djenderal Sudirman No.117 Kota Gorontalo Tlp.(0435) 823246
Jln.Djenderal Sudirman No.117 Kota Gorontalo Tlp.(0435) 823246
KONSEPSI STRATEGI KETENAGAKERJAAN
VISI. PROVINSI GORONTALO
PROVINSI GORONTALO
“PROVINSI INOVASI“
RPJM PERIODE TAHUN 2004 - 2009
MISI “ MEMBANGUN GORONTALO YANG MANDIRI
PERTAMA
Terciptanya lapangan kerja secara memadai agar
mampu
mengurangi
pengangguran
terbuka dari 9,5 % tahun 2003, menjadi 5,1 tahun
KEDUA
2009
PRODUKTIF DAN RELIGIUS”
dengan
mengupayakan
TUJUAN
STRATEGIS
PEMBANGUNAN
PROVINSI
GORONTALO 2007-2012
pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,6%.
• MEWUJUDKAN GORONTALO YANG MANDIRI
Mengupayakan bekurangnya kesenjangan
• MEMBANGUN
pendapatan maupun kesenjangan daerah
PRODUKTIF
dengan
mengupayakan
penurunan
EKONOMI
RAKYAT
YANG
• MEWUJUDKAN GORONTALO YANG RELIGIUS.
penduduk miskin dari 16,6% tahun 2004 AGENDA POKOK PEMBANGUNAN
menjadi 8,2% tahun 2009. KETIGA
Meningkatkan
kualitas
tercermin
terpenuhinya
dari
manusia hak
yang
1. Inovasi kepemerintahan wirausaha yg dititik beratkan
social
pada pencapaian prestasi aksi dan prestasi hasil yang mampu menumbuhkan kepercayaan rakyat.
rakyat. KEEMPAT
Membaiknya mutu lingkungan hidup dan pengelolaan SDA yg mengarah pada prinsip
2. Inovasi
pengembangan
sdm
yang
berorientasi
wirausaha, mandiri dan religius. 3. Inovasi dalam menumbuh kembangkan ekonomi rakyat
pembangunan berkelanjutan.
berbasis desa. KELIMA
Meningkatnya
kualitas
dan
kuantitas
berbagai sarana penunjang pembangunan. 1
4. Inovasi teknologi tepat guna untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. 2
KONDISI KETENAGAKERJAAAN PROVINSI GORONTALO SELANG TAHUN 2008.
• Jumlah Perusahaan 740 Perusahaan dengan jumlah Tenaga Kerja 14.525 Org
• JUMLAH PENDUDUK Provinsi Gorontalo
saat ini +
1.044.933 jiwa, Laki-laki 525.398 jiwa dan Wanita 519.535
• Jumlah kepersertaan jamsostek 6.801 Tenaga Kerja • UMP Gorontalo TA 2008 Rp. 675.000 /bulan
jiwa, usia kerja 688.081 jiwa, angkatan kerja 430.334 jiwa, • Jumlah yang Bekerja 405.126 jiwa
dan Penganggur
25.208 jiwa atau 5.85% dari angkatan kerja. • Pertambahan angkatan kerja setiap tahun 3.312 jiwa. • Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 62,40% dan tingkat kesempatan kerja mencapai 56,69%. • Jumlah penganggur 6 tahun terakhir meningkat. • Tahun 2002 terdapat 13.790 jiwa atau 6,83%. • Tahun 2008 mencapai 25.208 jiwa atau 5,85%. • Tingkat pendidikan angka penganggur tertinggi: • SLTA 15.140 jiwa atau 60,06% • PT 9.167 Jiwa atau 36,4% • SLTP 686 jiwa atau 2,7% • SD 215 jiwa atau 0.85% • Tingkat penganggur berdasarkan Jenis kelamin • Laki-laki 10.727 orang atau 42,55% • Perempuan 14.481 orang atau 57,44%. 3
4
Penduduk 15 tahun keatas menurut kegiatan, data
PENCARI KERJA YANG TERDAFTAR TAHUN 2008
Tahun 2008 di Provinsi Gorontalo :
JENIS PENDIDIKAN
LAKILAKI
WANITA
TOTAL
1.SD
160
55
215
2.SLTP 3.SLTA
