BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor terpenting yang harus dicapai karena dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Menurut UU RI nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat memiliki peran yang penting. Mutu pelayanan merupakan faktor penting yang dapat membentuk kepercayaan pasien kepada rumah sakit sehingga tercapai loyalitas mereka sebagai konsumen jasa pelayanan kesehatan. Tuntutan terhadap mutu (quality) dari hari-kehari semakin tinggi. Mutu tersebut tidak hanya terhadap produk atau barang saja tetapi juga terhadap jasa yang dihasilkan atau ditawarkan oleh suatu industri/organisasi. Mutu pelayanan menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan setiap pasien. Pelayanan yang baik dari suatu rumah sakit akan membuktikan bahwa rumah sakit tersebut bermutu baik. Pelayanan kesehatan yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai tingkat kepuasan rata-rata penduduk. Pasien cenderung memilh indikator kualitas pelayanan kesehatan sebagai dasar untuk memutuskan tingkat kepuasannya. Berpedoman pada konsep kreditasi rumah sakit, indikator kepuasan pasien mencerminkan mutu pelayanan rumah sakit yang meliputi aspek administrasi, pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan keperawatan, rekam medis, kamar operasi, pelayanan perinatal resiko tinggi, pelayanan radiologi, pelayanan laboratorium, pengendalian infeksi di rumah sakit, pelayanan sterilasisi, keselamatan kerja, kebakaran dan kewaspadaan bencana.
1
2
Prioritas indikator kualitas pelayanan kesehatan merupakan aspek utama yang menjadi petunjuk atau pedoman ukuran yang penting berkaitan dengan penyelenggaraan layanan kesehatan rumah sakit yang menjadi pengalaman atau yang dirasakan pasien. Indikator pelayanan kesehatan yang dapat menjadi prioritas diantaranya adalah sistem administrasi pelayanan, yaitu proses pengaturan atau pengelolaan pasien di rumah sakit yang harus diikuti oleh pasien mulai dari pendaftaran sampai fase rawat inap. Kepuasan pelanggan diartikan sebagai hasil penilaian pelanggan terhadap apa yang diharapkan dengan membeli atau mengkonsumsi suatu produk (Aritonang, 2005). Kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah pasien yang dipengaruhi oleh mutu pelayanan kesehatan yang untuk pencapaian hasil yang optimal, terhindarnya pasien dari komplikasi akibat tindakan dokter dan perhatian terhadap kebutuhan pasien dan keluarganya dengan upaya yang memperhatikan efektivitas biaya serta terekam dalam suatu dokumentasi yang masuk akal (Hatta, 2013). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 27 tahun 2014 tentang petunjuk teknis sistem INA-CBGs terdapat dua metode pembayaran rumah sakit yang digunakan metode pembayaran retrospektif dan metode pembayaran prospektif. Metode pembayaran retrospektif seperti halnya fee for service atau pembayaran per pelayanan. Bisa diartikan juga sebagai pembayaran umum pasien. Sedangkan pembayaran prospektif yaitu pembayaran yang besarnya sudah diketahui sebelum pelayanan kesehatan diberikan atau sebagai contoh adalah pembayaran dengan sistem asuransi jaminan kesehatan. Tempat pendaftaran pasien rawat jalan adalah tempat pertama kali pasien mendapatkan pelayanan di suatu rumah sakit. Pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada setiap pasien akan berpengaruh pada minat kunjungan kembali bagi pasien. Oleh karena itu kepuasan pasien harus selalu diperhatikan karena pasien telah mengikuti program jaminan kesehatan maupun yang tidak mengikuti program jaminan. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada bulan april 2016, di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dengan seorang petugas pendaftaran bahwa di RSU PKU Muhammadiyah Bantul masih memiliki
3
permasalahan di bagian pendaftaran yaitu terjadi complain pasien terhadap pelayanan yang ada di tempat pendaftaran pasien rawat jalan. Pasien menyampaikan complain secara langsung kepada petugas. Ditemui 9 orang pasien merasa tidak puas karena tidak terlayani dengan baik disebabkan persyaratan administrasi yang kurang lengkap. Selain itu pengoptimalan layanan pendaftaran via telepon untuk pasien lama belum maksimal, belum ada respon dari rumah sakit. Dari uraian tersebut mendorong peneliti untuk meneliti tentang Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Cara Bayar Di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSU PKU Muhmmadiyah Bantul.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Cara Bayar Di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSU PKU Muhmmadiyah Bantul. ?”
