BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pada tingkat perguruan tinggi, di Indonesia dilaksanakan ujian masuk perguruan
tinggi.
Ujian masuk
perguruan
tinggi
merupakan
bentuk
penyelenggaraan ujian atau tes yang ditanggapi sangat serius oleh mereka yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Ujian tersebut merupakan bentuk pengukuran kompetensi kognitif yang menghasilkan predikat keberhasilan atau kegagalan (Azwar, 2009). Paling tidak terdapat empat alasan perguruan tinggi harus bersifat selektif dalam penerimaan mahasiswa baru. Alasan pertama adalah bahwa perguruan tinggi merupakan ajang penyiapan calon pemimpin masyarakat di masa yang akan datang, yang karena itu diperlukan semacam 'kepastian' bahwa para mahasiswa di perguruan tinggi sebagai calon pemimpin tersebut benar-benar memiliki kualitas yang diperlukan, yang tidak semua calon mahasiswa memilikinya. Alasan yang kedua adalah langkanya kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi, terutama di negara-negara yang sedang berkembang seperti di Indonesia, sehingga perguruan tinggi menginginkan peluang yang kecil tersebut diberikan kepada calon yang paling berkualitas. Ketiga, dengan adanya sistem seleksi dimungkinkan terjaringnya human talent yang berharga, sehingga penyia-nyiaan potensi manusiawi termaksud dapat dihindari. Keempat adalah kenyataan bahwa pendidikan tinggi merupakan upaya yang sangat mahal yang harus dimanfaatkan secara efisien oleh mereka (calon mahasiswa) yang paling besar kemungkinannya untuk berhasil dalam belajar (Suryabrata, 2005). Seleksi masuk perguruan tinggi bertujuan untuk menjaring dan menyaring calon mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi sesuai dengan 1
2
batas waktu yang ditetapkan. Dengan demikian seleksi tersebut pada hakekatnya adalah semacam prediksi, dan biasanya dikaitkan dengan masalah dan hasil-hasil praktis. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan Kerlinger (2000), bahwa banyak pihak yang mempergunakan tes untuk tujuan-tujuan prediksi guna menyaring serta memilih calon-calon yang berpotensi sukses di bidang pendidikan dan pekerjaan-pekerjaan lain . Oleh karena itu, pertimbangan efektivitas prediksi menuntut terpenuhinya fungsi ujian masuk sebagai prediktor keberhasilan mahasiswa setelah diterima untuk belajar di perguruan tinggi. Artinya, mereka yang dinyatakan diterima dikarenakan berhasil memperoleh skor tertinggi dalam ujian masuk perguruan tinggi memang ternyata kemudian memperlihatkan keberhasilan akademik yang memuaskan, yang secara operasional sering dinyatakan dalam bentuk indeks prestasi kumulatif yang tinggi. Landasan pertimbangan ini adalah bahwa calon yang paling besar kemungkinannya untuk berhasil harus diterima, karena mereka inilah human talent yang lebih berhak untuk memperoleh kesempatan menikmati pendidikan tinggi yang terbatas Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh) sebagai salah satu perguruan tinggi swasta ingin menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang bermutu yang nantinya dapat berkompetisi di dunia kerja. Oleh karena itu, salah satu usaha untuk memenuhi hal tersebut adalah mengadakan sistem seleksi secara ketat bagi calon mahasiswa baru melalui proses Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Tes SPMB adalah tes bagi calon mahasiswa baru yang terdiri
tes kemampuan dasar (bahasa dan agama