296 6.715
390 8.425
686 15.140
Bekerja
405.126 jiwa
- SMA
4106
4991
9097
Penganggur
25.208 jiwa
- STM
819
403
1222
Total
430.334 jiwa
- SMEA
1118
1166
2284
- SPG
121
244
365
- SKKA
26
70
96
- SPMA
76
259
335
- SETINGKAT SLTA
168
715
883
- PGA
29
47
76
Lainnya
- SPK
63
200
263
- SMKK
43
111
154
Total Total Penduduk 15 Tahun
258.697 jiwa 688.081 jiwa
- SPP
146
219
365
Tingkat Partisipasi Angkatan
62,40 %
4.PERGURUAN TINGGI
3556
5611
9167
Kerja (TPAK)
5,87 %
- D1/D2 & A1/A2
749
1389
2138
Tingkat Pengangguran Terbuka
44.980 jiwa
- SM/AKADEMIK/D3/A3
745
1052
1797
(TPT)
75.804 jiwa
- SARJANA/S1
2055
3149
5204
Setengah Penganggur
120.784 jiwa
- SARJANA/S2
7
21
28
TOTAL
10727
14481
25208
ANGKATAN KERJA
JUMLAH
BUKAN ANGKATAN KERJA Sekolah
58.748 jiwa
Mengurus Rumah Tangga
165.379 jiwa 34.570 jiwa
(Data Tahun 2008)
5
6
Penduduk Usia 15 Tahun keatas yang bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, (Tahun 2008),berjumlah 405.126
Penduduk Usia 15 Tahun keatas yang bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, (Tahun 2008),berjumlah 405.126
jiwa dengan rincian : Provinsi Gorontalo dalam tahun 2008 dengan jumlah
jiwa dengan rincian :
penduduk 1.044.933 jiwa, Laki-laki 525.398 dan Perempuan
STATUS PEKERJAAN UTAMA
519.535 .Penduduk
1. Berusaha Sendiri
118.256 jiwa
2. Berusaha Dibantu Buruh Tidak
69.595 jiwa
usia kerja 688.081 jiwa
dengan
komposisi laki-laki 344.399 jiwa dan perempuan 343.682 jiwa, jumlah tenaga kerja 430.334 jiwa dangan komposisi laki-laki 279.207 dan perempuan 125. 919 jiwa.
Tetap 3. Berusaha
Dengan daya serap sector non pemerintah (dunia usaha)
Dibantu
98.670 jiwa
4. Buruh/Karyawan
Pekerjaan Utama :
5. Pekerja JUMLAH
Bebas
26.258 jiwa di
6. Pekerja Bebas di Pertanian
5.194
jiwa
7. Pekerja Tak dibayar
34.268
jiwa
642
jiwa
5. Bangunan
22.344
jiwa
6. Perdagangan
59.610
jiwa
9. Jasa Kemasyarakatan
32.214
jiwa
2.986
jiwa
63.720
jiwa
3. Industri 4. Listrik,Gas&Air
8. Keuangan&Jasa Perusahaan 7. Angkutan & Pergudangan 7
55.184 jiwa
Pertanian
jiwa
2. Pertambangan
23.188 jiwa
Non
184.148
1. Pertanian
13.975 jiwa
Buruh
Tetap
405.126 jiwa yang tersebar pada berbagai lapangan
USAHA
JUMLAH
8
“DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI DATA KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO PERBANDINGAN NASIONAL DENGAN PROVINSI NASIONAL NO
URAIAN
1
2
1
Total Penduduk keatas
TAHUN 2007 JIWA (%) 3
15
4
GORONTALO” • Pengangguran yang menjadi sasaran
PROVINSI
TAHUN 2008 JIWA (%) 5
6
TAHUN 2007 JIWA (%) 7
8
TAHUN 2008 JIWA (%) 9
10
“DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI GORONTALO” “MENGURANGI ANGKA PENGANGGURAN DARI 11,14%
Tahun 165,570,000
164,118,032
631,756
688,081
MENJADI 5,5%” 2
Angkatan Kerja a. Bekerja b.Tidak.Bekerja (Pengangguran Terbuka)
3
109,941,036
111,480,000
392,133
MASALAH.KETENAGAKERJAAN
430.334
99,930,022
90.89
102,050,000
91.54
