BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Hampir dua bulan sudah AIPRD-LOGICA bekerja bersama masyarakat di Gampong Langung. Salah satu program yang dilakukan selama dua bulan adalah pemetaan sosial. Kegiatan pemetaan sosial merupakan salah satu bagian penting dari komponen kegiatan Community Engagement (pemberdayaan masyarakat) AIPRD-LOGICA. Pemetaan sosial merupakan alat bantu yang digunakan untuk melihat kondisi, situasi, dan keadaan lingkungan Gampong dan masyarakat. Termasuk di dalamnya persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat, kegiatan ini dilakukan dengan pelibatan penuh partisipasi masyarakat. Pemetaan sosial dilakukan oleh
Fasilitator Desa AIPRD-LOGICA
bersama dengan aparat desa dan masyarakat Langung mengingat saat ini sebagian besar data-data di desa sudah tidak ada lagi. Hasil dari pemetaan desa kemudian disusun dalam bentuk Profil Gampong. Profil Gampong berisi mengenai data-data Gampong dan gambaran situasi sosial yang ada. Dokumen atau laporan ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi desa maupun NGO atau LSM yang akan memberikan bantuan untuk Gampong Langung Pemetaan sosial ini pada dasarnya juga ingin memfasilitasi masyarakat untuk melihat persoalan-persoalan yang dihadapi untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik
B.
Analisis Situasi Situasi Gampong Langung pasca bencana tsunami meskipun sudah 18 bulan lamanya belum juga menunjukkan perubahan yang cukup signifikan. Dinamika masyarakat baik dalam sektor ekonomi, politik, sosial budaya belum begitu terlihat kepermukaan. Oleh karena itu upaya persiapan sosial dalam rangka mempersiapkan psykologis masyarakat agar bersedia menerima program yang akan dijalankan menjadi mutlak diperlukan.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
1
Situasi pasca bencana tsunami bagi masyarakat Gampong Langung sangat memperihatinkan. Artinya suatu penggambaran situasi tingkat kerusakan Gampong baik itu pemukiman penduduk, sarana dan prasarana umum fasilitas sanitasi dll.
Situasi Ekonomi Masyarakat Keadaan perekonomian masyarakat pasca tsunami sangat terpuruk, ini di karenakan lahan, tempat-tempat usaha yang mereka miliki tidak ada lagi, hancur dan rusak, sehingga mereka tidak bisa mengembangkan lagi potensinya. Kendatipun demikian masyarakat masih memiliki sejumlah potensi yang berpeluang untuk dikembangkan kedepan. Sebagian masyarakat sudah mulai menjalankan aktifitasnya meskipun masih dengan cara yang sederhana dan dengan modal seadanya. Ada yang mulai membuka kedai kopi, , perabot, mencari udang, nelayan, petani dan usaha menjahit serta membuat kue tradisional bagi ibu-ibu. Disamping usaha itu beberapa bulan pertama masyarakat dibantu dengan kegiatan bersih lingkungan (cash for work), mereka mendapatkan upah Rp. 35.000/harinya dan ini menurut masyarakat sangat menolong mereka namun saat ini kegiatan tersebut sudah melai berkurang dan menuntut masyarakat untuk bekerja lebih keras lagi.
Situasi sosial Kondisi sosial antar warga cukup terjalin dengan baik, hal ini dapat dilihat dari kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan seperti gotong royong membersih kan lingkungan, tempat-tempat umum dan lain-lain, walaupun pada saat darurat masyarakat diberikan upah. Kelompok-kelompok keagamaan mulai ada kegiatannya baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Sementara pertemuan-pertemuan yang sifatnya membahas persoalan-persoalan serta issuissu dihadapi didesa memang masih jarang dilakukan masyarakat.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
2
Situasi politik Apabila dilihat dari kaca mata politik, Masyarakat Langung ini masih berada dalam masa transisi pergantian kechik yang sudah habis masa jabatannya dan sekarang digantikan oleh pejabat sementara kepada Sekdes, masyarakat langung mempunyai potensi sumberdaya manusia yang cukup memadai untuk membangun Gampong Langung dan menyelesaikan persoalan-persoalan desa yang ada, baik terhadap isu-isu lain yang berkembang, persoalan pribadi ataupun persoalan golongan dapat terselesaikan dengan baik, hal ini dilakukan dengan memakai azas musyawarah untuk mufakat, sehingga jarang sekali ada komplik yang berkepanjangan hal ini sangat di jaga oleh masyarkat dan aparatur desa untuk menumbuhkan Gampong langung yang baik dan bermartabat. Begitu juga dalam hal pembagian paket ataupun bantuan dari NGO/LSM semua di bagi merata, sehingga tidak terjadi perselisihan faham terhadap individual masyarakatnya.
C. Tujuan Tujuan pemetaan sosial adalah untuk mendapatkan gambaran keadaan Gampong dan lingkungannya secara utuh dan partisipatif yang meliputi keadaan sosial, ekonomi, politik, demografi, potensi sumber daya, batas wilayah, kelembagaan di Gampong, serta dinamika hubungan sosial berikut juga persoalan-persoalan yang sedang terjadi.
Adapun secara rinci tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1.
Mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam rangka penyusunan profil Gampong sebagai alat bantu untuk melihat desa Langung dan lingkungannya terutama pasca bencana gempa bumi dan tsunami.
2.
Meningkatkan peran partisipasi masyarakat untuk terlibat dalam setiap kegiatan yang dilakukan pemerintah desa maupun NGO melalui pemilihan dan pelibatan kader-kader desa yang diharapkan mampu mengakselerasi program pegembangan masyarakat.
3.
Megidentifikasi persoalan-persoalan yang dialami masyarakat secara partrisipasi.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
3
4.
Mendapatkan gambaran potensi-potensi lokal yang mampu menjadi sumber daya untuk bisa dikembangkan masyarakat.
5.
Mendapatkan gambaran informasi mengenai situasi dan kondisi sosial, ekonomi serta persoalan-persoalan yang melingkupinya.
D. Hasil Yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dengan adanya pemetaan sosial ini adalah : 1.
Tersusunnya/tersedianya profil Gampong yang bisa menggambarkan situasi dan kondisi desa Langung pasca bencana gempa bumi dan tsunami.
2.
Adanya keterlibatan aktif masyarakat dalam setiap kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
3.
Teridentifikasinya persoalan-persoalan mendasar yang di alami warga masyarakat Langung
4.
Adanya gambaran potensi-potensi lokal yang bisa dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat.
5.
Adanya kader Gampong Langung yang secara sukarela mau mendorong terciptanya akselerasi program pengembangan masyarakat
E.
Lokasi dan Waktu Penyusunan Penyusunan Frofil Gampong
dilakukan di Gampong Langung
Kecamatan Meuerubo Kabupaten Aceh Barat dengan memakan waktu di tentukan dari tanggal 1 April s/d 24 Juni 2006.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
4
BAB II METODOLOGI
1. Metodologi pengumpulan data Metodologi yang digunakan dalam pengumpulan data
lebih menitik
beratkan pada hubungan antara fasilitator dengan masyarakat untuk bertemu secara langsung guna lebih memudahkan dalam melakukan interaksi dan komunikasi Teknik Eksplorasi informasi yang kami lakukan dengan masyarakat mengunakan alat kaji partisipatif yaitu Participatory Rural Appraisal (PRA) dimana didalamnya sudah mengaplikasikan alat-alat PRA misalnya; wawancara, observasi, analisis data sekunder, pohon masalah dan diagram Venn Adapun metode pendekatan yang kami gunakan adalah:
a. Melakukan kunjungan personal Kegiatan ini lebih diarahkan pada upaya untuk mencari simpati masyarakat terutama dengan tokoh-tokoh, serta aparat pemerintah Gampong. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengunjungi para tokoh dan aparat pemerintah Gampong yang mempunyai pengaruh dalam masyarakat. Untuk mendapatkan
dukungan dari tokoh-tokoh tersebut perlu menggunakan
pendekatan personal sehingga tercipta hubungan emosional yang baik.
b. Melakukan pertemuan-pertemuan Kegiatan pertemuan dengan masyarakat memberikan konstribusi positf terhadap masuknya program dilapangan. Upaya ini di lakukan supaya mendapat dukungan dari masyarakat, namun semua memerlukan waktu yamg cukup Fasilitator menyadari dalam melakukan pertemua-pertemuan dengan masyarakat belum semuanya berjalan dengan efektif mengingat sebagian masyarakat Gampong Langung masih ada yang tinggal di barakbarak pengungsian.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
5
c. Melakukan kunjungan ke tempat usaha masyarakat. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun interaksi dengan masyarakat terutama di tempat usaha mereka seperti tempat pembuatan kue tradisional, sawah, kebun dan sungai, dan tempat-tempat aktipitas masyarakat lainnya. Untuk pengumpulan data dipergunakan alat-alat kaji partisipatif yaitu Participatory Rural Apraisal (PRA) untuk memudahkan dalam melakukan eksplorasi data, informasi maupun untuk melihat dinamika persoalan yang terjadi dalam masyarakat.
