BAB I PENDAHULUAN Perencanaan
Kinerja
Tahun
2016
Inspektorat
Kabupaten
Pandeglang ini merupakan suatu tahapan operasionalisasi dari Rencana
Strategis
Periode
2011-2016
Inspektorat
Kabupaten
Pandeglang yang telah disusun sebelumnya. Dengan disusunnya Rencana Kerja Tahun 2016 ini diharapkan dapat dijadikan pedoman bagi seluruh aparatur di Inspektorat Kabupaten Pandeglang dalam melaksanakan
tugasnya.
Sehingga
target
kinerja
yang
telah
direncanakan sebelumnya dalam Rencana Strategis dapat tercapai dengan baik. Selain itu dengan disusunnya Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten
Pandeglang
ini
diharapkan
dapat
terpantau
dan
terevaluasi sampai sejauh mana pencapaian tujuan dan sasaran dari tahun ke tahun sebagaimana telah tercantum dalam Rencana Stratgis.
Sehingga
dapat
dilakukan
koreksi
jika
terjadi
penyimpangan ataupun perkembangan baru dilingkungan strategis yang perlu ditindaklanjuti atau diantisipasi.
1.1. Latar Belakang A. Pengertian Umum Rencana Kerja SKPD
Kabupaten
Pandeglang Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 merupakan Dokumen Perencanaan SKPD untuk periode 1 (satu) tahun yang disusun dengan berpedoman pada Rencana Strategis (Renstra) SKPD dan mengacu kepada Revisi Rencana Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Kabupaten Pandeglang, yang memuat kebijakan, program
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
1
dan kegiatan pembangunan pada Tahun 2016, baik yang dilaksanakan langsung oleh Pemerintah Daerah (melalui SKPD) maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipsi masyarakat. Sebagai salah satu SKPD yang ada di Kabupaten Pandeglang, Inspektorat Kabupaten Pandeglang menyusun Renja SKPD Tahun 2016 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dengan mengacu kepada rancangan awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) serta berpedoman pada Renstra Inspektorat dan mengacu kepada RPJM Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011–2016. Sebagaimana diamanatkan
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat
Kabupaten
Pandeglang yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pandeglang. Inspektorat Kabupaten Pandeglang merupakan unsur pengawas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, dipimpin oleh seorang Inspektur yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Bupati dan secara teknis administratif mendapat pembinaan dari Sekretaris Daerah.
B. Proses Penyusunan Rencana Kerja SKPD Proses
penyusunan
Rencana
Kerja
SKPD
diawali
dengan penyusunan agenda kerja dan penyiapan datadata/informasi perencanaan pembangunan daerah oleh Tim Penyusun Rencana Kerja SKPD sebagai bahan penyusunan rancangan awal Rencana Kerja SKPD.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
2
Rancangan awal Rencana Kerja SKPD disusun dengan mengacu pada Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah
(RKPD),
Renstra
SKPD
dan
hasil
evaluasi
pelaksanaan program dan kegiatan periode sebelumnya, serta berdasarkan isu-isu penting yang terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD. Rancangan Awal Rencana Kerja SKPD ini dibahas dalam forum SKPD atau Forum Gabungan SKPD yang mencakup :
Penyelarasan program dan kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD berdasarkan usulan program dan kegiatan hasil musrenbang kecamatan;
Penajaman indikator dan target kinerja, program dan kegiatan sesuai tugas dan fungsi SKPD;
Penyelarasan program dan kegiatan antar SKPD dalam rangka sinergi pelaksanaan dan optimalisasi pencapaian sasaran sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD; dan
Penyesuaian pendanaan program dan kegiatan prioritas berdasarkan pagu indikatif untuk masing-masing SKPD sesuai dengan rancangan awal RKAP yang disampaikan oleh Bappeda. Hasil kesepekatan dalam pembahasan forum SKPD
atau forum gabungan SKPD tersebut dirumuskan ke dalam Berita Acara Kesepakatan Hasil Forum SKPD / Forum Gabungan SKPD dan dijadikan sebagai bahan penyusunan rancangan rencana kerja SKPD. Rancangan rencana kerja SKPD disusun oleh masingmasing SKPD dan disampaikan kepada Bappeda untuk diverifikasi, yang dimaksudkan untuk mengintegrasikan program, kegiatan, indikator kinerja dan pagu indikatif pada
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
3
setiap rancangan rencana kerja SKPD sesuai dengan rencana program prioritas pada rancangan awal RKPD. Rancangan rencana kerja SKPD yang telah diverifikasi tersebut kemudian dijadikan bahan untuk merumuskan rancangan akhir rencana kerja SKPD yang kemudian ditetapkan dan disahkan sebagai Rencana Kerja SKPD oleh Bupati.
C. Kaitan Renja SKPD dengan Proses Penyusunan RAPBD Rencana Kerja SKPD yang telah disahkan oleh Bupati merupakan bahan masukan dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dimana prioritas kegiatannya sudah dipilah menurut sumber pendanaan dari APBD Kabupaten, APBD Provinsi, APBN maupun sumber pendapatan lainnya. Melalui Rapat Koordinasi Bidang (Pra Musrenbang RKPD)
dilakukan
pembahasan
terhadap
keseluruhan
Rencana Kerja SKPD yang kemudian dikoordinasikan dalam upaya penyusunan Rancangan RKPD. Rancangan RKPD yang telah disahkan menjadi RKPD merupakan pedoman bagi Pemerintah Daerah melalui TAPD untuk penyusunan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara sebagai tahap dalam penyusunan RAPBD dan juga sebagai pedoman bagi SKPD untuk menyusun RKASKPD.