Islam) dan tes kemampuan IPA/IPS, sedangkan khusus calon mahasiswa fakultas kedokteran, dilengkapi dengan tes kesehatan dan tes kepribadian yang telah diterapkan sejak tahun 2008. Penerimaan mahasiswa baru (maba) di Universitas Muhammadiyah Makassar
dilaksanakan
secara
terpusat
di
tingkat
universitas
dan
3
diselenggarakan oleh panitia khusus yang melibatkan keterwakilan fakultas kedokteran . Panitia khusus penerimaan maba Fakultas Kedokteran dibentuk untuk beberapa tugas seperti: penyiapan soal-soal ujian kedokteran, tes kesehatan, tes wawancara, dan penyambutan maba dengan disain seleksi penerimaan mahasiswa baru yang terbagi atas: tes akademik, tes kesehatan, dan tes psikologi, berupa tes Minnesota Multiphasic Personality Inventory (MMPI). Profesi dokter merupakan bidang yang sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia secara menyeluruh. Oleh karena itu, seorang dokter tidak hanya dituntut untuk mengandalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan saja dalam menjalankan profesinya, tetapi juga dari segi kepribadiannya yang akan tampak antara lain dalam berempati dan berkomunikasi interpersonal dalam menjalankan profesinya. Di samping itu, tujuan tes MMPI ini diharapkan dapat mencerminkan kepribadian mahasiswa, dia mampu mengikuti proses pembelajaran atau tidak (Syamsuddin, Limoa & Syauki). Hal ini sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2013
tentang Pendidikan Kedokteran Pasal 27 ayat (2) yang berbunyi “Selain lulus seleksi penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), calon mahasiswa
harus
lulus
tes
bakat
dan
tes
kepribadian.“
Dengan
dikeluarkannya undang-undang tersebut, berarti setiap penyelenggara pendidikan kedokteran diharuskan dalam pelaksanaan seleksi penerimaan mahasiswa baru, mengikutsertakan tes kepribadian. Selama masa berdirinya, Fakultas Kedokteran
Unismuh Makassar
telah melakukan enam kali penerimaan mahasiswa baru, yaitu mulai tahun ajaran 2008/2009 sampai tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah peminat dan yang diterima menjadi mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Unismuh Makassar dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
4
700 600 500 400 300 200 100 0
Peminat Diterima
Gambar 1. Diagram rasio peminat dan yang diterima sebagai mahasiswa baru di Fakultas Kedokteran Unismuh Keputusan yang menentukan lulus atau tidaknya calon mahasiswa, yaitu mereka mampu melewati jenjang tes tersebut. Ketiga bentuk tes ini dianggap sudah memenuhi
kompetensi yang
dimiliki sebagai calon
mahasiswa kedokteran di Universitas Muhammadiyah Makassar. Analisis dan segala tingkat kesukaran dari hasil tes khususnya telah dilakukan pada tingkat reliabilitas dan validitas soal, sehingga
calon mahasiswa dapat
diterima harus didukung oleh data hasil tes yang tepat dan akurat. Salah satu tolok ukur nyata dalam keberhasilan proses belajar mengajar adalah indeks prestasi mahasiswa setiap semester maupun indeks kumulatif, sehingga adanya tes seleksi masuk merupakan faktor penentu lain yang dianggap dapat memprediksikan prestasi akademik mahasiswa. Hasil dari SPMB tersebut akan dijadikan barometer untuk mengukur keberhasilan belajar mengajar. Mahasiswa yang memiliki hasil tes SPMB yang tinggi akan meraih prestasi belajar yang tinggi pula setelah kuliah pada Fakultas Kedokteran Unismuh, sehingga kualitas mahasiswa baru sebelum masuk dalam proses pembelajaran akan menjadi bahan pertimbangan dalam mengevaluasi mutu pendidikan. Kedudukan hasil SPBM ini menjadi penting karena dapat menentukan nasib seseorang untuk diterima atau ditolak
5
melanjutkan
pendidikannya
di
universitas.