2. Alat-alat PRA yang digunakan a. Transek Alat partisipasi (Transek) ini dilakukan untuk melihat dan mengamati kondisi desa dan masyarakatnya pasca tsunami yang meliputi tingkat kerusakan akibat bencana, lokasi sumber daya, perubahan yang terjadi sebagai akibat bencana tersebut.
b. Data sekunder Mengumpulkan dan melihat laporan proyek, data statistik dan informasi
lain tentang wilayah, masyarakat atau permasaalahan.Data
sekunder lebih banyak di dapatkan dari kantor desa dan dari data posko yang kemudian dikaji dan dianalisis untuk lebih mudah dipahami sehingga bisa dijadikan sebagai sumber informasi tambahan. Data sekunder yang didapatkan berupa data demografi, saranaprasarana yang rusak, dan kondisi fisik Gampong Langung.
c. Observasi/Pengamatan Pengamatan ini di pakai sebagai alat untuk membuktikan kebenaran informasi
yang diperoleh dari wawancara.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
6
d. Interview/ Wawancara mendalam Untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih khusus dan aspiratif perlu adanya interview. Selain untuk menggali informasi yang lebih spesifik untuk aspek tertentu juga bisa sebagai metode croscek informasi yang didapat dari masyarakat yang satu dengan yang lainnya agar data-data dan informasi yang diperlukan lebih akurat. Interview ini juga digunakan untuk mempertajam informasi yang didapatkan.
e. Diskusi kelompok Diskusi kelompok lebih dimaksudkan untuk mengungkap potensi, harapan masyarakat serta persoalan-persoalan yang mereka hadapi selama ini secara partisipatif. Diskusi ini menempatkan kelompok masyarakat (peserta diskusi) sebagai nara sumber yang bebas memberikan argumentasi serta informasi perihal isu yang diangkat. Dengan demikian metode dan alat bantu partisipatif ini merupakan bagian yang saling terkait untuk mengeksplorasi data dengan masyarakat. Dengan kata lain prinsip triangulasi alat juga dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat.
f. Pola kegiatan harian Pola kegiatan harian ini merupakan alat bantu untuk mengetahui kegiatan-sehari-hari masyarakat semenjak bangun pagi sampai tidur kembali. Hasil yang diharapkan dari alat bantu ini adalah mengetahui kebiasaan atau pola kerja harian seseorang, kelompok didalam masyarakat baik itu dari pihak laki-laki maupun perempuan. Hasil informasi ini bermanfaat untuk mengetahui kegiatan harian masyarakat dan sensitifitas gender.
g. Peta Bersusun Informasi pada peta bersusun ini transparan, informasi ini menyangkut batas-batas Gampong, Jalan negara, Kabupaten, Kecamatan, Gampong, dan pemukiman, peta sumber daya alam, peta fasilitas umu.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
7
Melalui peta bersusun ini dapat di analisa dengan peta lain asalkan skala petanya sama.
h. Diagram venn Penggunaan diagram Venn yang dilakukan di Dusun Teungku Dilangung untuk lebih melihat hubungan kedekatan dan manfaat yang bisa diambil dari lembaga pemerintahan, lembaga-lembaga yang ada di Gampong dan juga
NGO-NGO yang selama ini masuk dan berbuat sesuatu dan
kedekatan stake holder dengan masyarakat.
Tujuan Kajian diagram Venn ini adalah : -
Memfasilitasi masyarakat untuk mendiskusikan tentang keberadaan, manfaat dan peran berbagai lembaga yang masuk di desa.
-
Memfasilitasi masyarakat untuk mengetahui adanya hubungan antar lembaga-lembaga ter sebut secara transparan.
-
Memfasilitasi masyarakat untuk mengetahui keterlibatan berbagai kelompok masyarakat dalam kelembagaan desa tersebut.
i. Analisis SWOT (Streng,Weakness,Opportunity,Treath)/ Analisa KKPH Teknik ini digunakan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terutama terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat Langung sendiri.
1. Streng : Kekuatan : Keadaan atau potensi desa (Sumber daya alam desa/sumber daya manusia) yang menjadikan sumber kekuatan, yang dianggap mampu memperbaiki struktur desa dalam mempertahankan dan mamanfatkan kekuatan potensi dan sumber daya alam desa dalam menghadapi segala betuk persoalan-persoalan.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
8
2. Weakness : Kelemahan Keadaan dimana potensi desa (Sumber daya alam desa dan Sumber Daya Masyarakat) serba kekurangan atau dengan kata lain kemampuan SDA dan SDM desa terbatas, sehingga hal tersebut menjadikan desa tersebut lemah.
3. Oportunity : Peluang/Kesempatan. Keadaan dimana ada peluang-peluang dan kesempatan ada didesa seperti masuknya beberapa NGO dan yang lainnya yang mampu di jadikan peluang untuk menjadikan desa yang lebih baik, kesempatan ini diambil untuk memeberikan suatu dorongan terhadap desa untuk mampu mengembangKAN
kemampuannya dalam menata
pembangunan
Gampong kedepan yang mandiri. 4. Treath : Hambatan / Ancaman Dimana keadaan suatu desa harus mampu mengatasi segala persoalanpersoalan yang timbul sebagai akibat ancaman dari luar desa yang menjadikan penghambat kemajuan pembangunan desa (baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi)
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
9
BAB III PROSES PELAKSANAAN
Secara garis besar proses yang dilakukan dalam membuat potret Gampong adalah sebegai berikut: 1.
Survey lapangan/observasi lapangan Survey lapangan merupakan bagian dari kegiatan pelatihan fasilitator untuk mengimplementasikan hasil-hasil pelatihan dilapangan. Selain itu kegiatan ini juga dimaksudkan untuk melatih ketajaman fasilitator dalam melihat, mendengar dan merasakan situasi dan kondisi yang terjadi dalam masyarakat. Hasil dari kegiatan ini adalah adanya gambaran awal fasilitator terhadap desa dampingan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara berjalan-jalan melintasi desa untuk mengamati kondisi yang terjadi terutama pasca bencana tsunami.
2.
Koordinasi dengan Kecamatan Koordinasi dengan kecamatan ini dilakukan untuk menginformasikan kepada pihak kecamatan mengenai aktifitas fasilitator Community Engagement di lapangan. Dalam koordinasi tersebut dari pihak kecamatan memberikan bukti legalitas berupa surat tugas sebagai pengantar dilapangan. Pihak kecamatan mengharapkan agar fasilitator selalu bisa koordinasi dengan kecamatan terhadap sesuatu yang terjadi di dalam masyarakat. Selain itu koordinasi ini juga menjadi ajang untuk sosialisasi program Community Engagement agar pemerintahan kecamatan mengetahui keberadaan program dan tujuan program yang akan dilakukan dalam masyarakat.
3.