D. Kaitan Renja SKPD dengan Tupoksi Masing-Masing SKPD Sebagaimana
kita
ketahui
bahwa
setiap
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sesuai
SKPD dengan
kewenangan dan urusan masing masing dari SKPD tersebut,
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
4
sehingga dalam penyusunan Renja SKPD pun disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi dari setiap SKPD. Proses perencanaan tahunan SKPD diawali dengan menyusun rancangan rencana kerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, serta mempertimbangkan kebijakan dan program yang
dilaksanakan
oleh
instansi
pemerintah/lembaga
lainnya. Hal ini dimaksudkan agar sasaran dan tujuan serta alokasi
anggaran/kegiatan
masyarakat
yang
dikoordinasikan oleh instansi pemerintah dapat bersinergi dalam pencapaiannya.
1.2. Landasan Hukum Landasan hukum penyusunan Renja SKPD Inspektorat kabupaten Pandeglang Tahun 2016 adalah : Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah dengan Perppu Nomor 2 Tahun 2014; Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
5
Peraturan Tahapan,
Pemerintah
Nomor
Tata
Penyusunan,
Cara
8
Tahun
2008
tentang
Pengendalian
dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011; Permendagri Nomor 54 Tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan
Pemerintah
Nomor
Tahapan,
Tata
Penyusunan,
Cara
8
Tahun
2008
tentang
Pengendalian
dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pandeglang; Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Pandeglang Tahun 2005-2025; Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2031 Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pandeglang Tahun 2011-2016. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 3 Tahun 2012 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah; Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang;
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
6
Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Pandeglang.
1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan disusunnya Rencana Kerja SKPD adalah untuk memberikan arah dan pedoman perencanaan pembangunan tahunan setiap SKPD Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran 2016 sesuai dengan prioritas agar terarah dan terpadu sesuai dengan tugas dan fungsi serta isu permasalahan penting yang terkait dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD yang perlu segera ditangani.
1.4. Sistematika Penulisan Dokumen Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 disusun menurut sistematika sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum penyusunan
Renja
SKPD,
latar
belakang
penyusunan, landasan hukum, maksud dan tujuan penyusunan Renja SKPD dan sistematika penulisan. BAB II
EVALUASI
PELAKSANAAN
RENJA
INSPEKTORAT
TAHUN 2014 Bab ini memuat kajian (Review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu (tahun 2014) dan perkiraan pencapaian tahun berjalan (tahun 2015) serta isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
7
BAB III
TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN Bab
ini
memuat
telaahan
terhadap
kebijakan
nasional, tujuan dan sasaran Renja SKPD serta program
dan
kegiatan
SKPD
Tahun
2016
dan
Prakiraan Maju Tahun 2017 BAB IV
PENUTUP Berisikan mendapat
catatan-catatan perhatian,
penting baik
yang
dalam
perlu rangka
pelaksanaannya maupun rencana tindak lanjut.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
8
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA INSPEKTORAT TAHUN 2014 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Inspektorat Tahun 2014 Dan Capaian Renstra SKPD A. Realisasi Program Dan Kegiatan Tahun 2014 Untuk Tahun Anggaran 2014, Inspektorat Kabupaten Pandeglang
memperoleh
anggaran
sebesar
Rp.3.085.765.000,- untuk membiayai 8 program yang terdiri dari 23 Kegiatan. Anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp. 2.733.194.571,- atau sebesar 88,57%. Adapun rincian realisasi per program dan jenis kegiatan sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini.
Tabel. 1.
No A.
Realisasi Anggaran per Program dan Kegiatan Tahun 2014
Program dan Kegiatan
Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2014 Rencana Realisasi % (Rp.) (Rp.)
Program pelayanan administrasi Perkantoran
683.693.100
660.936.055
96.67%
1.
Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah
193.762.500
188.552.900
97.31%
2.
Kegiatan Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
308.575.600
302.053.618
97.89%
3.
Kegiatan Layanan Administrasi Kantor
181.355.000
170.329.537
93.92%
Program peningkatan sarana & prasarana aparatur
124.745.500
124.374.816
99.70%
B. 1.
Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/operasional
99.000.000
98.658.316
99.65%
2.
Kegiatan Pemeliharaan rutin/ berkala Perlengkapan Gedung Kantor
25.745.500
25.716.500
99.89%
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
9
No C.
Program dan Kegiatan
Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2014 Rencana Realisasi % (Rp.) (Rp.)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
73.255.000
61.360.000
83.76%
Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
73.255.000
61.360.000
83.76%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
403.100.000
339.504.000
84.22%
1.
Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
163.100.000
122.580.000
75.16%
2.
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pembentukan JFA dan JFPP
240.000.000
216.924.000
90.39%
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
68.115.000
67.107.000
98.52%
1.
Kegiatan Penyusunan Laporan dan Rekonsiliasi Keuangan
55.360.000
54.850.000
99.08%
2.
Kegiatan Pengelolaan Aset SKPD
12.755.000
12.257.000
96.10%
Program Peningkatan Pengembangan Dokumen Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi
25.595.000
25.595.000
100.00%
1.
Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD
16.850.000
16.850.000
100.00%
2.
