8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang sangat kompleks dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku tanpa memandang agama, golongan dan kedudukan. Untuk melakukan tugas dan fungsinya rumah sakit harus mampu membiayai hidupnya, sehingga citra rumah sakit bergeser dari fungsi sosial menjadi fungsi ekonomis. Citra rumah sakit yang dahulu semata-mata berfungsi sosial, tampak mulai mengalami pergeseran, dimana kini rumah sakit lebih dikenal sebagai organisasi "sosioekonomis", artinya rumah sakit mulai mempergunakan kaidah ekonomi dalam pengelolaannya sehingga akan menunjukkan ciri-ciri bisnis rumah sakit, yang antara lain ditunjukkan oleh adanya kesadaran tinggi tentang perhitungan biaya dan laba, serta semakin dibutuhkannya manajemen yang profesional Jacobalis & Samsi (1994). Untuk mewujudkan manajemen profesional diperlukan suatu sistem informasi yang mampu mengembangkan kinerja rumah sakit. Rumah sakit sebagai salah satu institusi pelayanan umum membutuhkan keberadaan suatu sistem informasi yang akurat dan andal, serta cukup memadai untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pasien serta lingkungan yang terkait lainnya. Dengan lingkup pelayanan yang begitu luas, tentunya banyak sekali permasalahan kompleks yang terjadi dalam proses pelayanan di rumah sakit. Banyaknya variabel di rumah sakit turut menentukan kecepatan arus informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dan lingkungan rumah sakit. Pengelolaan data di rumah sakit merupakan salah satu komponen yang penting dalam mewujudkan suatu sistem informasi di rumah sakit.
8
9
Pengelolaan data secara manual, mempunyai banyak kelemahan, selain membutuhkan waktu yang lama, keakuratannya juga kurang dapat diterima, karena kemungkinan kesalahan sangat besar. Dengan dukungan teknologi informasi yang ada sekarang ini, pekerjaan pengelolaan data dengan cara manual dapat digantikan dengan suatu sistem informasi dengan menggunakan komputer. Selain lebih cepat dan mudah, pengelolaan data juga menjadi lebih akurat. Wilarso (2000) berpendapat bahwa ada beberapa hal penting yang mendorong
dipelukannya teknologi informasi di organisasi.
Hal ini
berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang tidak dilandasi informasi, informasi yang tersedia tidak relevan, informasi yang ada tidak dimanfaatkan oleh manajemen, informasi yang ada tidak tepat waktu, terlalu banyak informasi, informasi yang tersedia tidak akurat, adanya data yang cara pemanfaatannya tidak fleksibel. Berdasarkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu sistem informasi yang mampu mendukung dalam pengambilan keputusan. Rumah Sakit Jiwa Grhasia merupakan Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah Unggulan Khusus Pelayanan Psikiatri dan Napza Di DIY dan Jawa Tengah Pada Tahun 2013. Adapun visi Rumah Sakit Jiwa Grhasia adalah menjadi Rumah Sakit Badan Layanan Umum Daerah Unggulan Khusus Pelayanan Psikiatri dan Napza Di DIY dan Jawa Tengah Pada Tahun 2013. Misi rumah sakit yaitu meningkatkan pelayanan kesehatan jiwa melalui Tri Upaya Bina Jiwa dan pelayanan rehabilitasi medis NAPZA, meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan
spesialistik
meningkatkan
lain
kualitas
yang
SDM,
terkait
dengan
mewujudkan
kesehatan
peningkatan
jiwa,
pelayanan
administrasi dan kesekretariatan yang efisien dan efektif, mewujudkan peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit. Tujuan
akhir
terhadap
pelayanan
yang
diberikan
kepada
masyarakat adalah menjadikan pusat pelayanan kesehatan jiwa yang prima dengan mengutamakan kepuasan pelanggan melalui sasaran mutu
9
10
yang terukur dan disempurnakan secara berkelanjutan berdasarkan standar profesi dan standar rumah sakit serta sesuai dengan peraturan yang berlaku, meningkatkan sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) serta meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan aparatur tenaga kesehatan rumah sakit dalam rangka mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat, menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang efektif dan efesien. Sejak
tahun
2009,
Rumah
Sakit
Jiwa
Grhasia
telah
mengaplikasikan SIMRS berbasis Desktop yang sebagian besar telah ada di semua unit yang ada di Rumah Sakit Jiwa Grhasia namun sebagian besar pengaplikasiannya belum maksimal, sebagian pengguna masih bingung dalam pengisian format data seperti dalam pengisian pelayanan medis kolom yang harusnya diisi satu kali tapi diisi dua kali. SIMRS tersebut mulai dari bagian pendaftaran, bangsal, klinik, penunjang, rawat inap dan rawat jalan. Sebagai rumah sakit yang mengimplementasikan sistem informasi berbasis
komputer,
selayaknya
Rumah
Sakit
Jiwa
Grhasia