Koordinasi dengan Kepala Desa (aparat pemerintah Desa) Kegiatan koordinasi ini lebih dititikberatkan pada upaya sosialisasi program dengan pihak pemerintahan Gampong serta penyerahan surat tugas dari Camat kepada kepala Desa (Keuchik). Pihak pemerintah Gampong dalam hal ini Keuchik menyambut baik kedatangan fasilitator Community engagement dan menerima sosialisasi program yang disampaikan. Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
10
4.
Persiapan sosial Persiapan sosial merupakan langkah awal yang ditempuh oleh fasilitator pemberdayaan masyarakat dalam rangka membangun hubungan sosial dengan masyarakat dampingan. Persiapan sosial lebih dititikberatkan pada upaya membangun
pendekatan kepada masyarakat baik formal maupun informal,
melakukan penyadaran akan pemahaman dan persepsi masyarakat terkait dengan konsep program yang akan dijalankan mengingat saat ini masyarakat sudah sangat terbiasa dengan p[emberian-pemberian tanpa usaha yang cukup. Dari kegiatan ini diharapkan pula untuk mendapatkan simpati masyarakat terutama dalam mensikapi program yang akan dijalankan
Masyarakat mulai memahami bahwa kedatangan AIPRD-LOGICA membawa bantuan berupa komitmen guna pengembangan masyarakat terutama peningkatan Sumber daya manusia
5.
Pertemuan dengan masyarakat Pertemuan masyarakat ini dilakukan untuk menggali informasi mengenai situasi dan kondisi yang terjadi dalam masyarakat. pertemuan ini dilakukan secara informal agar bisa lebih cair dan dekat dengan masyarakat, dengan pertemuan informal masyarakat bisa lebih terbuka untuk memberikan informasi, mengungkap persoalan-persoalan yang dihadapi mereka.
6.
Penggunaan Strategi posko/kediaman fasilitator Penggunaan strategi posko dilapangan sangat membantu fasilitator dalam melakukan pendekatan dan pelaksanaan kegiatan dilapangan. Penggunaan strategi posko ini lebih didasarkan akan kebutuhan kedekatan antara fasilitator dengan masyarakat, dengan demikian akan lebih memudahkan proses-proses komunikasi sosial dengan msayarakat. Posko fasilitator
di Gampong Langung terletak di dusun Teugku
dilangung. posko ini sering menjadi sentra pertemuan kelompok maupun masyarakat. Selain itu juga menjadi pusat kegiatan fasilitator dalam melaksanakan kerja lapangan. Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
11
7.
Perumusan strategi pemukiman Strategi pemukiman yang dimaksud disini adalah strategi pendekatan masyarakat dengan mengikuti pola pemukiman yang ada kemudian dijadikan titik konsentrasi pendampingan. Pemilihan strategi pemukiman ini digunakan untuk menjawab tingkat persebaran penduduk di desa Langung.
8.
Fasilitasi pembentukan kelompok usaha produktif Pembentukan kelompok ini dilakukan karena keinginan masyarakat untuk mengorganisir usahanya secara kolektif dengan harapan untuk menyatukan potensi dan kekuatan mereka serta agar lebih mudah untuk mengakses bantuan. Kondisi demikian dimanfaatkan untuk melakukan penguatan kelompok yang berbasis keswadayaan. Dengan demikian kesadaran berkelompok tidak hanya sebatas untuk memudahkan mengakses bantuan melalui proposal akan tetapi lebih dititik beratkan pada kesadaran untuk mengorganisir diri secara kolektif dalam wadah kelompok.
9.
Identifikasi kader Pemahaman kader yang dimaksudkan disini adalah orang lokal (warga desa) yang mempunyai potensi untuk berkembang dan secara sukarela mau membantu dan terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Dengan demikian identifikasi kader menjadi penting untuk melihat dan memilih orang-orang yang kedepan diharapkan mempunyai kesadaran tinggi untuk peduli dengan lingkungan desanya, membantu dalam peyelenggaraan pembangunan desa. Adapun kriteria untuk mengidentifikasi kader yang akan direkrut adalah: 1.
Intensitas keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan
yang dilakukan di
gampong 2.
Respon dan paham akan program community engagement yang disosialisaikan.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
12
10.
Pelatihan kader Kegiatan pelatihan kader (cadre training) merupakan bagian dari output program community engagement (pengembangan masyarakat) yang diharapkan bisa menciptakan kader-kader lokal yang siap dan mampu menjadi pengembang masyarakat Pelatihan ini menggunakan model pendidikan orang dewasa (POD). Pemilihan model ini lebih didasarkan pada asumsi bahwa setiap orang mempunyai pengalaman dan potensi yang bisa dikembangkan. Pelatihan kader ini dilaksanakan pada tanggal 19 s/d 21 Juni 2006 di Balai Desa Paya Peunaga. Pelaksanaan Pelatihan kader desa ini dilakukan bersama gabungan FD Langung dengan FD desa Paya Peaunaga.
11.
Pembuatan laporan potret desa Peyusunan laporan potret desa ini merupakan bagian akhir dari proses kerja-kerja dilapangan untuk mendokumentasikan informasi-informasi yang telah tergali di lapangan. Laporan ini disajikan dalam bentuk profil desa yang memuat gambaran kerusakan akibat bencana tsunami, perbandingan situasi dan kondisi sebelum dan sesudah tsunami, data demografi dan juga persoalanpersoalan yang dihadapi masyarakat saat ini serta dinamika hubungan kelembagaan dengan masyarakat. Setelah laporan profil desa tersusun kemudian akan ditindaklanjuti dengan presentasi kepada masyarakat dengan tujuan untuk mendapatkan umpan balik (feed back) dari masyarakat guna.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
13
BAB IV PROFIL DESA
1. Gambaran Umum Situasi Gampong Gambaran umum Gampong Langung pasca tsunami yang terjadi pada tanggal 24 Des 2006 membawa dampak yang sangat meperihatinkan bagi masyarakat. Gampong Langung adalah salah satu Gampong yang terletak di Kecamatan Meureubo, Kab. Aceh Barat. Gampong Langung memiliki 4 dusun antara lain :dusun H.Dariah, dusun Bunga Tanjung , dusun Melur, dusun Teungku Dilangung. Dusun H. Dariah dan dusun Teungku Dilangung merupakan bagian dusun yang terparah yang terkena tsunami. Seluruh perumahan penduduk, sekolah, tempat ibadah, meunasah, jalan, selokan serata sarana dan prasarana Gampong mengalami rusak berat. Sehingga mau tidak mau masyarakat Gampong Langung harus mengungsi ketempat-tempat yang dianggap aman. Banyak yang meninggal dunia, kehilangan sanak famili serta juga kehilangan harta benda namun kehidupan terus berjalan dengan situasi yang tidak menentu. Namun yang sangat jelas terlihat adalah ekonomi yang sangat terpuruk, mata pencaharian masyarakat total terhenti. Sedangkan ladangladang yang biasa mereka garap tidak berfungsi lagi dikarenakan ladangladang mereka rusak total karena tsunami.
2. Keadaan/kondisi fisik Gampong Desa Langung adalah salah satu desa yang secara administratif terletak di kecamatan Meuereubo, yang terdiri dari 4 Dusun yaitu : Dusun H.Dariah, dusun Bunga Tanjung, dusun Teungku Dilangung dan dusun Melur, di dalam Kabupaten Aceh Barat dengan Jumlah penduduk sebelum gempa bumi dan gelombang tsunami pada tanggal 26 desember 2004 adalah : + 1.758 jiwa dan panjang jalan : 1.320 Meter. Letak desa sangat strategis dan berada di pinggiran jalan raya Meulaboh-Nagan Raya. Mayoritas penduduk bekerja sebagai Petani, pedagang nelayan, wiraswasta, dan hanya sebahagian kecil pegawai negeri sipil. Desa Langung merupakan salah satu Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
14
desa yang terparah yang terkena gempa dan gelombang tsunami dan dusun H. Dariah dan dusun Teungku Dilangung merupakan bahagian terparah terkena tsunami. Seluruh perumahan penduduk
didesa Langung, tempat
ibadah, sekolah, jalan, selokan, dan sarana serta prasarana lainnya mengalami rusak berat dan rusak total,
sehingga secara tidak langsung
mengharuskan warga mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman. Sebelum tsunami Desa Langung merupakan desa yang masyarakatnya sangat aktif dalam segala hal Bencana gempa dan gelombang Tsunami yang terjadi pada tanggal 26 desember 2004 lalu, menjadikan luka yang sangat dalam khususnya masyarakat Langung dan umumnya
masyarakat Aceh dan Nias
keseluruhannya. Banyak yang meninggal dunia, kehilangan harta benda, kehilangan sanak dan famili yang di cintainya, semuanya ini meninggalkan kepedihan yang begitu mendalam.