362,676
92.49
405,126
94.35
10,011,014
9.11
9,430,000
8.46
29,457
7.51
25.208
5.87
30,644,044
110,696
DI PROVINSI GORONTALO a. Lapangan kerja terbatas
Penganggur
30,369,118
120,784
a. Sukarela
15,471,099
50.94
16,049,029
52.37
65,000
58.72
75,804
62.76
b. Terpaksa
14,898,019
49.06
14,595,015
47.63
45,696
41.28
44,980
37.24
b. Kompetensi tenaga kerja rendah/tidak sesuai kebutuhan pasar kerja. c. Angka pengangguran cukup tinggi d. Lemahnya penegakan aturan perundang-undangan. e. Kekurangan tenaga fungsional Instruktur Latihan Kerja dan Instruktur Produktivitas. f. Fasilitas Pelatihan untuk BLK sudah ketinggalan dengan kemajuan industri saat ini g. Tempat uji Kompetensi (TUK) untuk Provinsi Gorontalo belum terbentuk. h. Kurangnya Tenaga Asesor yang dimiliki BLK.
9
10
i. Implementasi Program 3 in 1 belum optimal karena pihak perusahaan
mengalami
kelesuan
dalam
penyerapan
tenaga kerja baru. j. Pemahaman
perusahaan
tenaga
Permen
09
tentang
sistim
Laporan
Pengawasan
Ketenagakerjaan dan Permen No. 33 A tentang Sistim dan
masyarakat
tentang
Peningkatan Produktivitas masih sangat rendah k. Kekurangan
3. Membangun sistem Pelaporan dengan mengacu pada
kepelatihan
untuk
pelaporan bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian. 4. Usulan Program Peningkatan Kesempatan Kerja (PPKK)
menangani
administrasi pelatihan.
untuk tahun 2009 senantiasa berpodaman pada peraturan Menteri
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi
No.
:12/MEN/IV/2006 tentang Tata Cara Pengajuan Usulan STRATEGI DALAM MENCAPAI PROGRAM / KEGIATAN
Program Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian
BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN
dengan Meperhatikan prosedur dan waktu penyampaian
TA 2009 DI PROVINSI GRORONTALO
usulan program. 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi R.I
1. Mendorong Peningkatan Kepesertaan jamsostek dan mengurangi angka kecelakaan kerja melalui Pembinaan / Pengawasan terhadap Pelaksanaan Undang – undang No.
Nomor : PER. 07/MEN/IV/2008 tentang Penempatan Tenaga Kerja. 6. Keputusan
Direktur
Jenderal
Binapenta
Tata
Cara
1 Tahun 1970 dan Undang – undang No. 3 Tahun 1992
Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja antar Kerja Lokal.
oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan Provinsi dan
7. Keputusan Direktur Jenderal Binapenta Nomor : KEP.
Kabupaten / Kota. 2. Optimalisasi
258/DPPTK/IX/2008
Pemberdayaan
Pegawai
Pengawas
Ketenagakerjaan lintas Kabupaten / Kota serta mendorong
tentang
Cara
Penempatan Tenaga Kerja Antar Daerah. 8. Pedoman Pelayanan Penempatan Tenaga Kerja
penegakan hukum dibidang ketenagakerjaan oleh Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan dan PPNS. 11
Tata
12
Pelayanan
UPAYA MENDORONG EFEKTIFITAS KEGIATAN ANTAR
PENGAWASAN NORMA KERJA
KERJA DAN MENINGKATKAN PELAYANAN PENEMPATAN Kegiatan
TENAGA KERJA.
