BAB I PENDAHULUAN
1.1. Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk PT. Pos Indonesia (Persero) 1. Pos sebagai Perusahaan Negara Tahun 1961 berdasar Peraturan Pemerintah No. 240 tahun 1961, status jawatan PTT berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi. Tahun 1965 Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi dibagi menjadi 2 yaitu PN Pos dan Giro berdasar Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1965 dan PN Telekomunikasi berdasar Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. Kemudian tahun 1978, berdasar Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978 status PN Pos dan Giro diubah menjadi Perum Pos dan Giro.
2. Pos sebagai Persero Sesuai dengan dasar hukum UU No. 1 tahun 1995 tentang perusahaan Perseroan, maka tanggal 20 Juni 1995 melalui Peraturan Pemerintah RI No. 5 tahun 1995 (Lembaran Negara RI tahun 1995 Nomor 11), Perusahaan Umum (Perum) Pos dan Giro berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Anggaran dasar PT. Pos Indonesia (Persero) telah tercantum dalam akta notaris Sutjipto, SH No. 117 tanggal 20 Juni 1995 tentang
1
pendirian Perusahaan Persero PT. Pos Indonesia, sebagaimana telah diubah dengan akta notaris Sutjipto, SH No. 89 tanggal 21 September 1998 dan nomor 111 tanggal 28 Oktober 1998.
• Visi dan Misi Perusahaan PT. Pos Indonesia (Persero) adalah penyedia jasa layanan masyarakat, memiliki visi dan misi sebagai berikut: a. Visi Pos Indonesia senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia sarana komunikasi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan, dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional, sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat serta tumbuh dan berkembang sesuai dengan konsep bisnis yang sehat. b. Misi Menyediakan sarana komunikasi yang andal dan terpercaya bagi masyarakat dan pemerintah guna menunjang pembangunan nasional serta memperkuat kesatuan dan keutuhan bangsa dan negara. Mengembangkan usaha yang bertumpu pada peningkatan mutu pelayanan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna untuk mencapai kepuasan pelanggan serta memberikan nilai tambah yang optimal bagi karyawan, pemegang saham, masyarakat dan mitra kerja.
2
1.1.2. Bidang Usaha Perusahaan a. Pelayanan Umum PT. Pos Indonesia Cabang Tangerang menyediakan pelayanan umum yang merupakan kegiatan utamanya dalam menyediakan jasa pengiriman berita, uang dan barang, yaitu: 1) Pengiriman berita berupa surat, warkat pos, kartu pos. 2) Pengiriman uang berupa wesel pos, giro pos. 3) Keagenan yaitu melaksanakan pekerjaan pemberian jasa atas nama dan untuk kepentingan pihak ke-3 baik pemerintah maupun swasta dengan memperoleh imbalan (provisi). Contohnya kerjasama dengan BNI, BTN. 4) Pengiriman barang berupa paket pos, kilat khusus. 5) Pelayanan mengenai dana pensiun. 6) Pelayanan berupa penjualan BPM (Benda Pos dan Materai).
b. Pelayanan Khusus PT. Pos Indonesia Cabang Tangerang juga menyediakan pelayanan khusus yang bekerja sama dengan instansi pemerintah, badan-badan atau yayasan tertentu, yaitu: 1) Pelayanan berupa penyaluran dana JPS (Jaring Pengaman Sosial) baik di bidang pendidikan maupun sosial. 2) Pelayanan berupa penyaluran beasiswa prestasi.
3
3) Pelayanan berupa Western Union Money Transfer, merupakan pengembangan bisnis keuangan dan pembayaran global, dimana produk ini merupakan aliansi dengan Western Union yaitu sebuah perusahaan yang berkedudukan di Amerika Serikat yang berfokus pada penyediaan sistem layanan pengiriman uang dan pembayaran internasional.
1.1.3. Perkembangan Usaha PT. POS Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang merupakan peralihan bentuk dari Perum POS dan Giro. Dinas POS sudah berdiri dalam jangka waktu yang lama, yaitu sejak masa penjajahan. Perkembangannya pun tidak lepas dari masa penjajahan yang telah dialami oleh Bangsa Indonesia. Pada masa pemerintahan
Belanda,
mengawali
pengiriman
POS
dengan
menggunakan kereta api ekspress malam, dari Batavia ke Surabaya pada tahun 1939. Peristiwa penting yang terjadi yaitu perubahan bentuk usaha Dinas Pos menjadi jawatan pada tahun 1864. Di tahun 1875, Dinas POS digabungkan dengan Dinas Telegraf dengan nama Pos En Telegraf Dienst yang berada di bawah Departemen Der burgerlijke Openbae Werkn (Departemen Pekerjaan umum).