2.1.
Letak geografis Desa Langung Desa Langung terletak di kecamatan Meureubo yang di bagi menjadi 4 Dusun yaitu : Dusun
H.Daod Dariah, Dusun Bunga Tanjong,
Dusun Melur Dan Dusun Teungki DiLangung. Desa Langung berada di pinggiran Pantai Timur kota Meulaboh yang berhadapan Langsung dengan Teluk atau Ujung karang di tepi laut Lepas Samudera Hindia.
2.1.1. Luas Wilayah Desa Desa Langung Mempunyai Luas : 225 Ha, dengan panjang jalan + 1.320 meter.
2.1.2
Batas Wilayah Desa Langung berbatasan dengan wilayah-wilayah, sebagai berikut :
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
15
Sebelah utara
: Desa Ujung Tanjong dan Ranto Panjang Timur
Sebelah selatan : Samudera Hindia/ Laut lepas. Sebelah Barat
: Desa Meureubo.
Sebelah Timur : Desa Peunaga Rayeuk dan Paya Peunaga.
2.1.3
Nama-Nama Dusun/Lorong Desa Langung terdiri dari 4 Dusun/lorong, yaitu : a. Dusun.H.Daod Dariah. b. Dusun.Bunga Tanjung c. Dusun. Melur. d. Dusun.Teungku Dilangung.
2.1.4. Sarana dan Prasarana /Imfrastruktur. 2.1.4.1. Perumahan Tabel 1: Perumahan Satuan (unit)
Lokasi
Pelaksana
Status/keterangan NGO Habitat Humanity dan CRS sudah MOU dan sudah terbangun rumah sebanyak 231 rumah dari jumlahTotal 309 rumah yang di bangun
Total kebutuhan rumah
309 Unit
Di 4 (Empat) dusun
Habitat Humanity dan CRS
Baru
114 Unit (siap)
Di 4 (Empat) dusun
Habitat Humaniti
Baru
117 Unit (Siap)
Di 4(Empat) Dusun
CRS
Di 4(Empat) Dusun
BRR
194 Unit Rehab
Selesai pelaksanaannya 78 Dalam Pembangunan Belum ada pelaksana dalam perencanaan akan dilakukan oleh BRR
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
16
Jenis dan tipe rumah
b.Type 45
309 Unit
Di 4(Empat) Dusun
Habitat/Crs
Semua rumah yang ada di desa Langung bertipe 45 yang di bangun Habitat Humanity ataupun CRS
Sumber:posko desa Langung
2.1.4.2. Jalan Panjang jalan desa Langung : 4700 m (1.800 m sudah ditangani CRS) dengan kondisi baik hanya jalan setapak yang mengalami rusak berat dan ringan terdapat di semua dusun,
2.1.4.3.
Irigasi Tidak ada
.2.1.4.4. Saluran pembuangan Rusak karena Tsunami dan belum dapat di pakai untuk saluran pembuangan kembali (tersumbat) lebih kurang panjang nya :1320
2.1.4.5. Pintu air /tanggul tidak ada
2.14.6. Jembatan Mengalami kerusakan total, dan belum di perbaiki
2.1.4.7. Listrik Tersedia dari PLN dan sebagian penduduk Teungku Dilangung belum ada listrik
2.1.4.8. Telepon (Flexi) Jaringan tersedia, kondisi baik Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
17
2.1.4.9.
Status kepemilikan tanah
Tabel 2: Status Kepemilikan tanah Nama Dusun
Dusun H.Dariah
Dusun.Teunku Di langung
Dusun Bunga Tanjung
Dusun Melur
206
133
174
65
201
127
169
62
-
1
1
-
-
2 (Pesantern dan Kuburan)
1 (mesjid)
1 (tanah desa
1
11
25
2
205
122
149
63
Jumlah Persil Status Pemilik Hidup Status Ahli Waris Status Pemilik tidak ada keterangan Kebun/sawah/tanah kosong Bangunan Rumah Sumber: kantor desa Langung
2.1.5.
Jenis Mesjid
Fasilitas umum
Tabel 3: Ketersediaan fasilitas umum Ukuran/daya Kondisi tampung 15x17 M/ + 400 Rusak ringan sedang jama’ah direhab
Meunasah
8x8 M/ + 100 orang
baik
Kantor/ balai desa
12x618M + 300 orang
Balai pengajian/TPA
4x6 M + 250 orang
Sekolah MCK Lapangan olah raga Taman desa/ tempat rekreasi Kuburan umum
1x1,5 M / 1 0rang 100x100M Sepanjang pantai Lanaga + 20.000 orang 25x25 M
Dalam pembangunan Baik,setelah dilakukan rehabilitas Baik Tidak terawat Tidak terawatt/rusak Tidak terawat /rusak Tidak terawat
Sumber :posko desa Langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
18
2.1.6.
Sumber-sumber air bersih yang bisa diakses masyarakat
Tabel 4:Ketersediaan sumber air bersih Jenis Keterangan(jumlah,kondisi volume) Sungai
Ada,dengan jumlah 1
Mata air
Tersedia.
Sumur cincin
Ada,180 sumur (air jernih),220 (air keruh)
Sumur bor Bak penampungan/breeder/water tank
Tersedia di 3 titik yaitu:Dsn H.Dariah,Dsn Bunga Tanjung,Dsn Teungku Dilangung Tersedia, sebanyak 4 buah di masingmasing dusun antara lain:Dsn. H.Dariah,Dsn.Bunga Tanjung,Dsn Bunga melur,Dsn Teungku Dilangung.
Sumber:Posko desa Langung
2.1.7.
Kondisi sanitasi secara umum Kondisi Sanitasi secara umum di desa Langung dapat kita lihat bahwa limbah rumah tangga sering tergenang, karna saluran pembuangan setelah tsunami tersumbat,dan banyak kayu-kayu dari sisa tsunami masih banyak terdapat pada saluran-saluran yang ada, serta ditambah lagi dengan pembuangan sampah tidak pada tempatnya .Sedangkan MCK yang pernah doberikan oleh Oxfam hanya dua bulan yang bisa berfungsi, setelah itu MCK tidak bisa digunakan lagi karna terjadi penyumbatan sehingga menimbulkan bau yang sangat menyengat.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
19
3. Demografi
Tabel 5: Data Desa penduduk Sebelum tsunami Kepala Keluarga (kk) Jumlah jiwa Perempuan Laki-laki Yatim/ piatu Ibu hamil
Sesudah tsunami
368
348
1756 -
1696 859 8 40 12 23
Ibu menyusui S1/D.III/S2 SMP SMU SD TK 0-5 th 6-17 th 18-50 th 51 th keatas
23 442 108
23 437 121
764 -
756 42 286 394 659 155
Sumber data : Data Kerap dan Data Posko Desa Langung.