Mahasiswa
yang
diterima
diprediksikan akan berhasil dengan sukses, sedangkan yang ditolak diprediksikan gagal bila mahasiswa tersebut diterima. Prestasi belajar sebagai indikator keberhasilan proses belajar dapat merefleksikan adanya permasalahan yang terjadi apabila prestasi belajar terjadi tidak sesuai yang diharapkan. Kegunanan utama dari penilaian prestasi belajar adalah sebagai landasan untuk pengambilan berbagai macam keputusan pendidikan, misalnya keputusan untuk meningkatkan cara pengajaran, keputusan untuk menyatakan seorang mahasiswa lulus atau tidak dan keputusan-keputusan lain yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Selain itu, hasil penilaian dapat memberikan informasi yang akurat apabila diperoleh hasil pengukuran prestasi belajar yang dilakukan secara cermat dengan menggunakan alat ukur yang disebut tes prestasi. Selain alat ukurnya yang baik, juga dipengaruhi oleh perhitungan atau pengelolahan nilai yang cermat dan objektif, sehingga dapat mencerminkan hasil prestasi belajar. Dari data evaluasi lima tahun berjalan, diperoleh data indeks prestasi akademik mahasiswa sampai tahun ajaran 2013/2014, dijabarkan sebagai berikut : Tabel 1. Sebaran indeks prestasi kumulatif tiap angkatan Angkatan
< 2,75
>2,75-3,5
>3,5
2008/2009
10
35
4
2009/2010
48
43
1
2010/2011
101
1
0
2011/2012
92
0
0
2012/2013
91
9
0
6
Sebaran indeks prestasi akademik dapat pula dilihat dalam bentuk diagram di bawah ini;
120 100 80 60
< 2,75
40
>2,75-3,5 >3,5
20 0
Gambar 2. Diagram sebaran indeks prestasi kumulatif mahasiswa angkatan 2008- 2012 Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa prestasi belajar mahasiswa masih rendah. Fenomena yang
terlihat
selama pelaksanaan proses
pembelajaran adalah bahwa beberapa mahasiswa tidak
dapat mengikuti
ujian blok karena rekapitulasi kehadiran tidak memenuhi persyaratan dan ada pula yang belum bisa
menyesuaikan diri dalam pelaksanakan self
directed learning. Di sisi lain, yang menjadi tolok ukur tingkat keberhasilan atau prestasi mahasiswa adalah proses belajar mengajar, yang meliputi berbagai komponen yang mendukung, yaitu : fasilitas dan kualitas sumber daya pengajar dan motivasi dari mahasiswa . Oleh karena itu, penulis tertarik mengangkat tema tersebut, karena melalui penelitian ini, diharapkan mampu memberikan rekomendasi dalam peningkatan proses belajar mengajar di Fakultas Kedokteran Unismuh
7
khususnya melihat keterkaitan hubungan antara hasil SPMB dengan prestasi mahasiswa selama mengikuti pendidikan di Fakultas Kedokteran Unismuh. Penelitian
mengenai
hubungan
hasil
tes
seleksi
penerimaan
mahasiswa dengan prestasi akademik telah banyak dilakukan, beberapa penelitian tersebut antara lain adalah: (1) Rahmawaty & Ahmad, meneliti hubungan antara hasil uji potensi calon mahasiswa (UPCM) dengan Indeks Prestasi Akedemik (IPK), (2) Suswanti, ingin mengetahui korelasi antara nilai seleksi
penerimaan
mahasiswa
baru
dengan
prestasi
akademik,
(3) Syamsuddin, dkk. meneliti profil MMPI dan indeks prestasi (IP) mahasiswa kedokteran. Berdasar beberapa hasil penelitian (Dharmady, 2005; Syamsuddin, 2006; Lusiana, 2009) menyatakan adanya hubungan antara profil kepribadian
dengan keberhasilan belajar mahasiswa dan
hubungan antara kualifikasi penerimaan mahasiswa, profil siswa dengan prestasi akademik, sedangkan
hasil penelitian Rahmawaty (2008) dan
Suswanti (2009) menunjukkan tidak adanya hubungan antara nilai ujian masuk dengan indeks prestasi mahasiswa.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah : apakah hasil evaluasi ujian masuk pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar dapat memprediksikan prestasi belajar mahasiswa?
C. Tujuan Penelitian 1.
Tujuan umum a. Untuk mengetahui kekuatan hubungan antara hasil tes seleksi mahasiswa baru dengan prestasi belajar mahasiswa, dan dapat tidaknya hasil tes tersebut memprediksikan prestasi belajar
8
b. Untuk mengukur kapasitas mental dan kepribadian dasar yang selanjutnya dapat memprediksi prestasi belajar. 2.
Tujuan khusus a. Menentukan tingkat korelasi dan daya prediksi hasil tes ujian masuk dengan prestasi akademik mahasiswa. b. Menentukan prediktor
yang
tepat
untuk mengetahui prestasi
akademik calon mahasiswa c. Mengetahui hubungan antara kapasitas mental dan profil kepribadian berdasarkan pengukuran MMPI-A dengan prestasi belajar.