C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus yaitu: 1. Tujuan Umum Menganalisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Cara Bayar di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSU PKU Muhmmadiyah Bantul. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui persentase tingkat kepuasan pasien berdasarkan lima dimensi
kualitas
jasa
pelayanan
yaitu
tangibles,
reliability,
responsiviness, assurancee dan empathy. b. Mengetahui persentase cara bayar berdasarkan karakteristik pasien di tempat pendaftaran pasien rawat jalan. c. Mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap cara bayar di tempat pendaftaran pasien rawat jalan.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Praktis a. Bagi Rumah Sakit
4
1) Dapat memberikan masukan bagi pihak rumah sakit dalam upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan. 2) Dapat digunakan sebagai bahan acuan rumah sakit dalam mempertahankan mutu pelayanan yang berkesinambungan. b. Bagi Peneliti 1)
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan.
2)
Sebagai media untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah dengan yang ada di lapangan.
2. Manfaat Teoritis a. Bagi Institusi Pendidikan 1)
Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran ilmu rekam medis dan menambah pengetahuan tentang rekam medis.
2)
Dapat menjalin kerja sama yang baik antara pihak institusi pendidikan dengan pihak rumah sakit.
b. Bagi Peneliti Lain Dapat digunakan sebagai referensi dan bahan acuan bagi peneliti selanjutnya dengan topik permasalahn yang sama.
E. Keaslian Penelitian Penelitian mengenai “Hubungan Kepuasan Pasien Dengan Cara Bayar Terhadap Pelayanan Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di RSU PKU Muhammadiyah Bantul“ belum pernah dilakukan oleh siapapun, namun penelitian serupa pernah dilakukan diantaranya: 1. Penelitian Prasetyo (2011) yang berjudul “Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Klinik Penyakit Dalam Terhadap Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah dr.R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga”. Hasil : dari 100 responden pasien 8 rawat jalan di klinik penyakit dalam yaitu, 22% sangat puas; 45% puas; 30% cukup puas; dan 3% tidak puas; serta tidak ada responden yang sangat tidak puas. Tingkat kepuasan tertinggi terletak pada aspek biaya yaitu dengan pencapaian rata-rata skor sebesar 3,59 (dari skala 1-5) dan tingkat kepuasan terendah terletak pada aspek kenyamanan yaitu dengan pencapaian ratarata skor sebesar 3,43 (dari skala 1-5). Persamaan : sama-sama meneliti tentang tingkat kepuasan pasien, dengan metode penelitian yang sama yaitu pendekatan
5
kuantitatif dan rancangan penelitian cross sectional. Perbedaan : pada tujuan peneitian. Penelitian Prasetyo (2011) bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien di klinik penyakit dalam, serta penilaian dari aspek-aspek kepuasan pasien rawat jalan di klinik penyakit dalam. Sedangkan penelitian ini selain untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien dengan lima dimensi kualits jasa, juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap cara bayar di tempat pendaftaran pasien rawat jalan dan mengguakan analisis yang berbeda. 2. Penelitian Lase (2015) yang berjudul “Persepsi Kepuasan Pasien BPJS Pada Pelayanan Petugas TPP di Puskesmas Depok 3 Sleman Yogyakarta”. Hasil : dari 50 responden pasien terdapat yaitu, 26% sangat puas; 68% puas; 6% cukup puas; dan tidak ada resonden yang menyatakan tidak puas maupun sangat tidak puas. Tingkat kepuasan tertinggi terletak pada aspek tangibles yaitu 76% dan tingkat kepuasan terendah terletak pada aspek assurance yaitu 52%. Persamaan : samasama meneliti tentang tingkat kepuasan pasien, dengan metode penelitian yang sama yaitu dengan pendekatan kuantitatif dan rancangan penelitan cross sectional. Perbedaan : pada tujuan penelitian. Penelitian Lase (2015) bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kepuasaan pasien BPJS saja, sedangkan penelitian ini mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap cara bayar di tempat pendaftaran pasien rawat jalan. 3. Penelitian Noviandie (2013) yang berjudul “Kepuasan pasien Jamkeskas terhadap pelayanan petugas di Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten” Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasaan
dan
perbedaan
tingkat kepuasan
jamkesmas menurut karakteristiknya. Persamannya : Sama-sama metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif
dengan
rancangan cross sectional. Perbedaannya : perbedaan tingkat kepuasaan pasien Jamkesma saja, sedangkan penelitian ini mengetahui perbedaan tingkat kepuasan pasien terhadap cara bayar di tempat pendaftaran pasien rawat jalan dan menggunakan analisis data yang berbeda.