Tabel 6 : Kependudukan berdasarkan Dusun Sebelum Tsunami
Sesudah Tsunami
DUSUN Jumlah KK
Jumlah Jiwa
Jumlah KK Jumlah Jiwa
H.Daod Dariah
145
688
135
597
Bunga Melur Bunga Tanjung Tgk.Dilangung Jumlah
53 110 60
257 687 473
51 108 54
53 587 389
368
1756
348
1696
Sumber data : Data Kerap dan Data Posko Desa Langung.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
20
Tabel 7 : Kependudukan menurut sebaran KK berdasarkan Dusun Sebaran Penduduk Dusun
H.Daod Dariah
Menetap di kelurahan 127
Bunga Melur Bunga Tanjung Tgk. Dilangung Jumlah
50 103 38 318
Barak Rumah pengungsian famili
Luar kota
Tidak diketahui
7
5
-
2
1 5 5 18
3 4 12
-
1 1 4
Sumber data : Data Kerap dan Data Posko Desa Langung.
3.1. Pemerintahan 3.1.1. Struktur Desa Tabel 8: Strukrtur Pemerintahan Desa Jabatan
Sebelum Tsunami
Setelah Tsunami
Keuchik Sekdes Kaur Pemerintahan
Husaini. D T.M. Majid M. Yusuf
Husaini.D. T.M. Majid M. Yusuf
Kaur Pembangunan
Anhar
Anhar
Kaur Kesra
Usman. J
Usman. J
Ketua Pemuda
Yusran
Yusran
Imam Meunasah LKMD/ Tuha Peut Kadus Teungku Dilangung Kadus Bunga Tanjung Kadus Bunga Melur Kadus H.Dariah
Tgk Salam Abdurrahman Nurdin Ahmad
Tgk Salam Abdurahman Nurdin Ahmad
Misnan Asri Nyak Abbas Agustian
Misnan Asri Nyak Abbas Agustian
Sumber:Posko desa Langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
21
3.1.2. Kelembagaan Desa Tabel 9 : Kelembagaan Desa Struktur
LKMD
Tha uPeut
Ketua Abdurrahman Wakil Sekretaris Jml. Anggota Ketua Daod Sekretaris Bendahara
: : M . Yunus : Basiran : 11 orang : Rahman : Basiran : Rosmaidar
Mukim
Ketua
: T.A .Hadi
Pengurus anak yatim
Ketua Wakil Baharuddin Sekretaris
: Zainal : Teungku
Ketua Remaja Mesjid Wakil Sek
Keterangan
: M.Yunus. : M.Yunus.Y. : Agustiar : Azharuddin
Aktif
Aktif Memegang beberapa desa Aktif dan anak yatim sering menerima bantuan dari berbagai NGO atau LSM Aktif dalam mengurus mesjid dan aktif dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dimesjid
Sumber: Posko desa Langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
22
3.1.4. Daftar Kekayaan Desa Tabel 10 : Daftar kekayaan desa Keterangan (bisa di Jenis pakai,rusak,ukran,dll)
No
Kantor desa
Dalam masa pembangunan
Meunasah
Bisa dipakai
Kamar mandi
Bisa dipakai kurang terurus
Wc permanen
Bisa dipakai akan tetapi jarang terurus
Sumur bor
-Bisa dipakai oleh masyarakat
6
Pos siskamling
Tidak ada
7
Tanah Kas Desa
8
Lapangan Volly
3 4 5
9
Tanah
2
Bangunan (Unit )
1
Lapangan bola Lapangan Pingpong
11
Pemakaman Umum
12
Tenda Desa
13 14
Peralatan
10
Peralatan Elektronik Alat-alat shalat
15
Papan informasi
16
Mesin tik
Ada dan tidak berfungsi,tidak terawat uk 9X9 M Ada,tidak terurus penuh rumput,tidak ada pagar dan berlubang Ada dan tidak berfungsi karna tidak layak pakai(tidak terawat) Ada dan tidak terurus serta tidak ada pagar dengan uk 25X25 M Ada, tapi tidak bisa difungsikan lagi (rusak) Ada. Terletek di mesjid dan meunasah Ada di mesjid dan meunasah Ada dan berfungsi berada di posko pemberian dari Mercy Crops Ada hibah dari Mercy Corp
Sumber:Posko desa Langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
23
3.1.5. Sumber bantuan dan Jenis Bantuan Tabel 11 : Sumber Bantuan dan Jenis Bantuan Jenis bantuan
Pemberi bantuan
Keterangan
Cash for work Pembersihan tanah lapanagan ,jalan evakuasi,drainase Ekonomi pruduktif,mesin tik,PID.
Mercy Corps
Telah selesai dilakukan/dilaksanakan
Sumur bor .
Qatar, Oxfam
Selesai
Supply air bersih Hibah/grand modal usaha kue
Caritas, Oxfam, Cws
Kurang lancar
Mercy Corps, CRS
Selesai dilaksanakan
Hibbah
Mercy corp,berbentuk mesin tik
Selesai
Bantuan petani
Mercy corps
Selesai
Sembako Pendidikan anak Meunasah
PMI,WFP,Work vasion UNICEF QATAR
Perumahan
Habitat Humanity dan CRS
Berjalan dengan lancar Selesai Selasai Selesai,hanya sebagian kecil masa pembangunan Selesai Melakkan penimbunan disekitar sungai Selesai,tetapi hanya beberapa rumah.
Ternak Pembersihan disekitar pantai/sungai di Lanaga
Mercy Corp, tear Fund
Saringan air
Mercy Corps, SHEEP
Peta desa
AIPRD- LAND MAPPING
Selesai
Jatah hidup/jadup
Dinas sosial Pemda.
Lancar sampai bulan Maret ,sekarang tidak ada lagi
UNDP
Sumber:Posko desa Langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
24
4.
Potensi Ekonomi 4.1 Keterampilan Mata Pencaharian Keadaan perekonomian masyarakat desa Langung pasca tsunami sangat terpuruk dikarnakan lahan, tempat-tempat usaha yang mereka miliki tidak ada lagi, hilang hancur dan rusak, sehingga mata pencaharian mereka total terhenti. Namun lambat laun yang dikarnakan oleh kebutuhan yang sangat mendesak akhirnya sedikit demi sedikit mereka mulai menjalankan aktivitasnya kembali. Bagi nelayan sendiri mulai melaut mencari udang dan bagi ibu-ibu sendiri tidak hannya tergantung pada suami tapi kembali memulai membuat kue-kue tradisional. Sedangkan di bidang pertanian terhenti sama sekali, karena sawah mereka tidak bisa digarap lagi karna sudah menjadi rawa-rawa kecil yang pantas lokasi tersebut dijadikan sebagai tambak.
4.2 Sumber –sumber Mata Pencaharian Pokok Dan Usaha Sampingan Tabel 12 : Jenis Mata pencaharian Jenis mata pencaharian Nelayan Bengkel PNS
Jumlah
Keterangan
63 15 46
Aktif kelaut,walaupun fasilitas masih terbatas Aktif dibengkel, alat-alat masih kurang Aktif bekerja
Pedagang
75
Aktif walaupun modal sedikit/terbatas
Petani
160
Tukang
232
Swasta Guru Aparatur Desa
349 18 8
Aktif,walaupun peralatan pertanian terbatas Aktif,meskipun alat-alat pertukangan yang sangat terbatas Aktif Aktif Aktif