D. Manfaat Penelitian 1. Memberikan informasi kepada para pendidik bahwa prestasi akademik anak didik dapat diramalkan sebelumnya
bila komponen peramal
(prediktor) telah diketahui. 2. Memberikan informasi kepada dosen maupun fakultas tentang perlunya objektivitas dalam melaksanakan penilaian terhadap prestasi belajar, sehingga hasil evaluasinya mampu memprediksi keberhasilan belajar. 3. Memberikan informasi kepada lembaga pendidikan dalam hal ini institusi Unismuh untuk lebih memperhatikan persyaratan kelulusan dan sistem penerimaan calon mahasiswa. E. Keaslian Penelitian Telah banyak penelitian yang mengaji sistem seleksi penerimaan mahasiswa kedokteran. Demikian pula penelitian mengenai tes kepribadian, antara lain
menggunakan
Inventory (MMPI).
instrumen Minnesota Multiphasic Personality
Beberapa penelitian yang membahas penggunaan tes
MMPI dalam sistem seleksi penerimaan mahasiswa, memberikan inspirasi kepada penulis untuk meneliti daya prediksi hasil ujian masuk perguruan tinggi dengan prestasi akademik mahasiswa.
9
Pada pembahasan keaslian penulisan ini, penulis menyajikan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan tentang
daya prediksi ujian masuk
terhadap prestasi akademik, antara lain : 1. Rachmawaty & Akhmad (2008) meneliti
hubungan antara hasil uji
potensi calon mahasiswa (UPCM) dengan indeks prestasi akademik kumulatif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Subjek penelitian tersebut adalah semua angkatan 2005 yang terlibat aktif dalam peoses belajar mengajar. Penentuan angkatan 2005 dalam subjek penelitian karena mulainya kurikulum berbasis kompetensi dan mulai berlakunya sistem DO. Jumlah mahasiswa sebanyak 131 orang. Pengambilan data secara cross sectional dan data dianalisis dengan uji korelasi
Pearson. Data yang diambil berupa data sekunder dengan
melihat data UPCM dan IPK mahasiswa. Berdasarkan hasil penelitian, disimpulkan bahwa terdapat kecenderungan yang berkebalikan antara nilai (UPCM) dengan IPK mahasiswa FK UII angkatan 2005 dengan kekuatan hubungan yang rendah. 2. Suswati (2009) meneliti korelasi antara nilai seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan prestasi akademik mahasiswa dengan metode pembelajaran PBL. Rancangan penelitian menggunakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Subjek penelitian mahasiswa FK-UMM angkatan tahun ajaran 2008/2009. Data primer menggunakan: penilaian ujian masuk tes-1 (tes skolastik), tes-2 (matematika, biologi, fisika, kimia), nilai DANEM/Ijazah sebagai variabel bebas dan indeks prestasi semester sebagai variabel tergantung. Analisis data menggunakan uji korelasi spearmans. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa
Danem/ijazah
tidak
nilai
ujian
masuk
memiliki hubungan
tes-1, dengan
tes-2
dan
nilai
indeks prestasi
semester pada mahasiswa FK-UMM dengan metode pembelajaran PBL.
10
3. Syamsuddin, dkk. (2006) meneliti profil MMPI dan indeks prestasi (IP) mahasiswa kedokteran. Tujuan penelitian tersebut untuk melihat hubungan profil kepribadian (MMPI) dengan indeks prestasi kumulatif fase akademik mahasiswa kedokteran. Penelitian tersebut merupakan studi cross sectional, dengan menggunakan instrumen MMPI 2 versi Indonesia (Rudi Salan). Dengan
jumlah responden 87 orang
mahasiswa kedokteran menjalani fase profesi di
Bagian Psikiatri
Fakultas Kedokteran Unhas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna skala Sc MMPI pada mahasiswa dengan IPK baik dan kurang, juga terlihat kecenderungan meningginya skala Mf, Do, Es dan Re pada mahasiswa IPK baik. Hal ini menunjukkan bahwa profil MMPI mempunyai hubungan dengan keberhasilan belajar mahasiswa dan tes ini dapat digunakan untuk memprediksi hasil belajar di perguruan tinggi. 4. Collins et. al. (1978) meneliti variabel kognitif dan non kognitif untuk memprediksi kinerja mahasiswa preklinik. Variabel kognitif yang dipergunakan
adalah
kumulatif
nilai
rata-rata
mahasiswa
dan
kemampuan verbal, dan nilai College Admission Test (MCAT) atau nilai dari ujian National Board of Medical Examiners (NBME), sedangkan variabel non kognitif ialah: (1) tingkat kepercayaan diri, (2) Skala 15 dan skala validitas dari Edward Personal Preference Schedule, (3) skala impilsivity Barratt, (4) penyimpangan psikopatik dan skala kekuatan ego dari Minnesota Multipahasic Personality Inventory, dan (5) kemampuan untuk toleransi, intelektual, soaialisasi dan skala komunaliti (berkaitan hal-hal yang umum) dari California Phychological Inventory. Dengan menggunakan menyimpulkan
uji
statistik
bahwa
variabel
Pearson kognitif
Product-Moment dan
memprediksi performa/ kinerja dari mahasiswa .