6
F. Gambaran Umum Berdasarkan data laporan tahunan RSU PKU Muhammadiyah Bantul 2015, gambaran umum RSU PKU Muhammadiyah Bantul adalah sebagai berikut : 1. Profil RSU PKU Muhammadiyah Bantul Nama rumah sakit
: RSU PKU Muhammadiyah Bantul
Alamat
: Jl Jend Sudirman No 124 Bantul 55711
Telepon
: 0274-368238, 0274-367437
E-mail
:
[email protected]
Faximile
: 0274-368586
Website
: rspkubantul.com
Kepemilikan rumah sakit
: Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Bantul
Jenis rumah sakit
: Rumah sakit umum
Tipe rumah sakit
: type C
Luas lahan
: 5700m²
2. Sejarah Singkat RSU PKU Muhammadiyah Bantul Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul pada awalnya berupa Klinik Rumah Bersalin yang pada saat itu diberi nama Rumah Sakit Bersalin PKU Muhammadiyah Bantul yang didirikan pada tanggal 1 Maret 1996. Berdirinya rumah sakit ini diprakarsai oleh ibu Aisyiah Bantul (Ibu
Harjo
Djojodarmo
istri
dari
dr.
Harjo
Djojodarmo)
yang
dilatarbelakangi karena di Kabupaten Bantul hanya memiliki satu rumah sakit yaitu Rumah Sakit Elizabeth di Ganjuran. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Katholik, sedangkan banyak warga muslim yang dirawat di rumah sakit tersebut dan pelayanan yang diberikan jauh dari konsep islami, sehingga banyak pasien yang kurang puas dengan pelayanan rumah sakit tersebut. pelayanan rumah sakit tersebut. Dokter Harjo Djojodarmo adalah aktivis Aisyiah yang memprakarsai dibukanya Rumah Bersalin se-DIY, dengan bantuan beliau yang kebetulan seorang dokter Obsgyn (Obstetri-Gynecology) dan yang berhasil dirintis saat itu ada 6 Rumah Bersalin di Bantul sebagai cikal bakal berdirinya rumah sakit di Bantul saat ini. Pada titik awal ini, ternyata Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul butuh waktu 7 tahun.
7
Karena peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit kala itu pada tahun 1995. Hal ini menunjukkan gerak dan langkah RSU PKU Muhammadiyah Bantul yang selaku menggerakkan ruh Al-Islam dan ruh Al-Jihad dalam seluruh gerakan. Sehingga Muhammadiyah tampil sebagai gerakan Islam yang istiqamah dan memiliki ghiroh yang tinggi dalam mengamalkan Islam. RSU PKU Muhammadiyah Bantul, sejak berdiri tahun 1966 dengan status Rumah Bersalin Khusus Ibu dan Anak (RB-KIA) sampai tahun 1995 menningkatkan menjadi Rumah Sakit Khusus (RSK) yaitu Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak (RSKIA) pada tahun 2001 menjadi Rumah Sakit Umum. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul mengijinkan RSKIA
Muhammadiyah
Bantul
menjadi
Rumah
Sakit
Umum
Muhammadiyah Bantul dengan memperhatikan surat ijin pengembangan RSKIA menjadi RSU nomor 167/III.0.H/2001 tanggal 11 agustus 2001 dan hasil pemeriksaan tim perijinan pelayanan kesehatan swasta Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul tanggal 9 Oktober 2001 serta persyaratan untuk
menyelenggarakan
Muhammadiyah
Bantul
Rumah menjadi
Sakit
Khusus
Rumah
Sakit
Ibu
dan
Anak
Umum
PKU
Muhammadiyah Bantul. Proses perjalanan RSU PKU Muhammadiyah Bantul diawali berdirinya Rumah Sakit pada 1 Maret 1966. Rumah Bersalin ini mempunyai ijin tetap
pada tanggal 13 September 1976 berdasarkan
Surat Keputusan Ka kanwil DEPKES/DINKES.Provinsi DIY (Tertanda dr. R. soebroto, MPH) Nomor ijin Tetap: 14/ldz/T/RB/76. Selanjutnya Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak berubah status menjadi Rumah Sakit Umum berdasarkan SK. Kepala Dinkes Kabupaten Bantul No. 445/4318 Tgl. 20 Oktober 2001. 3. Visi RSU PKU Muhammadiyah Bantul Terwujudnya Rumah Sakit Islami yang mempunyai keunggulan kompetitif global, dan menjadi kebanggan umat. 4. Misi RSU PKU Muhamadiyah Bantul Berdakwah melalui pelayanan kesehatan yang berkualitas, dengan mengutamakan peningkatan kepuasan pelanggan serta peduli pada kaum dhuafa.