Kegiatan Penyusunan Dokumen Pelaporan dan Evaluasi SKPD
8.745.000
8.745.000
100.00%
1.692.761.400
1.439.817.700
85.06%
566.320.000
387.044.500
68.34%
1.
D.
E.
F.
G.
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
1.
Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala
2.
Kegiatan Penanganan Kasus Pengaduan di Lingkungan Pemerintah Daerah
93.440.000
77.471.000
82.91%
3.
Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
91.357.500
90.107.500
98.63%
4.
Kegiatan Koordinasi Pengawasan yang Lebih Komprehensif
88.494.900
63.115.100
71.32%
5.
Kegiatan Evaluasi LAKIP Kabupaten
45.770.000
45.770.000
100.00%
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
10
No
Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2014 Rencana Realisasi % (Rp.) (Rp.)
Program dan Kegiatan
6.
Kegiatan Evaluasi Berkala Temuan Hasil Temuan APIP
169.480.000
168.637.600
99.50%
7.
Kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan Akhir Kegiatan
152.952.000
152.952.000
100.00%
8.
Kegiatan Reviu Laporan Keuangan PEMDA/SKPD
151.682.000
151.682.000
100.00%
9.
Kegiatan Pengelolaan Tindak Tuntuttan Perbendaharaan dan Tututan Ganti Rugi (TP-TGR)
109.215.000
109.145.000
99.94%
10.
Kegiatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
224.050.000
193.893.000
86.54%
H.
Program Penyelenggaraan pemerintahan Umum
14.500.000
14.500.000
100.00%
Pameran pembangunan Tingkat kabupaten
14.500.000
14.500.000
100.00%
3.085.765.000
2.733.194.571
88.57%
1.
Jumlah
B. Realisasi Program/Kegiatan target kinerja
yang
tidak
memenuhi
Realisasi Program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1) Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa
dan
Aparatur
Pengawasan
tidak
bisa
dilaksanakan sepenuhnya. 2) Terdapat beberapa kegiatan yang secara anggaran tidak mencapai
target
sedangkan
secara
target
kinerja
sepenuhnya terpenuhi. 3) Hampir semua kegiatan dapat terpenuhi secara target kinerja.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
11
C. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya Target Kinerja Program/Kegiatan Faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target kinerja program/kegiatan yaitu : 1) Jadwal
diklat
pembentukan
Jabatan
Fungsional
Auditor Terampil dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP yang tidak bisa diikuti. Sedangkan untuk
jabatan
fungsional
auditor
ahli
bisa
dilaksanakan.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD 1. Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Pandeglang sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pandeglang adalah sebagai berikut : A. Unsur Pimpinan adalah Inspektur B. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat, terdiri dari : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; 2. Sub Bagian Keuangan; 3. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan; C. Unsur Pelaksana adalah Inspektur Pembantu, terdiri dari : 1. Inspektur Pembantu Wilayah I; 2. Inspektur Pembantu Wilayah II; 3. Inspektur Pembantu Wilayah III; 4. Inspektur Pembantu Wilayah IV.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
12
Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Pandeglang didukung oleh 57 (lima puluh tujuh) orang Pegawai, terdiri dari 47 (empat puluh tujuh) orang Pegawai Negeri Sipil, 10 (sepuluh) orang Pegawai Honorer. Jika dilihat dari tingkat pendidikan maka Pegawai Negeri Sipil Inspektorat Kabupaten Pandeglang terdiri dari 7 (tujuh) orang berpendidikan Magister (S2), 33 (tiga puluh tiga) orang berpendidikan Sarjana (S1), 5 (lima) orang berpendidikan Sarjana Muda (D-III), 9 (sembilan) orang SLTA dan 3 (tiga) orang SLTP. Secara Struktural Jabatan/Esselonisasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah maka Jabatan Eselon II/b sebanyak 1 (satu) orang, Eselon III/a sebanyak 5 (lima) orang, Eselon IV/a sebanyak 3 (tiga) orang.
Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Inspektorat
Kabupaten
Pandeglang
mempunyai
tugas
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pembangunan, pemerintahan dan kemasyarakatan, pelaksanaan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa
dibidang
pembangunan,
pemerintahan
dan
kemasyarakatan dan pelaksanaan urusan pemerintahan desa. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Inspektorat Kabupaten Pandeglang mempunyai Fungsi : a. Penyusunan perencanaan dibidang pengawasan; b. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan; c. Penyelenggaraan pengawasan terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan daerah dan pemerintahan desa dan kasus pengaduan; Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
13
d. Pelaksanaan
pemeriksanaan,
pengusutan,
pengujian,
penilaian tugas pengawasan; e. Pelaksanaan pembinaan, koordinasi dan evaluasi kegiatan pengawasan; f. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan inspektorat; g. Pelaksanaan pemeriksaan atas permintaan instansi lain; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya.
2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD Analisis Pandeglang
kinerja
pelayanan
berdasarkan
Inspektorat
indikator
kinerja
Kabupaten yang
sudah
ditentukan dalam standar pelayanan minimal maupun IKK Inspektorat Kabupaten Pandeglang harus dilaksanakan oleh Inspektorat
Kabupaten
Pandeglang
dalam
memberikan
pelayanan kepada masyarakat/publik. Dengan ditetapkannya standar pelayanan minimal tersebut akan memudahkan pihak lain
(masyarakat/publik)
untuk
mendapatkan
kepastian
prosedur, dasar hukum dan waktu terhadap pelayanan yang diberikan sebagaimana digambarkan dalam lampiran 1 (satu) dokumen rencana kerja ini.