4
Di tahun 1884 Jawatan Telepon bergabung dalam Jawatan POS dan Telegraf yang kemudian dikenal dengan nama Post Telegraf en telefoondiest (PTT). Sejalan dengan perkembangan zaman, status jawatan Pos Telegraf en telefoondiest (PTT) diubah menjadi Perusahaan Negara (PN). Pada masa kemerdekaan hingga saat ini, pada tahun 1945 sampai tahun 1950, situasi di Indonesia penuh dengan pergolakan dalam rangka merebut kedaulatan dari penjajahan Jepang dan Agresi Militer Belanda. Situasi ini tentu sangat berpengaruh terhadap Dinas POS yang ditandai dengan pemindahan perangkat komunikasi, pembumi hangusan sarana-sarana fisik POS dan terganggunya sarana perhubungan POS dan Telegraf. Setelah situasi membaik, tepatnya pada tanggal 6 Juli 1965 Perusahaan Negara Pos dan Telegraf dipecah menjadi PNPOS dan Giro. PN Telekomunikasi yang diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1965. Berdasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1969, menetapkan status Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi Perjan, Perum, Persero, maka status PNPOS dan Giro diubah menjadi Perusahaan umum (Perum), POS dan Giro dengan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1978.
5
Perum POS dan Giro sebagai Badan Uasaha Milik Negara (BUMN) yang berada di lingkungan Departemen Pariwisata POS dan Telekomunikasi yang dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab kepada Menteri parusahaan POS dan Telekomunikasi. Perum
POS
dan
Giro
juga
mempunyai
tugas
pokok
mengusahakan dan mengembangkan pelayanan dalam bidang lalu lintas berita, informasi tertulis, barang dan uang untuk menunjang kelancaran hubungan masyarakat dan menunjang terlaksananya pembangunan Nasional. Maka tanggal 27 Febuari 1995 Perum POS dan Giro berubah menjadi PT. POS Indonesia (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5 tahun 1995 dan di sahkan pada tanggal 20 Juni 1995 (Lembaga Negara Republik Indonesia No. 11 Tahun 1995)
• PT. POS Indonesia Cabang Tangerang Kantor Pos Cabang Tangerang mempunyai letak yang cukup strategis, tepatnya di Jalan Daan Mogot No 11 Tangerang. Kantor Pos Cabang Tangerang yang lebih dikenal dengan Kantor Pos 15000 ini berjenis
sebagai
Kantor
Pos Cabang Dalam Kota
(Kpcdk).
Perkembangan Usahanya sangat bagus bisa dilihat dari berbagai usaha yang di jalankan oleh Kantor Pos Cabang Tangerang tersebut, salah satunya adalah usaha pengiriman paket meskipun di zaman sekarang banyak usaha di bidang pengiriman paket tetapi kantor pos tetap ada di hati masyarakat.
6
Kantor Pos Cabang di Kecamatan Tangerang ada 3 Kantor Pos Cabang, yaitu: a. Kantor Pos Cabang Tangerang b. Kantor Pos Cabang Tangerang pasar induk tanah tinggi c. Kantor Pos Cabang Tangerang Cikokol Untuk melayani kebutuhan masyarakat akan jasa pos, maka kantor pos 15000 menyediakan beberapa loket, yaitu: a. Loket I (BPM, Paket Pos, SKH) Melayani pembelian BPM dan pengiriman paket pos serta surat kilat khusus. b. Loket II (Wesel Pos dan Giro) Melayani pengiriman dan pengambilan wesel pos dan giro pos. c. Loket III (Tabanas, SOPP) Melayani penyetoran dan pengambilan tabungan, melayani pembayaran angsuran FIF. d. Loket IV (Pensiun) Melayani pembayaran pensiun sesuai dengan jenis dan tanggal pembayaran kepada yang berhak. Loket pensiun ini berada di bawah pengawasan langsung oleh Supervisor Keuangan/ Akuntansi.