8
5. Falsafah RSU PKU Muhammadiyah Bantul RSU PKU Muhammadiyah Bantul merupakan perwujudan dari ilmu, iman dan amal shaleh. 6. Tujuan RSU PKU Muhammadiyah Bantul a.
Menjadi media dakwah Islam melalui pelayanan kesehatan untuk mencapai ridho Allah SWT;
b.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat terutama kaum dhuafa melalui pelayanan kesehatan yang islami dan berstandar mutu internasional;
c.
Terwujudnya
pelayanan
prima
yang
holistik,
sesuai
dengan
perkembangan ilmu pengetahuan; d.
Terwujudnya profesionalisme dan komitmen karyawan melalui pemberdayaan yang berkesinambungan;
e.
Meningkatkan produktivitas kerja melalui manajemen yang efektif dan efisien sehingga terwujud kesejahteraan bersama;
f.
Menjadikan rumah sakit sebagai wahana pendidikan, penelitian dan pengembangan ilu pengetahuan.
7. Motto RSU PKU Muhammadiyah Bantul “Layananku Ibadahku” 8. Fasilitas Pelayanan RSU PKU Muhammadiyah Bantul a.
Pelayanan Rawat Jalan 1) Poliklinik Umum; 2) Poliklinik Gigi; 3) Rehabilitasi Medik; 4) Psikiatri; 5) Poliklinik Bedah Umum; 6) Poliklinik Obsgyn; 7) Poliklinik Anak; 8) Poliklinik Tumbuh Kembang Anak; 9) Poliklinik Orthopedi; 10) Poliklinik Dalam (interna); 11) Poliklinik Digestive; 12) Poliklinik THT; 13) Poliklinik Syaraf;
9
14) Poliklinik Kosmetik Medik; 15) Poliklinik Bedah Urolog; 16) Poliklinik Kulit dan Kelamin. Tabel 1. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41
UNIT FISIOTHERAPHI FISIOTHERAPHI IGD IGD POLY ANAK POLY ANAK POLY BEDAH ORTHOPEDI POLY BEDAH ORTHOPEDI POLY BEDAH UMUM POLY BEDAH UMUM POLY BEDAH DIGESTIVE POLY BEDAH DIGESTIVE POLY BEDAH MULUT POLY BEDAH MULUT POLY BEDAH ANAK POLY BEDAH ANAK POLY BEDAH UROLOGI POLY BEDAH UROLOGI POLY COSMETIK MEDIK POLY COSMETIK MEDIK POLY GIGI POLY GIGI POLY INTERNA POLY INTERNA POLY KULIT KEL POLY KULIT KEL POLY MATA POLY MATA POLY OBSGYN POLY OBSGYN POLY PSIKIATRI POLY PSIKIATRI POLY SYARAF POLY SYARAF POLY THT POLY THT POLY TUMBANG POLY TUMBANG POLY UMUM POLY UMUM HEMODIALISIS
B/L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B L B
2013 195 9321 10028 18000 1193 14231 112 2706 448 3209 7 289 11 219 8 105 149 1939 10 51 308 3557 1037 16030 414 1889 514 1503 1407 10535 16 230 353 6493 604 2434 193 4276 2434 8088 0
2014 11425 25955 15670 3200 6021 471 11 161 25 3788 87 4224 20845 2717 2732 13787 497 10329 3817 4737 10991 471
2015 102 18664 9369 17473 1224 15319 226 2937 806 5654 28 635 18 169 0 0 541 4329 65 301 309 3863 1645 22589 493 2195 1085 3176 1676 12909 34 680 747 13968 1035 4179 184 4684 2736 10848 29
10
42 43
HEMODIALISIS POLY PARU
L B L
TOTAL b.