2.3. Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD Pada umumnya penyelenggaraan manajemen birokrasi di Kabupaten Pandeglang telah berjalan dengan baik seiring dengan kecenderungan perubahan perbaikan budaya kerja birokrasi
secara
pelaksanaan
nasional.
tugas
pokok
Prinsip service dan
fungsi
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
oriented dalam semakin
dapat
14
ditunjukkan baik secara institusional oleh masing-masing satuan kerja maupun secara personal oleh aparat birokrasi. Penguatan sikap yuridis, penegakan disiplin kerja, disiplin pengelolaan administrasi dan keuangan,
serta peningkatan
partisipasi masyarakat selama ini telah menjadi bagian dari upaya perbaikan penyelenggaraan birokrasi tersebut. Namun demikian seluruh upaya yang dilaksanakan itu sangat disadari belum dapat menghilangkan sama sekali perilaku penyimpangan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Oleh karena itu pengawasan intern pemerintah senantiasa dilaksanakan secara terencana dan terkoordinasi sehingga dapat ditemukan indikator-indikator yang dapat digunakan untuk melakukan upaya perbaikan penyelenggaraan birokrasi di Kabupaten Pandeglang secara terus menerus. Pada tahun 2013 jumlah temuan sebanyak 304 dengan rekomendasi sebanyak 291 dan telah ditindak lanjuti sebanyak 70 sehingga masih terdapat rekomendasi sebanyak
221
rekomendasi yang belum ditindaklanjuti. Dengan total nilai kerugian daerah sebesar Rp. 163.284.165 dan kerugian daerah yang berhasil ditarik sebesar Rp. 35.298.624,- atau total kerugian daerah yang belum ditarik sebesar Rp. 127.840.877,Kemudian tahun 2014 jumlah temuan sebanyak 152 dengan rekomendasi sebanyak 275 dan telah ditindak lanjuti sebanyak 120 sehingga masih terdapat rekomendasi sebanyak 5 dalam proses tindak lanjut dan 150 rekomendasi yang belum ditindaklanjuti. Dengan nilai kerugian yang berhasil ditarik sebesar Rp. 118.915.482,- dari
total kerugian sebesar Rp.
205.470.091,- sehingga masih terdapat tunggakan kerugian sebesar Rp. 86.564.609,- yang belum ditarik.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
15
Keadaan yang digambarkan di atas masih terjadi karena beberapa hal, antara lain : 1. Pemahaman
terhadap
ketentuan
perundang-undangan
masih minim; 2. Pengawasan atasan langsung terhadap pelaksanaan tugas bawahan belum maksimal; 3. Kepedulian pimpinan unit kerja atas tindak lanjut hasil pemeriksaan masih kurang; 4. Tidak pernah ada hukuman yang diberikan oleh atasan langsung
kepada
pimpinan
unit
kerja
yang
tidak
menindaklanjuti temuan; 5. Kurangnya pemahaman pemegang kas, sehingga terjadi kesalahan tunjangan
berulang keluarga
dalam dan
ketentuan
perpajakan,
ketentuan-ketentuan
lainnya
dalam pengelolaan keuangan. Kondisi lainnya yang dapat digambarkan adalah bahwa partisipasi masyarakat dalam pengawasan mulai meningkat sebagai akibat bergulirnya reformasi. Kepekaan masyarakat semakin tinggi, masyarakat semakin berani untuk melaporkan adanya
dugaan
praktek
penyimpangan.
Fungsi-fungsi
pengawasan tersebut dilakukan secara pribadi dan juga disalurkan melalui Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). Inspektorat Kabupaten Pandeglang senantiasa menanggapi dengan baik dengan memproses setiap laporan masyarakat sampai tuntas. Adanya pelaporan atau pengaduan masyarakat tentang dugaan
penyimpangan
penyelenggaraan
pemerintahan
merupakan kecenderungan positif apabila ditinjau dari sisi peningkatan pengawasan masyarakat (wasmas). Tetapi disisi lain hal ini juga dapat menjadi tolok ukur terhadap efektifitas
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
16
pengawasan reguler yang dilaksanakan oleh Aparat Penawasan Intern Pemerintah (APIP), bahwa pengawasan belum mencapai tingkatan yang maksimal. Hal ini dapat terjadi antara lain karena adanya kemungkinan kelemahan-kelemahan dalam sistem
atau
prosedur
pengawasan,
kurang
memadainya
pengalokasian sumber daya, baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Visi Pemerintah Kabupaten Pandeglang yaitu “Kabupaten Pandeglang sebagai daerah mandiri dan berkembangan di bidang
agribisnis dan
pariwisata
berbasis
pembangunan
pedesaan” merupakan cita-cita seluruh lapisan birokrasi dan masyarakat Kabupaten Pandeglang. Visi tersebut hendaknya menjadi sumber inspirasi bagi seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam menetapkan kondisi ideal yang diharapkan menurut ruang lingkup tugas pokok dan fungsi masingmasing. Bagi Inspektorat kiranya “pemerintahan daerah yang bersih” dan “supremasi hukum” merupakan kata kunci yang mengajak seluruh organ lembaga ini dalam mencurahkan segala perhatian, konsentrasi, komitmen dan dedikasi untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Secara sadar Inspektorat institusi
akan menempatkan
pendukung
utama
diri
sebagai
tercapainya
visi
salah
satu
Pemerintah
Kabupaten Pandeglang. Pemerintahan
daerah
yang
bersih
merupakan
penyelenggaraan pemerintahan yang terjaga dari praktek yang korup,
kolusif
dan
dilakukan