Pembinaan
dan
Pengawasan
Norma
Ketenagakerjaan yang telah memberikan dampak positf, antara 1. Untuk
lebih
proaktif
dalam
memfasilitas
pelayanan
penempatan tenaga kerja kepada pencari kerja yang membutuhkan
pekerjaan
membutuhkan
tenaga
dan
pemberi
kerja
kerja
sesuai
yang dengan
2. Agar diberdayakan pejabat fungsional pengantar kerja dan atau petugas antar kerja dalam melaksanakan fungsifungsi pelayanan penempatan tenaga kerja, meliputi fungsi informasi pasar kerja, funsi penyuluhan dan bimbingan
dan
dikembangkan
jejaring
kelembagaanPenempatan Tenaga Kerja lintas sektor, dengan
sebagai berikut : Tahun 2006 dari 4.498 Tenaga Kerja di 293 perusahaan;
mengutamakan
kepada
minimal
Standard
UMP (Rp 527.000) 3.329 Tenaga Kerja atau 72% menerima upah setara/di atas UMP Tahun 2007 dari 3.952 Tenaga Kerja di 253 perusahaan; 898 Tenaga Kerja atau 22.72% menerima upah di bawah
jabatan, dan fungsi perantaraan kerja. dibangun
1. Penerapan Upah Minimum Provinsi menunjukkan peningkatan,
1.259 Tenaga Kerja atau 28% menerima upah di bawah
kompentensinya.
3. Agar
lain :
pelayanan
UMP (Rp 560.000) 1.096 Tenaga Kerja atau 27.73% menerima upah setara UMP 1.958 Tenaga Kerja atau 49.54% menerima upah di atas UMP Tahun 2008 dari 3.600 Tenaga Kerja di 300 perusahaan; 714 Tenaga Kerja atau 19.83% menerima upah di bawah UMP (Rp 600.000)
13
14
875 Tenaga Kerja atau 24.31% menerima upah setara
HUBUNGAN INDUSTRIAL
UMP 2.010 Tenaga Kerja atau 55.83% menerima upah di atas
1. Penyelesaian kasus PHI / PHK di tingkat Mediator / Konsiliator. Kegiatan mediasi / konsiliasi diarahkan pada penyelesaian
UMP 2. Keikutsertaan perusahaan dalam program Jamsostek.
kasus Perselisihan hubungan industrial di luar pengadilan.
Tahun 2006 jumlah perusahaan yang mengikuti program
Jumlah kasus PHI / PHK yang terjadi pada tahun 2004
Jamsostek adalah 613 perusahaan dengan jumlah Tenaga
berjumlah 40 kasus dengan jumlah Tenaga Kerja yang
Kerja yang diikutkan dalam program tersebut sebanyak
terPHK 40 orang, tahun 2005 berjumlah 30 kasus dengan
6.535 orang.
jumlah Tenaga Kerja yang terPHK 30 orang, tahun 2006
Tahun 2007 jumlah perusahaan yang mengikuti program
berjumlah 47 kasus dengan jumlah Tenaga Kerja yang
Jamsostek adalah 762 perusahaan dengan jumlah Tenaga
terPHK 47 orang, tahun 2007 berjumlah 35 kasus dengan
Kerja yang diikutkan dalam program tersebut sebanyak
jumlah Tenaga Kerja yang terPHK 35 orang dan jumlah
6.512 orang.
kasus PHI / PHK yang terjadi selama tahun 2008 berjumlah
Tahun 2008 jumlah perusahaan yang mengikuti program Jamsostek adalah 778 perusahaan dengan jumlah Tenaga Kerja yang diikutkan dalam program tersebut sebanyak
66 kasus PHI / PHK dengan jumlah Tenaga Kerja yang terPHK 190 orang. 2. Keanggotaan Serikat Pekerja dan Serikat Buruh (SP / SB) di Provinsi Gorontalo.