0 4787 0 289 349 0 1765 124546 142310 173765
Pelayanan IGD Instalasi Gawat Darurat 24 jam. Layanan IGD meliputi ambulance dengan tenaga medis dan perawat yang siap membantu memberikan pelayanan untuk korban kecelakaan lalu lintas, kecelakaan kerja maupun bencana alam.
c.
Pelayanan Rawat Inap Pelayanan rawat inap meliputi bangsal rawat inap sebagai penyedia perawatan pasien rawat inap di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Berikut adalah nama bangsal rawat inap dan jumlahnya dibagi menurut kelas di RSU PKU Muhammadiyah. Tabel 2. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Inap NO
NAMA BANGSAL
2013
2014
2015
AL FATH 496 506 491 AL INSAN 2014 1934 1522 AN NUR 901 1174 1138 AL IKHLAS 1699 1669 1641 AL KAHFI 1668 1972 1304 AN NISA 1169 1362 1292 ICU 543 179 118 AL-A'ROF 2066 2333 2519 IMC 247 AL-KAUTSAR 1214 TOTAL 10556 11129 11486 Sumber: Laporan Tahunan RSU PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
d.
Pelayanan Penunjang Medis 1) Instalasi Farmasi 2) Instalasi Laboratorium 3) Radiologi 4) Ultra Sono Graphy (USG) 5) CT-Scan 6) EEG (Electroenchepalogram)
11
7) Fisioterapi e.
Pelayanan Penunjang Non Medis 1) Pemulasaran Jenazah 2) Ambulance
f.
Kerjasama Asuransi 1) BPJS 2) Jamkesos 3) Jamkesda 4) PT. Madubaru PG Madukismo 5) PT. BRI (Persero) Tbk 6) PT. Kereta Api Indonesia (Persero) 7) MU Medicare 8) CV. Empat – K 9) PT. Asuransi Umum Bumiputeramuda 10) PT. Administrasi Medika 11) PT. Asuransi Sinar Mas 12) PT. Asuransi Bina Dana Artha Tbk 13) PT. Asuransi Jiwa Tugu Mandiri 14) PT. Avrist Assurance 15) PT. Aviva Indonesia 16) PT. Asuransi AIA Financial 17) PT. Asuransi Jiwa Generalli Indonesia 18) Asuransi MNC Life 19) PT. Asuransi Pan Pasific Insurance 20) PT. Asuransi Reliance Indonesia 21) PT. AXA Financial Indonesia 22) PT. Asuransi Jiwa Megalife 23) PT. Asuransi Jaya Proteksi 24) PT. AJ. Adisarana Wana Artha Life 25) PT. Asuransi Recapital Life 26) PT. BNI Life Insurance 27) PT. Asuransi Takaful Indonesia 28) PT. Asuransi Astra Buana 29) PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk
12
30) PT. AJ CAR g.
Performance RSU PKU Muhammadiyah Bantul 2015 Tabel 3. Performance RSU PKU Muhammadiyah Bantul 2015 No
B.
Efisiensi Rumah Sakit
RS
1
BOR
72,94%
2
LOS
3,0295
3
TOI
1.402833
4
BTO
6,445833
5
NDR
30,055
6
GDR
75,219117
7
JUMLAH TEMPAT TIDUR
138
Sumber: Laporan Tahunan RSU PKU Muhammadiyah Bantul Tahun 2015
h. Gambaran Pendaftaran Pasien Rawat Jalan RSU PKU Muhammadiyah Bantul telah melakukan kerjasama dengan BPJS ataupun asuransi swasta lainnya. Pasien yang akan dilayani di tempat pendaftaran pasien apabila sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah di tetapkan. Pasien yang mendaftarkan diri ketika hendak
berobat
mendaftar
terlebih dahulu di tempat
pendaftaran pasien. Pasien mengambil nomor antrian kemudian menunggu sampai nomor antriannya dipanggil. Ketika pasien telah tiba gilirannya, pasien akan dilayani dengan petugas mengecek apakah menggunakan jaminan atau tidak. Jika Pasien yang menggunakan jaminan, pasien harus melengkapi syarat-syarat terlebih dahulu. Pasien yang tidak lengkap persyaratannya tidak akan dilayani sebelum melengkapi syarat tersebut. Apabila telah lengkap, petugas mendaftarkan pasien dan memberikan nomor antrian untuk di poli. Pasien yang menggunakan umum atau membayar sendiri, ketika selesai mendaftar langsung menuju ke klinik yang dituju.