dengan
akuntabel
terhadap
nepotis. cara
Pemerintahan
menegakkan
rakyat,
bersih
supremasi
mengembangkan
hanya hukum,
partisipasi
publik, transparan kepada publik, pemanfaatan sumber daya
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
17
dan kelembagaan yang efektif dan efisien, pelayanan publik yang profesional, dan berorientasi masa depan. Undang-undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme adalah payung hukum yang menjadi dasar
yang
kuat
dan
menghilangkan
keraguan
dalam
memberantas praktek penyimpangan tanpa pandang bulu. Peluang untuk melakukan kehendak Undang-Undang tersebut menjadi lebih besar dengan diterbitkannya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi. Pencegahan penyimpangan akan lebih maksimal dengan adanya prosedur yang ketat dan teratur. Untuk itu terbitnya Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara menjadi faktor pendukung dalam memperbesar peluang pelaksanaan pengawasan pengelolaan keuangan negara dan daerah. Pelaksanaan Undang-Undang No 1 Tahun 2004 akan mengurangi masalah kerugian negara dan kewajiban penyetoran kepada negara yang disebabkan oleh kelalaian pemegang kas (bendahara). Karena undangundang
ini
mewajibkan
jabatan
fungsional,
pengangkatan
sehingga
akan
bendahara
terjadi
dalam
peningkatan
pemahaman para bendahara terhadap ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan. Disamping itu
seringnya
pergantian
pejabat
bendahara
akan
bisa
dikurangi. Disamping perundang-undangan yang dapat memberikan dukungan,
ada
pula
undang-undang
yang
memberikan
tantangan terhadap pelaksanaan tugas pengawasan yakni Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara yang disusul dengan terbitnya Peraturan Pemerintah
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
18
Nomor
71
Tahun
2010
tentang
Standar
Akuntansi
Pemerintahan. Tantangan penerapan aturan ini akan dialami pada tahap awal, tetapi pada akhirnya akan tetap berdampak positif
terhadap
kesempurnaan
administrasi
keuangan
pemerintah. Dengan memahami peluang dan tantangan tersebut maka kesiapan untuk melaksanakan program dan kegiatan dalam rangka mencapai visi yang ditetapkan akan lebih mantap. Dan pada akhirnya pencapaian cita-cita tersebut akan dapat menunjukkan kecenderungan umum berupa : 1. Menurunnya kasus yang merugikan Negara/daerah; 2. Meningkatnya disiplin kepegawaian, administrasi, anggaran dan perpajakan; 3. Menurunnya pelanggaran terhadap peraturan perundangundangan dan prosedur/tata kerja yang berlaku pada umumnya; 4. Membaiknya kualitas pelayanan kepada masyarakat, dalam aspek pembiayaan, prosedur dan jangka waktu pelayanan. Dalam perspektif yang lebih sempit, berhubungan dengan tugas pokok Inspektorat maka kondisi yang dapat dijadikan tolok ukur antara lain : 1. Teridentifikasinya
perilaku
yang
menyimpang
dari
perundang-undangan, aturan dan prosedur yang berlaku melalui pelaksanaan pengawasan yang terkoordinasi; 2. Meningkatnya persentasi pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksaan dengan tepat waktu; 3. Tuntasnya tindak lanjut atas temuan yang berindikasi merugikan keuangan negara dan daerah;
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
19
4. Meningkatnya sikap taat terhadap ketentuan perundangundangan yang berlaku; 5. Terselesaikannya permasalahan sesuai tuntutan, laporan atau pengaduan masyarakat; 6. Tersedianya dokumen pengawasan yang bersifat simultan mencakup perencanaan sampai dengan evaluasi.
Analisis Faktor Internal dan Eksternal 1) Kekuatan – Peluang ( strength – opprtunity ) a)
Optimalisasi Aparatur melalui dukungan lembaga pembina pengawasan fungsional
b)
Optimalisasi Aparatur dan kewenangan melakukan pemeriksaan
terhadap
Instansi
lain
berdasarkan
Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 serta Intruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. 2) Kekuatan – Ancaman ( Strength – Threath ) a)
Optimalisasi
Aparatur
dan
Petunjuk
Operasional
pemeriksaan untuk meningkatkan respon Instansi lain; b)
Optimalisasi Organisasi dan Aparatur guna memenuhi harapan Masyarakat terhadap akuntabilitas kinerja Pemerintah ;
c)
Optimalisasi Organisasi dan Aparatur serta Petunjuk Operasional pemeriksaan guna memenuhi tuntutan terhadap transparansi.
3) Kelemahan – Peluang ( Weekness – Opportunity ) a)
Tingkat pemahaman tentang hasil audit dan standar audit melalui
peran
lembaga
Pembina
Pengawas
Fungsional ;
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
20
b)
Tingkatkan kerjasama Tim dan pemahaman kode etik serta
standar
Masyarakat
audit
untuk
terhadap
memenuhi
akuntabilitas
harapan kinerja
Pemerintah. 4) Kelemahan – Ancaman ( Weekness – Threath ) a)
Tingkatkan pemahaman kode etik dan standar audit guna peningkatan pemanfaatan hasil pemeriksaan ;
b)
Tingkatkan kerjasama Tim dan pemahaman kode etik serta standar audit untuk mendorong peran LSM dibidang pengawasan Masyarakat;
c)
Tigkatkan pemahaman kode etik serta standar audit guna meningkatkan respon Instansi lain.