7
1.2. Tujuan dari Ruang Lingkup Unit Kerja 1.2.1. Tujuan Unit Kerja Ketika penulis melakukan kerja praktek pada PT. Pos Indonesia Cabang Tangerang, penulis ditempatkan pada bagian akuntansi yaitu pada penerimaan kas dari pendapatan pengiriman paket pos PT. Pos Indonesia yang mempunyai tujuan sebagai berikut: a. Melakukan pencatatan penerimaan bukti transaksi pengiriman paket pos dimasukan ke dalam buku proses transaksi atau program data informasi agar dapat dilihat dengan baik serta sesuai dengan bukti yang jelas dan relevan. b. Melakukan pengesahan bukti pengiriman paket pos atau bukti kas masuk yang disetujui dan ditandatangani oleh bagian Administrasi sebagai bukti penerimaan kas. c. Melakukan praktik yang sehat dengan melakukan pemisahan bagian yang terlibat dalam Sistem Akuntansi Penerimaan Kas dari Pendapatan Pengiriman Paket Pos dimana setiap bagian melakukan tugasnya sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang telah ditetapkan.
8
1.2.2. Ruang Lingkup Unit Kerja Pada bagian ruang lingkup unit kerja penulis akan menjelaskan ruang lingkup bagian Akuntansi yaitu pada divisi penerimaan kas yang terjadi di PT. Pos Indonesia Cabang Tangerang berasal dari banyak jenis transaksi. Penulis mengkhususkan pada penerimaan kas berasal dari pengiriman paket pos, karena merupakan transaksi yang masih sering terjadi meskipun terdapat perusahaan jasa pengiriman barang lain.
Catatan Akuntansi yang digunakan dalam Sistem Akuntansi penerimaan kas dari pengiriman paket pos pada PT. Pos Indonesia Cabang Tangerang adalah: a. Buku Kas Harian (BKH) b. Buku Besar Unit Pelaksanaan Teknis (BB-UPT)
• Bagian Akuntansi Bertanggung
jawab
membuat
catatan
keuangan
dan
memasukkan rekapitulasi penerimaan kas ke dalam Buku Kas Harian (BKH) serta diakhir bulan dibuat Buku Besar Unit Pelaksana Teknis (BB - UPT).
9
1.3. Hubungan Kerja dengan Unit Lain Hubungan kerja dengan unit lain yang terkait dalam sistem akuntansi penerimaan kas dari pendapatan pengiriman paket pos PT. Pos Indonesia Cabang Tangerang adalah sebagai berikut: a. Bagian Loket b. Bagian Kasir c. Bagian Keuangan d. Bagian Akuntansi e. Bagian Pelayanan/ Pengawas
1.4. Tujuan Magang dan Penulisan Laporan Magang 1.4.1. Tujuan Magang Tujuan diadakannya magang ini adalah untuk mengetahui sistem dan prosedur penerimaan kas dari pendapatan pengiriman paket pos yang diterapkan pada PT. Pos Indonesia Cabang Tangerang. Dan mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sistem yang diterapkan pada PT. Pos Indonesia Cabang Tangerang. Tujuan
umum
kegiatan
magang
adalah
menyiapakan
kemampuan mahasiswa yang meliputi pengetahuan, sikap, perilaku dan pengalaman lapangan dalam dunia kerja.
10
Secara khusus kegiatan ini memiliki tujuan sebagai berikut: a. Memberikan
pengalaman
kepada
mahasiswa
agar
dapat
menyesuaikan diri dengan dunia kerja. b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja. c. Melatih
mahasiswa
dapat
bekerja
apabila
mereka
telah
menyelesaikan studi. d. Melatih dan
mendidik
mahasiswa
dalam
hal
beradaptasi,
bersosialisasi dan mendisiplinkan diri dalam dunia kerja yang akan ditemui nanti. e. Memberikan
peluang
lebih
awal
bagi
mahasiswa
untuk
memperoleh tempat kerja setelah mahasiswa menyelesaikan studinya pada program D-III.
1.4.2. Tujuan Penulisan Laporan Magang Secara umum, dalam penulisan laporan memiliki tujuan yaitu menyiapkan kemampuan mahasiswa yang meliputi kemampuan pengetahuan, sikap, perilaku dan pengalaman dalam berkarya pada umumnya dan penulisan ilmiah pada khususnya. Secara khusus, tujuan penulisan laporan yaitu sebagai berikut: a. Melatih mahasiswa untuk mengkristalisasikan pengalaman pada praktek kerja yang dikaitkan dan dipadukan dengan teori yang telah diserap selama perkulihan.
11
b. Menyeimbangkan antara kemampuan berkomunikasi secara lisan dengan keterampilan berkomunikasi melalui tulisan. c. Sebagai salah satu syarat lulus pada jurusan D-III Akuntansi. d. Mensinkronisasikan perpaduan antara pengalaman mahasiswa selama magang dengan teori-teori yang di dapat selama perkuliahan.
12