Sumber: PJP kerap
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
25
4.3. Jenis mata pencaharian dan peralatan yang digunakan Tabel 13 : Perlenkapan mata pencaharian No.
Jenis mata pencaharian Nelayan
Tukang
Tani
Peternak
Pembuat Kue
Peralatan yang digunakan
Keterangan Kurangnya fasilitas nelayan
Bot,kail pukat sampan dll Palu, gerenda, gergaji, paku, papan, ketam mesin, ketam tangan, obeng, pahat, press kayu, tang, linggis, sudut siku, bor kayu,Kompresor, Lem kayu,kuas cat dan lain sebagainya. Cangkul, parang, sekop, sepatu bot, topi, keranjang, Pakan,Kandang,
Mixer, kompor, sendok, oven, kukusan, baha-bahan keu, loyang, acuan kue, dan lain-lain
Walaupun terbatasnya alat namun aktifitas terus berjalan
Berjalan sebagai mana mestinya Sering terjadi penyakit pada tertnak Tetap berjalan namun, penyalur tidak ada. Sehingga kue tersebut dujual sendiri
Sumber: Posko desa Langung
4.4. Rangking Langsung jenis usaha (gunakan alat PRA) Tabel 14: Jenis-jenis usaha potensial Petani
Bengkel
Tukang
dagang
Nelayan
Modal Keterampilan Lokasi
5 5 3
2 3 1
2 2 3
3 3 3
3 3 2
TOTAL
13
6
7
9
8
Sumber :Posko desa Langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
26
4.5. Potensi Sumber Daya Alam (SDA)
Tabel 15 : Potensi Sumber daya alam Jenis Sawah/lahan basah
Luas/unit 50 Ha
Kebun/lahan kering
10 Ha
Pohon produksi (kelapa,karet )Dll
5 Ha
Keterangan Irigasi tidak ada Menanam palawija,dan sayursayuran Sebagai alternatif reboisasi
Sumber: Posko desa Langung
4.6. Potensi Sumber Daya Manusia Pada
desa
Langung
rata-rata
masyarakatnya
hanya
berpendidikan SMP dan SMA. Namun demikian mereka mempunyai kemampuan dan keahlian masing-masing dibidang mata pencaharian mereka. Dari segi pertukangan mereka mempunyai skil sendiri yaitu dibidang pertukangan., dibidang pertanian mereka juga mempunyai keahlian dibidng pertanian, seperti cara bercocok tanam, cara penyemprotan tanaman sampai pada cara bagai mana cara memetik hasil dari tanaman tersebut (panen) Sedangkan dibidang nelayan mereka juga mempunyai keahlian bagai mana cara mengoprasikan perahu/sampan,
memancing
berbagai
jenis
ikan,
dan
cara
penanggukan udang dan cara-cara lain dalam menangkap ikan. Mereka mempunyai keahlian masing-masing dan menurut profesi masing-masing pula. Sedangkan para aparat-aparat desa sudah mulai menempatkan diri pada masing-masing jabatan yang diembankan seperti ketua posko menjalankan tugasnya apa-apa yang berkenaan dengan posko, begitu juga dengan yang lain. Didesa Langung cukup banyak tenaga kerja yang ada, dan mereka juga mempunyai keahlian masing-masing, .Seperti tukang, mereka mempunyai keahlian dibidang pertukangan. Namun kesempatan kerja sangat sempit mereka dapatkan.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
27
4.7. Kaelompok Usia Ekonomi Produktif Tabel 16: Kelompok Usaha Ekonomi Produktif Struktur Nama kelompok Keterangan Organisasi Kue tradisional Aceh Ket : Sulit dalam melakukan “Meugah” Rosmanidar pemasaran,susahnya mencari Sek : Annisah penampung kue tradisional Angt : 80 Orang Kelelompok tani Ket : Rusli Tetap berjalan sebagai mana “Beriang jaya: Sek : Zainal mestinya. Anggt : 60 orang Kelompok nelayan Ket : Anhar Tetap jalan, akan tetapi warga ”Lanaga Bahari” Sek : Yusrizal masih kekurangan fasilitas Anggt : 132 nelayan orang Kelompok ternak Ket : Faisal Ternak sering bermasaalah Sek : Rustam karna sering terkena penyakit, Anggt : 21 orang pengobatan selama ini dilakukan dengan cara pengobatan ramuan tradisional Kelompok kue Ket : Annisah Kue tersedia tradisional tradisional ”Giat Sek : Mariani tersedia,tapi tidak ada usaha” Anggt : 48 penyaluran sehingga kue dijual sendiri dari pintu kepintu orang /pasar jalan Sumber: Posko desa Langung
4.8. Akses Permodalan/kebiasaan Pinjam-meminjam Didesa Langung akses permodalan pertama kali diberi bantuan oleh para NGO bagi yang punya usaha dan juga sering diberikan berupa bentuk alat-alat usaha. Namun sekarang simpan pinjam yang ada didesa Langung sering meminjam modal pada keluarga sendiri yang pengembaliannya tanpa harus membayar bunga. 4.9
Barak Hanya sebahagian kecil masyarakat yang berada di barak pengngsian. Di Desa Langung tidak mempunyai barak pengungsian, sekitar + 20 KK yang tinggal di barak pengungsian Ujong Tanjong itu dikarenakan rumah mereka hancur total.
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
28
5.
Sosial dan Budaya 5.1. Kelompok-kelompok sosial ,keagamaan dan budaya yang ada di desa.
Tabel 17: Kelompok kegiatan social Nama kelompok
Struktur Organisasi Ket : Rismayani Sek : Asmanidar Bend : Nurlaila Ket : Darwani Sek : Rusmiati Bend : Marlianti Ket : Darwani Sek : Mardhiah Ket : Zainab.B Sek : Rosmiati Bend : Zulbaidah
Kegiatan/ keterangan
Kelompok Zikir Kelomp[ok Wirid/ Yasiin Malata’l Badri Ibu PKK Marhaban (Mata’il Badri)
Zikir ini dilakukan setiap Jum’at bakda Zuhur Wirid/ yasin ini dilakukan setiap hari Rabu jam 15 siang. Mengadakan pertemuan dua minggu sekali Mengadakan pertemuan satu Minggu sekali
5.2. Pelatihan yang pernah diikuti. Tabel :18 Pelatihan yang pernah diikuti Tema Pelatihan
Penyelenggara
Jumlah peserta
Pelatihan Sanitasi dan Air Bersih
OXFAM GB
30 Orang peserta
Pelatihan dasar kader desa
AIPRD
10 orang
Posyandu
Sheep
15 orang
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
29
5.3. Pola kegiatan harian
a) Pola Kegiatan harian versi ibu rumah tangga Tabel 19: Pola kegiatan harian versi ibu rumah tangga No
1.
Waktu (wib)
Jenis kegiatan
05.30-07.30.
Mandi, membersihkan tempat tidur, shalat, mempersiapkan sarapan pagi membersihkan rumah, cuci piring, mempersiapkan segala sesuatu untuk anakanak ke sekolah
2.
7.30-9.00.
Mengantar anak-anak sekolah, kemudian dilanjudkan dengan menyuci baju
3.
9.00-11.00
Belanja, masak, dan menjemput anak-anak pulang sekolah
4.
11.00-13.00.
Mempersiapkan makan siang, makan siang , Shalat
5.
13.00-16.00.
Istirahat kemudian membuat kue
6.
16.00-19.00.
Mandi, Shalat ashar, masak, jalan-jalan sore.
7.
19.00-21.00
Shalat Maqrib, makan malam, nonton dan kumpul dengan keluarga dan menemani anak-anak belajar
8
21.00-23.00
Cuci piring, mendongeng untuk anak-anak yang akan tidur
9.
23.00-5.30.
Istirahat.
b) Pola kegiatan harian versi Bapak-bapak Tabel 20 : Pola kegiatan harian versi Bapak-bapak No
Waktu (wib)
Jenis kegiatan
1
05.30-07.30
Bangun pagi, shalat subuh, mandi pagi, sarapan kopi pagi,
2
07.30-12.30
Ke tempat kerja (melakukan aktifitas kerja sesuai bidang/skill masing)
3
12.30-14.30
Pulang kerja, shalat dhuhur, makan siang, istirahat (tidur siang)
14.30-17.00
Bangun dari tidur siang, nongkrong di warung kopi (ngerumpi) /ada juga sebagian yang kembali ke tempat kerja.
4
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
30
5
17.00-18.45
Mandi, jalan-jalan sore bersama keluarga, dan juga isirahat.
6
18.45-19.45
Shalat maghrib, dan mengajari anak-anak mengaji.