2.4. Reviu Terhadap Rancangan Awal RKPD Review terhadap rancangan awal RKPD dilakukan dengn membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan. Dimana antara Satuan Kerja Inspektorat Kabupaten
Pandeglang
dilakukan
proses
membandingkan
antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan karena beberapa alasan diantaranya : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan antara rancangan awal RKPD dengan kebutuhan pada Satuan Kerja Inspektorat Kabupaten Pandeglang; 2. Untuk memperoleh gambaran penyebab adanya perbedaan tersebut sesuai rancangan awal RKPD dengan analisis kebutuhan; 3. Untuk mengetahui ada atau tidaknya kegiatan baru yang tidak terdapat di rancangan awal RKPD atau program dan kegiatan yang cocok namun besarannya berbeda.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
21
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam lampiran 2 tentang review terhadap rancangan awal RKPD tahun 2016 pada Satuan Kerja Inspektorat Kabupaten Pandeglang.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
22
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG 3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional A. Prioritas Pembangunan Nasional Telahaan terhadap kebijakan nasional diupayakan menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional
dan
terkait
dengan
visi
misi
pemerintah
Kabupaten Pandeglang. Yang menjadi prioritas pembangunan nasional untuk tahun 2015-2019 adalah sebagai berikut : 1. Menghadirkan
kembali
negara
untuk
melindungi
segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga negara; 2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya; 3. Membangun
Indonesia
dari
pinggiran
dengan
memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan; 4. Memperkuat
kehadiran
negara
dalam
melakukan
reformasi sistem dan penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia; 6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional; 7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis ekonomi domestik; 8. Melakukan revolusi karakter bangsa;
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
23
9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
B. Prioritas Pembangunan Pemerintah Provinsi Banten Prioritas sebagaimana
pembangunan yang
tertuang
provinsi
banten
dalam Rencana
adalah Strategis
Daerah (Renstrada) Provinsi Banten yang mana telah ditetapkan 9 (Sembilan) prioritas daerah sebagai berikut : 1) Penataan system kepemerintahan yang baik (good governance),
pemerintahan
yang
bersih
(clean
government) serta peningkatan aparatur pemerintahan daerah; 2) Pemeliharaan dan peningkatan pertahanan keamanan, ketertiban, pemantapan system politik dan penegakan supremasi hokum; 3) Peningkatan kualitas SDM, kemandirian masyarakat, dan permasyarakatan IPTEK; 4) Penggalangan persatuan, partisipasi dan kemitraan sinergis; 5) Percepatan
pemulihan
krisis
dan
pembangunan
ekonomi; 6) Peningkatan sarana dan prasarana dasar; 7) Peningkatan pengelolaan sumberdaya alam, tata ruang, dan lingkungan hidup; 8) Pemeliharaan
dan
pengembangan
budaya
dan
kehidupan agamis; 9) Penguatan jaringan kerjasama dan promosi;
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
24
C. Prioritas Pembangunan Pandeglang Memperhatikan
Pemerintah
prioritas
Kabupaten
pembangunan
nasional
maupun prioritas pembangunan Provinsi Banten serta berdasarkan beberapa isu strategis dan permasalahan mendasar
pembangunan
sebagaimana
yang
di
telah
Kabupaten
diuraikan
Pandeglang
maka
prioritas
pembangunan Kabupaten Pandeglang adalah : 1) Penanganan
kemiskinan
yang
diprioritaskan
pada
kantong-kantong kemiskinan dengan memprioritaskan pemberdayaan masyarakat; 2) Peningkatan
kualitas
dan
kuantitas
sarana
dan
prasarana pendidikan; 3) Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan; 4) Meningkatkan kualitas dan pengawasan pembangunan infrastruktur daerah teutama yang menghubungkan sentra-sentra produksi pertanian dan agribisnis serta daerah tertinggal dalam rangka memenuhi pelayanan dasar masyarakat kearah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia; 5) Mewujudkan ekonomi kerakyatan dan optimalisasi sumber
daya
alam
dalam
rangka
stabilitas
perekonomian daerah; 6) Mewujudkan
kelestarian
Sumber
Daya
Alam
dan
Konservasi Lingkungan Hidup berdasarkan Tata Ruang Wilayah
(RTRW)
Kabupaten
dan
mengoptimalkan
sosialisasi kepada masyarakat; 7) Mewujudkan Good Governance melalui penciptaan tata pemerintahan daerah yang transparan, partisipatif dan
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
25
bertanggung jawab dengan mengedepankan kaidahkaidah transparansi dan akuntabilitas; 8) Pengembangan
program
ketahanan
pangan
yang
didukung usaha konservasi, rehabilitasi, diversifikasi dan
pemanfaatan
serta
pengelolaan
sumber
daya
pertanian, peternakan, perikanan, kelautan, kehutanan dan
perkebunan
yang
berbasis
pemberdayaan
masyarakat; 9) Intensifikasi, eksplorasi dan eksploitasi potensi-potensi sumber daya alam yang dapat mendongkrak terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD);