memperkirakan perubahan organisasi sebagai hasil dari penggunaan sistem informasi yang memerlukan pemahaman yang baik dari fungsi organisasi serta karakteristik organisasi. Dengan demikian diperlukan suatu evaluasi sistem informasi. Hal tersebut berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang ditemukan di Indonesia. Permasalahan yang dihadapi di Indonesia antara lain adalah sistem informasi yang ada masih terfragmentasi. Sistem Informasi Kesehatan (SIK) yang ada saat ini masih jauh dari kondisi ideal, serta belum mampu menyediakan data dan informasi kesehatan yang evidence based untuk pembangunan kesehatan yang efektif. Berbagai masalah klasik masih dihadapi dalam penyelenggaraan SIK. Di antaranya adalah kegiatan pengelolaan data dan informasi belum terintegrasi dan terkoordinasi dalam satu mekanisme kerjasama yang baik. Adanya “overlapping” kegiatan dalam pengumpulan dan pengolahan data, di mana
10
11
masing-masing unit mengumpulkan datanya sendiri-sendiri dengan berbagai instrumennya di setiap unit kerja baik di pusat maupun di daerah. Penyelenggaraan SIK sendiri masih belum dilakukan secara efisien, masih terjadi “redundant” data, duplikasi kegiatan, dan tidak efisiennya penggunaan sumber daya. Hal ini sebagai akibat dari adanya SIK yang ada saat ini masih terfragmentasi (Kementerian Kesehatan RI, 2012). Sejak menggunakan sistem komputerisasi, Rumah Sakit Jiwa Grhasia belum pernah melakukan evaluasi terhadap sistem informasi. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan evaluasi penerapan sistem informasi manajemen Rumah Sakit Jiwa Grhasia, dengan fokus utama penelitian pada aspek manusia sebagai pengguna, aspek organisasi dan aspek teknologi terhadap kualitas dan kemanfaatan informasi yang dihasilkan sistem informasi manajemen rumah sakit bagi pengambilan kebijakan
manajemen
di
Rumah
Sakit
Jiwa
Grhasia
dengan
menggunakan pendekatan Human Organization Technology Fit Model. Berdasarkan uraian di atas maka peneliti melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem informasi manajemen rumah sakit di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut: “Bagaimanakah Penerapan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta?”
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Tujuan Umum Mengevaluasi penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit di Rumah Sakit Grhasia Jiwa Yogyakarta
2.
Tujuan khusus
11
12
a. Mendeskripsikan proses penerapan sistem informasi manajemen rumah sakit di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta. b. Mendeskripsikan pengaruh aspek teknologi terhadap kualitas informasi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta c. Mendeskripsikan
pengaruh
aspek
human
terhadap
kualitas
informasi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta d. Mendeskripsikan aspek organisasi terhadap kualitas informasi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta e. Mendeskripsikan kualitas informasi di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Jiwa Grhasia Hasil penelitian dapat menjadi masukan bagi para pengelola data dalam menerapkan sistem informasi kesehatan dan dapat menjadi masukan kepada para pengambil keputusan di Rumah Sakit Jiwa Grhasia. 2. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan Sebagai referensi pustaka hasil penelitian dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang sistem informasi kesehatan.
12
13
13
PENULIS &TAHUN (Afra, 2008)
JUDUL
HASIL
PEREBEDAAN
Sistem Menunjukkan bahwa pengguna setuju 1. 2. Komputerisasi Registrasi dan terhadap implementasi, aplikasi 3. Rawat Jalan di RSU Mayjen H.A SIMRS sederhana dan user friendly, 4. Thalib Kabupaten Kerinci dan bermanfaat untuk meningkatkan Evaluasi
Penerapan
PERSAMAAN
Lokasi penelitian 1. Mengevaluasi Sistem Subjek penelitian Model Evaluasi 2. Jenis penelitian (TAM) Tujuan Penelitian
kinerja pengguna. Secara umum pengguna
menerima
dan
puas
terhadap SIMRS. Pengguna berharap agar
seluruh
unit
dapat
terkomputerisasi (Purba, 2007)
Lærum (2004)
et
Kepuasan Menunjukkan bahwa Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) mudah digunakan Pengguna Sistem Informasi karena aplikasinya yang sederhana serta Rumah Sakit (SIRS) di Rumah memberikan manfaat pada pencegahan dan pengurangan kebocoran keuangan. Sakit Umum Daerah (RSUD) Dukungan mana-jemen maupun pemerintah daerah sangat besar dalam Pematangsiantar penerapan SIRS. al. Use of and Attitudes to a Hospital Menunjukkan bahwa sekretaris medis Akseptansi
dan
Lokasi penelitian Subjek Penelitian Tujuan penelitian
1. 2. Information System by Medical lebih banyak menggunakan sistem 3. 4. 14
Lokasi penelitian Tujuan Penelitian Subjek Penelitian Metode Penelitian
1. Mengevaluasi Sistem 2. Jenis penelitian kualitatif 3. Model Evaluasi
1. Mengevaluasi sistem
15
Secretaries, Nurses and Physicians informasi Deprived
of
the
Paper-based komputer
Medical Record : a Case Report
rumah
sakit
berbasis
dibandingkan
dengan
dokter
E. Keaslian Penelitian
15