6.801 orang. 3. Kegiatan Pembinaan dan Pemberdayaan Norma Keselamatan
Konfederasi SPSI memiliki PUK SP / SB pada 12
dan Kesehatan Kerja (K3) baik yang dilakukan melalui klasikal,
perusahaan dengan jumlah anggota 1.819 orang, yang
Kampanye Bulan K3 maupun melalui Pengawasan Norma K3
terdiri dari 1.323 orang laki-laki dan 496 orang perempuan.
dalam tahun 2008 telah berhasil menurunkan jumlah kasus
Federasi SPMI memiliki PUK SP / SB pada 3 perusahaan
kecelekaan kerja dari 47 kasus pada tahun 2007 menjadi 36
dengan jumlah anggota 520 orang, yang terdiri dari 270
kasus pada tahun 2008 atau turun 23.40%.
orang laki-laki dan 250 orang perempuan.
15
16
Independen memiliki PUK SP / SB pada 2 perusahaan dengan jumlah anggota 38 orang, yang terdiri dari 26 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
PROGRAM PENINGKATAN KUALITAS DAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (PKPTK) 1. Enterpreneur By Design Kegiatan yang dilakukan adalah : a. Melakukan perubahan “Mind – Set” kepada para sarjana dari cenderung pesimis dan negatif menjadi optimis dan positif, dari tidak terencana, menjadi berfikir berencana dan berfikir jangka panjang dari saling mengecilkan menjadi membesarkan, dari saling menjatuhkan menjadi saling bersinegis, dari konsumtif menjadi produktif. Dan dari melihat pemerintah sebagai pelaku utama pembangunan menjadi melihat pemerintah masyarakat sebagai utama pembangunan. b. Meningkatkan kesadaran setiap warga/sarjana tentang potensi daerah/Nasional berupa sumber daya manusia (SDM) Sumber daya alam (SDA) dan sumber daya pendukung(SDP) yang di miliki dengan demikian jika setiap individu akan sukses mengoptimalkan potensi diri dan daerah serta mengangkat keunggulan lokal. Wujud Kegiatan : Kegiatan dilakukan dalam bentuk pelatihan mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD) bekerja
17
18
sama dengan Institut Pengembangan Unggulan Lokal
Bagi peserta pelatihan Bagi lembaga Pelatihan 1. Siswa aktif
Jakarta.
1. Kesesuaian antara pelatihan dan
Rekapitulasi Pelatihan Alumni MHMMD: 1.
Jumlah Alumni
: 449 Orang
2.
Sudah Bekerja
: 313 Orang
3. Belum Bekerja
: 136 Orang
pengantar kerja 2. Penuh Motifasi 2. Penyelenggaraanya fleksibel. 3. Mengembangkan
Bekerja menurut jenis pendidikan :
keterampilan
kecepatan
berbeda.
PNS
: 75 Orang
Tenaga Kontrak
:
Koperasi
: 21 Orang
1. Tehnik Otomotif
Wirausaha/Mandiri
: 15
Orang
2. Tehnik Pendingin
Perusahaan
:
2
Orang
3. Operator Komputer
Yang bekerja di koperasi
:196
Orang
4. Instalasi Penerangan
25 Orang
dengan
Program PBK Dilaksanakan di Provinsi Gorontalo
3. Pelatihan Berbasis Masyarakat (PBM).
2. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) PBK adalah pelatihan kerja yang menitikberatkan pada
PBM adalah pelatihan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan/
penguasaan kemampuan kerja yang mencakup pengetahuan,
permintaan
keterampilan
pedesaan.Pelatihan ini lebih banyak dititikberatkan pada
dan
sikap
sesuai
dengan
standar
yang
masyarakat
diwilayah
kecamatan
dan
ditetapkan dan persyaratan ditempat kerja.
pengembangan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh
Manfaat Pelatihan Berbasis Kompotensi
wilayah kecamatan / desa Inplementasi PBM difokuskan pada 15 kecamatan yang mempunyai IPM rendah. Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan antara lain : 1. Pelatihan budidaya tanaman jagung.