3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD Tujuan disusunnya Rencana Kerja (Renja) Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 adalah untuk memberikan arah
dan
pedoman
perencanaan
pengawasan
tahunan
Inspektorat Kabupaten Pandeglang tahun anggaran 2016 sesuai prioritas secara terarah dan terpadu, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Pandeglang serta isu permasalahan yang perlu ditangani. Sedangkan
sasaran
Renja
Inspektorat
Kabupaten
Pandeglang Tahun 2016 adalah tersusunnya rencana kegiatan Inspektorat Kabupaten Pandeglang tahun 2016 yang terurai secara tepat dan terarah pada tingkat kebijakan, program dan kegiatan serta rencana dana anggaran yang berbasis regulasi, tupoksi dan evaluasi.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
26
3.3. Program dan Kegiatan A. Visi dan Misi Inspektorat Visi sebagai salah satu Perangkat Daerah pada Lingkup
Pemerintah
Kabupaten
Pandeglang,
dalam
menetapkan visinya perlu mengacu pada visi Kabupaten Pandeglang. Visi Kabupaten Pandeglang : “Kabupaten
Pandeglang
sebagai
daerah
mandiri
dan
berkembang di bidang agribisnis dan pariwisata berbasis pembangunan perdesaan”
Visi Inspektorat Kabupaten Pandeglang Dengan mengacu pada visi Kabupaten Pandeglang tersebut, serta dengan memperhatikan Tugas Pokok dan Fungsi
Inspektorat,
maka
terjadi
perubahan
Visi
Inspektorat Kabupaten Pandeglang adalah: “Menjadi
Unit
Profesional
Pengawasan
dan
Terwujudnya Penyelenggaraan
Internal
Berintegritas Kepercayaan Pemerintahan
Pemerintah
Yang
Untuk
Mendukung
Publik
Terhadap
Daerah
Kabupaten
Pandeglang”
Misi Inspektorat Kabupaten Pandeglang Misi merupakan hal-hal yang harus dilaksanakan untuk
menjabarkan
dan
mencapai
visi
yang
telah
ditetapkan, karena organisasi yang baik adalah organisasi yang aktifitasnya selalu digerakan oleh Misi. Maka untuk merealisasikan dan mengimplementasikan Visi Inspektorat
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
27
Kabupaten Pandeglang sebagaimana dinyatakan diatas, akan ditempuh melalui perubahan Misi Yaitu : 1. Mendorong ketaatan SKPD di lingkungan pemerintah kabupaten pandeglang terhadap peraturan perundangundangan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi masing - masing melalui pengujian dan konsultasi; 2. Mendorong efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas pokok
SKPD
melalui
Evaluasi,
koordinasi,
dan
perbaikan kebijakan; 3. Mendorong
terwujudnya
akuntabilItas
pengelolaan
keuangan daerah melalui reviu serta
dukungan
penyelenggaraan akuntasi dan pelaporan keuangan daerah; 4. Mengawal reformasi birokrasi dan Mempromosikan Good Governance dan Clean Government di jajaran pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang; 5. Mengawasi disfunctional behavior aparat pemerintah daerah melalui surveilalance dan invetigasi; Dalam rangka mencapai misi yang telah ditetapkan, serta dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan di atas, maka dapat disusun tujuan sebagai berikut : 1. Peningkatan Profesionalisme dan optimalisasi kinerja Aparat Pengawasan; 2. Mendorong
akuntabilitas
dan
mencegah
praktek
korupsi dan nepotisme Instansi Pemerintah; 3. Meningkatkan
transparansi
dan
akuntabilitas
keuangan Daerah;
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
28
4. Menciptakan birokrasi pemerintah yang profesional, berintegritas, bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme; 5. Mendorong
terwujudnya
akuntabilitas
yang
tinggi
terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi; 6. Peningkatan pengelolaan pemerintahan yang baik Sedangkan sasarannya adalah sebagai berikut : 1) Pengembangan Sumber Daya Manusia; 2) Penyusunan Sistem dan Prosedur Pengawasan; 3) Pengawasan Pada Aspek Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Serta
Kedisiplinan Aparat Pemerintah Secara
Berkala; 4) Penanganan Lebih Jauh Terhadap Hasil-hasil Kegiatan Pengawasan; 5) Pengendalian
Terhadap
Manajemen
Pelaksanaan
Kebijakan KDH; 6) Koordinasi Pengawasan Yang Lebih Komprehensif; 7) Koordinasi, Pelaksanaan
Monitoring
dan
Inpres
5
No.
Evaluasi Tahun
2004
Terhadap Tentang
Percepatan Pemberantasan Korupsi; 8) Pengendalian Terhadap Pengelolaan PAD; 9) Pengawasan pelaksanaan pengelolaan Dana BOS; 10) Evaluasi
Terhadap
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi Pemerintah; 11) Penanganan Terhadap Pengaduan Maupun Hambatan yang Terkait Dengan Aparat Pemerintah, Tupoksi serta Pelaksanaannya.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
29
B. Kebijakan Kebijakan adalah pedoman pelaksanaan tindakantindakan tertentu. Adapun kebijakan yang disusun juga merupakan
pegangan
bagi
setiap
kegiatan
aparatur
pemerintah atau anggota organisasi dan masyarakat agar tercapai
kelancaran
serta
keterpaduan
dalam
upaya
mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi pemerintah. Kebijakan-kebijakan
yang
ditetapkan
oleh
Inspektorat Kabupaten Pandeglang adalah sebagai berikut: 1) Meningkatkan
kualitas
kegiatan
dan
hasil-hasil
pengawasan. 2) Meningkatkan kualitas SDM Aparat Pengawasan.