7
1945-20.00
8
20.00-23.00
Menonton bersama keluarga,dan sebagian nongkrong di warung kopi sambil ngerumpi
23.00-05.30
Istirahat (Tidur malam) diantar pukul 02.30 Wib Bangun tidur dan melaksanakan shalat malam selama 15 menit (Tahajud) dan melanjutkan tidur kembali sampai jam 05.30 Wib
9
Makan malam bersama keluarga
c). Pola kegiatan Versi Pemuda tidak berkerja (Pengangguran) Tabel 21: Pola kegiatan Versi Pemuda tidak berkerja (Pengangguran) No
Waktu (wib)
Jenis kegiatan
1
10.00
Bangun Pagi,Mandi pagi,Sarapan pagi,shalat shubuh sering tidak ada
2
10.00-12.30
Nongkrong di warung kopi baca koran dan ngerumpi
3
12.30-14.00
Pulang ke rumah,Nonton,Shalat zhuhur ,Makan siang
4
14.00-16.00
Istirahat + Tidur siang
5
16.00-18.45
Bangun tidur,Shalat Mandi,jalan-jalan sore bersama teman-teman.
6
18.45-19.30
Shalat maghrib,makan malam
7
19.30-24.00
Keluar dari rumah,Shalat Isya ,nongkrong di warung kopi(ngopi+nonton) ,dan ngerumpi atau berkelompokberkelompok.
8
24.00-10.00
Istirahat (Tidur malam)
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
31
5.4.
Partisipasi dalam kegiatan sosial, budaya dan ke agamaan Dalam setiap kegiatan sosial yang diadakan oleh masyarakat desa Langung seperti gotong-royong sebelum tsunami sangat kompak tapi, setelah tsunami kesadaran masyarakat akan gotong-royong mulai pudar sedikit-demi sedikit. Dibidang budaya, setiap kegiatan yang dilakukan selalu lebih menonjolkan peran anak-anak dalan menampilkan tariantarian khas Aceh seperti tari ranup lampuan bagi anak-anak putri , dan tarian Rapai Saman bagi anak-anak putra. Untuk acara kematian, silahturahmi masih sangat kuat. Beberapa kelompok keagamaan yang ada di desa antara lain: wirid yasin, marhaban, zikir, majlis taqlim semua kegiatan tersebut diadakan satu
minggu
sekali
dilakukan
dimesjid,
maupun
di
pesantren
Tariqulssalam.
5.5.
Sensitifitas gender Dilihat dari sensifitas gender masyarakat desa Langung masih sangat terikat oleh kebudayaan setempat, dimana terdapat hal-hal yang membedeakan
antara
perempuan
dan
laki-laki,
seperti
halnya
keluarga/rumah tangga dimana seorang perempuan /ibu tidak bisa dipisahkan dari kegiatan mengurus rumah tangga
seperti, mencuci,
memasak serta mengurus anak-anak. Namun pada dasarnya pekerjaan seperti itu juga sering dilakukan oleh laki-laki/bapak-bapak (suami) yang semua itu tidak menyalahi kodratnya sebagai laki-laki. Hal ini juga bisa juga dilihat dalam mengambil keputusan dimana keputusan suami lebih dibutuhkan ketimbang ibu-ibu, dalam menyelesaikan suatu persoalan Pada umumnya sentifitas gender dedesa Langung sekarang sangat dominan pada kaum laki-laki Kekerasan masih juga terjadi yang sifatnya non fisik.kekerasan ini sering dilakukan oleh kaum laki-laki yang sering melampiaskan kemarahannya pada istri atau anak
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
32
6.
Kesehatan 6.1. Fasilitas dan pelayanan Kesehatan Fasilitas kesehatan tidak tersedia di desa langung kecuali posyandu, baik sebelum maupun sesudah tsunami. Sedangkan Bidan yang ada didesa Langung tidak menetap di desa, sementra masyarakat Langung sendiri kalau pergi berobat lebih memilih kepuskesmas kecamatan yang memang letaknya tidak terlalu jauh dari desa Langug.
6.2. Pola penyakit Pola penyakit yang sering diderita oleh masyarakat Langung adalah: 1.
Scabies (penyakit gatal-gatal)
2.
Ispa
3.
Batuk-batuk
4.
Diare
(Infeksi saluran pernafasan)
6.3. Status imunisasi anak dan balita Tabel 22: Status imunisai Usia
Jumlah
Keterangan
Bayi (0-12 Bulan)
68 jiwa
Balita 1-3 tahun
87 jiwa
Sudah lengkap
Balita 4-5 Tahu
67 jiwa
Sudah mendapatkan imunisasi lengkap
- 7 Balita belum diimunisasi lengkap - 61 Balita sudah diimunisai lengkap mendapatkan
imiunisasi
Yang Sudah mendapatkan imunisasi Polio Nasional (PIN)
: 140 Balita
Jumlah Keseluruhan Balita Yang ada di desa Langung
: 222 Balita
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
33
Gambar Diagram Venn Desa Langung
PMI
UNICEF CARIT AS
KUA NGO OXFAM
REMAJA MESJID
TUHA PEUT
KEPALA DESA
WORD VISION
CAMAT
BUPA TI
MASYA RAKAT
KETUA POSKO
AIPRD
P2KP/ KERAP IMAM MESJID/ TEUNGKU
KADUS
PKK
SEK DES
YAYASAN ANNISA
NGO MERCY CORP
MAJLIS TAKLIM PERTA NIAN POSYAN DU
PEMUDA NGO HABITAT
SHEEP/ NGO
CRS
NGO CWS
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
Sumber : Hasil peragaan alat PRA bersama kader dan perwakilan masyarakat (Hubungan Kedekatan Kelembagaan Desa)
34
BAB V PERENCANAAN GAMPONG
Perencanaan Gampong Langung
Perencanaan Gampong ini lahir didahului oleh beberapa proses/ tahapan, antara lain 1.
Kader desa Langung
dalam kegiatan Pelatihan telah melakukan kajian-kajian
terhadap fenomena atau masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat Gampong Langung yang terdiri dari 4 dusun, masalah-masalah dimaksud meliputi beberapa aspek seperti: Infrastruktur, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan, Sosial budaya dan masalah – masalah lainnya. 2.
Setelah masalah masalah tersebut teridentifikasi berdasarkan aspek-aspek yang ada, selanjutnya Kader menganalisa masalah tersebut untuk lebih realistis dengan menganalisa Kekuatan Kelemahan Peluang dan Hambatan (KKPH) dari setiap masalah yang dihadapi. Dalam analisa tersebut kader telah dapat menemukan peluang-peluang, hambatan, kelemahan serta kekuatan dari masalah-masalah tersebut sehingga tersusunlah beberapa masalah hasil analisa KKPH Kader Desa Gampong Langung Selanjutnya kader desa merumuskan masalah-masalah yang ada di desa kedalam Rencana Kerja Tindak lanjut Kader (RKTL) berdasarkan analisa KKPH yang telah dibuat sebelumnya.
3.
Rencana Kerja Tindak Lanjut Kader tersebut dipertajam kembali melalui sebuah pertemuan “Forom Desa” Yang dihadiri oleh unsur Aparat desa, Tokoh masyarakat, Tokoh Pemuda, Remaja Mesjid, Kader Desa, serta Perwakilan Masyarakat. RKTL tersebut juga dipadukan dengan Perencanaan Gampong yang telah dibuat oleh Lembaga Komite Rehabilitasi Pemukiman (KERAP) Desa Gampong Langung
sehingga lahirlah “Perencanaan Gampong” Kecamatan
Meureubo Kabupaten Aceh Barat Tahun 2006 yang menjadi milik bersama atau milik Gampong. Adapun Perencanaan Gampong dimaksud adalah sebagai berikut :
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
35
PERENCANAAN GAMPONG LANGUNG Tabel 23 ; Perencanaan Gampong 1.