19
20
NAMA/ALAMAT LPK Lpk Bina Taruna Jl. Ki Hajar Dewantoro No.40 Gorontalo
JENIS PELANTIKAN - Koputer - Elektronik - Akuntansi
2
Gecs Jl Ahmad Yani Gorontalo
- Bahasa Inggris
60
6. Pelatihan processing hasil pertanian
3
Lpk Wanita Dulomo Utara
- Menjahit
50
7. Pelatihan prcessing hasil perikanan dll
4
Lpk Rezki Profesional Komputer Jl. Ahmad Yani Kota Gorontalo
- Komputer
50
5
Lpk Ichsan Computer Jl. Budi Utomo Gorontalo
- Komputer - Bahasa Inggris
40
6
Mall Computer Jl. Padebuolo Gorontalo
40 40
tenaga kerja Kompoten sebelum memasuki dunia kerja Jumlah
7
Lpk Menjahit Subarti
- Akuntansi - Komputer . - Menjahit
100
LPK di Provinsi Gorontalo Sebanyak 21 LPK dengan Kepositas
8
LPK Sonny Sinere Jl. Padebuolo Gorontalo
- Menjahit
30
9
LPK Yadul Ulya Jl. Aloei Saboe No I Gorontalo
- Komputer
30
10
Esa Nusa
- Komputer
40
11
LPK Bina Citra Insani Kel Siendeng Gorontalo
- Akuntansi
40
12
LPK Defidi Kel Ipilo Gorontalo
- Akuntansi
40
13
LPK Tri MitraJl. Patimura Gorontalo
- Komputer - Bahasa Inggris
40 60
14
YPA Handayani Jl. Agus Salim Gorontalo
-M engemudi
40
15
Altecom Lt II Shipping Centere Limboto
- Komputer
60
2. Pelatihan budidaya rumput laut.
NO 1
3. Pelatihan sepeda montir. 4. Pelatihan las listrik dan las Otogen 5. Pelatihan menjahit.
4. Optimalisasi Pemberdayaan LPKS Lembaga Pelantikan Kerja Swasta (LPKS) adalah mitra Pemerintah
dalam
hal
ini
Dinas
Tenaga
Kerja
dan
Transmigrasi yang perlu didayagunanakan untuk menyiapkan
pelatikan Sebanyak 1370 orang angkatan kerja tiap tahun sesuai data yang ada, jenis LPKS yang aktif di Gorontalo antara lain:
21
22
KAPASITAS 40 40 40
16
5.
Peningkatan Produktifitas
LPK Nabila Komputer Lt. II Shoping Centre Limboto
- Komputer - Komputer
40 60
LPK 3 Net Komputer Lt. II Shoping Centre Limboto
- Komputer - Bahasa Jepang
60 40
18
LPK Osaka Unisaversitas
- Komputer
40
dan juga produktifitas masyarakat.
19
LPK Isnun Komputer
- Menjahit
40
Untuk peningkatan produktifitas dilakukan kegiatan-kegiatan
20
LPK Al Inayah
- Komputer
30
antara lain :
21
LPK Dharma Tani
- Komputer
60
-
Bimbingan tehnis kewirausahaan.
1370
-
Bimbingan tehnis manajemen usaha.
-
Bimbingan tehnis klinik produktifitas.
-
Pelatihan Achievement Motivasi Training.
-
Pelatihan tata graha perusahaan ( 5 S ).
-
Pelaksanaan sidha karya.
17
Jumlah
Peningkatan Produktifitas dilaksanakan dengan tujuan sasaran meningkatkan total faktor produktifitas. Peningkatan produktifitas selain untuk pertumbuhan sektor perusahaan
-
Pelaksanaan parama karya.