C. Program dan Kegiatan Program
kerja
operasional
merupakan
proses
penentuan jumlah dan jenis sumberdaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana. Program operasional juga merupakan penjabaran rinci
tentang
langkah-langkah
yang
diambil
untuk
menjabarkan kebijaksanaan dimana penjabaran program operasional
yang
disusun
dan
dilaksanakan
oleh
Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 mengacu pada Rencana Strategis Inspektorat Kabupaten Pandeglang. Program tersebut diuraikan dalam bentuk kegiatan sebagaimana
kegiatan
pokok
Pemerintah
Kabupaten
Pandeglang yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi inspektorat yaitu :
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
30
1. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; 2. Program Penataan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan;
Bentuk konkrit kegiatan pokok terkait dengan program diatas diwujudkan dalam bentuk kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan
Pelaksanaan
Pengawasan
Internal
secara
Berkala; 2. Kegiatan Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan; 3. Kegiatan
Koordinasi
Pengawasan
yang
Lebih
Komprehensif; 4. Kegiatan Pelaksanaan Pemeriksaan Akhir Kegiatan; 5. Kegiatan Review Laporan Keuangan SKPD; 6. Kegiatan Evaluasi LAKIP Kabupaten; 7. Kegiatan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); 8. Kegiatan Penanganan kasus pengaduan di lingkungan pemerintah Daerah; 9. Kegiatan
Penyusunan
Norma,
Standar,
Prosedur,
Kriteria (NSPK) Bidang Pengawasan; Selain dari program dan kegiatan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Pandeglang, terdapat pula program dan kegiatan penunjang yang terdiri dari : 1. Program pelayanan administrasi perkantoran a. Kegiatan Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor;
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
31
b. Kegiatan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Kedalam dan Keluar Daerah; c. Kegiatan Layanan Administrasi kantor; 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur a. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/ Operasional; b. Kegiatan
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Gedung
Kantor; c. Kegiatan
Pemeliharaan
Rutin/Berkala
Peralatan
Kantor. 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur a. Kegiatan Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; 4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan a. Kegiatan
Penyusunan
Laporan
dan
Rekonsiliasi
Keuangan; b. Kegiatan Pengelolaan Aset SKPD. 5. Program
Peningkatan
Pengembangan
Dokumen
Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi a. Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan SKPD; b. Kegiatan
Penyusunan
Dokumen
Pelaporan
dan
Evaluasi SKPD. Untuk lebih mengetahui Rumusan Rencana Program dan Kegiatan Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 dan Prakiraan Maju Tahun 2017 dapat dilihat dalam Lampiran 3 Dokumen Renja ini.
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
32
BAB IV PENUTUP
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2014 terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi antara lain : 1. Pelaksanaan kegiatan internal secara berkala (Pemeriksaan Reguler) tidak dapat dilaksanakan secara keseluruhan yaitu lingkup Dinas, Badan, Bagian, Kantor, dan lembaga lainnya sebanyak 36 SKPD untuk Tahun 2014 hanya terperiksa 18 SKPD dan
Lingkup
kecamatan
sebanyak
35
kecamatan,
hanya
terperiksa sebanyak 6 kecamatan dimana dalam satu kecamatan terdiri dari beberapa obrik yaitu Kecamatan, UPT Puskesmas, UPT Disdik, UPT Disduk dan lingkup sekolah. Sedangkan untuk Kelurahan dari jumlah 13 kelurahan hanya 6 kelurahan yang diperiksa. Hal ini dikarenakan adanya keterbatasan anggaran dan waktu serta Kurangnya jumlah aparat pengawasan. 2. Pelaksanaan
kegiatan
penanganan
kasus
yang
masuk
dilaksanakan secara keseluruhan. Pada tahun 2014 Kasus yang ditangani sebanyak 9 Kasus. 3. Pelaksanaan kegiatan tindak lanjut hasil temuan pengawasan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana namun belum semua obrik menindaklanjuti rekomendasi yang diberikan Inspektorat maupun pemeriksa eksternal disebabkan masih kurangnya pemahaman obrik terhadap pentingnya penyelesaian tindak lanjut atas temuan hasil pemeriksaan. 4. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh Inspektorat belum sepenuhnya memadai untuk kegiatan operasional pemeriksaan, baik itu sarana untuk kegiatan operasional (kendaraan dinas) maupun sarana lainnya yang mendukung pada kelancaran pelaksanaan tugas (laptop, computer dll).
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
33
Program operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh Inspektorat sebanyak
Kabupaten Pandeglang untuk Tahun 2016 adalah 7
Program.
Adapun
rencana
kegiatan
Inspektorat
Kabupaten Pandeglang tahun 2016 adalah sebanyak 20 kegiatan. Demikian Rencana Kerja Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 ini disusun dengan maksud sebagai pedoman dalam pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kabupaten Pandeglang.
Pandeglang,
Juni 2015
Inspektur Kabupaten Pandeglang
Drs. H. KURNIA SM, M.Si,Ak.CA NIP. 19710202 199003 1 004
Rencana Kerja Inspektorat Kab. Pandeglang Tahun 2016
34