Sektor Infrastruktur
1. Sektor Infrastruktur DrainaseSumur bor
Volume / ukuran ± 3000 M
Desa Langung
Jembatan
30 unit
Desa Langung
Jalan menuju pantai
± 4 X 30 M
Ds H.Dariah
Husni Tamrin Anhar
Jalan Desa
± 6 X 900 M
Ds H.Dariah
Anhar
Parit Induk Kantor PKK
± 3 X 2019 M ± 2 X 800 M
Tiga Dusun Ds H.Dariah/ Bunga Tanjung
KaDus Tiga Dusun Nasril
Pengaspalan Jalan Desa Pembangunan TPA Al Waladin
± 4 X 4000 M
Ds Bunga Tanjung Desa Langung
Rusmiati
Rehabilitasi Mesjid
1 Unit
1 Unit
lokasi
Waktu Penanggung pelaksanaan jawab Rafilin
Agustiar
2. Sektor Sosial Dan Budaya 2. Sektor social dan Volume / ukuran budaya 3 Bet Teratak 4X6 = 1 Unit 5X10 = 1 Unit 5X5 + 1 Unit Kursi Plastik 10 Lusin Perlengkapan Masak Kuali Besar 2 bh (Kebutuhan PKK) Dandang 2bh Baskom kaleng 2 lsn Talam 1 Lusin Timba Plastik Besar pakai tutup 2 buah Perlengkapan Piring indo keramik Prasmanan 10Lusin Gelas 10 Lusin Sendok Kaca 10 lsn Panstok Kaca 2 Lusin Panci Nasi 2 Bh Sendok Nasi 2 bh Sendok sayur 2 Ls Meja+Alas 2 Set.
Desa Langung
lokasi Desa Langung
Desa Langung
A.R.Shaleh
Waktu Penanggung pelaksanaan jawab Basiran
Darwani Darwani
Desa Langung
Desa Langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
Darwani
36
Alat-alat Perlengkapan Pelaminan adat Aceh dan Pakaian Pengantin Pakaian Pengantin Kecil
Pelaminan adat aceh siap pakai 1 unitt
Desa Langung
Darwani
Pakaian penganti kecil 2 pasang
Desa Langung
Darwani
Pakaian Tarian Anak Aceh Tandu Jenazah + Tutup Pakaian Rapai Saman+ Rapai
Pakaian Tari 6 Pasang 1 Buah
Desa Langung Desa Langung
Tgk.Baharu din M.Yunus
Pakaian Rapai saman 12 Lembar dan Rapai 12 Buah Pengajian 15 Orang Dalail Khairat 35 orang
Desa Langung
Rahmawati
Desa Langung
Tgk.Baharu din
Pakaian Pengajian Al-Quran dan Dalail Khairat
3.
Sektor Kesehatan
3. Sektor Kesehatan
Volume / ukuran
lokasi
Pembangunan Polindes/Fasilitas Peralatan Posyandu Toko Obat/Apotik)
1 unit Peralatan lengkap 1 Unit
Desa Langung
Bidan Desa (Pendamping posyandu) Honorer kader Posyandu /PMT Penyuluhan dan pemantauan dari Dinkes Baju Dinas kader
1 Orang
Desa Langung
6 0rang kader posyandu Kader/ Masyarkat
Desa Langung\ Desa Langung
6 Kader Posyandu
Desa Langung
6 kadert posyandu
Desa Langung
Kursus (Pelatithan) Kader Posyandu
Desa Langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
Waktu Penanggung pelaksanaan jawab Dek Yar, FD, Kepdes, Ketua Posyandu Dek Yar Rita
Kader Posyandu Relawan kesehatan Desa Kader Posyandu Rita Kader Posyandu
37
4.
Sektor Pendidikan 4. Sektor Volume / ukuran pendidikan Penyempurnaan 2 Unit/ 7X5 m Bangunan Desa Penyempurnaan 1 unit/ 7X24 m Bangunan Taman Kanak-kanak (TK) Perpustakaan Desa 1 Unit/ 7X12 m Pembanguan Balai P B H (Aksara dan Angka) Pembangunan Balai Pengajian tingkat desa Penyempurnaan Pembangunan Pondok Pesantren dan moubiler
5.
Sektor Ekonomi 5. Sektor ekonomi
Peralatan & Modal Mobil Motor Elektronik Modal usaha Kelontong Keliling Industri rumah tangga Usaha Menjahit Modal dan peralatan Mesin jahi Pertanian Perkebunan Persawahan Nelayan Modal dan peralatan Tambak/ Keramba Modal dan peralatan Peternakan Modal dan peralatan Unggas / Kambing Usaha Pertukangan Tukang perabotan.
Lokasi Dusun H.Dariah/ Melur Bunga Tanjung
Waktu Penanggung pelaksanaan jawab Sayuiti.R Azhari,S.Ag
Bunga Tanjung Bunga Tanjung
Tgk.Baharud din Majid
1 Unit/ 7X12 m
Bunga Tanjung
Asmanidar,A .Ma
2 Unit / 7X12m
Dusun Teungku Dilangung/ H.Dariah
Basiran Tgk.A.Arrah man Shaleh
1 Unit/ 7X12 m
Volume / ukuran
3 orang 3 orang 2 orang 215 orang 30 orang 104 orang 80 orang Mesin jahit, pinggir, bordir, Sersak Modal dan alat kerja tani 80 org 80 oran 80 orang 63 orang
lokasi
Waktu pelaksanaan
Desa Langung
Desa Langung
Desa langung
Romiati Idris
Desa Langung
Zaina.S
Desa Langung
Rusli
Desa Langung Desa Langung 63 orang
Anhar
90 orang
Modal kerja 217 Orang 15 orang
Penanggung jawab
Rusli
Desa langung
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
Eri Yoyon
38
BAB VI PENUTUP
A.
Kesimpulan Dengan adanya potret desa diharapkan masyarakat bisa mengenali desa dan lingkungannya, serta mampu mengkaji persoalan yang menyangkut setiap aspek kehidupannya. Hasil kaji potret desa ini harus diletakkan dalam kerangka kemandirian dan keswadayaan dengan tetap melihat kearifan dan berbagai karakteristik lokal. Dengan demikian follow up hasil potret desa ini secara sukarela dan penuh kesadaran mampu menjadi bagian dari kerja masyarakat sendiri besama pemerintah desa. Kajian lebih lanjut mengenai potret desa ini lebih merupakan gambaran dan informasi tentang desa dan keadaannya baik mengenai demografi, ekonomi, sosial dan politik desa. dimana potret desa tersebut lebih menggambarkan kondisi desa dan masyarakatnya terutama pasca bencana gempa bumi dan tsunami, meskipun didalamnya ada juga perbandingan dengan situasi sebelum tsunami. Adapun persoalan-persoalan yang sangat dirasakan masyarakat antara lain : • Bantuan perumahan yang masih belum merata. • Masayarakat kehilangan mata pencaharian yang mengakibatkan banyaknya pengangguran. • Lingkungan pemukiman yang masih kumuh • Ketersediaan air bersih yang belum memenuhi kebutuhan masyarakat. • Masyarakat sulit mengakses modal usaha karena tidak punya jaminan. • Sarana dan prasarana desa banyak yang rusak Hal lain yang perlu diperhatikan bahwa potret desa ini merupakan alat bantu bagi masyarakat untuk memahami desa dan lingkungannya terutama pasca bencana tsunami. Dengan adanya potret desa ini diharapkan masyarakat dan pemerintah desa mampu bangkit dengan mengagendakan kerja-kerja
yang berbasis pada swadaya
masyarakat
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
39
B.
Rekomendasi 1. Pendampingan masyarakat untuk segera mendapatkan bantuan perumahan. 2. Pendampingan dan pembinaan masyarakat untuk bidang ekonomi. 3. Penyuluhan kesehatan lingkungan termasuk aksi bersih kampong. 4. Mengupayakan pengadaan air bersih dengan PDAM atau sumur bor 5. Peningkatan keterampilan bagi para kader desa melalui pelatihan tamahan. 6. Menyediakan lembaga keuangan desa yang lebih mudah diakses oleh masyarakat 7. Perbaikan sarana dan prasarana desa yang sudah rusak 8. Mendampingi dan mendorong forum desa untuk tetap aktif. 9. Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat
Profil Gampong Langung Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat
40