non
kognitif
peneliti dapat
11
5. Hod (2006) melakukan penelitian yang berjudul Selection
Medical
Student: The relationship between pre admition academic achievements & students’ profiles to performance in medical school. Sebuah studi retrospektif untuk menemukan hubungan antara pencapaian akademik sebelum masuk fakultas kedokteran, profil siswa dan prestasi mereka selama mengikuti kuliah di fakultas kedokteran. Variabel akademik sebelum masuk fakultas kedokteran adalah Sijil Pelajaran Malaysia (SPM), yaitu mata pelajaran bahasa Malaysia, bahasa Inggris, biologi dan fisika dan sistem penerimaan mahasiswa baru, matriculation or Sijil Tinggi Pelajaran Malaysia (STPM), sedangkan profil siswa merangkum variabel demografi dan faktor-faktor motivasi. Jumlah subyek penelitian 147 orang, dengan uji statistik yang digunakan variabel-n, untuk menentukan hubungan adalah uji chi-square dan Fisher’s Exact. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang berasal dari seleksi penerimaan STPM menunjukkan prestasi akademik yang lebih baik ditahun ke-2 perkuliahan. Kesimpulan dari penelitian tersebut,
bahwa
ada
hubungan
antara
kualifikasi
penerimaan
mahasiswa, profil siswa dengan prestasi akademik. 6. Herpratiwi (2005) meneliti faktor–faktor penentu tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dilihat dari nilai tes masuk siswa kelas 1 SMKN 3 Bandar Lampung. Dengan menggunakan intrumen berupa kuesioner dan dokumentasi peneliti ingin mengetahui yang menjadi penyebab tinggi rendahnya prestasi belajar siswa. Subjek penelitian adalah siswa kelas 1, dengan jumlah sampel penelitian 69 siswa. Metode analisis dengan
menggunakan
analisis
menggambarkan bahwa: (1) Aspek
deskriptif.
Hasil
penelitian
motivasi belajar dilihat dari
kompenen perhatian siswa terhadap pelajaran sebesar 27,80%, komponen pandangan siswa tentang keterkaitan materi dan keinginan
12
dan
kehidupan
sehari-hari
26,45%,
komponen
keyakinan
atau
kepercayaan diri siswa 20,69%, komponen kepuasan dan ketekunan siswa 23,71%, (2) Aspek minat belajar, dilihat dari komponen perhatian siswa 24,15%, penilaian terhadap pelajaran 25,54%, (3) Aspek disiplin belajar dilihat dari komponen disiplin siswa dalam belajar di rumah 17,81%, komponen siswa dalam menghargai dan memanfaatkan waktu 30,7%. Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan, peneliti mengajukan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dilihat dari nilai tes masuk, yaitu dari hasil seleksi perlu ditindaklanjuti dengan tes psikologi dan atau tes wawancara, sehingga dapat melacak motivasi, minat dan disiplin calon siswa yang selanjutnya dapat memprediksi prestasi belajar. 7. Supriatna (2009) meneliti daya prediksi nilai rapor terhadap prestasi belajar mahasiswa jalur PMDK di FPTK Universitas Pendidikan Indonesia, Populasi penelitian adalah semua mahasiswa FPTK-UPI yang diterima melalui jalur PMDK. Penentuan sampel dilakukan secara proportional stratified random sampling. Jumlah sampel adalah 119 mahasiswa.
Data
nilai
rapor
dan
prestasi
belajar
mahasiswa
dikumpulkan dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier ganda. Hasil penelitian menemukan bahwa: (1) Daya prediksi nilai rapor terhadap prestasi belajar mahasiswa jalur PMDK termasuk dalam kategori sedang. Besarnya daya prediksi (R) nilai rapor = 0,450 terhadap indeks prestasi belajar selama dua semester (p. = 0,01), sedangkan terhadap indeks prestasi belajar selama empat semester, besarnya daya prediksi (R) nilai rapor = 0,395 (p. = 0,05); (2) Rerata nilai mata pelajaran komponen adaptif dalam rapor merupakan sub-prediktor yang memiliki bobot regresi terbesar.
13
8. Muhadi (2005) Penelitian
ini
dilaksanakan
di
FT-UNY
dengan
menggunakan teknik survei. Populasi penelitian adalah mahasiswa baru program D-3 FT-UNY tahun 2005 yang diterima melalui tes seleksi sebanyak 219 orang. Semua populasi dijadikan sampel penelitian.
Data
penelitian
diambil
dengan
dokumentasi
untuk
menjaring informasi indentitas mahasiswa yang mencakup hasil tes seleksi masuk dan pencapaian indeks prestasi semester I pada tahun akademik 2005/2006. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan korelasional dengan menggunakan bantuan program SPSS 10. Berdasarkan
analisis
data
diperoleh
hasil
penelitian
sebagai berikut bahwa tes seleksi masuk program D-3 reguler tahun 2005 memiliki korelasi positif terhadap pencapaian indeks prestasi mahasiswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,68. Dengan kata lain, skor tes seleksi masuk memberikan kontribusi sebesar 46,24% terhadap capaian indeks prestasi. Berdasarkan beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, penulis berharap tidak terjadi persamaan, baik judul maupun isi penelitian, dan penulis berharap agar peneliti yang akan datang dapat menyempurnakan penelitian serupa sebagai upaya peningkatan kualitas.
14
Tabel 2. Keaslian penelitian
Tempat Peneliti
Judul penelitian
penelitian
Persamaan
Rachmawaty & Akhmad (2008)
Hubungan antara hasil uji potensi calon mahasiswa (UPCM) dengan indeks prestasi akademik kumulatif mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia
UII Yogyakarta
Suswati, (2009)
Korelasi antara nilai seleksi penerimaan mahasiswa baru dengan prestasi akademik mahasiswa dengan metode pembelajaran PBK
UMM Malang
1. Tema; hubungan antara hasil ujian masuk dengan prestasi akademik 2. Metode : Korelasi
Syamsuddin, dkk. (2006)
Profil MMPI dan indeks prestasi (IP) mahasiswa kedokteran Cognitive and Noncognitive variables in the Prediction of Preclinical Performance
UNHAS Makassar
Instrumen MMPI
Collins et. all. (1978)
Baylor College of Medicine, Houston
1. Tema: hubungan antara hasil ujian masuk dengan prestasi akademik 2. Metode: korelasi
1. Tema: memprediksi performa dengan Variabel kognitif dan
Perbedaan 1. Subjek penelitian 2. Komponen ujian masuk tidak menggunakan tes kepribadian
1. Subjek penelitian 2. Komponen tes ujian masuk
1. Subjek penelitian 2. Metode penelitian 1. Subjek penelitian 2. Menggunakan beberapa instrumen kepribadian
15
nonkognitif. 2. Instrumen kepribadian salah satunya MMPI 3. Metode: korelasi Selection Medical Student: The relationship between pre admition academic achievements & students’ profiles to performance in medical school Faktor – faktor Penentu Tinggi Rendahnya Prestasi Belajar Siswa (dilihat dari nilai tes masuk) Siswa kelas 1 SMKN 3
Universiti Putra 1. tema : hubungan Malaysia antara hasil ujian masuk dengan prestasi akademik. 2. Metode: Korelasi SMKN Bandar Lampung
Tema : 1. Subjek penelitian Hubungan antara hasil 2. Komponen tes seleksi ujian masuk dengan mahasiswa prestasi akademik 3. Instrumen Kuesioner
Supriatna (2009)
Daya Prediksi Nilai Rapor terhadap prestasi belajar mahasiswa jalur PMDK di FPTK Universitas Pendidikan Indonesia.
Universitas Pendidikan Indonesia
Tema; Daya prediksi nilai terhadap prestasi belajar
1. Subjek penelitian 2. Instrumen
Muhadi (2005)
Analisis daya prediksi tes seleksi masuk Program D-3 reguler Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Terhadap prestasi akademik mahasiswa.D-3 Teknik FTUNY
Universitas Negeri Yogyakarta
Tema : Daya prediksi tes seleksi terhadap prestasi akademik mahasiswa
1. Subjek penelitian 2. Komponen tes seleksi
Hod (2006)
Herpratiwi (2005)
1. Subjek penelitian 2. Komponen tes seleksi mahasiswa